Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH GIZI DAN DIET

“ Pencegahan dan Penanganan Kekurangan Vitamin dan Anemia”

Disusun Oleh:
Lailatul Istiqma (P032114401022)
Nurul Fadila (P032114401029)
Yessi Padian Putri Adillah (P032114401041)
Dosen Pengampu:
Irma Susan Paramita, S.Gz, M.Kes

POLTEKKES KEMENKES RIAU


D3 KEPERAWATAN
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada kami
untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ Pencegahan dan Penanganan Kekurangan Vitamin
dan Anemia” pada mata kuliah Gizi dan Diet di Poltekkes Kemenkes Riau. Selain itu, penulis
juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu selaku dosen mata kuliah Gizi dan
Diet. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang
yang ditekuni penulis. Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 02 Februari 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Vitamin adalah nutrisi mikro yang berperan vital untuk menopang kehidupan. Vitamin
berperan dalam ratusan aktivitas di dalam tubuh, mulai dari menguatkan tulang, memulihkan
luka, serta meningkatkan fungsi imun tubuh. Vitamin tergolong sebagai nutrisi esensial yang
harus dicukupkan dari luar tubuh. Sayangnya, walau tergolong sebagai nutrisi mikro atau
dibutuhkan dalam jumlah kecil, banyak orang yang masih mengalami defisiensi atau
kekurangan vitamin tertentu.
Anemia adalah masalah kesehatan yang sangat umum. Kondisi yang juga dikenal dengan
kurang darah ini terjadi setidaknya pada lebih dari 1,6 miliar orang di dunia. Wanita, baik
yang remaja maupun dewasa, serta orang-orang dengan penyakit kronis tertentu memiliki
risiko yang lebih tinggi terkena kondisi ini. Faktor risiko penyebab anemia yang paling
umum adalah kekurangan gizi. Dari latar belakang yang telah dipaparkan, maka penulis ingin
memaparkan lebih lanjut pentingnya vitamin dan cara pencegahan anemia kepada pembaca.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan manfaat vitamin?
2. Apa yang terjadi jika kekurangan vitamin?
3. Bagaimana pencegahan dan penanganan kekurangan vitamin?
4.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan manfaat vitamin
2. Untuk mengetahui akibat kekurangan vitamin
3. Untuk mengetahui pencegahan dan penanganan kekurangan vitamin
4.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Manfaat Vitamin


Vitamin adalah zat senyawa kimia yang dibutuhkan oleh tubuh yang tugasnya adalah
mengatur proses kegiatan tubuh. Vitamin juga berfungsi untuk pertumbuhan sel dan
mengatur penggunaan makanan dan energi yang masuk ke dalam tubuh. Setiap makhluk
hidup membutuhkan vitamin, jika tubuh kekurangan vitamin maka tubuh akan rentan
terhadap penyakit. vitamin biasanya terdapat pada makanan seperti sayuran dan buah-
buahan. Tubuh kita hanya membutuhkan sedikit saja vitamin, tetapi harus terus menerus.
Vitamin juga membuat tubuh kita lebih sehat dan kuat, maka dari itu kita selalu dianjurkan
makan makanan yang mengandung banyak vitamin.
Jenis Macam Macam Vitamin Beserta Sumbernya:
1. Vitamin A
Vitamin A atau yang sering juga disebut dengan retinol merupakan jenis vitamin yang
berfungsi dalam menjaga dan merawat kecantikan kulit agar kulit selalu lembut dan halus.
Selain itu vitamin A juga sangat baik untuk kesehatan mata. Jenis-jenis makanan yang
mengandung vitamin A diantaranya wortel, ubi jalar, sayuran yang berwarna hijau dan
kuning, labu siam, alpukat, semangka, dan masih banyak lagi.
2. Vitamin B1
Vitamin B1 atau yang sering disebut Tiamin berfungsi dalam menambah nafsu makan dan
mengatur alat-alat pernapasan serta fungsi saraf. Makanan yang mengandung vitamin B1
yaitu biji-bijian, ragi, gandum, kacang-kacangan, telur, beras dan lain sebagainya.
3. Vitamin B2
Ribloflavin atau vitamin B2 memiliki fungsi dalam pertumbuhan tubuh, dapat menjaga
kesehatan rambut dan kulit, menjaga kesehatan kuku, dan membantu proses metabolisme
dalam tubuh sehingga bisa menghasilkan energi. Makanan yang mengandung vitamin B2
diantaranya yaitu ragi, susu, kacang-kacangan, telur, dan lain sebagainya.

5
4. Vitamin B6
Pridoksin atau vitamin B6 memiliki fungsi yang hampir sama dengan vitamin B2 yaitu
menjaga kesehatan kulit dan rambut serta berguna dalam pertumbuhan tubuh. Fungsi lainnya
yaitu dapat mengurangi rasa mual serta mabuk saat dalam perjalanan, mengurangi gejala
kejang-kejang, serta mencegah peradangan kulit kasar. Jagung, biji-bijian yang masih
memiliki kulit ari, ikan dan ragi adalah beberapa makanan yang mengandung vitamin B6.
5. Vitamin B12
Vitamin B12 atau yang sering kita sebut dengan sianokobalamin berfungsi dalam
pembentukan sel-sel darah merah dan memperbaiki konsentrasi yang sering terganggu. Hati,
daging dan juga telur adalah jenis makanan yang mengandung vitamin B12.
6. Vitamin C
Vitamin C atau asam arkobat berfungsi dalam proses penyembuhan infeksi dan dapat
menanggulangi alergi. Makanan yang mengandung vitamin C diantaranya sayuran segar,
jeruk, tomat, nanas dan lain-lain.
7. Vitamin D
Vitamin D diperlukan oleh tubuh dalam proses pembentukan tulang serta memperkuat
rangka. Beberapa makanan yang mengandung vitamin D yaitu kuning telur, minyak ikan,
mentega, susu, dan ikan laut. Sumber makanan tersebut masih berupa provitamin D, dan
belum membentuk vitamin D. Sinar matahari akan mengubah provitamin D tersebut menjadi
vitamin D pada permukaan kulit.
8. Vitamin E
Tokoferol atau vitamin E berfungsi dalam mencegah kemandulan, keguguran serta
perdarahan. Minyak zaitun, kecambah biji-bijian, dan minyak kelapa merupakan sumber
vitamin E yang baik bagi tubuh.
9. Vitamin K
Vitamin K berperan dalam proses pembekuan darah saat terjadi luka. Vitamin K banyak
terdapat pada sayuran hijau, kedelai dan tomat.

6
2.2 Akibat Dari Kekurangan Vitamin
Ketika kebutuhan tubuh kita akan vitamin tidak tercukupi, maka kondisi tersebut akan
menimbulkan gangguan bagi kesehatan kita, yaitu yang dikenal dengan istilah avitaminosis.
Berikut ini penjelasan tentang apa yang terjadi jika tubuh kita kekurangan vitamin.
1. Vitamin A

Jika tubuh anda kekurangan vitamin A maka dapat menyebabkan penyakit katarak, rabun
senja, infeksi saluran pernafasan, serta kulit yang tidak sehat.

2. Vitamin B1

Kekurangan vitamin B1 dapat menyebabkan tubuh yang mudah lelah, gangguan pada saraf,
pencernaan yang tidak lancar dan penyakit beri-beri.
3. Vitamin B2
Adapun penyakit yang terkait dengan penglihatan akibat kekurangan riboflavin adalah
katarak dan keratitis (penyakit yang diakibatkan oleh terjadinya peradangan pada kornea
mata).
4. Vitamin B6
Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan sulit tidur, kulit kasar, depresi dan mudah
tersinggung.
5. Vitamin B12
Kekurangan B12 maka dapat menyebabkan kelelahan, munculnya penyakit anemia, dan
gangguan pada kulit.
6. Vitamin C
Gusi berdarah, terhambatnya proses penyembuhan luka, nyeri pada area persendian, dan daya
tahan terhadap infeksi yang rendah adalah ciri-ciri orang yang kekurangan vitamin C.
7. Vitamin D
Jika anda kekurangan vitamin D maka akan timbul gejala pertumbuhan yang terhambat,
bentuk kaki yang bengkok, gigi keropos, serta kejang-kejang pada otot.
8. Vitamin E
Jika tubuh kekurangan vitamin E maka dapat menimbulkan kemandulan dan gangguan pada
otot.
9. Vitamin K

7
Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan darah yang sukar membeku.
2.3 Pencegahan dan Penanganan Kekurangan Vitamin
1. Vitamin A
Untuk mencegah kekurangan vitamin A dapat dilakukan dengan cara banyak mengkonsumsi
sayur dan buah-buahan. Vitamin A terdapat pada sayur atau buah yang berwarna hijau,
kuning merah atau gelap seperti contohnya pada kangkung, bayam, ubi, wortel, daun selada,
pepaya, tomat dsb. Juga pada balita dianjurkan untuk mendapat suplemen kapsul vitamin A
(setiap bulan Februari dan Agustus, termasuk dalam program pemerintah).
2. Vitamin B
Caranya dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung vitamin tersebut.
Contohnya seperti telur, bayam, susu, yoghurt, daging ayam, dan sebagainya. Selain itu,
kebutuhan vitamin B juga dapat terpenuhi dengan mengkonsumsi suplemen atau
multivitamin. Dengan konsumsi makanan dan suplemen yang seimbang maka kebutuhan
vitamin B bisa terpenuhi. Berbagai masalah kesehatan juga bisa dicegah.
5. Vitamin C
Dengan mengonsumsi cukup vitamin C dari makanan sumber vitamin C atau melalui
suplemen tertentu. Kadar vitamin C harian yang direkomendasikan pada tiap-tiap usia, yaitu:
Bayi hingga usia 6 bulan: 40 mg (diberikan melalui ASI)
7 hingga 12 bulan: 50 mg
1 hingga 3 tahun: 15 mg
4 hingga 8 tahun: 25 mg
9 hingga 13 tahun: 45 mg
14 hingga 18 tahun: 75 mg pada pria dan 65 mg pada wanita
19 tahun ke atas: 90 mg pada pria dan 75 mg pada wanita
Selama masa kehamilan, ibu hamil sebaiknya mengonsumsi minimal 85 mg vitamin C
hingga 120 mg ketika menyusui.Beberapa jenis makanan yang banyak mengandung vitamin
C, antara lain:
 Buah-buahan, seperti jeruk, lemon, stroberi, jambu, kiwi, dan pepaya
 Sayur-sayuran, seperti tomat, wortel, paprika, brokoli, kentang, kubis, dan bayam
Sumber lainnya, yaitu hati dan tiram

6. Vitamin D

8
Vitamin D adalah suplemen untuk mencegah dan mengatasi kekurangan vitamin D.
Vitamin D merupakan vitamin larut lemak yang diperlukan untuk membantu penyerapan
kalsium dan fosfor di dalam tubuh.

Vitamin D dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu ergocalciferol (vitamin D2) dan
cholecalciferol (vitamin D3). Secara alami, vitamin D2 bisa ditemukan di beberapa jenis
jamur, sedangkan vitamin D3 bisa ditemukan pada hati sapi, kuning telur, atau keju.
Pembentukan vitamin D di dalam tubuh dibantu oleh paparan sinar matahari.
Kekurangan atau defisiensi vitamin D biasanya terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan
sinar matahari yang cukup, tidak terpenuhinya kebutuhan vitamin D dari makanan, ginjal
mengalami gangguan atau kerusakan, atau terjadinya gangguan penyerapan vitamin D di
usus. Kekurangan vitamin D bisa menyebabkan penyakit rakitis pada anak-anak atau
osteomalacia pada orang dewasa. Untuk mencegah dan mengatasi kondisi tersebut,
dibutuhkan suplemen vitamin D.

Golongan : Obat bebas dan resep


Kategori : Suplemen vitamin
Manfaat : Mencegah dan mengatasi kekurangan vitamin D dan digunakan
dalam pengobatan osteoporosis, hipoparatiroid, rakitis, atau hipofosfatemia
Dikonsumsi oleh :Dewasa dan anak-anak
Vitamin D untuk ibu hamil dan menyusui :
 Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping
terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
 Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi
besarnya risiko terhadap janin.
 Suplemen vitamin D dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui,
jangan menggunakan suplemen ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
Bentuk obat : Kapsul, sirop, dan tablet

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Vitamin D


Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum mengonsumsi suplemen vitamin D,
yaitu:

 Jangan mengonsumsi suplemen vitamin D jika Anda alergi terhadap vitamin D.


 Jangan mengonsumsi suplemen vitamin D jika Anda menderita penumpukan
vitamin D dalam tubuh (hipervitaminosis), tingginya kadar kalsium dalam
darah (hiperkalsemia), atau malabsorbsi makanan.
 Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan suplemen vitamin D jika
Anda pernah atau sedang menderita penyakit jantung, gangguan elektrolit, atau
penyakit ginjal, termasuk gagal ginjal atau batu ginjal.

9
 Konsultasikan dengan dokter jika Anda berencana mengonsumsi suplemen
vitamin D bersama obat, suplemen, atau produk herbal.
 Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan suplemen vitamin D jika
Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
 Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah
mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin D.

Dosis dan Aturan Pakai Vitamin D


Dosis vitamin D diberikan berdasarkan usia dan kondisi yang diderita pasien. Pada umumnya,
vitamin D sediaan 400–5.000 IU dapat dibeli secara bebas, sedangkan vitamin D sediaan 50.000
IU hanya dapat dibeli dengan resep dokter.
Berikut ini adalah dosis umum vitamin D berdasarkan usia dan tujuan penggunaannya:

Tujuan: Suplementasi vitamin D

Usia 1–70 tahun: 15 mcg (600 IU) per hari.


Usia 0–12 bulan: 10 mcg (400 IU) per hari.

Tujuan: Menangani dan mencegah osteoporosis

Usia >50 tahun: 20–25 mcg (800–1.000 IU) per hari. Dosis akan dikombinasikan
dengan suplemen kalsium.

Tujuan: Menangani rakitis

Dewasa dan anak-anak: 0,3–12,5 mcg (12.000–500.000 IU) per hari.

Tujuan: Menangani hipofosfatemia

Dewasa: 0,25–1,5 mcg (10.000–60.000 IU) per hari. Dosis akan dikombinasikan
dengan suplemen fosfat.
Anak-anak: 1–2 mcg (40.000–80.000 IU) per hari. Dosis akan dikombinasikan dengan
suplemen fosfat.

Tujuan: Menangani hipoparatiroid

Dewasa: 0,625–5 mcg (50.000–200.000 IU) per hari.

Tujuan: Pengobatan COVID-19

10
Dewasa terkonfirmasi: 400–1.000 IU per hari, selama 14 hari.
Anak usia <3 tahun terkorfirmasi: 400 IU per hari.
Anak usia >3 tahun terkonfirmasi:000 IU per hari.
Dewasa dengan gejala ringan, sedang, atau berat:000–5.000 IU per hari, selama 14
hari. Untuk pasien gejala sedang dan berat pengobatan akan dilakukan di rumah sakit.
Dewasa belum terkonfirmasi: 400–1.000 IU per hari.

Angka Kecukupan Gizi Vitamin D

Angka kecukupan gizi (AKG) harian vitamin D bervariasi berdasarkan usia, jenis
kelamin, dan kondisi kesehatan tiap orang. Berikut ini adalah AKG vitamin D per hari
secara umum:

Usia 0–5 bulan: 10 mcg


Usia 6–11 bulan: 10 mcg
Usia 1–3 tahun: 15 mcg
Usia 4–6 tahun: 15 mcg
Usia 7–64 tahun: 15 mcg
Usia ≥65 tahun: 20 mcg
Ibu hamil: 15 mcg
Ibu menyusui: 15 mcg

Cara Mengonsumsi Vitamin D dengan Benar

Sebelum mengonsumsi suplemen apa pun, selalu baca aturan penggunaan yang tertera di
kemasan produk. Jika Anda ragu atau memiliki kondisi kesehatan khusus, diskusikan
dengan dokter perihal dosis, pilihan produk, dan cara penggunaan yang sesuai dengan
kondisi Anda.

Perlu diingat bahwa suplemen vitamin dan mineral dikonsumsi untuk memenuhi
kebutuhan tubuh terhadap vitamin dan mineral, terutama ketika asupan vitamin dan
mineral dari makanan saja tidak cukup.

Suplemen vitamin D dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Namun, suplemen
ini sebaiknya dikonsumsi setelah makan karena dapat meningkatkan penyerapan vitamin
D oleh tubuh.

Simpan suplemen vitamin D di tempat yang terhindar dari paparan sinar matahari
langsung. Jauhkan suplemen dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Vitamin D dengan Obat Lain

Berikut ini adalah sejumlah interaksi yang dapat terjadi jika suplemen vitamin D
dikonsumsi bersama obat lain:

11
 Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama jantung jika dikonsumsi dengan
digoxin
 Peningkatan kadar aluminium di dalam tubuh jika dikonsumsi bersama obat
antasida yang mengandung aluminium
 Penurunan efektivitas diltiazem
 Penurunan penyerapan vitamin D jika dikonsumsi dengan orlistat atau
cholestyramine
 Peningkatan risiko terjadinya hiperkalsemia jika dikonsumsi dengan diuretik
thiazide, kalsium, atau fosfat

Efek Samping dan Bahaya Vitamin D

Jika digunakan sesuai dosis yang dianjurkan, suplemen vitamin D jarang sekali
menimbulkan efek samping. Namun jika dikonsumsi berlebihan, suplemen vitamin D
mungkin dapat menyebabkan tingginya kadar kalsium dan timbulnya keluhan tertentu,
seperti mual dan muntah, mudah haus, merasa lelah, kehilangan nafsu makan, konstipasi,
atau perubahan mood.

Periksakan ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau makin
memburuk. Anda juga harus segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi setelah
mengonsumsi suplemen vitamin D.

7. Vitamin E
Vitamin E adalah suplemen untuk mencegah dan mengatasi kekurangan vitamin E.
Vitamin E merupakan vitamin larut lemak dengan efek antioksidan yang bermanfaat
untuk mencegah kerusakan sel akibat paparan radikal bebas.

Secara alami, vitamin E banyak terkandung di kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak


sayur. Suplemen vitamin E diperlukan saat sesorang tidak bisa mencukupi kebutuhan
vitamin E secara alami.
Kekurangan vitamin E bisa terjadi pada orang yang menderita kondisi tertentu, seperti
abetalipoproteinemia atau cystic fibrosis.

Merek dagang vitamin E: Blackmores Natural E 250 IU, Halowell E 200, Lipesco-E,
Nature`s Health Vitamin E, Original-E, Sea-Quill Vitamin E 400 IU, Ulti Pride Vitamin
E 400 IU

Golongan : Obat bebas


Kategori : Suplemen vitamin
Manfaat : Mencegah dan mengatasi defisiensi vitamin E dan sebagai
suplemen pada kondisi cystic fibrosis
Dikonsumsi oleh : Dewasa dan anak-anak

12
Vitamin E untuk ibu hamil dan menyusui:

 Kategori C: Belum diketahui apakah vitamin E bisa membahayakan janin.


Namun, jika dikonsumsi dalam dosis yang tidak berlebihan umumnya aman.

 Konsultasikan perihal penggunaan suplemen vitamin E jika Anda sedang hamil.

 Suplemen vitamin E dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui,
jangan menggunakan suplemen ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
Bentuk obat : Tablet dan kapsul

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Vitamin E


Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum mengonsumsi suplemen vitamin E, di
antaranya:
 Jangan mengonsumsi suplemen vitamin E jika Anda alergi terhadap obat ini.
 Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan suplemen vitamin E jika Anda
menderita diabetes, defisiensi vitamin K, retinitis pigmentosa, atau kelainan darah,
termasuk anemia, gangguan pembekuan darah, atau hemofilia.
 Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan suplemen vitamin E jika Anda pernah
menderita penyakit liver, penyakit ginjal, atau stroke.
 Konsultkasikan dengan dokter jika Anda berencana mengonsumsi vitamin E bersama
obat, suplemen, atau produk herbal lain.
 Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan vitamin E jika Anda sedang hamil,
menyusui, atau merencanakan kehamilan.
 Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan dan penghentian konsumsi vitamin E
jika Anda akan menjalani prosedur medis atau operasi tertentu.
 Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi
suplemen yang mengandung vitamin E.

Dosis dan Aturan Pakai Vitamin E

Dosis dan durasi penggunaan vitamin E akan ditentukan oleh dokter sesuai dengan
kondisi pasien, jenis sediaan vitamin E, dan usia pasien. Suplemen vitamin E bisa
tersedia dalam bentuk d-α tocopherol atau dl-α-tocopheril acetate. Secara umum, berikut
ini adalah dosis suplemen vitamin E berdasarkan tujuan penggunaannya:

Tujuan: Mengatasi kekurangan vitamin E

Dewasa: 40–50 mg per hari.

13
Bayi usia <1 bulan: 10 mg/kgBB, sekali sehari.
Anak usia ≥1 bulan sampai 18 tahun: 2–10 mg/kgBB per hari.

Tujuan: Menangani abetalipoproteinemia

Dewasa: 50–100 mg per hari.


Bayi usia <1 bulan: 100 mg/kgBB, sekali sehari.
Anak usia ≥1 bulan sampai 18 tahun: 50–100 mg/kgBB, sekali sehari.

Tujuan: Sebagai suplemen dalam penanganan cystic fibrosis

Dewasa: 100–200 mg per hari.


Anak usia 1 bulan sampai 1 tahun: 50 mg, 1 kali sehari.
Anak usia 1–12 tahun: 100 mg, 1 kali sehari.
Anak usia 12–18 tahun: 200 mg, 1 kali sehari.

Angka Kecukupan Gizi Vitamin E


Angka kecukupan gizi (AKG) harian vitamin E bervariasi berdasarkan usia, jenis kelamin, dan
kondisi kesehatan tiap orang. Berikut ini adalah AKG vitamin E per hari secara umum:

Usia 0–5 bulan: 4 mcg


Usia 6–11 bulan: 5 mcg
Usia 1–3 tahun: 6 mcg
Usia 4–6 tahun: 7 mcg
Usia 7–9 tahun: 8 mcg
Laki-laki usia 10–12 tahun: 11 mcg
Laki-laki usia ≥13 tahun: 15 mcg
Perempuan usia 10–64 tahun: 15 mcg
Perempuan usia ≥65 tahun: 20 mcg
Ibu hamil: 19 mcg
Ibu menyusui: 19 mcg

Cara Mengonsumsi Vitamin E dengan Benar


Sebelum mengonsumsi suplemen apa pun, selalu baca aturan penggunaan yang tertera di
kemasan produk. Jika Anda ragu atau memiliki kondisi kesehatan khusus, diskusikan dengan
dokter perihal dosis, pilihan produk, dan cara penggunaan yang sesuai dengan kondisi Anda.
Perlu diingat bahwa suplemen vitamin dan mineral dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan
tubuh terhadap vitamin dan mineral, terutama ketika asupan vitamin dan mineral dari makanan
saja tidak cukup.

14
Suplemen ini sebaiknya dikonsumsi saat makan. Penyerapan vitamin E oleh tubuh akan lebih
baik jika dikonsumsi bersama makanan.
Simpan vitamin E di tempat yang terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan
suplemen dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Vitamin E dengan Obat Lain

Berikut ini adalah sejumlah interaksi yang dapat terjadi jika suplemen vitamin E dikonsumsi
bersama obat lain:

 Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika dikonsumsi dengan obat


pengencer darah, seperti warfarin
 Penurunan penyerapan vitamin E jika dikonsumsi dengan cholestyramine,
colestipol, atau orlistat
 Penurunan efektivitas suplemen zat besi, ketoconazole, atau vitamin B3

Efek Samping dan Bahaya Vitamin E

Vitamin E jarang menyebabkan efek samping terutama jika dikonsumsi dalam dosis yang
sesuai. Namun jika dikonsumsi secara berlebihan, vitamin E dapat dapat menimbulkan
efek samping berupa mual, diare, pusing, nyeri perut, lelah yang tak biasa, atau
penglihatan kabur.

8. Vitamin K
Vitamin K adalah nutrisi yang diperlukan tubuh dalam proses pembekuan darah. Vitamin K
terkandung secara alami di dalam makanan dan tersedia dalam bentuk suplemen tambahan.
Sumber utama vitamin K adalah sayuran dan buah-buahan. Jenis sayuran yang mengandung
vitamin K antara lain kangkung, bayam, brokoli, lobak, sawi, dan kubis. Sedangkan beberapa
jenis buah yang mengandung vitamin K adalah alpukat, buah ara, kiwi, delima, dan anggur.
Meski tidak sebanyak di dalam sayuran, vitamin K juga dapat ditemukan di ikan, daging, hati,
serta kuning telur.
Fungsi utama vitamin K adalah membantu proses pembekuan darah. Bila tubuh kekurangan
vitamin K, darah akan sulit membeku. Akibatnya, orang yang kekurangan vitamin K akan mudah
mengalami perdarahan. Kekurangan vitamin K lebih sering dialami oleh bayi baru lahir
dibanding orang dewasa.
Merek dagang Vitamin K: Nourish Skin, Nutrimax Complete Multivitamins & Minerals,
Bonesco, Cal-95, Prohem, Vitadion, Vitka Infant.

15
Golongan : Vitamin
Kategori : Obat bebas dan resep
Manfaat : Mengatasi kekurangan vitamin K pada bayi baru lahir dan mengatasi
perdarahan akibat kelebihan obat antikoagulan.
Digunakan oleh : Dewasa
Vitamin K untuk ibu hamil dan menyusui :
 Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping
terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Suplemen ini hanya
boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko
terhadap janin.
 Belum diketahui apakah vitamin K dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda
sedang menyusui, jangan menggunakan suplemen ini tanpa berkonsultasi dulu dengan
dokter.
Bentuk obat : Tablet, injeksi.

Peringatan Sebelum Menggunakan Vitamin K:


 Jangan menggunakan obat ini jika memiliki riwayat alergi dengan obat ini.
 Beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat cystic fibrosis atau gangguan pankreas,
diare kronis, gangguan kandung kemih, gangguan pencernaan, defisiensi glucose-6-
phosphate dehydrogenase (G6PD), serta penyakit hati, sebelum menggunakan vitamin
K.
 Hati-hati menggunakan vitamin K pada orang yang memiliki katup jantung mekanis,
dan orang lanjut usia.
 Beri tahu dokter dan periksakan secara rutin kadar gula darah Anda bila menderita
diabetes.
 Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani cuci darah, agar dosis disesuaikan dengan
kondisi.
 Hentikan penggunaan vitamin K dan lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami
reaksi alergi obat atau overdosis.

Dosis dan Aturan Pakai Vitamin K


Dosis vitamin K tergantung pada usia dan kondisi pasien. Pada pasien dewasa dan remaja yang
menderita gangguan pembekuan darah, dosisnya adalah 2,5-25 mg. Dosis bisa ditingkatkan
sampai 25-50 mg dan diulangi 12-48 jam berikutnya.

16
Untuk mencegah perdarahan akibat kekurangan vitamin K, pada bayi yang baru dilahirkan, akan
diberikan suntikan vitamin K dengan dengan dosis yang disesuaikan dengan berat badan dan
kondisi bayi. Suntikan hanya diberikan di bawah pengawasan dokter.

Kebutuhan Harian Vitamin K


Di bawah ini adalah kebutuhan vitamin K per hari yang dianjurkan berdasarkan usia dan jenis
kelamin. Kebutuhan harian ini bisa didapatkan dari makanan, suplemen, atau gabungan dari
keduanya.
Kebutuhan harian vitamin K untuk anak-anak
Usia Kebutuhan (mcg/hari)
0-6 bulan 2
7-12 bulan 2,5
1-3 tahun 30
4-8 tahun 55
9-13 tahun 60
14-18 tahun 75
Kebutuhan harian vitamin K untuk dewasa
Usia Kebutuhan (mcg/hari)
Pria usia 19 tahun ke atas 120
Wanita usia 19 tahun ke atas 90
Wanita hamil dan menyusui (usia di bawah 19 tahun) 75
Wanita hamil dan menyusui (usia 19-50 tahun) 90
Interaksi Vitamin K dengan Obat Lain

Konsumsi suplemen vitamin K bersamaan dengan obat lain dapat menimbulkan efek interaksi
yang tidak diinginkan. Berikut adalah interaksi yang terjadi:
 Menurunkan kadar gula darah sampai di bawah normal, jika dikonsumsi dengan obat
diabetes.
 Mengurangi penyerapan vitamin K, jika dikonsumsi bersama obat pengikat asam
empedu, seperti cholestyramine.
 Menurunkan efektifitas obat antikoagulan dalam membekukan darah.
 Mengurangi penyerapan vitamin K, jika dikonsumsi dengan orlistat.
17
 Menurunkan efektifitas vitamin K, jika dikonsumsi dengan antibiotik.

Cara Mengonsumsi Suplemen Vitamin K dengan Benar


Suplemen vitamin dan mineral dikonsumsi untuk melengkapi kebutuhan tubuh terhadap vitamin
dan mineral, terutama ketika asupan vitamin dan mineral dari makanan tidak bisa memenuhi
kebutuhan tubuh. Perlu diingat, suplemen hanya digunakan sebagai pelengkap kebutuhan nutrisi
tubuh, bukan sebagai pengganti nutrisi dari makanan.
Ada beberapa kondisi yang membutuhkan asupan suplemen, seperti sedang terserang suatu
penyakit, atau sedang mengonsumsi obat yang dapat mengganggu metabolisme vitamin dan
mineral.
Jika menggunakan suplemen vitamin K yang dijual bebas, gunakan sesuai dengan keterangan
pada kemasan. Suplemen vitamin K dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
Bila menggunakan suplemen vitamin K yang disertai resep dokter, gunakanlah sebagaimana
yang dianjurkan dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis dan waktu penggunaan obat.

Efek Samping dan Bahaya Vitamin K


Vitamin K sangat jarang menyebabkan efek samping, terutama jika dikonsumsi dalam dosis
yang dianjurkan. Namun, pada beberapa kasus, suplemen ini dapat menimbulkan efek samping
berupa:

 Mudah berkeringat
 Gangguan indera pengecap
 Bibir membiru
 Pusing seperti hendak pingsan
 Sesak napas
 Kulit dan putih mata menguning
Jika mengalami keluhan di atas, segera ke IGD atau lakukan pemeriksaan ke dokter untuk
mendapatkan penanganan.

2.4. Anemia

Anemia adalah salah satu penyakit gangguan darah yang ditandai dengan kurangnya jumlah sel
darah merah dalam tubuh manusia. Itu sebabnya, kondisi ini disebut juga sebagai penyakit
kurang darah (tidak sama dengan darah rendah).

18
Kurang darah juga bisa terjadi jika sel-sel darah merah tidak mengandung cukup hemoglobin.
Hemoglobin adalah protein kaya zat besi yang memberikan warna merah pada darah.

Protein ini membantu sel-sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Jika tubuh kekurangan asupan zat besi dari makanan, hemoglobin akan terganggu.

Dikutip dari Mayo Clinic, jumlah darah merah (eritrosit) normal pada laki-laki berjumlah 4,32 –
5,72 juta sel/mcL dan perempuan sebanyak 3,90 – 5,02 juta sel/mcL.

Sementara itu, kadar hemoglobin normal untuk laki-laki adalah 13,2 – 16,6 gram/dL dan 11,6 –
15,0 gram/dL untuk perempuan. Apabila, kurang dari itu, Anda juga bisa disebut kurang darah.

Meski begitu, angka normal hemoglobin dapat berbeda-beda tergantung alat pemeriksaan yang
digunakan oleh laboratorium tersebut.

Jika Anda memiliki anemia, tubuh Anda tidak mendapatkan cukup darah yang mengandung
banyak oksigen. Akibatnya, Anda mungkin merasa cepat lelah atau lemah. Anda juga mungkin
mengalami gejala lain, seperti sesak napas, pusing, atau sakit kepala.

Kondisi ini sangat umum terjadi dan dapat memengaruhi lebih dari 1,6 miliar orang di dunia.
Wanita dan orang-orang dengan penyakit kronis, seperti kanker, memiliki risiko tertinggi terkena
kondisi ini.

Kondisi kekurangan darah yang parah atau berlangsung lama dapat merusak jantung, otak, dan
organ lain dalam tubuh Anda. Tak jarang kondisi ini dapat menyebabkan kematian apabila sudah
parah.

Gejala

Anemia pada taraf ringan mungkin tidak memunculkan gejala yang begitu berarti.

Namun, umumnya, gejala anemia adalah:

 Merasa mudah marah


 Merasa lemah atau lelah lebih sering dari biasanya
 Sakit kepala
 Sulit berkonsentrasi atau berpikir

Namun, kondisi ini bisa semakin parah apabila tidak kunjung ditangani. Jika semakin
memburuk, gejala kurang darah yang muncul bisa lebih berat, seperti:

 Warna putih pada bagian dalam kelopak mata bawah


 Kuku jari kaki dan tangan rapuh
 Punya keinginan makan makanan tidak bernutrisi yang disebut sebagai pica (seperti
makan es batu atau tanah)
 Merasa pusing saat berdiri

19
 Warna kulit pucat
 Sesak napas

Apabila merasa mudah lelah tanpa aktivitas berat atau bahkan tanpa alasan tertentu, cobalah
untuk berkonsultasi ke dokter. Terutama jika Anda mengalami gejala-gejala di atas. Meski
begitu, Anda belum tentu anemia sekalipun mengalami gejala di atas.

Rasa lelah umumnya bisa jadi karena kadar hemoglobin rendah. Ini merupakan tanda awal Anda
mungkin kekurangan zat besi atau penyebab lain.

Anda bisa saja tak menyadari kadar Hb rendah. Hal ini umumnya diketahui ketika seseorang
hendak melakukan donor darah tapi tak memenuhi kualifikasi karena kadarnya yang rendah.

Periksakanlah ke dokter untuk penanganan dasar lebih lanjut.

Penyebab

Penyebab anemia adalah kurangnya produksi sel darah merah.

Ada banyak organ tubuh yang ikut bertanggung jawab untuk membantu membuat sel darah
merah. Namun, sebagian besar pekerjaan ini dilakukan di sumsum tulang. Sumsum adalah
jaringan lunak di tengah tulang yang membantu membentuk semua sel darah.

Sel-sel darah merah yang masih muda umumnya dapat bertahan antara 90 – 120 hari. Secara
alami, tubuh kemudian akan mengganti sel-sel darah tua dan sudah rusak.

Proses ini semua diatur oleh hormon erythropoietin (EPO) yang dibuat di ginjal. Hormon ini
akan memberikan sinyal kepada sumsum tulang Anda untuk membuat lebih banyak sel darah
merah.

Pada kebanyakan kasus, anemia disebabkan oleh kadar hemoglobin yang tidak mencukupi.

Jenis-Jenis

Jenis anemia berdasarkan penyebab

Saat ini. ada lebih dari 400 jenis anemia yang telah teridentifikasi. Anemia akibat kekurangan zat
besi, alias defisiensi besi adalah yang paling umum terjadi di seluruh dunia.

Berikut ini adalah pembagian jenis-jenis anemia.

1. Akibat kurang produksi sel darah merah

 Anemia defisiensi zat besi, terjadi karena kemampuan tubuh dalam menyerap zat besi
telah menurun.
 Anemia kekurangan vitamin B-12 dan folat

20
 Anemia karena penyakit kronis, seperti penyakit ginjal, leukemia atau kanker darah
lainnya, lupus, HIV, dan rheumatoid arthritis.
 Anemia akibat efek samping kemoterapi, menyebabkan produksi sel darah merah
dalam tubuh berhenti sementara.
 Anemia aplastik adalah kondisi kekurangan darah merah akibat kegagalan fungsi
sumsum tulang.

2. Akibat kehilangan darah merah

 Anemia akibat kehilangan darah akut, bisa terjadi karena pembedahan, trauma, atau
perdarahan akut dari luka
 Anemia kehilangan darah kronis, dapat terjadi karena menstruasi berat (menorrhagia)
atau karena perdarahan saluran pencernaan. Kondisi ini juga dapat menyebabkan
kekurangan zat besi.

3. Akibat kerusakan sel darah merah

 Anemia karena keturunan bisa terjadi akibat struktur hemoglobin atau sel darah merah
berubah, sehingga membuatnya lebih rapuh atau berumur pendek, seperti anemia sel
sabit, talasemia, defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD), defisiensi piruvat
kinase, elliptocytosis herediter, dan spherocytosis herediter.
 Anemia hemolitik alloimun adalah jenis kurang darah akibat golongan darah yang tidak
kompatibel. Ini bisa terjadi melalui reaksi transfusi atau pada kehamilan ketika darah ibu
Rh-negatif dan darah janin Rh-positif.
 Anemia hemolitik autoimun adalah penyakit yang disebabkan oleh kekeliruan sistem
kekebalan tubuh sehingga menyerang dan menghancurkan sel darah merah.
 Anemia induksi obat, terjadi akibat reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap efek obat
antibiotik.
 Anemia hemolitik mekanis adalah penyakit yang disebabkan oleh kerusakan fisik pada
sel darah merah. Faktor pemicunya dapat berupa efek alat medis, tekanan darah tinggi,
atau bahkan aktivitas berat.
 Hemoglobinuria nokturnal paroksismal adalah jenis kekurangan darah yang terjadi
ketika tubuh Anda menghancurkan sel darah merah lebih cepat. Selain itu tubuh juga
membuat setiap jenis sel darah terlalu sedikit.

Faktor Risiko

Faktor-faktor ini akan meningkatkan risiko Anda mengalami penyakit anemia:

 Pola makan kurang vitamin atau kadar nutrisi tertentu, seperti zat besi atau vitamin B12
 Gangguan usus, seperti penyakit celiac dan penyakit Crohn
 Menstruasi
 Kehamilan
 Punya penyakit kronis, seperti kanker, ginjal atau gagal hati.
 Riwayat keluarga

21
 Faktor-faktor lain seperti pernah mengalami infeksi tertentu, penyakit darah, gangguan
autoimun, alkoholisme, paparan bahan kimia beracun, juga dapat menurunkan produksi
sel darah merah

Komplikasi

Jika tidak diobati, gangguan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius. Beberapa
komplikasi yang dapat muncul akibat anemia yang tak ditangani adalah:

 Kelelahan berat. Anda mungkin akan mudah lelah sehingga tidak dapat menyelesaikan
tugas sehari-hari. Anda mungkin terlalu lelah untuk bekerja atau bahkan beraktivitas
ringan
 Masalah jantung. Kondisi kekurangan darah ini dapat menyebabkan aritmia, yaitu
denyut jantung yang cepat atau tidak teratur. Jantung Anda harus memompa lebih banyak
darah untuk memenuhi kekurangan oksigen dalam darah. Kondisi ini bahkan dapat
menyebabkan gagal jantung kongestif.
 Kematian. Beberapa kondisi keturunan, seperti anemia sel sabit, bisa menjadi serius dan
menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa. Kehilangan banyak darah dengan cepat
dan parah dapat berakibat fatal.

Diagnosis & Pengobatan

Cara mendiagnosis anemia

Cara dokter mendiagnosis penyakit anemia adalah dengan lebih dulu memeriksa kondisi fisik
pasien tersebut, dengan mencari tahu gejala-gejala yang muncul.

Jika gejala yang Anda rasakan dicurigai sebagai kurang darah, dokter mungkin akan melakukan
pemeriksaan darah lengkap (juga disebut CBC, complete blood count) yang dapat menunjukkan
jika Anda memiliki anemia normositik.

Jika tes darah lengkap Anda menunjukkan rendahnya jumlah sel darah merah yang berukuran
normal, dokter mungkin akan merekomendasikan lebih banyak tes lanjutan untuk memastikan
diagnosis secara resmi.

Jika Anda lahir dengan kondisi ini, anggota keluarga yang lain juga mungkin perlu diuji.

Tes lain untuk mendiagnosis anemia adalah:

 Tes kadar zat besi, vitamin B12, asam folat, dan vitamin dan mineral lainnya
 Tes jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin
 Tes jumlah retikulosit

Tes-tes lain mungkin dilakukan untuk menemukan masalah medis yang dapat menyebabkan
Anda mengalami kekurangan darah.

22
Cara membaca hasil diagnosis

Pada orang dewasa, kondisi anemia dapat ditandai dengan jumlah darah yang dibawa batas
normal. Berikut adalah jumlah normal darah orang dewasa:

 Hemoglobin (Hb) laki-laki 13,2 – 16,6 gram/dL dan perempuan 11,6 – 15,0 gram/dL
 Hematokrit laki-laki: 40 – 52%; wanita 35 – 47%

Setelah mendiagnosis dan hasilnya positif, dokter Anda mungkin merujuk Anda ke ahli
hematologi, seorang dokter yang berspesialisasi dalam gangguan darah, untuk menentukan
penyebab tubuh yang kekurangan darah.

Tes medis lain yang dapat membantu diagnosis

Jika Anda dipastikan punya anemia, dokter Anda mungkin menganjurkan tes tambahan untuk
menentukan penyebab yang mendasarinya.

Misalnya, defisiensi zat besi dapat disebabkan oleh perdarahan kronis ulkus (luka), polip jinak di
usus besar, kanker usus besar, tumor atau masalah ginjal.

Kadang mungkin perlu untuk mempelajari sampel sumsum tulang Anda untuk mendiagnosis
kondisi kekurangan darah ini.

Pilihan pengobatan untuk anemia

Pengobatan anemia umumnya dilakukan dengan tujuan mengatasi penyebab kekurangan darah
Anda terlebih dahulu.

Beberapa pengobatan dasar anemia yang akan dianjurkan dokter, biasanya:

 Transfusi darah
 Kortikosteroid atau obat lain yang menekan sistem kekebalan tubuh
 Erythropoietin, obat yang membantu sumsum tulang Anda membuat lebih banyak sel
darah
 Suplemen zat besi, vitamin B12, asam folat, atau vitamin dan mineral lainnya

Penyakit ini bisa menjadi sangat parah, kronis, atau bahkan fatal ketika jenisnya adalah yang
diwariskan. Namun, dengan pengobatan yang tepat, penyakit kekurangan darah yang paling
parah sekalipun kemungkinan dapat diatasi.

Pencegahan

Sering kali, Anda dapat mengatasi anemia dan mencegah kondisi kekurangan sel darah merah
tanpa perlu perawatan medis khusus.

23
Beberapa kondisi anemia memang tidak dapat dicegah. Namun, terdapat beberapa hal yang bisa
Anda lakukan untuk mencegah anemia defisiensi zat besi dan vitamin dengan cara memilih diet
yang mencakup berbagai vitamin dan nutrisi, seperti:

 Konsumsi zat besi


 Konsumsi folat
 Konsumsi vitamin B12
 Banyak konsumsi vitamin C

24

Anda mungkin juga menyukai