Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN RESMI KONSTANTA PEGAS

KONSTANTA PEGAS
( P5 )
Novia Zahirina Fajarianti ,Maria Ulfah, Maulida Noor, Normala Dewi, Rini Safitri, Khalid
Program Studi Pendidikan IPA, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat
Jl. Brigjen Hasan Basri, Banjarmasin 70123 Indonesia
email: info@unlam.ac.id

Abstrak- Percobaan konstanta pegas bertujuan untuk


memahami konsep getaran selaras pada pegas dan
menentukan tetapan pegas dengan cara statis dan
dinamis. Metode yang digunakan adalah mengukur
panjang pegas sebelum dan sesudah diberikan beban
kemudian mengukur waktu untuk 10 getaran. Dari
hasil percobaan diperoleh nilai konstanta pegas atau
tetapan pegas dengan cara statis yaitu 96,98.10 -1 kg.s2
, 86,52.10-1 kg.s-2, 82,50. 10-1 kg.s-2, dan 78,73. 10-1
kg.s-2. Sedangkan, dengan cara dinamis 6,895. kg.s -2,
6,983. kg.s-2, 5,811.kg.s-2, dan 5,220. kg.s-2.

Kata kunci

Konstanta pegas,

simpangan maksimum, statis, dinamis

I. PENDAHULUAN
Untuk menentukan besar tetapan
pegas, dapat dilakukan dengan cara statis dan
dinamis. Metode yang digunakan pada cara
statis adalah dengan mengukur besar
pertambahan panjang pegas jika pada ujung
pegas diberi beban. Sedangkan pada cara
dinamis dilakukan dengan mengukur besarnya
periode getaran pada pegas, untuk memahami
penggunaan konstanta pegas dengan cara statis
dan dinamis.
Berdasarkan latar belakang diatas,
dapat diambil suatu rumusan masalah sebagai
berikut. Bagaimanakah perbandingan antara
hasil tetapan pegas dengan cara statis dan
dinamis?.
Adapun tujuan ini adalah agar dapat
memahami konsep getaran selaras pada pegas
dan dapat menentukan besar tetapan pegas
dengan cara statis dan dinamis.

II. KAJIAN TEORI


Setiap gerak yang berulang dalam
selang waktu yang sama disebut gerak periode.
Seperti yang akan kita lihat nanti, pergeseran
partikel yang bergerak periodik selalu dapat
dinyatakan dalam fungsi sinus dan cosinus,
karena pernyataan yang memuat fungsi ini
diberi istilah harmonik, maka gerak periodik
sering disebut gerak harmonik.
Jika suatu partikel dalam gerak
harmonik bergerak bolak-balik melalui
lintasan yang sama, geraknya disebut gerak
osilasi atau vilarasi (getaran). Pegas utama
dalam arloji dan beban yang berayun pada
bandul jam memberikan tenaga eksternal
untuk maksud diatas, sehingga sistem yang
berosilasi, yaitu roda keseimbangan atau
bandul, seolah-olah bergerak tanpa redaman.[1]
Bunyi hukum Hooke pada pegas Jika
gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas,
maka pertambahan panjang pegas berbanding
lurus (sebanding) dengan gaya tariknya.
Pernyataan tersebut dikemukakan pertama kali
oleh Robert Hooke, seorang arsitek yang
ditugaskan membangun kembali gedunggedung di London yang mengalami kebakaran
pada tahun 1666.[2]
Jika suatu pegas dengan tetapan pegas
k diberi beban dengan massa m maka ujung
pegas akan bergeser sepanjang x (seperti
gambar 2,1). Dan pegas akan mengerjakan

LAPORAN RESMI KONSTANTA PEGAS

gaya
F = -kx

pada

benda

sebesar

:
(2.1)

Pada posisi setimbang mg = -kx, dengan g =


percepatan gravitasi.
Jika pegas yang telah diberi beban tadi
sedikit terusik yaitu dengan memberi sedikit
simpangan ke bawah, maka pegas akan
mengalami getaran selaras. Pada getaran
selaras jika pada t = 0 simpangan maksimum =
A, maka memenuhi persamaan simpangan :

x = A cos

Pertambahan panjang pegas pengganti seri

x, sama dengan total pertambahan


panjang tiap-tiap pegas.

x = x1 + x2
(2.8)
Sedangkan pada susunan paralel pegas, gaya
tarik pegas pengganti F sama dengan gaya
tarik pada tiap pegas ( F1 dan F2 )
F = F1 + F2

(2.2)

dengan x = simpangan, A = amplitudo,


= kecepatan sudut dan t = waktu.

(2.9)

Pertambahan panjang tiap pegas sama besar


dan pertambahan panjang ini sama dengan
pertambahan panjang pegas pengganti.

x1 = x2 = x
(2.10)[2]
III. METODE PERCOBAAN

Gambar 2.1
Dari hukum II Newton
F = m.d2x / dt 2 = -m
kx = m
(2.4)

k = m.a maka
2

(2.3)

=k/m
(2.5)

T=2

Percobaan
Konstanta
Pegas
pada percobaan ke
4
menggunakan
metode dengan mengukur panjang pegas
sebelum dan sesudah diberikan beban
kemudian mengukur waktu untuk 10 getaran.
Pada percobaan ini menggunakan alat dan
bahan sebagai berikut: Pegas bentuk spiral 1
buah, beban 1 set, statif dengan klem 1
buah, mistar 1 buah, stopwatch digital 1
buah dan neraca digital 1 buah.
Gambar 3.1. Pegas
bentuk spiral

m
k

Gambar 3. 2 Neraca
Ohauss 2610

(2.6)[3]
Gaya tarik yang dialami tiap pegas
sama besar dan gaya tarik ini sama dengan
gaya tarik dialami tiap pegas adalah F 1 dan F2 ,
maka gaya tarik pada pegas pengganti adalah
F.
F1 = F2 = F3

(2.7)

Gambar 3.3 Beban


Gambar 3.4
Stopwatch digital

LAPORAN RESMI KONSTANTA PEGAS

Gambar 3.5 Statif


Gambar 3.6 Mistar

Rumusan hipotesis pada percobaan


konstanta pegas yaitu besarnya tetapan pegas
yang diukur dengan cara statis mendekati atau
hampir sama dengan besar tetapan pegas yang
diukur dengan cara kinetis, meskipun massa
beban diubah-ubah.
Identifikasi dan definisi operasional
variabel dalam percobaan konstanta pegas
adalah sebagai berikut:
Pada cara statis variabel kontrolnya jenis pegas
dan waktu (t) yang didefinisikan menjaga tetap
waktu yang digunakan dan jenis pegas yang
sama
selama
percobaan.
Variabel
manipulasinya adalah massa beban (m) yang
diukur menggunakan neraca ohauss 2610,
didefinisikan selama percobaan mengubah
massa beban sebanyak 4 kali dengan massa
berturut-turut sebesar 51,40.10-3 kg, 59,70.10-3
kg, 69,30. 10-3 kg, dan 81,10. 10-3 kg. Variabel
responnya yaitu panjang simpangan yang
didefinisikan
dengan
mengukur
besar
pertambahan
panjang
pegas
dengan
menggunakan mistar yang pertambahan
panjangnya berturut-turut sebesar 5,30.10-2 m,
6,90.10-2 m, 8,4.10-2 m, dan 10,30.10-2 m.
Pada cara kinetis variabel kontrolnya adalah
banyaknya getaran dan jenis pegas yang
didefiniskan dengan menjaga tetap jenis pegas
dan banyaknya getaran yaitu 10 getaran pada
percobaan. Variabel manipulasinya yaitu
massa beban yang diukur menggunakan neraca
ohauss 2610 didefinisikan dengan mengubah
beban selama percobaan sebanyak 4 kali
dengan massa berturut-turut sebesar 51,40.10 -3
kg, 59,70.10-3 kg, 69,30. 10-3 kg, dan 81,10. 103
kg. Variabel responnya adalah waktu yang
ditempuh untuk 10 kali getaran yang diukur
menggunakan stopwatch yang didefinisikan
dengan mencatat hasil untuk 10 kali getaran
yang berturut-turut 5,4s, 5,8s, 6,8s, dan 7,8s.

Langkah percobaan konstanta pegas kerja


pertama dengan cara statis mula-mula yaitu
dengan membuat sistem, kemudian mencatat
panjang awal pegas. Lalu menggantungkan
beban pada ujung pegas setelah itu mengkur
pertambahan panjang pegas (selisih panjang
pegas akhir dengan panjang pegas awal).
Selanjutnya ulangi langkah diatas dengan
menambahkan sedikit beban beberapa kali.
Langka
kerja
yang
kedua
dengan
menggunakan cara dinamis mula-mula yaitu
dengan membuat sistem dengan beban tertentu
dan diusahakan agar ketika diusik sistem pegas
dapat bergetar harmonik. Lalu mengusik beban
serta mengukur waktu untuk 10 getaran. Dan
selanjutnya mengulangi langka pertama
dengan menambahkan sedikit beban beberapa
kali.
Adapaun teknik analasis yang digunakan
untuk menganalisis data hasil percobaan yang
sesuai dengan tujuan dari percobaan yaitu
untuk menentukan tetapan pegas dengan cara
statis dan dinamis , pada cara statis percobaan
tetapan pegas dapat menggunakan persamaan k
=

F
x . Sedangkan cara dinamis menggunakan

4 2m
k
=
2
persamaan
.
T
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Data Hasil Percobaan
Mistar

:NST = 0,1.10-2 m
: l

0,05.10-2 m
Stopwatch digital

: NST = 0,2s
:

t =

Neraca Ohauss 2610


0,1.10-3

:NST

0,1s

=
kg
=

LAPORAN RESMI KONSTANTA PEGAS

0,05.10-3
1. Cara Statis
l0 = (14,90

kg

Tabel 4.4 Cara Dinamis

0,05) . 10-2 m

Tabel 4.1 Cara statis


Perc.
ke

(Massa beban

(Panjang
akhir beban

0,05) 10-3

kg
1.
2.
3.
4.

0,05)

10-2 m
20,20
21,80
23,30
25,20

51,40
59,70
69,30
81,10

kgs-2

Perc.
ke
1.
2.
3.
4.

k
6,895
6,983
5,811
5,220

kgs-2
kgs-2
kgs-2
kgs-2

Grafik 4.1 Cara Statis

Cara Statis
15

2. Cara Dinamis

10

n = 10 getaran

5
0
514

Tabel 4.2 Cara Dinamis


Perc. ke

(Massa
beban

1.
2.
3.
4.

( t

0,1 ) s

0,05)
10-3 kg
51,40
59,70
69,30
81,10

5,4
5,8
6,8
7,8

t
n

0,54
0,58
0,68
0,78

Tabel 4.3 Cara Statis

1.
2.
3.
4.

(x 0,05).1

k
-1

96,98.10
kgs-2
86,52.10-1
kgs-2
82,50.10-1
kgs-2
78,73.10-1

0-2 m
5,20
6,90
8,40
10,3

693

Pembahasan

Perc.
ke

597

Grafik 4.2 Cara Dinamis

811

LAPORAN RESMI KONSTANTA PEGAS

Cara Dinamis
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
645.584

749.832

870.408

Pada praktikum kali ini pada


dasarnya adalah untuk mengetahui
tetapan pegas dengan cara statis
dan dinamis. Pada cara statis
penentuan nilai tetapan pegas dapat
menggunakan hukum Hooke k = -F/x
(tanda negatif hanya menunjukkan
arah) dari persamaaan tersebut
dapat disimpulkan bahwa penentuan
nilai
tetapan
pegas
hanya
berpengaruh pada besar gaya dan
pertambahan panjangnya, hal ini
sesuai dengan percobaan yang
sudah kami lakukan bisa dilihat pada
grafik 4.1. Pada grafik memberikan
gambaran bahwa nilai massa dan
pertambahan
panjang
yang
berpengaruh. Pada tabel dapat
dilihat bahwa nilai konstantanya
menurun tetapi nilai pertambahan
panjangnya meningkat. Besar gaya
seharusnya semakin kecil, tapi pada
percobaan besar gaya semakin
besar.
Pada cara dinamis, penentuan
nilai
tetapan
pegas
dapat
menggunakan
persamaan
2

k=

4 m
2
. Dari persamaan tersebut dapat
T

diketahui bahwa penentuan nilai tetapan pegas


hanya berpengaruh pada besar periode dan
massanya saja. Semakin besar massa beban
yang diberikan maka waktu yang diperlukan
untuk satu getaran akan semakin lama dan
periodenya akan semakin besar. Hal ini sesuai
dengan percobaan yang kami lakukan.
Ketelitian praktikan sangat dipengaruhi pada
saat menekan tombol stopwatch, karena jika
tidak tepat akan mempengaruhi waktunya
yang akan berdampak pada hasil konstanta
pegas. Untuk hasil konstanta pegas dengan
cara statis dan cara dinamis dapat dilihat pada
tabel 4.3 dan tabel 4.4.
1.018,616

V. KESIMPULAN

Jika suatu pegas dengan tetapan pegas


k diberi beban dengan massa m maka ujung
pegas akan bergeser sepanjang x dan pegas
akan mengerjakan gaya pada benda sebesar f =
-kx (sesuai dengan hukum Hooke). Pada posisi
setimbang mg = -kx, dengan g adalah
percepatan gravitasi dengan konstan.
Jika pegas yang telah diberikan beban
tadi sedikit teusik yaitu dengan memberikan
sedikit simpangan ke bawah, maka pegas akan
mengalami getaran selaras. Pada getaran
selaras jika pada t = 0 simpangan maksimum =
A.
Pada cara statis penentuan nilai
tetapan pegas hanya berpengaruh
pada besar gaya dan pertambahan
panjangnya. Sedangkan, pada cara
dinamis penentuan nilai tetapan pegas hanya
berpengaruh pada besar periode dan massanya
saja. Semakin besar massa beban yang
diberikan maka waktu yang diperlukan untuk
satu getaran akan semakin lama dan
periodenya akan semakin besar.
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penyusun haturkan
kepada Allah SWT. Atas berkat
rahmat, taufik dan hidayah-Nya
sehingga
penyusun
dapat

LAPORAN RESMI KONSTANTA PEGAS

menyelesaikan
jurnal
percobaan
Konstanta
Pegas
ini.
Penyusun
mengucapkan terimakasih kepada
asisten praktikum Konstanta Pegas
(Khalid) yang banyak membimbing
dan teman-teman satu kelompok
yang telah bekerjasama sehingga
percobaan dapat dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA
[1]

Kanginan, Marthen. 2007. Fisika


SMA
Kelas XI. Jakarta :
Erlangga

[2]

Resnick, Halliday. 1998. Fisika Jilid


1 Edisi Ketiga. Jakarta :
Erlangga

[3]

Tim Dosen Fisika. 2016. Modul


Praktikum Fisika Dasar I.
Banjarmasin : FKIP Unlam

Anda mungkin juga menyukai