Anda di halaman 1dari 21

Laporan Praktikum

Fisika Lanjutan
“Gelombang Mikro”

Oleh:
Kelompok 6 Kelas 4B

1. Ira Ramadanti Sutisna (11190163000047)


2. Afriani Rahma Shanti (11190163000051)
3. Nurul Aulia Sadida (11190163000064)
4. Shagita Fitri R (11190163000076)

15 MARET 2021

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
GELOMBANG MIKRO

A. TUJUAN
1. Mengukur distribusi medan gelombang mikro memanjang dan melintang.
2. Menentukan polarisasi gelombang mikro yang dipancarkan.

B. DASAR TEORI
Gelombang adalah getaran yang menjalar melalui medium. Gelombang dapat
bergerak melintasi jarak yang jauh, teapi medium itu sendiri hanya dapat bergerak
terbatas. Dengan demikian walupun gelombang buka merupakan materi, pola
gelombang dapat merambat pada materi. Gelombang membawa energi dari satu tempat
ke tempat lainnya. (Giancoli, douglas C, 2011:381)
Berdasarkan arah getarannya, gelombang dibedakan menjadi dua gelombang
tranversal dan gelombang longitudinal. Gelombang tranversal adalah gelombang yang
arah getarannya tegak lurus dengan arah penjalarannya. Contohnya gelombang pada
tali dan gelombang permukaan air. Sedangkan gelombang longitudinal adalah
gelombang yang arah getarannya sejajar (searah) dengan arah penjalarannya.
Contohnya gelombang bunyi dan gelombang pada pegas yang diberi ganguan searah
dengan rah memanjangnya. (Sutrisno, dkk, 2007:271)
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang terdiri dari gelombang vektor
medan magnet dan listrik yang merambat tegak arah medan tersebut, kedua medan
tersebut juga saling tegak lurus. (Bambang dan Tri, 2008: 227-228) Gelombang mikro
merupakan gelombang yang dapat mengalami polarisasi. Polarisasi merupakan
pembatasan getaran vector yang membentuk suatu gelombang tranversal dalam satu
arah. Suatu gelombang tranversal mempunyai arah rambat yang tegak lurus dengan
bidang rambatnya. Apabila suatu gelombang memiliki sifat bahwa gerak medium dalam
bidang tegak lurus arah rambat pada suatu garis lurus, dan dapat dikatakan gelombang
ini terpolarisasi linear. Untuk menentukan besar medan tranversal maupun medan
v
longitudinal dengan menggunakan = Nilai E yang dihasilkan akan memiliki nilai yang
r
berbanding terbalik dengan jarak yang digunakan. (Aditama, 2014). Sinyal gelombang
mikro dapat melakukan transmisi data dengan kecepatan mencapai 45 Mbps, namun
karena sinyal gelombang mikro ini bergerak dalam satu arah garis lurus, maka baik
pemancarnya (transmitter) maupun penerimanya (receiver) harus berada dalam satu
garis pandang (one point line of sight). Sehingga pemasangan pusat dari gelombang
mikro ini harus diperhatikan sekali letak dan posisinya untuk menghindari
kemungkinan gangguan. Maka dari itu stasiun gelombang mikro seringkali ditempatkan
di puncak-puncak gedung, menara, ataupun gunung (Supriyanto, 2004: 684).
Keberadaan medan listrik dalam ruang yang terisolasi selalu dihubungkan dengan
keberadaan muatan dalam ruang itu. Besarnya medan listrik di sembarang titik dalam
ruang ditentukan oleh besarnya muatan dan jarak antara titik tersebut dengan
muatannya. Jika muatan dipindahkan posisinya sehingga jarak relatifnya terhadap titik
tadi berubah, maka besar medan listrik dititik tersebut juga berubah. Pada
kenyataannya perubahan medan listrik disuatu titik tidak terjadi serentak dengan
perubahan posisi muatannya. Perubahan medan listriknya terjadi setelah mencapai
waktu sebesar waktu yang dibutuhkan gelombang elektromagnetik (yang terpancar
dari muatan) sampai ke titik tersebut. Karena perubahan medan listrik menjalar
sepanjang ruang maka perubahan medan magnet juga menjalar sepanjang ruang.
Medan listrik dan medan magnet yang menjalar inilah yang membentuk gelombang
elektromagnetik (Soedojo, 2008:54).

C. ALAT DAN BAHAN

N NAMA ALAT JMLH GAMBAR


O
1 Buah
1.

Polarisator

1 Buah
2.

Osilator Gun

1 Buah
3.
Gun Power supply
dengan amplifier

Corong antena 1 Buah


4.
besar
1 Buah
5.

Multimeter digital

1 Buah
6.

E-file probe

± 5Buah
7.

Kabel penghubung

1 Buah
8.

Adaptor

1 Buah
9.

Kabel BNC

1 Buah
10.

Mistar
LANGKAH KERJA

N LANGKAH KERJA GAMBAR


O

1. siapkan alat dan bahan

2. Pastikan corong secara


horizontal. Rangkai dengan
cara menghubungkan osilator
gun, power supply, e-file
probe dengan kabel
penghubung dan BNC

3. Letakan e-file probe tepat di


depan corong antena

4. Ukur nilai tegangan U pada


multimeter ketika E-file probe
diletakkan pada jarak x=10
cm sampai x = 25 cm, setiap
pergeseran sejauh 0,2 cm

5. Catat nilai tegagngan yang


ditampilkan pada tabel data
percobaan
6. Letakkan corng dan ukur
jarak di sumbu x = 10 cm

Letakkan e-file probe secara


7.
melintang pada sumbu y = 20
cm

8. Letakkan percobaan ketika


posisi e-file probe pada posisi
y = −20 cm sampai y=20 cm
setiap pergeseran sejauh 1 cm
kemudian ulangi dengan jarak
x=20 cm

9. Catat data yang didapatkan


pada multimeter

Percobaan 3 : Polarisasi

10. Letakkan e-field kira kira 30


cm dibagian tengah depan
corong antena yang dipasang
secara horizontal

Letakkan polarisator diantara


11.
corong antena dan e-file pada
posisi segaris atau horizontal
12. Rotasikan sudut φ=0 °
sampai φ=180 ° pada
polarisator setiap kenaikan
sebesar 10 °

13. Catat nilai tegngan pada


multimeter

14. Putar osilator gunn dan e-file


probe pada posisi vertikal
antara sudutnya

15. Catat data yang didapatkan

Data percobaan

Percobaan 1 : Pengukuran Distribusi Medan Memanjang

No X ( cm ) U NO X (cm) U NO X (cm) U
(Volt) (Voly) (Volt)
10,0 11,25 15,2 11,27 52 20,2 7,56
1. 27.
10,2 11,25 15,4 9,97 53 20,4 6,62
2. 28.
10,4 11,25 15,6 9,60 54 20,6 6,27
3. 29.
10,6 11,25 15,8 9,03 55 20,8 6,59
4. 30.
10,8 11,25 16,0 8,75 56 21,0 7,30
5. 31.
11,0 11,25 16,2 9,68 57 21,2 8,25
6. 32.
11,2 11,25 16,4 10,27 58 21,4 8,01
7. 33.
11,4 11,25 16,6 11,27 59 21,6 9,02
8. 34.
11,6 11,25 16,8 9,27 60 21,8 8,73
9. 35.
11,8 11,25 17,0 10,75 61 22,0 6,06
10. 36.
12,0 11,25 17,2 9,34 62 22,2 6,11
11. 37.
12,2 11,25 17,4 8,71 63 22,4 6,21
12. 38.
12,4 11,25 17,6 9,00 64 22,6 7,9
13. 39.
12,6 11,25 17,8 10,80 65 22,8 8,05
14. 40.
12,8 11,25 18,0 10,27 66 23,0 8,42
15. 41.
13,0 11,25 18,2 9,74 67 23,2 7,03
16. 42.
13,2 11,05 18,4 8,73 68 23,4 6,39
17. 43.
13,4 10,08 18,6 7,74 69 23,6 6,86
18. 44.
13,6 11,27 18,8 7,31 70 23,8 7,83
19. 45.
13,8 11,27 19,0 7,19 71 24,0 5,95
20. 46.
14,0 11,27 19,2 8,30 72 24,2 6,85
21. 47.
14,2 10,40 19,4 9,21 73 24,4 6,72
22. 48.
14,4 9,96 19,6 9,55 74 24,6 6,27
23. 49.
14,6 9,56 19,8 9,95 75 24,8 7,05
24. 50.
14,8 11,06 20,0 6,67 76 25,0 6,32
25. 51.
15,0 11,27
26.

Percobaan 2 : Pengukuran Distribusi Medan Melintang


X0 =10 cm

No Y (cm) No. Y (cm) U (volt)


1 -20 0,07 22 1 11,27

2 -19 0,11 23 2 11,27


3 -18 0,06 24 3 11,27

4 -17 0,05 25 4 11,27


5 -16 0,12 26 5 10,72

6 -15 0,23 27 6 9,87


7 -14 0,20 28 7 6,97

8 -13 0,07 29 8 5,03


9 -12 0,20 30 9 4,35

10 -11 0,24 31 10 3,03


11 -10 0,74 32 11 2,03

12 -9 1,23 33 12 1,36
13 -8 2,03 34 13 0,54

14 -7 3,10 35 14 0,29
15 -6 4,14 36 15 0,36

16 -5 5,35 37 16 0,25
17 -4 8,15 38 17 0,10

18 -3 8,25 39 18 0,10
19 -2 11,27 40 19 0,09

20 -1 11,27 41 20 0,09
21 0 11,27

X0 = 20 cm
No Y (cm) U (volt) No. Y (cm) U (volt)
1 -20 0,08 22 1 8,55
2 -19 0,15 23 2 9,15
3 -18 0,24 24 3 9,19
4 -17 0,57 25 4 8,50
5 -16 0,69 26 5 7,00
6 -15 0,33 27 6 7,02
7 -14 0,25 28 7 5,65
8 -13 0,41 29 8 4,90
9 -12 1,02 30 9 4,02
10 -11 1,53 31 10 3,39
11 -10 2,19 32 11 2,70
12 -9 2,27 33 12 2,27
13 -8 3,17 34 13 1,57
14 -7 4,07 35 14 1,31
15 -6 4,21 36 15 1,06
16 -5 4,86 37 16 1,03
17 -4 5,15 38 17 1,02
18 -3 5,44 39 18 0,25
19 -2 6,75 40 19 0,15
20 -1 7,75 41 20 0,09
21 0 8,25

Percobaan 3 :Pengukuran polarisasi

Posisi Osilator Gunn Horizontal


No φ (°) U (volt) No φ (°) U (volt)
1 0 0,04 11 100 3,82
2 10 0,08 12 110 3,51
3 20 0,18 13 120 2,69
4 30 0,24 14 130 1,69
5 40 0,71 15 140 0,96
6 50 1,33 16 150 0,50
7 60 2,24 17 160 0,24
8 70 2,86 18 170 0,50
9 80 3,09 19 180 0,06
10 90 3,70

Posisi Osilator Gunn Vertikal


No φ (°) U (volt) No φ (°) U (volt)
1 0 0,16 11 100 0,40
2 10 0,43 12 110 0,36
3 20 0,46 13 120 0,31
4 30 0,48 14 130 0,24
5 40 0,51 15 140 0,18
6 50 0,53 16 150 0,15
7 60 0,67 17 160 0,11
8 70 0,87 18 170 0,09
9 80 0,84 19 180 0,04
10 90 6,32

PEMBAHAHAN
Pada kegiatan ini praktikan akan mengamati tantang praktikum gelombang
mikro. Dimana pada praktikum ini ada tiga macam percobaan. Pada percobaan
pertama yaitu pengukuran pada distribusi medan memanjang (longitudinal) yang
dimana kita mengukur voltase berdasar perubahan posisi E-file probe pada
sumbu-X tiap 0,2 cm dengan posisi pada sumbu-Y tetap. Di sini kita dapat melihat
bahwa nilai U tertinggi berada pada jarak terdekat dengan sumber gelombang
yaitu 10 cm dengan nilai voltase 11,26 Volt dan nilai U terkecil berada pada jarak
terjauh yaitu 25 cm dengan nilai 6,73 Volt. Di tabel pengamatan kita dapat
melihat bahwa nilai U (Volt) secara garis besar mengalami penurunan berbanding
terbalik dengan jarak E-file probe terhadap sumber gelombang, namun perubahan
ini tidak secara teratur atau signifikan karena dalam proses penurunan nilai U
tersebut terkadang juga mengalami kenaikan.Pada percobaan kedua di mana pada distribusi
medan melintang (transversal)
yang dimana hampir sama pada percobaan pertama, namun yang di ubah-ubah di
sini ialah ketinggian E-file probe dengan posisi pada sumbu-X tetap dengan dua
kondisi yaitu pada jarak 10 cm dan 20 cm. Pada jarak X 10 cm kita dapat melihat
pada tabel percobaan, di mana nilai U mengalami penaikan dan penurunan
berdasarkan terhadap ketinggian E-file probe selurus dengan sumber gelombang
mikro. Kita dapat melihat semakin tinggi ataupun semakin rendah ketinggian E
file probe maka nilai Voltase U pun akan semakin kecil, begitupun ketika
ketinggian E-file probe semakin mendekati ketinggian yang sama dengan corong
antenna (sumber gelombang mikro) maka nilai voltase yang dihasilkan pun akan
semakin besar. Dan ketika jarak X diubah menjadi 20 cm maka kita akan
mendapati hal yang sama pada voltase terhadap perubahan ketinggian ini. Dan
secara garis besar nilai voltase yang dihasilkan lebih kecil disbanding ketika X
tetap pada jarak 10 cm. Hal ini terjawab ketika kita melihat kembali data pada
percobaan pertama.
KESIMPULAN
1. Pengukuran distribusi gelombang mikro memperoleh hasil maksimal 11,26 V

secara memanjang dan 11,27 V secara melintang serta nilai minimal 6,73V secara
memanjang dan 0,29 V secara melintang.

2. Penentuan polarisasi gelombang mikro berdasar kepada sudut polarisator yang

digunakan serta Voltase yang dihasilkan (lebih lanjut pada tabel pengamatan)

KOMENTAR

1. Pada praktikum yang ada apa video yang telah dosen berikan pada video polarizer hanya
terbatas pada 3 sudut, sedangkan pada praktikum
mampu 360 H , pada video sebagai pengganti mistar menggunakan goniometersebagai
pengatur jarak.

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, P. G. (2014, April). Sistem Transmisi Gelombang Mikro


(Microwave).
Gioncoli, Douglas c. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta : Erlangga
Jati, Bambang Murdaka Eka dan Tri Kuntoro Priyambodo. 2008. Fisika
Dasar untuk Mahasiswa Ilmu Eksakta dan Teknik. Yogyakarta: Ca Andi Ofset
Soedojo. 2008. Fisika Gelombang. Kedari: Gematama
Sutrisno, dkk. 2007. Fisika Dasar Gelombang dan Optik. Bandung: ITB
Supriyanto. 2004. Transmisi dan Refleksi Gembang. Jakarta: Erlangga
TUGAS

1. Gambar grafik hasil pengukuran dari ketiga eksperimen dengan menggunakan skala
yang
proporsional, yang terdiri dari plot data mentah hasil pengukuran dan grafik pola
pendekatannya. Beri judul grafik dan keterangan pada setiap sumbu koordinat beserta
Satuannya.

2. Untuk eksperimen distribusi medan memanjang, tentukan frekuensi dari gelombang


mikro yang dipancarkan berdasarkan grafik hasil pengukuran.

Percobaan 1
Percobaan 2

Percobaan 3

Anda mungkin juga menyukai