PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui arti nutrisi
2. Untuk mengetahui apa yang termasuk kebutuhan nutrisi ?
3. Untuk mengetahui organ asesoris, zat gizi, keseimbangan energi dan metabolisme
basal
4. Untuk mengetahui gangguan atau masalah yang behubungan dengan nutrisi
5. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan nutrisi
6. Untuk mengetahui tindakan dalam mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi
7. Untuk mengetahui Jenis – Jenis Nutrisi?
8. Untuk mengetahui Fisiologi Nutrisi dan Metabolisme?
9. Untuk mengetahui Cara Pemberian Nutrisi ?
BAB II
PEMBAHASAN
Keseimbangan Energi
Energi merupakan kapasitas untuk melakukan sebuah aktivitas yang dapat diukur melalui
pembentukan panas.
Metabolisme Basal
Metabolisme basal merupakan energi yang dibutuhkan seseorang dalam keadaan istirahat dan
nilainya disebut basal metabolisme rate (BMR)
2.2.1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen.
A. Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari
glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh
sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).
B. Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak molekul
glukosa.
C. Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna
oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume
feces.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan
bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen
pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan
2.2.2. Protein
Protein sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh.
Beberapa sumber protein berkualitas tinggi adalah: ayam, ikan, daging, babi, domba, kalkun,
dan hati. Beberapa sumber protein nabati adalah: kelompok kacang polong (misalnya buncis,
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur
nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-
enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan diserap oleh
Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan
Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus
2.2.3. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas
Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan memberikan
9 kal/gr.
Perlindungan.
Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbul
Asam arakhidonat (AA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA) adalah dua asam lemak penting,
khususnya dalam masa pertumbuhan otak bayi yang berlangsung sangat pesat selama 6 bulan
kedua kehidupan. Pada periode ini, AA dan DHA berperan besar dalam perkembangan
mental dan daya lihat bayi. Karena sebagian besar makanan sapihan mengandung sedikit AA
dan DHA, susu-lanjutan yang diperkaya dengan AA dan DHA akan menjadi sumber penting
2.2.4. Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi
Vitamin dibagi dalam dua kelas besar yaitu vitamin larut dalam air (vitamin C, B1, B2, B6,
B12) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K).
A. Vitamin A
Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan dalam proses kerja sel
tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A akan menderita rabun senja serta gangguan
pertumbuhan. Mereka juga rentan terhadap infeksi. Sumber vitamin A antara lain: telur, keju,
dan hati.
Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu terbentuknya sel-sel otak bayi.
Vitamin B1 dan niasin (salah satu anggota B-kompleks) membantu sel tubuh menghasilkan
energi. Vitamin B6 membantu tubuh melawan penyakit dan infeksi. B12 digunakan dalam
jantung. Makanan seperti misalnya roti, padi-padian, dan hati banyak mengandung vitamin
B-kompleks. Setiap anggota vitamin B-kompleks bersumber dari makanan tertentu misalnya:
B1 dari kacang buncis dan daging babi; B12 dari daging, ikan, telur, dan susu.
C. Vitamin C
Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai sayuran. Mereka
memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa zat kimia dan menggerakkan zat kimia
lain (salah satu anggota grup vitamin B, misalnya) agar dapat digunakan tubuh. Vitamin C
juga membantu penyerapan zat besi. Mereka yang kekurangan vitamin C bisa menderita
D. Vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D, bahkan pada sejumlah
anak, kebutuhan vitamin ini sudah terpenuhi dengan bantuan sinar matahari. Vitamin D
sangat penting karena membantu kalsium masuk ke tulang. Inilah sebabnya mengapa vitamin
D kadang ditambahkan ke dalam susu sapi (disebut susu yang telah “diperkaya”). Sayangnya,
banyak produk susu olahan yang digemari anak-anak justru tidak diperkaya dengan vitamin
D. Keju dan yogurt kaya kalsium tetapi tidak mengandung vitamin D. Makanan yang
diperkaya vitamin D lebih baik daripada suplemen vitamin. Anak-anak yang mengkonsumsi
diet rendah vitamin D bisa menderita ricketsia, suatu penyakit yang melemahkan tulang atau
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat
penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial
pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh
tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan. Tiga fungsi mineral :
Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh ; contoh
Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tubuh
manusia terdiri dari atas 50%-70% air. Pada orang dewasa asupan air berkisar antara 1200-
1500cc per hari, namun dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum
Tubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan energi untuk fungsi organ dan
pergerakan badan, untuk menyediakan material mentah, untuk fungsi enzim, pertumbuhan,
penempatan kembali dan perbaikan sel. Metabolisme mengacu pada semua reaksi biokimia
dalm tubuh. Proses metabolic dapat menjadi anabolic (membangun) atau katabolic (merusak).
Energy adalah kekuatan untuk bekerja, manusia membutuhkan energy untuk terus menerus
Pemasukan energi merupakan energi yang dihasilkan selama oksidasi makanan. Makanan
merupakan sumber utama energi manusia. Besarnya energi yang dihasilkan dengan satuan
kalori. 1 kalori juga disebut 1 kalori besar ( K ) atau kkal adalah jumlah panas yang di
butuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1 °c. 1 kkal = 1 K atau sama dengan 1000
kalori.
A. Karbohidrat: karbohidrat merupakan sumber energy yang penting. Setiap gram karbohidrat
menghasilkan kurang lebih 4 kalori. Asupan karbohidrat di dalam diit sebaiknya berkisar
B. Lemak: komponen lemak dapat diberikan dalam bentuk nutrisi enteral maupun parenteral
sebagai emulsi lemak. Pemberian lemak dapat mencapai 20% -40% dari total kebutuhan. Satu
C. Protein (Asam Amino): kebutuhan protein adalah 0,8gr/kgbb/hari atau kurang lebih 10% dari
2. Pengeluaran energy
Pengeluaran energi adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk men- support
jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh. Cadangan energi tubuh berbentuk senyawa phospat
seperti ATP. Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh BMR dan aktivitas fisik.
Basal Metabolisme Rate adalah energi yang digunakan tubuh pada saat istirahat
yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan jantung, perbafasan, peristaltic usus,
Makanan di dalam tubuh mengalami beberapa proses. Mulai dari pencernaan, absorbsi,
Pencernaan dimulai dari mulut, tempat makanan di pecah secara mekanik dengan
mengunyah. Protein dan lemak dipecahkan secara fisik tetapi tetap tidak berubah secara
kimia karena enzim dalam mulut tidak bereaksi dengan nutrisi ini. Makanan yang telah
ditelan memasuki esopagus dan bergerak sepanjangnya dan dengan kontraksi otot seperti
gelombang (peristaltik). Massa makanan yang berada pada kardiak spinkter, berlokasi pada
masuk lambung. Di dalam lambung, pepsinogen di sekresikan dan diaktifkan oleh asam
hidrokolik menjadi pepsin, enzim pemecah protein. Lambung juga mengeluarkan sejumlah
kecil lipase dan amilase untuk mencerna lemak dan zat tepung secara berturut-turut.
Lambung juga bertindak sebagai penyimpanan dan makanan menetap di dalam perut kira-
kira 3 jam, dengan rentang dari 1-7 jam. Makanan meninggalkan lambung pada spinkter
pilorik sebagai asam, massa cair yang disebut kimus. Kimus mengalir ke duodenum dan
bercampur cepat dengan empedu, getah intestinal, sekresi pangkreas. Peristaltik terjadi terus
B. Absorbsi
Usus kecil merupakan tempat penyerapan utama nutrien. Sepanjang daerah ini terdapat
penonjolan seperti jari yang disebut vili, untuk meningkatkan area permukaan absorbsi.
Nutrient diabsorbsi oleh difusi pasif dan osmosis, transport aktif, dan pinositosis.
C. Metabolisme
Nutrien diabsopsi dalam intestinal, termasuk air, yang ditransportasikan melalui system
sirkulasi ke jaringan tubuh. Melalui perubahan kimia dari metabolisme, nutrien diubah ke
jumlah substansi yang diperlukan oleh tubuh. Dua tipe dasar metabolisme adalah anabolisme
dan katabolisme. Anabolisme merupakan produksi dari substansi kimia yang lebih kompleks
dengan sintesis nutrient. Katabolisme merupakan pemecahan substansi kimia menjadi
D. Penyimpanan
Beberapa, tapi tidak semua, nutrient yang diperlukan tubuh disimpan dalam jaringan
tubuh. Bentuk pokok tubuh dari energi yang disimpan adalah lemak, yang disimpan sebagai
jaringan adiposa. Glikogen disimpan dalam cadangan kecil di hati dan jaringan otot dan
protein dan protein disimpan dalam massa otot. Ketika keperluan energi tubuh melebihi
persediaan energi dari nutrient yang dimakan, maka energi yang disimpan digunakan.
Nutrisi enteral adalah nutrisi yang diberikan pada pasien yang tidak dapat
memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui rute oral, formula nutrisi diberikan melalui tube ke
dalam lambung (gastric tube), nasogastrik tube (NGT), atau jejunum dapat secara manual
maupun dengan bantuan pompa mesin (At Tock, 2007). Menurut Wiryana (2007), Nutrisi
enteral adalah faktor resiko independent pnemoni nosokomial yang berhubungan dengan
ventilasi mekanik. Cara pemberian sedini mungkin dan benar nutrisi enteral akan
menurunkan kejadian pneumonia, sebab bila nutrisi enteral yang diberikan secara dini akan
peningkatan distensi gaster, kolonisasi kuman, dan regurgitasi. Posisi pasien setengah duduk
dapat mengurangi resiko regurgitasi aspirasi. Diare sering terjadi pada pasien di Intensif Care
Unit yang mendapat nutrisi enteral, penyebabnya multifaktorial, termasuk therapy antibiotic,
infeksi clostridium difficile, impaksi feses, dan efek tidak spesifik akibat penyakit kritis.
Komplikasi metabolik yang paling sering berupa abnormalitas elektrolit dan hiperglikemi
(Wiryana, 2007).
Nutrisi parenteral adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang diberikan langsung melalui
pembuluh darah tanpa melalui saluran pencernaaan (Wiryana, 2007). Nutrisi parenteral
diberikan apabila usus tidak dipakai karena suatu hal, misalnya: malformasi kongenital
intestinal, enterokolitis nekrotikans, dan distress respirasi berat. Nutrisi parsial parenteral
diberikan apabila usus dapat dipakai, tetapi tidak dapat mencukupi kebutuhan nutrisi untuk
Tunjangan nutrisi parenteral diindikasikan bila asupan enteral tidak dapat dipenuhi dengan
baik. Terdapat kecenderungan untuk memberikan nutrisi enteral walaupun parsial dan tidak
adekuat dengan suplemen nutrisi parenteral. Pemberian nutrisi parenteral pada setiap pasien
dilakukan dengan tujuan untuk dapat beralih ke nutrisi enteral secepat mungkin. Pada pasien
IRIN, kebutuhan dalam sehari diberikan lewat infuse secara kontinyu dalam 24 jam.
Monitoring terhadap factor biokimia dan klinis harus dilakukan secara ketat. Hal yang paling
ditakutkan pada pemberian nutrisi parenteral total (TPN) melalui vena sentral adalah infeksi
1. Nutrisi parenteral sentral ( untuk nutrisi parenteral total ) : Merupakan pemberian nutrisi
melalui intravena dimana kebutuhan nutrisi sepenuhannya melalui cairan infuse karena
keadaan saluran pencernaan klien tidak dapat digunakan. Cairan yang dapat digunakan adalah
cairan yang mengandung karbohidrat seperti Triofusin E 1000, cairan ini yang mengandung
asam amino seperti Pan Amin G, dan cairan yang mengandung lemak seperti intralipid
2. Nutrisi parenteral perifer ( untuk nutrisi Parenteral Parsial ) : Merupakan pemberian sebagian
kebutuhan nutrisi melalui intravena. Sebagian kebutuhan nutrisi harian pasien masih dapat
dipenuhi melalui enteral. Cairannya yang biasa digunakan dalam bentuk dekstrosa atau cairan
asam amino
A. Gangguan absorbs makanan seperti pada fistula enterokunateus, atresia intestinal, colitis
B. Kondisi dimana usus harus diistirahatkan seperti pada pancreatitis berat, status pre operatif
D. Makan, muntah terus menerus, gangguan hemodinamik, hiperemisis gravidarum (Wiryana,
2007).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat dicapai jika terjadi
keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga dalam fungsi-fungsi organ
tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang
rusak. Dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia, maka akan terhindar dari
ancaman-ancaman penyakit.
Jadi etika sebagai manusia sangat membutuhkan nutrisi supaya tubuh kita normal dan
tidak kekurangan gizi nutrisi di dapatkan dari makanan dan cairan. Untuk kebutuhan nutrisi
juga dibutuhkan sistem pencernaan yang terdiri dari saluran pencernaan dan organ asesoris
semoga dengan makalah yang kami buat bisa bermanfaat bagi kebutuhan hidup kita.
3.2 Saran
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan. Upaya
untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara makan-
makanan dengan gizi seimbang dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk setiap
individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap hari maka tubuh
manusia bisa terserang penyakit akibat imune tubuh yang menurun.
DAFTAR PUSTAKA
Arthur C. Curton (1983) dalam Long, BC., Essensial of Medikal Surgical a Nursing Process
Approach. Morby Company, St. Louis
Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3. Jakarta :Salemba
Medika.