Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

FISIKA LANJUTAN
“GELOMBANG MIKRO”

Tanggal Pengumpulan : 27 Mei 2019


Tanggal Praktikum : 23 Mei 2019
Waktu Praktikum : 07.30-10.00 WIB

Nama : Siti Sarah Salsabila


NIM : 11170163000019
Kelompok : 4 (empat)
Nama Anggota :
1. Alda Apriliani (11170163000016)
2. Imas Nurhamidah (11170163000030)
Kelas : Pendidikan Fisika 4A

PUSAT LABORATORIUM TERPADU


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
“GELOMBANG MIKRO”

A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengukur distribusi medan gelombng mikro memanjang dan
melintang.
2. Menentukan polarisasi gelombang mikro yang dipancarkan.
3. Memahami aplikasi gelombang mikro dalam kehidupan sehari-hari.

B. DASAR TEORI

Gelombang didefinisikan sebagai perambatan energi dari satu tempat


ketempat lain tanpa menyeret materi yang dilewatinya. Gelombang
cahaya, gelombang radio, dan gelombang mikro tidak membutuhkan
medium untuk perambatanya. Gelombang yang seperti ini disebut
gelombang elektromagnetik (Yohanes, 2014).

Gelombang elektromgnetik adalah gelombang yang dapat merambat


walaupun tidak ada medium. Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi
medan listrik dan medan magnet yang berisolasi dan merambat lewat
ruang dan membawa energy dari suatu tempat ke tempat lain. Gelombang
elektromagnetik ini ditemukan oleh Heinrich Hertz(telkompdf)

Gelombang dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, berdasarkan (1)


keperluan adanya medium, (2) arah getar relatif terhadap arah jalar
gelombang, dan (3) kemenjalaran gelombang. Berdasarkan keperluan
gelombangterdapat keberadaan medium, gelombang dibedakan menjadi
dua yaitu, gelombang mekanis dan gelombang elektromagnetik.
Gelombang mekanis yaitu gelombang yang merambat bila ada medium,
adapun gelombang elektomagnetik dapat menjalar walaupun tanpa
medium. Bagian spektrum gelombang elektromagnetik dimulai dari energi
terendahnya: gelombang radio, tv, mikrogelombang, cahaya, sinar γ dan
sinar x. Gelombang lekromagnetik memiliki komponen getar berupa
medan listrik dan edan magnet yang berarah saling tegak lurus
(Bambang,2009).

Gelombang elektromagnetik dihasilkan oleh uatan listrik berisolasi,


karenanya juga mengalami percepatan. Dalam kenyataannya dapat
dilakukan secara umum bahwa muatan listrik yang dipercepat
menimbulkan gelombang-gelombang elektromagnetik (Sutrisno,2007).
Gelombang mikro merupakan salah satu yang termasuk dalam
radiasi elektromagnetik. Radiasi elektromagnetik berbentuk gelombang
elektromagnetik, yaitu gelombang yang dalam perambatannya tidak
membutuhkan medium. Radiasi elektromagnetik ini meliputi gelombang
radio, gelombang mikro, radiasi infra-red, gelombang UV, sinar X, dan
sinar Y, yang mana semua radiasi tersebut memiliki persamaan, yakni
sama-sama membentuk spektrum elektromagnetik yang bergerak dengan
kecepatan cahaya.

Daerah radiasi gelombang mikro terletak antara infra merah dan


gelombang radio. Gelombang mikro adalah gelombang radio dengan
frekuensi antara 300 MHz sampai 300 GHz dan mempunyai panjang
gelombang dalam ruang bebas antara 5 cm – 1 m atau 30 cm – 1 mm.
gelombang mikro dapat mengalami polarisasi sama seperti pada
gelombang cahaya (Telkom,-).

Polarisasi linier atau polarisasi bidang yaitu osilasi yang terjadi pada
bidang. Teori Maxwell mengenai cahaya sebagai gelombang
elektromagnetik (EM) meramalkan bahwa cahaya dapat terpolarisasi
karena gelombang EM merupakan gelombang transversal. Arah
polarisasinya sebagai arah vector medan listrik (Giancoli,2014).

Polarisasi dapat dihasilkan dan dianalisis dengan polarizer. Jika


sebuah gelombang linier dengan amplitude medan Eo terpolarisasi pada
polarizer maka gelombang tersebut akan mengalami rotasi dengan sudut ɵ,
komponen medan dengan :

E ( θ )=Eo . cos ( θ )

akan mengalami polarizer dan intensitas gelombang sebesar .

E ( θ )=Io .cos 2 (θ)

C. ALAT DAN BAHAN

No. Nama Alat dan Bahan Jumlah Gambar


1. Multimeter Digital 1 unit
2. Corong antena 1 unit

3. e-field probe 1 unit

4. Osilator Gunn 1 unit

5. Mistar 1 unit

6. Adaptor 1 unit

7. Kabel probe 1 unit

D. LANGKAH KERJA PRAKTIKUM


1. Percobaan pertama: Pengukuran Distribusi Panjang

No. Langkah Percobaan Gambar


1. Siapkan alat dan bahan yang
akan digunakan

2. Rangkai alat dan bahan


sesuai dengan modul

3. Letakkan e-field probe tepat


di bagian tengah depan
corong antena

4. Mengukur dan mencatat


nilai tegangan U pada
mikrometer ketika e-field
probe diletakan pada jarak
x=10 cm sampai x=25 cm,
setiap pergeseran sejauh
0,2 cm.

2. Percobaan kedua: Pengukuran Distribusi Medan Melintang

No. Langkah Percobaan Gambar


1. Meletakkan e-field probe
depan corong antena pada
jarak x=10 cm.

2. Meengukur dan mencatat


setiap nilai tegangan U pada
mikrometer ketika posisi e-
field diletakkan pada posisi
y=−20 cm sampai
y=20 cm setiap pergeseran
1 cm
3. Ulangi pergeseran
pengukuran dengan jarak
x=−20 cm sampai x=20 cm

3. Percobaan ketiga: Pengukuran Polaritas

No. Langkah Percobaan Gambar


1. Meletakkan e-field probe
kira-kira 30 cm di bagian
tengah corong yang
dipasang horizontal.
2. Meletakkan polarisator
antara corong antena dan e-
field probe dengan posisi
segaris
3.
Mencatat nilai tegangan U
yang terukur pada
multimeter ketika
polarisator dirotasikan dari
sudut 0 °−180 °. Setiap
kenaikan 10 °.

4.
Memutar osilator gun dan e-
field probe pada posisi
vertikal.
5.
Mencatat kembali nilai
tegangan U yang terukur
pada multimeter ketika
polarisator dirotasikan dari
sudut 0 °−180 °. Setiap
kenaikan 10 °.

E. DATA PERCOBAAN
1. Pengukiran Distribusi Panjang

No. x (cm) U (volt) No. x (cm) U (volt) No. x (cm) U (volt)


1 10 11,28 27 15,2 10,992 52 20,2 8,84
2 10,2 11,27 28 15,4 10,68 53 20,4 8,71
3 10,4 11,27 29 15,6 10,2 54 20,6 8,62
4 10,6 11,27 30 15,8 10,37 55 20,8 8,42
5 10,8 11,27 31 16 10,5 56 21 8,64
6 11 11,27 32 16,2 10,27 57 21,2 8,37
7 11,2 11,27 33 16,4 10,46 58 21,4 8,17
8 11,4 11,23 34 16,6 10,35 59 21,6 8,13
9 11,6 11,22 35 16,8 9,54 60 21,8 8,13
10 11,8 10,99 36 17 9,53 61 22 7,52
11 12 10,98 37 17,2 9,52 62 22,2 7,9
12 12,2 10,76 38 17,4 9,68 63 22,4 7,69
13 12,4 10,85 39 17,6 9,59 64 22,6 7,55
14 12,6 11,03 40 17,8 9,58 65 22,8 7,45
15 12,8 11,12 41 18 9,42 66 23 7,47
16 13 11,12 42 18,2 9,34 67 23,2 7,13
17 13,2 10,55 43 18,4 9,37 68 23,4 7,88
18 13,4 10,28 44 18,6 9,28 69 23,6 6,69
19 13,6 10,15 45 18,8 9,26 70 23,8 6,52
20 13,8 10,15 46 19 9,18 71 24 6,76
21 14 10,14 47 19,2 9,21 72 24,2 6,65
22 14,2 10,14 48 19,4 9,19 73 24,4 6,38
23 14,4 10,01 49 19,6 9,11 74 24,6 6,25
24 14,6 10 50 19,8 9,04 75 24,8 6,22
25 14,8 11,08 51 20 9,19 76 25 6,12
26 15 10,06            
F. PENGOLAHAN DATA

1. Grafik Eksperimen
12
Kuat Medan Listrik (Volt)

10
8
6
4
2
0
8 10 12 14 16 18 20 22 24 26
Jarak (cm)

12
Kuat Medan Listrik (Volt)

10
8
6
4
2
0
-30 -20 -10 0 10 20 30
Jarak (cm)
12

Kuat Medan Listrik (Volt)


10
8
6
4
2
0
-30 -20 -10 0 10 20 30
Jarak (cm)

8
Kuat Medan Listrik (Volt)

7
6
5
4
3
2
1
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Sudut

2
Kuat Medan Listrik (Volt)

1.5

0.5

0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Sudut

2. Frekuensi gelombang mikro pada distribusi medan memanjang


v
Persamaan: f = , v=c=3 ×108 m/s
λ

No λ c f=c/λ No λ C f=c/λ
1 0,100 3x10^8 3,00 ×10 9 39 0,176 3x10^8 1,70×10 9
2 0,102 3x10^8 2,94×10 9 40 0,178 3x10^8 1,69×10 9
3 0,104 3x10^8 2,88×10 9 41 0,180 3x10^8 1,67×10 9
4 0,106 3x10^8 2,83×10 9 42 0,182 3x10^8 1,65×10 9
5 0,108 3x10^8 2,78×10 9 43 0,184 3x10^8 1,63×10 9
6 0,110 3x10^8 2,73×10 9 44 0,186 3x10^8 1,61×10 9
7 0,112 3x10^8 2,68×10 9 45 0,188 3x10^8 1,60×10 9
8 0,114 3x10^8 2,63×10 9 46 0,190 3x10^8 1,58×10 9
9 0,116 3x10^8 2,59×10 9 47 0,192 3x10^8 1,56×10 9
10 0,118 3x10^8 2,54×10 9 48 0,194 3x10^8 1,55×10 9
0,120 3x10^8 2,50×10 9 49 0,196 3x10^8 1,53×10 9
12 0,122 3x10^8 2,46×10 9 50 0,198 3x10^8 1,52×10 9
13 0,124 3x10^8 2,42×10 9 51 0,200 3x10^8 1,50×10 9
14 0,126 3x10^8 2,38×10 9 52 0,202 3x10^8 1,49×10 9
15 0,128 3x10^8 2,34×10 9 53 0,204 3x10^8 1,47×10 9
16 0,130 3x10^8 2,31×10 9 54 0,206 3x10^8 1,46×10 9
17 0,132 3x10^8 2,27×10 9 55 0,208 3x10^8 1,44×10 9
18 0,134 3x10^8 2,24×10 9 56 0,210 3x10^8 1,43×10 9
19 0,136 3x10^8 2,21×10 9 57 0,212 3x10^8 1,42×10 9
20 0,138 3x10^8 2,17×10 9 58 0,214 3x10^8 1,40×10 9
21 0,140 3x10^8 2,14×10 9 59 0,216 3x10^8 1,39×10 9
22 0,142 3x10^8 2,11×10 9 60 0,218 3x10^8 1,38×10 9
23 0,144 3x10^8 2,08×10 9 61 0,220 3x10^8 1,36×10 9
24 0,146 3x10^8 2,05×10 9 62 0,222 3x10^8 1,35×10 9
25 0,148 3x10^8 2,03×10 9 63 0,224 3x10^8 1,34×10 9
26 0,150 3x10^8 2,00×10 9 64 0,226 3x10^8 1,33×10 9
27 0,152 3x10^8 1,97×10 9 65 0,228 3x10^8 1,32×10 9
28 0,154 3x10^8 1,95×10 9 66 0,230 3x10^8 1,30×10 9
29 0,156 3x10^8 1,92×10 9 67 0,232 3x10^8 1,29×10 9
30 0,158 3x10^8 1,90×10 9 68 0,234 3x10^8 1,28×10 9
31 0,160 3x10^8 1,88×10 9 69 0,236 3x10^8 1,27×10 9
32 0,162 3x10^8 1,85×10 9 70 0,238 3x10^8 1,26×10 9
33 0,164 3x10^8 1,83×10 9 71 0,240 3x10^8 1,25×10 9
34 0,166 3x10^8 1,81×10 9 72 0,242 3x10^8 1,24×10 9
35 0,168 3x10^8 1,79×10 9 73 0,244 3x10^8 1,23×10 9
36 0,170 3x10^8 1,76×10 9 74 0,246 3x10^8 1,22×10 9
37 0,172 3x10^8 1,74×10 9 75 0,248 3x10^8 1,21×10 9
38 0,174 3x10^8 1,72×10 9 76 0,250 3x10^8 1,20×10 9

G. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini mengenai gelombang mikro yang bertujuan
mengukur distribusi muatan gelombang mikro transversal dan longitudinal
dan menentukan polarisasi gelombang mikro yang dipancarkan.
Gelombang mikro sendiri yaitu gelombang elektromagnetik yang
mempunyai daerah frekuensi antara 300 MHz-300 GHz.
Pada praktikum pertama yaitu mengenai distribusi sinyal
longitudinal dengan panjang awal dimulai dari 10 cm sampai 25 cm
dengan perubahan yang dialami sebesar 0,2 cm setiap mengukur per
voltase. Data yang dihasilkan pada percobaan, pada saat E-field probe
berada disekitar corong antena besar yang mempunyai tegangan tinggi
dibandingkan dengan jarak E-field probe yang digeser jauh dari corong
anena besar yang menghasilkan tegangan yang lebih kecil. Hasil tegangan
yang dihasilkan semakin jauh jarak E-field probe dari corong antena besar
maka tegangannya pun semakin tidak stabil.
Pada praktikum kedua yaitu mengenai distribusi sinyal transversal
dimana dilakukan perlakuan yang berbeda untuk jaraknya. Yaitu jarak
pada sumbu y positif dan y negatif. Percobaan ini dimulai dari titik 0 yang
memiliki tegangan 11 volt. Hasil yang diperoleh pada sumbu y positif dan
sumbu y negatif dapat disimpulkan bahwa semakin E-field probe digeser
jauh dari corong antena besar, maka besar tegangan yang dihasilkan
semakin kecil dan menuju 0 volt.
Pada praktikum yang ketiga mengenai polarisasi. Depan corong
antena besar diletakkan kertas yang terdapat sudut baru diletakkan E-field
probe. Pada praktikum ini perlakuan yang diubah adalah dengan
mengubah sudut. Pada sudut 0 ° sampai 90 ° tegangan yang dihasilkan
bertambah besar, sedangkan pada sudut 90 ° sampai 180 ° tegangan yang
dihasilkan semakin menurun.
Dari percobaan diatas maka dapat disimpulkan bahwa jarak
mempengaruhi nilai tegangan, selain itu juga polarisasi berpengaruh
dengan tegangan, semakin tegak lurus dengan arah gelombang maka nilai
tegangannya akan semakin besar. Sudut yang memiliki nilai tegangan
terbesar berada pada sudut 90º sampai 130º

H. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa:
1. Hasil kuat medan memanjang dan melintang memiliki hasil
terbesar ketika e-field semakin dekat dengan sumber pancaran
gelombang.
2. Polarisasi menunjukkan perubahan arah getar gelombang cahaya
yang acak menjadi satu arah getar.
3. Aplikasi dari kehidupan sehari-hari sebagai contoh yaitu oven
microwave.
I. DAFTAR PUSTAKA

Bambang. 2009. Fisika untuk Mahasiswa Ilmu Komputer dan Informatika.


Yogyakarta : CV. Andi.Offset
Giancoli, C. Douglas. 2014. FISIKA Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
Sutrisno. 1986. Seri Fisika Dasar: Fisika Modern. Bandung: Penerbit ITB
Yohanes. 2014. Getaran dan Gelombang. Tanggerang : PT. Kandel.

J. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai