PDGK4107 MODUL 4
MEKANIKA
B. Tujuan Percobaan
3. Penggaris.
7. Plastisin.
D. Landasan Teori
Gerak lurus beraturan adalah suatu benda yang bergerak dengan laju tetap
pada lintasan yang lurus (Tim Penerbit, 2009). Syarat yang harus dipenuhi
agar benda bergerak lurus beraturan adalah:
a. Arah gerak benda tetap sehingga lintasannya lurus b.
Kelajuan benda selalu tetap tidak berubah
Pada gerak lurus beraturan, benda menempuh jarak yang sama dalam
selang waktu yang sama pula. Sebagai contoh, sebuah sepeda motor yang
sedang melaju, dalam waktu satu detik dapat menempuh jarak dua meter,
maka pada satu detik berikutnya motor tersebut menempuh jarak dua
meter lagi, begitu seterusnya. Dengan kata lain perbandingan jarak
dengan selang waktu selalu konstan atau tetap. Jadi benda yang bergerak
lurus beraturan mempunyai kecepatan gerak yang besarnya selalu tetap.
Gerak lurus berubah beraturan dalah suatu gerak lurus yang memiliki
kecepatan selalu berubah disetiap saat dan perubahan kecepatan tersebut di
setiap saat selalu sama, tetap atau konstan (Ishaq, 2007). Contoh, pada saat
bola dilempar ke atas dengan kecepatan awal, kecepatannya semakin lama
semakin berkurang karena pengaruh gaya gravitasi bumi.
Hingga suatu saat bola akan mencapai ketinggian maksimal dan jatuh
kembali ke bawah karena kecepatannya sama dengan nol. Jadi gerak lurus
berubah beraturan (GLBB) dapat diartikan sebagai gerak benda dalam
lintasan lurus dengan percepatan tetap. Yang dimaksudkan dengan
percepatan tetap adalah perubahan percepatan gerak benda yang
berlangsung secara tetap dari waktu ke waktu. Mula-mula dari keadaan
diam, benda mulai bergerak, semakin lama semakin cepat dan kecepatan
gerak benda tersebut berubah secara teratur. Ingat, perubahan kecepatan
bisa berarti terjadi pertambahan kecepatan atau pengurangan
kecepatan.Pengurangan kecepatan tetap kita sebut dengan percepatan
tetapi bernilai negatif
E. Prosedur Percobaan
c. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar
beban tambahan m tertinggal di ring pembatas B.
G. Pertanyaan-Pertanyaan
1. Buatlah grafik hubungn antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t)
berdasarkan data percobaan GLB (S sumbu vertikal dan t sumbu horizontal)!
2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik di atas!
4. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu
(tAB) pada percobaan GLBB!
Jawab:
1. Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data
percobaan GLB (S sumbu vertikal dan sumbu horizontal).
Grafik 1.1.
V = S = 0,1 m m
t 0,2 s =0,5 s
Percobaan 2:
V = S = 0,14 m m
t 0,28 s =0,5 s
Percobaan 3:
V = S = 0,18 m m
t 0,36 s =0,5 s
Percobaan 4:
V = S = 0,22 m m
t 0,44 s =0,5 s
Percobaan 5:
V = S = 0,26 m m
t 0,52 s =0,5 s
3. Kesimpulan: Gerak lurus beraturan (GLB) adalah suatu gerak benda yang
lintasannya berupa garis lurus dan kecepatanya tetap (untuk setiap selang
waktu yang sama benda menempuh jarak yang sama)
4. Grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB)
Grafik 1.2.
Percobaan 1:
m
V =0
0
s
t 0=0 s
S 0,17 m m
V 1=
t = 0,412 s =0,412 s
V 1−V 0
a=
t −t
0,412−0 m
= =1
0,412−0
1 0 s
2
Percobaan 2:
m
V 1=0,412
s
t 1=0,412 s
S 0,19 m m
V 2=
t = 0,436 s =0,436 s
V 2−V 1
a=
t −t
0,436 −0,412 m
= =1
0,436−0,412
2 1 s
2
Percobaan 3:
m
V =0,436
2
s
t 2=0,436 s
S 0,21 m m
V 3=
t = 0,458 s =0,458 s
V 3−V 2
a=
t −t
0,458−0,436 m
= =1
0,458−0,436
3 2 s
2
Percobaan 4:
m
V =0,458
3
s
t 3=0,458 s
S 0,23 m m
V 4=
t = 0,48 s =0,48 s
V 4−V 3
a=
t −t
0,48 −0,458 m
= =1
0,48−0,458
4 3 s
2
Percobaan 5:
m
V 4 =0,48
s
t =0,48 s
4
S 25 m m
V 5=
t 0,5 s
= =0,5
s
V 4−V 3
a=
t −t
0,5 −0,48 m
= =1
0,5−0,48
s
4 3 2
6. Kesimpulan : Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada
arah mendatar dengan kecepatan yang berubah setiap saat, ini dikarenakan
adanya percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak
dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah
kecepatannya karena ada percepatan (a
= +) atau perlambatan (a = -).
Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah,
semakin lama semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu
ke waktu mengalami percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan
positif (+) maka dikatakan dengan gerakan mengalami percepatan.
Pada grafik GLB terlihat bahwa semakin besar jarak maka waktu yang
diperlukan akan semakin lama, tetapi kecepaan konstan. Grafik GLB
merupakan grafik linier. Sedangkan pada grafik GLBB terlihat bahwa
semakin besar jarak maka waktu yang diperlukan akan semakin lama,
tetapi kecepatan selalu berubah disetiap saat dan perubahan kecepatan
tersebut di setiap saat selalu sama, tetap atau konstan. Grafik GLBB yang
terbentuk merupakan kurva.
H. Pembahasan
Selain itu, terlihat bahwa semakin besar jaraknya, maka semakin besar
waktu yang diperlukan. Kemudian, dapat dilihat bahwa grafik hubungan antara
jarak sebagai fungsi waktu pada percobaan GLB merupakan grafik linier.
gerak lurus berubah beraturan dalah suatu gerak lurus yang memiliki
kecepatan selalu berubah disetiap saat dan mempunyai percepatan tetap.
Grafik hubungan antara jarak sebagai fungsi waktu pada percobaan
GLBB berbentuk kurva.
I. Kesimpulan
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati
Mandiri.
1. Pemantulan Cahaya
Tujuan
a. Menjelaskan sifat sifat cahaya
b. Menjelskan sifat bayangan yang di hasilkan oleh cermin
c. Menjelaskan sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa
d. Menetukan focus cermin cekung
e. Menjelaskan focus cermin cembung
Dasar Teori
Cahaya tergolong gelombang eloktromagnetik kerana cahaya dapat merambat tanpa zat
antars medium, bagaimana cara cahaya merambat ? cahaya merambat menurut garis lurus.
Dalam peristiwa dispresi cahaya poklikromatik dapat di uraikan menjadi cahaya
monokromatik.
Alat dan Bahan
Prosedur Percobaan
No i (derajat) r (derajat)
1. 30o 30o
2. 45o 45o
3. 55o 55o
4. 60o 60o
5. 75o 75o
Benda di ruang II
Benda di ruang M
Benda di ruang F
1. 5.5 cm 5 cm
2. 5 cm 5 cm
3. 4 cm 5,5 cm
4. 1,5 cm 3 cm
2. Pembiasan Cahaya
1. 30o 19,47o
2. 53o 30o
3. 60o 35,26o
4. 77,1o 40,53o
b. Sifat bayang yang dibentuk oleh lensa cembung
Nyata, terbalik, diperkecil
c.
No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)
1 3 cm 2 cm
2 2 cm 2 cm
3 2 cm 3 cm
4 1,5 cm 2 cm
Kedua definisi di atas adalah sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan
sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum
kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang
studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada
fisika modern. Cahaya mempunyai 4 besaran dalam optika klasik:
1. Intensitas
2. Frekuensi atau panjang gelombang
3. Polarisasi
4. Fasa
dan sifat optik fisis:
1. Interferensi
2. Difraksi
3. Dispersi
4. Polarisasi
Kesimpulan
Jawaban Pertanyaan
1. Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL adalah Merah, biru, kuning
dan violet atau ungu.
2. Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan.
Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar, Dispersi adalah
peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya
monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau
pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi
berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang sedangkan
Interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah. Interferensi
dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua
gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari
kedua gelombang tersebut.
B. KEGIATAN PRAKTIKUM II LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG
1. Lensa Cembung
No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)
1. 3 cm 2 cm
2. 2 cm 2 cm
3. 2 cm 3 cm
4. 1 cm 2 cm
2. Cermin Cekung
No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)
1. 5,5 cm 5 cm
2. 4,5 cm 5 cm
3. 4 cm 5,5 cm
4. 1,5 cm 3 cm
Jawaban pertanyaan
1. 60 cm Tampak jelas
2. 59 cm Tampak jelas
3. 58 cm Tampak jelas
4. 57 cm Tampak jelas
5. 56 cm Tampak jelas
1. 60 cm Tampak jelas
2. 59 cm Tampak jelas
3. 58 cm Tampak jelas
4. 57 cm Tampak jelas
5. 56 cm Tampak jelas
b. Penjelasan :
Pada jarak tertentu, tanda bundaran hitam masih tampak terlihat jelas, akan
tetapi jika tanda bundaran hitam tersebut semakin dijauhkan dengan mata dan
tentunya dengan pengaturan jarak yang benar, maka tanda bundaran hitam tersebut
semakin pudar dan hilang. Hal ini terjadi karena lensa mata kita semakin memipih.
Untuk melihat bayangan benda tersebut agar terlihat jelas, maka benda
tersebut harus kita dekatkan lagi dengan mata kita. Demikian juga dengan garis
pendek, semakin terlihat jauh, seolah-olah garis pendek tersebut menyatu dengan
garis panjang. Padahal hal itu tidak terjadi.
c. Kesimpulan
Dalam keadaan mata normal, mata kita masih dapat melihat suatu benda
dengan sangat jelas.
d. Menjawab Pertanyaan
1) Karena lensa mata dengan legimen suspensori yang bertumpu pada otot siliari
mengendur (relaksasi) sehingga legimen suspensori menegang (kontraksi)
yang mengakibatkan lensa mata memipih sehingga mata kita tidak jelas
melihat suatu benda pada jarak tertentu.
2) Pada jarak yang cukup jauh
Hal itu terjadi karena lensa mata yang bersifat transparan dan elastis, akan
melakukan akomodasi (berubah kecembungannya).
Lensa mata akan berbentuk pipih jika kita melihat objek yang jaraknya
jauh dari mata kita.