Anda di halaman 1dari 4

LATIHAN

1. Pernahkah anda melakukan pengukuran? (sebutkan mengukur apa dan menggunakan alat

apa?)

2. Bagaimana alat ukur dikatakan baik?

3. Apakah ada besaran Fisika yang tidak dapat diukur?

4. Apa yang dimaksud dengan mengukur secara kwalitatif?

5. Sebutkan contoh mengukur secara kwalitatif?

6. Termasuk dalam klasifikasi alat ukur yang mana masing-masing alat ukur berikut ini?

a. Gelas ukur

b. Osciloskop

c. Timbangan duduk

d. Hygrometer

7. Seberapa jauh peranan alat ukur dalam kegiatan dilaboratorium

(percobaan/eksperimen) ?

8. Ketika mistar digunakan untuk mengukur panjang papan tulis, apakah yang

menjadi obyek ukur?


Pembahasan :

1. Iya saya pernah melakukan pengukuran terhadap massa benda kelereng


menggunakan neraca ohaus.

2. Suatu alat ukur dikatakan layak digunakan untuk mengukur harus memenuhi syarat
yaitu alat ukur itu harus baku/ standar ialah sahih (Valid), dan mantap (reliabel) atau
ajeg. Alat ukur dikatakan sahih (valid) apabila dapat mengukur apa yang mau diukur,
misalnya neraca digunakan untuk menimbang cincin emas, kalau timbangan duduk
tidak sahih bila digunakan untuk menimbang cincin emas. Alat ukur dikatakan ajeg
apabila alat ukur tersebut sesuai dan selalu sesuai dengan besar yang ada. Misalnya
mistar gulung menunjukkan hasil ukur 1 meter dan selalu 1 meter pada sepotong
tongkat yang terukur oleh meter standar memang 1 meter.

3. Besaran yang tidak dapat diukur dan tidak memiliki satuan, merupakan sesuatu yang
tidak termasuk besaran fisika. Contoh yang tidak termasuk besaran fisika adalah
senang, sedih, kesetiaan, dll.

4. Mengukur secara kwalitatif, yaitu menandai keadaan obyek secara kwalitataif


(kata/verbal), seperti keras, padat, panas, dingin, atau bau mawar, bau durian, rasa
manis, rasa asin dan lain-lain. Hasil ukur secara kwalitatif bersifat subyektif, artinya
tergantung pada suasana saat pengukuran, seperti perasaan mengukur, situasi tempat
mengukur, keadaan obyek ukur itu sendiri dan lain sebagainya.

5. Contoh mengukur secara kwalitatif Pak Paijan seorang Pegawai Negeri Sipil pada
saat tanggal muda minum wedang kopi dengan gula 3 sendok dan 1 sendok kopi cap
kapal api, dan pada tanggal tua sama minum wedang kopi dengan gula 3 sendok dan 1
sendok kopi, pada tanggal muda rasa kopi yang diminum Pak Paijan terasa enak akan
tetapi pada saat tanggal tua rasa kopi tersebut tidak enak. Hal ini disebabkan suasana
yang berbeda dan perasaan pengukurannya juga berbeda maka hasil pengukurannya
subyektif.

6. Klasifikasi alat ukur

a) Gelas ukur , alat ukur volume larutan yang akan digunakan


b) Osciloskop, alat ukur getar/ bunyi. Yaitu alat ukur yang digunakan untuk
kegiatan pengukuran getaran atau bunyi.
c) Timbangan duduk, alat ukur berat yang biasa digunakan dalam mengukur
berat suatu benda adalah timbangan.
d) Hygrometer, alat ukur kalor. Yaitu alat ukur yang digunakan untuk kegiatan
pengukuran kalor.
7. Kegiatan ukur mengukur senantiasa memerlukan alat ukur. Ini berarti tanpa adanya
alat ukur, kegiatan itu akan berjalan tidak sebagaimana mestinya. jadi alat ukur itu
menduduki peranan penting dalam kegiatan ekperimentasi/penelitian fisika. Lebih
dari peran pentingnya, alat bahkan menentukan hasil percobaaan: artinya alat ukur
yang baik dan memenuhi persyaratan mengukur akan menghasilkan data yang baik
dan memenuhi persyaratan mengukur akan menghasilkan data yang baik, dan
sebaliknya alat ukur yang kurang/tidak baik dan tidak memenuhi persyaratan
mengukur akan memberikan data yang kurang baik/tidak baik pula.

8. Ketika mistar digunakan untuk mengukur panjang papan tulis, yang menjadi obyek

ukur adalah papan tulis.


NAMA : NEVA BELLA OKTAVIA

NIM : 180321614525

KELAS : OFFERING AC/ S1 Pendidikan Fisika

MATA KULIAH : DASAR – DASAR INSTRUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai