LAPORAN
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Strategi Praktikum Elektronika 1
Yang dibina oleh Bapak Burhan Indriawan
Dan Bapak Nugroho Adi Pramono
Oleh :
Alvira Rizka Nurhalizza
180322615048
Kelompok 6
JURUSAN FISIKA
APRIL 2019
BAB I
A. Latar Belakang
Penguat Common Base adalah penguat yang kaki basis transistor digrounkan
atau ditanahkan, lalu input dimasukan dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat
Common Emitter adalah penguat yang kaki emitor transistor digrounkan, lalu input
dimasukan kebasis dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat Common Colector
adalah penguat yang kaki kolektor transistor digrounkan, lalu input dimasukan kebias
dan output diambil pada kaki emitor.
B. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini yang pertama agar mahasiswa mampu mempelajari
hubungan antara kuat arus masukan Ib (arus basis) dan kuat arus keluaran Ic (arus
kolektor), yang kedua dapat menentukan besar penguatan arus (𝛽) emitor ditanahkan,
tujuan selanjutnya agar mahasiswa mampu mempelajari hubungan antara tegangan
masukan Vi dan tegangan keluaran Vo, tujuan keempat dapat menentukan besarnya
penguatan tegangan (Kv) dan tujuan terakhir adalah dapat menentukan kepekaan
penguat.
C. Manfaat
Manfaat dari percobaan ini dari aspek kehidupan sehari-hari banyak sekali
seperti pada radio, tape, compo, TV, VCD dll. Selain itu dapat kita amati ada mobil
yang menggunakan sound sistem dengan daya ribuan watt sehingga musiknya dapat
terdengar dari luar mobil tersebut. Jadi perkembangan teknologi transistor yang
dirakit sebagai penguat baik penguat arus maupun penguat tegangan sehingga dengan
penguat (amplifier) dapat dihasilkan daya output yang besar sesuai yang diinginkan.
DASAR TEORI
Salah satu fungsi transistor yang paling banyak banyak digunakan didunia.
Elektronika analog adalah sebagai penguat yaitu penguat arus, penguat tegangan, dan
penguat daya. Fungsi komponen semikonduktor ini dapat kita temukan pada
rangkaianpres-amp mic, pres-amp head, echo, tone control, amplifier dan lain-lain.
Berdasarkan cara pemasangannya ground dan pengambilan output, penguat transistor
dibagi menjadi tiga yaitu Common Base (CB), Common Emittor (CE), dan Common
Collector (CC) (Isparela, 2012).
Rangakaian transistor adalah rangkaian komponen elektronika yang terbuat serta
tersusun oleh bahan semikonduktor yang mempunyai tiga kaki yang biasa
disimbolkanbasis (B), emitor (E), dan kolektor (K). Transistor sendiri dibagi menjadi
dua jenis tipe yaitu transistor PNP dan juga transistor NPN yang membedakan kedua
transistor tersebut yaitu dapat dilihat pada tanda panah pada area emitor (E), jika anak
panah kebagian dalam, maka transistor tersebut adalah transistor PNP, sementara jika
anak panah mengarah kearah luar maka transistor tersebut NPN (Zemansky, 1962).
Transistor adalah suatu komponen aktif yang dibuat dari bahan semikonduktor
ada dua macam yaitu transistor dwikutub (bipolar) dan transistor efek medan.
Transistor digunakan dalam rangkaian untuk memperkuat isyrat artinya isyarat
masukan lemah dan diubah menjadi isyarat kuat pada keluaran. Pada transistor
dwikutub sambungan p-n antara emitor dan basis (Sutrisno, 1986).
Transistor dapat digunakan sebagai penguat, baik sebagai penguat arus,
tegangan ataupun daya. Agar transistor dapat berfungsi sebagai penguat, maka
transistor harus dioperasikan pada daerah aktif. Daerah aktif dapat diperoleh dengan
membuat sambungan basis-emitor (jE) diberi tegangan maju dan sambungan basis-
kolektor (jC) diberi tegangan balik. Perbandingan antara kuat arus keluaran dan kuat
arus masukannya disebut penguatan arus (𝛽). Perbandingan antaran tegangan
keluaran (Vo) dan tegangan masukannya (Vi) disebut penguatan tegangan
(Kv).Tegangan masukan (input) terbesar pada saat penguat menghasilkan tegangan
keluaran tepat akan terpotong/clip disebut kepekaan tegangan penguat (kepekaan
penguat). Untuk penguat emitor ditanahkan diperoleh rumus:
∆𝐼𝑐
𝛽=
∆𝐼𝑏
Dengan 𝛽 penguatan arus, ∆Ic perubahan arus kolektor, dan ∆Ib perubahan arus
basis.
𝑉𝑜
𝐾𝑣 =
𝑉𝑖
Dengan Kv penguatan tegangan, Vo tegangan keluaran (output), dan Vi tegangan
masukan (input).
BAB III
LANGKAH KERJA
Penguatan Tegangan
PEMBAHASAN
A. Hasil Data Pengamatan
Vi = 520 mV
NO Vi (Volt) Vo (Volt)
1 0.14 3.2
2 0.16 3.6
3 0.20 4.4
4 0.24 5.2
5 0.26 5.6
6 0.28 6.4
7 0.30 6.8
8 0.32 7.2
9 0.34 7.6
10 0.38 8.0
11 0.42 8.8
12 0.44 9.2
13 0.48 9.6
14 0.50 10
B. Pembahasan
Transistor adalah suatu komponen aktif yang dibuat dari bahan semikonduktor
ada dua macam yaitu transistor dwikutub (bipolar) dan transistor efek medan.
Transistor digunakan dalam rangkaian untuk memperkuat isyrat artinya isyarat
masukan lemah dan diubah menjadi isyarat kuat pada keluaran. Pada transistor
dwikutub sambungan p-n antara emitor dan basis (Sutrisno, 1986).
Pada praktikum kali ini akan dibahas tipe penguat emitter ditanahkan (common
emitter). Pada rangkaian penguat emitter ditanahkan, tegangan V pp akan
menyebabkan panjar maju hubungan basis dan emitter pada transistor. Dengan
mengatur Vpp dan R kita dapat mengatur arus yang masuk pada basis. Penentuan
besar kecilnya nilai arus yang masuk pada basis akan mempengaruhi arus yang
dihasilkan pada kolektor. Untuk dapat mengalirkan arus, beda potensial pada
kolektor harus lebih positif dari pada bagian emitter.
Seperti halnya pada percobaan ini, dilakukan dua percobaan tentang penguat
transistor emitter dengan menggunakan kapasitor dan tanpa menggunakan
kapasitor. Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan
untuk menyimpan muatan listrik tanpa waktu tertentu. Sedangkan transistor adalah
komponen semikonduktor yang mempunyai sifat menguatkan.
Pada data pengamatan diatas didapat tegangan keluaran (VOut) yang lebih besar
daripada tegangan masukan (V In). Karena fungsi dari kapasitor sendiri adalah
sebagai penyimpan muatan. Ketika arus mengalir dari sumber menuju kapasitor
maka kapasitor menyimpan muatan yang mengalir dari sumber sampai penuh
didalam kapasitor dan kemudian dialirkan sehingga tegangan keluaran (V Out) yang
dihasilkan pada osiloskop besar. Sedangkan pada tegangan masukan (V In) kecil
karena arus yang terima seadanya dari sumber arus.
Pada percobaan tanpa menggunakan kapasitor didapat V out sebesar dan
Vin sebesar Percobaan tanpa menggunakan kapasitor besar tegangan masukan
(VIn) yang dihasilakan adalah lebih besar daripada tegangan keluaran (V Out) yang
dikarenaka tegangan langsung menuju ground tanpa adanya muatan yang disimpan
menggunakan kapasitor.
Yang berarti, tegangan masukan akan lebih besar dari pada tegangan keluaran.
Tetapi pada percobaan tanpa mengguanakan common emitter salah karena
seharusnya tegangan keluaran lebih besar dari pada tegangan masukan. Namun,
pada pengolahan data tegangan masukan lebih besar dari pada tegangan keluaran.
Hal ini dikarenakan terjadinya kesalahan dalam perangkaian alat sehingga
menyebabkan perbedaan pada tegangan masukkan dan tegangan keluar.
BAB V
KESIMPULAN
Tipler, P.A. 1991. Fisika Untuk Sains dan Teknik, Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga.