Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kebutuhan serta peran gizi bagi tubuh manusia berbeda-beda. Hal
itu tergantung dan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yang diantaranya
adalah karena faktor usia, jenis kelamin, pekerjaan atau status dalam
masyarakat, dan hal lain yang mempengaruhi kegiatan dan sirkulasi serta
proses metabolisme dalam tubuh maupun proses pembuangannya.
Gizi sebagai rangkuman yang mencakup seluruh pernyataan pengertian
gizi menurut para ahli diatas. Gizi diartikan sebagai bagian penting yang
dibutuhkan tubuh untuk berkembang. Setelah mengetahui berbagai pengertian
gizi menurut para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa gizi sangatlah penting
untuk dipelajari karena mempengaruhi kelangsungan hidup seorang manusia
(Lioni Ellis H)
Pada makalah ini, penulis akan membahas mengenai kebutuhan
dan peran gizi dan keperluan gizi bagi tubuh manusia,. Suatu fenomena
pada jaman sekarang ini, adalah ketidak mampuan atau ketidaktahuan,
bahkan ketidakpedulian terhadap pemenuhan kebutuhan yang memang
harus dipenuhi dalam dalam gizi manusia.

B. TUJUAN
Hal yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk
menambah pengetahuan serta pemahaman mengenai kebutuhan dan peran
gizi untuk Bayi, balita, anak prasekolah, anak sekolah, remaja, dewasa,
lanisa, bumil dan busui. Baik untuk penulis maupun bagi pembaca
makalah ini. Sehingga dapat berguna bagi kita semua.

1
C. RUANG LINGKUP
Makalah ini hanya membahas dan menuliskan penjelasan dan penjabaran
mengenai kebutuhan dan masalah-masalah kesehatan yang dapat dan
terjadi pada Bayi, balita, anak prasekolah, anak sekolah, remaja, dewasa,
lanisa, bumil dan busui.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. DEFINISI GIZI DAUR HIDUP


Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, absobsi,
transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang
tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan
fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Menurut Drs. Joko Pekik Irianto M.Kes. didalam bukunya Panduan
Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan (2007: 2), istilah gizi berasal
dari bahasa arab “ giza” yang berarti zat makanan. Didalam bahasa inggris
dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan makanan atau zat gizi
atau sering diartikan ilmu gizi.
Gizi mempunyai peran besar dalam daur kehidupan. Setiap daur
kehidupan terkait dengan satu set prioritas nutrien yang berbeda. Semua
orang sepanjang kehidupan membutuhkan nutrien yang sama, namun dalam
jumlah yang berbeda. Nutrien tertentu yang didapat dari makanan, melalui
peranan fisiologis yang spesifik dan tidak tergantung pada nutrien lain,
sangat dibutuhkan untuk hidup dan sehat (kasharisupeni, 2007).
Zat gizi (nutrien) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk
melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan
memlihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan. Makanan
setelah dikonsumsi mengalami proses pencernaan. Bahan makanan
diuraikan menjadi zat gizi atau nutrien. Zat tersebut selanjutnya diserap
melalui dinding usus dan masuk kedalam cairan tubuh (Almatsier, 2004).
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan
dan penggunaan zat-zat gizi. Status gizi ini menjadi penting karena
merupakan salah satu faktor risiko untuk terjadinya kesakitan dan kematian.
Status gizi yang baik bagi seseorang akan berkontribusi terhadap
kesehatannnya dan juga terhadap kemampuan dalam proses pemulihan.

3
Status gizi merupakan faktor yang terdapat dalam level individu
(level yang paling mikro). Faktor yang mempengaruhi secara langsung
adalah asupan makanan dan infeksi.Status gizi ditentukan oleh ketersediaan
semua zat gizi dalam jumlah dan kombinasi yang cukup serta waktu yang
tepat.Dua hal yang penting adalah terpenuhi semua zat gizi yang dibutuhkan
tubuh dan faktor-faktor yang menentukan kebutuhan, penyerapan dan
penggunaan zat gizi tersebut.
B. DEFINISI MAKANAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, makanan adalah :
1) Segala sesuatu yg dapat dimakan (seperti lauk-pauk, kue)
2) Segala bahan yg kita makan atau masuk ke dalam tubuh yang
membentuk atau mengganti jaringan tubuh, memberikan tenaga, atau
mengatur semua proses dalam tubuh. Didalam Buku Panduan Gizi
Lengkap Keluarga dan Olahragawan, makanan mengandung banyak
unsur seperti karbohidrat, lemak, vitamin, protein, air, mineral dan
lain sebagainya yang dikelompokkan sesuai kegunaannya menjadi 3
yaitu :
1. Sumber Tenaga
a. Karbohidrat
Adalah satu atau beberapa senyawa kimia termasuk gula, pati,
dan serat yang mengadung atom C, H dan O dengan rumus
kimia Cn(H2O)n yang terdapat dalam tumbuhan seperti beras,
jagung, gandum, umbi-umbian dan terbentuk melalui proses
asimilasi dalam tumbuhan.

b. Lemak
Adalah garam yang terbentuk dari penyatuan asam lemak
dengan alcohol organic yang disebut gliserol atau
gliserin.lemak yang dapat mencair dalam suhu biasa disebut
minyak. Sedangkan dalam bentuk padat disebut lemak. Sperti
halnya karbohidrat, lemak tersusun atas molekul C, H dan

4
Obdengan jumlah atom lebih banyak misalnya stearin C57 H10
O6.
c. Protein
Adalah senyawa kimia yang mengandung asam amino,
tersusun atas atom-atom C,H, O dan N.
2. Sumber Zat Pembangun
Zat yang tergolong sebagai zat pembangun adalah, diantaranya.
a. Protein
Disebut juga zat putih telur karena protein pertama kali
ditemukan pada putih telur (ewit). Protein merupakan zat
pembentuk sel tumbuhan, hewan dan manusia, kurang lebih ¾
zat padat tubuh adalah protein. Oleh karena itu protein disebut
zat pembangun.
b. Air
Merupakan komponen terbesar dalam struktur tubuh manusia.
Kurang lebih 60-70% berat badan tubuh orang dewasa berupa
air sehingga air sangat diperlukan oleh tubuh terutama bagi
mereka yang memerlukan kegiatan olahraga atau kegiatan
berat.

5
3. Sumber Zat Pengatur
a. Vitamin
Adalah senyawa organik yang diperlukan oleh tubuh dalam
jumlah sedikit untuk mengatur fungsi-fungsi tubuh yang
spesifik seperti pertumbuhan normal, memelihara kesehatan
dan reproduksi. Vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh
sehingga harus diperoleh dari bahan makanan. Vitamin
digolongkan dalam dua kelompok yaitu :
1. Vitamin larut dalam air
Terdiri dari vitamin B dan vitamin C. jenis vitamin ini tidak
dapatdisimpan dalam tubuh. Kelebihan vitramin ini akan
dibuang melalui urine.
2. Vitamin larut dalam lemak
Terdiri dari vitamin A, D, E, dan K. jenis vitamin ini dapat
disimpan dalam tubuh dengan jumlah cukup besar terutama
dalam hati.
b. Mineral
Adalah zat organik tang diperlukan oleh tubuh dalam jumalah
kecil untuk membantu reaksi funsional tubuh misalnya untuk
memelihara keteraturan metabolisme. Kurang lebih 4% berat
tubuh manusia tersiri dari mineral.
Secara umum fungsi mineral dalam tubuh adalah sebagai
berikut :
 Menyediakan bahan sebagai komponen penyusun tulang
dan gigi.
 Membantu fungsi organ, memlihara irama jantung,
kontraksi otot, konduksi syaraf dan keseimbangan asam
basa.
 Memelihara keteraturan metabolism.

6
C. KLASIFIKASI

Dalam ilmu gizi dikenal lima macam zat gizi, yaitu karbohidrat,
lemak, protein, mineral dan vitamin.(Fathonah and Sarwi 2020)

1) Karbohidrat

Karbobidrat merupakan zat gizi makro yang meliputi gula,


pati dan serat. Gula dan pati memasok energi berupa glukosa, yaitu
sumber energi utama untuk sel-sel darah merah, otak, sistem saraf
pusat, plasenta dan janin. Glukosa dapat pula disimpan dalam bentuk
glikogen dalam hati dan otot, atau diubah menjadi lemak tubuh
ketika energi dalam tubuh berlebih. Gula tergolong jenis karbohidrat
yang cepat dicerna dan diserap dalam aliran darah sehingga dapat
langsung digunakan tubuh sebagai energi. Pati termasuk jenis
karbohidrat yang lama dicerna dan diserap darah, karena perlu
dipecah dulu oleh enzim pencernaan menjadi gula, sebelum dapat
digunakan tubuh sebagai energi, tetapi ada beberapa jenis pati yang
tahan terhadap enzim pencernaan. Sementara serat adalah jenis
karbobidrat yang tidak dapat dicerna, sebab tidak dapat dipecah oleh
enzim pencernaan, sehingga relatif utuh ketika melewati usus besar.
Serat membantu memberikan perasaan kenyang, penting untuk
mendorong buang air besar yang sehat, dan menurunkan risiko
penyakit jantung koroner. Gula dapat ditemukan secara alami pada
buah, susu dan hasil olahnya, serta dapat dijumpai dalam bentuk
ditambahkan pada makanan. Pati secara alami terdapat pada beras
dan hasil olahannya (bihun, tepung beras), jagung, gandum dan hasil
olahannya (terigu, roti, mie), pasta, sagu, umbi-umbian (ubi,
singkong, kentang), sayuran, kacang kering. Sementara serat secara
alami banyak terdapat pada sereal utuh, umbi-umbian, kacang-
kacangan, sayuran, buah.

2) Protein

Protein merupakan komponen struktur utama seluruh sel

7
tubuh dan berfungsi sebagai enzim, hormon, dan molekul-molekul
penting lain. Protein dikenal sebagai zat gizi yang unik sebab
menyediakan asam-asam amino esensial untuk membangun sel-sel
tubuh maupun sumber energi. Karena menyediakan "bahan baku"
untuk membangun tubuh, protein disebut zat pembangun.

Protein terbentuk dari asam-asam amino dan bila asamasam


amino tersebut tidak berada dalam keseimbangan yang tepat,
kemampuan tubuh untuk menggunakan protein akan terpengaruh.
Jika asam-asam amino yang dibutuhkan untuk sintesis protein
terbatas, tubuh dapat memecah protein tubuh untuk memperoleh
asam-asam amino yang dibutuhkan. Kekurangan protein
memengaruhi seluruh organ dan terutama selama tumbuh kembang
sehingga asupan protein kualitas tinggi yang memadai untuk
kesehatan.

Kualitas protein sangat bervariasi dan tergantung pada


komposisi asam amino protein dan daya cerna (digestibility). Protein
hewani yang diperoleh dari telur, ikan, daging, daging unggas dan
susu, pada umumnya adalah protein berkualitas tinggi. Adapun
protein nabati yang diperoleh dari biji-bijian dan kacang-kacangan,
pada umumnya merupakan protein berkualitas lebih rendah, kecuali
kedelai dan hasil olahnya (tempe, tahu). Makanan yang tinggi daya
cerna proteinnya (>95%) ialah telur, daging sapi (98%), susu sapi
dan kedelai (95%). Narnun, bila kacang-kacangan dan padipadian
dikonsumsi secara kombinasi, protein nabati dapat membentuk
protein lebih lengkap.

3) Lemak

Lemak merupakan zat gizi makro, yang mencakup asam


lemak dan trigliserida. Lemak adalah zat gizi yang padat energi (9
kkal per gram) sehingga lemak penting untuk menjaga keseimbangan
energi dan berat badan. Lemak menyediakan medium untuk
penyerapan vitamin-vitamin larut lemak (vitamin A, D, E, K). Di

8
dalam makanan, lemak berfungsi sebagai pelezat makanan sehingga
orang cenderung lebih menyukai makanan berlemak. Tubuh manusia
tidak dapat membuat asam lemak omega-6 dan omega-3 sehingga
asam lemak ini adalah zat yang esensia.

4) Vitamin

Vitamin adalah senyawa organik yang tersusun dari karbon,


hidrogen, oksigen dan terkadang nitrogen atau elemen lain yang
dibutuhkan dalam jumlah kecil agar metabolisme, pertumbuhan dan
perkembangan berjalan normal. Jenis nutrien ini merupakan zat-zat
organik yang dalam kecil ditemukan pada berbagai macam makanan.
Vitamin tidak dapat digunakan untuk rnenghasilkan energi.

Vitamin dapat dipilah menjadi 2 kelompok yaitu kelompok


yang larut dalam lemak dan yang larut dalam air. Vitamin yang larut
dalam lemak terdiri dari vitamin A, D, E dan K. Sedangkan vitamin
yang larut dalam air terdiri dari vitamin B kompleks yang dibedakan
menjadi 8 jenis vitamin yaitu vitamin B1 (Tiamin), vitamin B2
(Riboflavin), vitamin B3 (Niasin), vitamin B5 (Pantothenic Acid),
vitamin B6 (Piridolasin), vitamin B7 (Biotin), vitamin B9 (Folat),
vitamin B12 (Kobalamin) dan vitamin C.

5) Mineral

Mineral merupakan komponen anorganik yang terdapat


dalam tubuh manusia. Sumber paling baik mineral adalah makanan
hewani, kecuali magnesium yang lebih banyak terdapat dalam
makanan nabati. Hewan memperoleh mineral dari tumbuh tumbuhan
dan menumpuknya di jaringan tubuhnya.

Disamping itu mineral berasal dari makanan hewani


mempunyai ketersediaan biologik lebih tinggi daripada yang berasal
dari makanan nabati, makanan mengandung lebih sedikit bahan
pengikat mineral daripada makanan nabati.

9
Menurut jenisnya. mineral dibedakan menjadi 2 yaitu:

a) Mineral organik, yaitu mineral yang dibutuhkan serta berguna


bagi tubuh kita, yang dapat kita peroleh melalui makanan yang
kita konsumsi setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur, sayur-
sayuran serta buah-buahan, atau vitamin tambahan.

b) Mineral anorganik, yaitu mineral yang tidak dibutuhkan serta


tidak berguna bagi tubuh kita. Contohnya: timbal hitam (Pb),
iron oxide (besi teroksidasi), mercuri, arsenik, magnesium,
aluminium atau bahan-bahan kimia hasil dari resapan tanah dan
lain.(Nova and Yanti 2018)
Berdasarkan kebutuhan tubuh mineral dibedakan menjadi 2, yaitu:

 Mineral makro, yaitu mineral yang dibutuhkan tubuh dalam


jumlah lebih dari 100 mg sehari.
 Mineral mikro, yaitu kehutuhannya kurang dari 100 mg
sehari.

D. KARAKTERISTIK GIZI
Ada 6 (enam) zat gizi yang berasal dari pangan, yaitu karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, mineral, dan air. Senyawa karbohidrat, protein dan lemak
dapat menghasilkan enersi atau tenaga yang dibutuhkan untuk aktivitas
manusia. Kelebihan pangan yang telah dikonsumsi akan disimpan kembali
oleh tubuh dalam bentuk glokogen, sel-sel atau jaringan, atau disimpan
sebagai lemak tubuh. Senyawa protein berperan pula sebagai pembangun
dan memperbaiki jaringan yang rusak.
Vitamin dan mineral berperan sebagai zat pengatur proses metabolisme di
dalam tubuh. Kekurangan akan suatu jenis vitamin atau mineral tertentu
akan mengakibatkan tergangguna kesehatan seseorang. Sedangkan air
berperan sebagai medium universal, yang akan mengkondisikan berbagai
proses pencernaan dan penyerapan serta metabolisme di dalam tubuh. Ke
enam zat gizi tersebut terdapat dalam setiap bahan pangan dalam jumlah
tertentu.

10
Ada yang terdapat dalam jumlah besar, ada pula yang terdapat dalam
jumlah yang sangat sedikit atau sangat kecil. Berdasarkan kandungan zat
gizi tersebut maka pangan atau hasil pertanian pangan dikelompokkan
menjadi: pangan sumber kalori, pangan sumber protein, pangan sumber
vitamin dan mineral. Pangan sumber kalori terdapat pada serealia dan ubi-
ubian, pangan sumber protein terdapat pada kacang-kacangan dan hasil
hewani, pangan sumber lemak/minyak terdapat pada beberapa jenis
kacang- kacangan, kelapa, kelapa sawit, jagung, dan pangan sumber
vitamin dan mineral banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan.
Untuk mengetahui suatu pangan termasuk kelompok tertentu dapat
dilakukan melalui proses pengolahan tertentu atau analisis kimia secara
laboratoris. Zat pati sebagai salah satu jenis karbohidrat dapat diperoleh
dari proses ekstraksi bahan pangan tertentu misalnya pati singkong
(tapioka). Senyawa protein dapat diperoleh dari pencucian adonan terigu
yang berasal dari biji gandum, minyak dapat diperoleh dari ekstraksi
daging buah kelapa, jumlah atau kandungan vitamin dan mineral dapat
diperoleh melalui analisis kimia secara laboratoris.

E. PERMASALAHAN GIZI DAN CARA PENAGTURAN MAKANAN


1. Masalah gizi pada bayi
Status gizi bayi sejatinya sudah mulai terbentuk sejak ia berada di
dalam kandungan hingga usianya genap dua tahun. Rentang waktu
tersebut juga dikenal dengan nama 1000 hari pertama kehidupan
dimulai sejak awal kehamilan atau periode emas. Selama 1000 hari
pertama atau periode emas tersebut, diharapkan bayi memperoleh
asupan zat gizi harian yang sepadan dengan kebutuhannya. Alasannya
karena selama 1000 hari pertama, pertumbuhan tubuh dan otak si kecil
sedang berkembang dengan sangat pesat. Asupan gizi yang cukup
selama di dalam kandungan sampai usia bayi menginjak dua tahun
akan membuatnya lahir dan tumbuh dengan baik. Sebaliknya, jika
asupan gizi bayi tidak terpenuhi secara optimal, kondisi ini bisa
mengakibatkan tumbuh kembangnya mengalami hambatan. Bahkan,

11
terhambatnya tumbuh kembang si kecil tersebut bisa saja sulit
diperbaiki hingga akhirnya berpengaruh pada masa dewasanya kelak.
Tak menutup kemungkinan, bayi bisa mengalami masalah gizi akibat
dari asupan nutrisi harian yang kurang memadai. Agar lebih paham,
berikut beberapa masalah gizi pada bayi yang mungkin terjadi:
a. Masalah gizi berat badan bayi lahir rendah
Cara Penanganannya

 Bayi mendapat perawatan khusus di neonatal intensive care


unit (NICU)
 Pemantauan pada suhu ruangan tidur bayi
 Bayi diberikan makanan khusus, entah melalui selang yang
mengalir langsung ke perut atau selang infus yang masuk ke
pembuluh darah
b. Masalah gizi bayi kurang
Cara Penangananya
Bayi yang mengalami gizi kurang sangat dianjurkan untuk
mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan penuh. Namun,
penanganan tersebut hanya berlaku untuk bayi yang masih berusia
di bawah enam bulan. Sementara untuk bayi di atas enam bulan
dengan kondisi gizi kurang bisa diatasi dengan cara pemberian
makanan pendamping ASI (MPASI) yang lengkap. Lengkap di
sini berarti dapat memenuhi semua kebutuhan nutrisi si kecil.
Selain itu, Anda dianjurkan untuk tidak melewatkan makanan
selingan atau camilan bayi di sela-sela waktu makan utamanya.
Jika perlu, bayi bisa diberikan MPASI yang telah difortifikasi
atau ditambahkan aneka zat gizi guna melengkapi kebutuhan
hariannya. Sesuaikan juga menu MPASI dengan selera makan
bayi untuk membantu meningkatkan nafsu makannya.
c. Masalah gizi buruk pada bayi
Masalah gizi buruk pada bayi dapat dibagi menjadi kwashiorkor,
marasmus, dan marasmus-kwashiorkor.

12
Marasmus adalah kondisi gizi buruk karena asupan energi tidak
tercukupi. Kwashiorkor adalah masalah gizi buruk yang
disebabkan oleh kurangnya asupan protein pada bayi. Sementara
marasmus-kwashiorkor merupakan gabungan dari keduanya
yakni masalah karena asupan protein dan energi kurang dari yang
seharusnya.
Cara Penanganannya :
 Pengobatan masalah gizi buruk pada bayi nantinya akan
disesuaikan kembali dengan kondisinya, misalnya mengalami
marasmus, kwashiorkor, atau marasmus kwashiorkor.
 Jika bayi mengalami marasmus, penanganannya bisa
dilakukan dengan memberikan susu formula F 75.
 Susu formula F 75 diolah dari gula, minyak sayur, serta
protein susu bernama kasein yang dicampur menjadi satu.
 Selain itu, asupan makanan bayi setiap harinya juga akan
diatur agar mengandung zat gizi yang cukup, termasuk kalori
dan serta karbohidrat guna memenuhi kebutuhan energinya.
 Seperti bayi dengan marasmus, masalah gizi buruk berupa
kwashiorkor pada bayi juga membutuhkan pemberian susu
formula F 75.
 Namun, pemberian makanan harian biasanya akan sedikit
berbeda karena si kecil sebaiknya mendapat makanan sumber
kalori meliputi gula, karbohidrat, serta lemak.
 Setelah itu, baru bayi boleh diberikan sumber makanan
dengan kandungan protein yang tinggi guna mencukupi
kebutuhannya yang kurang.
 Begitu pula dengan penanganan kasus marasmus-
kwashiorkor pada bayi yang bisa dilakukan dengan
menggabungkan kedua pengobatan sebelumnya.
 Anda harus mengonsultasikan ke dokter untuk mendapatkan
penanganan lebih lanjut.

13
d. Masalah gizi lebih pada bayi
Bayi dikatakan memiliki berat badan lebih saat pengukurannya
berada di rentang +2 SD sampai +3 SD. Sementara untuk obesitas
berbeda dengan gemuk biasa karena berada di atas pengukuran +3
SD.
cara penangananya :
 Cara terbaik untuk menangani masalah gizi lebih pada bayi
yakni dengan mengatur asupan makanan dan minuman
hariannya.
 Sebisa mungkin, Anda perlu menjaga asupan makanan dan
minuman harian si kecil agar berat badannya tidak semakin
meningkat
 Ganti selingan seperti roti yang manis dengan memberikan
buah-buahan untuk bayi. Bayi usia 0-2 tahun yang
mengalami obesitas tidak perlu mengurangi asupan kalori
harian.
 Dokter biasanya lebih menganjurkan untuk mempertahankan
sekaligus mengurangi peningkatan berat badan.
 Jadi, sebaiknya Anda tetap mengontrol jumlah kalori yang
sesuai agar tidak berlebih. Ini karena di masa 0-2 tahun ini,
bayi sedang dalam proses pertumbuhan linier.
 Artinya, status gizi anak di masa depan atau saat ia dewasa
akan sangat ditentukan oleh kondisinya saat ini.
 Bila usia bayi saat ini sudah masuk ke masa pemberian
makanan pendamping ASI (MPASI) tetapi porsi dan jadwal
MPASI bayi di luar aturan normal, coba benarkan kembali.
 Berikan frekuensi serta porsi makan bayi yang tepat sesuai
dengan usianya.
 Jika ternyata dokter menyarankan agar si kecil mengurangi
asupan kalori harian, biasanya buah hati Anda akan
mendapatkan anjuran menu khusus.

14
 Hal ini bertujuan agar kebutuhan bayi tetap terpenuhi dengan
baik dan tidak menyebabkan kekurangan zat gizi tertentu
yang berisiko menghambat tumbuh kembangnya.

e. Masalah gizi stunting pada bayi


Stunting adalah gangguan pertumbuhan pada tubuh bayi. Kondisi
ini membuat panjang atau tinggi badan bayi tidak sesuai dengan
rata-rata anak seusianya.
Cara Penangananya :
Penanganan untuk masalah gizi stunting pada bayi dapat
diupayakan dengan melakukan pola asuh (caring). Tindakan pola
asuh ini mencakup inisiasi menyusui dini (IMD) saat baru lahir
kemudian menyusui ASI eksklusif sampai usia bayi 6 bulan.
Selanjutnya, bayi juga harus diberikan makanan pendamping ASI
(MPASI) sampai usia 2 tahun guna mendukung tumbuh
kembangnya.
2. gizi pada balita
Masalah gizi di Indonesia yang terbanyak adalah gizi kurang. Anak
balita (0-5 tahun) merupakan kelompok umur yang paling sering
menderita akibat kekurangan gizi atau termasuk salah satu kelompok
masyarakat yang rentan gizi.
Underweight dapat diartikan sebagai berat badan rendah akibat gizi
kurang. Underweight adalah kegagalan bayi untuk mencapai berat
badan ideal, yang kemudian juga bisa mempengaruhi pertumbuhan
tinggi badan, sesuai usianya, dalam jangka waktu tertentu. Gangguan
ini bisa disebabkan karena bayi kekurangan energi dan zat-zat gizi
yang dibutuhkan sesuai usianya.
Status gizi anak dapat dipengaruhi oleh dua hal yaitu asupan makanan
yang kurang dan penyakit infeksi. Asupan energi yang kurang dapat
menyebabkan ketidakseimbangan negatif akibatnya berat badan lebih
rendah dari normal atau ideal.

15
Protein yang juga merupakan zat gizi makro mempunyai fungsi
sebagai bagian kunci semua pembentukan jaringan tubuh.
Pertumbuhan dan pertahanan hidup terjadi pada manusia bila protein
cukup dikonsumsi.
Masalah gizi sebenarnya bukan masalah yang hanya disebakan oleh
kemiskinan saja. Juga karena aspek sosial-budaya (kepercayaan,
pendidikan, dan pekerjaan) yang ada di masyarakat kita, sehingga
menyebabkan tindakan yang tidak menunjang tercapainya gizi yang
memadai untuk balita.
Keadaan sosial ekonomi suatu keluarga sangat memengaruhi
tercukupi atau tidaknya kebutuhan primer, sekunder, serta perhatian
dan kasih sayang yang akan diperoleh anak. Hal tersebut tentu
berkaitan erat dengan pendapatan keluarga, jumlah saudara dan
pendidikan orang tua. Status ekonomi rendah akan lebih banyak
membelanjakan pendapatanya untuk makan.
Bila pendapatannya bertambah biasanya mereka akan menghabiskan
sebagian besar pendapatannya untuk menambah makanan. Dengan
demikian, pendapatan merupakan faktor yang paling menentukan
kuantitas dan kualitas makanan.
Konsumsi gizi makanan pada seseorang dapat menentukan
tercapainya tingkat kesehatan, atau sering disebut status gizi. Apabila
tubuh berada dalam tingkat kesehatan optimum, di mana jaringan
jenuh oleh semua zat gizi, maka disebut status gizi optimum. Dalam
kondisi demikian tubuh terbebas dari penyakit dan mempunyai daya
tahan yang setingi-tingginya.
Apabila konsumsi gizi makanan pada seseorang tidak seimbang
dengan kebutuhan tubuh, maka akan terjadi kesalahan akibat gizi
(malnutrition). Malnutrisi ini mencakup kelebihan gizi disebut gizi
lebih (overnutrition), dan kekurangan gizi atau gizi kurang
(undernutrition).
Status gizi ini menjadi penting karena merupakan salah satu faktor
risiko untuk terjadinya kesakitan dan kematian. Status gizi yang baik

16
bagi seseorang akan berkontribusi terhadap kesehatannya dan juga
terhadap kemampuan dalam proses pemulihan.
Pengaturan makanan yaitu :
Jumlah asupan makanan anak balita gizi kurang Berdasarkan hasil
wawancara dan observasi terhadap semua informan mengenai jumlah
makanan yang diberikan kepada anak balita dapat diuraikan sebagai
berikut:
 Karbohidrat Hasil reduksi data yang peneliti lakukan terhadap
informan melalui wawancara dan observasi dapat diambil
kesimpulan bahwa banyak nya nasi yang diberikan pada anaknya
diperkirakan berkisar antara 100-200 gram. Makanan yang
diberikan itupun tidak terkontrol, kadang habis kadang tidak,
sesuai dengan kesukaannya saja. Menurut Eva Ellya (2010:19)
menjelaskan bahwa: Fungsi utama karbohidrat adalah
menyediakan energi bagi tubuh, 1 gram karbohidrat menghasilkan
4 kkal.Sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam
sirkulasi glukosa untuk keperluan energi, sebagian disimpan
sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot dan sebagian
diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai
cadangan energi. 14
 Protein Berdasarkan hasil reduksi data yang peneliti lakukan
terhadap informan melalui wawancara dan observasi dapat
diambil kesimpulan bahwa 8 orang informan, terdapat 5 orang
informan memberikan protein berupa lauk pauk diperkirakan
berkisar dengan berat 50-100 gram. Protein yang diberikan yaitu
rata-rata anaknya menyukai ikan, belut, ayam dan telur tetapi
dengan jumlah yang berbeda setiap harinya.
 Vitamin Berdasarkan hasil reduksi data yang peneliti lakukan
terhadap informan melalui wawancara dan observasi dapat
diambil kesimpulan bahwa dari 8 orang informan terdapat 3 orang
informan yang memberikan vitamin berupa sayur-sayuran pada
anak balitanya berkisar dengan berat 50-100 gram dan 5 orang

17
informan tidak memberikan sayuran sedangkan 2 orang informan
memberikan vitamin berupa buah-buahan yaitu buah pepaya. Hal
ini sesuai dengan yang dikatakan Ayu Bulan (2012:8) yaitu 5
tahun adalah 100 15 gram sekali makan sesuai dengan Anjuran
makan berdasarkan Angka Kecukupan gizi anak.
3. gizi pada pra sekolah
a. Masalah gizi pada anak
1) Bertubuh pendek (Stunting) Kegagalan untuk mencapai
potensi pertumbuhan seseorang – disebabkan oleh malnutrisi
kronis dan penyakit berulang selama masa kanak-kanak. Hal
ini dapat membatasi kapasitas fisik dan kognitif anak secara
permanen dan menyebabkan kerusakan yang lama.
2) Bertubuh kurus (Wasting) Di sisi lain, memiliki tubuh kurus
(wasting), atau kekurangan gizi akut, merupakan akibat dari
penurunan berat badan yang cepat atau kegagalan untuk
menambah berat badan. Seorang anak yang tergolong kurus
atau kegemukan memiliki risiko kematian yang tinggi
(UNICEF, 2018).
3) Status gizi lebih (overweight) Overweight disebut juga
kegemukan merupakan status gizi tidak seimbang
berdasarkan akumulasi kelebihan lemak tubuh, yang dapat
meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan lain
(Mardalena, 2016). Kegemukan pada anak juga dapat
menurunkan fungsi kognitif, anak menjadi malas, kurang
aktif disebabkan oleh beban tubuh yang besar yang akan
menambah beban kesehatan dan beban ekonomi sosial ke
depannya (Thamaria, 2017).
b. Pemberian Makanan pada Anak Usia Prasekolah
1. Asupan Makanan Anak-Anak
a) Kebutuhan anak usia prasekolah pada dasarnya sama
dengan kebutuhan mereka saat masih muda, tetapi
jumlahnya berbeda sesuai dengan nafsu makannya.

18
b) Jenis dan jumlah makanan lebih ditingkatkan sesuai
dengan ukuran tubuhnya yang semakin besar dan
kebutuhan psikologisnya.
c) Makanan untuk anak usia prasekolah bukan hanya
dipertimbangkan pada fungsi zat gizi yang terkandung,
tetapi kemampuan makanan tersebut untuk dimakan,
tingkat pengenyangan, serta nilai emosi dan sosial yang
terdapat pada makanan tersebut.
d) Anak-anak harus diberikan pengalaman dalam memilih
makanan sebelum orang tua membimbing mereka agar
tidak kekurangan gizi. 28 5) Anak usia prasekolah
merupakan masa penting untuk membentuk sikap terhadap
makanan dan kebiasaan makan yang kondusif untuk
mencukupi asupan zat gizi
2. Cara Pemberian Makanan di PAUD/TIK/TPA
a) Membuatnya tersedia dalam jumlah yang banyak untuk
pembentukan tubuh, memberikan energi dan regulasi
makan.
b) Menyediakan makanan termasuk variasi makan
ditawarkan dalam jumlah cukup untuk memenuhi
kepuasan nafsu makan.
c) Menambahkan susu dalam makanan lain, seperti custard
pudding, es krim, dan minuman lain, seperti cokelat
karena terdapat kecenderungan penurunan asupan susu.
d) Bekal makan siang disiapkan dengan baik dari rumah atau
makanan yang dimakan anak-anak saat di sekolah harus
memenuhi sedikitnya 1/3 dari kebutuhan makan harian.
e) Cemilan bergizi disediakan sebagai sumber gizi tambahan
harus direncanakan sebagai bagian dari makanan sehari-
hari. Perubahan spesifik pada program gizi bagi anak dan
yang dilakukan di sekolah:
 mengurangi lemak;

19
 menawarkan lebih banyak variasi buah & sayuran
segar, produk serealia utuh, dan mengurangi produk
yang dibakar.
Permasalahan dalam pemberian 29 makanan :
 kekurangan makanan;
 nafsu makan rendah;
 karies gigi karena makanan yang manis.
f) Anak-anak yang melewatkan waktu sarapan akan
mengkonsumsi sedikit energi dan kekurangan zat gizi.
Anak-anak yang sarapan memiliki performa yang lebih
baik dalam perkembangan kognitif dibandingkan mereka
yang tidak sarapan. Anak-anak yang tumbuh semakin
besar dan mulai memilik uang saku sendiri akan
mengonsumsi lebih banyak cemilan (Rusilanti & Yulianti,
2015).
4. gizi pada anak sekolah
Anak usia sekolah adalah anak yang berusia antara 6-12 tahun. Anak
usia sekolah dapat dikategorikan dalam fase pra-remaja, yaitu anak
yang berada pada usia 9-11 tahun untuk perempuan dan 10-12 tahun
untuk laki-laki. Pada masa ini anak akan mengalami pertumbuhan dan
perkembangan baik secara psikologis maupun kognitif
Angka kecukupan gizi anak berasal dari rata-rata kebutuhan energi
anak sehat yang tumbuh secara memuaskan, sedangkan Angka
Kecukupan Zat-zat Gizi didasarkan atas beberapa hasil penelitian
Dalam rangka mencapai status gizi yang baik pada anak sekolah
diperlukan usaha-usaha yang nyata dalam pemenuhan kebutuhan
gizinya. Kebutuhan utama yang harus diperhatikan adalah terutama
kebutuhan energi dan protein, disamping zat gizi lainnya. Penanaman
pola makan gizi seimbang harus dilaksanakan pada anak sekolah.
5. gizi pada remaja
Dalam beberapa hal, masalah gizi remaja serupa atau merupakan
kelanjutan dari 6 masalah gizi serupa atau merupakan kelanjutan dari

20
masalah gizi pada usia anak, yaitu anemia defisiensi besi serta
kelebihan dan kekurangan berat badan (Arisman, 2010)
Berikut ini adalah anjuran asupan komposisi asupan zat gizi remaja :
a. Karbohidrat Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi
manusia, yaitu menyediakan 50-60% dari total energi yang
dibutuhkan (Murdiati, Amaliah, 2013). Makanan sumber
karbohidrat adalah beras, jagung, terigu, singkong, umbi jalar,
kentang, talas. Bila kecukupan energi 2400 kalori , energi yang
dibutuhkan dari karbohidrat orang remaja adalah = 60% x 2400
kalori = 1440 kalori. Bila di konversi ke berat karbohidrat adalah
1 gram karbohidrat = 4 kalori, jadi 1440 kalori yang di butuhkan
= 360 gram karbohidrat. Dengan demikian, dalam satu hari harus
mengkonsumsi nasi, singkong, atau roti dengan total 360 gram
(Devi, 2010).
b. Protein Kebutuhan protein sehari yang direkomendasikan untuk
remaja yaitu 10%- 15% (Murdiati & Amaliah, 2013). Makanan
sumber protein dibedakan menjadi 2 yaitu protein hewani dan
protein nabati. Protein hewani juga banyak dalam daging, telur,
ikan, keju, kerang, udang, susu. Adapun protein nabati antara lain
terdapat dalam kacang-kacangan, tahu, tempe (Adriani &
Bambang, 2014). Bila 9 kecukupan energi 2400 kalori , energi
yang dibutuhkan dari protein orang remaja adalah = 20% x 2400
kalori = 480 kalori. Bila di konversi ke berat p adalah 1 gram
protein = 4 kalori, jadi 480 kalori yang di butuhkan = 120 gram
protein.Dengan demikian, dalam satu hari harus mengkonsumsi
daging, tahu tempe 120 gram (Devi, 2010)
c. Lemak Kebutuhan lemak sehari yang direkomendasikan untuk
remaja yaitu 20%- 30% (Murdiati & Amaliah, 2013). Sumber
lemak berasal dari dua sumber, yaitu hewan dan tanaman. Sumber
lemak hewani: susu, lemak sapi, dan minyak ikan. Sumber zaitun,
dan lain-lain. Setiap sumber mempunyai porsi yang berbeda
dalam kandungan asam lemakmnya, misalnya lemak hewan,

21
kecuali ikan banyak mengandung asam lemak jenuh (saturated
fatty acids = SFA), lemak nabati banyak mengandung campuran
asam lemak jenuh, asam lemak, tak jenuh tunggal
(Monounsaturated Fatty Acids = MUFA), dan asam lemak tak
ganda polyunsaturated Fatty Acids = PUFA). Khusus ikan,
banyak mengandung PUFA omega 3 dan DHA. Bila kecukupan
energi 2400 kalori , energi yang dibutuhkan dari lemak orang
remaja adalah = 20% x 2400 kalori = 480 kalori. Bila di konversi
ke berat p adalah 1 gram protein = 9 kalori, jadi 480 kalori yang
di butuhkan = 53 gram lemak.Dari total 53 gram dibagi menjadi
tiga sumber, yaitu 10% dari asam lemak jenuh = 10% x 53 gram =
5,3 gram, 10% dari asam lemak tidak jenuh tunggal = 10% x 53
gram = 5,3 gram, 10% dari asam lemak tak jenuh ganda = 10% x
53 gram = 53 gram (Devi, 2010).
6. gizi pada dewasa
Gizi buruk atau malnutrisi, mengacu pada kondisi ketika seseorang
tidak mendapatkan nutrisi yang cukup atau keseimbangan nutrisi yang
tepat untuk mendapatkan kesehatan yang optimal dari makanan
mereka.
Penyebab gizi buruk sebenarnya bukan hanya karena pilihan makanan
yang tidak tepat. Penyebab gizi buruk juga bisa dikarenakan
pendapatan yang rendah, kesulitan memperoleh makanan, dan
berbagai kondisi kesehatan fisik dan mental.

Perawatannya akan tergantung pada tingkat keparahan malnutrisi dan


adanya kondisi atau komplikasi lain yang mendasarinya. Penanganan
yang diberikan mungkin dapat berupa:
 penyaringan dan pemantauan berkelanjutan
 membuat rencana diet, yang mungkin termasuk mengonsumsi
suplemen
 mengobati gejala tertentu, seperti mual
 mengobati infeksi, yang mungkin ada

22
 memeriksa masalah mulut atau menelan
 menyarankan peralatan makan alternatif
7. gizi pada lansia
Lanjut Usia memerlukan Asupan Gizi yang cukup dan seimbang
untuk mempertahankan Status Gizi yang Optimal serta untuk
mencegah atau mengurangi risiko penyakit degeneratif dan
kekurangan gizi (Malnutrisi).Jaga keseimbangan energi untuk
mencapai dan menjaga Berat Badan Normal. Pola makan sehat
diutamakan sepeti asupan makanan dan minuman yang padat gizi.
Pilih BM sumber protein seperti susu dan hasil olahannya yang rendah
lemak, daging has, unggas, telur, kacang-kacangan dan biji-bijian.
Batasi konsumsi gula (Karbohidrat sederhana termasuk tepung-
tepungan), garam dan lemak jenuh. Konsumsi gula, garam dan lemak
berlebihan dapat meningkatkan risiko Lansia untuk mengalami
hiperglikemia, hipertensi, hiperkolesterolemia, stroke, penyakit
jantung dan diabetes.
Biasakan mengkonsumsi sumber kalsium dan vitamin D, seperti ikan,
susu untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tulang dan gigi. Sering
terpapar sinar matahari pagi juga dapat membantu pembentukan
vitamin D aktif dalam tubuh. Biasakan mengkonsumsi  sayur-sayuran,
buah-buahan, biji-bijian, dan produk whole grain sebagai sumber serat
makanan dan kalium, terutama sayuran yang berwarna hijau, merah
atau orange. Serat penting bagi kesehatan Lansia karena selain untuk
melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit/konstipasi, serat juga
berfungsi untuk mengontrol kadar lemak dan gula dalam darah.
Minum air putih sesuai kebutuhan. Anjuran konsumsi air untuk Lansia
adalah 1500-1600 ml (sekitar 6 gelas) per-harinya, atau 25-30
ml/kgBB/hari. Lebih sedikit dari anjuran minum untuk orang dewasa
yang sebanyak 8 gelas perhari. Kebutuhan gizi sebaiknya terpenuhi
dari Asupan makan sehari-hari. Bila dibutuhkan, makanan yang
difortifikasi dan suplemen mungkin bermanfaat untuk memenuhi
kebutuhan satu atau lebih zat gizi pada kondisi khusus. Pola makan

23
yang sehat harus mencegah penyakit terkait makanan (foodborne
disease). Empat prinsip keamanan pangan yaitu; bersihkan, pisahkan,
olah atau masak dan simpan pada suhu yang tepat, secara bersama-
sama menurunkan risiko penyakit terkait makanan. Makanan setengah
matang harus dihindari. Tetap melakukan aktifitas fisik dan kurangi
waktu untuk aktifitas sedenter. Kekakuan otot sering terjadi pada
Lansia karena berkurangnya kemampauan otot untuk berkontraksi dan
relaksasi. Lansia dianjurkan untuk melakukan aktifitas fisik ringan
seperti, berjalan santai, bersepeda, berkebun, yoga atau senam Lansia.
Selain menjaga kelenturan otot, aktifitas fisik tersebut dapat
membantu menjaga kesehatan jantung dan kebugaran tubuh.
Menjaga Imunitas Lansia Dengan  Super Food
SUPER FOOD setidaknya mengndung 2 jenis zat gizi dan memiliki
densitas energy yang tinggi, kaya akan sumber serat fitonutrien,
antioksidan, vitamin, mineral, protein dan asam lemak omega 3

24
8. gizi pada ibu hamil
Masalah Gizi yang sering terjadi pada ibu hamil adalah KEK, anemia
GAKY. masalah gizi tersebut berdampak pada kualitas generasi yang
akan datang karena memperlambat pertumbuhan fisik dan
perkembangan mental anak serta penurunan kecerdasan.

9. gizi ibu menyusui


Masalah gizi yang paling umum dijumpai pada ibu hamil dan ibu
menyusui adalah anemia besi. Pada ibu menyusui sering terjadi
anemia karena ibu sudah mengalami anemia selama hamil dilanjutkan
saat menyusui
Asupan Makanan Bagi Ibu Menyusui
Makanan sehari-hari pada masyarakat Desa Limokali pada
etnik Rote berupa sayuran, meskipun jenisnya kurang beragam.
Sayuran yang biasa dikonsumsi bagi ibu menyusui merupakan jenis
sayur yang biasa ditanam di kebun setempat seperti kangkung, bayam,
dan sawi. Selain itu sumbersayuran untuk dimakan juga berasal dari
halamanrumah setempat seperti sayur daun marunggasayur pucuk
daun labu, dan sayur bunga pepayaSedangkan konsumsi buah sangat
kurang. Hal inidisebabkan keterbatasan jenis buah yang ada dDesa
Limokali. Jenis buah yang tumbuh antarlain buah pisang dan buah

25
pepaya. Tetapi duajenis buah ini jarang di konsumsi, karena
pendudusetempat lebih memilih untuk menjual dibandingkan untuk
mengkonsumsinya. Ibu menyusui biasmengonsumsi kacang tanah,
sepotong daging ayam atau sepotong daging sapi. Daging tersebut
diolah dengan cara digoreng, direbus, atau dipanggangtanpa
menggunakan bumbu masak dan garam.

26
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kebutuhan serta peran gizi bagi tubuh manusia berbeda-beda. Hal itu
tergantung dan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yang diantaranya adalah
karena faktor usia, jenis kelamin, pekerjaan atau status dalam masyarakat,
dan hal lain yang mempengaruhi kegiatan dan sirkulasi serta proses
metabolisme dalam tubuh maupun proses pembuangannya. Status gizi
juga dipengaruhi oleh pola konsumsi energi dan protein, status gizi juga
dapat dipengaruhi oleh faktor status kesehatan, pengetahuan, ekonomi,
lingkungan dan budaya.

B. SARAN
Seperti yang kita ketahui gizi (nutrien) adalah ikatan kimia memiliki peran
penting yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu
menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta
mengatur proses-proses kehidupan. Jadi kami berharap Status gizi dapat
terpenuhi yang ditentukan oleh ketersediaan semua zat gizi dalam jumlah
dan kombinasi yang cukup serta waktu yang tepat. Dua hal yang penting
adalah terpenuhi semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh dan penggunaan
zat gizi tersebut.

27

Anda mungkin juga menyukai