Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Pesawat Atwood
Disusun Oleh : 1. Pungky Umi Sadiyah (0661 12 070)
2. Yeni Nuraeni (0661 12 049)
3. Tatang (0661 11 074)
Tanggal Praktikum : 1 November 2012
Asisten Dosen : 1. Trirakhma, M.Si
2. Rissa Ratimanjani, S.Si
3. Noorlela Marcheta


Laboraturium Fisika
Program Studi Farmasi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pakuan
Bogor
2012
i

Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur atas kehadirat Allah swt, dimana dengan rahmat dan
pertolongan-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan praktikum ini. Shalawat
serta salam tak lupa kami curahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad
saw, beserta keluarganya, para sahabatnya dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Dengan adanya laporan praktikum ini kami telah melaksanakan praktikum
fisika dasar tentang Pesawat Atwood yang telah dilaksanakan pada hari Kamis,
tanggal 1 November 2012. Pada praktikum ini dibahas tentang hubungan Pesawat
Atwood dengan Hukum-Hukum Newton serta Gerak Lurus Beraturan dan Gerak
Lurus Berubah Beraturan pada Pesawat Atwood.
Tak lupa kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Trirakhma, M.Si, selaku dosen pembimbing
2. Rissa Ratimanjani, S.Si, selaku asisten pembimbing dalam praktikum
3. Noorlela Marcheta, selaku asisten pembimbing dala praktikum
yang telah memberikan bimbingan selama berlangsungnya praktikum dan selama
penyusunan laporn ini, hingga laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.
Kami menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat
kekurngan dari kami selaku penyusun. Untuk itu kami menghatapkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Bogor, November 2012

Penyusun
ii

Daftar Isi

Kata Pengantar ......................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................. ii
BAB I Pendahuluan............................................................................................. 1
I.1. Tujuan Percobaan .............................................................................. 1
I.2. Dasar Teori ........................................................................................ 1
BAB II Alat dan Bahan ........................................................................................ 3
II.1. Alat dan Bahan ................................................................................. 3
BAB III Metode Percobaan ................................................................................... 4
III.1. Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah
Beraturan (GLBB) ...................................................................... 4
BAB IV Data Pengamatan dan Perhitungan .......................................................... 5
IV.1. GLB .............................................................................................. 5
IV.1.1. Perhitungan Kecepatan .................................................... 6
IV.2. GLBB ............................................................................................. 7
IV.2.1. Perhitungan Percepatan ..................................................... 7
IV.2.2. Perhitungan Kecepatan ..................................................... 9
IV.2.3. Perhitungan Inersia ........................................................... 9
BAB V Pembahasan ........................................................................................... 12
iii

BAB VI Kesimpulan ............................................................................................ 14
Daftar Pustaka ........................................................................................................ 15
Lampiran ................................................................................................................ 16
1.1. Tugas Akhir .................................................................................... 16
1.2. Data Pengamatan ............................................................................ 19
1

BAB I
Pendahuluan

I.1. Tujuan Percobaan
1. Mempelajari penggunaan Hukum-hukum Newton.
2. Mempelajari gerak beraturan dan berubah beraturan.
3. Menentukan momen inersia/kartol.

I.2. Dasar Teori
Pesawat atwood adalah alat yang digunakan untuk yang menjelaskan
hubungan antara tegangan, energi pontensial dan energi kinetik
dengan menggunakan 2 pemberat (massa berbeda) dihubungkan
dengan tali pada sebuah katrol.
Pesawat Atwood dibuat untuk membuktikan Prinsip
Inersia yang diusulkan Galileo, sebuah benda yang sedang
bergerak pada permukaan horizontal yang licin sempurna (tanpa
gesekan) akan tetap terus bergerak dengan kelajuan sempurna.
Berdasarkan pada pendapat Galileo, Isaac Newton akhirnya
merumuskan pendapat tersebut ke dalam hukum yang sekarang dikenal
dengan Hukum Newton.
- Hukum Newton I
Sebuah benda akan berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus
beraturan apabila resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan
nol. Secara matematis, dinyatakan dengan persamaan: F = 0.
2

Hukum I Newton mengungkap tentang sifat benda yang cenderung
mempertahankan keadaannya. Sifat ini kita ini kita sebut kelembaman atau
inersia. Oleh karena itu, Hukum I Newton disebut juga Hukum
Kelembaman.
- Hukum Newton II
Setiap benda yang dikenai gaya maka akan mengalami
percepatanyang besarnya berbanding lurus dengan besarnya gaya dan
berbanding tebalik dengan besarnya massa benda.
F = ma atau


- Hukum Newton III
Hukum III Newton menyatakan bahwa Apabila benda pertama
mengerjakan gaya pada benda kedua (disebut aksi) maka benda kedua
akan mengerjakan gaya pada benda pertama sama besar dan berlawanan
arah dengan gaya pada benda pertama (reaksi). Secara matematis
dinyatakan dengan persamaan : F
aksi
= -F
reaksi

Selain berhubungan dengan Hukum Newton, Pesawat Atwood juga
berhubungan dengan Gerak Lurus. Dalam satu kali meluncur Pesawat
Atwood mengalam GLB dan GLBB sekaligus.
Sehubungan dengan hal di atas, Gerak Lurus Beraturan (GLB)
adalah gerak lurus suatu obyek, dimana dalam gerak ini kecepatannya tetap.
Sedangkan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak lurus
suatu obyek, di mana kecepatannya berubah terhadap waktu akibat adanya
percepatan yang tetap.




3

BAB II
Alat dan Bahan

II.1. Alat dan Bahan
1. Pesawat Atwood lengkap:
a. Tiang berskala
b. Dua beban dengan tali
c. Beban tambahan (dua buah)
d. Katrol
e. Penjepit beban
f. Penyangkut beban
2. Stopwatch









4

BAB III
Metode Percobaan

III.1. Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah
Beraturan
1. Disiapkan alat-alat yang dibutuhkan.
2. Jarak lintasan GLB dan GLBB serta letak keduan beban diatur.
3. Salah satu beban dijepit pada penjepit dan lempeng dengan massa 2
gram disimpan pada beban yang yang lainnya.
4. Siapkan 2 stopwatch untuk menghitung waktu.
5. Penjepit dilepaskan kemudian beban diluncurkan.
6. Setelah beban meluncur, hitung waktu saat beban melintasi lintasan
pertama (lintasan GLB) dah hitung waktu saat beban melintasi lintasan
kedua (lintasan GLBB).
7. Ulangi langkah 3-6 untuk beban 4 gram dan 6 gram untuk jarak 25 cm.






5

BAB IV
Data Pengamatan dan Perhitungan

Keadaan ruangan P (cm)Hg T (C) C (%)
Sebelum percobaan 755 ml = 75,5 cm Hg 27C 68%
Sesudah percobaan 757 ml = 75,7 cm Hg 28C 63%

IV.1. GLB
No Masa Keping (gr) s (cm) t (s) v (cm/s)
1

2
20
1,66 12,048
1,77 11,300
25
1,54 16,2
1,48 18,919
2 4
20
0,99 20,202
0,93 21,505
25
0,81 30,8
0,81 30,8
3 6
20
0,71 28,169
0,73 27,307
25
0,58 43,103
0,68 36,765


6

IV.1.1. Perhitungan Kecepatan:
t
s
V =
- Jarak 20 cm
Lempeng bermasa 2 gr
Percobaan I :
m/s 12,048
1,66
20
=
Percobaan II :
m/s 12,048
1,66
20
=
Lempeng bermasa 4 gr
Percobaan I :
m/s 20,262
0,99
20
=
Percobaan II :
m/s 21,505
0,93
20
=
Lempeng bermasa 6 gr
Percobaan I :
m/s 28,169
0,71
20
=
Percobaan II :
m/s 27,397
0,73
20
=
- Jarak 25 cm
Lempeng bermasa 2 gr
Percobaan I :
m/s 16,2
1,54
25
=
Percobaan II :
m/s 18,919
1,48
25
=
Lempeng bermasa 4 gr
Percobaan I :
m/s 0,8 3
0,81
25
=
Percobaan II :
m/s 8 , 0 3
0,81
25
=
Lempeng bermasa 6 gr
Percobaan I :
m/s 103 , 3 4
0,58
25
=
Percobaan II :
m/s 765 , 6 3
0,68
25
=


7

IV.2. GLBB
D = 12,53 cm ; R = 6,265 cm ; massa = 138 gr
No
Masa Keping
(gr)
s (cm) t (cm) v (cm/s)
a
(cm/s
2
)
l (gr.cm
2
)
1

2
20
1,27 31,48 24,799 -2392,876
1,53 26,0 17,094 -994,595
25
1,08 46,2 42,867 -1984,259
1,14 43,9 38,473 -3495,370
2 4
20
1,05 36,70 33,670 -1003,85
1,81 38,07 36,265 -330,842
25
1,05 27,62 15,262 -1664,435
1,27 39,27 31,000 -610,259
3 6
20
0,77 51,9 67,453 -2230,499
0,69 62,4 97,561 -3286,402
25
1,30 38,461 29,586 -5514,832
1,12 35,7 31,898 -5499,166
IV.2.1. Perhitungan Percepatan:
2
. 2
t
s
a =
- Jarak 20 cm
Lempeng bermasa 2 gr
Percobaan I :
2
2
m/s 24,799
(1,27)
2.20
=
Percobaan II :
2
2
m/s 17,094
(1,53)
2.20
=
Lempeng bermasa 4 gr
Percobaan I :
2
2
m/s 670 , 3 3
(1,09)
2.20
=
8

Percobaan II :
2
2
m/s 265 , 6 3
(1,05)
2.20
=
Lempeng bermasa 6 gr
Percobaan I :
2
2
m/s 453 , 7 6
(0,77)
2.20
=
Percobaan II :
2
2
m/s 561 , 7 9
(0,64)
2.20
=
- Jarak 25 cm
Lempeng bermasa 2 gr
Percobaan I :
2
2
m/s 867 , 42
(1,08)
2.25
=
Percobaan II :
2
2
m/s 473 , 8 3
(1,14)
2.25
=
Lempeng bermasa 4 gr
Percobaan I :
2
2
m/s 262 , 15
(1,81)
2.25
=
Percobaan II :
2
2
m/s 00 , 31
(1,27)
2.25
=
Lempeng bermasa 6 gr
Percobaan I :
2
2
m/s 586 , 29
(1,30)
2.25
=
Percobaan II :
2
2
m/s 898 , 31
(1,12)
2.25
=


9

IV.2.2. Perhitungan Kecepatan : V = a.t
- Jarak 20 cm
Lempeng bermasa 2 gr
Percobaan I : 24,79 . 1,27
= 31,49
m
/
s
Percobaan II : 17,049 . 1,53
= 26,0
m
/
s

Lempeng bermasa 4 gr
Percobaan I : 33,670 . 1,09
= 36,70
m
/
s

Percobaan II : 36,265 . 1,05
= 38,07
m
/
s

Lempeng bermasa 6 gr
Percobaan I : 67,453 . 0,77
= 51,9
m
/
s

Percobaan II : 97,561 . 0,64
= 62,4
m
/
s

- Jarak 25 cm
Lempeng bermasa 2 gr
Percobaan I : 42,867 . 1,08
= 46,2
m
/
s

Percobaan II : 38,473.1,142
= 43,9
m
/
s

Lempeng bermasa 4 gr
Percobaan I : 15,262 . 1,81
= 27,62
m
/
s

Percobaan II : 31,00 . 1,27
= 39,37
m
/
s

Lempeng bermasa 6 gr
Percobaan I : 29,586 . 1,30
= 38,461
m
/
s

Percobaan II : 31,898 . 1,20
= 35,7
m
/
s

IV.2.3. Perhitungan Inersia : I = ( )
2
.
R m M
a
g m
(

+ ; ket : g = 980
cm
/
s

- Jarak 20 cm
Lempeng bermasa 2 gr
Percobaan I : I = ( )
2
265 , 6 2 138
799 , 24
980 . 2
(

+
10

= -2392, 876 gr.cm
2

Percobaan II : I = ( )
2
265 , 6 2 138
094 , 17
980 . 2
(

+
= -994,595 gr.cm
2

Lempeng bermasa 4 gr
Percobaan I : I = ( )
2
265 , 6 4 138
670 , 33
980 . 4
(

+
= -1003,85 gr.cm
2

Percobaan II : I = ( )
2
265 , 6 4 138
265 , 36
980 . 4
(

+
= - 330,842 gr.cm
2

Lempeng bermasa 6 gr
Percobaan I : I = ( )
2
265 , 6 6 138
453 , 67
980 . 6
(

+
= -2230,499 gr.cm
2

Percobaan II : I = ( )
2
265 , 6 6 138
561 , 97
980 . 6
(

+
= - 3286,402 gr.cm
2

- Jarak 25 cm
Lempeng bermasa 2 gr
Percobaan I : I = ( )
2
265 , 6 2 138
867 , 42
980 . 2
(

+
= -1984,259 gr.cm
2

11

Percobaan II : I = ( )
2
265 , 6 2 138
946 , 50
980 . 2
(

+
= -3495,370 gr.cm
2

Lempeng bermasa 4 gr
Percobaan I : I = ( )
2
265 , 6 4 138
262 , 15
980 . 4
(

+
= -1664,453 gr.cm
2

Percobaan II : I = ( )
2
265 , 6 4 138
000 , 31
980 . 4
(

+
= -610,259 gr.cm
2

Lempeng bermasa 6 gr
Percobaan I : I = ( )
2
265 , 6 6 138
586 , 29
980 . 6
(

+
= -5514,832 gr.cm
2

Percobaan II : I = ( )
2
265 , 6 6 138
898 , 31
980 . 6
(

+
= -5499,166 gr.cm
2






12

BAB V

Pembahasan

Pada praktikum ini dibahas tentang hubungan Pesawat Atwood dengan
Hukum-hukum Newton serta Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus
Berubah Beraturan (GLBB) pada Pesawat Atwood.
Mula-mula kami mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan, yaitu
menyesuaikan ketinggian pada tiang pengukur (untuk lintasan GLB dan lintasan
GLBB) dan beban benda diatur letaknya kemudian diletakkan lempeng beban
bermassa 2 gram pada salah satu beban benda.
Setelah alat siap, maka beban benda siap diluncurkan, setelah beban
meluncur catat waktu yang diperluakan beban untuk meluncur masing-masing
pada lintasan pertama (lintasan GLB) dan pada lintasan kedua (lintasan GLBB)
denagn meggunakan stopwatch. Kami pun mengulangi percobaan tersebut dengan
menggunakan beban lempeng 4 gram dan 6 gram dan diulangi lagi untuk jarak
lintasan 25 cm.
Dari data GLB yang didapatkan maka dapat dihitung kecepatan (v) dengan
menggunakan rumus
t
s
v = dan catat hasilnya. Sedangkan untuk GLBB dapat
dihitung kecepatan (v) dengan rumus v = a.t, percepatan (a) dengan rumus
2
. 2
t
s
a = dan yang terakhir momen inersianya (I) dengan rumus I =
( )
2
.
R m M
a
g m
(

+ , kemudian hasil yang didapatan dicatat hasilnya pada data


pengamatan.
13

Dari perhitungan yang dilakukan dihasilkan momen inersia yang nilainya
negatif, padahal momen inersia tidak boleh bernilai negatif. Nilai momen inersia
yang negatif ini bisa terjadi karena nilai percepatan (a) yang terlalu besar. Terlalu
besarnya nilai percepatan (a) ini mungkin terjadi karena adanya ke kurang
ketelitian dalam menempatkan letak dari masing-masing benda atau kesalahan
yang disebabkan oleh kurang ketelitian dalam menghitung waktu tempuh dari
masing-masing benda selama meluncur.
Adapun faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan kesalahan
perhitungan, diantaranya adalah karena massa benda yang ditambahkanakan
sangat berpengaruh terhadap kecepatan ataupun terhadap waktu tempuh yang
dialami oleh masing-masing benda dalam melintasi Pesawat Atwood tersebut.












14

BAB VI
Kesimpulan

Dari percobaan yang telah kami lakukan, maka dapatkan disimpulan sebagai
berikut:
1. Pesawat Atwood dibuat untuk membuktikan Prinsip Inersia yang
diusulkan Galileo.
2. Pesawat Atwood merupakan aplikasi dari Hukum-hukum Newton.
3. Pada lintasan pertama pada Pesawat Atwood terjadi Gerak Lurus
Beraturan (GLB) sedangkan pada lintasan kedua terjadi Gerak Lurus
Berubah Beraturan (GLBB).
4. Terbukti bahwa dalam pecobaan Pesawat Atwood berlaku Hukum-hukum
Newton karena pada percobaan ini terdapat Gerak Lurus Beraturan dimana
benda akan tetap dalam keadaan diam jika tidak ada gaya yang bekerja
pada benda.
5. Semakin besar massa beban maka percepatannya pun akan kecil dan
sebaliknya.
6. Momen inersia tidak boleh bernilai negatif.





15

Daftar Pustaka
Harfiani, Yunia C. 2012. <http://yuniacharfiani.weebly.com/7/post/2012/6/jurnal-
pesawat-atwood.html>. Jurnal Pesawat Atwood. Diakses pada 1 November
2012.
Nurfauziawati, Nova. 2010. <http://www.novanurfauziawati.files.wordpress.com
/2012/01/modul-2-pesawat-atwood1.pdf.> Pesawat Atwood. Diakses pada 1
November 2012.
Pratogaswara, Panji. 2011. <http://.www.panjiprayogaswara.blogspot.com/
2011/01/laporan-fisika-dasar.html>. Laporan fsika dasar. Diakses pada 1
November 2012.








16

Lampiran
1.1. Tugas Akhir
Pertanyaan
1. Tentukan besar kecepatan gerak beraturan tersebut secara hitungan
dan grafik!
2. Apakah gerak tersebut benar-benar beraturan mengingat ketelitian
alat?
3. Tentukan besaran kecepatan gerak berubah beraturan tersebut
secara hitungan dan grafik?
4. Dari hasil ini apakah Hukun Newton benar-benar berlaku?
5. Bandingkanlah harga kecepatan yang didapat dengan menggunakan
beban tambahan yang berbeda!
6. Tentukan momen inersia katrol bila diambil percepatan gravitasi
setempat = 9,83 m/det!
Jawaban
1. Perhitungan Kecepatan:
t
s
V =
- Jarak 20 cm
Lempeng bermasa 2 gr
Percobaan I : m/s 12,048
1,66
20
=
Percobaan II : m/s 12,048
1,66
20
=
Lempeng bermasa 4 gr
Percobaan I : m/s 20,262
0,99
20
=
17

Percobaan II : m/s 21,505
0,93
20
=
Lempeng bermasa 6 gr
Percobaan I : m/s 28,169
0,71
20
=
Percobaan II : m/s 27,397
0,73
20
=
- Jarak 25 cm
Lempeng bermasa 2 gr
Percobaan I : m/s 16,2
1,54
25
=
Percobaan II : m/s 18,919
1,48
25
=
Lempeng bermasa 4 gr
Percobaan I : m/s 0,8 3
0,81
25
=
Percobaan II : m/s 8 , 0 3
0,81
25
=
Lempeng bermasa 6 gr
Percobaan I : m/s 103 , 3 4
0,58
25
=
Percobaan II :

m/s 765 , 6 3
0,68
25
=
2. Tidak, karena percepatan benda tersebut tidak beraturan sehingga
tidak terlalu teliti.

18

3. Jarak 20 cm
Lempeng bermasa 2 gr
Percobaan I : 24,79 . 1,27
= 31,49
m
/
s
Percobaan II : 17,049 . 1,53
= 26,0
m
/
s

Lempeng bermasa 4 gr
Percobaan I : 33,670 . 1,09
= 36,70
m
/
s

Percobaan II : 36,265 . 1,05
= 38,07
m
/
s

Lempeng bermasa 6 gr
Percobaan I : 67,453 . 0,77
= 51,9
m
/
s

Percobaan II : 97,561 . 0,64 = 62,4
m
/
s

Jarak 25 cm
Lempeng bermasa 2 gr
Percobaan I : 42,867 . 1,08 = 46,2
m
/
s

Percobaan II : 38,473.1,142 = 43,9
m
/
s

Lempeng bermasa 4 gr
Percobaan I : 15,262 . 1,81 = 27,62
m
/
s

19

Percobaan II : 31,00 . 1,27 = 39,37
m
/
s

Lempeng bermasa 6 gr
Percobaan I : 29,586 . 1,30
= 38,461
m
/
s

Percobaan II : 31,898 . 1,20
= 35,7
m
/
s
4. Ya, karena dalam percobaan ini tetap berlaku hubungan antara
kecepetan dan momen inersianya.
5. Perbandingan baik pada jarak20 cm dan 30 cm pada GLB dan
GLBB adalah semakin berat tambahan (beban lempengan) yang di
gunakan pada bandul akan semakin cepat penurunan dan
menghasilkan t yang lebih kecil sehingga semakin t kecil, kecepatan
( V ) yang diperoleh akan semakin besar.
6. Diketahui : g = 9,83 m/cm
m = 2 gram
s = 20 cm
v = 31,48 cm/s
2
R = 6,265 cm
Ditanya : I?
Jawab
I = ( )
2
.
R m M
a
g m
(

+
I = ( )
2
265 , 6 2 138
799 , 24
980 . 2
(

+
= -2392, 876 gr.cm
2

Anda mungkin juga menyukai