Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

FISIKA LANJUTAN

“RADIASI BENDA HITAM”

Tanggal Pengumpulan : Rabu, 14 Juni 2017

Tanggal Praktikum : Kamis, 8 Juni 2017

Nama : Ariesta Ummi Agesti

NIM : 11150163000072

Kelompok : 1 (Satu)

Nama Anggota :

1. Merlina (11150163000045)
2. Silva Isfahani (11150163000060)
3. Dara Azhari (11150163000064)
4. Luthfia Anggraeni (11150163000081)

Kelas : Pendidikan Fisika 4B

LABORATORIUM TERPADU

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017
A. Judul Prakatikum
RADIASI BENDA HITAM

B. Tujuan Praktikum
1. Mengukur konduktivitas relatif dari intensitas radian oven listrik dengan
peralatan benda hitam pada suhu 100-200 K menggunakan thermopile Moll.
2. Membuat grafik hubungan antara intensitas radian dan suhu mutlak untuk
membuktikan hukum Stefan-Boltzmann.

C. Dasar Teori
Benda hitam didefinisikan sebagai benda yang akan menyerap seluruh radiasi
yang jatuh pada dirinya (tidak ada yang dipantulkan). Benda hitam sempurna sukar
didapatkan. Jelaga yang sangat hitam masih mempunyai daya pantul walaupun kecil
sekali. Suatu lubang kecil pada sebuah benda berongga dapat dianggap sebagai benda
hitam sempurna. Ketika benda berongga dipanaskan, electron atau molekul yang ada
pada didnding rongga mendapatkan tambahan energy sehingga bergerak dipercepat.
Menurut teori elektromagnetik muatan yang dipercepat akan memancarkan radiasi
(Yohanes Surya,2009).
Berdasarkan fisika klasik, radiasi termal awalnya berasal dari partikel
bermuatan yang dipercepat dalam atom didekat permukaan benda, partikel bermuatan
ini memancarkan radiasi yang besarnya sama dengan radiasi yang dipancarkan antena
yang kecil. Partikel yang dipercepat secara termal mungkin memiliki distribusi energi,
menyebabkan radiasi spektrum kontinu dipancarkan oleh benda. Persoalan dasarnya
adalah pemahaman mengenai distribusi penjang gelombang radiasi yang dipancarkan
oleh benda hitam. Benda hitam sempurna merupakan suatu benda yang dapat
menyerap semua cahaya yang sampai permukaannya. Radiasi yang dipancarkan oleh
benda hitam disebut radiasi benda hitam.
Ketika benda berongga dipanaskan, elektron-elektron atau molekul-molekul
pada dinding rongga mendapatkan tambahan energi sehingga bergerak dipercepat.
Menurut teori elekttromagnetik muatan yang dipercepat akan memancarkan radiasi.
Selain memancarkan radiasi, dinding juga akan memantulkan radiasi yang
menimpanya, hingga mencapai kesetimbangan termal. Pada keseimbangan termal
suhu tiap bagian dinding sama. Pada keadaan ini rongga dipenuhi gelombang-
gelombang elektromagnetik yang dipancarkan/dipantulkan oleh tiap-tiap dinding
rongga. Jika dinding rongga diberi sebuah lubang maka gelombang elektromagnetik
akan keluar melalui lubang itu sebagai pancaran radiasi. Radiasi ini dianggap sebagai
radiasi benda hitam.
Benda dengan suhu mutlak lebih tinggi dari 0K memancarkan radiasi
elektromagnetik yang membawa energi. Spektrum frekuensi radiasi bersifat kontinu.
Stefan (1879) mengajukan rumus empiris mengenai energi yang dipancarkan oleh
suatu benda pada suhu T sebagai:
𝐸𝑇 = 𝜎𝑒𝐴𝑇 4

D. Alat dan Bahan

NO. GAMBAR Keterangan

1. Thermometer

2. Oven Listrik

3. Mikrovoltmeter

4. Saklar
E. Langkah Percobaan

NO. GAMBAR LANGKAH KERJA

Siapkan alat bahan dan rangkai alat


seperti pada gambar. Amati tegangan
1. pada kenaikan suhu dari 100 0C
sampai 200 0C, kemudian catat pada
tabel data percobaan

Ubah pengaturan suhu dan amati


tegangan pada penurunan suhu dari
2
200 0C sampai 100 0C, kemudian
catat pada tabel data percobaan

F. Data Percobaan
 Percobaan I: Pengukuran Kenaikan Temperature

NO 𝑇° (℃) U (Volt)
1 100 0,75𝑥105
2 110 0,76𝑥105
3 120 0,82𝑥105
4 130 0,96𝑥105
5 140 1,02𝑥105
6 150 1,17𝑥105
7 160 1,33𝑥105
8 170 1,49𝑥105
9 180 1,83𝑥105
10 190 2,22𝑥105
11 200 2,48𝑥105

 Percobaan II: Pengukuran Penurunan Temperature

NO 𝑇° (℃) U (Volt)
1 200 2,54𝑥105
2 190 2,25𝑥105
3 180 1,9𝑥105
4 170 1,8𝑥105
5 160 1,76𝑥105
6 150 1,26𝑥105
7 140 1,19𝑥105
8 130 1,17𝑥105
9 120 1,12𝑥105
10 110 0,47𝑥105
11 100 0,45𝑥105

G. Pengolahan Data

T0 T (K) T4 T04 (T4-T04)


100 373 1,9357E+10 19356878641 0
110 383 2,1518E+10 19356878641 2160784080
120 393 2,3854E+10 19356878641 4497614960
130 403 2,6377E+10 19356878641 7019804640
140 413 2,9094E+10 19356878641 9736905120
150 423 3,2016E+10 19356878641 12658708400
160 433 3,5152E+10 19356878641 15795246480
170 443 3,8514E+10 19356878641 19156791360
180 453 4,2111E+10 19356878641 22753855040
190 463 4,5954E+10 19356878641 26597189520
200 473 5,0055E+10 19356878641 30697786800

NO M (T4-T04) M2 (T4-T04)2 M.(T4-T04)


1 0 0 0 0 0 0
2 2160784080 122,5164573 2160784080 15010,28232 4,66899E+18 2,64732E+11
3 4497614960 255,0147682 4497614960 65032,53202 2,02285E+19 1,14696E+12
4 7019804640 398,0229231 7019804640 158422,2473 4,92777E+19 2,79404E+12
5 9736905120 552,0825203 9736905120 304795,1092 9,48073E+19 5,37558E+12
6 12658708400 717,7487663 12658708400 515163,2915 1,60243E+20 9,08577E+12
7 15795246480 895,5904754 15795246480 802082,2997 2,4949E+20 1,41461E+13
8 19156791360 1086,19007 19156791360 1179808,868 3,66983E+20 2,08079E+13
9 22753855040 1290,143581 22753855040 1664470,459 5,17738E+20 2,93557E+13
10 26597189520 1508,060646 26597189520 2274246,911 7,0741E+20 4,01102E+13
11 30697786800 1740,564512 30697786800 3029564,819 9,42354E+20 5,34315E+13
e 8565,934719 1,51075E+11 10008596,82 3,1132E+21 1,76518E+14

(∑ 𝑀)(∑(𝑇 4 − 𝑇04 )2 ) − (∑(𝑇 4 − 𝑇04 ))(∑(𝑇 4 − 𝑇04 ). 𝑀)


𝑎=√ = 6𝐸
𝑛(∑(𝑇 4 − 𝑇04 )2 ) − (∑(𝑇 4 − 𝑇04 ))2

𝑛(∑(𝑇 4 − 𝑇04 ). 𝑀) − (∑(𝑇 4 − 𝑇04 ))(∑ 𝑀)


𝑏=√ = −0,8
𝑛(∑(𝑇 4 − 𝑇04 )2 ) − (∑(𝑇 4 − 𝑇04 ))2
𝑛(∑(𝑇 4 − 𝑇04 ). 𝑀) − (∑(𝑇 4 − 𝑇04 ))(∑ 𝑀)
𝑟= =1
√[𝑛(∑(𝑇 4 − 𝑇04 )2 ) − (∑(𝑇 4 − 𝑇04 ))2 ][𝑛(∑ 𝑀2 ) − (∑ 𝑀)2 ]
Grafik hubungan suhu terhadap pancaran radiasi
pada praktikum Radia Benda Hitam
2000

RADIASI V.m-2
1500 y = 6E-08x
R² = 1
1000
500
0
0 20 40
T4-T04 (K4) Billions

H. Pembahasan
Pada kali ini praktikan melakukan percobaan yang berjudul Radiasi Benda
Hitam. Percobaan ini bertujuan untuk membuktikan Hukum tentang energi radiasi
sebuah benda yang dikemukakan oleh Stefan Boltzmann. Hukum Stefan Boltzmann
menyatakan bahwa jumlah energi yang dipancarkan per satuan permukaan sebuah
benda hitam dalam satuan waktu akan berbanding lurus dengan pangkat empat
temperaturnya.
Untuk pengambilan data kali ini menggunakan suhu antara 100oC sampai
200oC. Setiap kenaikan 10oC dicatat tegangan yang tertera di mikrovoltmeter, begitu
juga pada saat penurunan suhu dari 200oC sampai 100oC.
Berdasarkan data yang diperoleh, semakin tinggi suhu yang terbaca pada
digital thermometer dari oven listrik, maka semakin besar pula tegangan yang di
hasilkan. Energi yang dipancarkan oleh benda hitam ini di konversi menjadi tegangan
oleh thermopile yang terdapat di depan oven listrik. Data ini membuktikan adanya
hukum mengenai hubungan kenaikan suhu dengan energi radiasi yang dikemukakan
oleh Stefan Boltzmann diatas.
Dari pecobaan ini dihasilkan juga grafik hubungan antara suhu terhadap
pancaran radiasi. Grafik tersebut membentuk garis yang liner. Garis ini berarti bahwa
radiasi berbanding lurus dengan temperature suatu benda. Semakin besar suhu suatu
benda, semakin panas benda itu dan semakin besar juga pancaran radiasi panas yang
dihasilkan dari benda tersebut.
Dalam pengambilan data, praktikan melakukan banyak kesalahan, diantaranya
kesalahan membaca tegangan output, tidak menguasai materi eksperimen, dan
praktikan tidak memperhatikan jarak antara oven dengan thermopile.
I. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat di tarik beberapa kesimpulan, di
antaranya :
1. Suatu oven listrik ketika dipanaskan menghasilkan radiasi yang besar. Semakin
suatu benda dipanaskan, semakin besar juga radiasi yang dipancarkannya.
2. Percobaan ini membuktikan Hukum Stefan Boltzmann yang menyatakan bahwa
jumlah energi yang dipancarkan suatu sumber termal akan sebanding dengan
pangkat empat temperature sumber termal.

J. Daftar Pustaka
Yohanes Surya, 2009. Fisika Modern. Tanggerang: PT. Kandel.
Kusminarto. Esensi Fisika Modern. 2011. Yogyakarta : Andi
Surya, Yohanes. Fisika Modern. 2014. Tengerang : PT. Kandel
Serway, Raymond A dan John W. Jewett. Fisika. 2010. Jakarta : Salemba Teknika

Anda mungkin juga menyukai