FISIKA LANJUTAN
“GELOMBANG MIKRO”
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengukur distribusi medan gelombng mikro memanjang dan
melintang.
2. Menentukan polarisasi gelombang mikro yang dipancarkan.
3. Memahami aplikasi gelombang mikro dalam kehidupan sehari-hari.
B. DASAR TEORI
Polarisasi linier atau polarisasi bidang yaitu osilasi yang terjadi pada
bidang. Teori Maxwell mengenai cahaya sebagai gelombang
elektromagnetik (EM) meramalkan bahwa cahaya dapat terpolarisasi
karena gelombang EM merupakan gelombang transversal. Arah
polarisasinya sebagai arah vector medan listrik (Giancoli,2014).
E ( θ )=Eo . cos ( θ )
5. Mistar 1 unit
6. Adaptor 1 unit
4.
Memutar osilator gun dan e-
field probe pada posisi
vertikal.
5.
Mencatat kembali nilai
tegangan U yang terukur
pada multimeter ketika
polarisator dirotasikan dari
sudut 0 °−180 °. Setiap
kenaikan 10 °.
E. DATA PERCOBAAN
1. Pengukiran Distribusi Panjang
1. Grafik Eksperimen
12
Kuat Medan Listrik (Volt)
10
8
6
4
2
0
8 10 12 14 16 18 20 22 24 26
Jarak (cm)
12
Kuat Medan Listrik (Volt)
10
8
6
4
2
0
-30 -20 -10 0 10 20 30
Jarak (cm)
12
8
Kuat Medan Listrik (Volt)
7
6
5
4
3
2
1
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Sudut
2
Kuat Medan Listrik (Volt)
1.5
0.5
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Sudut
No λ c f=c/λ No λ C f=c/λ
1 0,100 3x10^8 3,00 ×10 9 39 0,176 3x10^8 1,70×10 9
2 0,102 3x10^8 2,94×10 9 40 0,178 3x10^8 1,69×10 9
3 0,104 3x10^8 2,88×10 9 41 0,180 3x10^8 1,67×10 9
4 0,106 3x10^8 2,83×10 9 42 0,182 3x10^8 1,65×10 9
5 0,108 3x10^8 2,78×10 9 43 0,184 3x10^8 1,63×10 9
6 0,110 3x10^8 2,73×10 9 44 0,186 3x10^8 1,61×10 9
7 0,112 3x10^8 2,68×10 9 45 0,188 3x10^8 1,60×10 9
8 0,114 3x10^8 2,63×10 9 46 0,190 3x10^8 1,58×10 9
9 0,116 3x10^8 2,59×10 9 47 0,192 3x10^8 1,56×10 9
10 0,118 3x10^8 2,54×10 9 48 0,194 3x10^8 1,55×10 9
0,120 3x10^8 2,50×10 9 49 0,196 3x10^8 1,53×10 9
12 0,122 3x10^8 2,46×10 9 50 0,198 3x10^8 1,52×10 9
13 0,124 3x10^8 2,42×10 9 51 0,200 3x10^8 1,50×10 9
14 0,126 3x10^8 2,38×10 9 52 0,202 3x10^8 1,49×10 9
15 0,128 3x10^8 2,34×10 9 53 0,204 3x10^8 1,47×10 9
16 0,130 3x10^8 2,31×10 9 54 0,206 3x10^8 1,46×10 9
17 0,132 3x10^8 2,27×10 9 55 0,208 3x10^8 1,44×10 9
18 0,134 3x10^8 2,24×10 9 56 0,210 3x10^8 1,43×10 9
19 0,136 3x10^8 2,21×10 9 57 0,212 3x10^8 1,42×10 9
20 0,138 3x10^8 2,17×10 9 58 0,214 3x10^8 1,40×10 9
21 0,140 3x10^8 2,14×10 9 59 0,216 3x10^8 1,39×10 9
22 0,142 3x10^8 2,11×10 9 60 0,218 3x10^8 1,38×10 9
23 0,144 3x10^8 2,08×10 9 61 0,220 3x10^8 1,36×10 9
24 0,146 3x10^8 2,05×10 9 62 0,222 3x10^8 1,35×10 9
25 0,148 3x10^8 2,03×10 9 63 0,224 3x10^8 1,34×10 9
26 0,150 3x10^8 2,00×10 9 64 0,226 3x10^8 1,33×10 9
27 0,152 3x10^8 1,97×10 9 65 0,228 3x10^8 1,32×10 9
28 0,154 3x10^8 1,95×10 9 66 0,230 3x10^8 1,30×10 9
29 0,156 3x10^8 1,92×10 9 67 0,232 3x10^8 1,29×10 9
30 0,158 3x10^8 1,90×10 9 68 0,234 3x10^8 1,28×10 9
31 0,160 3x10^8 1,88×10 9 69 0,236 3x10^8 1,27×10 9
32 0,162 3x10^8 1,85×10 9 70 0,238 3x10^8 1,26×10 9
33 0,164 3x10^8 1,83×10 9 71 0,240 3x10^8 1,25×10 9
34 0,166 3x10^8 1,81×10 9 72 0,242 3x10^8 1,24×10 9
35 0,168 3x10^8 1,79×10 9 73 0,244 3x10^8 1,23×10 9
36 0,170 3x10^8 1,76×10 9 74 0,246 3x10^8 1,22×10 9
37 0,172 3x10^8 1,74×10 9 75 0,248 3x10^8 1,21×10 9
38 0,174 3x10^8 1,72×10 9 76 0,250 3x10^8 1,20×10 9
G. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini mengenai gelombang mikro yang bertujuan
mengukur distribusi muatan gelombang mikro transversal dan longitudinal
dan menentukan polarisasi gelombang mikro yang dipancarkan.
Gelombang mikro sendiri yaitu gelombang elektromagnetik yang
mempunyai daerah frekuensi antara 300 MHz-300 GHz.
Pada praktikum pertama yaitu mengenai distribusi sinyal
longitudinal dengan panjang awal dimulai dari 10 cm sampai 25 cm
dengan perubahan yang dialami sebesar 0,2 cm setiap mengukur per
voltase. Data yang dihasilkan pada percobaan, pada saat E-field probe
berada disekitar corong antena besar yang mempunyai tegangan tinggi
dibandingkan dengan jarak E-field probe yang digeser jauh dari corong
anena besar yang menghasilkan tegangan yang lebih kecil. Hasil tegangan
yang dihasilkan semakin jauh jarak E-field probe dari corong antena besar
maka tegangannya pun semakin tidak stabil.
Pada praktikum kedua yaitu mengenai distribusi sinyal transversal
dimana dilakukan perlakuan yang berbeda untuk jaraknya. Yaitu jarak
pada sumbu y positif dan y negatif. Percobaan ini dimulai dari titik 0 yang
memiliki tegangan 11 volt. Hasil yang diperoleh pada sumbu y positif dan
sumbu y negatif dapat disimpulkan bahwa semakin E-field probe digeser
jauh dari corong antena besar, maka besar tegangan yang dihasilkan
semakin kecil dan menuju 0 volt.
Pada praktikum yang ketiga mengenai polarisasi. Depan corong
antena besar diletakkan kertas yang terdapat sudut baru diletakkan E-field
probe. Pada praktikum ini perlakuan yang diubah adalah dengan
mengubah sudut. Pada sudut 0 ° sampai 90 ° tegangan yang dihasilkan
bertambah besar, sedangkan pada sudut 90 ° sampai 180 ° tegangan yang
dihasilkan semakin menurun.
Dari percobaan diatas maka dapat disimpulkan bahwa jarak
mempengaruhi nilai tegangan, selain itu juga polarisasi berpengaruh
dengan tegangan, semakin tegak lurus dengan arah gelombang maka nilai
tegangannya akan semakin besar. Sudut yang memiliki nilai tegangan
terbesar berada pada sudut 90º sampai 130º
H. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa:
1. Hasil kuat medan memanjang dan melintang memiliki hasil
terbesar ketika e-field semakin dekat dengan sumber pancaran
gelombang.
2. Polarisasi menunjukkan perubahan arah getar gelombang cahaya
yang acak menjadi satu arah getar.
3. Aplikasi dari kehidupan sehari-hari sebagai contoh yaitu oven
microwave.
I. DAFTAR PUSTAKA
J. LAMPIRAN