ELEKTRONIKA II
“DIGITAL TO ANALOG CONVERTER (DAC) DAN DEKODER”
Tanggal Pengumpulan : Selasa, 20 Maret 2018
Tanggal Praktikum : Minggu, 25 Maret 2018
Waktu Praktikum : 11.00 – 12.30 WIB
A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat mengenali piranti pengubah digital ke analog.
2. Mahasiswa dapat memahami proses analogisasi.
3. Mahasiswa dapat memahami cara kerja rangkaian DAC.
4. Mahasiswa dapat mengetahui rangkaian dekoder.
5. Mahasiswa dapat memahami cara kerja rangkaian dekoder.
6. Mahasiswa dapat membuat rangkaian decoder BCD to 7 segmen LED.
B. Dasar Teori
Teknik yang dipergunakan piranti DAC untuk mengkonversikan
besaran bobot digital menjadi besaran analog tidak begitu rumit, yaitu
memanfaatkan sifat penguat Op-Amp sebagai berikut :
Bila pada sisi masukan hanya terdapat R1 (R lain tidak ada) maka
hubungan V0 dan Vi adalah :
Vi adalah bobot digital “0” atau “1”. Bila apda sisi masukan terdapat R1
dan R2 maka sumbangan tiuap bobot masukan terhadap V0 bersifat
superposisi (penjumlahan) ( Muhsin.2004).
Dekoder adalah rangkaian kombinasi yang akan memilih salah satu
keluaran sesuai dengan konfigurasi input. Rangkaian dekoder merupajan
kebalikan dari rangkaian enkoder yang harus memenuhi syarat
perancangan m ≤ 2n, dimana variabel m adalah kombinasi kelauaran dan n
adalah jumlah bit masukan. Satu kombinasi masukan hanya dapat
mewakili satu kombinasi keluaran (Widodo Budiharto, Sigit
Firmansyah.2010).
Kelebihan yang dimiliki oleh data-data digital dibandingkan
dengan sinyal analog adalah adanya sifat kepastian data atau logika. Data
digital hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu logika tinggi “1” dan
logika rendah “0”. Logika 1 mewakili tegangan 5 volt dan logika rendah
mewakili tegangan 0 volt. Contoh kelebihan sinyal digital dibanding sinyal
analog adalah pada penerima televisi atau radio digital. Dengan
menerapkan system digital sinyal yang dipancarkan oleh stasiun televisi
atau radio akan berbentuk data-data 1 dan 0, dengan begitu pada saat
proses transmisi atau pengiriman data sinyal yang berubah atau rusak
akibat gangguan transmisi hampir tidak akan mengubah logika dari sinyal
tersebut. Tetapi jika sinyal yang dipancarkan adalah sinyal asli yang
berupa sinyal analog maka jika terjadi kerusakan sedikit saja akibat
gangguan transmisi maka sinyal yang akan diterima adalah sinyal yang
telah rusak tersebut (Agus, 2010:62)
Catu Daya DC 5
4. 1 buah
Volt
Catu Daya DC
5. 1 buah
Simetris ± 12 Volt
7. Saklar 1 buah
Secukup-
8. Kabel Penghubung
nya
Secukup-
9. Jumper
nya
2. Dekoder
No Nama Alat/Bahan Jumlah Gambar
1. IC 7447 1 buah
5. Saklar 1 buah
Secukup-
6. Kabel Penghubung
nya
Secukup-
7. Jumper
nya
D. Langkah Percobaan
1. Digital to Analog Converter (DAC)
No Langkah Percobaan Gambar
1. Menyusun rangkaian sesuai
gambar pada modul praktikum.
2. Dekoder
E. Data Percobaan
1. Digital to Analog Converter (DAC)
Masukan Keluaran
A B C Gambar
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8
(V) (V) (V)
0 0 0 0 0 0 0 0 0,08 0 -2,71
0 0 0 0 0 0 0 1 0,05 6,4
2. Dekoder
LT Blanking A B C D Bentuk Display
0 X X X X X
1 0 X X X X
1 1 0 0 0 0
1 1 0 0 0 1
1 1 0 0 1 0
1 1 0 0 1 1
1 1 0 1 0 0
1 1 0 1 0 1
1 1 0 1 1 0
1 1 0 1 1 1
1 1 1 0 0 0
1 1 1 0 0 1
1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 0 0
1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 Off
F. Pengolahan Data
1. Digital to Analog Converter (DAC)
a. Menghitung nilai B (V)
- Percobaan 1 Nilai V = 0,08 Volt
𝐵 (𝑉) = (00 𝑥0,08) + (01 𝑥0,08) + (02 𝑥0,08) + (03 𝑥0,08)
+ (04 𝑥0,08) + (05 𝑥0,08) + (06 𝑥0,08)
+ (07 𝑥0,08) = 0𝑉
- Percobaan 2 V=0,05
𝐵 (𝑉) = (00 𝑥0,05) + (01 𝑥0,05) + (02 𝑥0,05) + (03 𝑥0,05)
+ (24 𝑥0,05) + (05 𝑥0,05) + (06 𝑥0,05)
+ (07 𝑥0,05) = 0,8𝑉
- Percobaan 3 V=0,06
𝐵 (𝑉) = (20 𝑥0,06) + (01 𝑥0,06) + (02 𝑥0,06) + (03 𝑥0,06)
+ (04 𝑥0,06) + (05 𝑥0,06) + (06 𝑥0,06)
+ (07 𝑥0,06) = 0,06𝑉
- Percobaan 4 V=0,12
𝐵 (𝑉) = (20 𝑥0,12) + (21 𝑥0,12) + (22 𝑥0,12) + (23 𝑥0,12)
+ (24 𝑥0,12) + (25 𝑥0,12) + (26 𝑥0,12)
+ (27 𝑥0,12) = 37,98𝑉
- Percobaan 5 V=0,05
G. Pembahasan
Percobaan kali ini mengenai Digital to Analog dan dekoder yang
nantinya akan diamati hasil percobaan sesuai input dari masing-masing
percobaan. Pada praktikum Digital to Analog output berupa tegangan yang
terbaca pada multimeter sedangkan pada dekoder output berupa angka atau
segmen yang menyala pada 7 segment.
Percobaan Digital to Analog dilakukan 5 pengambilan data sesuai
tabel yang ada di modul. Dengan menggunakan IC Op-amp 741 yang
memiliki 8 input dan memiliki 3 output A, B, C. A adalah output hasil
pengukuran pada multimeter, B adalah output hasil perhitungan dan C
adalah penyimpangan antara hasil pengukuran dengan hasil perhitungan.
LED berfungsi sebagai indikator yang apabila menyala akan bernilai “1”
dan apabila mati akan bernilai “0”
Percobaan dekoder menggunakan IC 7447 dengan output berupa
visualisasi dari input biner oleh LED 7 segment. LED 7 segment ini
menampilkan angka desimal sesuai input binernya. Jadi ketika input
binernya bernilai 0 desimal maka LED 7 segment menanpilkan angka 0. 1
LED 7 segment hanya bisa menampilkan dari angka 0 hingga angka 9, jika
ingin menampilkan angka 10 berarti harus menggunakan 2 LED 7
segment.
0
𝐵1 = 225 5 𝑉 = 0
8
𝐵2 = 5 𝑉 = 0,18 𝑉
225
128
𝐵3 = 5 𝑉 = 2, 84 𝑉
225
255
𝐵4 = 5 𝑉 = 5,6 𝑉
225
2) Dekoder
1. Gambarkan rangkaian BCD to 7 segment lengkap dengan tabel
kebenarannnya! Lalu beri kesimpulan dari hasil percobaan dan
data tabel kebenaran!
Jawab:
Maka dapat diketahui :
Saat kaki D, C, B, Adari IC 7448 berturut-turut diberi input 0,
0, 0, 0 diperoleh keluaran dari seven segmen a hingga berturut-
turut adalah 1, 1, 1, 1, 1, 1, 0 (menunjukkan desimal 0)
Saat kaki D, C, B, Adari IC 7448 berturut diberi input 0, 0, 0, 1
diperoleh keluaran dari seven segmen a hingga berturut-turut
adalah 0, 1, 1, 0, 0, 0, 0 (menunjukkan desimal 1)
Saat kaki D, C, B, Adari IC 7448 berturut diberi input 0, 0, 1, 0
diperoleh keluaran dari seven segmen a hingga berturut-turut
adalah 1, 1, 0, 1, 1, 0, 1 (menunjukkan desimal 2)
Saat kaki D, C, B, Adari IC 7448 berturut diberi input 0, 0, 1, 1
diperoleh keluaran dari sevens segmen a hingga berturut-turut
adalah 1, 1, 1, 1, 0, 0, 1 (menunjukkan desimal 3)
Saat kaki D, C, B, A dari IC 7448 berturut diberi input 0, 1, 0,
0 diperoleh keluaran dari seven segmen a hingga berturut-turut
adalah 0, 1, 1, 0, 0, 1, 1 (menunjukkandesimal 4)
Saat kaki D, C, B, Adari IC 7448 berturut diberi input 0, 1, 0, 1
diperoleh keluaran dari seven segmen a hingga berturut-turut
adalah 1, 0, 1, 1, 0, 1, 1 (menunjukkan desimal 5)
Saat kaki D, C, B, Adari IC 7448 berturut diberi input 0, 1, 1, 0
diperoleh keluaran dari seven segmen a hingga berturut-turut
adalah 0, 0, 0, 1, 1, 1, 1 (menunjukkan desimal 6)
Saat kaki D, C, B, Adari IC 7448 berturut diberi input 0, 1, 1, 1
diperoleh keluaran dari seven segmen a hingga berturut-turut
adalah 1, 1, 1, 0, 0, 0, 0 (menunjukkan desimal 7)
Saat kaki D, C, B, Adari IC 7448 berturut diberi input 1, 0, 0, 0
diperoleh keluaran dari seven segmen a hinggaberturut-
turutadalah 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1 (menunjukkan desimal 8)
Saat kaki D, C, B, Adari IC 7448 berturut diberi input 1, 0, 0, 1
diperoleh keluaran dari seven segmen a hingga berturut-turut
adalah 1, 1, 1, 0, 0, 1, 1 (menunjukkan desimal 9)
I. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan bahwa:
1. Piranti yang mengubah sinyal digital ke analog adalah IC 7447.
2. Proses analogisasi adalah proses mengubah sinyal digital ke sinyal
analog.
3. Prinsip kerja dari DAC merupakan kumpulan beberapa saklar yang
diberi masukan paralel. Kemudian dari saklar itu akan
diperoleh keluaran analog dari bit-bit masukan yang berupa nilai 1 atau
nol. Jadi tidak semua masukan akan dilanjutkan, yang dilewatkan
hanya yang dihubungkan oleh saklar saja.
4. Rangkaian dekoder merupakan rangkaian pengubah sinyal digital
menjadi analog yang diketahi melalui nyala lampu LED yang
membentuk angka desimal.
5. Prinsip kerja decoder adalah membaca kode dari rangkaian logika
yakni bilangan-bilangan biner dan mengartikannya kebilangan
desimal. Rangkaian Decoder akan membaca input dari Enable dan
Select lalu akan mengkonversikannya dari biner ke decimal.
K. Daftar Pustaka
Kurniawan, Fredly. 2005. Sistem Digital Konsep & Aplikasi. Yogyakarta:
Gava Media
Muhsin. 2004. Elektronika Digital Teori & Soal Penyelesaian.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Purwanto, Agus. Elektronika II. Yogyakarta: Gava Media, 2005
Tim pengajar Eksperimen Elektronika. Petunjuk Eksperimen Elektronika
II. Malang: FMIPA UM, 2015
Lampiran