Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

MODUL 4 GAYA :

LAPORAN KERJA PRAKTIKUM 2 GERAK


Disusun Oleh :
857244289 REVI SAJIDAH SRI HANDAYANI
857244192 LUTHFIANI NURUL AZIZAH
857244336 FITROTUL IZAH
857244271 SITI SU'AEBATUL ASLAMIYAH
857244264 JAENABIATUSSOLIHAH
857244296 HENNY PURNAMASARI
857244454 SITI ULUMIAH

UPBJJ SERANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LAPORAN PRAKTIKUM
“ GERAK LURUS BERATURAN (GLB)”

A. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui perbandingan jarak dan waktu yang dibutuhkan benda bergerak lurus
beraturan.
2. Untuk mengetahui kecepatan benda yang bergerak.
B. LANDASAN TEORI
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu objek dimana dalam gerak ini
kecepatannya tetap atau tanpa percepatan, sehingga jarak yang ditempuh dalam gerak lurus
beraturan adalah kelajuan kali waktu. Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus beraturan jika
kecepatannya selalu konstan. Karena besar kecepatan atau kelajuan dan arah kecepatan selalu
konstan, maka bisa dikatakan bahwa benda bergerak pada lintasan lurus dengan kelajuan konstan.
Misalnya sebuah mobil bergerak lurus ke arah timur dengan kecepatan konstan 10 m/s. Ini
berarti mobil bergerak lurus ke arah timur sejauh 10 m/s. Karena kecepatannya konstan, maka
setelah 2 detik, mobil bergerak lurus ke arah timur sejauh 20 m, setelah 3 detik mobil bergerak ke
arah timur sejauh 30 m, dst. Sehingga bisa dikatakan bahwa arah kecepatan mobil = arah
perpindahan mobil = arah gerak mobil.
Gerak lurus beraturan dapat dirumuskan sbb :

S=VXt

Keterangan :
S = Jarak tempuh (m)
V = kecepatan (m/s)
t = Waktu (s)
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat dan Bahan :
a. Katrol gantung tunggal
b. Stop watch
c. Penggaris
d. Beban gantung 100gr ( 2 buah)
e. Statif dan klem
f. Benang kasur
g. Plastisin
h. Beban tambahan
D. CARA KERJA
 Rakitlah aat dan bahan seperti tampak pada gambar 4.8. (Modul Praktikum IPA di SD)
 Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan M2 naik
 Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula- mula sama tinggi dengan titik A.
 Ukur panjang BC
 Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang diperlukan M1 untuk
bergerak dari B ke C.
 Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda- beda (tinggi A tetap, B tetap, C
berubah).
 Catat datanya dalam tabel.

E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.1.
Pengmatan GLB

No Jarak BC s (m) Waktu t (sek)

1 0,28 0, 8

2 0,24 0,7

3 0,20 0,6

4 0,16 0,5

5 0,12 0,4

F. PERTANYAAN- PERTANYAAN
1. Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaan
GLB (s sumbu vertical dan t sumbu horizontal) !
2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik diatas !
G. PEMBAHASAN
Setelah melakukan percobaan dan dilihat dari data pengamatan tersebut, dapat diketahui bahwa
gerak lurus beraturan (GLB) suatu benda dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat
jaraknya semakin cepat pula waktu yang diperlukan. Semakin jauh jaraknya maka semakin lama
waktu yang dibutuhkan untuk bergerak.
H. KESIMPULAN
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus
dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat jaraknya
maka semakin cepat pula waktu yang diperlukan.
I. JAWABAN PERTANYAAN

Kecepatan V=m/s
0.25

0.2

0.15 Kecepatan V=m/s

0.1

0.05

0
1 2 3 4 5
1.
S
2. a. Percobaan 1 V=
t
0,12
V=
0,4

V = 0,30 m/s
S
b. Percobaan 2 V=
t
0,16
V=
0,5

V = 0,32 m/s
S
c. Percobaan 3 V=
t
0,20
V=
0,6

V = 0,33 m/s
S
d. Percobaan 4 V=
t
0,24
V=
0,7

V = 0,34 m/s
S
e. Percobaan 5 V=
t
0,28
V=
0,8

V = 0,35 m/s

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M.2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri
K. DOKUMENTASI
LAPORAN PRAKTIKUM
“ GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)”

B. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui gerak lurus berubah beraturan.
B. LANDASAN TEORI
Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak suatu benda pada lintasan garis lurus dengan
percepatan nol. Hal- hal yang perlu dipahami dalam GLBB :
1. Perubahan kecepatannya selalu tetap
2. Perubahan kecepatan tiap satuan waktu disebut : percepatan (notasi - ɑ)
3. Ada dua macam perubahan kecepatan yaitu percepatan : positif bila ɑ > 0 dan percepatan :
negatif bila ɑ < 0
4. Percepatan maupun perlambatan selalu tetap.
ɑ=ᴼv
ᴼt
Bila kelajuan awal (vo) dan kelajuan setelah selang waktu t = vt, maka :
vt−v o
a=
t
at = vt – vo
vt = vo + at
Oleh karena perubahan kecepatan ada dua macam, maka GLBB juga dibedakan menjadi dua
macam yaitu GLBB dengan a> 0 dan GLBB a < 0, apabila percepatan searah dengan kecepatan
benda, maka pada benda mengalami percepatan. Jika percepatan berlawanan arah dengan
kecepatan maka pada benda perlu mengalami perlambatan.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat dan Bahan :
i. Katrol gantung tunggal
j. Stop watch
k. Penggaris
l. Beban gantung 100gr ( 2 buah)
m. Statif dan klem
n. Benang kasur
o. Plastisin
p. Beban tambahan
D. CARA KERJA
 Rakitlah alat dan bahan seperti tampak pada gambar 4.9. (Modul Praktikum IPA di SD)
 Tentukan dan ukur jarak ab dan bc (usahakan ab > bc)
 Biarkan sistem bergerak (m1 dan m) turun dan m2 naik, usahakan agar beban tambahan m
tertinggal di ring pembatas b.
 Ukur waktu yang dibutuhkan (m1 + m) dari a ke b ( t ab) dan m1 untuk bergerak dari b ke c
(tbc)
 Lakukan percobaan sampai 5x dengan jarak ab (titik a tetap, c tetap, b berubah)
 Catat datanya dalam tabel.

E. HASIL PENGAMATAN
Pengmatan GLBB

No Beban (gr) tAB (s) SBC (cm) tBC (s)

1 80 30 1.80 18 1.01

2 80 28 1.69 16 0.95

3 80 26 1.52 14 0.88

4 80 24 1.46 12 0.73
5 80 22 1.30 10 0.6

F. PERTANYAAN- PERTANYAAN
1. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB ( S AB) sebagai fungsi waktu (t AB) pada percobaan
GLBB !
2. Hitunglah perpecatan benda berdasrkan grafik diatas!
G. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan didapatkan data, bahwa untuk beban 100gr
ketika jarak A ke B (SAB) 30 cm, maka waktu yang dibutuhkan dari titik A ke B (Tab) adalah 1,80
sementara ketika jarak dari titik B ke C (sbc) adalah 18 cm, waktu yang diperlukan dari titik B ke C
(Tbc) adalah 1, 01 detik.
Pada beban 100gr ketika jarak dari A ke B (SAB) 28cm, maka waktu yang dibutuhkan dari
titik A ke B (Tab) adalah 1,69 sementara ketika jarak dari titik B ke C (SBC) adalah 16 cm, waktu
yang diperlukan dari titik B ke C (tBC) adalah 0,95 detik.
Pada beban 100gr ketika dari A ke B (SAB) 26cm, maka waktu yang dibutuhkan dari titik A
ke B (tAB) adalah 1,52 detik. Sementara ketika jarak dari titik B ke C (SBC) adalah 14cm, waktu
yang diperlukan dari titik B ke C (tBC) adalah 0,88 detik.
Pada beban 100gr ketika jarak dari A ke B (SAB) 24cm, maka waktu yang dibutuhkan dari
titik A ke B (tAB) adalah 1,46 detik sementara ketika jarak dari titik B ke C (SBC) adalah 12 cm,
waktu yang diperlukan dari titik B ke C (tBC) adalah 0,73 detik.
Pada beban 100gr ketika jarak A ke B (SAB) 22cm, maka waktu yang dibutuhkan dari titik A
ke B (Tab) adalah 1,30 detik sementara ketika jarak dari titik B ke C (SBC) adalah 10cm, waktu
yang diperlukan dari titik B ke C (Tbc) adalah 0,60 detik.
Berdasarkan hasil tersebut dan hasil perhitungan nilai percepatan masing- masing percobaan,
maka dapat dilihat bahwa nilainya sesuai dengan Gerak Lurus Berubah Berturan (GLBB) dimana
nilai percepatannya konstan.
H. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapatkan dari percobaan GLBB yang telah dilakukan ini adalah bahwa
semakin besar nilai jarak (s) maka semakin besar pula waktu yang diprlukan (t) sebuah benda. Hal
ini dikarenakan dalam GLBB jarak berbanding lurus dengan waktu yang diperlukan.
I. JAWABAN PERTANYAAN
1.

2.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M.2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri
K. DOKUMENTASI
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

(Praktikum IPA di SD)

MODUL 6 GELOMBANG :

KERJA PRAKTIKUM 1 JENIS DAN BENTUK GELOMBANG


Disusun Oleh :
857244289 REVI SAJIDAH SRI HANDAYANI
857244192 LUTHFIANI NURUL AZIZAH
857244336 FITROTUL IZAH
857244271 SITI SU'AEBATUL ASLAMIYAH
857244264 JAENABIATUSSOLIHAH
857244296 HENNY PURNAMASARI
857244454 SITI ULUMIAH

UPBJJ SERANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LAPORAN PRAKTIKUM
“ JENIS- JENIS GELOMBANG”

A. TUJUAN PENELITIAN
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
B. LANDASAN TEORI
C. ALAT DAN BAHAN
1. Slinki
2. Kabel listrik
3. Benang kasur
4. Karet gelang
D. CARA KERJA
1. Percobaan bentuk dan jenis gelombang :
 Merentangkan slinki diatas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung pada tiang untuk
menahannya atau dipegang oleh teman. Ujung pegang yang lain dipegang sendiri.
 Usiklah ujung slikni yang dipegang dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat ke
kiri dan kanan seperti pada gambar.

 Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Apa yang terjadi pada ujung slinki? Apa yang
merambat pada slinki? Apa gelombang itu?
 Usik lagi ujung slinki berulang- ulang seperti langkah kedua. Amati arah getar (arah usikan)
dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang transversal.
Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang transversal?
 Ikatlah karet gelang ditengah- tengah slinki. Lalu usik lagi ujung slinki yang dipegang secara
berulang- ulang. Amati karet gelang tersebut, ketika gelombang berjalan, ikut perpindahlah
karet gelang tersbut? Adakah energi yang merambat melalui pegas? Jika ada, dari manakah
asalnya?
 Lakukan percobaan dari langkah 1 sampai langkah ke 4. Kali ini slinki diganti dengan kabel
listrik. Samakah hasilnya dengan menggunakan slinki. Jika ada perbedaanya, sebutkan!
 Ambil slinki, rentangkan diatas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung pada tiang yang cukup
kokoh atau dipegang. Ujung yang lain dipegang sendiri. Usiklah ujung slinki yang dipegang
berulang- ulang dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat ke belakang dan ke
depan seperti gambar dibawah ini.

Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang- gelombang yang terjadi yaitu
yang disebut gelombang longitudinal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang
longitudinal tersebut?
 Apa perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal?
E. HASIL PENGAMATAN
Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak- gerakkan ujung slinki, terlihat adanya suatu
rambatan atau gelombang.
F. PERTANYAAN- PERTANYAAN
1. Apakah perbedaan gelombang antara transversal dan gelombang longitudinal?
G. PEMBAHASAN
H. KESIMPULAN
1. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnnya tegak lurus dengan arah
rambatannya.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya serah dengan arah
rambatannya.
3. Perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal terletak pada arah
rambatannya yaitu bila transversal tegak lurus sedangkan gelombang longitudinal searah
dengan rambatannya.
I. JAWABAN PERTANYAAN
Gelombang transversal adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak lurus dengan arah
getarnya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali. Arah getar gelombang adalah
vertikal, sedangkan arah rambatannya horizontal. Sehingga arah getar dan arah rambatnya statis.
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang memiliki arah getar sejajar dengan arah
rambatnya. Contohnya adalah gelombang pada slinki yang digerakkan maju mundur.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M.2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri
K. DOKUMENTASI
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

(Praktikum IPA di SD)

MODUL 7 OTIK :

KERJA PRAKTIKUM 1 SIFAT CAHAYA

KERJA PRAKTIKUM 2 LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

Disusun Oleh :
857244289 REVI SAJIDAH SRI HANDAYANI
857244192 LUTHFIANI NURUL AZIZAH
857244336 FITROTUL IZAH
857244271 SITI SU'AEBATUL ASLAMIYAH
857244264 JAENABIATUSSOLIHAH
857244296 HENNY PURNAMASARI
857244454 SITI ULUMIAH

UPBJJ SERANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LAPORAN PRAKTIKUM
“SIFAT CAHAYA”

A. TUJUAN PENELITIAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan anda dapat :
 Menjelaskan sifat-sifat cahaya
 Menjelaskan sifat- sifat bayangan yang dihasilkan cermin
 Menjelaskan sifat- sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa
 Menentukan fokus cermin cekung
 Menentukan fokus lensa cembung
B. LANDASAN TEORI
Pemantulan ada dua yaitu :
1. Pemantulan baur : jika suatu berkas cahaya sejaja datang dari permukaan yang kasar dan
tidak rata, sehingga cahaya dipantulkan ke berbagai arah tidak menentu.
2. Pemantulan teratur : jika suatu berkas cahaya sejajar mengenai permukaan halus dan rata
sehingga cahaya dipantulkan ke arah tertentu.
Hukum pemantulan yang menyatakan bahwa :
- Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal berpotongan pada satu titik yang terletak pada satu
bidang datar.
- Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (i). Sudut datang dan sudut pantul diukur dari garis
normal.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Cermin datar ( 3 x 6 cm2)
2. Cermin cembung
3. Cermin cekung
4. Lampu senter
5. Busur derajat
6. Kertas putih
7. Lilin
8. Layar (tabir kertas)
9. Celah cahaya
D. CARA KERJA
 Percobaan Pada Cermin Datar
1. Menyusun lampu senter dan celah cahaya didepan cermin datar seperti gambar dibawah ini.
2. Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum
dan sesudah mengenai cermin datar.
3. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut datang dan
sudut pantul.
4. Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul (t) tersebut.
5. Meletakkan sebuah benda (lilin) didepan cermin datar dan mengamati bayangan selama benda
itu digeser- geser di depan cermin datar.
6. Mencatat bagaimana sifat- sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar tersebut.
 Percobaan Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cembung
1. Susunlah semua alat.
2. Nyalakanlah lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum dan
sesudah mengenai cermin cembung.
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga nampak sudut datang dan sudut
pantul serta bayangan yang terbentuk.
4. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung tersebut
 Percobaan Pemantulan Pada Cermin Cekung
1. Susunlah alat
2. Nyalakanlah lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum dan
sesudah mengenai cermin cekung.
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut datang dan sudut
pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
4. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung tersebut.
5. Aturlah jarak benda atau letak layar agar pada Iayar terbentuk bayangan yang jelas dan tajam.
Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan.
6. Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka pada jarak tertentu
bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur jarak benda dan cermin cekung pada
keadaan tersebut (s).

E. HASIL PENGAMATAN
1. Pemantulan cahaya pada cermin datar
 Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar

 Besar sudut datang (i) dan sudut pantul (r)


Tabel 7.1

No i (derajat) r (derajat)

1 40ᴼ 40ᴼ

2 55ᴼ 55ᴼ

3 30ᴼ 30ᴼ

4 35ᴼ 35ᴼ

5 25ᴼ 25ᴼ

 Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar :


- tinggi benda sama dengan tinggi bayangan
- jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin
- tegak
- maya
- sama besar
2. Pemantulan cahaya pada cermin cembung
 Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cembung

No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)

1 9 5

2 5 3

3 7 6

4 3 2

 Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung :


Maya, tegak, dan diperkecil.
3. Pemantulan cahaya pada cermin cekung
 Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cekung

No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)

1 5 10

2 4 8

3 2 4

4 3 6

 Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung :


Nyata, terbalik, diperbesar.
F. PEMBAHASAN
1. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar
Pembentukan bayangan oleh cermin datar adalah dibentuk oleh perpotongan perpanjangan dari
sinar- sinar pantul. Proses pembentukan banyangan :
a. benda didepan cermin datar
b. berlaku hukum pemantulan
c. sinar datang pertama melalui ujung benda dan mengenai cermin akan dipantulkan oleh cermin,
sinar pantul diperpanjang putus- putus.
d. sinar datang kedua melalui ujung benda dan mengenai cermin, akan dipantulkan oleh cermin,
sinar pantul diperpanjang putus- putus.
e. perpotongan perpanjangan sinar pantul pertama dan kedua berpotongan, dan itu merupakan
bayangan ujung benda.
f. sinar ke tiga melalui pangkal benda dan mengenai cermin, akan dipantulkan oleh cermin, sinar
pantul diperpanjang putus- putus merupakan bayangan pangkal benda.
g. terbentuklah banyangan benda oleh cermin datar.
2. Pemantulan pada cermin cembung
Pada pemantulan cahaya pada cermin cembung, bayangan yang dihasilkan lebih kecil dari pada
bendanya.
3. Pemantulan pada cermin cekung
Pada pemantulan cahaya pada cermin cekung, bayangan yang dihasilkan akan menjadi 2 kali
lebih besar daripada bendanya.
G. KESIMPULAN
1. Percobaan pada cermin datar
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Salah satu sifat cahaya adalah dapat dipantulkan
b. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar sama dengan bendanya
2. Pemantulan pada cermin cembung
Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung lebih kecil dari pada bendanya.
3. Pemantulan pada cermin cekung
Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung 2 kali lebih besar daripada bendanya
H. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M.2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri
K. DOKUMENTASI
1. Pemantulan cahaya pada cermin datar

2. Pemantulan cahaya pada cermin cembung


3. Pemantulan pada cermin cekung
LAPORAN PRAKTIKUM
“LENSA CEMBUNG DAN CEKUNG ”

B. TUJUAN PENELITIAN
Setelah melakukan kegiatan dalam perobaan ini Anda dapat :
1. Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
2. Menentukkan kekuatan lensa cembung (P).
3. Menentukan jarak titik api (f) cermin cekung.
B. LANDASAN TEORI

Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias paling sedikit satu
diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan sebelum keluar dari lensa. Garis hubung
antara pusat kelengkungan kedua permukaan disebut sumbu utama. Bayangan yang dibuat oleh
permukaan pertama merupakan benda untuk permukaan kedua. Permukaan kedua akan membuat
bayangan akhir. Terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Pada lensa
cembung (lensa positif) sinar dapat mengumpul (konvergen) dan pada lensa cekung (lensa negatif)
sinar dapat menyebar atau konvergen (Sarojo, 2011).
Lensa cembung memiliki tiga sinar istimewa yaitu:
a) Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus f. Perhatikan
gambar berikut!

Gambar Berkas Sinar Istimewa I

b) Sinar yang datang melalui titik fokus pasif f akan dibiaskan sejajar dengan sumbu utama.

Gambar Berkas Sinar Istimewa II


c) Sinar yang datang melalui titik pusat optik (O) akan diteruskan (tidak dibiaskan)
 
Gambar Berkas Sinar Istimewa III 
(Sunaryono, 2010) Seperti halnya pada lensa cembung, untuk menggambarkan bayangan pada lensa
cekung pun dapat digunakan perjalanan tiga sinar istimewanya. Tiga sinar istimewa pada lensa cekung
adalah sebagai berikut:
a) Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah dari titik fokus f,
perhatikan gambar berikut:

 Gambar Berkas Sinar Istimewa I

b) Sinar datang menuju titik fokus pasif f2 akan akan dibiaskan sejajar dengan sumbu utama.

Gambar Berkas Sinar Istimewa II

c) Sinar datang melalui pusat lensa O akan diteruskan


Gambar Berkas Sinar Istimewa III 

C. ALAT DAN BAHAN


1. Meja optik lengkap.
2. Lensa cembung.
3. Lensa cekung.
4. Layar.
5. Sumber cahaya (lilin atau lampu).
D. CARA KERJA
1. Percobaan Lensa Cembung
a. Susunlah lensa pada dudukannya dan letakkan di antara layar dan sumber cahaya
b. Nyalakan sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan lensa agar pada layar terbentuk
bayangan paling tajam.
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangannya (s’).
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.
2. Percobaan Cermin Cekung
a. Susunlah alat
b. Nyalakanlah sumber sahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar pada layar terbentuk
bayangan paing tajam .
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’).
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.

E. HASIL PENGAMATAN
1. Lensa Cembung

No Jarak benda s (cm) Jarak bayangan s’ (cm)

1. 3 cm 2 cm

2. 2 cm 2 cm

3. 2 cm 3 cm

4. 1 cm 2 cm

2. Lensa Cekung

No Jarak benda s (cm) Jarak bayangan benda s’ (cm)


1. 5,5 cm 5 cm

2. 4,5 cm 5cm

3. 4 cm 5,5 cm

4. 1,5 cm 3 cm

F. PERTANYAAN- PERTANYAAN
1. Tentukan jarak fokus (f) lensa cembung yang Anda gunakan daam percobaan!
2. Tentukan kekuatan lensa (P) yang Anda pergunakan dalam percobaan !
3. Tentukan jarak fokus (f) cermin cekung yang anda gunakan dalam percobaan !

G. PEMBAHASAN
H. KESIMPULAN
1. Lensa Cembung :
a. Pada lensa cembung berkas cahaya datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titk fokus
b. Pada lensa cembung berkas cahaya datang melalui titik foku dibiaskan sejajar sumbu utama
c. Bayangan maya lebih kecil dan sama tegak, sifat menyebar cahaya
2. Cermin cekung :
a. Pada cermin cekung berkas cahaya datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus
b. Pada cermin cekung berkas cahaya datang melalui titik fokus dipantulkan melalui sumbu utama
c. Bayangan nyata terbalik terhadap bendanya.

I. JAWABAN PERTANYAAN
1. Jarak fokus lensa cembung dalam percobaan : 1,5 cm
2. Kekuatan lensa (P)
P = 1/f = 1/1,5 =2/3
3. Jarak fokus cermin cekung = 2,5 cm

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M.2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri
K. DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai