Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan kasih karunianya saya dapat menyelesaikan penulisan makalah ini
tepat pada waktunya. saya juga menyampaikan limpah terima kasih kepada Ibu
Dosen yang telah memberikan tugas penulisan makalah ini yang berguna bagi
penulis dalam mendalami materi yang diberikan.
Saya sadar bahwa dalam menulis makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari Ibu
Dosen sangat saya harapkan demi perkembangan saya kedepan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan nutrisi sangatlah diperlukan bagi kehidupan manusia. Nutrisi
yang terpenuhi menjamin kehidupan yang aman pada manusia. Maslow
dalam terorinya mengatakan bahwa kebutuhan fisiologis merupakan
kebutuhan dasar yang harus terpenuhi. Nutrisi merupakan bagian dalam
kebutuhan fisiologis manusia yang harus dipenuhi. Beberapa nutrisi yang
dibutuhkan manusia yaitu vitamin, protein, dan mineral. Gangguan
kurang atau lebihnya pemakaian nutrisi juga dapat berpengaruh buruk
pada tingkat kesehatan dan kesejahteraan seorang individu sendiri. Selain
itu cacingan juga sering dialami oleh individu tingkat anak-anak. Mereka
rentan terkena cacingan karena kebiasaan mereka dan kurangnya
kesadaran anak-anak dalam menjaga kebersihan diri sendiri.
Sehingga dalam kesempatan ini penulis ingin mengkaji tentang konsep
pencegahan dan penanganan untuk kekurangan vitamin, dan pencegahan
cacingan juga untuk pencegahan kekurangan protein dalam makalah yang
berjudul “ KONSEP PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
KEKURANGAN VITAMIN, CACINGAN DAN KEKURANGAN
PROTEIN” agar pembaca dapat lebih mengerti akan materi yang
diajarkan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat diperoleh dalam makalah ini
adalah
1. Bagaimana melakukan pencegahan dan penanganan kekurangan
vitamin?
2. Bagaimana pencegahan dan penanganan cacingan?
3. Bagaimana pencegahan dan penanganan kekurangan kalori
protein?
C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan dalam makalah ini adalah untuk :
1. Pemenuhan tugas gizi dan diet
2. Mengetahui pencegahan dan penanganan kekurangan vitamin
3. Mengetahui pencegahan dan penanganan cacingan
4. Mengetahui pencegahan dan penanganan kekurangan kalori protein
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Pencegahan dan Penanganan Kekurangan Vitamin
Vitamin adalah sekelompok senyawa organic (Zat Organoloptik) yang sangat
dibutuhkan tubuh dan memiliki peran penting dalam mengatur proses
metebolisme tubuh. Secara umum vitamin tidak dapat di prosukdi oleh tubuh.
Tiap – tiap vitamin mempunyai fungsi dan tugas – tugasnya yang spesifik
termasuk dalam petumbuhan dan pemeliharaan kesehatan.

1) Jenis – Jenis Vitamin


1) Vitamin Yang Larut Dalam Lemak
1. Vitamin A
Vitamin A adalah vitamin yang larut dalam lemak pertama yang ditemukan secara
luas. Vitamin A dikenal juga dengan nama Retinol.
 Fungsi:
Vitamin A berperan dalam pengelihatan dan merupakan salah satu komponen
penyususun pigmen mata. Selain itu fungsi vitamin A juga ikut berperan
penting menjaga kesehatan, kekebalan tubuh, pertumbuhan dan perkembanga,
dan sangat baik untuk menjaga kesehatan kulit.
 Akibat kekurangan vitamin A:
Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan gangguan penglihatan, rabun
senja, katarak dan penurunan daya tahan tubuh.
 Pencegah kekurangan Vitamin A:
Hewani: hati kuning telur, susu, mentega dan minyak ikan.
Nabati: karoten= sumber karoten adalah sayuran berwarna hijau dan buah –
buahan yang berwarna kuning kemerahan seperti wortel, pisang, papaya,

2. Vitamin D
Vitamin D dibuat dari ergosterol yang diradiasi. Ergosterol diperoleh dari ragi sisa
industry bir. Vitamin D pertama kali ditemukan oleh Mc. Collum dan Sherman.
Mereka menyebutnya sebagai vitamin antiraktis. Vitamin D mulai dikenal dan
dibedakan dari Vitamin A di dalam kandungan minyak ikan, yang sanggup
menghindari penyakit rickets dan mendorong pertumbuhan. Vitamin D juga
meningkatkan absorbs kalsium dari saluran pencernaan dan juga membantu
mengontrol penyimpanan kalsium ditulang.
 Fungsi:
Vitamin D Antara lain mengatur kadar kalsium dan fosfor dalam darah,
memperbesar penyerapan kalsium dan fosfor dari usus, membantu peroses
penulangan, serta memengaruhi kerja kelenjar endokrin.
 Akibat kekurangan vitamin D
Penderita obesitas dan penggunaan tabir surya yeng berlebihan juga termasuk
salah satu penyebab kekurangan Vitamin D.
 Pencegah Kekurangan Vitamin D
Setiap dua sampai tiga kali seminggu, sebaiknya anda berjemur dibawah sinar
matahari pagi yang bisa memberikan asupan Vitamin D secara maksimal.
Dapatkan sumber Vitamin D lain dari makanan misalnya dapat diperoleh dari
hati, telur, susu, daging, minyak ikan, mentega dan kacang – kacangan.

3. Vitamin E
Vitamin E tahan terhadap suhu tinggi serta asam, karena bersifat antioksidan,
Vitamin E mudah teroksidasi terutama bila pada lemak yang tengik, timah, garam
besi serta mudah rusak oleh sinar UV.
 Fungsi
Antioksidan kuat, sintesis DNA, merangsang reaksi kekebalan, mencegah PJK,
melindungi sel darah merah dari hemolysis, reproduksi, dan mencegah
keguguran.
 Akibat kekurangan Vitamin E
Bisa menyebabkan mandul pada pria dan wanita, kerusakan syaraf dan dapat
menimbulkan anemia pada bayi baru lahir.
 Pencegah kekurangan Vitamin E
Memakan makanan yang mengandung Vitamin E adalah benih gandum, minyak
biji bunga matahari serta biji safflower dan minyak jagung serta kedelai dan
nabati.

4. Vitamin K
Vitamin K larut dalam lemak dan tahan panas, tetapi mudah rusak oleh radiasi,
asam dan alkali.
 Fungsi
Vitamin K sangat penting bagi pembentukan protombin. Kadar protombin
dalam darah yang tinggi baik untuk penggumpalan darah.
 Akibat Kekurangan Vitamin K
Darah sulit membeku ketika luka atau pendarahan.
 Pencegahan kekurangan Vitamin K
Sumber Vitamin K adalah telur, susu, dan sayuran segar berwarna hijau.

2) Vitamin Yang Larut Dalam Air


a. Vitamin B1 (tiamin)
Merupaka salah satu vitamin yang penting bagi tubuh. Berbentuk padat berwarna
putih, tidak tahan pans dalam suasana alkali dan okseigen.
 Fungsi
Sebagai menambah nafsu makan serta mengatur fungsi alat – alat pencernaan
dan fungsi saraf.
 Akibat kekurangan Vitamin B1
Akan menimbulkan gangguan saraf, mudah lelah, pencernaan kurang sempurn,
serta menyebabkan penyakit beri – beri.
 Pencegahan kekurangan Vitamin B1
Sumber Vitamin B1 yang terbaik ialah biji – bijian yang masih memiliki kulit
ari, kecambah, gandum, ragi, dan kacang – kacangan kering.

b. Vitamin B2 (Riboflavin)
Berwarna kuning tahan panas, oksigen dan asam, dan tidak tahan cahaya dan
alkali
 Fungsi
Membantu enzim menghasilkan energy dan membantu produksi sel darah
merah.
 Akibat kekurangan vitamin B2
Sudut mulut merah, pecah – pecah, kelopak mata meradang, memerah dan tidak
tahan cahaya.
 Pencegahan Kekurangan Vitamin B2
Sumber nutrisi dari vitamin ini adalah susu dan produk susu lainnya seperti keju,
sayuran sperti brokoli dan bayam.

c. Vitamin B3 (Niacin)
Niacin memiliki keunikan sendiri yaitu mampu mengahasilkan dua koenzim yaitu
NAD (Nicotinamide Adenine Dinukleotid) dan NADP (Nicotamide Adenine
Dinukleotid Phospate).
 Fungsi
Dapat membentuk asam amino tryptophan yang mampu menenangkan sistem
saraf pusat.
 Akibat kekurangan Vitamin B3
Palegra, diare, dermatitis.
 Pencegahan Kekurangan Vitamin B3
Sumber nutrisi dari vitamin B3 adalah daging, ayam, ikan dan serelia tumbuk.

d. Vitamin B6 (Pridoksin, piridoksal, piridoksamin)


Penyerapan terhambat oleh rokok dan kontrasepsi oral dapat mengurangi
efektifitasnya.
 Fungsi
Membantu metabolisme asam amino dan asam lemak, membantu pembentukan
sel darah merah.
 Akibat kekurangan vitamin B6
Anemia, dermatitis, lidah licin, dan otot kejang.
 Pencegahan kekurangan Vitamin B6
Sumber dari vitamin B6 adalah daging, ikan, kacang – kacanga, kentang dan
ayam.

e. Vitamin B12 (Kobalamin)


 Fungsi
Mengubah karbohidrat menjadi glukosa sehingga mengubah produksi energy,
membantu pengaturan sistem saraf agar sehat.
 Akibat Kekurangan Vitamin B12
Mengakibatkan depresi, stress dan mencegah terjadinya penyusutan otak secara
dini.
 Pencegahan Kekurangan Vitamin B12
Sumber nutrisi dari Vitamin B12 terimpan di dalam daging hewan dan produk –
produk hewani seperti telur.

f. Vitamin B8 (Biotin)
 Fungsi
Untuk menjaga sistem kekebalan tubu, produksi sel darah merah, menjaga kulit
serta rabut gelap sehat dan menjaga berfungsinya sistem saraf.
 Akibat kekurangan vitamin B8
 Pencegahan kekurangan vitamin B8
Sumber nutrisi dari vitamin B8 yaitu pada sumber makanan seperti kacang –
kacangan, susu, lemak ikan, gandum dan kubis.

g. Vitamin C
Salah satu elemen yang paling penting dalam diet harian individu.
 Fungsi
Vitamin C membantu menjaga kesehatan gigi dan gusi. Membantu menyerap
zat besi yang diperlukan untuk membuat sel darah merah. Vitamin C juga
membantu luka bakar dan menyembuhkan luka. Vitamin C merupakan
antioksidan melindungi sel terhadap radikal bebas, produk dari aktivitas sel
normal yang berpartisipasi dalam reaksi kimia dalam sel.
 Akibat kekurangan Vitamin C
Kelelahan, perubahan mood, berat badan menurun secara mendadak, sendi dan
otot sakit, memar berlebihan, kondisi gigi, kering rambut dan kulit dan infeksi
 Pencegahan Kekurangan Vitamin C
Untuk mengatasinya yaitu dengan memenuhi kebutuhannya dengan
mengkonsumsi buah – buahan seperti buah kiwi, papaya, jeruk, strawberry,
jambu biji, paprika manis, adapun sayuran berdaun hijau gelap dan brokoli.

A. Konsep Pencegahan dan Penanganan Cacingan


a. Pengertian Cacingan
Cacingan merujuk pada infeksi cacing dalam tubuh manusia. Terdapat tiga kelompok cacing
yang dikenal dapat menginfeksi manusia, yaitu:
Platyhelminthes atau cacing pipih, terdiri dari:
o Trematode, misalnya Schistosima japonicum. Pada manusia umumnya hidup dalam darah
dan sering ditemukan di daerah tropis yang panas.
o Cestoda, misalnya Taenia solium, Taenia Saginata. Hidup dalam saluran pencernaan
manusia dan memakan makanan yang sudah tercerna sebagian dalam usus manusia.
Acanthocephalins, yang umumnya menyerang sistem gastro-instestinal (pencernaan)
manusia.
Nematoda, yang dapat menyerang saluran gastro-intestinal, darah, sistem limfatik, dan
jaringan subkutan manusia. Contohnya adalah Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Ascaris
lumbricoides, Trichuris trichiura. Cacing ini sering ditemukan pada hewan peliharaan,
misalnya anjing dan kucing. Hewan peliharaan tersebut kemudian dapat menularkan infeksi
cacing pada manusia.

b. Penyebab Cacingan
Ada berbagai cara cacing menginfeksi manusia hingga akhirnya menyebabkan seseorang
mengalami cacingan, seperti:
menyentuh objek yang memiliki telur cacing (terutama jika Anda tidak mencuci tangan
setelahnya)
menyentuh tanah, mengonsumsi makanan atau cairan yang mengandung telur cacing
berjalan tanpa menggunakan alas kaki di atas tanah yang mengandung cacing
makan makanan mentah atau kurang matang yang mengandung cacing
Diagnosis Cacingan
Pengumpulan informasi dari penderita dan pemeriksaan fisik akan dilakukan untuk
menentukan diagnosis cacingan. Selanjutnya, akan dilakukan tindakan untuk menemukan
sampel cacing, misalnya cacing dewasa atau telur cacing. Hal ini akan membantu proses
penentuan diagnosis.
Sering kali sampel feses diperlukan untuk memeriksa adanya telur cacing. Selain itu, dapat
juga dilakukan pemeriksaan sampel darah, misalnya dalam kasus filariasis (kaki gajah).
Metode diagnosis yang dilakukan dapat berbeda-beda, hal ini bergantung dari jenis cacing
yang menginfeksi.
c. Gejala Cacingan
Gejala cacingan sangat beragam, bergantung pada jenis cacing yang menginfeksi. Namun,
beberapa hal berikut bisa menjadi pertanda adanya cacingan:
menemukan cacing dalam feses atau saat buang air besar
memiliki ruam kemerahan, gatal, dan berbentuk seperti cacing pada kulit
mengalami diare atau sakit perut selama lebih dari dua minggu
terkadang juga terdapat keluhan konstipasi/ sembelit
perut yang terlihat bengkak atau mengalami perut kembung
mengalami penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas
gatal hebat pada area anus, terutama pada malam hari
reaksi pada kulit, seperti ruam, biduran, dan reaksi alergi lainnya pada kulit
rasa gelisah dan kecemasan, timbul karena adanya iritasi akibat zat beracun dan sisa
metabolisme cacing kepada sistem saraf pusat manusia
merasa lelah dan kurang tenaga
nyeri sendi dan otot
pada anak dapat timbul gejala tumbuh kembang yang terhambat dan malnutrisi
kaki gajah
dan beberapa gejala lain
d. Pengobatan Cacingan
Pengobatan yang dilakukan pada penderita cacingan umumnya dilakukan dengan
mengonsumsi obat cacing yang diminum selama satu hingga tiga hari. Penghuni rumah yang
sama dengan penderita cacingan bisa saja memerlukan konsumsi obat cacing juga.
Pencegahan Cacingan
Sebagai tindakan untuk mencegah cacingan, perlu Anda perhatikan beberapa hal berikut:
• Menjaga kebersihan dan membiasakan diri untuk mencuci tangan. Terutama setelah
menggunakan kamar kecil, sebelum makan, atau mempersiapkan makanan. Bawalah cairan
disinfektan yang dapat digunakan sepanjang hari.
Cuci buah dan sayur hingga bersih sebelum dimasak.
Masak makanan hingga matang. Perhatikan bahwa berbagai sumber protein perlu suhu
tertentu untuk mencapai kematangan masing-masing.
Konsumsi air putih dalam kemasan atau air putih yang matang.
Berikan obat cacing pada hewan peliharaan secara rutin, terutama untuk anjing dan kucing.
Buang kotoran hewan peliharaan di tempat sampah secepatnya. Gunakan masker dan sarung
tangan saat melakukan hal ini.
Selalu gunakan alas kaki.
Simpan alas kaki yang digunakan untuk aktivitas luar ruangan di luar rumah

Pengertian Malnutrisi Energi Protein


Malnutrisi energi protein (MEP) merupakan gangguan gizi yang dialami oleh anak-anak, yang
ditandai dengan kekurangan gizi. Gangguan gizi ini khususnya dimaksudkan untuk
menggambarkan anak-anak yang kekurangan asupan energi dan protein. Padahal, tanpa gizi
yang memadai, fungsi organ tubuh akan mengalami gangguan dan proses tumbuh kembang
anak juga dapat terganggu.

MEP dibagi menjadi dua, yaitu:

 MEP derajat ringan sedang (sering disebut gizi kurang)


 MEP derajat berat (sering disebut gizi buruk).

Malnutrisi energi protein ini terutama akan membahas mengenai gizi buruk. Selanjutnya gizi
buruk juga terbagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu marasmus, kwashiorkor, atau campuran
marasmus-kwashiorkor.

Penyebab Malnutrisi Energi Protein


Penyebab paling sering gizi buruk adalah asupan nutrisi yang tidak tercukupi. Penyebab lainnya
adalah karena adanya infeksi berat yang dialami anak.  

Pada gizi buruk tipe marasmus, gangguan asupan nutrisi yang dialami adalah kurangnya
karbohidrat. Sementara pada gizi buruk tipe kwashioskor, gangguan nutrisi yang terjadi adalah
kekurangan protein.
 

Diagnosis Malnutrisi Energi Protein


Penilaian gizi buruk dilakukan dengan cara mengukur berat badan dan tinggi badan.
Selanjutnya, hal ini akan dicocokkan dengan kurva berat badan menurut tinggi badan (BB/TB)
milik WHO.

Bila BB/TB di bawah -3 SD menurut kurva WHO, maka hal itu memastikan bahwa seorang anak
mengalami malnutrisi energi protein. Selain itu, perlu dilakukan pemeriksaan gula darah,
pemeriksaan zat besi, foto rontgen, dan tes mantoux.

Gejala Malnutrisi Energi Protein


Pada malnutrisi energi protein tipe marasmus, anak terlihat sangat kurus. Selain itu, rambutnya
pun terlihat seperti rambut jagung, tulang-tulang di tubuh tampak jelas, dan kulit berkerut.

Pada malnutrisi energi protein tipe kwashiorkor, anak terlihat bengkak, perut membuncit, tungkai
membesar. Selain itu juga akan muncul bercak-bercak cokelat di kulit yang mudah terkelupas
dan rambut mudah rontok.

Sedangkan pada malnutrisi energi protein tipe campuran, gejala marasmus dan kwashiorkor
muncul bersamaan.

Pengobatan Malnutrisi Energi Protein


Malnutrisi energi protein sebaiknya diatasi di rumah sakit. Pengobatan dilakukan melalui tiga
fase, yaitu: fase stabilisasi, transisi, dan rehabilitasi.

Fase rehabilitasi itu sendiri terdiri dari 10 langkah, yaitu:

1. Memberikan cairan dan elektrolit untuk mencegah dehidrasi


2. Memberikan asupan makanan untuk mencegah turunnya gula darah
3. Mengatasi gangguan elektrolit
4. Mencegah anak kedinginan
5. Pemberian antibiotik
6. Pemberian vitamin A
7. Pemberian multivitamin dan mineral
8. Pemberian makanan untuk mengejar pertumbuhan
9. Merangsang perkembangan anak
10. Rencana tindak lanjut untuk mencegah gizi buruk timbul lagi

Pencegahan Malnutrisi Energi Protein


Untuk mencegah malnutrisi energi protein, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, yaitu:

 Memastikan anak mendapatkan asupan makanan yang cukup dengan pola gizi sehat
seimbang (mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral) sepanjang masa
pertumbuhannya.
 hMemantau tumbuh kembang anak secara berkala.
 Bila ada infeksi yang dialami, segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang
tepat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemenuhan nutrisi sangatlah bermanfaat dalam menjalankan kehidupan.
Namun adakalanya kita tak tahu bagaimana proses penangannya dan
pencegahan agar kita tetap menjaga kestabilan nutrisi dalam diri kita.
nutrisi memiliki keadaan tersendiri dan jenis yang bermacam-macam.
Protein dan vitamin memiliki makanan yang berbeda dalam melakukan
pemenuhan kebutuhan mereka. Karena itu sangat diharapkan agar kita
dapaa menguasai berbagai cara pemenuhan kebutuhan agar kestabilan
nutrisi dalam tubh kita terjaga.
B. Saran
Sebagai individu yang ingin akan kesehatan diri sendiri, maka keinginan
untuk menjaga kestabilan nutrsi dalam kehidupan sangatlah diperlukan.
Dikarenakan jika kita sudah memenuhi kebutuhan fisiologis kita berupa
nutrisi, maka kita memiliki kesempatan dalam memenuhi kebutuhan
dasar yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai