Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

FISIKA LANJUTAN
“MUATAN SPESIFIK ELEKTRON”

TANGGAL PENGUMPULAN : 12 Maret 2018


TANGGAL PERCOBAAN : 7 Maret 2018

WAKTU PERCOBAAN : 10.00 – 13.30 WIB

Nama :TIA NUR AMALIAH

NIM :111601630000054

Kelas : Pendidikan Fisika 4B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018
MUATAN SPESIFIK ELEKTRON

A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat mempelajari peristiwa pembelokan elektron di dalam medan
magnet.
2. Mahasiwa dapat memahami pengertian dari muatan spesifik elektron.
3. Mahasiswa dapat menentukan medan magnet B sebagai fungsi potensial
pemercepat elektron V pada jari-jari lintasan r tetap.

B. Dasar Teori
Apabila sebuah elektron bergerak dengan kecepatan V di dalam medan
magnet homogen B yang tegak lurus dengan kecepatan V, maka elektron tersebut
mengalami gaya Lorentz yang besarnya :

𝐹⃗ = 𝑒𝑉
⃗⃗ 𝑋 𝐵
⃗⃗ = 𝑒. 𝑉. 𝐵

Gaya Lorentz akan menyebabkan arah gerak elektron mengalami


pembelokan sehingga membentuk suatu lintasan melingkar dengan jari-jari r dan
berlaku juga gaya sentripetal pada elektron dimana :

𝑚𝑉 2
𝐹=
𝑟
Pada experiment elektron di percepat didalam fine beam tube oleh potensial
V. Sehingga energi kinetik elektron adalah :
1
𝑒. 𝑉 = 2 𝑚𝑣 2

Muatan spesifik elektron menjadi :

𝑒 2𝑈
=
𝑚 (𝑟𝐵)2

Medan magnet B yang dihasilkan oleh sepasang kumparan Helmholtz


proporsional dengan arus I yang mengalir :

𝐵 = 𝐾. 𝐼

𝑒𝑟 2 𝐾 2 𝐼 2
𝑈=
2𝑚
Subtitusikan persamaan 4 dan 5 menjadi :
3
4 2𝑛
𝐾 = 𝜇0 ( )
5 𝑅
C. Alat dan Bahan
No. Alat dan Bahan Gambar
1. 1 Fine Beam Tube

2. 1 pasang kumparan Helmholtz

3. 1 catu daya DC 0-500 V

4. 1 catu daya DC 0-20 V

5. 1 multimeter
6. 1 meteran, 2m

7. 1 set kabel penghubung

8. 1 teslameter

9. 1 B-Probe Tangensial

10. 1 kabel Multicore


D. Langkah Kerja
No. Langkah kerja Gambar

1. Siapkan alat dan bahan

Fokuskan berkas elektron dengan mengatur


tegangan pada silinder wehelt dari 0-19 V
2.
sehingga terlihat sempit dan memiliki tepi
yang jelas.

Hidupkan power supply kumparan helm holtz


dan aturlah arusnya sehingga berkas elektron
3.
membentuk lintasan, kemudian catat hasil
arus pada laporan sementara.

Percobaan 2 :
4. Geserlah alat ukur yang dekat dengan katode
atau anode sehingga sisi dalamnya terhimpit.

Aturlah arus yang mengalir pada kumparan I,


5.
catatlah semua data nilai D pada laporan.

Percobaan III:
6. Susunlah alat dan bahan untuk kalibrasi
medan magnet.
Ukur dan catatlah medan magnet B, setiap
7. kenaikan dan arus kumparan 0,5 A dari 0
sampai 3A

E. Data percobaan
Percobaan I : penentuan muatan spesifik elektron dengan diameter tetap (D=8cm)
No. U (Volt) I (A)
1. 200 1,80
2. 210 1,81
3. 220 1,78
4. 230 1,76
5. 340 1,75
6. 250 1,70
7. 260 1,67
8. 270 1,47
9. 280 1,42
10. 290 1,47
11. 300 1,75

Percobaan II : Penentuan muatan spesifik elektron dengan arus listrik tetap


Diameter (D = 8cm)
No. U (Volt)
I = 1A I = 1,5A
1. 200 11,8 4,5
2. 210 10,7 4,0
3. 220 10,6 5,0
4. 230 11,5 6,8
5. 340 11,0 6,0
6. 250 11,5 6,5
7. 260 11,0 7,0
8. 270 9,0 7,5
9. 280 9,5 7,5
10. 290 10,0 8,5
11. 300 10,5 8,0

Percobaan III : Kalibrasi medan magnet B terhadap arus listrik I


No. I (A) B (mT)
1. 0,0 0,14
2. 0,5 0,01
3. 1,0 1,0
4. 1,5 1,5
5. 2,0 0,02
6. 2,5 0,04
7. 3,0 0,16

F. Pengolahan Data
a. Percobaan I : pengukuran arus listrik dengan diameter tetap 8cm
2
𝐼2 = 𝑒 𝑉
𝑟 2𝑘2
𝑚

No. U 𝐼2 𝑈2 (𝐼 2 )2 U.𝐼 2
1. 200 1,80 40.000 3,24 648
2. 210 1,81 44.100 3,27 686,7
3. 220 1,78 48.400 3,16 695,2
4. 230 1,76 52.900 3,09 710,7
5. 340 1,75 57.500 3,06 734,4
6. 250 1,70 62.500 2,89 722,5
7. 260 1,67 67.600 2,78 722,8
8. 270 1,47 72.900 2,16 583,2
9. 280 1,42 78.400 2,01 562,8
10. 290 1,47 84.100 2,16 626,4
11. 300 1,75 90.000 3,06 918,75

a. Koefisien regresi a
(∑ 𝐼 2 )(∑ 𝑉 2 ) − (∑ 𝑉)(∑ 𝑈. 𝐼 2 )
𝑎=
𝑛 (∑ 𝑈 2 ) − (∑ 𝑈)2
(30,88)(698,400) − (2750)(7611,45) 19,473
𝑎= = = 3,94
11(698,400) − (2750) 4932,4
b. Koefisien regrasi b

𝑛(∑ 𝑈. 𝐼 2 ) − (∑ 𝐼 2 )(∑ 𝑉)
𝑏=
𝑛 (∑ 𝑈 2 ) − (∑ 𝑈)2

11 (7611,45) − (30,88)(2750)
𝑏= = 0,01
11(698,400) − (2750)

c. Koefisien regresi r
𝑟 = 11(7611,45) − (2750)(30,88)
= 0,814
√[11 (698,400)2 ][11(698,400) − (17,73)2 ]
Grafik Hubungan Medan Magnet
Terhadap Arus Listrik 1 A
400
300 y = 10x + 190

voltase
R² = 1
200
100 y = -0.079x + 4.4031
R² = 0.0255
0
0 2 4 6 8 10 12
jari-jari

Grafik Hubungan Jari-Jari terhadap Tegangan


Pemercepat
3
diameter (d)

2 y = -0.0065x + 3.6636
R² = 0.218
1

0
0 50 100 150 200 250 300 350
Tegangan (V)

Grafik Hubungan Medan Magnet


Terhadap Arus Listrik 1,5 A
y = 26,3x + 32
4 R² = 4,9
voltase

2
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
jari-jari

G. Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu muatan spesifik elektron. Pada praktikum ini gerakan
elektron membentuk sebuah lintasan lingkaran. Hal tersebut disebabkan karena seberkas
elektron bergerak dengan kecepatan V yang di akibatkan beda potensial U, dengan
memasang medan magnet B yang tegak lurus dengan medan listrik maka timbul gaya
magnet yang merubah gerakan elektron berupa sebuah lintasan lngkaran.
Percobaan I : mengukur arus listrik dengan variasi tegangan U dari jari-jari 4 cm
(D=8cm). Jari-jari diameter didapat dengan menggeser alat pengukur yang berbeda,
semakin tinggi U yang diberikan maka semakin rendah arus yang dihasilkan.
Percobaan II yaitu penentuan muatan spesifik elektron dengan arus listrik tetap,
dan dengan U yang diberikan konstan dihasilkan arus yang berbeda. Pada setiap variasi
pada saat I=1A diperoleh hasil diameter semakin kecil, berbeda dengan I =1,5 A
diperoleh hasil diameter semakin besar.
Percobaan III yaitu kalibrasi medan magnet B terhadap arus listrik I diperoleh hasil
semakin besar arus yang diberikan maka semakin besar pula medan magnet yang
dihasilkan.

H. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang teah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Elektron membentuk lintasan melingkar disebabkan karena elektron bergerak dengan
kecepatan V yang diakibatkan oleh beda potensial U dengan memasang medan
magnet B, yang tegak lurus dengan medan listrik maka timbul gaya magnet yang
merubah gerakan elektron.
2. Fungsi potensial pemercepat U berbanding lurus dengan r (jari-jari) lintasan dan
berbanding terbalik dengan medan magnet.
3. Medan magnet berbanding lurus dengan kuat arus.

I. Daftar Pustaka
David, Haliday dkk. Fisika Edisi Jilid II. Jakarta: Erlangga.2010
D. young, Hugh dan Roger. Fisika Universitas Jilid I. Jakarta: Erlangga.2010

Anda mungkin juga menyukai