Anda di halaman 1dari 17

Gerak Harmonis

Sederhana

3236167907

Gerak Harmonis Sederhana_1


Kompetensi Dasar

3.11 Menganalisis hubungan antara gaya dan getaran dalam kehidupan


sehari-hari
4.11 Melakukan percobaan getaran harmonis pada ayunan sederhana
dan/atau getaran pegas berikut presentasi serta makna fisisnya

Tujuan Pembelajaran

 Mendeskripsikan karakteristik gerak pada getaran


 Menjelaskan hubungan antara periode getaran dengan massa
beban
 Menyelidiki kemudian memecahkan persoalan tentang hubungan
antara periode dan frekuensi getaran pegas
 Menganalisis gaya, simpangan, kecepatan, dan percepatan pada
gerak getaran pegas

2_Gerak Harmonis Sederhana


Gerak Harmonis Sederhana_3
Pernahkah Anda mengamati anak-anak bermain ayunan? Jika Anda perhatikan,
anak-anak tersebut akan berayun secara teratur ke depan dan ke belakang.
Gerakan ayunan tersebut termasuk gerak harmonik. Mengapa demikian?
Sebelum Anda mempelajari bab ini, diskusikan bersama teman kelompok Anda
mengenai gerak harmonik sederhana. Kemudian, kemukakan hasilnya kepada
guru Anda.

4_Gerak Harmonis Sederhana


Ketika pegas pada awalnya diregangkan sampai jarak x = A (Gambar 1.a)
dan kemudian dilepaskan. Pegas akan memberikan gaya pada massa yang
menariknya ke posisi setimbang. Tetapi karena massa telah dipercepat oleh
gaya maka massa melewati posisi setimbang dengan laju cukup tinggi.
Pada waktu massa mencapai posisi setimbang, gaya padanya turun sampai
nol, tetapi lajunya pada titik ini maksimum (Gambar 1.b). Kemudian massa
bergerak terus ke kiri, gaya padanya bekerja untuk memperlambat massa
itu dan menghentikannya sejenak pada x = -A (Gambar 1.c). Massa
kemudian mulai bergerak kembali dengan arah yang berlawanan (Gambar
1.d) sampai mencapai titik awalnya x = A(Gambar 1.e) yang diakibatkan
oleh gaya untuk memulihkan ke posisi seimbang kembali. Gaya dengan
karekteristik seperti ini disebut gaya pemulih (restoring force). Gerak ke
depan dan ke belakang kemudian diulang kembali secara simetris antara
x = A dan x = -A. Osilasi dapat terjadi hanya jika terdapat gaya pemulih
yang cenderung mengembalikan sistem pada kesetimbangannya.

Beberapa istilah yang perlu dipahami di sini diantaranya adalah


jarak x massa dari titik setimbang pada setiap saat disebut simpangan.
Simpangan maksimum adalah jarak terbesar dari titik setimbang dan biasa
disebut dengan amplitudo (A). Satu siklus mengacu pada gerak bolak-balik
yang lengkap dari satu titik awal, kemudian kembali ke titik yang sama,
katakanlah dari x = A ke x = -A kembali ke x = A, dan mempunyai posisi
keseimbangan yang stabil kita menyebutnya gerak periodik (periodic
motion) atau osilasi (oscillation).

Periode (T) adalah waktu yang dibuthkan untuk satu siklus lengkap. Dan frekuensi (f) adalah jumlah siklus lengkap per
detik. Frekuensi biasanya dinyatakan dalam hertz (Hz), dimana 1 Hz = 1 siklus per detik. Hubungan antara frekuensi
dan periode adalah sebagai berikut :
………………………………………. (1)

Frekuensi sudut (anguler frequency) adalah besaran laju perubahan besaran sudut yang selalu diukur dalam radian
sehingga satuannya rad/sekon. Karena f da;am siklus/sekon maka bilangan 2π mempunyai satuan rad/siklus.

………………………….. (2)

Gerak Harmonis Sederhana_5


Perhatikan flash di bawah ini!

Jenis osilasi yang paling sederhana terjadi jika gaya pemulih F berbanding lurus dengan perpindahan dari posisi
kesetimbangan x. Ini terjadi jika pegas ideal yang memenuhi hokum hooke. Konstanta perbandingan antara F dan x
adalah konstanta gaya k. Pada sisi manapun dari posisi kesetimbangan, F dan x selalu mempunyai tanda berlawanan.
Gaya yang bekerja pada pegas ideal yang direnggangkan sebagai F = k.x. Komponen x dari gaya yang diberikan oleh
pegas pada benda adalah negatifnya, sehingga komponen x dari gaya F pada benda adalah

(gaya pemulih yang diberikan oleh pegas ideal) …………. (3)

Persamaan ini memberikan besar dan tanda dari gaya, entah x positif, negative ataupun nol. Konstanta gaya k selalu
positif dan memiliki satuan N/m (atau kg/s2 ). Kita menganggap tidak ada gesekan, sehingga persamaan memberikan
gaya total pada benda.
Ketika gaya pemulih berbanding lurus dengan perpindahan dari posisi kesetimbangan, osilasi yang terjadi disebut
gerak gaya harmonis sederhana (simple harmonic motion, SHM), disingkat GHS. Percepatan a = d2x/dt2 = F/m dari
suatu benda dalam GHS diberikan oleh

(Gerak Harmonis Sederhana) ……………………(4)

Tanda minus, berarti percepatan dan perpindahan selalu memiliki tanda berlawanan. Percepatan ini tidak kostan. Suatu
benda yang mengalami gerak harmonic sederhana disebut sebuah osilator harmonik (harmonic oscillator).
Tidak semua gerak periodik merupakan gerak harmonik sederhana; dalam gerak periodik yang umum, gaya pemulih
tergantung pada pada perpindahan yang lebih komplek. Akan tetapi dalam banyak sistem , gaya pemulih kira—kira
sebanding dengan perpindahan jika perpindahannya cukup keci. Artinya jika amplitudonya cukup kecil osilasi sistem
yang demikian akan mendekati gerak harmonik sederhana .

6_Gerak Harmonis Sederhana


Perhatikan flash di bawah ini!

Gerak benda dari P0–P1–P2–P3–P0 dan seterusnya dinamakan gerak


melingkar beraturan. Proyeksi gerak benda dari P0–0–P2–0–P0 dan
seterusnya dinamakan gerak harmonik pada sumbu-y. Sementara
proyeksi gerak benda dari P1–0–P3–0–P1 dan seterusnya berupa
gerak harmonik pada sumbu-x.

Dari gambar, diperoleh bahwa jika kecepatan sudutnya ω maka


waktu yang diperlukan oleh sebuah titik untuk bergerak dari P0 → P
adalah

Secara matematis, besarnya simpan-


gan pa-
da sum-

Gerak Harmonis Sederhana_7


Jadi dapat disimpulkan bahwa GHS (Gerak Harmonik Sederhana) atau gerak osilasi atau geta-
ran selaras adalah gerak bolak - balik benda melalui suatu titik keseimbangan tertentu dengan
banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu konstan.
Juga bisa di deskripsikan sebagai gerak sebuah benda dimana grafik posisi partikel sebagai
fungsi waktu berupa sinus (dapat dinyatakan dalam bentuk sinus atau kosinus).
Memiliki ciri frekuensi getaran yang tetap.

Besar kecepatan tangensial gerak melingkar beraturan


adalah tetap dan komponen kecepatan pada arah sumbu-y
adalah vy. Untuk mencari persamaan pada gerak harmonik
sederhana, dapat menggunakan kecepatan tangensial pa-
da arah y, yaitu

Persamaan percepatan pada arah sumbu-y (ay) dapat dicari


menggunakan komponan percepatan sumbu-y. Arah vektor per-
cepatan selalu berlawanan dengan arah posisi vektor, yaitu

8_Gerak Harmonis Sederhana


Komponen x dari fasor pada waktu t merupakan koordinat x
X = A. Cos ϴ
Karena percepatan sepanjang sumbu x dengan komponen x dari
vektor percepatan maka vektor percepatan selau mengarah me-
nuju pusar dengan besar adalah konstanta dan diberikan oleh kua-
drat keceatan sudut dikali dengan jari—jari lingkaran
α = ω2.A
Menunjukan bahwa . Dengan mensubtitusikan ke persamaan
sebelumnya. Mendapatkan bahwa percepatan adalah
α = - α cos ϴ = - ω2.A cos ϴ
α = ω2.x
Percepatan titik P berbanding lurus dengan perpindahan x dan selalu memiliki tanda berlawanan. Inilah
sebenarnya ciri dari gerak harmonis sederhana
Untuk percepatan osilator harmonis, asalkan laju sudut ω dari titik acuan dihubungkan dengan konstanta
gaya k dan massa m dari benda berosilasi oleh
F = m.α = -m ω2 A Cos ω.t
F = - m ω2 x.
K.x = - m ω2 x
k = m.ω2

Simbol ω yang sama dengan laju sudut dan frekuensi sudut yang berosilasi. Alasannya adalah bahwa be-
saran—besaran sama ini sama. Dalam waktu yang sama karena T menjadi periode isolasi. Selama waktu T
bergerak 2π radian, sehingga laju sudutnya ω = 2π/T. untuk frekuensi sudut gerak harmonis sederhana bagi
benda dengan massa m, yang padanya bekerja gaya pemulih dengan konstanta gaya k :

Menunjuka bahwa periode dan frekuensi dari gerak harmonis sederhana sepenuhya ditentukan oleh massa
dan konstanta k. Pada gerak harmonis sederhana periode dan frekuensi tidak bergantung pada amplitude A.
Untuk nilai m dan k tertentu, waktu yang diperlukan untuk satu osilasi sempurnaadalah sama entah amplitu-
donya kecil maupun besar . A yang lebih besar berarti bahwa massa mencapai nilai—nilai x yang lebih be-
sar dan mengalami gaya pemulih juga yang lebih besar. Ini meningkatkan laju rata—rata benda benda sela-
ma satu siklus sempurna, ini berlaku sebagai pengimbang bagi benda yang berjalan pada jarak yang lebih
besar, sehingga sebetulnya terjadi waktu total yang sama.

Gerak Harmonis Sederhana_9


Satu macam gerak osilasi yang lazim dan sangat penting adalah gerak harmonik sederhana.Apabila sebuah
benda disimpangkan dari kedudukan setimbangnya,gerak harmonik sederhana akan terjadi seandainya ada
gaya pemilih yang sebanding dengan simpangan dan kesetimbangannya kecil.Syarat gerak harmonic seder-
hana yaitu apabila percepatab sebuah benda berbanding lurus dan arahnya berlawanan dengan simpangan,
benda itu akan bergerak dengan gerak harmonik sederhana.
Contoh gerak osilasi yang terkenal ialah gerak osilasi bandul.Gerak bandul merupakan gerak harmonik se-
derhana hanya jika amplitudo geraknya kecil. Gambar 12-13 memperlihatkan
bandul sederhan a yang terdiri dari tali dengan panjang L dan beban bermas-
sa m. Gaya yang bekerja pada beban adalah beratnya m.g dan tegangan T
pada tali. Bila tali membuat sudut ϴ terhadap vertikal,berat memiliki kompo-
nen-komponen mg cos ϴ sepanjang tali dan mg sin ϴ tegak lurus tali dalam
arah berkurangnya ϴ.
BandulSederhana.Gaya pada beban adalah beratnya mg dan tegangan
T.Komponen tangensial gaya total adalah –mg sin ϴ = -mg (s/L).Untuk sim-
pangan kecil,gerak bandul mendekati gera harmonik sederhana .

Percepatan gravitasi bumi adalah percepatan yang dialami oleh benda karena beratnya sendiri.Berat
benda adalah gaya tarik bumi pada benda tersebut.Gaya ini disebut dengan gaya gravitasi yaitu gaya tarik
menarik antara dua buah massa atau lebih. Bandul matematis adalah suatu titik benda digantungkan pada
suatu titik tetap dengan tali.Jika ayunan menyimpang sebesar sudut ϴ terhadap garis vertical maka gaya
yang mengembalikan:
F = - m g sin ϴ
Untuk ϴ dalam radial yaitu ϴ kecil maka sin ϴ = ϴ = s/l dimana s = busur lintasan bola dan l = panjang tali,
sehingga :

Jika tidak ada gaya gesekan dan gaya puntiran maka persamaan gaya adalah :

adalah persamaan diferensial getaran selaras dengan periode adalah :

Keterangan: -g = gravitasi
-T2 = periode

- = panjang tali (m)

10_Gerak Harmonis Sederhana


Gaya yang diberikan oleh suatu pegas ideal adalah gaya konservatif
dan gaya vertical tidak ada, sehingga energy mekanika total sistem
adalah kekal. Kita juga akan menganggap bahwa massa pegas itu
sendiri diabaikan.
Energy kinetic benda K = 1/2 m.v2,, dan energy potensial pegas adalah
U = 1/2 k.x2., tidak terjadi gaya—gaya nonkonservatif yang bekerja,
sehingga energy mekanik totalnya, yaitu E = K + U adalah kekal .

Energi mekanika total E juga berpasangan langsung dengan amplitude A dari gerak. JIka benda mencapai
titik x = A, yaitu perpindahan maksimum dari titik kesetimbangan, benda tersebut berhenti sesaat kemudian
kembali menuju kesetimbangannya. Yaitu ketika x = A (atau –A), v = 0. Pada titik ini energy seluruhnya ada-
lah energy potensial, dan E = 1/2 k.A2 , karena E kontan besaran ini sama dengan E pada titik yang lain.
Dengan menggabungkan, kita mendapatkan

Dengan mengganti x dan v dan dengan menggunakan k = m.ω2 maka

Ingat bahwa sin2ϴ + cos2ϴ = 1, karena pernyataan kita untuk perpindahan dan kecepatan dalam gerak har-
monis sederhana konsisten dengan hokum kekekalan energy sebagaimana seharusnya. Untuk mendapat-
kan kecepatan v pada perpindahan x adalah

Tanda + berarti bahwa nilai x yang telah diketahui benda dapat bergerak dalam kedua arah. Misalkan, ketika
x = + A/2

Sehingga untuk menunjukanbahwa kecepatan maksimum vmax terjadi pada x = . Dan k = m.ω2 kita
mendapatkan bahwa
v berosilasi antara ωA dan -ωA.

Gerak Harmonis Sederhana_11


Gambar disamping menunjukan besaran—besaran E,
K dan U pada x = 0, x = + A/2 dan x = + A . Energi ki-
netic, potensial dan total diplot secara vertical dengan
koordinat x diplot secara horizontal, kurva parabolic
mewakili energy potensial U = 1/2 kx2, garis horizontal
mewakili energy mekanika total E, yang konstan dan
tidak berubah terhadap x. Garis horizontal memo-
tongkurva energy potensial pada x = -A dan x = A, di-
mana energy seluruhnya adalah energy potensial

Perhatikan flash dibawah ini!

Bila peredaman diperhitungkan, berarti gaya peredam juga berlaku pada massa selain gaya yang
disebabkan oleh peregangan pegas. Bila bergerak dalam fluida benda akan mendapatkan peredaman
karena kekentalan fluida. Gaya akibat kekentalan ini sebanding dengan kecepatan benda. Konstanta akibat
kekentalan (viskositas) c ini dinamakan koefisien peredam, dengan satuan N s/m (SI)

Dengan menjumlahkan semua gaya yang berlaku pada benda kita mendapatkan persamaan

12_Gerak Harmonis Sederhana


Solusi persamaan ini tergantung pada besarnya redaman. Bila redaman cukup kecil, sistem masih akan
bergetar, namun pada akhirnya akan berhenti. Keadaan ini disebut kurang redam, dan merupakan kasus
yang paling mendapatkan perhatian dalam analisis vibrasi. Bila peredaman diperbesar sehingga mencapai
titik saat sistem tidak lagi berosilasi, kita mencapai titik redaman kritis. Bila peredaman ditambahkan
melewati titik kritis ini sistem disebut dalam keadaan lewat redam.
Nilai koefisien redaman yang diperlukan untuk mencapai titik redaman kritis pada model massa-pegas-
peredam adalah:

Untuk mengkarakterisasi jumlah peredaman dalam sistem digunakan nisbah yang dinamakan nisbah
redaman. Nisbah ini adalah perbandingan antara peredaman sebenarnya terhadap jumlah peredaman yang
diperlukan untuk mencapai titik redaman kritis. Rumus untuk nisbah redaman (ζ) adalah

Sebagai contoh struktur logam akan memiliki nisbah redaman lebih kecil dari 0,05, sedangkan suspensi
otomotif akan berada pada selang 0,2-0,3.
Solusi sistem kurang redam pada model massa-pegas-peredam adala

Nilai X, amplitudo awal, dan φ, ingsutan fase, ditentukan oleh panjang regangan pegas.
Dari solusi tersebut perlu diperhatikan dua hal: faktor eksponensial dan fungsi cosinus. Faktor eksponensial
menentukan seberapa cepat sistem teredam: semakin besar nisbah redaman, semakin cepat sistem teredam
ke titik nol. Fungsi kosinus melambangkan osilasi sistem, namun frekuensi osilasi berbeda daripada kasus
tidak teredam.
Frekuensi dalam hal ini disebut "frekuensi alamiah teredam", fd, dan terhubung dengan frekuensi alamiah
takredam lewat rumus berikut.

Frekuensi alamiah teredam lebih kecil daripada frekuensi alamiah takredam, namun untuk banyak kasus
praktis nisbah redaman relatif kecil, dan karenanya perbedaan tersebut dapat diabaikan. Karena itu deskripsi
teredam dan takredam kerap kali tidak disebutkan ketika menyatakan frekuensi alamiah.

Gerak Harmonis Sederhana_13


14_Gerak Harmonis Sederhana
Gerak Harmonis Sederhana_15
16_Gerak Harmonis Sederhana
D. Young, Hugh dan Roger A. Friedman, 2010. Fisika Universitas (Terjemahan) Jilid.2,
Jakarta: Erlangga,

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika. Edisi Kelima Jilid 2.


Jakarta: Penerbit Erlangga

Halliday, resnik. 2010. Fisika dasar edisi 7 jilid 1.


Jakarta: Erlangga.

Serway, Jewett.2009.Fisika untuk Sains dan Teknik.


Jakarta: Salemba Teknika.

Sutrisno. 1986. Seri Fisika Dasar: Fisika Modern.


Bandung: Penerbit ITB.

Tipler, P. 1991. Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 2.
Jakarta : Erlangga

Gerak Harmonis Sederhana_17

Anda mungkin juga menyukai