Anda di halaman 1dari 16

PUASA

Oleh:

Yusi Yuswati (11160163000035)

Amrina Rosyada (11160163000057)


PENGERTIAN PUASA
Kata saum dalam bahasa Arab setara dengan puasa,
yang artinya bertarak. Dalam bahasa yang digunakan dalam
Alquran serta catatan hadis nabi Muhammad Shalallahu alaihi
wassalam, kata itu berarti pemantangan nafsu badani secara
sadar dengan cara berpantang dari makanan, minuman serta
persetubuhan dengan penuh keikhlasan dari merekahnya fajar
hingga terbenamnya matahari demi menjaga kedisiplinan
spiritual serta pengendalian diri (Ali, 2006: 3).
Syariat Puasa dalam Islam
Alquran menyatakan:
• Hal sekalian orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu puasa, sebagaimana
telah diwajibkan kepada orang-orang yang
terdahulu dari kamu supaya kamu bertakwa
(Al-Baqarah (2) : 183).
• Dalam bulan ramadhan itu diturunkan Alquran sebagai petunjuk untuk
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta
pembeda (antara yang hak dengan yang batil). Barang siapa yang
menyaksikan diantara kamu bulan ramadhan hendaklah ia
memuaskannya, dan barang siapa yang sakit atau dalam perjalanan maka
(puasakanlah) bilangan (yang tidak dipuasakan itu) pada hari-hari yang
lain. Allah menghendaki kemudahan bagi kamu dan dia tidak
menghendaki kesulitan bagi kamu; dan hendaklah kamu mencukupkan
bilangan (harinya) dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas
petunjuk-Nya yang telah diberikan kepadamu dan supaya kamu
bersyukur (Al-Baqarah (2) : 185).
• Abu Umama meriwayatkan:

Aku meminta Rasulullah memberitahukan


kepadaku suatu praktik agama yang harus aku
jalankan. Beliau berkata: “jalankan puasa karena
tidak yang setara dengan amal ibadah ini.” Aku
mengulangi pertanyaanku dan beliau kembali
berkata: “jalankan puasa karena tidak yang setara
dengan amal ibadah ini.” Aku mengajukan
pertanyaan yang sama untuk ketiga kalinya beliau
menjawab sebagaimana sebelumnya: “jalankan
puasa karena tidak yang setara dengan amal ibadah
ini.”
Puasa akan menjadi pembela bagi orang-orang
mukmin pada hari Pengadilan. Amal puasa akan
berkata: “ya Allah aku membuat mereka tidak
makan dan tidak melakukan persetubuhan pada
siang hari. Biarkan aku menjadi pembela atas nama
mereka.” Jadi, Allah pun akan mengabulkan
permohonan tersebut dan membiarkan puasa
menjadi pembela atas nama mereka.
Macam-macam Puasa

Wajib Sunnah Terlarang

A. Puasa Tanpa Berbuka


A.Puasa Nabi Daud
B. Puasa Seumur Hidup
A. Puasa pada
B. Puasa Senin Dan Kamis C. Puasa Pada Hari Yang
bulan Meragukan
C. Puasa Tiga Hari Setiap Bulan
D. Puasa Pada Hari Ied
ramadhan
D.Puasa Pada Hari Arafah Serta Hari Tasyrik
B. Puasa qada E. Puasa Secara Khusus
E. Puasa Enam Hari Pada Bulan
Pada Hari Jum’at
C. Puasa nazzar
Syawal F. Puasa Pada Saat
D. Puasa kaffarat Menstruasi Dan
F. Puasa Pada Hari AsyurA
Selama Nifas
G.Puasa Pada Bulan Syakban
Syarat dan Rukun
Puasa
Orang-orang yang wajib
melaksanakan puasa
1. Islam

2. Baligh

3. Berakal (tidak gila atau mabuk), lelaki atau perempuan

4. Suci dari haid dan nifas bagi perempuan

5. Berada di kampong, tidak wajib bagi orang musafir

6. Sanggup puasa, tidak wajib bagi orang yang sakit dan orang yang
lemah. Semua yang terdapat di atas tersebut, merupakan syarat-syarat
wajib puasa, bila terdapat pada seseorang muslim syarat-syarat wajib
ini, wajiblah ia berpuasa, dan berdosa bila dia meninggalkannya
Rukun Puasa
a. Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa, semenjak terbit fajar hingga terbenam
matahari, yang artinya: “….Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang Telah
ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari
benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam…”
(QS.Al-Baqarah:187) Yang dimaksud dengan benang putih dan benang hitam ialah terangnya
siang dan gelapnya malam.

b. Niat. Berniat itu hendaknya sebelum fajar, pada setiap malam bulan Ramadhan. Berdasarkan
hadist Hafsah, katanya : telah bersabda Rasulullah SAW, yang artinya:

“Barang siapa yang tidak membulatkan niatnya buat berpuasa sebelum Fajar, maka tidak sah
puasanya”. (diriwayatkan oleh Ahmad dan Ash-Habus Sunan, dan dinyatakan sah oleh Ibnu
Khuzaimah dan Ibnu Hibban).
Hal-hal yang
Membatalkan Puasa
1. Membatalkan niat untuk berpuasa. Apabila seseorang membatalkan niatnya untuk
berpuasa, puasanya menjadi batal, karena niat adalah salah satu rukun puasa.

2. Makan dan minum dengan sengaja. Seserang yang sengaja merusak puasanya
dengan makan atau minum dengan sengaja maka sebagian ulama mewajibkan ia
mengqdlakan puasanya.

3. Sengaja memasukan sesuatu benda ke dalam rongga terbuka, meskipun benda itu
sekecil apa pun. Rongga terbuka seperti mulut, hidung, telinga dan kemaluan

4. Keluar sesuatu dari perut, sepeeti muntah walapun sedikit dengan cara di sengaja.
Tetapi jika tidak disengaja, maka puasanya tidak batal.

5. Bercampur (jima’)

6. Keluar mani, apabila ada unsure kesengajaan. Adapun keluar mani sebab mimpi,
maka hukumnya tidak batal.
Hikmah Puasa
1. Puasa dapat membersihkan diri dari dosa.

2. Puasa dapat menjaga kesehatan badan.

3. Melatih diri untuk menjadi sabar

4. Tercapainya derajat ketaqwaan seseorang

5. Melatih seseorang menjadi lebih disiplin

6. Melatih seseorang menjadi lebih bersyukur

7. Menjadikan seseorang lebih peduli sesama

8. Mempererat silaturahmi

9. Semua hal yang dilakukan menjadi ibadah

10. Membiasakan diri untuk berhati-hati dalam berbuat

11. Melatih diri untuk hidup sederhana

12. Menunjukkan keseimbangan hidup

13. Menjadi pribadi yang lebih baik


Thank You

Anda mungkin juga menyukai