Anda di halaman 1dari 15

CULTUR SUKU GUMAI

NAMA : YOLANPIA SONATA REO\


NIM : 5303202200531
KELAS : 1B
TINGKAT :I
 Suku Gumai (Gumay) merupakan suku yang mendiami beberapa wilayah di Kabupaten
Lahat Provinsi Sumatera Selatan. Suku Gumai terbagi menjadi 3 marga, Marga Gumai
Lembak, Marga Gumai Talang, dan Marga Gumai Ulu.  Ketiga marga tersebut saling
hidup rukun secara berdampingan pada suatu tempat yang merupakan cikal bakal
berdirinya kota Lahat, dan ketiga marga tersebut hidup dapat satu adat yang dinamakan
adat Gumai.
1. FOOD (MAKANAN)

 Makanan tradisional khas suku gumai adalah makanan yang berasal dari alam.


Salah satu makanan khas nya adalah Tempoyak. Tempoyak terbuat dari fermentasi
buah durian. Tempoyak kemudian diolah kembali menjadi lauk pauk tradisional suku
gumai.
2. LANGUAGE (BAHASA)
 Bahasa yang digunakan oleh suku Gumai, disebut bahasa Lematang. Bahasa ini
sejatinya dipertuturkan oleh suku Lematang yang tinggal di bagian lain di wilayah
Sumatra Selatan.
3. CELEBRATIONS (PERAYAAN)
 Misalnya Ritual Adat Sedekah, sebuah ritus yang sebenarnya sedikit banyak menggambarkan
tradisi lama mereka. Dahulu ritual tersebut merupakan suatu media berkomunikasi Jurai
Kebali’an (pimpinan adat Gumai) dengan Tuhan.
4.FOLK ART (KESENIAN RAKYAT)
 Seni dan kebudayaan suku Gumai terdiri dari beberapa tari-tarian, lagu-lagu daerah dan
sastra lisan, seperti guritan dan pantun bersahut serta pencak silat serta alat musik yang
menjadi ciri khas suku Gumai yang berupa ginggung, serdam, rebab, kenung dan gong.
5.CLOTHES AND DRESSING(PAKAIAN)
 Kepala pada bagian kepala biasa dipasang aksesoris berupa mahkota yang disebut Kopiah Cuplak
untuk pria dan Karsuhun untuk perempuan.
 Badan Pertama yaitu ada hiasan penutup dada dan pundak untuk wanita dan pria yang disebut
dengan terate dan memiliki filosofi kesucian dan kemegahan. Kedua adalah selendang sawit
berhiaskan sulur dan nada akses intan di bagian tengah. Ketiga yaitu ada Kebo Munggah atau
disebut juga Kalung Tapak Ijo yang berbahan dasar emas 24 karat dengan bentuk lempengan
bersusun tiga.
 Kaki aksesoris untuk kaki berupa canela yang bentuknya mirip trompah dan bisa digunakan oleh
pengantin perempuan dan laki-laki.
6. MANNERS (TATAKRAMA)
 Suka menyapa siapa pun yang ditemui di jalan
 Pemalu dan sungkan apalagi bila mereka berada dalam lingkungan yang benar-benar baru
 Diajarkan menjaga etika dan sopan santun sedari kecil
  penurut dan tidak neko-neko
 mau menerima apa adanya, meski sesekali mengeluh juga
7. JOKES (LELUCON)
 Orang Gumai menghargai atau menghormati orang lain.
 Sikap saling menghormati adalah rahasia umum yang tak asing lagi bagi
orang Gumai. Mewujudkan sikap saling menghormati ini tidak bermakna
bahwa mereka tergila-gila hormat.
 Ini adalah salah satu pandangan sosial yang dimiliki komunitas / etnis
dimaksud secara umum dalam menjaga keharmonisan kehidupan sosialnya
8. MEDICAL CURE(PENGOBATAN MEDIS)
 Berbagai flora dan fauna, air dan berbagai jenis bebatuan yang terdapat di bumi Gumai, digunakan
dengan arif untuk penyembuhan berbagai penyakit dan peningkatan kesehatan.
 Alasannya :
 Kebanyakan masyarakat Gumai tinggal di pedesaan yang tidak terjangkau oleh kendaraan,
sementara rumah sakit (puskesmas dan balai pengobatan) tidak ada.
 Harga obat sangat mahal sehingga tidak terjangkau karena melampauhi kesanggupan masyarakat
desa.
 Pelayanan para praktisi obat tradisional (dukun) lebih dekat dan menyentuh jiwa pasien di
pedesaan.
 Di atas alam Gumai hidup berbagai flora dan fauna liar yang dapat dimanfaatkan sebagai obat atau
makanan kesehatan.
9. CHILD-REARING METHODES(METODE MENGASUH ANAK)

 Kedudukan sebagai anak kandung pembagian warisan masih berpatok pada


sistem patrilineal yakni anak laki-laki yang berhak mendapat warisan,
namun sekarang sudah adanya perubahan pola pikir dari pemberi warisan
bahwasanya perempuan juga memiliki hak yang sama. 
10. RELIGION(AGAMA)
 Gumai secara mayoritas merupakan pemeluk agama Islam tetapi mereka
juga tidak melupakan tradisi nenek moyang mereka.
 Beberapa tradisi yang berkesesuaian dengan agama Islam masih mereka
pertahankan.
11. WORKING SCHEDULES(RENCANA KERJA)

 Suku Gumai ini termasuk suku-bangsa yang hidup secara nomaden


untuk mencari lahan baru bagi usaha perladangan mereka dan juga
kegiatan berburu.
Praktik Keperawatan di Suku Nias
 Tatakrama sangat dijunjung tinggi dalam suku Gumai sehingga dalam memberikan asuhan
keperawatan perawat juga perlu menjaga tatakramanya.
 Keakraban sangat diperlukan dalam bergaul dengan orang suku Gumai. Sehingga perawat
perlu cepat beradaptasi dan bergaul dengan orang-orang suku Gumai supaya menjalin
hubungan baik dengan mereka.
 Mata pencaharian orang-orang suku Gumai memiliki penghasilan yang tak cukup
memadai. Sehingga perlu perhatian terhadap biaya pengobatan yang diberikan dan juga
perlu dilakukan penyuluhan tentang program kartu pengobatan gratis dari pemerintah
untuk meringankan beban biaya pengobatan mereka
IM A
T E R
SIH
K A

Anda mungkin juga menyukai