Anda di halaman 1dari 4

PERCOBAAN TRANSISTOR SEBAGAI GERBANG LOGIKA DASAR, GERBANG TTL

Aathirah Dhia Azizah1), Ana Kinanti2), Anisah Salsabilah3 )


1) 2) 3)
Mahasiswa Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

ABSTRAK
Percobaan transistor sebagai gerbang logika dasar, gerbang TTL ini bertujuan untuk dapat
merangkai komponen pada project board dengan benar, memahami hubungan masukan-keluaran
gerbang-gerbang logika dasar, dapat merangkai LED sebagai penunjuk keluaran 0 atau 1 dengan
benar, memahami logika 1 dan 0 ketika disambungkan dengan LED ke Vcc dan LED ke Ground,
mengetahui makna input mengambang, dan dapat membandingkan keluaran totem pole dari open
kolektor. Gerbang logika dasar merupakan rangkaian rangkaian dasar yanga da dalam elektronika,
yang memiliki satu output (high) 1 atau (low) 0. Pada percobaan ini hanya dilakukan perangkaian
rangkaian 1a dan 1b sehingga tidak semua tuan percobaan dapat dilaksanakan.
Kata kunci: gerbang logika, input, output
dikombinasi untuk mmebuat sistem
I. PENDAHULUAN pemrosesan yang lebih besar lagi. Berikut
Pada tahun 1854 George Boole ini merupakan beberapa gerbang logika
menciptakan logika simbolik atau dikenal dasar:
dengan aljabar Boolean. Setiap peubah 1. AND, merupakan gerbang logika yang
(variabel) dalam aljabar Boole hanya penulisan aljabar boole dilambangkan
memiliki dua keadaan yaitu keadaan benar dengan perkalian
yang dinyatakan dengan 1 dan keadaan 2. OR, merupakan gerbang logika yang
salah yang dinyatakan dengan 0. Aljabar dalam penulisan aljabar boole
Boole yang memiliki dua keadaan tersebut dilambangkan dengan penjumlahan
dimaksudkan untuk menyelesaikan 3. Gerbang NOT, merupakan gerbang
persoalan-persoalan logika ( Widjanarka, logika yang dapat menjadi pembalik
2006:2). fungsi logika dari gerbang logika
Gerbang logika dasar merupakan lainnya. Gerbang logika NOT
rangkaian rangkaian dasar yanga da dalam dilambangkan dengan bar.
elektronika, yang memiliki satu output (Paul, Albert, 1994)
(high) 1 atau (low) 0. Sebuah gerbang Gerbang logika memenuhi aturan
logika memiliki beberapa masukan tetapi main aljabar Boolean atau sistem biner.
hanya memiliki satu keluaran. Gerbang logika memiliki satu atau lebih
Keluarannya akan High (1) atau Low (0) masukan dan hanya satu keluaran (output).
tergantung pada level digital terminal Hubungan antara keadaan keluaran dan
masukan (Sutrisno : 1988). Gerbamg kombinasi keadaan masukan ditunjukkan
logika dapat beroperasi dengan bilangan melalui table kebenaran (Kurniawati, 2005).
biner, sehingga disebut juga dengan 1. Gerbang OR, hubungan antara keluaran
gerbamn biner. dan masukan pada gerbnag OR dapat
Gerbang logika Boolean terdiri dari dihasilkan sebagai Y=A OR B atau
beberapa jenis. Masing-masing dapat Y=A+B.
melakukan proses yang berbeda. Maka
gerbang-gerbnag ini nantinya akan
Tabel kebenaran gerbang OR sebagai 3. Gerbang NOT,jika A menyatakan
Y=A OR B atau Y=A+B. saluran masukan dan Y merupakan
keluaran pada gerbang NOT maka
hubungna antara A dan Y dituliskan :
Y=NOT A atau Y=A. Tabel kebenaran
untuk gerbang NOT :

2. Gerbang AND,
hubungan antara
masukan dan
keluaran pada
gerbang AND dapat
dituliskan sebagai: Y=A AND B atau Y=A.B
atau Y=AB Tabel kebenaran Gerbang AND
dengan dua masukan :
4. Gerbang NOR dan NAND, (gerbang II. ISI
OR ataupun AND yang dapat a. Metode (Prosedur Percobaan)
digabungkan dengan gerbang NOT). Pada percobaan ini praktikan hanya
AND yang diikuti dengan gerbang berhasil merangkai 2 skema
NOT menghasilkan gerbang NAND. rangkaian yaitu dengan skema
Serbang OR yang diikuti dengna rangkain sebagai berikut :

gerbang NOT menghasilkan gerbang


OR. Dengan prosedur percobaan yaitu

X Y Z=X+Y
0 0 0
0 1 1
5. Gerbang EX-OR dan EX-NOR, 1 0 1
keluaran gerbang EX-OR akan 1 1 1
tinggi bila hanya nilai logic pada
sebagai berikut :
kedua masukannya saling
1. Pada rangkaian 1a
berlawanan. Keluaran gerbang EX-
Langkah pertama yaitu
NOR akan tinggi bilahanya nilai
menyambungkan A ke sumber tegangan
logic pada kedua masukan sama.
5V dan kemudian praktikan mengamati
Kedua gerbang ini tidak pernah
apakah lampu L1 menyala atau tidak.
memiliki lebih dari dua masukan.
Langkah kedua yaitu menyambungkan A
Dengan tabel kebenaran
ke sumber tegangan 0V, dan kemudian
praktikan mengamati apakah lampu L1
menyala apa tidak.
2. Pada rangkaian 1b
Langkah pertama yaitu
menyambungkan A ke sumber
tegangan 5V dan kemudian
praktikan mengamati apakah
lampu L2 menyala atau tidak. Langkah III. PEMBAHASAN
kedua yaitu menyambungkan A ke Dari hasil percobaan dapat
sumber tegangan 0V, dan kemudian diketahuiLampu L1 dan L2 dapat
praktikan mengamati apakah lampu L2 menyala karena dihubungkan dengan
menyala apa tidak. sumber tegangan. Pada percobaan
b. Rangkaian rangkaian skema 1b ketika lampu
Dari percobaan yang dilakukan, dihubungkan dengan sumber
praktikan hanya berhasil merangkai tegangan 5v seharusnya lampu
rangkaian skema 1a dan skema 1b menyala tetapi dalam percobaan
lampu tidak menyala. Hal tersebut
dikarenakan beberapa beberapa faktor
:…

IV. KESIMPULAN
c. Hasil V. DAFTAR PUSTAKA
1. Pada rangkaian 1a Albert, Paul dan Tjia.1994. Elektronika
Ketika lampu L1 disambungkan ke Digital Komputer Dan Pengantar
Komputer Jilid 2. Jakarta :
sumber tegangan 5V lampu menyala, Erlangga.
dan ketika lampu L1 disambungkan ke Kurniawan, Fredly.2005. Jurnal Sistem
sumber tegangan 0V lampu tidak Digital Konsep Dam Aplikasi
Volume 3.Yogyakarta:Gava Media.
menyala Sutrisno. 1988. Elektronika 2 Teori dan
2. Pada rangkaian 1b Penerapannya. Bandung: Institut
Ketika lampu L2 disambungkan pada Teknologi Bandung.
Tim Elektronika Dasar. 2020. Modul
sumber tegangan 5V lampu tidak praktikum Elektronika Dasar.
menyala dan ketika lampu Universitas Negeri Malang
Widjanarka, N. Wijaya. (2006). Teknik
disambungkan ke sumber tegangan 0V
Digital. Jakarta: Erlangga.
lampu L2 tidak menyala. Dalam
percobaan ini seharusnya ketika lampu
disambungkan ke sumber tegangan 5V
seharusnya lampu menyala tetapi dalam
percobaan ini didapat hasil lampuL2
tidak menyala.

Anda mungkin juga menyukai