Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhan oleh
manusia dalam mempertahankan keseimangan fisiologis maupun psikologis, yang
tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan
dasar manusia menurut Abraham maslow dalam teori hirarki. Kebutuhan dasar dibagi
dalam lima tingkat prioritas. Tingkat yang pertama adalah kebutuhan fisiologis,
seperti udara air makanan. Tingkat yang kedua adalah kebutuhan keselamatan dan
keamanan. Tingkat yang ketiga adalah kebutuhan mencintai dan dicintai. Kebutuhan
yang keempat adalah harga diri. Kebutuhan yang kelima adalah aktualisasi diri. Sama
sama kita ketahui kebutuhan dasar manusia menurut maslow ada lima, dan penulis
akan memahas kebutuhan fisiologis yaitu nutrisi.
Tubuh memerlukan energy untuk fungsi-fungsi organ tuuh, pergerakan tubuh
memerlukan suhu tubuh, fungsi enzim, pertumuhan dan pergantian sel yang rusak.
Nutrisi berhuungan dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta factor-faktor
yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi ada factor fisiologis untuk kebutuhan dasar
metabolisme besal dan factor patologis untuk kebutuhan metabolisme basal dan factor
patologis seperti adanya penyakit tertentu yang menganggu pencernaan atau
meningkatkan kebutuhan nutrisi, factor social ekonomi adanya kemampuan individu
dalam memenuhi kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan nutrisi di
rumah sakit Dr. M. Djamil padang?

C. Tujuan Umum

Tujuan Khusus
Mampu melakukan pengkajian, diagonosa, intervensi, implementasi dan evaluasi
D. Manfaat
Mengetahui dan memahami dalam melakukan asuhan keperawatan yang profesional
dan bertanggungjawab dan bertanggunggugat.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Anatomi Dan Fisiologi Sistem Pencernaan


System pencernaan adalah system organ dalam manusia yang berfungsi unntuk
menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energy, menyerap zat-zat gizi
kedalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dicerna atau merupakan
sisa proses dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari:
1. Mulut
Merupakan jalan masuk untuk system pencernaan. Pengecapan dirasakan oleh organ
perasa yang terdapat dipermukaan lidah. Makanan dipotong-potong oleh gigi depan dan
dikunyah oleh gigi belakang menjadi bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari
kelenjar ludah akan memungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-
enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Proses menelan dimulai secara sadar dan
berlanjut secara otomatis.
2. Tenggorokan
Merupakan penghuung antara mulut dan kerongkongan
3. Kerongkongan
Merupakan sebuah tube yang memanjang. Sepertiga bagian atas terdiri dari otot yang
bertulang dan sisanya adalah otot yang licin. Permukaanya diliputi selaput mukosa yang
mengeluarkan secret mukoid yang berguna untuk perlindungan.
4. Lambung
Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kacang kedelai.
Makanan masuk kedalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin, yang
bisa memuka dan menutup dalam keadaan normal, cincin menghalangi masuknya kembali
isi lambung kedalam kerongkongan.
5. Usus halus
Terdiri dari duodenum, jejenum, dan ileum. Usus menerima makanan yang sudah
berbentuk crima(setengah padat) dari lamung untuk mengabsorbsi air, nutrient, potassium,
bikarbonat, dan enzim. Chime bergerak karena adanya peristaltic usus dan akan
berkumpul menjadi feses diusus besar.
6. Usus besar
Terdiri dari kolon asenden, kolon transversum, kolon desenden, sigmoid. Bakteri diusus
besar berfungsi membuat zat-zat penting, beberapa penyakit serta antiiotik bisa
menyebabkan gangguan pada bakteri didalam usus besar. Akiatnya terjadi iritasi dan
terjadilah diare.
7. Rectum dan anus
Rectum merupakan sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar dan berakhir di
anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Jika kolon
desenden penuh dan feses masuk kedalam rectum, maka timul keinginan untuk buang air
besar(BAB).
Anus merupakan lubang ujung saluran pencernaan. Feses dibuang dari tubuh melalui
proses defekasi yang merupakan fungsi utama anus.

B. Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan
menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh. Dimana zat makanan itu terdiri
atas zat-zat gizi dan zat lain yang dapat menghasilkan energi dan tenaga. Nutrisi juga
berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh
manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan penting dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta
mengeluarkan sisanya.
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lainnya yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau
bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk
aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan zat sisa.

C. Kebutuhan Nutrisi Manusia


Nutrient atau kandungan zat yang terdapat dalam makanan yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh terdiri dari 6 kategori, yaitu : karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
1. Karbohidrat
Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi utama dan merupakan bahan bakar
untuk otak,otot rangka selama latihan,eritrosit dan leukosit,dan medula renal,
Sebagai  sumber  energy  utama bagi tubuh, Penting dalam mempertahankan integritas fungsi
sel syaraf, Sebagai  sumber  energy otak.
Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan otot berbentuk glikogen dengan jumlah yang
sangat sedikit.
Sumber karbohidrat : beras, tepung-tepungan, gula, buah dan lain-lain.

2. Protein
Merupakan sumber energy yang penting untuk mensintesis atau memangun jaringan tuuh
dalam pertumbuhan dan perbaikan. Protein berfungsi untuk pertumbuhan dan pemeliharaan
sel-sel tubuh, juga bisa menghasilkan kalori, sintesa hormon, katalisator enzim (dari proses
absorpsi, metabolisme dan katabolisme) dan anti bodi. Bentuk sederhana protein adalah asam
amino disimpan dalam jaringan berbentuk hormone dan enzim. Asam amino esensial tidak
dapat disintesis dalam tuuh, tetapi harus didapat dari makanan.
Sumber protein : daging sapi, ayam, ikan, telur, susu, tahu, tempe dan kacang-kacangan.

3. Lemak
Lemak merupakan sumer energi paling besar. Fungsi lemak adalah untuk menyediakan
kebutuhan kalori, menjaga temperatur tubuh dan organ tubuh dengan lapisan lemak dan juga
menjaga fungsi normal dari kulit.
Sumber lemak : mentega, margarin, minyak kelapa, cream, lemak hewan dan kacang-
kacangan.

4. Vitamin
Merupakan sustansi organic dalam jaringan kecil pada makanan yang esensial untuk
metabolisme normal. Tubuh tidak mampu mensintesis vitamin dalam jumlah yang
diutuhkan dan tergantung pada asupan diet. Vitamin terdiri dari vitamin larut air termasuk
vitamin C, dan B kompleks. Vitamin tersebut tidak dapat disimpan dalam tubuh harus
tersedia sebagai asupan makanan tiap hari. Dan vitamin larut lemak termasuk vitamin A,
D, E, K disimpan dalam tubuh.
a. Vitamin A
Penting untuk pertumbuhan tulang, rambut, dan kulit serta kesehatan mata. Vitamin A
juga berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Sumber vitamin A :
hati, daging, mentega, keju, susu, kuning telur, buah dan sayuran berwarna.
b. Vitamin D
Membantu tubuh untuk menyerap kalsium dan fosfor, membentuk dan menjaga kesehatan
tulang dan gigi. Sumber Vitamin D : susu dan hasilnya, kuning telur, hati ikan tuna, salem.
c. Vitamin E
Penting untuk proses metabolisme, menjaga kesehatan kulit dan otot. Sebagai antioksidan
dalam menjaga sel dan jaringan tubuh dari kerusakan. Sumber Vitamin E : kuning telur,
kacang kedelai, sayuran hijau, margarin, roti, kentang dan gandum.
d. Vitamin K
Penting untuk penggumpalan  darah. Sumber vitamin K : sayuran hijau.
e. Vitamin C
-  Penting untuk pemeliharaan kesehatan gigi, gusi, kulit, otot dan tulang
-  Mempercepat penyembuhan luka
-  Meningkatkan daya tahan tubuh dari infeksi
-  Membantu penyerapan zat besi
Sumber Vitamin C : sayuran segar dan buah-buahan segar
f. Vitamin B Compleks
-  Mengambil peranan penting pada metabolisme karbohidrat
-  Meningkakan selera makan
-  Menjaga fungsi normal dari pencernaan, jantung dan sistem saraf
-  Sumber Vitamin B Compleks : beras, daging, susu, kacang-kacangan, telur dan kedelai.

D. Patofisiologi Gangguan Pemenuhan Nutrisi


Kondisi fisiologis yang mempengaruhi status nutrisi termasuk tingkat aktivitas,
keadaan penyakit, kemampuan daya beli dan menyiiapkan makanna serta prosedur dan
pengobatan yang dilakukan. Bergantung pada tingkat aktivitas, maka nutrisi dan kilokalori
diperlukan untuk meningkatkan, sehingga tingkat aktivitas akan meningkat atau menurun.
Sementara status penyakit dan prosedur atau pengobatan yang dilakukan mempunyai dampak
pada asupan makanan, pencernaan, absorbsi, metabolisme dan eksresi.
Beberpa kondisi fisiologis dapat menyebabkan menurunnya zat makan tetentu, dan
suatu saat akan meningkat. Penyakit ginjal dapat menurunkan kebutuhan protein oleh karena
protein dieksresi oleh ginjal. Penyakit fisik biasanya meningkatkan kebutuhan zat makan.
Biasanya terjadi pada penyakit saluran cerna.
Gangguan fisik dapat terjadi disepanjang saluran pencernaan yang menyebabkan
menurunnya asupan nutrisi. Gangguan absrobsi, gangguan transportasi atau penggunaan yang
tidak sepantasnya. Luka pada mulut dapat menyebabkan menurunnya asupan nutrisi akibat
nyeri saat makan. Diare dapat menurunkan absorbs nutrisi karena didorong lebih cepat.
Penyakit pada kandung empedu, dimana kandung empedu tidak berfungsi wajar, empedu
yang berfungsi untuk mencerna lemak menjadi tidak efektif

E. Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi


1. Pengetahuan
Pengetahuan  yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi pola
konsumsi makan.
2. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergiz itinggi dapat mempengaruhi
status  gizi seseorang.
3. Kebiasaan
Kebiasaan  yang  merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu juga dapat
mempengaruhi status  gizi
4. Kesukaan
Kesukaan  yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurang
variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh.
5. Ekonomi
Status  ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan makanan
bergizi membutuhkan pendanaan  yang tidak sedikit.
6. Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme bisa bertambah dengan cepat hal ini
sehubungan dengan factor pertumuhan dan perkemangan yang cepat pada usia tersebut.
7. Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar dibandingkan dengan wanita.
8. Tinggi dan berat badan
Semakin luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas sehingga
kebutuhan metabolisme basal tuuh juga menjadi lebih besar.
9. Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat. Kurang nafsu makan biasanya gejala
penyakit atau karena efek samping obat.
10. Factor psikologis
F.  Masalah  Kebutuhan  Nutrisi
1.      Kekurangan  Nutrisi
Kekurangan  nutrisi  merupakan keadaan  yang  dialami seseorang dalam keadaan tidak
berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi
kebutuhan matabolisme.
Tanda klinis :
      Berat badan  10-20%  dibawah normal
     Tinggi badan dibawah  ideal
       Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
       Adanya penurunan  albumin serum
Kemungkinan penyebab :
        Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat penyakit
infeksi atau kanker
        Penurunan absrobsi nutrisi
        Nafsu makan menurun

2.      Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan  yang  dialami seseorang yang mempunyai resiko
peningkatan bera t badan akibat asupan kebutuhan nutrisi secara berlebihan.
Tanda klinis :
           Berat badan lebih dari  10% berat  ideal
           Adanya jumlah asupan  yang berlebihan
           Aktivitas menurun atau monoton
Kemungkinan penyebab :
           Perubahan pola makan
           Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman

3.      Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan  yang mencapai lebih dari  20% berat
badan  normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan asupan kalori dan penurunan
dalam penggunaan kalori.
4.      Malnutrisi
Merupakan masalah yang  berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada tingkat sel. Gejala
umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau asupan kurang
dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot, dan penurunan energi, pucat pada kulit,
membrane mukosa , konjungtiva, dll.

5.      Diabetes  Melitus
Diabetes mellitus  merupakan gangguan kebutuhan nutrisi  yang ditandai dengan adanya
gangguan metabolism karbohidrat akibat kekurangan  insulin atau penggunaan karbohidrat
secara berlebuhan.

6.      Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi  yang juga disebabkan oleh berbagai masalah
pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas serta asupan kalsium,
natrium, dan gaya hidup yang  berlebuhan.

7.      Penyakit jantung  coroner
Penyakit jantung  coroner merupakan gangguan nutrisi  yang disebabkan oleh adanya
peningkatan kolesterol darah dan merokok.

8.      Kanker
Kanker merupakan gangguan nutrisi yang  disebabkan pengkonsumsian lemak secara
berlebihan.

9.      Anoreksia nervosa
Merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan berkepanjangan, ditandai dengan
adanya konstipasi , pembengkakan badan, nyeri  abdomen,  kedinginan, letar   gi dan
kelebihan energi.
G. Penlaian Kebutuhan Nutrisi
Pengukuran antropometri
a. Berat badan ideal (tinggi badan - 100)
b. Lingkar pergelangan tangan
c. Lingkar lengan atas
Nilai normal wanita: 28,5 cm
Nilai normal pria : 28,3 cm
d. Lipatan kulit pada otot trisep
Nilai normal wanita:16,5-18 cm
Nilai normal pria :12,5-16,5 cm
e. Penilaian IMT(Indeks Masa Tubuh)
BAB III
ASKEP TEORITIS

A. Pengkajian
1. Identitas klien
Meliputi, nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat
2. Identitas penanggung jawab
Meliputi, nama, pekerjaan, alamat, hubungan
3. Diagnose dan informasi medic yang penting waktu masuk
Meliputi, tanggal masuk, No. MR, ruang rawat, diagnose medic, yang mengirim/merujuk,
alasan masuk.
4. Riwayat kesehatan
Meliputi riwayat kesehatan sekarang, riwayat kesehatan yang lalu, riwayat kesehatan
keluarga
5. Kebutuhan dasar
a. Makan , apa saja yang dimakan ketika sehat dan sakit
b. Minum, apa saja yang minuman yang dikonsumsi pada saat sehat dan sakit
c. Tidur, jam berapa istirahat selama sehat dan sakit
d. Mandi, berpa kali sehari mandi
e. Eliminasi, berapa kali buang air besar dan buang air kecil dalam sehari dan berapa
frekuensi, warna dan konsistensi
f. Aktivitas pasien, apa saja yang dilakukan pasien ketika sehat dan sakit
6. Pemeriksaan fisik
Tinggi / berat badan : cm/ kg
Tekanan darah : mmHg
0
Suhu : C
Nadi : */ menit
Pernapasan : */ menit
Rambut : warna, bentuk, dan kerontokan, benjolan
Telinga : kebersihan, kesimetrisan,
Mata : anemis, sclera,
Hidung : kebersihan, bulu hidung
Mulut : mukosa bibir, warna bibir
Leher : adanya kelenjar tiroid, kelenjar getah bening
Thoraks : I : simetris atau tidak
P : suara paru
P : adanya nyeri tekan
A:
Abdomen : I : simetris atau tidak
P : adanya nyeri tekan
P : suara timpani
A : bunyi usus
Kulit : turgor kulit, keadaan permukaan kulit, adanya luka
Eksternitas : edema, adanya nyeri, kesemutan

7. Data psikologis
Meliputi, status emosioonal, kecemasan, pola koping, gaya komunikasi, konsep diri
8. Data ekonomi social
9. Data spiritual
10. Lingkungan tempat tinggal
Meliputi,, tempat pemuangan kotoran, yempat pemuangan smpah, perkarangan, sumber
air minum, pembuangan air limah
11. Pemeriksaaan laboratorium/ pemeriksaan penunjang
12. Program terapi dokter
Diagnosa Keperawatan
Ketidakseimangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Diagnosa Etiologi Problem
Ketidakseimangan nutrisi: - Ketidakmampuan Batasan karakteristik:
kurang dari kebutuhan mengabsorbsi - Nyer abdomen
tubuh nutrient - Diare
- Ketidakmampuan - Enggan makan
mencerna makanan - Kurang minat pada
- Ketidakmampuan makanan
makan - Ketidakmampuan
- Gangguan psikososial memakan makanan
- Kelemahan otot
pengunyah

Intervensi keperawatan
Diagnosa NOC NIC
Ketidakseimangan nutrisi: - Asupan protein - Manajemen nutrisi
kurang dari kebutuhan adekuat
tubuh - Asupan karbohidrat
adekuat
- Asupan lemak
adekuat
- Asupan serat
adekuat
- Asupan kalori
adekuat

DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Linda Jual. 2012. Buku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2015. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, Edisi 2 Buku 2.
Jakarta: Salema Medika

Nanda NOC NIC. 2018-2020. Edisi 11. Jakarta:EGC

Potter dan Perry. 2010. Fundamental Keperawatan, Buku 3 Edisi 7: Elsevier

Tarwoto, Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika

LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GANGGUAN NUTRISI

Oleh

Wahyuni Irwan

183110237

2B

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

( ) ( )

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

D III KEPERAWATAN PADANG

2019

Anda mungkin juga menyukai