PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan mahkluk sosial. Sebagai mahkluk sosial manusia tidak dapat lepas dari
interaksi dengan lingkungannya. Lingkungan memberi pengetahuan dan pertumbuhan mental
manusia.
Perkembangan manusia bukan hanya berdasarkan individu saja. Kumpulan beberapa individu
akan membentuk kelompok yang besar sehingga membentuk organisasi kehidupan yang layak.
Perkumpulan individu dalam kehidupan yang disebut masyarakat . Masyarakat adalah
sekelompok manusia yang terjalin erat karena sistem tertentu, tradisi tertentu, konvensi
dan hukum tertentu yang sama, serta mengarah pada kehidupan kolektif.
Didalam lingkungan masyarakat memiliki hubungan timbal balik dan interaksi antara
individu dengan sesamanya. Sehingga dalam kesempatan ini penulis ingin mengkaji lebih
dalam tentang hubungan antar manusia dalam makalah yang berjudul “HUBUNGAN
MANUSIA DAN CIRI MASYARAKAT”. Penulisan makalah ini bertujuan sebagai
penyelesaian tugas antropologi kesehatan dan penulis juga berharap agar pembaca dapat
memahami akan materi yang dibawakan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan materi yang dibawakan maka penulis dakpat merumuskn masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana hubungan manusia sebagai individu dan budaya dalam antropologi?
2. Bagaimana hubungan manusia sebagai masyarakat dan sosial dalam antropologi
kesehatan?
3. Bagaimana ciri-ciri masyarakat transisi, masyarakat modern, masyarakat pedesaan
dan masyarkat perkotaan?
C. Tujuan Pembahasan
Adappun tujuan pembahasan yang ingin disampaikan oleh penulis adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui proses terjadinya hubungan manusia sebagai individu dan budaya
dalam antropologi.
2. Mengetahui proses hubungan manusia sebagai masyarakat dan sosial dalam
antropologi kesehatan.
3. Mengetahui ciri-ciri masyarakat transisi, masyarakat modern, masyarakat
pedesaan dan masyarakat perkotaan.
4. Memenuhi tugas antropologi kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Pengertian Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak
unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian
tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang
yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa
budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan
luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-
budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan
orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit
nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas
keistimewaannya sendiri.”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda
dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu
dengan alam” di Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan
pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang
dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa
bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk
mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang
lain.
3. Hubungan Manusia sebagai Individu dan Budaya dalam antrologi kesehatan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang
memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosio-budya dari tingkahlaku manusia,
terutama tentang cara-cara interaksi antara keduanya disepanjang sejarah kehidupan
manusia, yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit pada manusia (Foster/Anderson,
1986; 1-3).
Antropologi kesehatan merupakan bagian dari antropologi sosial dan kebudayaan yang
mempelajari bagaimana kebudayaan dan masyarakat mempengaruhi masalah-masalah
kesehatan, pemeliharaan kesehatan dan masalah terkait lainnya.
Peran Sosiologi dalam Praktik Kesehatan
Peran Sosiolog :
• Sebagai ahli riset : penelitian ilmiah & pembinaana pola pikir terhadap masyarakat
• Konsultan kebijakan : menganalisis fakta sosial, dinamika sosial & kecenderungan proses
serta perubahan sosial
• Teknisi dalam perencanaan & pelaksanaan program kegiatan masyarakat
• Peran sebagai pendidik kesehatan : wawasan & pemahaman thd tenaga kesehatan/
pengambil kebijakan kesehatan
Manfaat Sosiologi bg kesehatan :
Mempelajari cara org meminta pertolongan medis
Mengetahui latar belakang sosial-ekonomi masyarakat dalam pemanfaatan layanan
kesehatan
Menganalisis faktor-faktor sosial dalam hubungannya dg etiologi penyakit
5
Menganalisis fakta –fakta sosial (sakit, cacat fisik)
o Penilaian klinis lebih rasional
o Menghargai perilaku pasien, kolega & organisasi
o Menangani kebutuhan sosial –emosional pasien
1. Masyarakat Transisi
1.1 Pengertian Masyarakat Transisi
Masyarakat transisi ialah masyarakat yang mengalami perubahan dari suattu
masyarakat ke masyarakat yang lainnya. Misalnya masyarakat pedesaan yang
mengalami transisi ke arah kebiasaan kota, yaitu pergeseran tenaga kerja dari
pertanian, dan mulai masuk ke sektor industri.
2.1 Ciri-Ciri Masyarakat Transisi
Ciri-ciri masyarakat transisi :
a. Adanya pergeseran dalam bidang, misalnya pekerjaan, seperti pergeseran dari
tenaga kerja pertanian ke sektor industri
b. Adanya pergeseran pada tingkat pendidikan. Di mana sebelumnya tingkat
pendidikan rendah, tetapi menjadi sekrang mempunya tingkat pendidikan yang
meningkat.
c. Mengalami perubahan ke arah kemajuan
d. Masyarakat sudah mulai terbuka dengan perubahan dan kemajuan jaman.
e. Tingkat mobilitas masyarakat tinggi.
f. Biasanya terjadi pada masyarakat yang sudah memiliki akses ke kota misalnya
jalan raya.
2. Masyarakat Modern
1. Pengertian Masyarakat Modern
masyarakat modern adalah masyarakat yang sebagian besar warganya mempunyai
orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan dalam peradaban dunia masa kini.
Masyarakat modern relatif bebas dari kekuasaan adat-istiadat lama. Karena
mengalami perubahan dalam perkembangan zaman dewasa ini. Perubahan-Perubahan
itu terjadi sebagai akibat masuknya pengaruh kebudayaan dari luar yang membawa
kemajuan terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam mencapai
kemajuan itu masyarakat modern berusaha agar mereka mempunyai pendidikan yang
cukup tinggi dan berusaha agar mereka selalu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
seimbang dengan kemajuan di bidang lainnya seperti ekonomi, politik, hukum, dan
sebagainya.
Bagi negara-negara sedang berkembang seperti halnya Indonesia. Pada umumnya
masyarakat modern ini disebut juga masyarakat perkotaan atau masyarakat kota.
Pengertian kota secara sosiologi terletak pada sifat dan ciri kehidupannya dan bukan
ditentukan oleh menetapnya sejumlah penduduk di suatu wilayah perkotaan. Dari
pengertian di atas, dapat diartikan bahwa tidak semua warga masyarakat kota dapat
disebut masyarakat modern, sebab banyak orang kota yang tidak mempunyai
orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan peradaban dunia masa kini, misalnya
gelandangan atau orang yang tidak jelas pekerjaan dan tempat tinggal.
2. Ciri-Ciri Masyarakat Modern
Alam tidak lagi hal yang amat vital dalam menunjang kehidupan mereka seperti yang
dialami masyarakat tradisional. Sebaliknya alam dikendalikan dengan kemampuan
pengetahuan mereka dalam menunjang kehidupan yang lebih baik.
Masyarakat kota yang hidupnya mengalami gejala modernisasi umumnya hidup dari
sektor industri, selain itu mereka juga hidup dari sektor perdagangan kepariwisataan,
dan jasa lainnya. Jadi, kota yang sebagian besar warganya terlibat dalam kegiatan itu
disebut kota industri. Sistem mata pencaharian sektor industri mempengaruhi segi-
segi kehidupan sosial masyarakat modern antara lain mempengaruhi pembentukan
sistem pelapisan sosial, organisasi sosial, pola-pola perilaku, nilai dan norma sosial,
kekuasaan dan wewenang dan segi-segi kehidupan lainnya yang merupakan ciri-ciri
masyarakat modern.
D. Masyarakat Pedesaan
1. Pengertian Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaan ialah masyarakat yang mendiami suatu wilayah tertentu yang
ukurannya lebih kecil dari wilayah kota. Masyarakat desa adalah bentuk persekutuan
abadi antara manusia dan institusinya dalam wilayah setempat yaitu tempat mereka
tinggal di rumah-rumah pertanian yang tersebar dan di kampung yang biasanya
menjadi pusat kegiatan bersama. Sering disebut dengan masyarakat pertanian /
pedesaan.
2. Ciri-Ciri Masyarakat Desa
Roucek – Warren
Ciri-ciri desa adalah :
- Kelompok primer merupakan kelompok dominan
- Hubungan antarwarga bersfiat akrab dan awet
- Homogen dalam berbagi aspeknya
- Mobilitas sosial rendah
- Keluarga lebih dilihat fungsinya secara ekonomis sebagai unit produksi
- Proporsi anak lebih besar
Mayor Polak
- Bersifat kekeluargaan
- Bersifat koeltif dalam pembagian dan pengerjaan tanah
- Bersifat kesatuan ekonomis, yaitu dapat memenuhi kebutuhan sendiri (subsistensi)
Bauchmant
-Jumlah penduduk kecil
-Sebagian besar penduduk dari pertanian
-Dikuasai alam
-Homogen
-Mobilitas rendah
-Hubungan intim
Talcott Parson
Afektifitas : Hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta, kesetiaan, dan
kemesraan. Wujudnya berupa sikap tolong menolong.
- Bersifat kolektif dalam pembagian dan pengerjaan tanah.
- Bersfiat kesatuan ekonomis , yaitu dapat memenuhi kebutuhan sendiri (subsistensi)
Bauchmant
- Jumlah penduduk kecil
- Sebagian besar penduduk hidup dari pertanian
- Dikuasai alam
-Homogen
-Mobilitas rendah
-Hubungan intim
Talcott Parson
Afektifitas : hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta, kesetiaan, dan
kemesraan. Wujudnya berupa sikap tolong menolong terhadap orang lain.
Orientasi kolektif : meningkatkan kebersamaan, tidak suka menonjolkan diri, tidak
(enggan) berbeda pendapat
Partikularisme : semua hal yang berhubungan dengan apa yang khusus untuk tempat
atau daerah tertentu saja, perasaan subjektif, rasa kebersamaan
Askripsi : berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh
berdasarkan suatu usaha yang disengaja, tetapi lebih merupakan suatu keadaan yang
sudah merupakan kebiasaan atau keharusan
Kekaburan (Diffusenses) : sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan
antarpribadi, tanpa ketegasan yang dinyatakan secara eksplisit (tidak to the point).
4) Desa Swasembada
Masyarakat sudah tergolong maju sudah mengenal mekanisasi dan teknologi ilmiah
partisipasi masyarakat dalam bidang pembangunan sudah efektif.
E.Masyarakat Perkotaan
1. Pengertian Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan adalah masyarakat yang sebagian besar warganya mempunyai
orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan dalam peradaban dunia masa kini.
2. Ciri – Ciri Masyarakat Kota
a. Ciri – Ciri Kehidupan Masyarakat Kota Sebagai berikut :
- Pembagian kerja sudah terspesialisasi dengan jelas
- Organisasi sosial lebih berdasar pada pekerjaan dan kelas sosial daripada
kekeluargaan
- Lembaga pemerintahan lebih maju berdasar teritoritum daripada kekeluargaan t
- Terdapat sistem perdagangan dan pertukaran
- Mempunyai sarana komunikasi dan telekomunikasi yang lengkap
- Berteknologi yang rasional.
b. Ciri-ciri masyarakat kota menurut Talcott Parson antara lain :
- Netralitas efektif, memperhatikan sikap netral, mulai sikap acuh tak acuh sampai
tidak memperdulikan jika menurut pendapatnya tidak ada sangkut pautnya dengan
kepentingan pribadinya.
- Orientasi diri, menonjolkan kepentingan pribadi dan tidak segan-segan menentang
jika dirasa tidak cocok atau diasakan melanggar kepentingannya
- Universalisme, berpikir objektif, menerima segala sesuatu secara objektif
- Prestasi, suka mengejar prestasi, karena prestasi mendorong orang terus maju.
- Spesifitas, menujukkan sesuatu yang jelas dan tegas dalam hubungan antara pribadi,
maksudnya niat dinyatakan secara langsung (to the point).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mausia melakukan interaksi dan membutuhkan sesamanya. Interaksi tersebut
mendorong manusia untuk saling berhubungan dengan sesama dan lingkungan.
Daftar pustaka
- Hubungan Manusia dan Kebudayaan | bachremifananda
https://bachremifananda.wordpress.com/2012/11/13/hubungan-manusia-dan-kebudayaan/