Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

FISIKA LANJUTAN
“GELOMBANG MIKRO”

TANGGAL PRAKTIKUM : 08 JUNI 2017


WAKTU PRAKTIKUM : 11.00-13.00 WIB

NAMA : ERNA WIDYAWATI


NIM : 11150163000053
KELOMPOK : 6 (ENAM)
NAMA ANGGOTA :
1. ABDUL HARIS (11150163000061)
2. NURHAYATI HARUN (11150163000069)
3. INTAN NUR ANGGRAENI (11150163000078)
4. NAFILLAH SHOFI (11150163000086)
KELAS : PENDIDIKAN FISIKA 4B

LABORATORIUM TERPADU SAINTEK


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
“GELOMBANG MIKRO”

A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengukur distribusi medan transversal.
2. Mengukur distribusi medan transversal.
3. Menentukan polarisasi gelombang mikro yang dipancarkan.

B. DASAR TEORI
Menurut Maxwell, medan magnet akan dihasilkan dalam ruang
kosong jika terdapat perbedaan medan listrik. Dari sini Maxwell membuat
kesimpulan awal yang lain. Jika perubahan medan magnet menghasilkan
medan listrik, medan listrik yang dihasilkan itu juga akan berubah-ubah.
Perubahan medan listrik ini akan, dalam bentuk kebalikannya,
menghasilkan medan magnet yang akan berubah-ubah dan akan kembali
menghasilkan listrik yang berubah-ubah dan seterusnya. Ketika Maxwell
memanipulasi persamaannya, ia menemukan bahwa hasil akhir dari
perubahan medan-medan yang saling berinteraksi ini dapat menghasilkan
gelombang medan listrik dan medan magnet yang benar-benar dapat
merambat melalui ruang (Giancoli, 2001).
Jumlah energi bunyi yang dipantulkan dari permukaan bergantung
pada permukaan dinding, lantai, dan langit-langit datar dapat menjadi
pemantul yang baik; sebaliknya bahan-bahan yang kurang tegar dan
berpori-pori seperti kain tirai dan taplak perabotan akan banyak menyerap
bunyi datang. Refleksi (pemantulan) gelombang bunyi memainkan suatu
peranpenting dalam perancangan ruang perkuliahan, perpustakaan, atau
auditorium musik (Paul A. Tipler, 1998).
Gelombang materi, gelombang ini biasanya digunakan didalam
teknologi modern electron, proton, dan partikel-partikel dasar lainnya. Dan
bahkan atom-atom dan molekul-molekul, bergerak seperti gelombang
(Haliday.1978: 644).
Gelombang elektromagnetik (EM) adalah gelombang transversal
dan mirip dengan gelombang-gelombang jenis lain, karena mereka terdiri
atas medan, gelombang EM dapat merambat melalui ruang hampa. Kita
telah melihat pada analisa diatas bahwa gelombang EM dihasilkan oleh
muatan listrik yang berosilasi, karenanya juga mengalami percepatan.
Dlam kenyataanya dapat dikatakan secara umum bahwa muatan listrik
yang dipercepat menimbulkan gelombang-gelombang elektromagnetik
(Sutrisno, 2007).
C. ALAT DAN BAHAN
NO. GAMBAR NAMA ALAT DAN BAHAN
1. Osilator gunn dan corong

2. Gunn power supply with


amplifier

3. E-field probe

4. Voltmeter

5. Mistar

6. Kabel BNC
7. Kabel penghubung

8. Polarisator

9. Aksesoris gelombang mikro

D. LANGKAH KERJA
NO. GAMBAR LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan dan
rangkai alat sesuai gambar.
Letakkan e-field probe 10 cm
dari corong, dan pergeseran
0,2 cm. Lakukan percobaan
distribusi medan longitudinal.
2. Letakkan e-field probe 10 cm
dari corong. Geser e-field
probe pada y = 15 cm dan –y =
15 cm. Lakukan setiap
pergeseran 1 cm.

3. Percobaan polarisasi: Letakkan


polarisator diantara e-field
probe dan osilator gunn. Putar
polarisator dari 0ᵒ-180ᵒ. Catat
perubahan voltasenya.
E. DATA PERCOBAAN
Distribusi medan longitudinal
NO. X (cm) U (volt) NO. X (cm) U (volt)
1 10 11 40 17,8 11
2 10,2 11 41 18 11
3 10,4 10,5 42 18,2 10
4 10,6 11 43 18,4 9,5
5 10,8 11 44 18,6 8
6 11 11 45 18,8 7,5
7 11,2 11 46 19 7,5
8 11,4 11 47 19,2 8,5
9 11,6 11 48 19,4 9,5
10 11,8 11 49 19,6 10,5
11 12 10 50 19,8 10,5
12 12,2 10,5 51 20 9,5
13 12,4 11 52 20,2 8
14 12,6 11 53 20,4 7,5
15 12,8 10,75 54 20,6 9
16 13 10,75 55 20,8 9
17 13,2 10,75 56 21 9
18 13,4 10,5 57 21,2 9
19 13,6 9,5 58 21,4 8,5
20 13,8 9 59 21,6 8
21 14 9 60 21,8 7
22 14,2 10 61 22 6
23 14,4 11 62 22,2 6
24 14,6 11 63 22,4 6
25 14,8 11 64 22,6 7
26 15 10,5 65 22,8 8
27 15,2 9 66 23 9
28 15,4 9 67 23,2 8
29 15,6 10,5 68 23,4 7,5
30 15,8 11 69 23,6 7
31 16 11 70 23,8 6
32 16,2 11 71 24 5,5
33 16,4 11 72 24,2 5,5
34 16,6 10,5 73 24,4 8
35 16,8 11 74 24,6 8,5
36 17 8,5 75 24,8 8,5
37 17,2 8 76 25 8
38 17,4 8
39 17,6 9

Distribusi medan transversal


No. Y (cm) U (volt) No. Y (cm) U (volt)
1 0 11 1 0 11
2 1 11,25 2 1 11
3 2 11,25 3 2 8,5
4 3 11 4 3 6
5 4 11 5 4 4
6 5 8 6 5 3
7 6 5 7 6 3
8 7 3 8 7 2
9 8 2 9 8 0,5
10 9 1 10 9 0,25
11 10 0,5 11 10 0
12 11 1 12 11 0
13 12 0,5 13 12 0
14 13 0,5 14 13 0
15 14 0 15 14 0
16 15 0 16 15 0

Polarisasi
No. θ (ᵒ) U (volt) No. θ (ᵒ) U (volt)
1 0ᵒ 0 11 100ᵒ 5
2 10ᵒ 0 12 110ᵒ 4,5
3 20ᵒ 0 13 120ᵒ 3,5
4 30ᵒ 0 14 130ᵒ 3
5 40ᵒ 0,5 15 140ᵒ 2
6 50ᵒ 1 16 150ᵒ 1
7 60ᵒ 2 17 160ᵒ 0,5
8 70ᵒ 3 18 170ᵒ 0,5
9 80ᵒ 4 19 180ᵒ 0
10 90ᵒ 5,5
F. PENGOLAHAN DATA BERUPA GRAFIK

DISTRIBUSI MEDAN LONGITUDINAL


15

10
U (volt)

0
0 5 10 15 20 25 30
x (cm)

DISTRIBUSI MEDAN TRANSVERSAL


20

10
y (cm)

0
-2 0 2 4 6 8 10 12
-10

-20
U (volt)

POLARISASI
6
5
4
U (volt)

3
2
1
0
130
100
110
120

140
150
160
170
180
0

40
10
20
30

50
60
70
80
90

θ (ᵒ)

G. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini praktikan melakukan percobaan gelombang
mikro yang bertujuan untuk mengetahui distribusi medan longitudinal,
distribusi medan transversal, dan polarisasi gelombang yang dipancarkan.
Terdapat tiga percobaan pada praktikum gelombang mikro seperti yang
telah disebutkan pada tujuan.
Percobaan pertama, distribusi medan longitudinal. E-field yang
digunakan digeser setiap 0,2 cm dari jarak 10 cm sampai 25 cm searah
dengan sumbu x. Terjadi perubahan voltase pada setiap pergeseran E-field.
Semakin jauh E-field digeser terhadap pemancar gelombang maka voltase
yang terdeteksiakan semakin kecil seperti yang ditunjukkan pada hasil data
percobaan.
Percobaan kedua, distribusi medan transversal. Sebaliknya, pada
distribusi transversal E-field digeser searah sumbu Y positif dan sumbu Y
negatif. E-field digeser 1 cm setiap pergeserannya dari 0 sampai 15 cm / -
15 cm. Hasil data yang diperoleh sama halnya seperti pada percobaan
pertama, semakin jauh E-field digeser voltase akan semakin kecil pula.
Percobaan ketiga, polarisasi. Polarisasi menggunakan polarisator
kisi dan dilakukan dengan cara memutar polarisator daro 00 sampai 1800.
Saat polarisator berada pada posisi 900 didapatkan nilai voltase
maksimum. Hal ini terjadi karena sebagian gelombang dapat melewati
polarisator dengan baik. Polarisasi adalah proses penyerapan gelombang
agar menjadi satu arah.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan :
1. Untuk percobaan pertama dan kedua yaitu distribusi medan
longitudinal dan ditstribusi medan transversal diketahui bahwa
semakin jauh jarak antara e-field probe dengan osilator gunn maka
semakin kecil nilai voltase yang dihasilkan.
2. Pada percobaan polarisasi, nilai voltse maksimum dihasilkan saat
sudut polarisator berada pada sudut siku-siku atau 90 derajat.

I. DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika edisi kelima jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Haliliday, David, Dkk. 1978. Dasar-dasar Fisika. Tanggerang: Binarupa
Aksara.
Sutrisno. 2007. Fisika Dasar I. Jakarta: UIN Jakarta Press.
Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk sains dan teknik. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai