0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
34 tayangan4 halaman
Ilmu gizi mempelajari hubungan antara pangan yang dikonsumsi manusia dengan pengaruhnya terhadap aspek fisiologis, biokimia, dan kesehatan. Ilmu gizi membagi zat gizi menjadi enam kelompok besar yakni karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air, yang memiliki peran penting dalam tubuh meski hanya beberapa yang berfungsi sebagai sumber energi. Ilmu gizi juga mempelajari proses penc
Ilmu gizi mempelajari hubungan antara pangan yang dikonsumsi manusia dengan pengaruhnya terhadap aspek fisiologis, biokimia, dan kesehatan. Ilmu gizi membagi zat gizi menjadi enam kelompok besar yakni karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air, yang memiliki peran penting dalam tubuh meski hanya beberapa yang berfungsi sebagai sumber energi. Ilmu gizi juga mempelajari proses penc
Ilmu gizi mempelajari hubungan antara pangan yang dikonsumsi manusia dengan pengaruhnya terhadap aspek fisiologis, biokimia, dan kesehatan. Ilmu gizi membagi zat gizi menjadi enam kelompok besar yakni karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air, yang memiliki peran penting dalam tubuh meski hanya beberapa yang berfungsi sebagai sumber energi. Ilmu gizi juga mempelajari proses penc
Istilah ilmu gizi dikenal di Indonesia pada tahun 1950,
yang diterjemahankan dari kata Inggris “nutrition“. Kata Gizi ini berasal dari kata “ghidza” dalam bahasa Arab, yang berarti makanan. Kata “ghidza” dalam dialek Mesir dibaca “gizi”. Ada juga yang menerjemahkan dari kata “nutrition” menjadi “nutrisi”.
Pengertian Ilmu Gizi adalah ilmu yang menganalisis
mengenai pengaruh pangan yang dikonsumsi terhadap organisme hidup. Definisi ilmu gizi yang lain yang lain yaitu ilmu gizi mempelajari hubungan yang terjadi antara manusia dan pangan yang dikonsumsinya, serta pengaruhnya terhadap aspek kejiwaan dan kehidupan sosialnya, yang juga meliputi aspek fisiologis dan biokimiawi.
Ilmu gizi disebut juga sebagai ilmu mengenai pangan, zat
zat gizi dan senyawa lain yang terkandung di dalam bahan makanan. Reaksi, interaksi serta keseimbangannya yang dihubungkan dengan penyakit dan kesehatan. Selain itu meliputi juga proses proses pencernaan pangan, serta penyerapan, pemanfaatan, pengangkutan dan ekskresi zat zat oleh organisme.
Dengan luasnya ruang lingkup ilmu gizi, maka ilmu gizi
ini dibagi dalam cabang cabang ilmu, seperti : ilmu gizi manusia (human nutrition), ilmu gizi klinik (clinical nutrition), ilmu gizi masyarakat ( community nutrition), ilmu gizi hewan (animal nutrition), ilmu fisiologi gizi (physiological nutrition) dan juga ilmu pangan (food science).
Di alam terdapat berbagai jenis bahan pangan, baik itu
yang berasal dari tanaman yang disebut sebagai bahan pangan nabati maupun yang berasal dari hewan yang dikenal dengan bahan pangan hewani. Diantara berbagai jenis bahan pangan tersebut, ada yang kaya akan satu jenis zat gizi, sebaliknya ada juga yang miskin akan zat gizi tersebut. Umumnya tidak ada suatu bahan pangan yang lengkap mengandung semua zat gizi di dalam jumlah yang mencukupi untuk keperluan tubuh, kecuali air susu ibu (ASI) untuk bayi. Manusia memerlukan berbagai macam bahan bahan pangan untuk menjamin agar semua zat gizi yang diperlukan tubuh dapat terpenuhi dalam jumlah yang mencukupi.
Perlunya memilih pangan yang baik mengakibatkan
berkembangnya ilmu gizi, bagaimana bahan pangan diserap, dicerna, dimetabolisme dan diekskresikan. Zat zat gizi menyediakan berbagai kebutuhan sel sel tubuh yang beraneka-ragam. Sel memerlukan energi, bahan bahan pembangun dan bahan bahan untuk mengganti atau memperbaiki bagian bagian yang rusak. Setiap jenis sel mempunyai kebutuhan yang berbeda. Contohnya, sel sel otot menghasilkan serat serat otot dan oleh karena itu memerlukan protein. Setelah mengerjakan tugasnya, sel akan rusak dan perlu diganti; Contohnya, sel darah merah diganti setiap enam minggu.
Para ahli gizi membagi zat zat gizi ke dalam 6 (enam)
kelompok besar, yaitu: (1) karbohidrat, (2) lemak, (3) protein, (4) vitamin, (5) mineral dan dan (6) air. Ada dua kelompok zat gizi, yang pertama, yaitu karbohidrat (pati, gula) dan lemak merupakan sumber energi utama bagi tubuh, dan yang kedua ialah protein yang merupakan zat pembangun dan zat pengganti sel sel yang rusak, selain itu dapat digunakan juga sebagai sumber energi. Karbohidrat dan lemak juga merupakan komponen yang diperlukan untuk pembentukan membran sel. Protein merupakan sumber asam asam amino yang digunakan untuk melaksanakan fungsi sel dan penggantian sel. Protein (asam amino) merupakan sumber senyawa bernitrogen, yang dapat digunakan untuk membentuk asam nukleat untuk pembuatan bahan genetik. Dalam berbagai hal, sel dapat mengubah suatu zat menjadi molekul kelompok zat gizi lain; contohnya karbohidrat (glukosa) dan protein (asam amino), keduanya dapat dikonversi menjadi lemak; sedangkan protein dan lemak dapat diubah juga menjadi karbohidrat (glukosa, glikogen).
Sementara itu, tiga kelompok yang lain, yaitu air, vitamin
dan mineral, yang bukan merupakan senyawa pembangun atau sumber energi. Namun demikian, kelompok ini memiliki peranan penting di dalam tubuh. Air sangat esensial bagi kehidupan, karena lebih dari setengah bagian jaringan makhluk hidup terdiri dari air. Fungsi air yaitu : 1) merupakan komponen utama semua sel; 2) air merupakan medium tempat berlangsungnya transpor energi kimia dan semua reaksi biokimia yang melandasi kehidupan jaringan tubuh seperti tulang, gigi, kulit dan sel darah merah; 3) serta sebagai bahan pengatur dalam menjaga konsentrasi tertentu ion ion anorganik di dalam dan di luar sel, dalam proses pembekuan darah serta dalam berbagai proses metabolisme lainnya. Vitamin merupakan komponen dari berbagai macam sistem enzim yang vital bagi sel, sehingga dapat juga dikatakan mengatur berbagai proses metabolisme, di samping juga mempengaruhi pertumbuhan dan pembentukan sel sel baru. Demikian juga mineral, di samping sebagai komponen struktural tubuh, sebagian mineral juga merupakan komponen berbagai macam enzim.