Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

“PENGUKURAN DASAR PADA BENDA PADAT”

Disusun oleh :
1. Atirah Asla (061114010)
2. Fauzi Rasyid (061114017)
3. Muhamad Nizar Zulfikar (061114036)

Kelas :
Tanggal percobaan : 21 November 2014

Asisten :
1. Anggun A.Sulis S.si
2. Deta meila putri

LABORATORIUM FISIKA DASAR


PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
2014
DAFTAR ISI

Bab I. PENDAHULUAN
` 1.1 Tujuan percobaan
1.2 Dasar teori

Bab II.ALAT DAN BAHAN


II.1 Alat
II.2 Bahan

Bab III. METODE PERCOBAAN


Bab IV. Data pengamatan dan perhitungan
Bab V. Pembahasan
Bab VI.Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan


1. Mempelajari penggunaan Hukum-hukum Newton
2. Mempelajari gerak beraturan dan berubah beraturan
3. Menentukan momen inersia roda/katrol

1.2 Dasar Teori


Hukum-hukum Newton dapat digunakan untuk gerak lurus maupun gerak
melingkar. Selain itu persamaan-persamaan gerak lurus dapat pula diterapkan dalam gerak
melingkar. Dengan demikian, selalu ada kesetaraan antara besaran-besaran fisis dalam
gerak melingkar dengan besaran-besaran dalam gerak lurus.
Hukum II Newton “Setiap benda yang dikenai gaya maka akan mengalami
percepatanyangbesarnya berbanding lurus dengan besarnya gaya dan berbanding
tebalikdengan besarnya massa benda.”
Keterangan
a = percepatan benda (m/s2)
m = massa benda (kg)
F = Gaya (N)
Kesimpulan dari persamaan diatas yaitu arah percepatan benda sama dengan arah
gaya yangbekerja pada benda tersebut. Besarnya percepatan sebanding dengan gayanya.
Jadi bilagayanya konstan, maka percepatan yang timbul juga akan konstan Bila pada benda
bekerjagaya, maka benda akan mengalami percepatan, sebaliknya bila kenyataan dari
pengamatanbenda mengalami percepatan maka tentu akan ada gaya yang
menyebabkannya.Persamaan gerak untuk percepatan yang tetapJika sebuah benda dapat
bergerak melingkar melalui porosnya, maka pada gerak melingkarini akan berlaku
persamaan gerak yang ekivalen dengan persamaan gerak linear. Dalam halini ada besaran
fisis momen inersia (momen kelembaman) I yang ekivalen dengan besaranfisis massa (m)
pada gerak linear. Momen inersia (I) suatu benda pada poros tertentuharganya sebanding
dengan massa benda terhadap porosnya.
I~mI ~ r2
Dimana harga tersebut adalah harga yang tetap
Gerak translasi
Gerak lurus adalah gerak suatu obyek yang lintasannya berupa garis lurus. Dapat pula
jenisgerak ini disebut sebagai suatu translasi beraturan. Pada rentang waktu yang sama
terjadiperpindahan yang besarnya sama. Gerak lurus dapat dikelompokkan menjadi gerak
lurusberaturan dan gerak lurus berubah beraturan yang dibedakan dengan ada dan tidaknya
percepatan.
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu obyek, dimana dalam gerak
inikecepatannya tetap atau tanpa percepatan, sehingga jarak yang ditempuh dalam gerak
lurusberaturan adalah kelajuan kali waktu.
Keterangan:
= jarak tempuh (m)
= kecepatan (cm/s)
= waktu (s)

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus suatuobyek, di mana
kecepatannyaberubah terhadap waktu akibat adanya percepatan yang tetap. Akibat
adanya percepatanrumus jarak yang ditempuh tidak lagi linier melainkan kuadratik.
Dengan kata lain bendayang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan
kecepatan awal akan berubahkecepatannya karena ada percepatan ( = +) atau
perlambatan ( = −). Pada umumnya GLBB didasari oleh Hukum Newton II .
Vt = v0 + atVt2 = v02 + 2 a sS = v 0 t + a t2
Keterangan:
V0= kecepatan awal (cm/s )
vt= kecepatan akhir (cm/s)
a = percepatan (cm/s2)
t = waktu (s)
s = jarak yang ditempuh (m)

3. Gerak RotasiGerak melingkar atau gerak rotasi merupakan gerak melingkar suatu
benda pada porosnyapada suatu lintasan melingkar. Bila sebuah benda mengalami
gerak rotasi melalui porosnya,ternyata pada gerak ini akan berlaku persamaan gerak
yang ekivalen dengan persamaan geraklinier. Momen inersia merupakan representasi
dari tingkat kelembaman benda yang bergerakrotasi. Semakin besar momen inersia
suatu benda, semakin malas dia berputar dari keadaandiam, dan semakin malas pula ia
untuk mengubah kecepatan sudutnya ketika sedangberputar. Sebagai contoh, dalam
ukuran yang sama sebuah silinder yang terbuat dari sebuahbesi memiliki momen inersia
yang lebih besar daripada silinder kayu. Hal ini bisa diperkirakan karena terasa lebih
berat lagi bagi kita untuk memutar silinder
besi dibandingkan dengan memutar silinder kayu. Momen inersia pada gerak rotasi
bisa dianalogikan dengan massa pada gerak translasi. Sedangkan gaya pada gerak
translasi dapat dianalogikan dengan momen gaya pada geraktranslasi. Jika gaya
menyebabkan timbulnya percepatan pada gerak translasi maka momengaya itulah yang
menyebabkan timbulnya percepatan sudut pada gerak rotasi. Saat kitamemutar sebuah
roda atau membuka daun pintu, saat itu kita sedang memberikan momengaya pada
benda-benda tersebut. Dengan memanfaatkan pengertian momen gaya, kita dapat
mengadaptasi Hukum II Newton untuk diterapkan pada gerak rotasi.
Bentuk persamaan Hukum II Newton adalah: Dengan menganalogikan gaya dengan
momen gaya, massa dengan momen inersia, dan percepatan dengan percepatan sudut,
akan kita temukan hasil adaptasi dari Hukum II Newton dalam gerak rotasi sebagai
berikut:
Keterangan:
= momen gaya (Nm)
= momen inersia (Kg m2)
= percepatan sudut (rad/s2)
BAB II
ALAT DAN BAHAN
1. Pesawat Atwood Lengkap
a. Tiang bersekala
b. Dua beban dengan tali
c. Beban tambahan (dua buah)
d. Katrol
e. Penjepit
f. Penyangkut beban
g. Stopwatch
BAB III
METODE PERCOBAAN

Gerak lurus beraturan

1. Timbangan beban m1,m2,m3,(usahakan m1=m2)


2. Letakan beban  m1 pada penjepit P
3. Beban  m1 pada pejepit P
4. Catat kedudukan penyangkut beban B dan meja C (secara table)
5. Bila penjepit P di lepas, m2 dan m3 akan dipercepat antara AB dan selanjutnya
bergerak beraturan antara BC setelah tambahan beban tersangkut di B. catat waktu
yang diperlukan gerak antara BC.
6. Ulangilah percobaan di atas engan mengubah kedudukan meja C (ingat tinggi beban
m2)
7. Ulangi percobaan di atas dengan menggunakan beban m3 yang lain.

Catatan : Seama serangkaian pengamatan berlangsung jangan mengubah kedudukan jarak


antara A  dan B.

  Gerak lurus berubah beraturan :

1. Aturlah kembali seperti percobaan gerak lurus beraturan


2. Catatlah kedudukan A dan B (secara table)
3. Bila beban M1 dilepas, maka m2 dan m3 akan melakukan gerak lurus berubah
braturan antara A dan B, catatlah waktu yang diperlukan untuk gerak ini.
4. Ulangilah percobaan di atas dangan mengubah-ubah kedudukan B catatlah selalu
jarak AB dan waktu yang diperlukan.
5. Ulangilah percobaan diatas dengan mengubah beban M3.
BAB IV
DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

Keadaan ruangan P (cm)Hg T (°C) C(%)


Sebelum percobaan 75,5 28 68
Sesudah percobaan 75,5 26,5 70,5

Data pengamatan Gerak Lurus Beraturan (GLB)


NO Massa (gr) s(cm) t(s) v(cm/s)
1. 2 25 1,25 20
30 1,99 15,8
2. 4 25 1,08 23,14
30 0,85 35,29
3 6 25 0,60 41,67
30 0,52 57,69
x 1,04 32,14
Δx 0,248 6,51

Data pengamatan GLBB ( Gerak Lurus Berubah Beraturan)


NO Massa s(cm) t(s) a(cm/s2) I(gr/cm2) V(cm/s)
(gr)
1 2 25 2,3 9,45 2684,6 10,86
30 2,7 8,23 3889,49 11,11
2 4 25 1,7 17,30 1081,78 14,70
30 1,7 20,76 1821,74 17,64
3 6 25 1,6 19,53 1667,10 15,62
30 1,5 26,66 2718,90 20
x 1.92 16,98 2310,60 14,99
Δx 0,1939 2,8743
 Perhitungan

GLB (Gerak Lurus Beraturan)

Massa keping 2gram:

s 25 s 30
V1 = t = 1,25 = 20 cm/s V2 = t = 1,99 = 15,8 cm/s

Massa keping 4gram:

s 25 s 30
V1 = t = 1,08 = 23,14 cm/s V2 = t = 0,85 = 35,29 cm/s

Massa keping 6gram:

s 25 s 30
V1 = t = 0,60 = 41, 67 cm/s V2 = t = 0,52 = 57,69 cm/s

Ʃxi
x̅ (t) =
N

1,25+1,99+1,08+0,85+0,60+ 0,52
=
6

= 1,04

Ʃxi
x̅ (v) =
N

20+15,08+23,14+35,29+ 41,67+57,69
=
6

= 32,14

Δx(xt) =
√ Ʃ( x−xi)² Δx(xv) =
√ Ʃ (x−xi)²
N ( N −1) N (N −1)

= 0,248 = 6,51
GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan)

dik : D = 12,52 cm

r = 136,9 cm

m = 136,9 gram

Massa keping 2gram:

2 s 2 x 25 2 s 2 x 30
a 1= = =¿9,45 cm/s2 a 2= = =¿ 8,23 cm/s2
t2 2,32 t2 2,7 2

v1 =a . t=9,45 x 2,3=¿ 21,738 cm/s v 2=a . t=8,23 x 2,7=22,22 cm/s

I 1= {mga −2 M + m}R 2
I 2= {mga −2 M + m}R 2

= 2684,6 gr/cm2 = 3889,49 gr/cm2

Massa keping 4gram:

2 s 2 x 25 2 s 2 x 30
a 1= 2
= 2
=17,30 cm/s2 a 2= 2
= 2
=¿20,76 cm/s2
t 1,7 t 1,7

v1 =a . t=17,30 x 1,7=29,41 cm/s v 2=a . t=20,76 x 1,7=¿35,292 cm/s

I 1= {mga −2 M + m}R 2
I 2= {mga −2 M + m}R 2

= 1081,78 gr/cm2 = 1821,74 gr/cm2


Massa keping 6gram:

2 s 2 x 25 2 s 2 x 30
a 1= = =¿ 19,53 cm/s2 a 2= = =26,66 cm/s2
t2 1,6 2 t2 1,52

v1 =a . t=19,53 x 1,6=31,248 cm/s v 2=a . t=26,66 x 1,5=39,99 cm/s

I 1= {mga −2 M + m}R 2
I 2= {mga −2 M + m}R 2

= 1667,10 gr/cm2 = 2718,90 gr/cm2

Ʃxi Ʃxi
x̅ (t) = x̅ (a) =
N N

= 1,92 = 16,98

Ʃxi Ʃxi
x̅ (I) = x̅ (v) =
N N

= 2310,60 = 29,98

Δx(xt) =
√ Ʃ( x−xi )² Δx(xa) =
√ Ʃ(x−xi)²
N ( N −1) N (N −1)

=
√(x̅ −x ₁) +( x−x ₂ ) +( x−x ₃)²
2 2
=
√(x̅ −x ₁) +( x−x ₂ ) +(x−x ₃)²
2 2

3(2) 3(2)

= 0,1939 = 2,8743

Δx(xI) =
√ Ʃ( x−xi )² Δx(xv) =
√ Ʃ(x−xi)²
N ( N −1) N (N −1)

=√ ̅ =√ ̅
2 2 2 2
(x −x ₁) + ( x−x ₂ ) + …( x−x ) ²6 (x −x ₁) + ( x−x ₂ ) + …(x−x ) ²6
6 (5) 6 (5)

= 405,83 = 2,9
BAB V
PEMBAHASAN

Dari perhitungan data pada Bab IV, dapat kita lihat bahwa untuk GLB (Gerak
LurusBeraturan) tidak menghitung percepatan(a) karena percepatan pada gerak lurus
beraturanbernilai nol dan kecepatan(v) dalam GLB bernilai konstan. Sedangkan pada
GLBB (GerakLurus Berubah Beraturan) nilai percepatan akan dicari karena nilai dan
kecepatan padaGLBB nilainya berubah-ubah. Setelah mendapatkan nilai maka kita bisa
masukan ke dalamrumus Momen Inersia(I). Dimana rumus momen inersia sendiri sebagai
berikut :
GLB (Gerak Lurus Beraturan) GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan)
Massa keping 2gram: Massa keping 2gram:
V1 = 20 cm/s V1 = 21,735 cm/s
V2 = 15,08 cm/s V2 = 22,22 cm/s
Massa keping 4gram: Massa keping 4gram:
V1 = 23,14 cm/s V1 = 29,41 cm/s
V2 = 35,29 cm/s V2 = 35,292 cm/s
Massa keping 6gram: Massa keping 6gram:
V1 = 41,67 cm/s V1 = 31,248 cm/s
V2 = 57,69 cm/s V2 = 39,99 cm/s
BAB VI
KESIMPULAN

Melalui pesawat atwood kita dapat mengetahui nilai kecepatan, percepatan dan
momeninersia dari suatu benda. Nilai kecepatan diperoleh dari percobaan mengenai gerak
lurusberaturan sedangkan niali percepatan diperoleh dari nilai gerak lurus berubah
beraturan. Nilaimomen Inersia diperoleh dari persamaan sehinggaSelain itu dari percobaan
pesawat Atwood ini, dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pesawat Atwood merupakan alat yang dapat dijadikan sebagai aplikasi atau sebagai alat
yang dapat membantu dalam membuktikan Hukum-hukum Newton ataupun gejala-gejala
lainnya.
2. Setiap benda mempunyai perbedaan dalam menempuh jalur dari pesawat Atwood ini
yang disebabkan oleh faktor-faktor tertentu.
3. Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan benda dalam menempuh pesawat Atwood
itu disebakan oleh faktor internal dan faktor eksternal yang sangat biasa terjadi dalam
melakukan percobaan yang butuh ketelitian.
LAMPIRAN
TUGAS AKHIR
1) Tentukan besar kecepatan gerak beraturan tersebut secara hitungan dan grafik?
2) Apakah gerak tersebut benar-benar beraturan mengingat ketelitian alat?
3) Tentukan besaran kecepatan gerak berubah beraturan tersebut secara hitungan dan
grafik?
4) Dari hasil ini apakah Hukun Newton benar-benar berlaku?
5) Bandingkanlah harga kecepatan yang didapat dengan menggunakan beban tambahan
yang berbeda
6) Tentukan momen inersia katrol bila diambil percepatan gravitasi setempat = 9,83 m/det.

JAWABAN

1.GLB (Gerak Lurus Beraturan)


Massa keping 2gram: Massa keping 4gram: Massa keping 6gram:
V1 = 20 cm/s V1 = 23,14 cm/s V1 = 41,67 cm/s
V2 = 15,08 cm/s V2 = 35,29 cm/s V2 = 57,69 cm/s
v (cm/s)
70

60
57.69

50

40 41.67 v (cm/s)
35.29
30
23.14
20 20
15.8
10

0
2 gr 4 gr 6 gr

2.Kurang teliti, karena disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya faktor katrol yang tidak
stabil dan pengukuran-pengukuran yang kurang tepat.

3.GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan)


Massa keping 2gram: Massa keping 4gram: Massa keping 6gram:
V1 = 21,735 cm/s V1 = 29,41 cm/s V1 = 31,248 cm/s
V2 = 22,22 cm/s V2 = 35,292 cm/s V2 = 39,99 cm/s

V (cm/s)
25

20 20
17.64
15 15.62
14.7 Series 1

10.86 11.11
10

0
2 gr 4 gr 6 gr
4.Ya berlaku, karena untuk menghitung data-data pengamatan menggunakan beberapa
hukum newton

5. GLB GLBB

GLB (Gerak Lurus Beraturan)


Massa keping 2gram: Massa keping 4gram: Massa keping 6gram:
V1 = 20 cm/s V1 = 23,14 cm/s V1 = 41,67 cm/s
V2 = 15,08 cm/s V2 = 35,29 cm/s V2 = 57,69 cm/s

GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan)


Massa keping 2gram: Massa keping 4gram: Massa keping 6gram:
V1 = 21,735 cm/s V1 = 29,41 cm/s V1 = 31,248 cm/s
V2 = 22,22 cm/s V2 = 35,292 cm/s V2 = 39,99 cm/s
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit


Erlanggahttp://lengkapbgt.blogspot.com/2011/11/pesawat-atwood.htmlhttp://
www.scribd.com/doc/38325752/Pesawat-atwoodBuku Penuntun Praktikum Fisika Dasar .
Universitas Pakuan. Bogor

Anda mungkin juga menyukai