Anda di halaman 1dari 18

II.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Gerak Harmonik Sederhana

Gerak harmonik sederhana merupakan gerak sebuah benda dimana grafik posisi
partikel sebagai fungsi waktu berupa sinus (dapat dinyatakan dalam bentuk sinus
atau kosinus). Gerak semacam ini disebut gerak osilasi atau getaran harmonik.
Contoh lain sistem yang melakukan getaran harmonik, antara lain, dawai pada alat
musik, gelombang radio, arus listrik AC, dan denyut jantung. Galileo di duga
telah mempergunakan denyut jantungnya untuk pengukuran waktu dalam
pengamatan gerak.

Gerak benda pada lantai licin dan terikat pada pegas untuk posisi normal (a),
teregang (b), dan tertekan (c)

Untuk memahami getaran harmonik, Anda dapat mengamati gerakan sebuah


benda yang diletakkan pada lantai licin dan diikatkan pada sebuah pegas . Anggap
mula-mula benda berada pada posisi X = 0 sehingga pegas tidak tertekan atau
teregang. Posisi seperti ini dinamakan posisi keseimbangan. Ketika benda ditekan
ke kiri (X = –) pegas akan mendorong benda ke kanan, menuju posisi
keseimbangan. Sebaliknya jika benda ditarik ke kanan, pegas akan menarik benda
kembali ke arah posisi keseimbangan (X = +).
Gaya yang dilakukan pegas untuk mengembalikan benda pada posisi
keseimbangan disebut gaya pemulih. Besarnya gaya pemulih menurut Robert
Hooke dirumuskan sebagai berikut.
Fp = -kX
Tanda minus menunjukkan bahwa gaya pemulih selalu pada arah yang
berlawanan dengan simpangannya. Jika Anda gabungkan persamaan di atas
dengan hukum II Newton, maka diperoleh persamaan berikut.

Fp = -kX = ma atau
Terlihat bahwa percepatan berbanding lurus dan arahnya berlawanan dengan
simpangan.

2.2. Periode dan Frekuensi Bandul Sederhana

Sebuah bandul sederhana terdiri atas sebuah beban bermassa m yang digantung di
ujung tali ringan (massanya dapat diabaikan) yang panjangnya l. Jika beban
ditarik ke satu sisi dan dilepaskan, maka beban berayun melalui titik
keseimbangan menuju ke sisi yang lain. Jika amplitudo ayunan kecil, maka
bandul melakukan getaran harmonik. Periode dan frekuensi getaran pada bandul
sederhana sama seperti pada pegas. Artinya, periode dan frekuensinya dapat
dihitung dengan menyamakan gaya pemulih dan gaya sentripetal.

Gaya yang bekerja pada bandul sederhana


Persamaan gaya pemulih pada bandul sederhana adalah F = -mg sinθ . Untuk
sudut θ kecil (θ dalam satuan radian), maka sin θ = θ . Oleh karena itu
persamaannya dapat ditulis F = -mg ( ). Karena persamaan gaya sentripetal
adalah F = -4π 2 mf2X, maka Anda peroleh persamaan sebagai berikut.

-4π 2 mf2X = -mg ( )

4π 2 f2 =

Periode dan frekuensi bandul sederhana tidak bergantung pada massa dan
simpangan bandul, tetapi hanya bergantung pada panjang tali dan percepatan
gravitasi setempat.

.
2.3. Simpangan Getaran Harmonik

Simpangan getaran harmonik sederhana dapat dianggap sebagai proyeksi partikel


yang bergerak melingkar beraturan pada diameter lingkaran. Gambar diabawah
melukiskan sebuah partikel yang bergerak melingkar beraturan dengan kecepatan
sudut ω dan jari-jari A. Anggap mula-mula partikel berada di titik P.

Ket : Proyeksi gerak melingkar beraturan terhadap sumbu Y merupakan getaran


harmonik sederhana.
Setelah selang waktu t partikel berada di titik Q dan sudut yang ditempuh adalah θ

= ωt = . Proyeksi titik Q terhadap diameter lingkaran (sumbu Y) adalah titik


Qy. Jika garis OQy Anda sebut y yang merupakan simpangan gerak
harmonik sederhana, maka Anda peroleh persamaan sebagai berikut :

Y = A sin θ = A sin ω t = A sin


Besar sudut dalam fungsi sinus (θ ) disebut sudut fase. Jika partikel mula-mula
berada pada posisi sudut θ0, maka persamaanya dapat dituliskan sebagai berikut.

Y = A sin θ = A sin(ω t + θ0) = A sin ( +θ0)


Sudut fase getaran harmoniknya adalah sebagai berikut :
Karena Φ disebut fase, maka fase getaran harmonik adalah sebagai berikut.

Apabila sebuah benda bergetar harmonik mulai dari t = t1 hingga t = t2, maka beda
fase benda tersebut adalah sebagai berikut.

Beda fase dalam getaran harmonik dinyatakan dengan nilai mulai dari nol sampai
dengan satu. Bilangan bulat dalam beda fase dapat dihilangkan, misalnya beda
fase 2¼ ditulis sebagai beda fase ¼.
ay = ω A [-ω sin (wt + θ 0)]
ay = -ω 2A sin (ω t + θ 0)
ay = -ω 2y
Karena nilai maksimum dari simpangan adalah sama dengan amplitudonya (y =
A), maka percepatan maksimumnya (amaks) gerak harmonik sederhana adalah
sebagai berikut. amaks = –ω 2 A
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari ilmu fisika, dimulai dari yang
ada dari diri kita sendiri seperti gerak yang kita lakukan setiap saat, energi yang
kita pergunakan setiap hari sampai pada sesuatu yang berada diluar diri kita, salah
satu contohnya adalah permainan ditaman kanak-kanak, yaitu ayunan. Sebenarnya
ayunan ini juga dibahas dalam ilmu fisika, dimana dari ayunan tersebut kita dapat
menghitung periode yaitu selang waktu yang diperlukan beban untuk melakukan
suatu getaran lengkap dan juga kita dapat menghitung berapa besar gravitasi bumi
di suatu tempat.

Pendulum merupakan sistem mekanik yang tersusun atas sebuah massa yang
terikat oleh sebuah tali yang dapat berayun bebas sebagai respon terhadap gaya
grafitasi. Dalam kasus sederhana gerak pendulum mengabaikan kehadiran gaya
gesek dan diasumsikan bahwa sudut simpangan sangat kecil. Gerakan yang
dihasilkandari pendulum dengan kondisi semacam ini berupa gerak harmonik
sederhana (Chandra,2006)

Gerak harmoni sederhana yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari


adalah getaran benda pada pegas dan getaran pada ayunan sederhana.Bandul
sederhana berupa benda dan tali panjang.Bila diberi simpangan kecil kemudian
dilepaskan, akan begerak bolak-balik disekitar titik keseimbangan.Benda
dikatakan bergerak atau bergerak harmonis jika benda tersebut berayun melalui
titik keseimbangan dan kembali lagi ke posisi awal. Pada percobaan ini digunakan
bandul yang digantungkan pada tali yang diikat pada statif, untuk mengetahui
periode yang dihasilkan bandul pada saat melakukan 1 getaran.Selain mengetahui
periode yang dihasilkan pendulum/bandul, percobaan ini juga dilakukan untuk
mengetahui pengaruh dari perbedaan berat bandul, sudut pelepasan, dan periode
bandul (Khairullah,2001).

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu :


1. Mahasiswa dapat menghitung periode dengan variasi panjang tali,berat
benda,dan sudut pelepasan.
2. Mahasiswa dapat memahami hubungan panjang tali,berat benda,sudut
pelepasan dan periode pada pendulum sederhana.
3. Mengetahui pengaruh variasi tali,berat benda,dan sudut pelepasan pendulum
sederhana
II. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 18 Maret 2019 pukul 10.00 -
12.00 WIB di Laboratorium Fisika Dasar Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

3.2. Alat dan Bahan


Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Stopwatch,busur
derajat,benang secukupnya, penggaris dengan panjanh 100 cm, timbangan.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah tiga buah beban dengan variasi
yang berbeda

3.3. Prosedur Praktikum


Prosedur kerja pada praktikum ini adalah :
1. Dipersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum serta
mengecek keadaan alat apakah dalam keadaan baik, kemudian mengkalibrasi
alat seperti neraca Ohaus (timbangan) dan stopwatch.
2. Ditimbang massa masing-masing beban dengan menggunakan neraca Ohaus
(timbangan) kemudian mencatat hasilnya.
3. Diikat masing-masing beban dengan benang kemudian benang dipotong
dengan menggunakan gunting sesuai dengan kebutuhn masing-masing beban.
4. Dirangkai peralatan seperti gambar di bawah ini:
5. Ditarik bandul sehingga menyimpang dengan sudut yang ditentukan (untuk
variasi L dan m untuk sudut 30o) terhadap titik keseimbangan (dengan
menjaga agar tali bandul tidak saat ditarik) dan disiapka stopwatch yang telah
menunjukkan titik nol.
6. Dilepaskan bandul, secara bersamaan,stopwatch ditekan. Diamati waktu yang
diperlukan oleh bandul untuk melakukan 10 kali ayunan, 1 kali ayunan adalah
derak dari : B-A-B’-A-B, kemudian hasilnya dicatat pada jurnal praktikum.
7. Diulangi langkah 5 dan6 sebanyak 3 kali percobaan.
8. Diambilan data pertama adalah dengan melakukan variasi terhadap panjang
tali L, dengan mengganti panjang tali (L) yang semula 75 cm, diganti 100 cm,
dan 125 cm, dengan massa beban yang digunakan sama untuk berbagai
variasi panjang tali.
9. Diulangi langkah-langkah 5,6, dan 7 untuk masing-masing panjang tali.
Dicatat hasilnya dalam tabel 1 pada jurnal praktikum yang telah dibuat.
10. Diambil data kedua, yang divariasikan adalah massa beban. Caranya adalah
dengan diulangi langkah-langkah 5,6, dan 7 untuk massa beban yang berbeda.
Sudut 30o, tetapi panjang tali yang digunakan adalah sama untuk berbagai
massa beban yaitu L= 100 cm. Dicatat hasilnya dalam tabel 2 pada jurnal
praktikum yang telah dibuat.
11. Diambil data ketiga, yang divariasikan adalah sudut simpangan bandul.
Caranya yaitu dengan diulangi langkah 5,6, dan 7 untuk θ= 30o dan 60o.
Panjang tali dan massa beban yang digunakan sama untuk berbagai dusut
simpangan yaitu L= 100 cm, massa 327,9 g.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Data hasil pengukuran dapat dilihat pada tabel berikut :


Tabel 1. Variasi Panjang Tali, θ = 30o , m = 227,9 gram
Periode (T)
Waktu untuk 10 𝑡
Panjang Tali (cm) Percobaan 𝑙
kali ayunan (detik) 2π√𝑔
𝑛
1 18,05 1,805
75 cm 2 17,75 1,775
3 17,80 1,780
1 20,35 2,035
100 cm 2 20,20 2,020
3 20,45 2,045
1 23,40 2,340
125 cm 2 23,40 2,340
3 23,45 2,345

Tabel 2. Variasi Berat Bandul, Panjang Tali 100 cm θ = 30o


Periode (T)
Waktu untuk 10 𝑡
Berat Bandul (gr) Percobaan 𝑙
kali ayunan (detik) 2π√𝑔
𝑛
1 20,35 2,035
327,9 2 20,20 2,020
3 20,45 2,045
1 21,25 2,125
326,03 2 20,60 2,06
3 20,70 2,07
1 20,70 2,07
153,63 2 20,40 2,04
3 20,65 2,065
Tabel 3. Variasi sudut (θ) dengan panjang tali 100 cm dan m = 327,9 gram
Periode (T)
Waktu untuk 10 𝑡
Sudut (derajat) Percobaan 𝑙
kali ayunan (detik) 2π√𝑔
𝑛
1 20,35 2,035
30º 2 20,20 2,020
3 20,45 2,045
1 21,10 2,110
60º 2 21,45 2,145
3 21,35 2,135
PENDULUM
(Laporan Praktikum Fisika Dasar Pertanian)

Oleh
Kelompok 6
\

LABORATORIUM FISIKA DASAR PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
LEMBAR PENGESAHAN

Hari : Senin
Tanggal : 18 Maret 2019
Waktu : 10.00 – 12.00 WIB
Tempat : Laboratorium Fisika Dasar Pertanian
Jurusan : Teknologi Hasil Pertanian
Fakultas : Pertanian
Kelompok : 6 (Enam)
Nama Kelompok : 1. Qinar Khaleza Binar ( 1854051002 )
2. Meisha Ananda Damayantie ( 1854051006 )
3. Hanifah Sabilla ( 1854051008 )
4. Riva Trimillenia Putri ( 1854051010 )
5. Reka Kumala Sari ( 1854051012 )
6. Febri Setiyoko ( 1854051014)

Bandar Lampung, 18 Maret 2019


Mengetahui,
Asisten Dosen

HENDRI MAULANA
NPM. 1514071005
4.2. Pembahasan

Praktikum yang telah dilaksanakan memiliki tiga variasi percobaan yaitu, variasi
panjang tali, variasi berat badul, dan variasi sudut pelepasan. Variasi panjang tali
diperoleh periode pada panjang tali 75 cm secara beturut-turut yaitu 1,805; 1,775;
1,780; variasi panjang tali 100 cm berturut-turut yaitu 2,035; 2,020; 2,045 dan
variasi panjang tali 125 cm berturut-turut yaitu 2,340; 2,340; 2,345. Variasi berat
bandul diperoleh periode pada berat bandul 327,9 gram berturut-turut yaitu 2,035;
2,020; 2,045; variasi berat bandul 326,03 gram berturut-turut yaitu 2,125; 2,06;
2,07 dan variasi berat bandul 153,63 gram berturut-turut yaitu 2,07;2,04;2,065.
Variasi sudut pelepasan diperoleh hasil periode pada sudut 30o berturut-turut yaitu
o
2,035;2,020;2,045 pada sudut 60 diperoleh hasil periode berturut-turut yaitu
2,110;2,145;2,135.

Berdasarkan praktikum dapat diketahu bahwa panjang tali mempengaruhi waktu


ayunan dan periode,dimana waktu yang dibutuhkan untuk melakukan 10 kali
ayunan pada tali pendek jauh lebih singkat jika dibandingkan menggunakan tali
yang lebih panjang.Panjang tali juga mempengaruhi nilai periode,periode
bergantung pada percepatan gravitasi dan panjang tali.Jika tali pendek maka
periode akan bernilai kecil(yang artina lebih cepat untuk melakukan satu ayunan)
tapi periode akan bernilai besar (lebih lama) jika tali panjang.Berat bandul tidak
menentukan nilai periode,jadi variasi berat benda dapat diabaikan.Besarnya sudut
juga tidak berpengaruh pada penentuan periode.Namun, sudut mempengaruhi
waktu karena sudut yang besar membut jarak tempuh ayunan juga
bertambah,sehingga semakin besar sudut,waktu tang dibutuhkan untuk melakukan
10 kali ayunan juga lebih lama ketimbang jika sudut yang lebih kecil.

Pendulum adalah beban yang diikat dengan tali dan digantungkan pada suatu
tempat dimana tali yang digunakan tidak dapat mulur. Jika beban ditarik dari
posisi seimbang dengan sudut simpanagan tidak lebih dari 100 kemudian
dilepaskan, maka beban akan berayun pada bidang vertical. Pendulum sederhana
terdiri dari seutas tali ringan dan sebuah bola kecil (bola pendulum) bermassa m
yang digantungkan pada ujung tali, gaya gesekan udara kita abaikan dan massa
tali sangat kecil sehingga dapat diabaikan relatif terhadap bola. Dengan bandulpun
kita dapat mengeahui grafitasi di tempat bandul tersebut diuji.

Periode ( T ) adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali gerak
bolak- balik. Benda melakukan getaran secara lengkap apabila benda mulai
bergerak dari titik di mana benda tersebut dilepaskan dan kembali lagi ke titik
tersebut. Frekuensi getaran adalah jumlah getaran yang dilakukan oleh sistem
dalam satu detik, diberi simbol f. Satuan frekuensi adalah 1/sekon atau s-1 atau
disebut juga Hertz, Hertz adalah nama seorang fisikawan. Amplitudo, Pada
ayunan sederhana, selain periode dan frekuensi, terd apat juga amplitudo.
Amplitudo adalah perpindahan maksimum dari titik kesetimbangan. Hubungan
antara Periode dan Frekuensi Getaran (Rahmad,2003)

Bandul sederhana adalah benda ideal yang terdiri dari sebuah titik massa (m) yang
digantung pada tali ringan tidak mulur. Jika bandul ditarik kesamping dari posisi
kesetimbangan , lalu dilepas maka bandul akan berayun dalam bidang vertical
karena pengaruh gravitasi bumi, gerak ini merupakan gerak osilasi dan
priodik. Gaya yang bekerja pada massa (m) terdiri atas komponen radial dan
tangesial, bertindak sebagai pemulih yang bekerja pada massa (m) untuk
mengembalikan pada titik kesetimbangannya. Sedangkan resultan gaya radial
bertindak sebagai gaya yang dibutuhkan beban agar tetap berada pada posisi
bergerak melingkar (Ahmad,2013)

Sebuah bandul sederhana dengan panjang L dengan sebuah benda bermassa (m)
yang digantung dan membentuk sudut θ terhadap arah vertical . gaya yang bekerja
pada benda adalah gaya berat (mg) dan gaya tarik (T) pada tali. Jika dipilih satu
system koordinat dengan sudut menyinggung lingkaran tangesial dan satu sumbu
lain dengan arah radial. Maka uraian gaya berat (mg) atas komponen-komponen
arah radial adalah mg cos θ dan arah tangesial mg sin θ . komponen radial gaya
gaya tersebut memberikan kecepatan sentripental pada benda (m). Besar gaya
yang menarik beban agar kembali keposisi setimbang adalah -mg sin θ
(Ibnu,2010).
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad,R . 2013. Panduan Praktikum Fisika Dasar.Universitas Diponegoro.


Bandung.

Chandra,M . 2006. Fisika Dasar II.Erlangga. Jakarta.

Ibnu,S . 2010. Gerak Harmonik Sederhana. Universitas Brawijaya. Malang.

Khairullah. 2001. Pendulum. Univrsitas Hasanuddin. Makassar.

Rahmad,T. 2003. Periode dan Getaran. Ganesha Exact. Bandung.


\

LAMPIRAN
Gambar 1. Diukur tali sepanjang 75 cm

Gambar 2. Ditimbang berat beban

Gambar 3. Diukur sudut pelepasan

Gambar 4. Diayunkan bandul sampai 10 kali


V. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai