Anda di halaman 1dari 4

ILMU GIZI

(http://www.informasiahli.com/2016/06/pengertian-ilmu-
gizi.html)

Istilah ilmu gizi dikenal di Indonesia pada tahun 1950,


yang diterjemahankan dari kata Inggris “nutrition“. Kata
Gizi ini berasal dari kata “ghidza” dalam bahasa Arab,
yang berarti makanan. Kata “ghidza” dalam dialek Mesir
dibaca “gizi”. Ada juga yang menerjemahkan dari kata
“nutrition” menjadi “nutrisi”.

Pengertian Ilmu Gizi adalah ilmu yang menganalisis


mengenai pengaruh pangan yang dikonsumsi terhadap
organisme hidup. Definisi ilmu gizi yang lain yang lain
yaitu ilmu gizi mempelajari hubungan yang terjadi antara
manusia dan pangan yang dikonsumsinya, serta
pengaruhnya terhadap aspek kejiwaan dan kehidupan
sosialnya, yang juga meliputi aspek fisiologis dan
biokimiawi.

Ilmu gizi disebut juga sebagai ilmu mengenai pangan, zat


zat gizi dan senyawa lain yang terkandung di dalam
bahan makanan. Reaksi, interaksi serta
keseimbangannya yang dihubungkan dengan penyakit
dan kesehatan. Selain itu meliputi juga proses proses
pencernaan pangan, serta penyerapan, pemanfaatan,
pengangkutan dan ekskresi zat zat oleh organisme.

Dengan luasnya ruang lingkup ilmu gizi, maka ilmu gizi


ini dibagi dalam cabang cabang ilmu, seperti : ilmu gizi
manusia (human nutrition), ilmu gizi klinik (clinical
nutrition), ilmu gizi masyarakat ( community nutrition),
ilmu gizi hewan (animal nutrition), ilmu fisiologi gizi
(physiological nutrition) dan juga ilmu pangan (food
science).

Di alam terdapat berbagai jenis bahan pangan, baik itu


yang berasal dari tanaman yang disebut sebagai bahan
pangan nabati maupun yang berasal dari hewan yang
dikenal dengan bahan pangan hewani. Diantara berbagai
jenis bahan pangan tersebut, ada yang kaya akan satu
jenis zat gizi, sebaliknya ada juga yang miskin akan zat
gizi tersebut. Umumnya tidak ada suatu bahan pangan
yang lengkap mengandung semua zat gizi di dalam
jumlah yang mencukupi untuk keperluan tubuh, kecuali
air susu ibu (ASI) untuk bayi. Manusia memerlukan
berbagai macam bahan bahan pangan untuk menjamin
agar semua zat gizi yang diperlukan tubuh dapat
terpenuhi dalam jumlah yang mencukupi.

Perlunya memilih pangan yang baik mengakibatkan


berkembangnya ilmu gizi, bagaimana bahan pangan
diserap, dicerna, dimetabolisme dan diekskresikan. Zat
zat gizi menyediakan berbagai kebutuhan sel sel tubuh
yang beraneka-ragam. Sel memerlukan energi, bahan
bahan pembangun dan bahan bahan untuk mengganti
atau memperbaiki bagian bagian yang rusak. Setiap jenis
sel mempunyai kebutuhan yang berbeda. Contohnya, sel
sel otot menghasilkan serat serat otot dan oleh karena
itu memerlukan protein. Setelah mengerjakan tugasnya,
sel akan rusak dan perlu diganti; Contohnya, sel darah
merah diganti setiap enam minggu.

Para ahli gizi membagi zat zat gizi ke dalam 6 (enam)


kelompok besar, yaitu: (1) karbohidrat, (2) lemak, (3)
protein, (4) vitamin, (5) mineral dan dan (6) air. Ada dua
kelompok zat gizi, yang pertama, yaitu karbohidrat (pati,
gula) dan lemak merupakan sumber energi utama bagi
tubuh, dan yang kedua ialah protein yang merupakan zat
pembangun dan zat pengganti sel sel yang rusak, selain
itu dapat digunakan juga sebagai sumber energi.
Karbohidrat dan lemak juga merupakan komponen yang
diperlukan untuk pembentukan membran sel. Protein
merupakan sumber asam asam amino yang digunakan
untuk melaksanakan fungsi sel dan penggantian sel.
Protein (asam amino) merupakan sumber senyawa
bernitrogen, yang dapat digunakan untuk membentuk
asam nukleat untuk pembuatan bahan genetik. Dalam
berbagai hal, sel dapat mengubah suatu zat menjadi
molekul kelompok zat gizi lain; contohnya karbohidrat
(glukosa) dan protein (asam amino), keduanya dapat
dikonversi menjadi lemak; sedangkan protein dan lemak
dapat diubah juga menjadi karbohidrat (glukosa,
glikogen).

Sementara itu, tiga kelompok yang lain, yaitu air, vitamin


dan mineral, yang bukan merupakan senyawa
pembangun atau sumber energi. Namun demikian,
kelompok ini memiliki peranan penting di dalam tubuh.
Air sangat esensial bagi kehidupan, karena lebih dari
setengah bagian jaringan makhluk hidup terdiri dari air.
Fungsi air yaitu : 1) merupakan komponen utama semua
sel; 2) air merupakan medium tempat berlangsungnya
transpor energi kimia dan semua reaksi biokimia yang
melandasi kehidupan jaringan tubuh seperti tulang, gigi,
kulit dan sel darah merah; 3) serta sebagai bahan
pengatur dalam menjaga konsentrasi tertentu ion ion
anorganik di dalam dan di luar sel, dalam proses
pembekuan darah serta dalam berbagai proses
metabolisme lainnya. Vitamin merupakan komponen dari
berbagai macam sistem enzim yang vital bagi sel,
sehingga dapat juga dikatakan mengatur berbagai
proses metabolisme, di samping juga mempengaruhi
pertumbuhan dan pembentukan sel sel baru. Demikian
juga mineral, di samping sebagai komponen struktural
tubuh, sebagian mineral juga merupakan komponen
berbagai macam enzim.

Sumber : Tulisan Informasi Ahli :

– Deddy Muchtadi, 2009. Pengantar Ilmu Gizi. Yang


Menerbitkan Alfabeta : Bandung.

Anda mungkin juga menyukai