Anda di halaman 1dari 3

Cigarette Ledus

Oleh :Erviana

Aku juga ikut bersila malam itu

Mendengar cerita Kartono tentang Juleha

Partai politik hingga gossip hits

Seduhan kopi, gorengan tempe, dan kacang rebus

menjadi umpan untuk menjebak waktu

Kartono masih nerocos

Tak sadar, dia sendiri yang tejebak

Mulutnya legam memekat

Dan parunya bolong

Termakan cigarette ledus

Dari puisi tersebut pengarang menceritakan kisah seorang pria yang pada malam itu
melakukan bincang-bincang disebuat warung kopi, perbincangan itu membahas banyak hal
mulai dari kasus politik hingga kasus yang sedang viral dihalayak ramai. Pria ini terus
berbicara hingga tanpa sadar dia telah merokok telalu banyak hingga asap rokok itu
membuat kesehatan paru-parunya memburuk. Asap rokok tersebut membuat bolong organ
tubuh paru-parunya. Menurut saya dalam puisi ini pengarang menyindir (memberikan
nasihat secara halus) agar para pengguna rokok dapat berhenti sehingga tidak membuat
organ tubuh menjadi rusak akibat asap yang dihirup dari rokok tersebut. Pengaruh asap
rokok tidak hanya berdampak bagi pengguna melainkan bagi yang menghirup pun tingkat
bahayanya lebih besar.
KEPALSUAN

Karya : “Meilan Mualim”

Kau bicara kejujuran sambil berdusta

Kau bicara Pengkhianatan sambil berbuat yang sama

Kau bicara seolah dari hati sambil menitikkan air mata

Kau bicara seolah melawan tanpa tanda jasa 

Kau bicara di depan dan menusuk ke dalam jiwa

Kau bicara halus tetapi kau hasut dari belakang

Kau bicara manis tetapi hati menusuk aura

Kau bicara kasar seolah kau bijaksana 

Ingatlah di atas langit masih ada langit

Dunia ini hanyalah sesaat

Akhiratlah yang selalu kekal abadi

Dari apa yang di perbuat selama di dunia

  

Pangkalan Bun- Malang , 28 Februari 2018


Menurut saya pada puisi ini pengarang menceritakan tentang keburukan manusia yang
dilakukan selama dibumi. Pengarang menceritakan seolah manusia yang bersalah ini tidak
mengetahui dosa apa yang telah diperbuat, hanya untuk menjaga reputasi agar terlihat baik
dimata manusia, tanpa memperdulikan unsur dosa yang telah ditanam. Pengarang
mengingatkan agar apa yang kita perbuat selama didunia harus sejalan dengan
perkataan,pemikiran dan perbuatan, agar selamat didunia maupun diakhirat. Kelak akhiratlah
tempat yang abadi bagi manusia. Puisi ini sudah sangat baik dalam pengolahan kata,
sehingga para pembaca mudah memahami makna isi puisi tersebut. Dari makna tersebut
pembaca akan merenungkan perbuatannya selama didunia agar tidak terjerumus kedalam
akhirat yang kelam.

Anda mungkin juga menyukai