Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH FISIOLOGI HEWAN

(Vitamin dan Mineral)

Disusun Oleh :
Kelompok 6
1. Alfia Nur Ainina (16030204005)
2. Majiddatul Faidah (16030204007)
3. I’in Dewi Syuryani (16030204009)
4. Rizki Firman Aditya (16030204026)
5. Rysa Titanika Wati (16030204031)
6. Siska Nita Kusuma N. (16030204038)
Pendidikan Biologi A 2016

Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
2018
0
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Nutrisi atau gizi adalah zat yang dibutuhkan makhluk hidup sebagai sumber
energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan, dan keberlangsungan fungsi pada
setiap jaringan dan organ tubuh secara normal. Karbohidrat, protein dan lemak
merupakan sumber energi bagi tubuh, sehingga dalam kehidupan sehari-hari tubuh
memerlukan ketiga macam nutrisi tersebut dalam jumlah yang besar. Disamping itu,
terdapat nutrisi lain yang berguna bagi tubuh, yakni vitamin, garam mineral dan air.
Bahan-bahan tersebut merupakan bahan yang diperlukan untuk aktivitas tubuh,
namun tidak menghasilkan energi. Vitamin dan mineral diperlukan dalam jumlah
yang relatif sedikit, sedangkan air diperlukan dalam jumlah yang banyak.
Vitamin dan Mineral merupakan dua hal yang sering dikaitkan. Vitamin
adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki
fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme dan tidak dapat dihasilkan oleh
tubuh. Mineral adalah kelompok mikronutrien bagi tubuh. Artinya, zat gizi ini hanya
dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk mendukung proses tumbuh dan kembangnya
tubuh kita. Vitamin dan mineral membantu nutrisi lain dalam mengelola tubuh. Tubuh
memerlukan bahan-bahan tersebut untuk mengatur sistem kerja organnya dan
mengatur kestabilan tubuh agar terhindar dari penyakit.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pembagian macam vitamin dan mineral?
2. Bagaimana sumber terdapatnya vitamin dan mineral?
3. Bagaimana manfaat vitamin dan mineral bagi tubuh?
4. Bagaimana dampak defisiensi dari vitamin dan mineral?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui macam-macam vitamin dan mineral.
2. Untuk mengetahui sumber vitamin dan mineral.
3. Untuk mengetahui manfaat dari vitamin dan mineral.
4. Untuk mengetahui dampak defisiensi dari vitamin dan mineral.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Vitamin
1. Vitamin Larut Lemak
a. Vitamin A (Retinol)
Vitamin A banyak terdapat dalam minyak hati ikan, minyak ikan,
minyak sawit, hati sapi, kambing, ayam. Dalam sayuran hijau atau pun yang
berwarna kuning terdapat dalam jumlah yang cukup. Vitamin A berfungsi
untuk menjaga kesehatan mata terutama pada retina, pertumbuhan tulang dan
gigi serta melindungi kesehatan sel epitel sehingga dapat dipakai untuk
mencegah infeksi. Defisiensi vitamin A dalam tubuh dapat menyebabkan
beberapa gangguan atau penyakit dalam tubuh diantaranya, xeropthalmi, rabun
senja, keratomalacia, keratosis. Adapun kelebihan vitamin A juga
menimbulkan efek yang kurang baik karena akan mengakibatkan nafsu makan
menjadi menurun, rambut rontok, kulit menjadi gatal, tulang pada tangan dan
kaki berasa sakit.

b. Vitamin D (Calciferol)
Vitamin D dapat ditemukan dalam minyak hati ikan, kuning telur dan
susu. Vitamin D berfungsi dalam mengatur penyerapan kalsium dalam usus
halus, mengatur perbandingan kalsium dan fosfor dalam serum darah tetap
normal dan mengatur metabolisme kalsium dan fosfor. Defiensi vitamin D
akan menimbulkan rakhitis dengan gejala yang paling ringan yaitu tungkai
berbentuk X atau O. Pada penyakit yang lebih berat mengakibatkan kelainan
pada tulang seperti tulang belakang membengkok, tulang dada seperti dada
ayam, tulang pinggul sempit.

c. Vitamin E
Vitamin E umumnya terdapat pada pangan nabati yang kaya akan
lemak, misalnya minyak sayur, kacang-kacangan (kacang tanah, hazelnuts,
almonds), biji-bijian (biji bunga matahari, pistachio, pine), dan gandum.
Vitamin E juga banyak terdapat pada salad dressing, peanut butter, margarine,
dan produk-produk susu dengan lemak penuh (susu, butter dan cream).
Fungsi utama vitamin E di dalam tubuh sangat terkait dengan sifat
uniknya sebagai antioksidan khususnya mencegah oksidasi lemak di dalam
sel, dengan demikian vitamin E membantu memperlama umur hidup sel-sel
darah merah, melindungi membran biologis seperti yang berada di jaringan
syaraf, otot dan sistem kardiovaskuler, meningkatkan sistem kekebalan
membantu mencegah kehilangan vitamin A karena oksidasi, vitamin E juga
dipergunakan dalam penanganan bayi prematur khususnya berkaitan dengan
anemia dan masalah yang berkaitan dengan darah lainnya, vitamin E
mencegah kerusakan lemak dan komponen seluler lainnya (misal protein,

2
DMA) dari kerusakan akibat oksigen dan turunannya (disebut kerusakan
oksidatif), vitamin E diperkirakan juga membantu memperbaiki viskositas
darah.
Kekurangan vitamin E sangat jarang terjadi. Gejala kekurangan vitamin
E pertama kali terlihat pada bayi prematur, oleh karena itu makanan formula
bayi saat ini mengandung konsentrasi vitamin E yang cukup. Kekurangan
vitamin E akan menimbulkan pengaruh terhadap ketidakmampuan menyerap
(ketidakmampuan memanfaatkan vitamin E secara cukup) dan mengakibatkan
penyakit neuromuscular pada dewasa maupun anak-anak.

d. Vitamin K (Phylloquinone)
Sumber vitamin k adalah sayur-sayuran berdaun hijau seperti bayam,
kangkung, brokoli, kubis, dan selada. Sumber baik lainnya adalah minyak
kacang (kedele, canola, walnuts, zaitun), telur, keju, hati, kentang, tomat, teh
hijau dan kopi. Vitamin K berfungsi dalam proses pembekuan darah,
pertumbuhan tulang dan mencegah osteoporosis, mengurangi risiko resistensi
insulin sehingga membantu melawan diabetes, mencegah penyakit hemoragik,
mencegah pendarahan hati, mencegah kanker dengan memperlambat proses
pembentukan sel kanker di hati dan paru-paru. Defisiensi vitamin K dapat
menyebabkan darah sukar membeku bila terluka, pendarahan di dalam tubuh,
dan sebagainya.

2. Vitamin Larut Dalam Air


a. Vitamin C
Vitamin C adalah kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam
keadaan kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C
mudah rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila
terkena panas.
Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh, diantaranya
adalah sintesis kolagen, karnitin, noradrenalin, dan serotonin, absorbsi dan
metabolisme besi, absorpsi kalsium, mencegah infeksi.
Kekurangan vitamin C menyebabkan sariawan di mulut, kulit
cenderung kasar, gusi tidak sehat hingga gigi mudah goyah, mudah terjadi
perdarahan di bawah kulit (sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah, luka
sukar sembuh, mudah mengalami depresi, gampang terkena anemia dengan
gejala-gejala kelelahan sakit kepala dan lekas marah. Kekurangan vitamin C
berat menyebabkan penyakit kudisan.
Keracunan vitamin C terjadi jika terlalu banyak konsumsi suplemen
vitamin C berlebihan. Efek keracunan vitamin C tidak akan terjadi jika
vitamin C yang dimakan berasal dan makanan, buah – buahan dan sayuran.
Efek dari kelebihan konsumsi suplemen vitamin C overdosis antara lain,
seperti diare, mual, muntah, mulas, kram perut, insomnia, batu ginjal.

3
b. Vitamin B1 (Tiamin)
Tiamin merupakan kristal putih kekuningan yang larut dalam air.
Dalam bentuk pirofosfat (TPP) atau difosfat (TDP), tiamin berfungsi sebagai
koenzim berbagai reaksi metabolisme energi. Tiamin dibutuhkan untuk
dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil KoA dan memugkinkan
masuknya substrat yang dapat dioksidasi kedalam siklus krebs untuk
pembentukan energy. Asetil KoA yang dihasilkan enzim ini disamping itu
merupakan precursor penting lipida asetil kolin, yang berarti adanya peranan
TPP dalam fungsi normal system saraf. peranan utama Tiamin adalah dalam
metabolism karbohidrat.
Sumber makanan vitamin B1 adalah kacang-kacangan, termasuk sayur
kacang-kacangan, semua daging organ, daging tampa lemak, dan kuning telur.
Unggas dan ikan juga merupakan sumber tiamin yang baik. Tiamin didalam
serelia utuh terdapat didalam sekam (lapisan aleuron) dan benihnya. Roti yang
dibuat dari gandum utuh (whole wheat) kaya akan tiamin.
Dampak defisiensi yang diakibatkan diantaranya beri-beri. Gejala ini
dapat terjadi karena kekurangan thiamin dalam jangka panjang. Beri- beri
dapat merusak sistem syaraf dan keracunan otot. Gejala kekurangan yang lain
adalah irama jantung yang tidak normal, gagal jantung, kelelahan, susah
berjalan, kebingungan dan kelumpuhan. Adapun pemakaian thiamin yang
melebihi normal mempengaruhi sistem syaraf. Hal ini karena reaksi
hipersensitif yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit kepala, sifat lekas
marah dan susah tidur. Sistem darah dapat terpengaruh, karena denyut nadi
menjadi cepat.

c. Vitamin B2 (Riboflavin)
Dalam bentuk murni, riboflavin adalah kristal kuning. Riboflavin larut
air, tahan panas, oksidasi dan asam, tetapi tidak tahan alkali dan cahaya
terutama sinar ultraviolet. Dalam proses pemasakan tidak banyak yang rusak.
Riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk
menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin
berperan pada tahap akhir dari metabolisme energi nutrisi tersebut.
Riboflavin terdapat luas di dalam makanan hewani dan nabati, antara
lain susu, keju, ayam, hati, daging, brokoli, bayam, jamur, dan sayuran
berwarna hijau. Penggunaan serealia tumbuk atau hasil-hasil serealia yang
diperkaya meningkatkan konsumsi riboflavin.
Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit
merah dan keretakan kulit dekat dengan sudut mata dan bibir seperti halnya
sensitivitas yang berlebihan terhadap sinar (photophobia) . Hal ini dapat juga
menyebabkan keretakan pada sudut mulut (cheilosis).

d. Vitamin B6

4
Vitamin B6 paling banyak terdapat di dalam khamir, kecambah
gandum, hati, ginjal, serealia tumbuk, kacang-kacangan, kentang, dan pisang.
Susu, telur, sayur, dan buah mengandung sedikit vitamin B6. Vitamin B6 di
dalam bahan makanan hewani lebih mudah diabsorpsi daripada yang terdapat
didalam bahan makanan nabati.
Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak.
Vitamin B6 membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial.
Selain itu juga berperan dalam produksi sel darah merah.
Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah, menunjukkan gejala
seperti lemah, sifat lekas marah dan susah tidur. Selanjutnya gejala kegagalan
pertumbuhan, kerusakan fungsi motorik dan kejang-kejang, anemia,
penurunan pembentukan antibody, peradangan lidah, serta luka pada bibir,
sudut-sudut mulut dan kuit. Kekurangan vitamin B6 berat dapat menimbulkan
kerusakan pada system saraf pusat.
Konsumsi vitamin B6 dalam jumlah berlebihan selama berbulan-bulan
akan menyebabkan kerusakan saraf yang tidak dapat diperbaiki, dimulai
dengan semutan pada kaki, kemudian mati rasa pada tangan dan akhirnya
tubuh tidak mampu bekerja. Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan
berjalan, kelelahan dan sakit kepala. Ketika konsumsi dikurangi, gejala-gejala
ini berkurang, tetapi tidak selalu hilang sepenuhnya.

e. Vitamin Niasin (Asam Nikotinat)


Niasin merupakan kristal putih yang lebih stabil dari tiamin dan
riboflavin. Niasin tahan terhadap suhu tinggi, cahaya, asam, alkali, dan
oksidasi. Niasin tidak rusak oleh pengolahan dan pemanasan normal, kecuali
kehilangan melalui air masakan yang dibuang. Niasin mudah diubah menjadi
bentuk aktif nikotinamida.
Nikotinamida berfungsi di dalam tubuh sebagai bagian koenzim NAD
dan NADP (NADH dan NADPH adalah bentuk reduksinya). Koenzim-
koenzim ini diperlukan dalam reaksi oksidasi-reduksi pada glikolisis,
metabolism protein, asam lemak, pernapasan sel dan detoksifikasi, di mana
perannya adalah melepas dan menerima atom hidrogen. NAD juga berfungsi
dalan sintesis glikogen. Niasin membantu kesehatan kulit, sistem syaraf dan
sistem pencernaan.
Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam dan kacang tanah.
Susu dan telur mengandung sedikit niasin tetapi kaya triptofan. Sayur dan
buah tidak merupakan sumber niasin. Sebagian besar protein hewani kaya
akan triptofan. Untuk membuat suatu penafsiran kasar, protein rata-rata
makanan dapat dianggap mengandung 1% triptofan.
Pada tahap awal tanda-tanda kekurangan niasin adalah kelemahan otot,
anoreksia, gangguan pencernaan dan kulit memerah. Kekurangan berat
menyebabkan Pellagra (penyakit kekurangan niacin), menunjukkan gejala
seperti dermatitis, diare dan dementia. Gejala kekurangan niacin lainnya

5
adalah kehilangan nafsu makan, lemah, pusing dan kebingungan mental. Kulit
dapat menunjukkan gejala dermatitis simetrik bilateral, khususnya pada daerah
yang terkena sinar matahari langsung.
Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem
syaraf, lemak darah dan gula darah. Gejala – gejala seperti muntah, lidah
membengkak dan pingsan dapat terjadi. Lebih lanjut, hal ini dapat
berpengaruh pada fungsi hati dan dapat mengakibatkan tekanan darah rendah.

f. Asam Folat
Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa
sel-sel baru. Folat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel
darah putih dalam sumsum tulang dan untuk pendewasaannya. Folat berperan
sebagai pembawa karbon tunggal dalam pembentukan hem. Suplementasi
folat dapat banyak menyembuhkan anemia parnisiosa, namun gejala
gastrointestian, dan gangguan saraf tetap bertahan.
Folat terdapat luas dalam bahan makanan terutama dalam bentuk
poliglutamat. Folat terutama terdapat didalam sayuran hijau (istilah folat
berasal dari kata latin folium, yang berarti daun hijau), hati, daging tanpa
lemak, serealia utuh, biji-bijian, kacang-kacangan, dan jeruk.
Kekurangan folat dapat menyebabkan kekurangan darah. Gejalanya
bisa meluas, seperti sel- sel darah merah tidak matang, yang menunjukkan
sintesa DNA yang lambat. Adapun gejala kelebihan asam folat adalah diare,
susah tidur dan sifat mudah marah. Folat dengan dosis tinggi dapat menutupi
kekurangan vitamn B12, karena kedua vitamin ini berhubungan.

g. Vitamin B12
Vitamin B12 adalah Kristal merah yang larut air. Vitamin B12 secara
perlahan rusak oleh asam encer, alkali, cahaya, dan bahan-bahan pengoksidasi
dan pereduksi. Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang
berlangsung dengan cepat. Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang
mengelilingi dan melindungi serat syaraf dan mendorong pertumbuhan
normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan metabolisme sel-sel
tulang. Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga dapat
membantu pembentukan sel-sel darah merah.
Vitamin B12 hanya ditemukan di dalam daging hewan dan produk-
produk hewani. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kekurangan
darah (anemia), Gejala kekurangan lainnya adalah sel-sel darah merah menjadi
belum matang (immature), yang menunjukkan sintesis DNA yang lambat.
Kekurangan vitamin B12 dapat juga mempengaruhi sistem syaraf, berperan
pada regenerasi syaraf peripheral, mendorong kelumpuhan. Selain itu juga
dapat menyebabkan hipersensitif pada kulit.

h. Vitamin H (Biotin)

6
Biotin terdapat dalam banyak jenis makanan dan di dalam tubuh dapat
disintesis oleh bakteri saluran cerna. Sumber yang baik adalah hati, kuning
telur, serealia, khamir, kacang kedelai, kacang tanah, sayuran dan buah-buahan
tertentu (jamur, pisang, jeruk, semangka, strawberi). Daging dan buah-buahan
merupakan sumber yang kurang baik. Ketersediaan biologic biotin sebagian
ditentukan oleh pengikat dalam makanan. Dalam putih telur mentah biotin
diikat kuat oleh avidin, tetapi bila dimasak akan di lepas. Devidin mengalami
denaturasi dan tidak berbahaya.
Biotin berfungsi sebagai koenzim pada reaksi-reaksi yang menyangkut
penambahan atau pengeluaran karbon dioksida kepada atau dari senyawa aktif.
Sintesis dan oksidasi asam lemak memerlukan biotin sebagai koenzim.
Gejala kekurangan pada manusia atau hewan dapat terjadi jika
memakan putih telur mentah berasal lebih dari 24 butir telur sehari. Gejala
kekurangan biotin dapat muncul pada pasien rumah sakit yang menggunakan
infus. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan,
mual, depresi, kelemahan dan kelelahan. Dosis tambahan biotin diberikan
pada pasien untuk mencegah defisiensi.

i. Vitamin B5 (Asam Pantolenat)


Asam pantotenat berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari
koenzim A. Koenzim ini berperan untuk membawa molekul dalam proses
pemecahan glukosa, asam lemak dan metabolisme energi. Asam pantotenat
terlibat pula dalam sintesis hormone steroid, kolesterol, fosfolipida, dan
porfirin yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin.
Vitamin ini dapat dijumpai dalam Ragi, hati, kuning telur, daging,
buah-buahan dan sayur-sayuran. Gejala-gejala kekurangannya adalah rasa
tidak enak pada saluran cerna, kesemutan dan rasa panas pada kaki, muntah-
muntah, diare yang timbul sekali-sekali, rasa lelah dan susah tidur. Sedangkan
gejala kelebihan kadang-kadang menyebabkan diare dan perut kembung.

B. Mineral
1. Natrium

Natrium dapat ditemukan dalam garam dapur, MSG, makanan kaleng


(makanan yang diawetkan dengan garam). Fungsi natrium yaitu menjaga tekanan
osmosis darah, menjaga keseimbangan asam-basa, berperan dalam absorpsi
glukosa, menjaga transmisi saraf dan otot. Gangguan yang ditimbulkan akibat
defisiensi natrium yaitu dapat menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu
makan, Dapat muntah, diare, keringat, berlebihan, dan diet rendah natrium

2. Kalium

7
Sumber kalium dapat dijumpai dalam daging, susu, buah buahan, sayur
sayuran dan biji-bijian. Kalium berfungsi Sebagai kofaktor (komponen kimia
untuk membantu kerja enzim) pembentukan karbohidrat dan protein, membantu
konsterasi otot dan memlihara denyut jantung, mengatur pelepasaninsulin dari
pankreas, transmisi impuls saraf. Dampak defisiaensi yang diakibatkan yaitu
lemah, lesu, nafsu makan menurun, konstipasi, jantung berdetak keras, kerusakan
gigi dan kemampuan memompa darah berkurang.

3. Kalsium

Kalsium adalah mineral penting yang paling banyak dibutuhkan oleh hewan
dan manusia. Kalsium bermanfaat untuk membantu proses pembentukan tulang
dan gigi serta diperlukan dalam pembekuan darah, kontraksi otot, transmisi sinyal
pada sel saraf. Kalsium dapat membantu mencegah terjadinya osteoporosis.
Kalsium dapat berperan dalam menurunkan tekanan darah serta dapat untuk
mengurangi resiko terkena penyakit kardiovaskuler pada wanita post-menopause.
Kalsium banyak ditemukan dalam bahan-bahan yang terkandung dialam,
misalnya; tumbuhan hijau, kacang almond, kacang kedelai, ikan salmon, susu,
buah-buahan kering, dll. Kekurangan kalsium akan menyebabkan pengeroposan
tulang dan penyakit lainnya.

4. Fosfor
Fosfor pada tubuh merupakan zat yang juga mempunyai berbagai kegunaan
yang mendukung fungsi tubuh berjalan maksimal. Fosfor merupakan mineral
berguna bagi pertumbuhan gigi serta tulang manusia/hewan di mana fosfor pun
mendukung metabolisme karbohidrat, protein dan lemak beserta pengalihan
energi. Fosfor memiliki tugas penting dalam pengangkutan zat-zat gizi ke aliran
darah kita dalam bentuk fosfat. Fosfor banyak tersedia dalam makanan alami
seperti susu, daging, ayam, kacang tanah, beras, kentang, brokoli, almond, ikan
tuna, lobster, mete, bawang putih, cengkeh, asparagus, magga, dsb.
Didalam tubuh, fosfor memiliki banyak manfaat, yakni: menjaga kesehatan
tulang dan gigi pada hewan maupun manusia, membantu sintesis protein, menjaga
keseimbangan hormone, membantu proses biokimia, dan membantu metabolisme.
Dari banyaknya manfaat tersebut, fosfor termasuk mineral yang sangat penting
bagi tubuh. Kekurangan fosfor dapat memicu terjadinya gangguan pertumbuhan
tulang dan melemahnya kekuatan tubuh.

5. Magnesium (Mg)

Sebagai salah satu jenis mineral, tubuh pun membutuhkan magnesium


untuk bekerja sama dengan vitamin dan nutrisi lainnya untuk membangun fungsi
8
tubuh yang lebih baik. Magnesium adalah salah satu mineral yang terlibat dalam
sedikitnya 300 macam reaksi kimia di dalam tubuh. Magnesium memiliki fungsi
yakni; memebentuk kolagen, membantu dalam menjaga otot dan fungsi syaraf
bekerja dengan normal, menjaga sistem kekebalan tubuh, menjaga irama jantung,
dan menjaga tulang tetap kuat.
Magnesium dapat ditemukan dalam beberapa bahan makanan yang ada di
alam seperti coklat, alpukat, kacang-kacangan, labu, biji matahari dan bayam.
Magnesium sangat diperlukan tubuh untuk menjalankan sistem yang ada pada
tubuh. Kekurangan magnesium dapat menyebabkan masalah yang serius bagi
tubuh, misalnya; kejang otot, penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi,
gangguan kecemasan, migrain, dan osteoporosis.

6. Zat besi
Zat besi merupakan salah satu nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Zat ini berkaitan erat dengan ketersediaan jumlah darah yang diperlukan. Zat besi
memiliki fungsi yang begitu penting yaitu mengangkut oksigen dari paru-
paru ke jaringan dan mengangkut electron di dalam proses pembentukan energi di
dalam sel. Dalam proses pengangkutan oksigen, zat besi harus bergabung
dengan protein untuk membentuk hemoglobin di dalam sel darah merah
dan myoglobin di dalam serabut otot. Bila bergabung dengan protein di dalam sel
zat besi membentuk enzim yang berperan di dalam pembentukan energi di
dalam sel.
Zat besi dapat diperoleh dari berbagai sumber yang ada dialam, seperti:
beras, bayam, daging sapi, tiram, kentang, dsb. Zat besi sangat diperlukan oleh
tubuh, sehingga apabila kekurangan zat besi tubuh akan mengalami gangguan-
gangguan. Misalnya, kurang darah, mudah lesuh dan letih, perontokan rambut, dll.

7. Seng (Zn)
Sumber Zn adalah protein hewani. Fungsi dari Zn adalah kofaktor berbagai
enzim, struktur dan integritas sel, sintesis DNA, penyimpanan dan pengeluaran
hormonal imunotransmisi dan berperan dalam sistem tanggap kebal. Penyebab
utama dari defisiensi Zn adalah menderita kekurangan makanan, sehingga dapat
menyebabkan kerdil, bermasalah dengan organ reproduksi, hati dan ginjal dan
rendahnya sistem imunitas dalam tubuh (menurunnya fungsi tanggap kebal) serta
meningkatnya kejadian infeksi.

8. Tembaga
Sumber tembaga yang ada pada makanan yaitu beras, gandum, keju,
alpukat, coklat, kerang dan kacang-kacangan. Keberadaan unsur tembaga di alam
dapat ditemukan dalam bentuk logam essensial dengan kadar yang rendah
dibutuhkan oleh organisme sebagai koenzim dalam proses metabolisme tubuh,
sifat racunnya baru muncul dalam kadar yang tinggi.

9
Fungsi dari tembaga itu sendiri yaitu menyembuhkan berbagai penyakit,
menghasilkan energy, sebagai antioksidan, memperlancar produksi darah dan
menjaga sistem daya tubuh.

9. Selenium
Selenium dalam tubuh berasal dari sumber makanan dan minuman. Air
susu, bai air susus ibi maupun susu sapi banyak mengandung selenium. Namun
kadar pada air susu ibu kadar seleniumnya lebih tinggi. Makanan yang
mengandung selenium dengan kadar yang tinggi adalah makanan laut, daging dan
hati. Sedangkan buah dan sauran juga mengandung selenium namun kadarnya
tidak begitu tinggi.
Untuk saat ini, fungsi dari selenium masih terbatas, namun diketahui fungsi
antioksidan dari selenium yaitu memainkan peran sebagai pelindung (protektif)
dalam penyakit manusia, termasuk pada prostat, lambung, paru-paru dan kanker
usus besar, imunodefisiensi, dan penyakit jantung, tetapi ini semua diketahui
sebagai efek enzimatik dari selenium.
Dampak defisiensi dari selenium mempunyai resiko tinggi yaitu
pembesaran kelenjar gondok. Menurut Athur et al selama terjadinya defisiensi
selenium, pituitary tidak dapat mengenali peningkatan plasma TSH. Tikus yang
diveri diet defisiensi selenium memperlihatkan gejala hyperthyroxinemioa
bersamaan dengan peningkatan kadar plasma TH.

10. Kromium
Cromium banyak terdapat pada roti, daging tanpa lemak, keju, jamur,
asparagus, kacang hijau, kentang, pisang dn kacang-kacangan.
Fungsi dari Cromium adalah membantu metabolism karbohidrat,
memonitor kadar gula darah, dan emmbantu menstabilkan gula darah. Kromium
juga dapat mencegah hipertensi atau tekanan darah tiggi, membantu menvegah
kehilangan memori dan juga dapatmengatasi penyakit Alzheimer.
Dampak defsiensi dari Cromium adalah dapat mneyebabkan masalah perut
dan gula darah rendah(hipogleokemia),merusak hai, ginjal, dan saraf dan dapat
menyebabkan irama jantung yang tidak beratur.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

10
Vitamin dan mineral adalah nutrien yang mempunyai berbagai fungsi yang
essensial dalam proses metabolisme,dibutuhkan dalam jumlah yang kecil dan harus
disuplai dari makanan. Vitamin yang dibutuhkan tubuh terbagi dalam dua kelompok
yaitu vitamin larut lemak dan vitamin yang larut dalam air. Vitamin yang larut dalam
air terdiri dari vitamin B dan vitamin C. Kedua vitamin ini diberi nama berdasarkan
label dari tabung-tabung percobaan pada saat vitamin tersebut ditemukan. Selanjutnya
diketahui bahwa tabung percobaan dengan vitamin B ternyata mengandung lebih dari
satu vitamin, yang kemudian diberi nama B1, B2 dst. Kedelapan vitamin B berperan
penting dalam membantu enzim untuk metabolisme karbohidrat, lemak dan protein,
dan dalam pembuatan DNA dan sel-sel baru.
Mineral merupakan bagian dari materi yang dibutuhkan dalam jumlah yang
sedikit. Meskipun demikian mineral memberikan banyak manfaat bagi tubuh.
Kebanyakan diantaranya bersifat anorganik seperti kalsium, magnesium, seng, zat
besi, tembaga, selenium, kromium, fosfor, kalium, dan natrium.

B. Saran
Keberadaan vitamin dan mineral sangatlah penting bagi tubuh, untuk itu
sebaiknya kita mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin dan mineral
tersebut untuk memenuhi kebutuhan gizi kita. Namun dalam konsumsinya diperlukan
pula kontrol agar tidak terjadi kelebihan ataupun defisiensi yang mengakibatkan
gangguan pada tubuh.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita.2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Isnawati. 2009. Biokimia. Surabaya: Unesa university Press.


11
Proses Metabolisme Vitamin Larut Air - http://git-gityudhistira.blogspot.com/2012/02/proses-
metabolisme-vitamin-larut-dalam.html

Triana, Vivi. 2006. Jurnal Kesehatan Masyarakat (1): Macam-macam Vitamin dan Fungsinya dalam
Tubuh Mnusia.
Vitamin yang Larut Dalam Air - http://budimotivasi.blogspot.co.id/2012/05/ -vitamin-yang-larut-
dalam-air.html

12

Anda mungkin juga menyukai