Instruction :
masyarakat melayu.
3. Jelaskan bagaimana jati diri, tunjuk ajar dan sistem kepemimpinan melayu di
Rokan Hulu.
5. Sebutkan masakan khas melayu beserta photo masakan tersebut dan asal
sekarang.
7. Apa yang dapat di kembangkan dari budaya melayu yang dapat menumbuhkan
lingkungan.
Note: Soal dan Jawaban dikirim ke email: pipitrahayu2010@gmail.com
GOOD LUCK!
1. Kebudayaan Melayu Riau merupakan hasil cipta rasa dan karya orang Melayu
di Riau. Melayu adalah nama sub ras yang datang dari daratan Cina Selatan
yang tersebar dari pulau Pas di timur (Pasifik) ke barat sampai Madagaskar dan
juga di Selandia Baru bagian selatan. Sub ras ini dienal juga sebagai Proto
melayu (Puak Melayu Tua) yang mendiami daerah pedalaman terpencil di Riau
dengan memegang adat dan tradisinya, kemudian Deutro Melayu (Puak Melayu
muda) yang lebih bersifat terbuka disbanding Puak Melayu Tua, yang
mendiami daerah pesisir pantai yang ramai disinggahi, karena menjadi jalur
lalu lintas perdagangan yang membuka peluang kepada penyerapan nilai-nilai
budaya luar.
Adat Istiadat dan budaya Melayu Riau adalah seperangkat nilai-nilai kaidah-
kaidah dan kebiasaan yang tumbuh dan berkembang sejak lama bersamaan
dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakat yang telah dikenal,
dihayati dan diamalkan oleh yang bersangkutan secara berulang-ulang secara
terus- menerus dan turun-temurun sepanjang sejarah. adat istiadat dan budaya
Melayu Riau yang tumbuh dan berkembang sepanjang zaman tersebut dapat
memberikan andil yang cukup besar terhadap kelangsungan hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kebudayaan Melayu merupakan kebudayaan secara turun-temurun dilakukan
oleh masyarakat. Kebudayaan Melayu merupakan salah satu pilar penopang
kebudayaan nasional Indonesia khususnya dan kebudayaan dunia umumnya, di
samping aneka budaya lainnya (Isjoni, 2007: 41). Budaya Melayu tumbuh
subur dan kental di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Sancin, Direktur
Bidang Lintas Sosial Budaya Sapir Institute (5 Januari 2009) mengemukakan
bahwa Melayu yang identik dengan agama, bahasa, dan adat-istiadat
merupakan integritas yang solid.
Menurut Isjoni (2007: 30), adat Melayu merupakan konsep yang menjelaskan
satu keseluruhan cara hidup Melayu di alam Melayu. Orang Melayu di mana
juga berada akan menyebut fenomena budaya mereka sebagai “ini adat kaum”
masyarakat Melayu mengatur kehidupan mereka dengan adat agar setiap
anggota adat hidup beradat, seperti adat alam, hukum adat, adat beraja, adat
bernegeri, adat berkampung, adat memerintah, adat berlaki-bini, adat bercakap,
dan sebagainya. Adat adalah fenomena keserumpunan yang mendasari
kebudayaan Melayu. Dahulu Melayu merupakan kerajaan-kerajaan yang berada
dikawasan Nusantara. Seorang raja harus memegang teguh adat Melayu dalam
menjalakan kekuasaannya terhadap rakyatnya. Adat-adat Raja-raja Melayu di
antaranya (Tardjan Hadidjaja dalam Isjoni, 2007: 31) menyatakan:
1. Melayu diri, yaitu merendahkan diri, tiada mau membesarkan diri, baik dari
segi adab-tertib, bahasa pertuturan, perjalanan, dan kedudukan.
2. Tidak garang, yaitu berlemah lembut tidak berlebih-lebihan, tidak
berkurangan.
3. Orang yang majlis, yaitu pertengahan (sederhana) dalam perlakuan,
perbuatan, perkataan, pakaian, dan perjalanannya.
4. Adab pandai menyimpan diri, yaitu pandai mengawal kata-kata, penglihatan
dan pandangan dari perkara yang keji.
ILMU PENGETAHUAN
Pengetahuan tentang manusia, hewan, tumbuhan, alam gaib, musim, filsafat,
pengobatan, arsitektur, pemerintahan otonom, dll.
ORGANISASI KEMASYARAKATAN
Pemerintahan adat / otonomi, pegawai syarak, kepemimpinan adat, peradilan
adat, musyawarah adat, tanah adat (ulayat), bekarang / ngacau danau, induk
semang, organisasi bujang-gadis, pantang adat, pegawai syarak, kekerabatan,
dll.
KESENIAN
Tari tauh, tari dana, hadrah, Abdul Muluk, kompangan, tale naik haji, besale,
bedikir, begijol, bemujuk, bemalim, lesung gilo (lesung becekak), ambung gilo,
lukah gilo, kebar (bekunun), dadung, gendang Melayu (redab / dab), kelintang
kayu, beduk, dll.
2. A. Etnis Melayu
Pada umumnya daerah Rokan Hulu adalah daerah Melayu jadi daerah yang
lima luhak adalah daerah Melayu, pada umumnya daerah ditempati oleh kaum
pribumi atau Melayu Rokan Hulu, dimana etnis pendatang apabila ingin
mengadakan hubungan dengan masyarakat mereka masuk ke dalam kehidupan
suku Melayu salah satunya di luhak Rambah. Pengelompokan etnis Melayu
Rokan Hulu terbagi lima daerah yang disebut dengan “luhak” terdiri dari :
a. Luhak Tambusai
b. Luhak Rambah
c. Luhak Kepenuhan
d. Luhak Kunto Darussalam
e. Luhak Rokan IV Koto
B. Etnis Mandailing
Etnis Mandailing di Rokan Hulu berasal dari Tapanuli Selatan Padang Gelugur
yang disebut juga Mandailing Godang. Pada masa dahulu kedudukan etnis
Mandailing dalam adat-istiadat khususnya di Luhak Rambah tersebut “Borajo
Adat Dikampungnyo” Berorangtua di Sutan Mahmud”. Menurut kata-kata adat
terbagi kepada 4 (empat) :
1. Sutan Nan Opat (Sutan Nan Empat)
2. Mangarajo Nan Bertiga
3. Sutan Nan Beratur
4.Mangarajo Nan Berbaris
Etnis Mandailing sudah ada atau bertempat tinggal di Pawan dari dahulu kira-
kira 1800-an, dan generasi yang sekarang adalah keturunan generasi ke tujuh
yang bertempat tinggal di Pawan. Sehinga kami sudah menganggap Pawan ini
kampung kami, dengan kata lain kami bukan orang Mandailing Sumatera
Utara, tapi kami orang asli Mandailing Rokan Hulu. Pemukiman masyarakat
Mandailing untuk pertama kedatangannya yaitu huta Batang Samo sampai
berkembang menjadi tujuh huta utama yaitu :
1. Huta Batang Samo/Huta rimbaru (sekarang Kubu Baru)
2. Huta Kaiti
3. Huta pawan
4. Huta Menaming
5. Huta Tangun
6. Huta Tanjung Berani
7. Huta Sungai Pinang.
C. Etnis Jawa
Pertama sekali etnis Jawa masuk ke Rokan Hulu (Pasir Pengaraian) pada tahun
1950-an. Kelompok ini merantau dari Medan untuk bekerja pada perkebunan
karet (maskapai) peninggalan penjajah Belanda. Gelombang kedatangan etnis
Jawa paling besar pada saat program transmigrasi. /ada tahun 1980 program ini
masuk ke Rokan Hulu, penempatan pertama di kecamatan Rambah (sekarang
wilayah kecamatan Rambah Samo). Adapula yang merantau sendirian karena
desakan ekonomi.
Pengelompokan etnis di daerah transmigrasi mayoritas adalah etnis Jawa,
khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur dan etnis-etnis lain dapat dijumpai
pada lokasi keramaian seperti pasar. Jadi pengelompokan etnis Jawa lebih
banyak pada daerah-daerah transmigrasi yang ada di Rokan Hulu.
iii) Perkawinan
Tradisi pernikahan pada adat melayu memang terkesan sangat rumit dan
terlalu sakral. Sebab dalam pandangan masyarakat melayu ketika sesorang
akan menikah maka dia harus mendapat restu dari kedua orang tua dari dua
belah pihak. Selain itu ada juga aturan – aturan adat yang harus dijalani
sebelum akad nikah berlangsung diantaranya pengantin perempuan dilarang
bepergian dan keluar dari rumah satu minggu sebelum akad nikah
dilakukan.
v) Kematian
Seperti suku yang lain, pada adat istiadat suku Melayu juga ada tradisi
terkait duka cita atau kematian. Proses yang dilakukan oleh pihak keluarga
akan menyampaikan peristiwa kematian ini kepada tokoh masyarakat dan
aparatur pemerintah, serta tetangga sekitar secara beranting. Selain itu, alat
komunikasi tradisional yang bernama Bedug di langgar dan di masjid juga
dibunyikan dengan nada yang khas di telinga.
• Untuk laki-laki
- Baju Gunting Cina
- Baju cekak musang
- Baju teluk belanga
• Untuk perempuan
- Baju Kurung
- Baju kebaya labuh