Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

“ GERAK HARMONIS SEDERHANA”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Praktikum Fisika Dasar II

Yang dibimbing oleh Bapak Sunaryono, Dr.M.Si dan

Bapak Nandang Mufti, S.Si, M.T.,Ph.D

Disusun oleh:

Nama : Octavia Ghaisyani


NIM : 180322615064
Kelas/Offering : O/O1
Kelompok : 05

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2019
GERAK HARMONIS SEDERHANA
Nsms Kelompok : 1) Octavia Ghaisyani 2) Putri Fauziah 3) Soffy Septya
180322615064 180322615012 180322615014
Ketua Kelompok : 1) Putri Fauziah
180322615012
Pembimbing : 1) Sayyidah Zuhroh 2) Aditya Desy

ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan gerak harmonis sederhana yang bertujuan untuk
memahami tentang hal-hal yang berada pada pegas dan gerak bandul sederhana,
seperti hokum hooke, translasi, nilai konstanta pegas, pertetapan gravitasi bumi g.
dalam percobaan ini metode yang digunakan adalah mengukur panjang awal dan
panjang akhir pegas dengan digantung dengan massa beban yang berbeda-beda
10,20,30,50,60,70 gram. Setelah itu dengan gerak bandul sederhana menghitung
periode dengan jumlah getaran sebanyak 25 kali

Kata Kunci: Gerak, Harmonik, Bandul, Pegas, Hooke

A. PENDAHULUAN
a. Motivasi
Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik suatu benda
melalui titik keseimbangannya tanpa teredam. Beberapa benda yang
melakukan gerak harmonik sederhana antara lain gerak benda pada
ayunan sederhana, gerak benda pada lintasan licin yang berbentuk busur
lingkaran, gerak benda yang digetarkan pada pegas, dan gerak zat cair
yang digerakkan naik turun pada sebuah pipa U.
Dalam praktikum ini dilakukan untuk membuktikan teori-teori yang ada
paga pegas dan bandul.

b. Ringkasan Percobaan
1. Pegas
Menentukan massa dan panjang awal pegas, setelah itu diberi beban
yang berbeda-beda 10,20,30,50,60,70 gram. Ukur panjang pegas
setelah diberi beban
2. Gerak Bandul sederhana
Simpangkan bandul dengan sudut yang kecil yaitu 10° setelah itu hitung
menggunakan stopwatch berapa lama yang dibutuhkan bandul untuk
mengalami getaran sebanyak 25 kali, setelah itu hitung periodenya
B. LATAR BELAKANG TEORITIS
1.Pegas

Dalam gambar diatas menunjukkan bahwa suatu benda bermassa m


yang berada diatas meja horisontal tanpa ada gaya gesekan dihubungkan
dengan sebuah pegas yang salah satu ujungnya diikat pada dinding. Jika
benda ditarik oleh gaya P, maka pada benda terdapat gaya yang dikerjakan
oleh pegas yaitu gaya F yang arahnya berlawanan. Jika gaya P dihilangkan,
benda berosilasi sederhana. Gerak osilasi benda tersebut dapat ditinjau dari
dua hukum,yaitu hukum newton kedua dan hukum Hooke. Berdasarkan
hukum newton kedua, pada benda berlaku 𝐹 = 𝑚𝑎. Karena gaya F itu
merupakan gaya Hooke, maka berlaku hubungan:
𝐹 = −𝑘𝑥 ...............................(1)
Sehingga 𝑚𝑎 = −𝑘𝑥,dan selanjutnya dapat dijabarkan sebagai berikut
𝑑2 𝑥 𝑘
𝑚 𝑑𝑥 2 + 𝑚 𝑥 = 0
Persamaan diatas dikenal sebagai persamaan differensial linear orde dua,
yang solusi persamaannya merupakan x sebagai fungsi t , yaitu:
𝑥 = 𝐴 cos(𝜔𝑡 + 𝜙0 )
𝑘
Dengan 𝜔 = √𝑚
Arti fisis 𝜔 dapat dikaji sebagai berikut.
2𝜋
𝑥 = 𝐴 cos( 𝜔(𝑡 + 𝑇) + 𝜙0 ) dengan T adalah periode 𝑇 = 𝜔
Sehingga diperoleh hubungan:
𝑥 = 𝐴 cos( 𝜔(𝑡 + 2𝜋) + 𝜙0 )
𝑥 = 𝐴 cos(𝜔𝑡 + 𝜙0 )
𝑘
Karena 𝜔 = √𝑚 , maka diperoleh bahwa:
𝑚
𝑇 = 2𝜋√ 𝑘 ....................................(2)
Dalam percobaan ini set percobaan jolly balance yang terdiri atas pegas spiral
yang dipasang vertikal dan dihadapkan pada skala millimeter. Gerak naik turun
beban ditera lebih cermin kaca yang dilengkapi dengan milimeter sehingga
sangat tepat untuk penentuan posisi setimbang dan perpanjangan pegas yang
terjadi.
Jika posisi pegas vertikal dengan beban 𝑚𝑏 maka massa efektif yang
dipengaruhi pegas adalah jumlah beban 𝑚𝑏 , massa wadah atau pengait beban
𝑚𝑤 dan massa pegas 𝑚𝑝 ,sehingga secara empiris massa efektif yang
ditanggung pegas adalah:
𝑚 = 𝑚𝑏 + 𝑚𝑤 + 𝑚𝑝 .....................................(3)
Dengan demikian periode gerak pegas vertikal adalah
𝑚𝑏 +𝑚𝑤 +𝑚𝑝
𝑇 = 2𝜋√ 𝑘
2 2 𝑚𝑏 +𝑚𝑤 +𝑚𝑝
𝑇 = 4𝜋 ...................................(4)
𝑘
Persamaan 4 memberikan deskripsi bahwa hubungan antara 𝑇 2 dengan m
dalam grafik cenderung membentuk garis lurus. Slope garis lurus tersebut
4𝜋 2
adalah 𝑘 . Oleh karena itu nilai slope grafik dapat ditentukan harga konstanta
pegas k. Jika 𝑇 2 berada disumbu y dan m pada sumbu x,maka jika kurva linier
grafik diteruskan akan berpotongan di koordinat (0,0). Secara fisis jika tidak
ada massa yang dipasang pada pegas atau m = 0, maka tidak terjadi osilasi
atau T = 0. Jika harga semua m dan T diketahahui ,maka k dapat ditentukan.

2.Bandul Sederhana

cos θ

Sebuah bandul panjang 𝑙 dan massa bebannya m berayun pada bidang


vertikal,pada posisi membentuk sudut θ terhadap garis vertikal,gaya yang
bekerja pada m adalah mg yaitu gravitasi dan T tegangan tali. Komponen radial
mg memberikan sumbangan gaya sentripetal yang dibutuhkan agar benda
tetap bergerak pada busur lingkaran. Komponen tangensial bertindak sebagai
gaya pemulih yang bekerja pada m untuk kembali ke posisi setimbangnya. Jadi
gaya pemulihnya adalah 𝐹 = −𝑚𝑔 𝑠𝑖𝑛 𝜃 . Gaya pemulih sebanding dengan
sinθ, sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa gerak yang terjadi
bukanlah gerak harmonis sederhana.
Akan tetapi bila θ dibuat kecil, maka sin θ mendekati θ dalam satuan
radian. Pergeseran sepanjang busur 𝑥 = 𝑙 𝑠𝑖𝑛 𝜃,jika simpangan kecil menjadi
𝑥 = 𝑙𝜃,yang mendekati gerak pada garis lurus. Oleh karenanya bila sudut θ
kecil maka:
Sin 𝜃 ≅ 𝜃
𝑥 𝑚𝑔
𝐹 = −𝑚𝑔𝜃 = −𝑚𝑔 = − ( ) 𝑥 … … … … … … … … . (5)
𝑙 𝑙
Untuk simpangan kecil gaya pemulih berbanding lurus dengan simpangan dan
berlawanan arah dengan arah gerak. Kriteria ini memenuhi kriteria gerak
𝑚𝑔
harmonis sederhana. Konstanta 𝑙 merupakan k dalam 𝐹 = −𝑘𝑥. Jadi periode
bandul sederhana bila amplitudonya kecil adalah :
𝑚 𝑚
𝑇 = 2𝜋√ = 2𝜋√
𝑘 𝑚𝑔/𝑙
𝑙
Sehingga : 𝑇 = 2𝜋√𝑔 … … … … … … … … … … … … (6)
Dari persamaan diatas dapat dikatan bahwa periode bandul tidak bergantung
pada massa beban yang digantung.

C. DESAIN DAN PROSEDU PERCOBAAN


a. Deskripsi Peralatan
1. Pegas
Mengunakan alat sebagai berikut:
 Jolly Balance,
 Stop Watch ,
 Set beban,
 Wadah beban,
 Water pass.
2. Bandul Sederhana
Mengunakan alat sebagai berikut :
 meja udara yang dilengkapi dengan pipa
 dan generator penghembus udara ,
 tali,
 piringan apung ,
 stop watch,
 pengukur panjang.

b. Deskripsi Prosedur Peralatan


1.Pegas
Mengatur posisi alat sehingga sakla dan pegas benar benar vertikal.
Gantungkan pegas ukur panjang pegas awal sebagai 𝑦𝑜 .Gantungkan
wadah beban dan massa beban ukur panjang pegas setelah diberi beban
catat sebagai 𝑦𝑒𝑘𝑠 . Tarik beban ke bawah dengan jarak tertentu tidak boleh
terlalu panjang untuk menghindari deformasi. Lepaskan dan hitung waktu
yang diperlukan untuk sepuluh getaran. Ulangi kegiatan dengan variasi
massa beban

2.Percobaan bandul
Meja udara sudah dipersiapkan dengan derajat kemiringan tertentu
dengan bidang horinsontal. Mengambil tali dan kaitkan pada gantungan
yang ada di alas meja udara yang tersedia. Sedangkan ujung talin yang lain
ikatkan pada piringan apung. Ukur panjang tali simpangkan dengan derajat
yang kecil. Setelah semuanya siap nyalakan set alat meja udara atur pada
swicth low. Hitung waktu untuk sepuluh getaran dengan stop watch.
Mengukangi kegiatan tersebut dengan variasi panjang tali

D. ANALISIS
a. Metode Analisis
Dalam percobaan ini variabel bebasnya adalah massa bandul, variabel
terkontrol adalah simpangan, dan variabel terikat adalah periode
Metode yang kami gunakan adalah metode kuadrat terkecil yang
dirumuskan sebagai berikut.
Mencari b
𝑛 ∑ 𝑥𝑦−∑ 𝑥 ∑ 𝑦
𝑏= 𝑛 ∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥)2

Mencari Sy
1 ∑ 𝑥 2 (∑ 𝑦)2 −2 ∑ 𝑥 ∑ 𝑥𝑦 ∑ 𝑦+𝑛(∑ 𝑥𝑦)2
𝑆𝑦 = √𝑛−2 (∑ 𝑦 2 2 )
𝑛(∑ 𝑥 )−(∑ 𝑥)2

Mencari Sb

𝑛
𝑆𝑏 = 𝑆𝑦√ 2
𝑛 ∑ 𝑥 − (∑ 𝑥)2
𝑆𝑏
Ralat relatife = Rb = × 100%
𝑏

Mencari nilai k
𝑔
𝑘=
𝑏
Mencari nilai Sk

𝜕𝑘 2
𝑆𝑘 = √| 𝑆𝑏|
𝜕𝑏

𝑔 2
𝑆𝑘 = √| 2 𝑆𝑏|
𝑏
𝑆𝑘
Ralat relatif = × 100%
𝑘

Menghitung nilai g
4𝜋2
𝑔=
𝑏 cos 𝛽

Menghitung nilai Sg

𝜕𝑔 2
𝑆𝑔 = √| 𝑆𝑏|
𝜕𝑏
𝑆𝑔
Ralat relatif : Rb = × 100%
𝑔

Selain itu rumus yang digunakan adalah metode grafik dengan rumus

∆𝑏1 = |𝑏0 − 𝑏1 |

∆𝑏2 = |𝑏0 − 𝑏2 |

∆𝑏1 + ∆𝑏2
∆𝑏 = | |
2
∆𝑏
𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = × 100%
𝑏0
Untuk mencari periode digunakan rumus:

𝑚
𝑇 = 2𝜋√
𝑘
𝑚
𝑇 = 2𝜋√
𝑚𝑔⁄𝑙

𝑙
𝑇 = 2𝜋√
𝑔

b. Sajian Hasil
1. Pegas
Massa pegas 40 gram
Hubungan antara massa bandul dan perpanjangan
pegas
No M M wadah(g) M 𝑦𝑜 𝑦𝑒𝑘𝑠 𝑦 (𝑦𝑒𝑘𝑠 − 𝑦𝑜 )
beban(g) total(g)
1 10 50,5 60,5 9,5 cm 10 cm 0,5 cm
2 20 50,5 70,5 9,5 cm 10,4 cm 0,9 cm
3 30 50,5 80,5 9,5 cm 10,8 cm 1,3 cm
4 50 50,5 100,5 9,5 cm 11,5 cm 2 cm
5 60 50,5 110,5 9,5 cm 11,8 cm 2,3 cm
6 70 50,5 120,5 9,5 cm 12,3 cm 2,7 cm

Hubungan antara massa bandul dengan periode getaran


No M M wadah(g) M Jumlah Ttotal
beban(g) total(g) getaran (detik)
1 10 50,5 60,5 25 0,3376
2 20 50,5 70,5 25 0,358
3 30 50,5 80,5 25 0,3772
4 50 50,5 100,5 25 0,4184
5 60 50,5 110,5 25 0,434
6 70 50,5 120,5 25 0,4552

2. Bandul sederhana
Kemiringan bidang meja 10°
No L (cm) Jumlah T total (detik)
getaran
1 46,6 25 2,624
2 45,4 25 2,61
3 44,2 25 2,576
4 43,2 25 2,566
5 42 25 2,508
6 41 25 2,492
c. Pembahasan Hasil
Dari hasil perhitungan percobaan pada pegas diketahui bahwa nilai
hubungan antara perpanjangan pegas dan massa efektif beban adalah
(0,3607±0,0006) dengan ralat relatif sebesar 0,0017%, nilai k =
(27,168 ±0,001) dengan ralat relatif 0,0017% dan kemudian hubungan
periode kuadrat dan variasi massa beban efektif adalah (7,764 ± 0,494)
dengan ralat relatif sebesar 0,0636%, nilai k = ( 5,079±2,509) dengan ralat
relatif sebesar 0,0636%. Pada bandul sederhana diketahui bahwa nilai
hubungan antara periode kuadrat dengan panjang bandul adalah (24,310±
2,309) dengan ralat relatif sebesar 0,0949% nilai g = ( 273 ± 22,1 ) dengan
ralat relatif sebesar 0,0949%. Dari percobaan kami ralat yang dihasilkan
cukup bagus. Berdasarkan grafik hubungan perpanjangan pegas dengan
penambahan beban, grafik yang dihasilkan garis lurus yang menandakan
apabila penambahan beban pegas semakin besar maka perpanjangan
pegas akan semakin besar yang sesuai dengan hukum hooke F = -kx

d. Saran Perbaikan
Untuk mengurangi ralat dalam percobaan, maka harus:
1. Lebih memahami materi sebelum melakukan praktikum
2. Lebih teliti saat pengukuran dan pengambilan data

E. KESIMPULAN
a. Kesimpulan Hasil
Dari percobaan yang telah dilakukan pegas diberikan beban maka pegas
akan memiliki pertambahan panjang, pegas juga memiliki sifat elastis yang artinya
bisa mempertahankan bentuk dan kembali ke bentuk semula setelah diberi gaya.
Gerak harmonic sederhana akan terjadi jika gaya pemulih sebanding dengan
simpangan. Cara menentukan nilai k yaitu dengan cara mengalikan massa dengan
percepatan gravitasi kemudian dibagi dengan pertambahan panjang pegas. Gerak
bandul sederhana adalah suatu benda bermassa m yang diikat dengan seutas tali
yang memiliki panjang L, jika bandul berayun maka tali akan membentuk sudut
terhadap arah vertikal. Cara menentukan percepatan gravitasinya yaitu dengan
cara panjang tali dibagi kuadrat periode dikali 4π2.
b. Kejituan
Saya dapat membuktikan rumus teori dan dapat mentranformasi dari data
pengamatan menjadi mengetahui hal-hal yang berada pada gerak harmonik
sederhana

F. RUJUKAN
Halliday, D.,Resnick , R.,Walker , J. 2010. Fisika Dasar Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Tim Fisika Dasar. 2019. Modul Fisika Dasar 2. Malang: Universitas Negeri Malang
Serway, R., Jewet , J. 2010. Fisika Untuk Sains dan Teknik Buku 2. Jakarta: Salemba
Teknika
G. LAMPIRAN
Hubungan antara massa bandul (m) dengan perpanjangan pegas (Y)
No X=m y=Y x² y² xy
1 0,0605 0,005 0,00366025 0,000025 0,000303
2 0,0705 0,009 0,00497025 0,000081 0,000635
3 0,0805 0,013 0,00648025 0,000169 0,001047
4 0,1005 0,02 0,01010025 0,0004 0,00201
5 0,1105 0,023 0,01221025 0,000529 0,002542
6 0,1205 0,027 0,01452025 0,000729 0,003254
𝛴 0,543 0,097 0,0519415 0,001933 0,009789
𝛴2 0,294849 0,009409 - - 9,58E-05

Mencari b
𝑛 ∑ 𝑥𝑦−∑ 𝑥 ∑ 𝑦
𝑏= 𝑛 ∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥)2
( 6×0,009789)−(0,543×0,097)
𝑏= (6×0,0519415)−0,294849

𝑏 = 0,360714286
Mencari Sy
1 ∑ 𝑥 2 (∑ 𝑦)2 −2 ∑ 𝑥 ∑ 𝑥𝑦 ∑ 𝑦+𝑛(∑ 𝑥𝑦)2
𝑆𝑦 = √𝑛−2 (∑ 𝑦 2 2 )
𝑛(∑ 𝑥 )−(∑ 𝑥)2
=
1 (0,0519415×0,009409)−2(0,543×0,009789×0,097)+(6×9,58𝐸−05)
√𝑛−2 (0,001933 (6×0,0519415)−0,294849
)
=0,000357738
Mencari Sb

𝑛
𝑆𝑏 = 𝑆𝑦√ 2
𝑛 ∑ 𝑥 − (∑ 𝑥)2

6
= 𝑆𝑦√
(6 × 0,0519415) − 0,294849

= 0,000629024
𝑆𝑏
Ralat relatife = Rb = × 100%
𝑏
0,000629024
= 0,360714286 × 100%

= 0,0017 % (4AP)
Jadi, nilai b = (0,3607±0,0006) dengan ralat relative sebesar 0,0017%
Mencari nilai k
𝑔
𝑘=
𝑏
9,8
𝑘=
0,360714286

𝑘 = 27,16831683
Mencari nilai Sk

𝜕𝑘 2
𝑆𝑘 = √| 𝑆𝑏|
𝜕𝑏

𝑔 2
𝑆𝑘 = √| 2 𝑆𝑏|
𝑏

9,8 2
𝑆𝑘 = √| 0,000629024|
(0,360714286)2

𝑆𝑘 = 0,017089522
𝑆𝑘
Ralat relatif = 𝑘 × 100%
0,017089522
= 27,16831683 × 100%

= 0,0017% (4AP)
Jadi, nilai k=(27,168 ±0,001) dengan ralat relative sebesar 0,0017%

Hubungan antara massa pegas (m) dengan periode getaran (T)


No X=m y = T2 x² y² xy
1 0,0605 0,11397376 0,00366 0,01299 0,006895
2 0,0705 0,128164 0,00497 0,016426 0,009036
3 0,0805 0,14227984 0,00648 0,020244 0,011454
4 0,1005 0,17505856 0,0101 0,030645 0,017593
5 0,1105 0,188356 0,01221 0,035478 0,020813
6 0,1205 0,20720704 0,01452 0,042935 0,024968
𝜮 0,543 0,762629136 0,051942 0,581603 0,09076
𝛴2 0,294849 0,5816032 - - 0,008237

Mencari b
𝑛 ∑ 𝑥𝑦−∑ 𝑥 ∑ 𝑦
𝑏= 𝑛 ∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥)2
( 6×0,09076)−(0,543×0,762629136)
𝑏= (6×0,051942)−0,294849

𝑏 = 7,764905841

Mencari Sy
1 ∑ 𝑥 2 (∑ 𝑦)2 −2 ∑ 𝑥 ∑ 𝑥𝑦 ∑ 𝑦+𝑛(∑ 𝑥𝑦)2
𝑆𝑦 = √𝑛−2 (∑ 𝑦 2 2 )
𝑛(∑ 𝑥 )−(∑ 𝑥)2
=
1 (0,051942×0,5816032)−2(0,543×0,09076×0,762629136)+(6×0,008237)
√6−2 (0,581603 (6×0,𝑜51942)−0,294849
)
= 0,281001244

Mencari Sb

𝑛
𝑆𝑏 = 𝑆𝑦√ 2
𝑛 ∑ 𝑥 − (∑ 𝑥)2

6
= 𝑆𝑦√
(6 × 0,051942) − 0,294849

= 0,49409544
𝑆𝑏
Ralat relatife = Rb = × 100%
𝑏
0,49409544
= 7,764905841 × 100%

= 0,0636 % (4AP)
Jadi, nilai b = (7,764 ± 0,494) dengan ralat relative sebesar 0,0636%
Mencari nilai k
𝑔
𝑘=
𝑏
9,8
𝑘=
7,764905841

𝑘 = 5,079057081
Mencari nilai Sk
𝜕𝑘 2
𝑆𝑘 = √| 𝑆𝑏|
𝜕𝑏

𝑔 2
𝑆𝑘 = √| 2 𝑆𝑏|
𝑏

9,8 2
𝑆𝑘 = √| 2 0,49409544|
(7,764905841)

𝑆𝑘 = 2,509538944
𝑆𝑘
Ralat relatif = 𝑘 × 100%
2,509538944
= 5,079057081 × 100%

= 0,0636% (4AP)
Jadi, nilai k=(5,079±2,509) dengan ralat relative sebesar 0,0636%

0.25
y = 1.5459x + 0.0193
0.2 R² = 0.9986
AXIS TITLE

0.15

0.1 Series1
Linear (Series1)
0.05

0
0 0.05 0.1 0.15
AXIS TITLE

Hubungan antara panjang tali (L) denga periode getaran (T)


No x=L y = T2 x^2 y^2 xy
1 0,31 3,193369 0,0961 10,19761 0,989944
2 0,33 4,376464 0,1089 19,15344 1,444233
3 0,37 4,999696 0,1369 24,99696 1,849888
4 0,4 6,036849 0,16 36,44355 2,41474
5 0,432 6,522916 0,186624 42,54843 2,8179
6 0,46 7,0225 0,2116 49,31551 3,23035
𝜮 2,302 32,15179 0,900124 182,6555 12,74705
𝜮2 5,299204 1033,738 0,810223 33363,03 162,4874

Menghitung nilai b
𝑛 ∑ 𝑥𝑦−∑ 𝑥 ∑ 𝑦
𝑏=
𝑛 ∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥)2
(6×12,74705)−(2,302×32,15179)
𝑏= (6×0,900124)−5,299204

𝑏 = 24,31452
Menghitung nilai Sy

1 ∑ 𝑥 2 (∑ 𝑦)2 −2 ∑ 𝑥 ∑ 𝑥𝑦 ∑ 𝑦+𝑛(∑ 𝑥𝑦)2


𝑆𝑦 = √ (∑ 𝑦 2 2 )
𝑛−2 𝑛(∑ 𝑥 )−(∑ 𝑥)2

𝑆𝑦 =
1 (0,900124×1033,73786)−2(2,302×12,7470543×32,151794)+(6×162,487394)
√6−2 (182,6555 (6×0,900124)−5,299204
)
Sy = 0,30035019

Menghitung nilai Sb
𝑛
𝑆𝑏 = 𝑆𝑦√ 2
𝑛 ∑ 𝑥 −(∑ 𝑥)2

6
𝑆𝑏 = 0,057283 √(6×
0,900124)−5,299204

𝑆𝑏 = 2,30879276
𝑆𝑏
Ralat relatif : Rb = × 100%
𝑏
2,30879276
Rb = × 100%
24,314519

Rb = 0,0949% (4AP)
Jadi, nilai b = (24,310± 2,309) dengan ralat relatif sebesar 0,0949% (4AP)

Menghitung nilai g
4𝜋2
𝑔=
𝑏 cos 𝛽

4(3,14)2
𝑔=
24,31452 COS 10

𝑔 = 1,6496334

Menghitung nilai Sg

𝜕𝑔 2
𝑆𝑔 = √| 𝑆𝑏|
𝜕𝑏

4𝜋2 2
𝑆𝑔 = √| 𝑆𝑏|
𝑏 cos 𝛽
4(3,14)2 2
𝑆𝑔 = √| 2,30879276|
24,31452×cos 20

𝑆𝑔 = 0,156641
𝑆𝑔
Ralat relatif : Rb = 𝑔 × 100%
0,156641
Rb = 1,6496334 × 100%

Rb = 0,0949% (4AP)
Jadi, nilai g = (1,649 ± 0,156)dengan ralat relatif sebesar 0,0949% (4AP)

Anda mungkin juga menyukai