Disusun Oleh:
Lailatul Istiqma (P032114401022)
Nurul Fadila (P032114401029)
Yessi Padian Putri Adillah (P032114401041)
Dosen Pengampu:
Irma Susan Paramita, S.Gz, M.Kes
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada kami
untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ Pencegahan dan Penanganan Kekurangan Vitamin
dan Anemia” pada mata kuliah Gizi dan Diet di Poltekkes Kemenkes Riau. Selain itu, penulis
juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu selaku dosen mata kuliah Gizi dan
Diet. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang
yang ditekuni penulis. Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Vitamin adalah nutrisi mikro yang berperan vital untuk menopang kehidupan. Vitamin
berperan dalam ratusan aktivitas di dalam tubuh, mulai dari menguatkan tulang, memulihkan
luka, serta meningkatkan fungsi imun tubuh. Vitamin tergolong sebagai nutrisi esensial yang
harus dicukupkan dari luar tubuh. Sayangnya, walau tergolong sebagai nutrisi mikro atau
dibutuhkan dalam jumlah kecil, banyak orang yang masih mengalami defisiensi atau
kekurangan vitamin tertentu.
Anemia adalah masalah kesehatan yang sangat umum. Kondisi yang juga dikenal dengan
kurang darah ini terjadi setidaknya pada lebih dari 1,6 miliar orang di dunia. Wanita, baik
yang remaja maupun dewasa, serta orang-orang dengan penyakit kronis tertentu memiliki
risiko yang lebih tinggi terkena kondisi ini. Faktor risiko penyebab anemia yang paling
umum adalah kekurangan gizi. Dari latar belakang yang telah dipaparkan, maka penulis ingin
memaparkan lebih lanjut pentingnya vitamin dan cara pencegahan anemia kepada pembaca.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan manfaat vitamin?
2. Apa yang terjadi jika kekurangan vitamin?
3. Bagaimana pencegahan dan penanganan kekurangan vitamin?
4.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan manfaat vitamin
2. Untuk mengetahui akibat kekurangan vitamin
3. Untuk mengetahui pencegahan dan penanganan kekurangan vitamin
4.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
4. Vitamin B6
Pridoksin atau vitamin B6 memiliki fungsi yang hampir sama dengan vitamin B2 yaitu
menjaga kesehatan kulit dan rambut serta berguna dalam pertumbuhan tubuh. Fungsi lainnya
yaitu dapat mengurangi rasa mual serta mabuk saat dalam perjalanan, mengurangi gejala
kejang-kejang, serta mencegah peradangan kulit kasar. Jagung, biji-bijian yang masih
memiliki kulit ari, ikan dan ragi adalah beberapa makanan yang mengandung vitamin B6.
5. Vitamin B12
Vitamin B12 atau yang sering kita sebut dengan sianokobalamin berfungsi dalam
pembentukan sel-sel darah merah dan memperbaiki konsentrasi yang sering terganggu. Hati,
daging dan juga telur adalah jenis makanan yang mengandung vitamin B12.
6. Vitamin C
Vitamin C atau asam arkobat berfungsi dalam proses penyembuhan infeksi dan dapat
menanggulangi alergi. Makanan yang mengandung vitamin C diantaranya sayuran segar,
jeruk, tomat, nanas dan lain-lain.
7. Vitamin D
Vitamin D diperlukan oleh tubuh dalam proses pembentukan tulang serta memperkuat
rangka. Beberapa makanan yang mengandung vitamin D yaitu kuning telur, minyak ikan,
mentega, susu, dan ikan laut. Sumber makanan tersebut masih berupa provitamin D, dan
belum membentuk vitamin D. Sinar matahari akan mengubah provitamin D tersebut menjadi
vitamin D pada permukaan kulit.
8. Vitamin E
Tokoferol atau vitamin E berfungsi dalam mencegah kemandulan, keguguran serta
perdarahan. Minyak zaitun, kecambah biji-bijian, dan minyak kelapa merupakan sumber
vitamin E yang baik bagi tubuh.
9. Vitamin K
Vitamin K berperan dalam proses pembekuan darah saat terjadi luka. Vitamin K banyak
terdapat pada sayuran hijau, kedelai dan tomat.
6
2.2 Akibat Dari Kekurangan Vitamin
Ketika kebutuhan tubuh kita akan vitamin tidak tercukupi, maka kondisi tersebut akan
menimbulkan gangguan bagi kesehatan kita, yaitu yang dikenal dengan istilah avitaminosis.
Berikut ini penjelasan tentang apa yang terjadi jika tubuh kita kekurangan vitamin.
1. Vitamin A
Jika tubuh anda kekurangan vitamin A maka dapat menyebabkan penyakit katarak, rabun
senja, infeksi saluran pernafasan, serta kulit yang tidak sehat.
2. Vitamin B1
Kekurangan vitamin B1 dapat menyebabkan tubuh yang mudah lelah, gangguan pada saraf,
pencernaan yang tidak lancar dan penyakit beri-beri.
3. Vitamin B2
Adapun penyakit yang terkait dengan penglihatan akibat kekurangan riboflavin adalah
katarak dan keratitis (penyakit yang diakibatkan oleh terjadinya peradangan pada kornea
mata).
4. Vitamin B6
Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan sulit tidur, kulit kasar, depresi dan mudah
tersinggung.
5. Vitamin B12
Kekurangan B12 maka dapat menyebabkan kelelahan, munculnya penyakit anemia, dan
gangguan pada kulit.
6. Vitamin C
Gusi berdarah, terhambatnya proses penyembuhan luka, nyeri pada area persendian, dan daya
tahan terhadap infeksi yang rendah adalah ciri-ciri orang yang kekurangan vitamin C.
7. Vitamin D
Jika anda kekurangan vitamin D maka akan timbul gejala pertumbuhan yang terhambat,
bentuk kaki yang bengkok, gigi keropos, serta kejang-kejang pada otot.
8. Vitamin E
Jika tubuh kekurangan vitamin E maka dapat menimbulkan kemandulan dan gangguan pada
otot.
9. Vitamin K
7
Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan darah yang sukar membeku.
2.3 Pencegahan dan Penanganan Kekurangan Vitamin
1. Vitamin A
Untuk mencegah kekurangan vitamin A dapat dilakukan dengan cara banyak mengkonsumsi
sayur dan buah-buahan. Vitamin A terdapat pada sayur atau buah yang berwarna hijau,
kuning merah atau gelap seperti contohnya pada kangkung, bayam, ubi, wortel, daun selada,
pepaya, tomat dsb. Juga pada balita dianjurkan untuk mendapat suplemen kapsul vitamin A
(setiap bulan Februari dan Agustus, termasuk dalam program pemerintah).
2. Vitamin B
Caranya dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung vitamin tersebut.
Contohnya seperti telur, bayam, susu, yoghurt, daging ayam, dan sebagainya. Selain itu,
kebutuhan vitamin B juga dapat terpenuhi dengan mengkonsumsi suplemen atau
multivitamin. Dengan konsumsi makanan dan suplemen yang seimbang maka kebutuhan
vitamin B bisa terpenuhi. Berbagai masalah kesehatan juga bisa dicegah.
5. Vitamin C
Dengan mengonsumsi cukup vitamin C dari makanan sumber vitamin C atau melalui
suplemen tertentu. Kadar vitamin C harian yang direkomendasikan pada tiap-tiap usia, yaitu:
Bayi hingga usia 6 bulan: 40 mg (diberikan melalui ASI)
7 hingga 12 bulan: 50 mg
1 hingga 3 tahun: 15 mg
4 hingga 8 tahun: 25 mg
9 hingga 13 tahun: 45 mg
14 hingga 18 tahun: 75 mg pada pria dan 65 mg pada wanita
19 tahun ke atas: 90 mg pada pria dan 75 mg pada wanita
Selama masa kehamilan, ibu hamil sebaiknya mengonsumsi minimal 85 mg vitamin C
hingga 120 mg ketika menyusui.Beberapa jenis makanan yang banyak mengandung vitamin
C, antara lain:
Buah-buahan, seperti jeruk, lemon, stroberi, jambu, kiwi, dan pepaya
Sayur-sayuran, seperti tomat, wortel, paprika, brokoli, kentang, kubis, dan bayam
Sumber lainnya, yaitu hati dan tiram
6. Vitamin D
8
Vitamin D adalah suplemen untuk mencegah dan mengatasi kekurangan vitamin D.
Vitamin D merupakan vitamin larut lemak yang diperlukan untuk membantu penyerapan
kalsium dan fosfor di dalam tubuh.
Vitamin D dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu ergocalciferol (vitamin D2) dan
cholecalciferol (vitamin D3). Secara alami, vitamin D2 bisa ditemukan di beberapa jenis
jamur, sedangkan vitamin D3 bisa ditemukan pada hati sapi, kuning telur, atau keju.
Pembentukan vitamin D di dalam tubuh dibantu oleh paparan sinar matahari.
Kekurangan atau defisiensi vitamin D biasanya terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan
sinar matahari yang cukup, tidak terpenuhinya kebutuhan vitamin D dari makanan, ginjal
mengalami gangguan atau kerusakan, atau terjadinya gangguan penyerapan vitamin D di
usus. Kekurangan vitamin D bisa menyebabkan penyakit rakitis pada anak-anak atau
osteomalacia pada orang dewasa. Untuk mencegah dan mengatasi kondisi tersebut,
dibutuhkan suplemen vitamin D.
9
Konsultasikan dengan dokter jika Anda berencana mengonsumsi suplemen
vitamin D bersama obat, suplemen, atau produk herbal.
Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan suplemen vitamin D jika
Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah
mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin D.
Usia >50 tahun: 20–25 mcg (800–1.000 IU) per hari. Dosis akan dikombinasikan
dengan suplemen kalsium.
Dewasa: 0,25–1,5 mcg (10.000–60.000 IU) per hari. Dosis akan dikombinasikan
dengan suplemen fosfat.
Anak-anak: 1–2 mcg (40.000–80.000 IU) per hari. Dosis akan dikombinasikan dengan
suplemen fosfat.
10
Dewasa terkonfirmasi: 400–1.000 IU per hari, selama 14 hari.
Anak usia <3 tahun terkorfirmasi: 400 IU per hari.
Anak usia >3 tahun terkonfirmasi:000 IU per hari.
Dewasa dengan gejala ringan, sedang, atau berat:000–5.000 IU per hari, selama 14
hari. Untuk pasien gejala sedang dan berat pengobatan akan dilakukan di rumah sakit.
Dewasa belum terkonfirmasi: 400–1.000 IU per hari.
Angka kecukupan gizi (AKG) harian vitamin D bervariasi berdasarkan usia, jenis
kelamin, dan kondisi kesehatan tiap orang. Berikut ini adalah AKG vitamin D per hari
secara umum:
Sebelum mengonsumsi suplemen apa pun, selalu baca aturan penggunaan yang tertera di
kemasan produk. Jika Anda ragu atau memiliki kondisi kesehatan khusus, diskusikan
dengan dokter perihal dosis, pilihan produk, dan cara penggunaan yang sesuai dengan
kondisi Anda.
Perlu diingat bahwa suplemen vitamin dan mineral dikonsumsi untuk memenuhi
kebutuhan tubuh terhadap vitamin dan mineral, terutama ketika asupan vitamin dan
mineral dari makanan saja tidak cukup.
Suplemen vitamin D dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Namun, suplemen
ini sebaiknya dikonsumsi setelah makan karena dapat meningkatkan penyerapan vitamin
D oleh tubuh.
Simpan suplemen vitamin D di tempat yang terhindar dari paparan sinar matahari
langsung. Jauhkan suplemen dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Vitamin D dengan Obat Lain
Berikut ini adalah sejumlah interaksi yang dapat terjadi jika suplemen vitamin D
dikonsumsi bersama obat lain:
11
Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama jantung jika dikonsumsi dengan
digoxin
Peningkatan kadar aluminium di dalam tubuh jika dikonsumsi bersama obat
antasida yang mengandung aluminium
Penurunan efektivitas diltiazem
Penurunan penyerapan vitamin D jika dikonsumsi dengan orlistat atau
cholestyramine
Peningkatan risiko terjadinya hiperkalsemia jika dikonsumsi dengan diuretik
thiazide, kalsium, atau fosfat
Jika digunakan sesuai dosis yang dianjurkan, suplemen vitamin D jarang sekali
menimbulkan efek samping. Namun jika dikonsumsi berlebihan, suplemen vitamin D
mungkin dapat menyebabkan tingginya kadar kalsium dan timbulnya keluhan tertentu,
seperti mual dan muntah, mudah haus, merasa lelah, kehilangan nafsu makan, konstipasi,
atau perubahan mood.
Periksakan ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau makin
memburuk. Anda juga harus segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi setelah
mengonsumsi suplemen vitamin D.
7. Vitamin E
Vitamin E adalah suplemen untuk mencegah dan mengatasi kekurangan vitamin E.
Vitamin E merupakan vitamin larut lemak dengan efek antioksidan yang bermanfaat
untuk mencegah kerusakan sel akibat paparan radikal bebas.
Merek dagang vitamin E: Blackmores Natural E 250 IU, Halowell E 200, Lipesco-E,
Nature`s Health Vitamin E, Original-E, Sea-Quill Vitamin E 400 IU, Ulti Pride Vitamin
E 400 IU
12
Vitamin E untuk ibu hamil dan menyusui:
Suplemen vitamin E dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui,
jangan menggunakan suplemen ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
Bentuk obat : Tablet dan kapsul
Dosis dan durasi penggunaan vitamin E akan ditentukan oleh dokter sesuai dengan
kondisi pasien, jenis sediaan vitamin E, dan usia pasien. Suplemen vitamin E bisa
tersedia dalam bentuk d-α tocopherol atau dl-α-tocopheril acetate. Secara umum, berikut
ini adalah dosis suplemen vitamin E berdasarkan tujuan penggunaannya:
13
Bayi usia <1 bulan: 10 mg/kgBB, sekali sehari.
Anak usia ≥1 bulan sampai 18 tahun: 2–10 mg/kgBB per hari.
14
Suplemen ini sebaiknya dikonsumsi saat makan. Penyerapan vitamin E oleh tubuh akan lebih
baik jika dikonsumsi bersama makanan.
Simpan vitamin E di tempat yang terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan
suplemen dari jangkauan anak-anak.
Berikut ini adalah sejumlah interaksi yang dapat terjadi jika suplemen vitamin E dikonsumsi
bersama obat lain:
Vitamin E jarang menyebabkan efek samping terutama jika dikonsumsi dalam dosis yang
sesuai. Namun jika dikonsumsi secara berlebihan, vitamin E dapat dapat menimbulkan
efek samping berupa mual, diare, pusing, nyeri perut, lelah yang tak biasa, atau
penglihatan kabur.
8. Vitamin K
Vitamin K adalah nutrisi yang diperlukan tubuh dalam proses pembekuan darah. Vitamin K
terkandung secara alami di dalam makanan dan tersedia dalam bentuk suplemen tambahan.
Sumber utama vitamin K adalah sayuran dan buah-buahan. Jenis sayuran yang mengandung
vitamin K antara lain kangkung, bayam, brokoli, lobak, sawi, dan kubis. Sedangkan beberapa
jenis buah yang mengandung vitamin K adalah alpukat, buah ara, kiwi, delima, dan anggur.
Meski tidak sebanyak di dalam sayuran, vitamin K juga dapat ditemukan di ikan, daging, hati,
serta kuning telur.
Fungsi utama vitamin K adalah membantu proses pembekuan darah. Bila tubuh kekurangan
vitamin K, darah akan sulit membeku. Akibatnya, orang yang kekurangan vitamin K akan mudah
mengalami perdarahan. Kekurangan vitamin K lebih sering dialami oleh bayi baru lahir
dibanding orang dewasa.
Merek dagang Vitamin K: Nourish Skin, Nutrimax Complete Multivitamins & Minerals,
Bonesco, Cal-95, Prohem, Vitadion, Vitka Infant.
15
Golongan : Vitamin
Kategori : Obat bebas dan resep
Manfaat : Mengatasi kekurangan vitamin K pada bayi baru lahir dan mengatasi
perdarahan akibat kelebihan obat antikoagulan.
Digunakan oleh : Dewasa
Vitamin K untuk ibu hamil dan menyusui :
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping
terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Suplemen ini hanya
boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko
terhadap janin.
Belum diketahui apakah vitamin K dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda
sedang menyusui, jangan menggunakan suplemen ini tanpa berkonsultasi dulu dengan
dokter.
Bentuk obat : Tablet, injeksi.
16
Untuk mencegah perdarahan akibat kekurangan vitamin K, pada bayi yang baru dilahirkan, akan
diberikan suntikan vitamin K dengan dengan dosis yang disesuaikan dengan berat badan dan
kondisi bayi. Suntikan hanya diberikan di bawah pengawasan dokter.
Konsumsi suplemen vitamin K bersamaan dengan obat lain dapat menimbulkan efek interaksi
yang tidak diinginkan. Berikut adalah interaksi yang terjadi:
Menurunkan kadar gula darah sampai di bawah normal, jika dikonsumsi dengan obat
diabetes.
Mengurangi penyerapan vitamin K, jika dikonsumsi bersama obat pengikat asam
empedu, seperti cholestyramine.
Menurunkan efektifitas obat antikoagulan dalam membekukan darah.
Mengurangi penyerapan vitamin K, jika dikonsumsi dengan orlistat.
17
Menurunkan efektifitas vitamin K, jika dikonsumsi dengan antibiotik.
Mudah berkeringat
Gangguan indera pengecap
Bibir membiru
Pusing seperti hendak pingsan
Sesak napas
Kulit dan putih mata menguning
Jika mengalami keluhan di atas, segera ke IGD atau lakukan pemeriksaan ke dokter untuk
mendapatkan penanganan.
2.4. Anemia
Anemia adalah salah satu penyakit gangguan darah yang ditandai dengan kurangnya jumlah sel
darah merah dalam tubuh manusia. Itu sebabnya, kondisi ini disebut juga sebagai penyakit
kurang darah (tidak sama dengan darah rendah).
18
Kurang darah juga bisa terjadi jika sel-sel darah merah tidak mengandung cukup hemoglobin.
Hemoglobin adalah protein kaya zat besi yang memberikan warna merah pada darah.
Protein ini membantu sel-sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Jika tubuh kekurangan asupan zat besi dari makanan, hemoglobin akan terganggu.
Dikutip dari Mayo Clinic, jumlah darah merah (eritrosit) normal pada laki-laki berjumlah 4,32 –
5,72 juta sel/mcL dan perempuan sebanyak 3,90 – 5,02 juta sel/mcL.
Sementara itu, kadar hemoglobin normal untuk laki-laki adalah 13,2 – 16,6 gram/dL dan 11,6 –
15,0 gram/dL untuk perempuan. Apabila, kurang dari itu, Anda juga bisa disebut kurang darah.
Meski begitu, angka normal hemoglobin dapat berbeda-beda tergantung alat pemeriksaan yang
digunakan oleh laboratorium tersebut.
Jika Anda memiliki anemia, tubuh Anda tidak mendapatkan cukup darah yang mengandung
banyak oksigen. Akibatnya, Anda mungkin merasa cepat lelah atau lemah. Anda juga mungkin
mengalami gejala lain, seperti sesak napas, pusing, atau sakit kepala.
Kondisi ini sangat umum terjadi dan dapat memengaruhi lebih dari 1,6 miliar orang di dunia.
Wanita dan orang-orang dengan penyakit kronis, seperti kanker, memiliki risiko tertinggi terkena
kondisi ini.
Kondisi kekurangan darah yang parah atau berlangsung lama dapat merusak jantung, otak, dan
organ lain dalam tubuh Anda. Tak jarang kondisi ini dapat menyebabkan kematian apabila sudah
parah.
Gejala
Anemia pada taraf ringan mungkin tidak memunculkan gejala yang begitu berarti.
Namun, kondisi ini bisa semakin parah apabila tidak kunjung ditangani. Jika semakin
memburuk, gejala kurang darah yang muncul bisa lebih berat, seperti:
19
Warna kulit pucat
Sesak napas
Apabila merasa mudah lelah tanpa aktivitas berat atau bahkan tanpa alasan tertentu, cobalah
untuk berkonsultasi ke dokter. Terutama jika Anda mengalami gejala-gejala di atas. Meski
begitu, Anda belum tentu anemia sekalipun mengalami gejala di atas.
Rasa lelah umumnya bisa jadi karena kadar hemoglobin rendah. Ini merupakan tanda awal Anda
mungkin kekurangan zat besi atau penyebab lain.
Anda bisa saja tak menyadari kadar Hb rendah. Hal ini umumnya diketahui ketika seseorang
hendak melakukan donor darah tapi tak memenuhi kualifikasi karena kadarnya yang rendah.
Penyebab
Ada banyak organ tubuh yang ikut bertanggung jawab untuk membantu membuat sel darah
merah. Namun, sebagian besar pekerjaan ini dilakukan di sumsum tulang. Sumsum adalah
jaringan lunak di tengah tulang yang membantu membentuk semua sel darah.
Sel-sel darah merah yang masih muda umumnya dapat bertahan antara 90 – 120 hari. Secara
alami, tubuh kemudian akan mengganti sel-sel darah tua dan sudah rusak.
Proses ini semua diatur oleh hormon erythropoietin (EPO) yang dibuat di ginjal. Hormon ini
akan memberikan sinyal kepada sumsum tulang Anda untuk membuat lebih banyak sel darah
merah.
Pada kebanyakan kasus, anemia disebabkan oleh kadar hemoglobin yang tidak mencukupi.
Jenis-Jenis
Saat ini. ada lebih dari 400 jenis anemia yang telah teridentifikasi. Anemia akibat kekurangan zat
besi, alias defisiensi besi adalah yang paling umum terjadi di seluruh dunia.
Anemia defisiensi zat besi, terjadi karena kemampuan tubuh dalam menyerap zat besi
telah menurun.
Anemia kekurangan vitamin B-12 dan folat
20
Anemia karena penyakit kronis, seperti penyakit ginjal, leukemia atau kanker darah
lainnya, lupus, HIV, dan rheumatoid arthritis.
Anemia akibat efek samping kemoterapi, menyebabkan produksi sel darah merah
dalam tubuh berhenti sementara.
Anemia aplastik adalah kondisi kekurangan darah merah akibat kegagalan fungsi
sumsum tulang.
Anemia akibat kehilangan darah akut, bisa terjadi karena pembedahan, trauma, atau
perdarahan akut dari luka
Anemia kehilangan darah kronis, dapat terjadi karena menstruasi berat (menorrhagia)
atau karena perdarahan saluran pencernaan. Kondisi ini juga dapat menyebabkan
kekurangan zat besi.
Anemia karena keturunan bisa terjadi akibat struktur hemoglobin atau sel darah merah
berubah, sehingga membuatnya lebih rapuh atau berumur pendek, seperti anemia sel
sabit, talasemia, defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD), defisiensi piruvat
kinase, elliptocytosis herediter, dan spherocytosis herediter.
Anemia hemolitik alloimun adalah jenis kurang darah akibat golongan darah yang tidak
kompatibel. Ini bisa terjadi melalui reaksi transfusi atau pada kehamilan ketika darah ibu
Rh-negatif dan darah janin Rh-positif.
Anemia hemolitik autoimun adalah penyakit yang disebabkan oleh kekeliruan sistem
kekebalan tubuh sehingga menyerang dan menghancurkan sel darah merah.
Anemia induksi obat, terjadi akibat reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap efek obat
antibiotik.
Anemia hemolitik mekanis adalah penyakit yang disebabkan oleh kerusakan fisik pada
sel darah merah. Faktor pemicunya dapat berupa efek alat medis, tekanan darah tinggi,
atau bahkan aktivitas berat.
Hemoglobinuria nokturnal paroksismal adalah jenis kekurangan darah yang terjadi
ketika tubuh Anda menghancurkan sel darah merah lebih cepat. Selain itu tubuh juga
membuat setiap jenis sel darah terlalu sedikit.
Faktor Risiko
Pola makan kurang vitamin atau kadar nutrisi tertentu, seperti zat besi atau vitamin B12
Gangguan usus, seperti penyakit celiac dan penyakit Crohn
Menstruasi
Kehamilan
Punya penyakit kronis, seperti kanker, ginjal atau gagal hati.
Riwayat keluarga
21
Faktor-faktor lain seperti pernah mengalami infeksi tertentu, penyakit darah, gangguan
autoimun, alkoholisme, paparan bahan kimia beracun, juga dapat menurunkan produksi
sel darah merah
Komplikasi
Jika tidak diobati, gangguan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius. Beberapa
komplikasi yang dapat muncul akibat anemia yang tak ditangani adalah:
Kelelahan berat. Anda mungkin akan mudah lelah sehingga tidak dapat menyelesaikan
tugas sehari-hari. Anda mungkin terlalu lelah untuk bekerja atau bahkan beraktivitas
ringan
Masalah jantung. Kondisi kekurangan darah ini dapat menyebabkan aritmia, yaitu
denyut jantung yang cepat atau tidak teratur. Jantung Anda harus memompa lebih banyak
darah untuk memenuhi kekurangan oksigen dalam darah. Kondisi ini bahkan dapat
menyebabkan gagal jantung kongestif.
Kematian. Beberapa kondisi keturunan, seperti anemia sel sabit, bisa menjadi serius dan
menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa. Kehilangan banyak darah dengan cepat
dan parah dapat berakibat fatal.
Cara dokter mendiagnosis penyakit anemia adalah dengan lebih dulu memeriksa kondisi fisik
pasien tersebut, dengan mencari tahu gejala-gejala yang muncul.
Jika gejala yang Anda rasakan dicurigai sebagai kurang darah, dokter mungkin akan melakukan
pemeriksaan darah lengkap (juga disebut CBC, complete blood count) yang dapat menunjukkan
jika Anda memiliki anemia normositik.
Jika tes darah lengkap Anda menunjukkan rendahnya jumlah sel darah merah yang berukuran
normal, dokter mungkin akan merekomendasikan lebih banyak tes lanjutan untuk memastikan
diagnosis secara resmi.
Jika Anda lahir dengan kondisi ini, anggota keluarga yang lain juga mungkin perlu diuji.
Tes kadar zat besi, vitamin B12, asam folat, dan vitamin dan mineral lainnya
Tes jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin
Tes jumlah retikulosit
Tes-tes lain mungkin dilakukan untuk menemukan masalah medis yang dapat menyebabkan
Anda mengalami kekurangan darah.
22
Cara membaca hasil diagnosis
Pada orang dewasa, kondisi anemia dapat ditandai dengan jumlah darah yang dibawa batas
normal. Berikut adalah jumlah normal darah orang dewasa:
Hemoglobin (Hb) laki-laki 13,2 – 16,6 gram/dL dan perempuan 11,6 – 15,0 gram/dL
Hematokrit laki-laki: 40 – 52%; wanita 35 – 47%
Setelah mendiagnosis dan hasilnya positif, dokter Anda mungkin merujuk Anda ke ahli
hematologi, seorang dokter yang berspesialisasi dalam gangguan darah, untuk menentukan
penyebab tubuh yang kekurangan darah.
Jika Anda dipastikan punya anemia, dokter Anda mungkin menganjurkan tes tambahan untuk
menentukan penyebab yang mendasarinya.
Misalnya, defisiensi zat besi dapat disebabkan oleh perdarahan kronis ulkus (luka), polip jinak di
usus besar, kanker usus besar, tumor atau masalah ginjal.
Kadang mungkin perlu untuk mempelajari sampel sumsum tulang Anda untuk mendiagnosis
kondisi kekurangan darah ini.
Pengobatan anemia umumnya dilakukan dengan tujuan mengatasi penyebab kekurangan darah
Anda terlebih dahulu.
Transfusi darah
Kortikosteroid atau obat lain yang menekan sistem kekebalan tubuh
Erythropoietin, obat yang membantu sumsum tulang Anda membuat lebih banyak sel
darah
Suplemen zat besi, vitamin B12, asam folat, atau vitamin dan mineral lainnya
Penyakit ini bisa menjadi sangat parah, kronis, atau bahkan fatal ketika jenisnya adalah yang
diwariskan. Namun, dengan pengobatan yang tepat, penyakit kekurangan darah yang paling
parah sekalipun kemungkinan dapat diatasi.
Pencegahan
Sering kali, Anda dapat mengatasi anemia dan mencegah kondisi kekurangan sel darah merah
tanpa perlu perawatan medis khusus.
23
Beberapa kondisi anemia memang tidak dapat dicegah. Namun, terdapat beberapa hal yang bisa
Anda lakukan untuk mencegah anemia defisiensi zat besi dan vitamin dengan cara memilih diet
yang mencakup berbagai vitamin dan nutrisi, seperti:
24