Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH GIZI DAN DIET

“Pencegahan dan Penanganan Kekurangan Vitamin dan Anemia”

Dosen Pembimbing : Irma Susan Paramita,S.Gz,M.Kes

Oleh :

Kelompok 4

Ferly Dewita (P032014401012)

Intan Rahma Dini (P032014401014)

Mafika Berliana (P032014401018)

Nabillah Athaviardi (P032014401024)

Novia Yulita Windri (P032014401027)

Putri Azkia (P032014401030)

Rhaisya Metha Yona (P032014401032)

Yuliani (P032014401042)

POLITEKNIK KESEHATAN RIAU

DIII KEPERAWATAN

T.A:2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya
kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Pencegahan dan
Penanganan Kekurangan Vitamin dan Anemia” ini dengan baik meskipun masih
banyak kekurangan didalamnya.Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW.Dan terimakasih
juga yang sebesar-besarnya kepada Ibu Irma Susan Paramita,S.Gz,M.Kes selaku
dosen mata kuliah GIZI DAN DIET.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat menambah wawasan bagi


pembaca.Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini terdapat
kekurangan yang jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu,kami berharap adanya
kritik,saran dan usulan demi perbaikan untuk pembuatan makalah yang akan
datang.

Demikian kata pengantar makalah dan penulis berharap semoga makalah


ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Pekanbaru, 16 Maret 2021

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang………………………………………………………………1

I.2 Tujuan………………………………………………………………………..2

I.3 Manfaat Penulisan……………………………………………………………2

BAB II LANDASAN TEORITIS

2.1.Penanganan pencegahan kekurangan vitamin………………………………..3

2.1.1 Sejarah Vitamin…………………………………………………………….3

2.1.2 Pengertian Vitamin………………………………………………………....4

2.1.3.Jenis-jenis vitamin beserta fungsi dan sumbernya…………………………4

2.2.Pencegahan dan penanganan Anemia………………………………………20

2.2.1 Pengertian Anemia.…………………………………………………….…20

2.2.2 Batas nilai normal kadar Hemoglobin(hb)………………………………..20

2.2.3 Penyebab Anemia…………………………………………………………21

2.2.4 Jenis Anemia……………………………………………………………...23

2. 2.5 Pencegahan anemia………………………………………………………26

ii
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………..28

3.2 Saran…………………………………………………………………………29

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………30

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Anemia, terutama anemia defisiensi besi, diakui sebagai gangguan gizi


yang paling umum di dunia, yang mempengaruhi lebih dari dua miliar orang di
negara maju dan negara-negara berkembang. Demikian juga kekurangan vitamin
A juga masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di dunia
Kelompok yang rentan menderita anemia ini adalah ibu hamil, ibu menyusui,
balita, anak usia sekolah dan wanita usia subur.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, diperkirakan prevalensi


keseluruhan anemia pada anak prasekolah di negara berkembang adalah 42
persen. Sementara untuk data anemia pada anak usia sekolah di Indonesia masih
terbatas. Data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004
menunjukkan jumlah penderita anemia pada anak usia 5-11 tahun mencapai 24
persen. Kekurangan zat besi, kekurangan vitamin A, dan peradangan dapat
menyebabkan anemia pada anak-anak, tapi kontribusi relatif dari berbagai faktor
belum diketahui dengan baik. Kekurangan zat besi adalah penyebab utama anemia
pada anak-anak prasekolah di seluruh dunia, dan anemia defisiensi besi telah
dikaitkan dengan perkembangan psikomotor yang tertunda dan gangguan
pertumbuhan, serta kelelahan.

Sedangkan kekurangan vitamin A diketahui dapat memicu terjadinya


anemia. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kekurangan vitamin A
dapat menyebabkan gangguan pada metabolism zat besi. Kekurangan vitamin A
dapat menyebabkan anemia melalui efek pada metabolisme besi, hematopoiesis,
dan peningkatan kerentanan terhadap infeksi. Studi lain menunjukkan bahwa
asupan besi yang lebih tinggi dikaitkan dengan penurunan prevalensi anemia.
Namun, hanya sepertiga dari kejadian anemia pada populasi dapat dikaitkan
dengan defisiensi besi dan ada kemungkinan bahwa faktor-faktor penting lainnya
mempengaruhi prevalensi anemia di wilayah tersebut. Beberapa penelitian gizi
dari seluruh dunia menunjukkan hubungan yang erat antara kekurangan vitamin A

1
dan anemia. Ada bukti yang jelas dari hubungan antara serum retinol dan
indikator zat besi dan kekurangan vitamin A dianggap sebagai salah satu
penyebab anemia.

1.2 TUJUAN

1.Untuk mengetahui tentang anemia


2.Untuk mengetahui kekurangan vitamin A
3.Untuk mengetahui pencegahan dan penanganan kekurangan vitamin A
dan anemia

1.3 MANFAAT

Dari makalah ini dapat diketahui dan dipahami seputar materi terutama
tentang anemia dan kekurangan vitamin A, serta pencegahan dan penanganan
kekurangan vitamin A dan anemia.

2
BAB II

LANDASAN TEORITIS

2.1. PENANGANAN DAN PENCEGAHAN KEKURANGAN VITAMIN

2.1.1 Sejarah Vitamin

Sekitar akhir abad XIX, ketika mulai dipergunakan bahan pakan


murni dalam percobaan – percobaan binatang, disangka bahwa susunan
makanan sudah cukup kalau hanya terdiri atas karbohidrat, lemak, protein
dan mineral. Ternyata bahwa dengan susunan makanan demikian,
binatang percobaan tidak menunjukkan kesehatan dan pertumbuhan badan
yang memuaskan.

Di dalam susunan makanan di atas, masih diperlukan zat gizi lain


yang pada saat itu masih belum diketahui ujudnya. Dalam penelitian
penyakit beri-beri di antara para tahanan dan hukuman di Indonesia pada
pemulan abad XX, EIJKMAN dan rekan rekannya menemukan adanya zat
yang diperlukan ini, yang kemudian diberi nama VITAmiNE oleh
VLADIMIR FUNK, karena disangka suatu ikatan organic anime, oleh
adanya unsure N dan telah dikenal asam amino pada saat itu. Zat vitamin
ini diperlukan untuk kehidupan (vita), sehingga diberi nama vitamine.

Kemudian ternyata bahwa zat esensial ini bukan suatu amine dan
tidak selamanya mengandung unsure nitrogen *N). karena itu nama
vitamine banyak yang menentangnya, sehingga diubah menjadi VITAMIN
dengan membuang huruf –e nya. Mengganti samasekali dengan nama lain
agak sulit, karema nama itu telah memasyarakat di kalangan para
ilmuwan.

Definisi vitamin ini mula mula dianggap mudah, dan


diformulasikan sebagai suatu zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah
jumlah kecil dan harus didatangkan dari luar, karena tidak dapat disintesa

3
di dalam tubuh “

Di dalam definisi ini tersirat :

a. Diperlukan tubuh dalam jumlah kecil dan


b. Harus datang dari luar tubuh, karena tidak dapat disintesa di dalam
tubuh sendiri

2.1.2 Pengertian Vitamin

Vitamin adalah sekelompok senyawa organic (Zat Organoleptik)


yang sangat dibutuhkan tubuh dan memiliki peranan penting dalam
mengatur proses metabolisme tubuh. Secara umum vitamin tidak dapat di
produksi oleh tubuh. Tiap tiap vitamin mempunyai fungsi dan tugas –
tugas yang spesifik termasuk dalam pertumbuhan dan pemeliharaan
kesehatan. Secara umum vitamin dikelompokkan menjadi dua kelompok
yaitu :

 Vitamin yang larut dalam Lemak : Vitamin A,D,E,K


 Vitamin yang larut di dalam Air : Vitamin B dan C

2.1.3 Jenis Jenis Vitamin Serta fungsi dan Sumbernya.

A. Vitamin Yang Larut Dalam Lemak

1. Vitamin A

 Pengertian

Vitamin A adalah vitamin larut dalam lemak pertama yang


ditemukan secara luas. Vitamin A dikenal juga dengan nama Retinol.

 Fungsi
Vitamin A berperan dalam penglihatan, dan merupakan salah satu
komponen penyusun pigmen mata. Selain itu fungsi vitamin A juga
ikut berperan penting menjaga kesehatan, kekebalan tubuh,
pertumbuhan dan perkembangan dan sangat baik untuk menjaga
kesehatan kulit.

4
 Sumber Sebagai Pencegah Kekurangan Vitamin A

Hewani : Hati, Kuning Telur, Susu, Mentega dan Minyak Ikan.

Nabati : Karoten = sumber karoten adalah sayuran berwarna hijau, dan


buah

buahan yang berwarna kuning kemerahan seperti Wortel, pisang ,


papaya.

 Penyakit Akibat Kurang Vitamin A

Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan gangguan


penglihatan, rabun senja, katarak dan penurunan daya tahan tubuh.

2. Vitamin D

 Pengertian

Vitamin D dibuat dari ergosterol yang diradiasi. Ergosterol


diperoleh dari ragi sisa industri bir. Vitamin D pertama kali ditemukan
oleh Mc. Collum dan Sherman. Mereka menyebutnya sebagai vitamin
antirakhitis. Vitamin D mulai dikenal dan dibedakan dari Vitamin A di
dalam kandungan minyak ikan, yang sanggup menghindari penyakit
rickets dan mendorong pertumbuhan. Vitamin D juga meningkatkan
absorpsi kalsium dari saluran cerna dan juga membantu mengontrol
penyimpanan kalsium di tulang.

 Fungsi
Fungsi vitamin D antara lain mengatur kadar kalsium dan fosfor
dalam darah, memperbesar penyerapan kalsium dan fosfor dari usus,
membantu proses penulangan, serta memengaruhi kerja kelenjar
endokrin.

 Sumber Sebagai Pencegah Kekurangan Vitamin D


Vitamin D dapat diperoleh dari hati, telur, susu, daging, minyak
ikan, mentega, dan kacang-kacangan

5
 Kekurangan Vitamin D
Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami
pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan
membentuk huruf O dan X. Di samping itu, gigi akan mudah
mengalami kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan.
Penyakit lainnya adalah osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium
dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini biasanya
ditemukan pada remaja, sedangkan pada manula, penyakit yang dapat
ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya
berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D dapat
menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan,
muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan.

Cara mengatasi / Pencegahan Kekurangan Vitamin D

 Setiap dua sampai tiga kali seminggu, sebaiknya Anda berjemur di


bawah sinar matahari pagi yang bisa memberikan asupan vitamin D
secara maksimal.
 Dapatkan sumber vitamin D lain dari makanan, misalnya ikan
salmon, sarden, telur dan ikan, sereal sarapan, serta produk susu.
 Jika Anda obesitas, berusahalah untuk menurunkan berat badan
demi penyerapan vitamin D yang lebih baik.
 Hindari penggunaan tabir surya berlebihan, terutama jika Anda
tidak menghabiskan waktu terlalu lama di bawah terik matahari.
 Sumber vitamin D lain adalah suplemen. Namun usahakan bahwa
Anda tetap mendapatkan asupan vitamin D dari sumber yang lebih
alami.
 Lakukan pemeriksaan kesehatan mengenai masalah kekurangan
vitamin D pada ahli medis dan mintalah bantuan bagaimana cara

6
mengatasinya.

3. Vitamin E
 Pengertian
Vitamin E ditemukan oleh Evans dan Burr. Untuk pertama kalinya
Vitamin E diisolasi dari minyak tepung gandum pada tahun 1936.
Vitamin ini disebut vitamin E karena ditemukan stelah vitamin- vitamin
yang sudah ada, yaitu A,B,C dan D. Vitamin E merupakan kombinas
dari delapan molekul yang disebut dengan tocopherol.
 Fungsi
 Berperan sebagai kesehatan kulit, yaitu dengan menjaga,
meningkatkan elastisitas dan kelembaban kulit, mencegah proses
penuaan dini, melindungi kulit dari kerusakan akibat radiasi sinar
ultraviolet.
 Meningkatkan daya tahan tubuh, membantu mengatasi stress,
meningkatkan kesuburan, meminimalkan risiko kanker dan
penyakit jantung koroner.
 Sumber Sebagai Pencegah Kekurangan Vitamin E
Vitamin E lebih banyak terdapat pada makanan segar yang belum
diolah, seperti pada bahan makanan yang berminyak atau sayuran.
Vitamin E terdapat pada buah-buahan, susu, mentega, telur, sayur-
sayuran, terutama kecambah.
Sayuran yang mengandung banyak vitamin E adalah biji gandum,
kedelai, jagung, alfalfa, selada, kacang-kacangan, asparagus, pisang,
strawberi, biji bunga matahari, buncis, ubi jalar dan sayuran berwarna
hijau.

 Kekurangan Vitamin E
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di
dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga
hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia

7
dari polusi udara. kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan
kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria
maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan
yang berkepanjangan. Nama lain vitamin E ialah tokoferol dan vitamin
antisterilitas.

Cara Mengatasi Defisiensi Vitamin E

Bagaimana cara mengatasi kekurangan vitamin E ini? Agar


tidak terjadi penyakit seperti yang telah disebutkan diatas? Cara
mengatasi defisiensi vitamin E ini bisa dilakukan secara harian jika
tidak akut atau kronis. Seperti langsung mengkonsumsi pil, kapsul
vitamin E atau suplemen vitamin E yang banyak dijual di apotek atau
toko obat. Namun Anda bisa mengkonsumsi jenis buah dan sayur yang
mengandung banyak vitamin e untuk mencegah tubuh terkena dampak
karsinogen akibat bahan-bahan sintesis vitamin E dalam kapsul yang
Anda minum.

Bahan sumber makanan lain mengandung vitamin e yang bisa


Anda makan yaitu seperti daging ikan, daging ayam, kuning telur,
kecambah, minyak kacang, minyak kelapa, dan kacang-kacangan. Perlu
sekali melengkapi makanan sehat seperti 4 sehat 5 sempurna yang
sering diajarkan sewaktu masih di sekolah dasar dulu. Karena semakin
lengkap varian makanan semakin baik pemenuhan gizi makanannya
termasuk vitamin E.

4. Vitamin K

 Pengertian
Vitamin K merupakan vitamin yang bersifat tahan panas, namun
vitamin ini akan segera rusak apabila terpapar senyawa asam, basa.
Vitamin K merupakan vitamin yang tidak larut dalam air. Vitamin K
dibutuhkan untuk aktivitas protrombin dengan reaksi karboksilasi
gugus Glu pada residu protein perkursornya. Asam glutamate yang
mengalami reaksi karbosilasi akan merubah menjadi asam

8
karbosiglutamat gamma.

 Fungsi
 Mengontrol pmbekuan darah.
Karena salah satu fungsi vitamin K dalam tubuh yaitu `dalam
produksi prothrombin, yakni sutu protein plasma yang di produksi
di hati dan di ubah mnjadi thrombin yang sangat penting untuk
pembekuan darah sehingga jika kita kekurangan vitamin K ini maka
kita bisa kehabisan darah saat tubuh kita terluka.
 Menurunkan resiko penyakit Osteoporosis.
Vitamin K ini akan membantu senyawa osteokalsin yang berperab
dalam penyerapan mineral untuk membentuk struktur mineral yang
kuat. Sehingga dat menurunkan resiko terkena osteoporosis yakni
dimana tulang menjadi lemah dan rapuh.
 Mengobati Penyakit Osteoporosis.
Menurut survey sebuah buku ternama yakni Diabetes care. Vitamin
K ini termasuk kedqalam vitamin yang tidak larut dalam air tetapi
larut di dalam lemak dan banyak terdapat di bagian jaringan perut
dalam tubuh manusia dapat mengurangi resiko diabetes. Melalui
mekanisme yang sama, vitamin k dapat memperlambat proses
pembentukan sel kanker hati dan paru-paru.
 Sumber Sebagai Pencegah Kekurangan Vitamin K
. Vitamin K dapat diperoleh dari sayuran hijau, kedelai, dan hati.
Vitamin K penting dalam proses pembekuan darah karena dapat
memengaruhi pembuatan protrombin di dalam hati. Juga terdapat pada
sayuran hijau : bayam, katuk, kol, selada, dan brokoli dan
makanan yang di fermentasikan seperti keju.

 Kekurangan Vitamin K
Bila tubuh kekurangan vitamin K maka protrombin di dalam darah
akan berkurang. Nama lain vitamin K ialah filokuinon dan vitamin
antipendarahan.

9
B. Vitamin Yang Larut Dalam Air

1. Vitamin B1

 Pengertian
Sebuah vitamin dengan struktur kimia C12H17ClN4OS, salah satu
jenis dari vitamin B kompleks, yang banyak ditemukan dalam daging,
ragi, dan biji-bijian. Vitamin ini berfungsi sebagai metabolisme
karbohidrat dan juga menormalkan aktivitas saraf. Vitamin ini larut
dalam air, dan dalam metabolisme karbohidrat menjadikan gula yang
lebih sederhana dan setelah itu dapat digunakan sebagai bahan bakar
energi tubuh. Thiamin ini juga diperlukan untuk membuat kerja jantung
menjadi normal, membuat kerja otot baik, dan juga seperti yang telah
disebutkan, menormalkan fungsi saraf tubuh.

 Fungsi
Salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam
menjaga kesehatan kulit dan membantu proses pembakaran karbohidrat
menjadi energi, membantu proses metabolisme protein dan lemak.

 Sumber Pencegahan Kekurangan Vitamin B1


Jenis-jenis makanan yang banyak mengandung Vitamin B1 antara
lain gandum, nasi, daging (hati), susu, telur, dan kacang-kacangan.

 Kekurangan Vitamin B1
 Berbagai gangguan pada kulit, seperti kulit kering dan bersisik. 
 Tubuh juga dapat mengalami penyakit beri-beri
 Gangguan fungsi saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf. 

10
2. Vitamin B2
 Pengertian
Vitamin B2 atau Riboflavin berbentuk Kristal berwarna kuning-
oranye, sdikit larut dalam air memberika warna kuning dengan
fluoresensi kehijauan. Vitamin ini tidak larut dalam minyak atau zat-zat
pelarut lemak, stabil terhadap pmanasan dalam larutan asam mineral
dan tahan terhadap pengaruh oksidasi, tetapi sensitive terhadap larutan
alkali, dimana ia terurai irreversible oleh sinar ultraviolet maupun oleh
cahaya biasa.
 Fungsi
 Mengatur Pertumbuhan dan Reproduksi
Bagi anda yang masih dalam tahap pertumbuhan
sebaiknya jangan sampai anda kekurangan vitamin B2 ini
karena vitamin B2 ini memiliki manfaat untuk
memastikan agar pertumbuhan anda bisa berlangsung
dengan sehat dan baik serta perkembangan organ
reproduksi, dan vitamin ini juga bermanfaat untuk
perkembangan jaringan tubuh seperti mata, kulit,
membran mucous, sistem kekebalan tubuh dan juga
untuk sistem syaraf.
 Mencegah Jerawat
Jerawat merupakan masalah paling sering kita hadapi
apalagi bagi para kaum hawa jika di wajahnya ada satu
jerawat aja udah panik apalagi kalau banyak dan
ditambah lagi dengan muka berminyak, duh itu pasti
bikin kita stres dan gak pede, tahukah anda ternyata
vitamin B2 ini juga mempunyai manfaat untuk mencegah
pertumbuhan jerawat karena Riboflavin ini dapat
meningkatkan keluarnya lendir atau minyak pada kulit
sehingga akan berkurangnya jumlah jerawat pada wajah.
 Membantu Produksi Energi Pada Tubuh
Meningkatkan jumlah energi di dalam tubuh kita yakni

11
dengan fungsinya yang bisa merubah karbohidrat
menjadi senyawa gula sederhana yang dikenal dengan
nama glukosa. Tanpa adanya glukosa, tubuh tidak bisa
memproduksi energi. Alhasil, tubuh akan kesulitan
menjalankan fungsinya, dan juga memiliki peran penting
dalam metabolisme atau pemprosesan lemak, karbohidrat
dan protein di dalam tubuh.

 Sumber vitamin B2 untuk mencegah penyakit kekurangan


vitamin B2
Sumber vitamin b2 bisa kita dapatkan dari beberapa makan
seperti dari kacang-kacangan seperti kacang almond dan kacang
kedelai dan dapat juga kita dapatkan dari segala jenis ikan
terutama ikan sardin, daging sapi, daging ayam, daging itik, hati,
ragi, tiram, kerang, keju, biji gandum, asparagus, kubis, rumput
laut, selada, dan alpukat.
Pencegahan dan pengobatan ariboflavinosis dapat
dilakukan dengan mengkonsumsi makanan seperti susu, telur,
sayur mayur dan daging (ikan dan unggas). Jika tubuh sudah
sangat kekurangan vitamin B2 dengan ditandainya tubuh
mengalami penyakit diatas, ada baiknya untuk dibawa ke rumah
sakit. Karena biasanya penanganan cepat dilakukan adalah
operasi (untuk penyakit mata seperti katarak) kemudian diberikan
vitamin B2 sebagai pemulihan diri.

 Kekurangan Vitamin B2
Penyakit yang ditimbulkan adalah cheilosis (bibir meradang),
stomatitis angular (sudut mulut pecah), glossitis (lidah licin berwarna
keunguan), dan bisa mengakibatkan bayi lahir sumbing dan gangguan
pertumbuhan.

3. Vitamin B3

12
 Pengertian
Niacin atau vitamin B3 merupakan jenis nutrisi yang diperlukan
tubuh yang termasuk pada jenis vitamin B-Kompleks. Niacin atau
vitamin B3 diperlukan tubuh sebagai obat untuk jenis penyakit tertentu.
Selain dikenal dengan dua nama tersebut, jenis vitamin ini juga dikenal
dengan nama asam nikotinat. Jenis vitamin ini dapat kita temukan
secara alami dalam makanan yang kita konsumsi baik itu hewan atau
pun tumbuhan. Saat ini vitamin ini sudah diproduksi dalam bentuk pil
atau tablet sehingga kita lebih mudah mendapatkan dan
mengkonsumsinya.

 Fungsi
Vitamin B3 atau niacin, jumlah viamin B3 yang cukup akan
memberikan banyaka manfaat bagi kesehatan kita. Beberapa manfaat
yang bisa kita peroleh diantaranya adalah menyembuhkan iritasi kulit,
membantu proses penceranan, menambah energi, menyembuhkan
diabetes, dan menurunkan tekanan darah tinggi.

 Sumber Sebagai Pencegah Kekurangan Vitamin B3


Ada banyak jenis makanan yang dapat kita konsumsi untuk
memperoleh asupan vitamin B3 atau Niacin. Hal itu baik berupa
makanan nabati atau pun hewani. Beberapa makanan yang memiliki
kandungan niacin yang cukup tinggi diantaranya adalah ikan tuna,
ayam, kacang tanah, hati, daging sapi, jamur, kacang hijau, biji bunga
mata hari atau kuaci dan alpukat.

 Kekurangan vitamin B3
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B3 =
terganggunya sistem pencernaan, otot mudah keram dan kejang,
insomnia, bedan lemas, mudah muntah dan mual-mual, dan lain-lain

4. Vitamin B5

13
 Pengertian
Vitamin B5 atau asam pantotenat adalah salah satu dari jenis
vitamin B kompleks. Vitamin B5 larut dalam air. Di pasaran, vitamin
B5 ini memiliki dua bentuk dimana satu dan lainnya memiliki
perbedaan harga yaitu panthetine dan calcium panthotenate.

 Fungsi
Manfaat utama asam pantotenat dalam tubuh adalah sebagai
koenzim dimana membantu dalam proses asetilasi dan pelepasan energi
pada tubuh dari molekul mikronutrien. Karena asam pantotenat sendiri
ini yang membantu metabolisme lemak lalu protein serta karbohidrat.
Dari metabolisme tersebut akan dihasilkan energi yang dapat digunakan
untuk tubuh dalam menjalankan aktivitasnya. Vitamin B5 juga
bermanfaat dalam mencegah tubuh dari kejang dan mati rasa. Lalu
gangguan sakit kepala dan gangguan pencernaan pun dapat diatasi.
Tanpa vitamin B5, tubuh akan mengalami lelah dan lemas. Lemak,
protein dan karbohidrat tidak akan diproses dalam metabolisme secara
optimal jika vitamin B5 tidak terpenuhi secara baik. Sehingga
dibutuhkan asupan vitamin B5 atau asam pantotenat ini dengan dosis
yang tepat setiap harinya.

 Sumber Sebagai Pencegah Kekurangan Vitamin B5


Daging, susu, sayur mayur hijau, kacang ijo, alpukat, brokoli,
pisang, asparagus.

 Kekurangan Vitamin B5
Defisiensi vitamin B5 ini tetap bisa terjadi. Pertama diakibatkan
seseorang tidak mengkonsumsinya dengan cukup. Lalu kondisi kedua
adalah dikarenakan memang adanya faktor genetik atau bawaan sejak
lahir bahwa usus tidak mampu menyerap vitamin B5 secara maksimal.
Untuk itu biasanya konsumsi vitamin B5 lebih dari dosis hariannya.
Sedangkan saat kekurangan asam pantotenat ini, seseorang akan

14
mengalami gejala seperti fatigue, timbulnya jerawat berlebihan,
mengalami hambatan pertumbuhan, rambut rontok dan beruban,
muntah dan kejang perut, mengalami insomnia atau sulit tidur,
kesemutan dan kejang pada kaki, kejang otot, gangguan saluran
pernafasan, serta hiploglikemia.

5. Vitamin B6

 Pengertian
Piridoksin adalah merupakan vitamin B kompleks yang termasuk
senyawa larut dalam air. Bersifat sebagai koenzim dalam metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein yang nantinya menjadi energi yang
digunakan tubuh untuk beraktivitas. Selain itu, metabolismenya juga
menyangkut asam amino dan juga sistem imunitas. Sehingga
membantu tubuh tetap prima dan tahan terhadap serangan penyakit.

 Fungsi
Vitamin b6 memainkan peran utama dkoordinasi proses metabolisme
tubuh secara keseluruhan, memastikan fungsi normal dan system saraf,
regulasi hormone, memperbaiki jaringan pertumbuhan sel, dan
pembentukan sel darah merah, asam nukleat, dan asam amino.

 Sumber Sebagai Pencegah Kekurangan Vitamin B6


Piridoksin memang banyak terdapat di sayur-sayuran. Namun
penelitian pertama kali menemukannya pada kacang, tentu
dimungkinkan juga terdapat pada sumber makanan alami lainnya.
Piridoksin atau vitamin B6 ini terutama terdapat pada sayuran.
Misalnya seperti sayur paprika, sayur lobak, dan sayur bayam. Pada
takaran paprika 1 cangkir saja mampu memenuhi 0,27 mcg vitamin B6.
Kemudian pada buah-buahan juga mengandung vitamin B6. Seperti
pada buah pisang, buah alpukat, buah tomat, buah melon, buah
semangka. Pada takaran 1 buah pisang saja sudah mengandung vitamin
B6 sebanyak 0,43 mcg.

15
 Kekurangan vitamin B6
Kasus kekurangan vitamin B kompleks di jaman sekarang ini hampir
tidak pernah terjadi. Jika pun ada penyakit beri-beri pun tidak
disebabkan karena kekurangan vitamin B6 walaupun merupakan
penyakit yang disebabkan oleh jenis vitamin B kompleks lainnya.
Secara lebih kompleks kekurangan vitamin B6 ini dapat mengakibatkan
penyerapan sari makanan di usus terganggu. Sehingga tubuh akan
menurun kondisinya karena kekurangan gizi akibat hal ini. Biasanya
terjadi pada mereka yang lebih suka mengkonsumsi alkohol.
Berlebihan terhadap konsumsi obat jenis isoniazid dapat juga
menyebabkan fungsi kerja vitamin B6 tidak berfungsi dengan baik.
Dampak defisiensi atau kekurangan vitamin B6 ini adalah dermatitits,
mulut yang meradang, sampai insomnia. Bahkan seharusnya manfaat
yang dapat diperoleh dari konsumsi vitamin B6 ini seperti yang telah
dijelaskan diatas malah dapat sebaliknya, menjadi sebab dari penyakit
lainnya.

6. Vitamin B12

 Pengertian
Vitamin B12 adalah vitamin dengan struktur molekul terumit
dibandingkan delapan vitamin lain dalam keluarga vitamim B
kompleks. Kobalamin (istilah lain dari vitamin B12) terdiri dari struktur
beberapa senyawa kompleks lainnya (vitamers) yang masing-
masingnya aktif sebagai vitamin. Uniknya, struktur vitamin B12
memiliki unsur Kobalt di tengah tetra-pyrol ring yang menjadi pusat
dari kobalamin. Keberadaan unsur kobalt ini lah yang menyebabkan
istilah kobalamin menjadi populer dikalangan medis.

 Fungsi
Vitamin B12 juga disinyalir efektif untuk mengatasi gangguan sulit

16
tidur, pencegahan serangan jantung lanjutan, dan memperkuat ingatan
dari manula diatas usia 65 tahun. Biasanya vitamin B12
dikombinasikan dengan vitamin lainnya. Beberapa penderita berikut
juga bisa memperoleh pengobatan vitamin B12 meski data medis yang
dimiliki belum memastikan seberapa besar tingkat efektifitasnya.

 Sumber Sebagai Pencegah Kekurangan Vitamin B12


Vitamin B12 atau kobalamin selain ditemukan dalam berbagai jenis
makanan, juga sering dibuat dalam laboratorium sebagai
hidroxokobalamin, yang merupakan salah satu bentuk dari kobalamin,
karena proses produksinya yang mudah dan murah

 Kekurangan Vitamin B12


Kasus yang paling mudah ditemui bagi penderita kekurangan
vitamin B12 adalah anemia pernicious yakni anemia yang memang
disebabkan khusus karena kekurangan kobalamin. Untuk tingkat
defisiensi vitamin B12 yang lebih ringan, dapat ditemukan beberapa
gejala sebagai berikut :

 Detak jantung dan nafas yang lebih cepat dari normal


 Letih dan lesu
 Kulit pucat
 Lidah terasa pahit
 Mudah lebam dan berdarah
 Nyeri lambung dan penurunan berat badan
 Diare atau konstipasi

7. Vitamin C

 Pengertian
Vitamin C adalah salah satu vitamin yang sangat di butuhkan oleh
tubuh yang mana berperan penting sekali dalam menjaga keseimbangan
tubuh dan menjauhkan dari berbagai penyakit. Karakteristik dari

17
vitamin C adalah sala satu jenis vitamin yan larut dalam air.

 Fungsi
 Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Manfaat vitamin C ternyata sangat baik sekali untuk
meningkatkan system imun yang mana hal ini dapat mencegah
berbagai sumber penyakit seperti kuman, bakteri, dan juga
virus untuk dapat menyerang tubuh sehingga tubuh tak mudah
sakit karena tak mudah terserang berbagai jenis penyakit.
 Mengatasi Flu dan pilek
 Menjaga dan Merawat Kulit
 Mengobati sariawan
 Bahan Kecantikan Alami
 Mengobati Gusi Bengkak dan berdarah

 Sumber Sebagai Pencegah Kekurangan Vitamin C


Jeruk, jambu biji, cabai, buah berry, paprika, papaya, tomat,
strawberry.

 Kekurangan Vitamin C
Kulit kering dan bersisik, mudah infeksi pada luka, gusi berdarah,
rasa nyeri pada persendian.

Tips Pencegahan Vitamin C

Kebutuhan harian vitamin C adalah:

 Anak yang baru lahir hingga usia 1 tahun : 35 mg;


 Usia 1 hingga 3 tahun: 35 sampai 40 mg;
 Dari 4 hingga 12 tahun: 40 sampai 60 mg;
 Remaja: 60 sampai 100 mg;
 Orang dewasa: 60 sampai 100 mg;
 Ibu mengandung atau menyusui: 80 sampai 100 mg;
 Perokok: 120 mg;

18
Normalnya, diet seimbang yang kaya akan buah dan sayuran dapat
menutupi kebutuhan asupan harian akan vitamin C.

Anda dapat memiliki 100% ketubuhan asupan harian yang


direkomendasikan dengan:

 1/2 jambu biji.


 1/2 paprika kuning.
 50 g blackcurrant.
 80 g kubis hijau.
 1 Kiwi.
 1 Paprika hijau.
 1/2 Jeruk bali.
 1 Jeruk
 1 Lemon.
 125 g Stroberi.
 150 g Kubis merah mentah.
 200 g Kembang kol.

Pengobatan

Apabila anda kekurangan vitamin C, anda dianjurkan untuk


mengkonsumsi tablet yang mengandung vitamin C sebesar 500 mg.
Pengobatan dilakukan pada pagi dan tengah hari, tidak dianjurkan
dilakukan pada sore hari. Vitamin C memiliki kandungan yang
menyebabkan gangguan tidur malam. Sebaliknya pengobatan dapat
dilakukan pada malam hari sebelum tidur sehingga ketika terjadi proses
penyerapan tidak berdampak pada jam tidur anda.

19
2.2 PENCEGAHAN DAN PENANGANAN ANEMIA

2.2.1 Pengertian

Berdasarkan WHO (1992) pengertian anemia adalah suatu keadaan


dimana kadar hemoglobin lebih rendah dari batas normal untuk kelompok orang
yang bersangkutan. Anemia secara laboratorik yaitu keadaan apabila terjadi
penurunan di bawah normal kadar hemoglobin, hitung jenis eritrosit dan
hemotokrit (packedredcell).

Anemia gizi besi adalah anemia yang timbul karena kekurangan zat bezi
sehingga pembentukan sel sel darah merah dan fungsi lain dalam tubuh
terganggu. Anemia gizi sangat umum dijumpai di Indonesia dan dapat terjadi
pada semua golongan umur, dimana keadaan kadar hemoglobin di dalam darah
lebih rendah daripada normal.

2.2.2 Batas Nilai Normal Kadar Hemoglobin (Hb)

Hemoglobin merupakan zat warna yang terdapat dalam darah merah yang
berguna untuk mengangkut oksigen dan CO2 dalam tubuh. hemoglobin adalah
ikatan antara protein,garam besi, dan zat warna. Kadar Hb merupakan parameter
yang paling mudah digunakan dalam menentukan status anemia pada skala luas.
Sampel darah yang digunakan biasanya sampel darah tepi,seperti dari jari
tangan,dapat pula dari jari kaki serta telinga dan untuk memproleh hasil yang
lebih akurat dianjurkan menggunakan sampel darah vena. Akan tetapi kadar
hemoglobin bukan merupakan indicator yang sensitive untuk melihat status besi
seseorang karena turunnya kadar hemoglobin merupakan tahap yang sudah lanjut
dari adanya defisiensi besi.

Tiga tahap perkembangan defisiensi besi, tahap pertama terjadi bila


simpanan besi berkurang yang terlihat dari penurunan feritin dalam plasma hingga
12 U/L. Hal ini dikompensasi dengan peningkatan absorpsi besi yang terlihat dari
peningkatan kemampuan mengikat besi total. Pada tahap ini belum terlihat

20
perubahan fungsional pada tubuh. Tahap kedua terlihat dengan habisnya
simpanan besi, menurunnya jenuh transferin hingga kurang dari 16% pada orang
dewassa, dan meningkatnya protoporfirin yaitu bentuk pendahulu heme. Pada
tahap ini nilai hemoglobin di dalam darah masih berada pada 95% nilai normal.
Pada tahap ketiga terjadi anemia gizi besi diaman kadar hemoglobin total turun
dibawah nilai normal.

Namun untuk mempermudah pelaksanaan pengobatan dan menyukseskan


program penanggulan anemia maka criteria batasan kadar hemoglobin darah dapat
digolongkan pada tabel berikut:

KELOMPOK UMUR HEMOGLOBIN (gr/dl)


ANAK 6 bulan – 6 tahun 11
6 tahun – 14 tahun 12
DEWASA Laki-Laki 13
Wanita 12
Wanita Hamil 11

2.2.3 Penyebab Anemia

Dalam masyarakat yang diet sehari-harinya sebagian besar berasal dari


sumber nabati,adanya penyakit infeksi maupun investasi parasit sangat berperan
dalam terjadinya anemia gizi. Rendahnya kadar zat besi dalam diet sehari-hari
maupun kurangnya tingkatnya absorpsi zat besi yang terkandung dalam sumber
nabati hanya merupakan sebagian dari alasan tingginya angka prevalensi anemia
gizi besi di Indonesia. Investasi cacing dalam usus terutama cacing tambang dan
penyakit infeksi yang lain banyak dijumpai dan menambah timbulnya anemia.

Ada tiga factor terpenting yang menyebabkan seseorang menjadi anemia, yaitu
kehilangan darah karena pendarahan akut/kronis, pengrusakan sel darah merah,
dan produksi sel darah merah yang tidak cukup banyak.

Menurut etiologinya anemia defisiensi zat besi di bagi atas :

a. Masukan/ intake zat gisi kurang seperti pada KEP,defisiensi diet


relative yang disertai dengan pertumbuhan yang cepat.

21
b. Absorpsi zat besi kurang seperti pada KEP, enteritis yang berulang,
sindroma malabsorbsi
c. Kebutuhan zat gizi yang bertambah disebabakan karena
ankilostomiasis,amoebiasis yang menahun, polip,hemolisis
intravaskuler kronis yang menyebabkan hemosiderma.

Faktor-faktor yang mendorong terjadinya anemia gizi pada usia remaja (health
media nutrion series) adalah :

a. Adanya penyakit infeksi kronis .


b. Menstruasi yang berlebihan pada remaja putri.
c. Perdarahan yang mendadak seperti kecelakaan.
d. Jumlah makanan atau penyerapan diet yang buruk dari zat besi,
Vitamin B12, Vitamin B6, Vitamin C, dan tembaga.

Beberapa penyebab lain anemia, yaitu :

1. Genetik
Yaitu beberapa penyakit kelainan darah yang dibawa sejak lahir antara lain
Hemoglobinopati, Thalasemia, Abnormal enzim Glikolitik, dan Fanconi
anemia
2. Nutrisi
3. Perdarahan
4. Imunologi
5. Penyakit Infeksi
6. Pengaruh obat-obatan dan zat kimia
7. Trombotik Trombositopenia Purpura dan Syndroma Uremik Hemolitik
8. Efek Fisik
9. Penyakit Kronis dan Maligna

Penyebab terjadinya anemia gizi pada berbagai kelompok penduduk itu beraneka
ragam, yang secara garis besar dikelompokkan :

1. Sebab Langsung
a. Kecukupan makanan

22
b. Infeksi Penyakit = cacing dan malaria
2. Sebab Tidak Langsung
Perhatian terhadap wanita yang masih rendah di keluarga oleh sebab itu
wanita di dalam keluarga masih kurang di perhatikan dibandingkan laki-
laki.
3. Penyebab Mendasar
a. Pendidikan yang rendah
b. Ekonomi yang rendah
c. Status sosial wanita yang masih rendah di masyarakat
d. Lokasi geografis yang buruk

2.2.4 Jenis Anemia

Menurut etiologi anemia dibagi menjadi :

A. Anemia defisiensi
B. Anemia karena pendarahan
C. Anemia haemolitik
D. Anemia aplastik
E. Anemia karena sebab-sebab lain

1. Anemia Defisiensi
Adalah anemia yang disebabkan karena kekurangan zat bezi (fe), zat
asam folat, Vit B12, Protein dll.
a. Anemia defisiensi besi
Penyebab :
 Perdarahan kronik
 Infeksi yang berulang-ulang seperti pneumonia
 Diet buruk
Pengobatan :
 Transfuse darah,darah diberikan apabila Hb kurang atau sama
dengan 5gr%
 Antibiotic diberikan apabila ada infeksi

23
b. Anemia perniosa
Penyebab :
 Kekurangan B12
 Kekurangan reabsorbsi vitamin yang disebabkan factor
intrinsic
Pengobatan dan perawatan :
 Diet banyak mengandung vitamin b12
 Penyajian makanan yang dapat menimbulkan nafsu makan
 Pemberian vitamin b12 100 microgram secara IM
 Penderita bedrest
 Perhatikan defacationnya
c. Anemia deffisiensi asam folat
Penyebab :
 Malnutrisi
 Gangguan saluran cerna
 Kebutuhan asam folat tubuh yang meningkat
Pengobatan dan perawatan :
 Pemberian diet yang banyak mengandung daging atau sayuran
hijau
 Pemberian asam folat
3 x 500mg/hari pada anak
3 x ½ mg/hari pada bayi
 Transfuse darah diberikan bila keadaan umum jelek

2. Anemia Karena Pendarahan


Anemia yang disebabkan karena volume darah dalam tubuh berkurang.
Penyebab Utama :
 Pendarahan akut
 Pendarahan kronis

Terapi dan Perawatan :


 Mengatasi pendarahan

24
 Mengatasi syok dengan transfuse darah atau pemberian cairan
lewat infuse
 Pemberian preparat forum (besi)
 Terapi vitamin B12 injeksi, lever injeksi, diet makanan yang
banyak mengandung protein dan vitamin B12

3. Anemia Haemolitica
Anemia yang disebabkan karena peningkatan kecepatan distruksi sel
darah merah.
Penyebab Utama :
 Kelainan erittrosit
 Racun, haemolisis, agglutinin
 Kelainan enzim : defisiensi glukosa
 Hb uri nocturnal paroksimal ( DNN )
Pengobatan dan Perawatan :
 Bila penyebabnya karena reaksi toksik diberikan corticosteroid
misalnya : prednisone, prenisolon
 Kalau perlu dilakukan splanektomi

4. Anemia Aplastik
Adalah anemia yang terjadi karena ketidak sanggupan sumsum tulang
untuk membentuk sel-sel darah merah.
Penyebab Utama :
 Obat-obatan : chlorampenicol , sulfanamid , antalgetik
 Penyinaran
 Idopatik
Pengobatan dan perawatan :
 Transplantasi sumsum tulang
 Mengatasi komlikasi dengan anti biotic
 Transfuse darah sebaiknya paked celi bila perlu trombosit
 Paliatik ( meringankan gejala penyakit )
 Hygiene yang baik untuk mencegah timbulnya infeksi

25
5. Anemia Karena Sebab Lain
Anemia Post Hemorrogik adalah anemia karena kehilangan banyak darah,
misalnya kecelakaan.
Terapi dan Perawatan :
 Istirahat di tempat tidur
 Diet banyak mengandung protein dan vitamin B12
 Obat-obatan vitamin B12 secara parental. Liver injeksi dan
vitamin lain.
 Kebersihan mulut , gigi untuk mencegah stomatis.
 Perhatikan defecatie
 Transfuse darah
 Mengontrol tanda vital, tensi nadi pernafasan,suhu.

2.2.5 Pencegahan Anemia

1. Meningkatkan asupan makanan yang banyak mengandung zat besi


Salah satu cara untuk mencegah serangan anemia yang diakibatkan
oleh kurangnya zat besi. Untuk mencegah anemia salah satu hal yang
paling penting adalah dengan meningkatkan dan mencukupi asupan
makanan yang mengandung zat besi dan melakukan diet sehat
Sumber makanan yang banyak mengandung zat besi adalah
daging,ikan, kacang-kacangan, biji labu, buah labu, sayuran berdaun
hijau seperti bayam, dll.
2. Mengonsumsi makanan yang dapat membantu penyerapan zat bezi
Beberapa jenis makanan diketahui dapat meningkatkan dan
membantu tubuh dalam penyerapan sari makanan yang mengandung
zat bezi. Sumber zat besi ada pada buah-buahan dan sayur-sayuran
terutama buah yang banyak mengandung vitamin B kompleks untuk
meningkatkan produksi sel darah merah seperti, tomat, pisang, papaya,
wortel dll

26
3. Membatasi dan mengurangi minuman yang dapat memperlambat
penyerapan zat besi.
Jenis minuman yang harus dibatasi dan dikurangi konsumsinya
seperti kopi,the dan anggur merah saat makan. Kadar kafein yang
dimiliki minuman tersebut akan memberi pengaruh keterlambatan
kemampuan metabolisme tubuh untuk menyerap zat besi.
4. Lakukan penanganan dan pengobatan jika menderita fybroids
Fibroids yakni kehilangan banyak darah saat menstruasi yang
berakibat pada serangan sakit anemia. Apabila seorang wanita sering
mengalami perdarahan hebat saat menstruasi maka perlu dilakukan
pemeriksaan dan pengobatan lebih cepat agar tidak menimbulkan
anemia yang semakin kronis.
5. Periksa kondisi kesehatan
Lakukan lah pemeriksaan secara rutin atau berkala minimal 1
atau 3 bulan sekali untuk mengecek kesehatan. Umumnya pihak medis
akan melakukan pengecekan pada tekanan darah. Hal ini dapat
dimanfaatkan untuk mengecek jumlah sel darah dan pemberian
suplemen penambah zat besi. Apabila anemia yang dialami keadaan
yang cukup parah maka akan disarankan untuk melakukan transfuse
darah segera.

27
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Vitamin adalah sekelompok senyawa organic (Zat Organoleptik) yang


sangat dibutuhkan tubuh dan memiliki peranan penting dalam mengatur proses
metabolisme tubuh. Secara umum vitamin tidak dapat di produksi oleh tubuh.
Tiap-tiap vitamin mempunyai fungsi dan tugas – tugas yang spesifik termasuk
dalam pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan.

Ada 2 jenis vitamin, yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin
yang larut dalam air.Vitamin yang larut dalam lemak yaitu Vitamin A, Vitamin D,
Vitamin E, Dan Vitamin K. Sedangkan vitamin yang larut dalam air yaitu
Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B3,Vitamin B5, Vitamin B6, Vitamin B12, dan
Vitamin C.

Berdasarkan WHO (1992) pengertian Anemia adalah suatu keadaan


dimana kadar hemoglobin lebih rendah dari batas normal untuk kelompok orang
yang bersangkutan. Anemia secara laboratorik yaitu keadaan apabila terjadi
penurunan di bawah normal kadar hemoglobin, hitung jenis eritrosit dan
hemotokrit (packedredcell).

Anemia gizi besi adalah anemia yang timbul karena kekurangan zat bezi
sehingga pembentukan sel-sel darah merah dan fungsi lain dalam tubuh
terganggu. Anemia gizi sangat umum dijumpai di Indonesia dan dapat terjadi
pada semua golongan umur, dimana keadaan kadar hemoglobin di dalam darah
lebih rendah daripada normal.

Ada tiga faktor terpenting yang menyebabkan seseorang menjadi Anemia,


yaitu kehilangan darah karena pendarahan akut/kronis, pengrusakan sel darah
merah, dan produksi sel darah merah yang tidak cukup banyak.

28
Penyebab dari Anemia, yaitu Genetik (Yaitu beberapa penyakit kelainan
darah yang dibawa sejak lahir antara lain Hemoglobinopati, Thalasemia,
Abnormal enzim Glikolitik, dan Fanconi anemia), Nutrisi, Perdarahan, Imunologi,
Penyakit Infeksi, Pengaruh obat-obatan dan zat kimia, Trombotik
Trombositopenia Purpura dan Syndroma Uremik Hemolitik, Efek Fisik, Penyakit
Kronis dan Maligna.

Jenis-jenis Anemia yaitu Anemia defisiensi, Anemia karena pendarahan,


Anemia haemolitik, Anemia aplastik, Anemia karenasebab-sebab lain.

Cara-cara pencegahan Anemia yaitu meningkatkan asupan makanan yang


banyak mengandung zat besi, mengonsumsi makanan yang dapat membantu
penyerapan zat bezi, membatasi dan mengurangi minuman yang dapat
memperlambat penyerapan zat besi, lakukan penanganan dan pengobatan jika
menderita fybroids, dan periksa kondisi kesehatan.

3.2 SARAN

Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali


kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus
memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

29
DAFTAR PUSTAKA

Deastuti, F., 2020. Masalah Anemia. [Online]


Available at: eprints.poltekkesjogja.ac.id
[Accessed 2021 Maret 15].

MR, N., 2018. Asupan Vitamin B12 Terhadap Anemia. Jurnal Kesehatan
Komunitas , 4(2), pp. 40-45.

Parulian, I., 2019. Strategi Dalam Penanggulangan Pencegahan Kekurangan


Vitamin. Jurnal Ilmiah, 3(2), pp. 1-9.

Rinda, F., 2020. Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Vitamin A dengan


Pemberian Vitamin A Pada Balita. Jurnal Doppler Universitas Pahlawan Tuanku
Tambusai , 2(1), pp. 50-57.

Verarica, E. T., 2020. Potensi Pendidikan Gizi Dalam Meningkatkan Asupan Gizi
Pada Remaja Putri Yang Anemia. Jurnal Kesehatan Mayarakat , 11(2), pp. 97-102.

30

Anda mungkin juga menyukai