Anda di halaman 1dari 46

Universitas Negeri Malang

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


S1 Pendidikan Fisika

E-BOOK
FISIKA
XI SMA/MA

&
AURELIA APRILIYANI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan Bahan Ajar Fisika dengan materi
“Suhu dan Kalor”. Bahan Ajar ini dibuat sebagai
bahan untuk melakukan percobaan. Bahan Ajar ini
dibuat agar literasi saintifik, minat baca dan
kompetensi peserta didik dapat ditingkatkan. Secara
umum Bahan Ajar Fisika membahas tentang konsep,
prinsip, teori, dan aplikasi dari materi Suhu dan Kalor
Fisika kelas X.

Bahan Ajar ini terdiri dari materi Suhu dan Kalorr.


Pada sub-sub materi pokok yang sesuai dengan judul
dan materi, kegiatan dan petunjuk kerja. Dalam
penulisan Bahan Ajar Fisika ini masih terdapat
kekurangan dan kelemahan. Maka dari itu penulis
mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan dan
tindak lanjut penyempurnaan bahan ajar ini. Mudah-
mudahan Bahan Ajar ini bermanfaat bagi semua
pembaca dalam menguasai materi Fisika terutama
siswa SMA.

Malang, Februari 2022


Aurelia Apriliyani

DAFTAR ISI

PENYUSUN i
DAFTAR ISI 1
GLOSARIUM 2
SUHU DAN KALOR
PENDAHULUAN 3
A. Identitas Modul 3
3
B. Kompetensi Dasar
3
C. Deksripsi Singkat Materi 3
D. Petunjuk Penggunaan Modul 4
E. Materi Pembelajaran
4
5
PETA KONSEP
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
SUHU
6
1. Tujuan Pembelajaran
6
2. Termometer dan Skala ukur
8
3. Latihan Soal dan Pembahasan 1
11
4. Kalor jenis dan Kapasitas Kalor
13
5. Latihan Soal dan Pembahasan 2 16
6. Perubahan Wujud Zat 18
7. Latihan Soal dan Pembahasan 3 23
8. Azas Black 24
9. Latihan Soal dan Pembahasan 4 28
10. Rangkuman 29
11. Evaluasi
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
KALOR 30
1. Tujuan Pembelajaran 30
2. Pemuaian Zat 31
3. Perpindahan Kalor 32
4. Rangkuman 33
5. Latihan Soal 34
DAFTAR PUSTAKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 1


GLOSARIUM

Suhu : derajat panas atau dingin yang dirasakan indera


Kalor : perpindahan energi dari suatu zat ke zat lainnya
dengan di ikuti perubahan suhu lingkungan
Kalor Jenis : jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
1 kg suatu zat sebesar 1 K

Kalor Laten : kalor yang dibutuhkan benda untuk mengubah


wujudnya per satuan massa
Koefisien : perbandingan antara pertambahan panjang zat
muai panjang dengan panjang mula-mula zat, untuk tiap kenaikan suhu
sebesar satu satuan suhu
Kapasitas kalor : jumlah kalor yang diperlukan atau dilepaskan jika suhu
benda tersebut dinaikkan atau diturnkan 1K atau 1°C
Azas Black : pada pencampuran dua zat, banyakanya kalor yang dilepas
zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor
yang diterima zat yang suhunya lebih rendah

Konduksi : peristiwa perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai


dengan perpindahan partikel partikelnya
Konveksi : peristiwa perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai

Radiasi : perpindahan kalor pada suatu zat tanpa melalui zat perantara

2
PENDAHULUAN
A. Identitas E-book
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas : XI
Alokasi Waktu :
Judul E-modul : E-modul Suhu dan Kalor

C. Deskripsi
B.Kompetensi Singkat Materi
Dasar Haloo semuanya! Semangat


belajar yaa di masa pandemi

3.5 Menganalisis pengaruh


ini .. dalam e-book ini kita


akan mempelajari bagaimana
kalor dan perpindahan kalor
suhu dan kalor bekerja pada
yang meliputi karakteristik
kehidupan sehari-hari.. di
termal suatu bahan,kapasitas
dalam e-book ini juga
dan konduktivitas kalor pada
dilengkapi representasi yang
kehidupan sehari-hari
membantu kita dalam

memahami konsep suhu dan


4.5 Merancang dan melakukan
kalor..
percobaan tentang
karakteristik termal suatu
Di dalam materi suhu dan kalor
bahan,terutama terkait
kita akan mempelajari tentang
dengan kapasitas dan skala suhu pada
konduktivitas kalor, beserta termometer,pengaruh
presentasi hasil percobaan kalor,pemuaian dan perpindahan
dan pemanfaatannya kalor. Dilanjutkan dengan latihan
soal dan beberapa jenis

percobaan yang berdasarkan


permasalahan di kehidupan
sehari-hari.

3
D.Petunjuk Penggunaan E-Modul

Sebelum mempelajari e-book


ini siapkan mental kalian
Pastikan apabila anda
membuka bahan ajar ini,
anda siap mempelajarinya.
Berdoalah sebelum memulai
belajar

Bacalah dengan cermat


materi
yang disajikan sampai be
nar-
benar memahami konsep
nya. E. Materi
Tandai materi yang kura
ng Pembelajaran
dipahami untuk didiskus
ikan
dengan tutor atau dengan terbagi
Didalam e-book ini
teman dua kegiatan
menjadi
pembelajaran
Tandai materi yang kurang
dipahami untuk didiskusikan aruh
Pertama : Suhu, Peng
Black
dengan tutor atau dengan kalor pada zat dan Azas
t dan
teman Kedua : Pemuaian za
Perpindahan kalor secara
Kerjakan latihan yang diasi
konduksi,konveksi,dan ra
disajikan di modul

Selamat
belajar! ^^
4
Hai

Sudah siap untuk memulai


pembelajaran pada hari ini?

ready ready
PETA KONSEP SUHU DAN KALOR

SUHU KALOR Pemuain


Perpindahan
Kalor

Pengaruh Zat
Suhu Padat
Konduksi
Kalor

Termometer Kalor Zat Konveksi



Jenis Cair

Skala Kapasitas Zat Konduksi


Termometer Gas
Kalor

Konversi Kalor
Suhu Laten

Azas
Black
5
Kegiatan
Pembelajaran 1 Suhu,Termometer,dan Skala termometer

A.TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan pembelajaran 1 terlewati,diharapkan peserta didik dapat :
mengkonversi suhu dari skala yang satu ke skala termometer lainnya;
menganalisis perubahan suhu pada suatu benda terhadap kalor pada benda tersebut dan
menganalisis jumlah kalor yang diterima dan jumlah kalor yang dilepas pada suatu benda
memiliki besar yang sama

B. URAIAN MATERI
Apa yang dimaksud dengan suhu?
Ketika kita sedang berada di
musim dingin kita akan
memakai pakaian tebal.
tetapi,ketika memasuki musim
kemarau kita akan memakai
baju yang tipis agar tidak
kepanasan. Dingin panas nya Gb. 1 Skala 4 termometer
itu dinamakan Suhu. Suhu
merupakan derajat atau TB TA Skala
tingkatan panas suatu benda Celcius
atau kuantitas panas suatu 0°C 100° C 100

benda. Suhu merupakan salah Reamur 0°R 80° R 80

satu besaran pokok dengan Fahrenheit 32° F 212° F 180


satuan derajat Kelvin.
Kelvin 273°K 373° K 100

Alat pengukur Suhu Tabel 1. TB,TA,dan Skala suhu


Ket :
a. Termometer TB : Titik tetap bawah
merupakan alat pengukur TA : Titik tetap atas
Suhu yang dapat menunjukkan
derajat atau nilai suatu benda
yang di ukur. Termometer
sendiri memiliki 4 skala ukur Kira-kira ada berapa jenis
sesuai kebutuhannya. Skala termometer di dunia ini?
ukur pada termometer
memiliki titik tetap bawah, titik
teta atas dan skala Lalu apakah bisa jika kita
pengukurannya. Bisa dilihat mengkonversi dari Celcius ke
pada tabel di samping tentang Kelvin, dan sebaliknya?
skala ukur pada termometer.
6
Kegiatan
Pembelajaran 1 Konversi Suhu

Konversi antara 4 skala


Skala Celcius adalah skala yang
kita dapat temui dikehidupan
sehari-hari. salah satunya skala
pada termometer yang sering
kita pakai. Selain Celcius,
Fahrenheit merupakan skala
yang ditetapkan sebagai
Satuan Internasional.

Dibawah ini adalah gambaran


mengkonversi suhu pada 2
termometer yang berbeda Gb. 3 Konversi skala suhu

secara umum :
Selain itu, kita dapat
menggunakan tabel konversi 4
suhu yang dapat memudahkan
kita dalam mengkonversi suhu
satu ke suhu lainnya, seperti
yang disajikan pada tabel
dibawah ini

Celcius Reamur Kelvin Fahrenheit

Celcius - R = (4/5) C K = C + 273 F = (9/5) C + 32

K = C+273 =
Gb. 1.2 Perbandingan 2 termometer Reamur C = (5/4) R - F = (9/4) R + 32
(5/4) R + 273

Gambar diatas merupakan Fahrenheit C = 5/9 (F-32) R = 4/9 (F-32) K= 5/9 (F-32)
+ 273
-
perbandingan dua termometer C = K- 273 R = 4/5 (K-273) F = 9/5 (K-273)
Kelvin -
dengan menggunakan titik + 32

tetap atas dan titik tetap Tabel 1.2 Tabel konversi suhu
bawah (seperti yang
ditunjukkan huruf X dan Y)
sehingga kita dapati rumus Suhu di Jepang pada siang hari
perbandingan dua termometer sebesar 50 derajat Fahrenheit,
sebagai berikut berapa Reamur suhu tersebut
jika berada di Indonesia?

7
Untuk lebih memahami bagaimana penggunaan tabel
konversi suhu, yuk mari kita simak contoh soal
dibawah ini !

Contoh soal

Tanggal 1. Suhu udara di suatu desa adalah 100 derajat Fahrenheit, jika
dinyatakan dalam Kelvin, berapakah suhu desa tersebut?
Nama
2. Ketika kita mengunjungi Eropa, suhu disana berkisar antara
100 derajat Reamur, jika kita nyatakan dalam Fahrenheit,
berapakah kira-kira suhunya?
3. Suhu sebuah ruangan menunjukkan 300 derajat Kelvin,
berapa derajatkah suhu ruangan tersebut jika dinyatakan
dalam Celcius?

Pembahasan
soal no 1.
Mula-mula kita identifikasikan maksud soal dan tuliskan hal yang di ketahui
diketahui :
Suhu udara desa (Tx) : 100° F
Lalu pada soal ditanyakan konversi suhu dari Fahrenheit ke Kelvin
ditanya : Tx pada °K..?

Maka, kita dapat menggunakan tabel 2 tentang konversi 4 suhu, kita llihat pada bagian
Fahrenheit ke Kelvin yaitu K= 5/9 (F-32) + 273

Perbandingan Fahrenheit : Kelvin yaitu 9 : 5 , disini simbol F sama dengan Tx (suhhu udara
desa) maka,

dijawab : K = 5/9 (F-32)° + 273°


= (Tx - 32) + 273°
= (100-32)° + 273°
= 68°+ 273°
= 341° K

Jadi suhu udara desa tersebut jika di konversi ke suhu Kelvin sebesar 314°

8
Pembahasan

soal no 2.
Mula-mula kita identifikasi maksud dan informasi yang terdapat pada soal
diketahui :
suhu di negara Eropa (Ty) sebesar 100° Reamur

Lalu pada soal diminta untuk menyatakan pada skala Fahrenheit


ditanya : Ty pada °F..?

Maka,kita dapat menggunakan tabel nomor 2 untuk konversi suhu Reamur ke


Kelvin yaitu F = (9/4) R + 32° °
Untuk perbandingan Reamur : Fahrenheit adalah 4 : 9 maka,

dijawab : F = (9/4 R ) + 32°


= (9/4 x 100°) + 32°
= (9 x 25° ) + 32°
= 225° + 32°
= 257° F

Jadi suhu udara di negara Eropa dinyatakan dalam Fahrenheit sebesar 257°

soal no 3.
Mula-mula ki identifkasikan maksud dan informasi yang terdapat pada soal
diketahui :
Suhu sebuah ruangan (Tz) 300° Kelvin

Lalu pada soal diminta untuk menyatakan dalam suhu ruang Celcius
ditanya : Tz pada °C..?

Maka,kita dapat menggunakan tabel nomor 2 untuk konversi suhu Kelvin ke


Celcius yaitu C = K- 273°

Jika diperhatikan pada pembahasan soal nomor 1 dan 2 menggunakan


perbandingan, pada soal nomor 3 dikarenakan perbandingan Suhu Kelvin : Celcius
sama yaitu 5 : 5 maka tidak dituliskan, jadi..

dijawab : C = K- 273°
= Tz° - 273°
= 300° - 273°
= 27° C

Maka suhu ruangan tersebut dinyatakan dalam celcius sebesar 27°

9
How are you feeling today?
Mengapa ketika tubuh kita demam, Ibu kita mengkompress tubuh kita
dengan air dingin?

PETA
KONSEP

There is no coincidences in this world (Alice)


'Tidak ada yang kebetulan di dunia ini' 10
Kegiatan Pengertian Kalor
Pembelajaran 1 Pengaruh kalor pada zat padat

Kalor
Kita seringkali mendengar Kalor bersifat cenderung
kalimat 'kalor' pada kehidupan menyamakan suhu kedua
sehari-hari baik disekolah benda.
maupun diluar lingkup Jika suhu suatu benda itu tinggi
pembelajaran, tapi apa maka kalor yang dihasilkan
pengertian dari kalor itu besar, sebaliknya jika suhu
sendiri? suatu benda rendah maka
kalornya sedikit. Hal yang dapat
Definisi kalor sendiri yaitu, memengaruhi besar kecilnya
salah satu bentuk perubahan kalor pada suatu benda yaitu
massa zat,jenis zat dan
energi yang bisa berpindah dari
perubahan suhu.
benda dengan suhu yang tinggi
ke suhu yang lebih rendah
Pengaruh kalor pada zat padat
(sifat kalor seperti air mengalir
dari tempat tinggi menuju
tempat rendah) jika keduanya Selain istilah kalor kita pasti tidak
dipertemukan atau asing dengan Kalor jenis dan
bersentuhan. Kapasitas Kalor. Apa yang dimaksud
dengan dua hal tersebut?
Contoh dalam kehidupan
sehari-hari yaitu ketika kita Kalor jenis sendiri merupakan
memanaskan panci berisi air banyaknya kalor yang diserap atau
diatas kompor sampai diperlukan 1 gram zat untuk
mendidih. Saat air di panaskan menaikkan suhu sebesar 1° C. atau
bisa di artikan sebagai kemampuan
maka terdapat proses
benda untuk melepas atau
perpindahan energi dari satu
menerima kalor. Satuan dari kalor
zat ke zat lainnya disertai jenis yaitu J/kg°C
dengan perubahan suhu atau
yang disebut kalor. Maka dari
itu ketika kita sentuh akan Secara matematis dapat dituliskan
terasa panas pada sisi panci, sebagai berikut :
karena adanya perubahan suhu
dari sebelum dipanaskan
Q = m c ΔT
sampai sesudah dipanaskan.
Keterangan :
Q : banyaknya/jumlah kalor yang dilepas maupun
diterima (J)
m : massa suatu zat (kg)
c : kalor jenis suatu zat (J/kg°C)
ΔT : perubahan suhu benda (°K)

11
Kegiatan Kalor Jenis
Pembelajaran 1 Kapasitas Kalor

Terdapat tabel kalor jenis Kira-kira minuman


manis seperti sirup
beberapa zat yang sering kita dan susu termasuk
gunakan dikehidupan sehari- kalor jenis bukan ya?
hari , yaitu :

Zat Kalor jenis Zat Kalor jenis Selain kalor jenis, terdapat
Kapasitas Kalor
Air 4200 Besi 460
Definis dari kapasitas Kalor adalah
Alkohol 2400 Tembaga 390 jumlah kalor yang diperlukan atau
Minyak
dilepaskan jika suhu benda
220 Kuningan 380 tersebut dinaikkan atau
tanah
diturunkan 1 K (kilo) atau 1°C.
Air raksa 140 Perak 230

Es 2500 Emas 130 Satu kalori = 4,184 J atau sering


dibulatkan menjadi 4,2 J.
Alumunium 900 Timbal 130
Secara matematis dapat dituliskan
Kaca 670 Udara 1000 sebagai berikut :

Tabel 1.3. Tabel Kalor Jenis Zat C = Q / ΔT atau C = m c

Keterangan :
C = kapasitas kalor (J/K)
Q : banyaknya/jumlah kalor yang dilepas maupun
diterima (J)
m : massa suatu zat (kg)
c : kalor jenis suatu zat (J/kg°C)
ΔT : perubahan suhu benda (°K)

12
Untuk lebih memahami bagaimana Kalor digunakan
dalam kehidupan sehari-hari, yuk mari kita simak
contoh soal dibawah ini !

Contoh soal

Tanggal
1. Air sebanyak 2 kg bersuhu 15°C dipanaskan hingga bersuhu

Nama 45°C dengan kalor jenis air 4200 J/kg°C. tentukan kalor yang
diserap air tersebut!
2. Alkohol bermassa 5 kg bersuhu 50°C dipanaskan hingaa suhu
akhirnya 100°C. diketahui kalor jenis alkohol sebesar 2,4 J/g°C.
berapakah jumlah kalor yang diserap alkohol tersebut?
3. Berapa kapasitas kalor dari suatu zat bermassa 60 kg yang
memiliki kalor jenis 3 kal/g°C

Pembahasan
soal no. 1
diketahui bahwa massa air sebesar 2kg, lalu suhu awal 15°C dan suhu akhir 45°C.
maka perubahan suhu benda nya menjadi ΔT = (T2-T1) = (45-15)°C = 30°C .
kalor jenis air sebesar 4200 J/kg°C
lalu kita jabarkan sebagai berikut

diketahui :
m air = 2 kg
T = (T2-T1) = (45-15)°C = 30°C
c air = 4200 J/kg°C

ditanya :
berpakah kalor yang diserap oleh air? (Q air ? )

Seperti yang kita tahu. rumus mencari Kalor zat adalah Q = m c ΔT lalu kita
masukkan yang diketahui kerumus mencari Kalor

dijawab :
Jadi kalor yang dihasilkan sebesar 252,000 Joule
Q = m c ΔT
Q = 2 kg 4200 J/kg°C 30°C
Q = 252,000 J .
13
Pembahasan
soal no. 2
diketahui alkohol dengan massa 5 kg, dipanaskan dengan suhu awal 50°C hingga
mencapai suhu 100°C. Maka perubahan suhu benda nya menjadi ΔT = (T2-T1) = (100-
50)°C = 50°C. kalor jenis alkohol sebesar 2,4 J/g°C

lalu kita jabarkan sebagai berikut!

diketahui :
m alkohol : 5 kg
ΔT = (T2-T1) = (100-50)°C = 50°C
c alkohol : 2,4 J/g°C °

ditanya :
kalor yang diserap alokohol ketika dipanaskan? (Q alkohol ? )

Seperti yang kita tahu. rumus mencari Kalor zat adalah Q = m c ΔT lalu kita
masukkan yang diketahui kerumus mencari Kalor

dijawab :
Q = m c ΔT
Q = 5 kg 2,4 J/g°C 50°C
Q = 600 J .

Jadi kalor yang dihasilkan sebesar 600 Joule

soal no 3.
Pada soal nomor tiga ini sedikit berbeda. Kita akan mencari nilai kapasitas kalor
nya. untuk soal sebelumnya kita mencari Kalor ( Q ) dengan rumus Q = m. c. ΔT.
Untuk soal nomor tiga kita akan menggunakan rumus pada halaman 12. Mencari
Kapasitas Kalor [ C = Q / ΔT ]

diketahui :
m zat : 60 kg
c zat : 120 kal/g°C

ditanya :
Kapasitas Kalor zat tersebut? ( C ? )

dijawab :
C = Q / ΔT
C = (120/60) kg/ kal/g°C
C = 2 J/K

Jadi kalor yang dihasilkan sebesar 2 Joule untuk per kilogram


14
Are you enjoying the lesson?
Mengapa ketika kita bernapas "Huh" terasa dingin dipermukaan kulit?
tetapi ketika kita bernapas "Hah" terasa panas?

PETA
KONSEP

Great power, comes with great responsibility (Yve)


Kekuatan yang besar, datang dengan tanggung jawab yang besar
15
Kegiatan Perubahan Wujud Zat
Pembelajaran 1 Kalor Laten

Perubahan wujud zat

Kalor yang dilepaskan atau


diserap suatu zat dapat
mengakibatkan perubahan
wujud zat. Penerimaan kalor
akan meningkatkan suhu dan
dapat mengubah wujud zat
dari padat menjadi cair atau
cair menjadi gas.

Sedangkan pelepasan kalor


dapat menurunkan suhu atau
merubah wujud dari cair
menjadi padat atau gas Gb. 1.3 Enam Fase perubahan wujud zat
menjadi cair.

Terdapat 6 fase perubahan


wujud zat menurut fisika

YUK KITA SIMAK VIDEO


DIBAWAH INI

16
Kegiatan
Pembelajaran 1 Kalor Laten

Kalor Laten

Dalam perubahan wujud Gambar menunjukkan sebuah


walaupun terdapat pelepasan benda mula-mula padat
atau penyerapan kalor tetapi (misalkan es) di berikan kalor
tidak digunakan untuk secara terus menerus sehingga
menaikkan atau menurunkan berubah wujud menjadi cair
suhu. Kalor ini disebut Kalor (air).
Laten (L).
Jika pemberian kalor di
Kalor Laten adalah kalor yang lanjutkan maka zat cair akan
dibutuhkan benda untuk berubah wujud menjadi gas
mengubah wujudnya per satuan (uap air).
massa. Contohnya seperti air
yang membeku menjadi es Dimana, selama proses zat akan
karena di dinginkan. mengalami kenaikan suhu dan
perubahan wujud.
Secara matematis dapat
dituliskan :

Secara rinci dapat dituliskan

bahwa perubahan :
L=Q/m padat ke cair disebut melebur,
cair ke zat padat disebut
Keterangan : membeku , cair ke gas disebut
L = kalor laten (J/kg) menguap , gas ke zat cair
Q = kalor yang dibutuhkan saat perubahan
disebut mengembun
wujud (J)
m = massa zat (kg)
Sehingga, kalor yang di berikan
Secara grafik Kalor Laten dapat pada suatu zat dapat mengubah
dijabarkan sebagai berikut : wujud zat tersebut.

Gb. 1.4 Grafik perubahan wujud zat

17
Untuk lebih memahami bagaimana Kalor Laten
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, yuk mari kita
simak contoh soal dibawah ini !

Contoh soal
1. 800 gram es bersuhu -18 °C hendak dicairkan hingga keseluruhan es
Tanggal
menjadi air yang bersuhu -8°C. Jika kalor jenis es adalah 0,5 kal/g °C,
dan kalor lebur es adalah 80 kal/gr,berapa banyak kalor yang
Nama
dibutuhkan?
2. 500 gram es bersuhu 0 °C hendak dicairkan hingga menjadi air yang
bersuhu 5 °C. Jika kalor jenis es adalah 1 kal/g °C, kalor lebur es
adalah 80 kal/gr, dan kalor jenis air 1 kal/g °C, tentukan banyak
kalor yang dibutuhkan!
3. Es dengan massa 500 gram bersuhu −10 °C lalu dicairkan hingga
menjadi air bersuhu 5 °C. Jika diketahui kalor jenis es adalah 0,5
kal/g°C dan kalor lebur es adalah 80 kal/gr, dan kalor jenis air 1
kal/g °C, berapakah banyak kalor yang dibutuhkan?

Pembahasan
soal no. 1
Diketahui pada soal :
massa es = 800 gr
T es = T1 = -18 °C
Tair = T2 (suhu akhir) = -8 °C
( ΔT = T2 − T1 = (-8 – (-18) = 10 °C ) ΔT = 10 °C
c es = 0,5 kal/g °C
L = 80 kal/gr
Ditanya :
Berapa banyak kalor yang diperlukan hinga es mencair?
Dijawab :
Ingat ya, yang di minta soal dari es ke cair maka rumus yang kita gunakan yaitu
Q = m c ΔT
(dengan Q es air , massa es , c es , perubahan suhu awal es dan akhir es)

Q es air = m es. c es. ΔT


Q = 800 gr . 0,5 kal/g oC . 10 °C
Q = 4000 kalori
Karena 1 kalori sama dengan 4,2 Joule maka 4000 kalori sama dengan (4000 x 4,2)
16.800 Joule
18
Pembahasan
soal no.2 ( kalor lebur / kalor laten )
diketahui pada soal :
massa es : 500 gr
T es = T1 = 0°C
T suhu akhir = T2 = 5°C ( ΔT = T2 − T1 = (5 – 0) = 5 °C )
ΔT = 5 °C
c air = 1 kal/g °C
L es = 80 kal/gr

ditanya :
°
Banyaknya kalor yang diperlukan agar es menjadi air ?

dijawab :

Untuk soal nomor 2 mirip dengan nomor 1 . Tetapi kita harus menyelesaikan
proses sebelum menjadi air yaitu proses meleburkan es.. seperti pada halaman 17
kita bisa lihat grafik perubahan zat.. untuk proses meleburkan es maka kita
menggunakan Q2 = m L

Tahap pertama Proses meleburkan es 0°C menjadi air suhu 0°C


Q1 = m es L es
Q1 = (500 gr) (80 kal/gr )
Q1 = 4000 kalori

Tahap kedua Proses menaikkan suhu air 0°C hingga menjadi air suhu 50°C
Q2 = m air . cair. ΔTair
Q2 = (500 gr) (1 kal/g °C) (5°C )
Q2 = 2500 kalori

Lalu Q1 dan Q2 di jumlahkan untuk mendapatkan Q total


Maka, kalor (Q) total yang diperlukan :
Q = Q1 + Q2 = 4000 kal + 2500 kal = 2900 kalori

soal no 3 ( kalor laten )

diketahui pada soal :


massa es = 500 gr
c es = 0,5 kal/g °C
c air = 1 kal/g °C
L es = 80 kal/gr
T es = T1 = -10°C
T air = T2 = 5°C

19
Pembahasan
ditanya :
Berapa banyak kalor (Q) yang dibutuhkan ?

dijawab :

Pada soal nomor 3 , kita akan melalui tiga tahap proses

Tahap pertama menaikkan suhu es dari -10°C menjadi es bersuhu 0°C


( ΔT = T2 − T1 = (0 – (-10) = 10 °C )

Q1 = m c es ΔT es °
Q1 = (500 gr) (0,5 kal/g °C) (10 °C)
Q1 = 2500 kalori

Tahap kedua proses meleburkan es 0 °C menjadi air bersuhu 0 °C


Q2 = m Les
Q2 = (500 gr) (80 kal/gr)
Q2 = 40000 kalori

Tahap ketiga proses menaikkan air bersuhu 0°C hingga menjadi air 5°C
( ΔT = T2 − T1 = (5 – 0) = 5 °C )

Q3 = m c air ΔT air
Q3 = (500 gr) (1 kal/g °C) (5 °C)
Q3 = 2500 kalori

Lalu Q1, Q2, dan Q3 di jumlahkan untuk mendapatkan Q total


Maka, kalor (Q) total yang diperlukan :

Q = Q1 + Q2 + Q3 = ( 2500 + 40000 + 2500 ) kal = 45000 kal


sejumlah 45000 kalori yang dibutuhkan

20
Pembahasan

skema grafik untuk soal nomor 2 dan 3 ( menggunakan grafik pada halaman 17)

grafik soal nomor 2

menaikkan air bersuhu 0°C menjadi 5 °C

5°C
°
Q2 = m cair ΔTair

Q1 = m Les meleburkan es bersuhu 0°C menjadi air bersuhu 0°C


0°C

grafik soal nomor 3

t (suhu)

5°C
Q3 = m c air ΔT air proses menaikkan air bersuhu 0°C hingga menjadi
air 5°C

Q2 = m . Les proses meleburkan es 0 °C menjadi air bersuhu 0 °C


0°C Q (joule)

Q1 = m c es ΔT es
menaikkan suhu es dari -10°C menjadi es bersuhu 0°C
- 10°C

21
What's the things makes you happy?
Kira-kira seberapa kuat manusia menahan dingin atau panas ya?

PETA
KONSEP

Stay in a good mood,everyday! (Angela)


Tetaplah dalam suasana hati yang baik, setiap hari!
22
Kegiatan
Pembelajaran 1 Azas Black

Azas Black
Asas Black dikemukakan oleh Besarnya kalor dapat dihitung
Joseph Black, di mana azas ini dengan menggunakan
merupakan suatu prinsip dalam persamaan
termodinamika yang berbunyi :
Q = mcΔT
“pada pencampuran dua zat,
banyaknya kalor yang dilepas oleh Ketika menggunakan persamaan
zat yang suhunya lebih tinggi sama ini, perlu diingat bahwa
dengan banyaknya kalor yang temperatur naik berarti zat
diterima oleh zat yang suhunya menerima kalor,dan temperatur
lebih rendah.” turun berarti zat melepaskan
kalor, maka
Pada azas Black berlaku :
Qlepas = Qterima
Jika dua buah benda dengan m1c1ΔT1 = m1c1ΔT1
suhu yang berbeda
dicampurkan, maka benda
Dengan
yang lebih panas akan
memberi kalor pada benda ΔT1 = T-Takhir dan ΔT2 = Takhir-T
yang lebih dingin hingga suhu
keduanya sama.
Sehingga,
Jumlah kalor yang diserap
oleh benda dingin sama m1c1(T1-Tc) = m2c2(Tc-T2)
dengan jumlah kalor yang
dilepas oleh benda panas.
Keterangan :
m1 = massa benda 1 yang suhunya tinggi (kg)
Benda yang didinginkan akan m2 = massa benda 2 yang suhunya rendah (kg)
melepas kalor yang sama c1 = kalor jenis benda 1 (J/kg °C)
besar dengan kalor yang c2 = kalor jenis benda 2 (J/kg °C)
T1 = suhu mula-mula benda 1 (°C atau K)
diserap bila benda tersebut T2= suhu mula-mula benda 2 (°C atau K)
dipanaskan. Tc = suhu akhir atau suhu campuran ( °C atau K)

Secara matematis, asas Black


dapat dituliskan sebagai :
Q lepas = Q terima

Keterangan :
Qlepas : jumlah kalor yang dilepaskan oleh zat (Joule)
Qterima : jumlah kalor yang diterima oleh zat (Joule)

23
Untuk lebih memahami bagaimana Azas Black
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, yuk mari kita
simak contoh soal dibawah ini !

Contoh soal

Tanggal 1. Alya memanaskan sebanyak 500 gram air dengan suhu


awal sebelum dipanaskan 20°C menjadi 60°C. Jika kalor
jenis air 1 kal/g°C (4200 J/kgK, tentukan banyaknya kalor
Nama yang diterima air tersebut dalam bentuk Joule
2. Air bermassa 500 gram dengan suhu 30 °C dicampur
dengan air mendidih bermassa 250 gram yang bersuhu
80°C. Jika diketahui kalor jenis air 1 kal/gr °C. Maka
tentukan suhu air campuran pada saat kesetimbangan
termal
3. Air sebanyak 1 kg yang bersuhu 120°C dituangkan ke
dalam bejana dari alumunium yang memiliki massa 1 kg.
Jika suhu awal bejana sebesar 30°C, diketahui kalor jenis
alumunium 900 J/kg°C dan kalor jenis air 4200 J/kg°C.
maka berapakah suhu kesetimbangan yang tercapai?

Pembahasan
soal no 1
diketahui :
massa air = 500 gr
Ta (suhu awal) = 20°C
Tt (suhu akhir) = 60°C
ΔT = (60 - 20)°C = 40°C
c air = 1 kal/g°C
ditanya :
kalor yang diterima (Q)

dijawab :
Q = m c ΔT
Q = 500 gr. 1kal/g°C. 40°C
Q = 20.000 kalori
Pada soal di minta untuk mengubah ke satuan Joule
1 kalori = 4,2 Joule maka,

Q = 20.000 x 4.2 = 84000 Joule

24
Pembahasan
soal no 2
diketahui :
m2 = 500 gr (dijadikan kg) = 0.5 kg
T1 = 30°C (suhu awal)
m2 = 250 gr = 0.25 kg
T2 = 80°C (suhu akhir)
c = 1 kal/g°C

ditanya :
suhu campuran dari kedua air ?
°
dijawab :
Pada soal nomor 2 kita menggunakan Azas Black
Q lepas = Q terima
untuk kalor yang lepas yaitu massa zat kedua dan yang menerima kalornya massa
zat pertama, maka

m2. c2. ΔT2 = m1 c1 ΔT1 -> karena nilai c sama untuk kedua zat maka bisa dihilangkan
0.25 kg . (80°C - Tc) = 0.5 kg . (Tc-30°C)
40°C - 1/2 Tc = Tc - 30°C
40°C+ 30°C = Tc + 1/2 Tc
70°C = 3/2 Tc
Tc = 46,7 °C

Maka suhu campuran keduanya adalah 46,7 °C

soal no 3
diketahui :
m air = 1 kg
Tair = 120°C (suhu akhir pada air)
m bejana = 1 kg
Tbejana = 30°C (suhu awal pada bejana)
c air = 4200 J/kg°C
c bejana = 900 J/kg°C

ditanya :
Tc ? (suhu kesetimbangan kedua benda)

25
Pembahasan

Jawab :
Pada soal nomor 3 kita akan menggunakan hukum Azas Black seperti soal nomor 2

Q lepas = Q terima
Untuk kalor yang menerima yaitu milik bejana sedangkan yang melepas yaitu air

ma . ca . ΔTa = mb . cb . ΔTb
1 . 4200 . (Tc - 120°C) = 1 . 900 . (Tc-30°C) -> (coret kedua nol yang ada di sisi kanan kiri)
42 ( 120°C - Tc) =9 (Tc-30°C)
560°C - 4,7 Tc = Tc - 30°C °
590°C = 5,7 Tc
Tc = 103,50°C (dibulatkan)
Tc = 104°C

Jadi suhu kesetimbangan antara air dan benjana adalah 104°C

26
What's the things makes you happy?
Mengapa ketika kita mendaki gunung harus menggunakan pakaian yang
tebal?

March forward and fear nothing! (Lapu-Lapu)


Majulah kedepan dan jangan takut apapun!
27
Rangkuman

Kalor laten merupakan kalor yang


Suhu merupakan derajat panas atau dibutuhkan benda untuk mengubah
dingin yang dirasakan indera. Alat wujudnya per-satuan massa.
yang biasa digunakan untuk pengukur Secara matematis : L = 𝑄/𝑚
suhu dinamakan termometer

Terdapat 4 skala suhu yang


digunakan pada termometer
dintaranya Celcius (°C), Reamur (°R),
Fahrenheit (°H) dan Kelvin (K)

Kalor merupakan proses transfer energi Bunyi Asas Black adalah sebagai berikut.
dari suatu zat ke zat lainnya dengan di
ikuti perubahan suhu “Pada pencampuran dua zat, banyaknya
kalor yang dilepas zat yang suhunya
lebih tinggi sama dengan banyaknya
Kalor jenis suatu benda didefinisikan
kalor yang diterima zat yang suhunya
sebagai jumlah kalor yang diperlukan
lebih rendah”.
untuk menaikkan suhu 1 kg suatu zat
sebesar 1 K.
Q lepas = Q terima
Kalor jenis ini menunjukkan
kemampuan suatu benda untuk
menyerap kalor.
Secara matematis
c = 𝑄 / 𝑚.𝛥.𝑇
atau
Catatan :
Q = m.c.ΔT

Kapasitas kalor suatu benda adalah


jumlah kalor yang diperlukan atau
dilepaskan jika suhu benda tersebut
dinaikkan atau diturunkan 1 K atau
1°C.

Secara matematis dapat dirumuskan


sebagai berikut:

C = 𝑄/ΔT
atau
C = m.c

28
LATIHAN SOAL
SUHU DAN KALOR

Sir Isaac Newton adalah 'filsuf alam' asal Inggris serta


tokoh penting dalam revolusi ilmiah abad ke-17.

Q = M.C.ΔT AZAS BLACK

1. Sebuah zat cair diukur


3. Sebongkah es dengan massa 100 gram
suhunya menggunakan memiliki suhu -10oC. Jika Es tersebut ingin
termometer celcius diperoleh diubah menjadi air yang bersuhu 10oC,
angka 40oC. berapakah kalor yang harus diberikan?
(kalor jenis air = 4200 J/KgK, kalor jenis
Berapakah jika zat cair es = 2100 J/KgK, kalor lebur es = 336
tersebut diukur suhunya KJ/Kg)
menggunakan termometer
reamur?

4. Air sebanyak 0,5 kg yang bersuhu 100oC


dituangkan ke dalam bejana dari aluminium
Q LEPAS = Q TERIMA yang memiliki massa 0,5 kg. Jika suhu awal
bejana sebesar 25oC, kalor jenis aluminium
2. Kalor yang dibutuhkan oleh 3 kg 900 J/kgoC, dan kalor jenis air 4.200
zat untuk menaikkan suhunya dari J/kgoC, maka tentukan suhu kesetimbangan
10oC sampai 80oC adalah 9,45 kJ. yang tercapai! (anggap tidak ada kalor yang
Berapakah kalor jenis zat tersebut? mengalir ke lingkungan

29
Kegiatan Pemuaian Zat
Pembelajaran 2 (cair,padat, dan gas)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini, diharapkan peserta didik dapat:

Menentukan panjang benda setelah mengalami muai panjang;


Menentukan luas benda setelah mengalami muai luas;
Menentukan volume benda setelah mengalami muai volume;
Menentukan jumlah kalor yang dibutuhkn untuk menaikkan suhu;
Menentukan jumlah kalor yang digunakan untuk mengubah wujud zat; dan
Menentukan laju aliran kalor secara konduksi, konvesi maupun radiasi.

B. URAIAN MATERI
Apa itu pemuaian zat?

Pemuaian adalah sebuah


peristiwa memuainya sebuah
zat karena peningkatan suhu
yang terjadi. Benda bisa
berubah bentuknya menjadi
bertambah panjang, lebar,
luas, ataupun berubah
volumenya. Pemuaian zat
umumnya terjadi ke segala
arah, ke arah panjang, ke arah
Gb. 1.4 Pemuaian rel kereta api pada siang
lebar dan ke arah tebal. hari
Namun, pada pembahasan
tertentu mungkin kita hanya
memandang pemuaian ke satu
arah tertentu, misalnya ke
arah panjang, sehingga kita
hanya hanya membahas
pemuaian panjang. Pada
mebahasan kali ini kita akan
menjabarkan pemuaian zat
yang terbagi menjadi tiga
yaitu, zat padat, zat cair dan
zat gas.
30
Kegiatan Pemuaian Zat
Pembelajaran 2 (cair,padat, dan gas)

Pemuaian zat padat sehingga satuan dari α adalah


1/K atau K^-1. Dari persamaan
Pada pemuaian zat padat di atas, diperoleh pula
dibagi menjadi tiga bagian persamaan berikut
yaitu, muai panjang, muai ΔL = α L ΔT
Luas,dan muai volume Dimana :
∆L = Lt – Lo,
a) Muai Panjang Lt – Lo= α Lo ∆T
Lt = Lo+ α Lo ∆T
Pemuaian panjang disebut Lt = Lo (1+ α∆T)
juga dengan pemuaian linier. Keterangan :
pemuaian panjang zat padat Lt = panjang benda saat dipanaskan (m)
hanya berlaku jika dipandang Lo = panjang benda mula-mula (m)
α = koefisien muai linear/panjang (/°C)
sebagai satu dimensi ∆T = perubahan suhu (°C)
(berbentuk garis lurus)
Tabel Koefisien Muai Panjang
Pada pemuaian panjang dari Beberapa Jenis Zat Padat
terdapat koefisien muai

Jenis Bahan α (K^-1)


panjang yang didefinisikan
sebagai perbandingan antara Kaca 0,000009
pertambahan panjang zat
dengan panjang mula-mula Baja/besi 0,000011
zat, untuk tiap kenaikan suhu Alumunium 0,000026
sebesar satu satuan suhu.
Pirex 0,000003
Jika koefisien muai panjang
dilambangkan dengan α dan Platina 0,000009
pertambahan panjang ΔL, Tembaga 0,000017
panjang mula-mula Lo dan
perubahan suhu ΔT maka Tabel 1.4 Beberapa jenis bahan yang
koefisien muai panjang dapat memiliki nilai Koefisien muai panjang (α )
dinyatakan dengan
Gb. 1.5 Skema pemuaian panjang

persamaan :

α = ΔL / 𝐿 ∆𝑇

31
Kegiatan Pemuaian Zat
Pembelajaran 2 (cair,padat, dan gas)

b) Muai Luas

Jika zat padat tersebut Nilai β = 2α sehingga


mempunyai 2 dimensi persamaan diatas dapat juga
(panjang dan lebar), lalu ditulis sebagai berikut.
dipanaskan maka panjang dan
lebarnya akan mengalami At = A0(1+ 2α∆T)
pertambahan atau pemuaian.
Keterangan :
Koefisien pemuaian luas ini At = luas benda saat dipanaskan (m2)
disebut dengan keofisien muai A0 = luas benda mula-mula (m2)
luas yang diberi lambang β β = 2α = koefisien muai luas (/°C)
∆T = perubahan suhu (°C)
analog dengan pemuaian
panjang, maka jika luas mula-
mula Ao, pertambahan luas
ΔA dan perubahan suhu ΔT,
maka koefisien muai luas
dapat dinyatakan dengan
persamaan:

β = ∆ 𝐴/ 𝐴 ∆𝑇

Dari persamaan di atas,


diperoleh pula persamaan
berikut : Gb. 1.6 Jendela merupakan dimensi
yang mempunyai panjang dan lebar

ΔA = β A ΔT

Dimana
∆A = At – Ao,

sehingga persamaan menjadi:

At – Ao = βAo∆T

At = Ao + βAo∆T

At = Ao (1+ β∆T)

32
Kegiatan Pemuaian Zat
Pembelajaran 2 (cair,padat, dan gas)

c) Muai Volume
Keterangan :
Zat padat yang mempunyai Vt = luas benda saat dipanaskan (m3)
bentuk ruang, jika dipanaskan V0 = luas benda mula-mula (m3)
mengalami pemuaian volume. γ = 3α = koefisien muai volume (/°C)
∆T = perubahan suhu (°C)
Koefisien pemuaian pada
pemuaian volum ini disebut
dengan koefisien muai volum
atau koefisien muai ruang yang
diberi lambang γ. Jika volume
mula-mula Vo, pertambahan
volume ΔV dan perubahan suhu
ΔT, maka koefisien muai volume
dapat dinyatakan dengan
persamaan: Gb. 1.7 Skema pemuaian volume

ϒ =∆𝑉/ 𝑉∆𝑇

Dari persamaan di atas,


diperoleh pula persamaan
berikut :
ΔV = ϒVoΔT

Dimana :
∆V = Vt – Vo

sehingga menjadi:

Vt – Vo = γ Vo ∆T
Vt = Vo + γ Vo∆T
Vt = Vo (1+ γ∆T)

nilai γ = 3α sehingga
persamaan diatas dapat juga
ditulis sebagai berikut :

Vt = Vo (1+ 3 α ∆T)

33
Kegiatan Pemuaian Zat
Pembelajaran 2 (cair,padat, dan gas)

Pemuaian zat cair

Pada umumnya setiap zat Tabel Koefisien Muai Panjang


memuai jika dipanaskan, dari Beberapa Jenis Zat Padat
kecuali air jika dipanaskan dari

Jenis Zat Koefisien


0°C sampai 4°C akan Cair muai panjang
menyusut.
Alkohol 0,0012
Sifat keanehan air seperti itu Air 0,0004
disebut anomali air.
Grafik anomali air seperti Gliserin 0,0005
diperlihatkan pada gambar Minyak
0,0009
berikut ini. parafin

Raksa 0,0002

Tabel 1.5 Koefisien Muai Ruang Zat Cair


untuk Beberapa Jenis Zat dalam Satuan
K^-1

Keterangan :
Pada suhu 4°C diperoleh:
a) volume air terkecil
b) massa jenis air terbesar

Karena pada zat cair hanya


mengalami pemuaian volume,
maka pada pemuaian zat
cair hanya diperoleh
persamaan berikut

Vt = V0(1 + γ∆T)
∆V = γV0∆T

34
Kegiatan Pemuaian Zat
Pembelajaran 2 (cair,padat, dan gas)

Pemuaian zat gas

Jika gas dipanaskan, maka Atau secara lengkap dapat


dapat mengalami pemuaian ditulis dalam bentuk persamaan
volume dan dapat juga terjadi berikut :
pemuaian tekanan. Dengan
demikian pada pemuaian gas 𝑃 /𝑇= tetap atau 𝑃1/ 𝑇1 = 𝑃2/𝑇2
terdapat beberapa
persamaan, sesuai dengan
proses pemanasannya.

1) Pemuaian Volume pada 3) Pemuaian Tekanan Gas pada


Tekanan Tetap (Isobarik) Suhu Tetap (Isotermis)

Jika gas dipanaskan pada Jika gas dipanaskan dengan suhu


tetap, tekanan gas berbanding
tekanan tetap maka volume gas terbalik dengan volume gas
sebanding dengan suhu mutlak
gas itu. P=1/𝑉
diperoleh :
Secara matematik dapat
dinyatakan: P V = tetap atau P1 V1 = P2 V2
V~T
Atau secara lengkap dapat Jika pada proses pemuaian gas
ditulis dalam bentuk persamaan terjadi tekanan berubah, volum
berikut : berubah dan suhu berubah maka
dapat diselesaikan dengan
persamaan hukum Boyle - Gay
V/T = tetap atau V1/T1 = V2/T2 Lussac
𝑃 𝑉 / 𝑇 = tetap
atau 𝑃1 𝑉1/𝑇1 = 𝑃2𝑉2/𝑇2
2) Pemuaian Tekanan Gas pada
Volume Tetap (Isokhorik)

Jika pemanasan terus dilakukan


pada gas dalam ruang tertutup,
maka tekanan gas sebanding
dengan suhu mutlak gas
tersebut. Secara matematik
dapat dinyatakan sebagai
berikut.
P~T 35
Perpindahan Kalor
Kegiatan Konduksi,Konveksi,
Pembelajaran 2 dan Radiasi

Apa itu perpindahan


kalor ?
Terdapat tiga jenis
perpindahan kalor (panas)
yang terdapat dikehidupan
sehari-hari. Tiga jenis
perpindahan kalor tersebut
adalah konduksi,konveksi
dan radiasi.
Gambar di samping dapat
menjelaskan 3 jenis
perpindahan panas secara
konduksi, konveksi dan
radiasi secara sekaligus.
Rambatan kalor api dari Panas yang terjadi di ujung
kompor ke panci adalah proses logam yang dipanaskan di atas
radiasi, kemudian air yang api dirasakan juga oleh tangan
panas di bagian bawah panci yang memegang ujung logam
akan bergerak ke atas bertukar yang lainnya. Ini membuktikan
posisi dengan air dingin di adanya aliran kalor (panas)
bagian atas menghasilkan pada logam.
transfer kalor melalui konveksi,
dan panas yang terdapat di Peristiwa perpindahan kalor
pemegang panci yang terbuat melalui suatu zat tanpa
dari logam dapat dihantarkan disertai dengan perpindahan
ke tangan melalui proses partikel partikelnya disebut
konduksi. konduksi. Jumlah kalor yang
dipindahkan per satuan waktu,
1. Konduksi secara matematis dituliskan :

𝑄 / ∆𝑇 = H = kA ∆𝑇 /𝐿

Keterangan :
H = jumlah kalor yang merambat tiap
satuan waktu
= laju aliran kalor (J s-1)
k = koefisien konduksi termal (J m^-1s^-1
Gambar diatas menunjukkan K^-1 )
sebuah batang logam yang A = luas penampang batang (m2)
L = panjang batang (m)
salah satu ujungnya ΔT = perbedaan suhu antara kedua ujung
dipanaskan datas api batang (K)
sementara ujung yang satu lagi
36
dipegang tangan.
Kegiatan Konduksi,Konveksi,
Pembelajaran 2 dan Radiasi

Apa itu perpindahan


kalor ?
2. Konveksi
Saat kalian merebus air maka
akan terjadi aliran
(perpindahan ) kalor dari air
yang panas dibagian bawah
dengan air yang dingin
dibagian atas wadah. Peristiwa
perpindahan kalor yang
disertai perpindahan massa
atau perpindahan partikel
partikel zat perantaranya 3. Radiasi
disebut dengan aliran kalor
secara konveksi. Laju kalor Saat kalian berkumpul di sekitar
secara konveksi , secara api unggun, akan dirasakan
matematis dapat dirumuskan: panas dari api yang
menyala.
Peristiwa perpindahan kalor
H = h A ΔT tanpa zat perantara disebut
dengan radiasi. Besar laju aliran
Keterangan : kalor secara matematis
H = laju perpindahan kalor (J s^-1) dirumuskan :
h = koefisen konveksi termal (J s^-1
m^-2 K^-1)
A = luas permukaan (m2) ∆ 𝑄/∆𝑡 = eσ A T^4
ΔT = perbedaan suhu (K)
Dengan
Q = Kalor yang dipancarkan (J)
T = suhu mutlak (K)
e = emisivitas bahan
σ = tetapan Boltzman
= 5,67 . 10-8 W m-1 K -4
A = luas penampang benda (m2)

37
Kegiatan Pemuaian Zat
Pembelajaran 2 (cair,padat, dan gas)

Contoh soal
konveksi,konduksi,radiasi

1. Batang logam dengan panjang 2 meter memiliki luas penampang


20 cm2 dan perbedaan suhu kedua ujungnya 50°C . Jika koefisien
konduksi termal 0,2 kal m-1 s-1 °C -1 tentukan laju aliran kalor !

Pembahasan
Diketahui :
L=2m
A = 20 cm2 = 20.10-4m2
k = 0,2 kal m-1 s-1 °C -1
ΔT = 50°C

Ditanyakan
H = ...?

Jawab
H = kA ∆𝑇/𝐿
= 0,2. 20.10-4.50/2
= 0,01 kal s-1

2. Suatu fluida dengan koefisien konveksi termal 0,01 kal m-1 s-1 °C-1,
memiliki luas penampang aliran 20 cm2. Jika fluida tersebut
mengalir dari dinding yang bersuhu 100°C ke dinding lainnya yang
bersuhu 20°C dan kedua dinding sejajar, berapakah besar kalor yang
dirambatkan ?

Pembahasan
Diketahui :
h = 0,01 kal m-1 s-1 °C-1
A = 20 cm2 = 20.10-4 m2
ΔT= 100 – 20 = 80 °C

Ditanyakan :
H = ...?

Jawab :
H = hA ΔT
= 0,01 . 20.10-4 .80
= 1,6 . 10-3 kal s-1

38
Kegiatan Pemuaian Zat
Pembelajaran 2 (cair,padat, dan gas)

Contoh soal
konveksi,konduksi,radiasi

3. Sebuah lampu pijar m enggunakan kawat wolfram dengan luas 10-


6 m2 dan emisivitasnya 0,5. Bila bola lampu tersebut berpijar pada
suhu 1000 K selama 5 sekon (σ = 5,67 . 10-8 W m-1 K -4), Hitunglan
jumlah energi radiasi yang dipancarkan!

Pembahasan

Diketahui :
A = 10^-6 m2
e = 0,5
T = 1000 K
t =5 sekon
σ = 5,67 . 10-8 W m-1 K -4

Ditanyakan :
ΔQ = ..?
∆ 𝑄 / ∆𝑡 = eσ A T4
∆ 𝑄 = eσ A T4 Δt
= 0,5. 5,67 . 10-8. 10-6 10004. 5
= 14,175.10-2J

39
Rangkuman

Pemuaian zat gas


Pemuaian Zat Cair a. Isobarik
Pada zat cair hanya mengalami
pemuaian volume, dengan persamaan Jadi pada tekanan tetap, volume gas
berikut :

Vt = V0(1 + γ T)
sebanding dengan suhu mutlak gas itu.
∆ V = γV0 T∆ Pernyataan itu disebut Hukum Gay-Lussac.
Secara matematik dapat dinyatakan:
Pemuaian zat padat
a. Muai panjang V ~ T (sebanding)
Pemuaian panjang disebut juga

dengan pemuaian linier. Pemuaian Atau secara lengkap dapat ditulis dalam
panjang zat padat bentuk persamaan berikut
berlaku jika zat padat itu hanya
dipandang sebagai satu dimensi 𝑉 / 𝑇 = tetap
(berbentuk garis) atau
Lt = L0 (1+ α ∆T) 𝑉1 / 𝑇1 = 𝑉2 / 𝑇2

b. Isokhorik
b. Muai Luas
Jika zat padat tersebut mempunyai 2 Pada volume tetap tekanan gas sebanding
dimensi (panjang dan lebar), kemudian dengan suhu mutlak gas. Pernyataan itu
dipanasi tentu baik panjang maupun disebut juga dengan hukum Gay-Lussac.
lebarnya mengalami pemuaian Secara matematik dapat dinyatakan
At = A0 (1+ β ∆T) sebagai berikut.

P~T
c. Muai Volume Atau secara lengkap dapat ditulis dalam
Zat padat yang mempunyai bentuk bentuk persamaan berikut.
ruang, jika dipanaskan mengalami
pemuaian volume 𝑃 / 𝑇 = tetap
Vt = V0 (1+ γ ∆T) atau
𝑃1 / 𝑇1 = 𝑃2 / 𝑇2

c. Isotermis

Pada suhu tetap, tekanan gas berbanding


terbalik dengan volume gas. Pernyataan itu
disebut hukum Boyle. Salah satu penerapan
hukum Boyle yaitu pada pompa sepeda. -

40
Rangkuman

Dari hukum Boyle tersebut, diperoleh: Catatan :

P.V = tetap atau P1V1 = P2V2

Jika pada proses pemuaian gas apabila


terjadi dengan tekanan berubah, volum
berubah dan suhu berubah maka dapat
diselesaikan

Perpindahan kalor secara konduksi

Peristiwa perpindahan kalor melalui


suatu zat tanpa disertai dengan
perpindahan partikel-partikelnya
disebut konduksi. Jumlah kalor yang
dipindahkan per satuan waktu, secara
matematis dituliskan:

𝑄/ ∆𝑇 = H = k A ∆𝑇 / 𝐿
Perpindahan kalor secara konveki

Peristiwa perpindahan kalor yang


disertai perpindahan massa atau
perpindahan partikel - partikel zat
perantaranya. Laju kalor secara
konveksi , secara matematis dapat
dirumuskan:

H = h A ΔT

Perpindahan kalor secara radiasi

Peristiwa perpindahan kalor tanpa zat


perantara disebut dengan radiasi.
Besar laju aliran kalor secara
matematis dirumuskan :

∆ 𝑄 / ∆𝑡 = eσ A T4

41
LATIHAN SOAL
SUHU DAN KALOR

"On a Heuristic Point of View Concerning the Production


and Transformation of Light" Einstein (1905)

PEMUAIAN ZAT

1. Sebatang besi yang panjangnya 3. Gas dalam ruang tertutup mempunyai


tekanan 1 cmHg. Jika kemudian gas
80 cm, dipanasi sampai 50oC
tersebut
ternyata bertambah panjang ditekan pada suhu tetap sehingga volum
5 mm. Berapa pertambahan gas menjadi 1/4 volum mula-mula, berapa
panjang besi tersebut jika tekanan gas yang terjadi?

panjangnya 50 cm dipanasi
sampai 60oC?

2. Sebuah bejana tembaga dengan


volume 100 cm3 diisi penuh dengan
air pada suhu 30oC.
Kemudian keduanya dipanasi hingga
suhunya 100oC. Jika α tembaga = 1,8
× 10-5/oC
dan γ air = 4,4 × 10-4/oC. Berapa
volume air yang tumpah saat itu?

42
DAFTAR PUSTAKA

Contoh soal asas black dan pembahasan https://soalfismat.com/contoh-soal-


asas-black-serta-pembahasan/ diakses diakses pada 6 Juni 2022

Foster, Bob, 2014, Akselerasi Fisika untuk SMA/MA kelas X, Bandung, Duta

Perpindahan Kalor (Konduksi, Konveksi, dan Radiasi)


https://www.youtube.com/watch?v=YkIhNNfpgl8 diakses pada 6 Juni 2022

Pemuaian Zat Padat, Zat Cair, dan Zat Gas (Pemuaian Panjang, Luas, dan
Volume) https://www.youtube.com/watch?v=Dcs2HKSG8ok diakses 10 Juni
2022

Perubahan Wujud Benda (Macam/Jenis Perubahan Wujud Benda dan


Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari) https://www.youtube.com/watch?
v=b2zRk9xGapo&t=28s diakses 12 Mei 2022

Sufi ani Rufaida, Sarwanto, 2013, Fisika Peminatan dan Ilmu Alam untuk
SMA kelas X, Jakarta, Mediatama

Sulastry, Elsie, Abidin Pasaribu, and Hamdi Akhsan. "PENGEMBANGAN


MODUL ELEKTRONIK BERBASIS MULTI REPRESENTASI PADA MATERI
SUHU DAN KALOR UNTUK SMA." Seminar Nasional Pendidikan IPA
Tahun 2021. Vol. 1. No. 1. 2021.

Tokoh-Tokoh Fisikawan https://jauharatinassaf97.wordpress.com/53-2/


diakses 2 Juni 2022

Anda mungkin juga menyukai