Anda di halaman 1dari 8

English Study Program

University of Pasir Pengaraian

Instruction :

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar!

1. Jelaskan konsep dasar tentang hakikat, filosofi, dan unsur-unsur kebudayaan

masyarakat melayu.

2. Sebutkan etnis yang ada di Rokan Hulu.

3. Jelaskan bagaimana jati diri, tunjuk ajar dan sistem kepemimpinan melayu di

Rokan Hulu.

4. Jelaskan dan sebutkan adat istiadat dan pakaian orang melayu.

5. Sebutkan masakan khas melayu beserta photo masakan tersebut dan asal

daerah makanan tersebut.

6. Jelaskan bagaimana perekonomian masyarakat melayu pada zaman dahulu dan

sekarang.

7. Apa yang dapat di kembangkan dari budaya melayu yang dapat menumbuhkan

jiwa teknopreneur bagi mahasiswa, dan berikan alasannya.

8. Buatlah kerajinan tangan terkait budaya melayu yang bermanfaat bagi

lingkungan.
Note: Soal dan Jawaban dikirim ke email: pipitrahayu2010@gmail.com

Batas pengumpulan jawaban dan kerajinan tangan : Sabtu, 31 Desember 2022

GOOD LUCK!

NAMA: FIKRI DAIMUL GHUFRON


NIM: 2232023

1. Kebudayaan Melayu Riau merupakan hasil cipta rasa dan karya orang Melayu
di Riau. Melayu adalah nama sub ras yang datang dari daratan Cina Selatan
yang tersebar dari pulau Pas di timur (Pasifik) ke barat sampai Madagaskar dan
juga di Selandia Baru bagian selatan. Sub ras ini dienal juga sebagai Proto
melayu (Puak Melayu Tua) yang mendiami daerah pedalaman terpencil di Riau
dengan memegang adat dan tradisinya, kemudian Deutro Melayu (Puak Melayu
muda) yang lebih bersifat terbuka disbanding Puak Melayu Tua, yang
mendiami daerah pesisir pantai yang ramai disinggahi, karena menjadi jalur
lalu lintas perdagangan yang membuka peluang kepada penyerapan nilai-nilai
budaya luar.
Adat Istiadat dan budaya Melayu Riau adalah seperangkat nilai-nilai kaidah-
kaidah dan kebiasaan yang tumbuh dan berkembang sejak lama bersamaan
dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakat yang telah dikenal,
dihayati dan diamalkan oleh yang bersangkutan secara berulang-ulang secara
terus- menerus dan turun-temurun sepanjang sejarah. adat istiadat dan budaya
Melayu Riau yang tumbuh dan berkembang sepanjang zaman tersebut dapat
memberikan andil yang cukup besar terhadap kelangsungan hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kebudayaan Melayu merupakan kebudayaan secara turun-temurun dilakukan
oleh masyarakat. Kebudayaan Melayu merupakan salah satu pilar penopang
kebudayaan nasional Indonesia khususnya dan kebudayaan dunia umumnya, di
samping aneka budaya lainnya (Isjoni, 2007: 41). Budaya Melayu tumbuh
subur dan kental di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Sancin, Direktur
Bidang Lintas Sosial Budaya Sapir Institute (5 Januari 2009) mengemukakan
bahwa Melayu yang identik dengan agama, bahasa, dan adat-istiadat
merupakan integritas yang solid.
Menurut Isjoni (2007: 30), adat Melayu merupakan konsep yang menjelaskan
satu keseluruhan cara hidup Melayu di alam Melayu. Orang Melayu di mana
juga berada akan menyebut fenomena budaya mereka sebagai “ini adat kaum”
masyarakat Melayu mengatur kehidupan mereka dengan adat agar setiap
anggota adat hidup beradat, seperti adat alam, hukum adat, adat beraja, adat
bernegeri, adat berkampung, adat memerintah, adat berlaki-bini, adat bercakap,
dan sebagainya. Adat adalah fenomena keserumpunan yang mendasari
kebudayaan Melayu. Dahulu Melayu merupakan kerajaan-kerajaan yang berada
dikawasan Nusantara. Seorang raja harus memegang teguh adat Melayu dalam
menjalakan kekuasaannya terhadap rakyatnya. Adat-adat Raja-raja Melayu di
antaranya (Tardjan Hadidjaja dalam Isjoni, 2007: 31) menyatakan:
1. Melayu diri, yaitu merendahkan diri, tiada mau membesarkan diri, baik dari
segi adab-tertib, bahasa pertuturan, perjalanan, dan kedudukan.
2. Tidak garang, yaitu berlemah lembut tidak berlebih-lebihan, tidak
berkurangan.
3. Orang yang majlis, yaitu pertengahan (sederhana) dalam perlakuan,
perbuatan, perkataan, pakaian, dan perjalanannya.
4. Adab pandai menyimpan diri, yaitu pandai mengawal kata-kata, penglihatan
dan pandangan dari perkara yang keji.

Unsur kebudayaan melayu:


BAHASA
Sloko adat, pantun, tulisan Arab Gundul, tulisan Encong, sastra, dialek bahasa
Melayu Jambi, dll

UPACARA KEPERCAYAAN TRADISIONAL


Upacara Hari besar keagamaan, kematian / tahlilan (3, 7, 40, 100, 1000 hari),
Tale Naik Haji (pelepasan jemaah haji), naik bubung rumah, sunatan, kelahiran
bayi, keayik mandi, besale, cuci parit, minta hujan, syukuran, nuak, qekah,
pemberian gelar adat, kenduri sko, penyambutan tamu, betunang, antar belanjo,
pernikahan, dll.

ILMU PENGETAHUAN
Pengetahuan tentang manusia, hewan, tumbuhan, alam gaib, musim, filsafat,
pengobatan, arsitektur, pemerintahan otonom, dll.

ORGANISASI KEMASYARAKATAN
Pemerintahan adat / otonomi, pegawai syarak, kepemimpinan adat, peradilan
adat, musyawarah adat, tanah adat (ulayat), bekarang / ngacau danau, induk
semang, organisasi bujang-gadis, pantang adat, pegawai syarak, kekerabatan,
dll.

MATA PENCAHARIAN HIDUP


Adat besawah dan umo, kalangan, pasar beduk, adat berburu, adat lubuk
larangan, adat danau larangan, adat lupak lebung, adat beternak kerbau, adat
nubo ikan, adat tebas ladang, adat panen getah jelutung dan jernang, betanam
gadung, panjat madu sialang, adat berburu, adat jual-beli, dll.

PERALATAN HIDUP DAN TEKNOLOGI


Pakaian (pengantin, pakaian adat, pakaian ke sawah /ladang, pakaian
mandi). Pertanian (kincir air, kisaran, lesung). Beburu (jaring, jerat, tombak,
tiruk, kujur, tugal, beliung) Perdagangan (dacing, cupak, gantang).
Perhubungan (perahu, angkong). Perikanan/Nelayan (jalo, bubu,
sukam). Rumah tangga (ambung, tikar, bakul, periuk, peti), dll.

KESENIAN
Tari tauh, tari dana, hadrah, Abdul Muluk, kompangan, tale naik haji, besale,
bedikir, begijol, bemujuk, bemalim, lesung gilo (lesung becekak), ambung gilo,
lukah gilo, kebar (bekunun), dadung, gendang Melayu (redab / dab), kelintang
kayu, beduk, dll.

2. A. Etnis Melayu
Pada umumnya daerah Rokan Hulu adalah daerah Melayu jadi daerah yang
lima luhak adalah daerah Melayu, pada umumnya daerah ditempati oleh kaum
pribumi atau Melayu Rokan Hulu, dimana etnis pendatang apabila ingin
mengadakan hubungan dengan masyarakat mereka masuk ke dalam kehidupan
suku Melayu salah satunya di luhak Rambah. Pengelompokan etnis Melayu
Rokan Hulu terbagi lima daerah yang disebut dengan “luhak” terdiri dari :
a. Luhak Tambusai
b. Luhak Rambah
c. Luhak Kepenuhan
d. Luhak Kunto Darussalam
e. Luhak Rokan IV Koto

B. Etnis Mandailing
Etnis Mandailing di Rokan Hulu berasal dari Tapanuli Selatan Padang Gelugur
yang disebut juga Mandailing Godang. Pada masa dahulu kedudukan etnis
Mandailing dalam adat-istiadat khususnya di Luhak Rambah tersebut “Borajo
Adat Dikampungnyo” Berorangtua di Sutan Mahmud”. Menurut kata-kata adat
terbagi kepada 4 (empat) :
1. Sutan Nan Opat (Sutan Nan Empat)
2. Mangarajo Nan Bertiga
3. Sutan Nan Beratur
4.Mangarajo Nan Berbaris

Etnis Mandailing sudah ada atau bertempat tinggal di Pawan dari dahulu kira-
kira 1800-an, dan generasi yang sekarang adalah keturunan generasi ke tujuh
yang bertempat tinggal di Pawan. Sehinga kami sudah menganggap Pawan ini
kampung kami, dengan kata lain kami bukan orang Mandailing Sumatera
Utara, tapi kami orang asli Mandailing Rokan Hulu. Pemukiman masyarakat
Mandailing untuk pertama kedatangannya yaitu huta Batang Samo sampai
berkembang menjadi tujuh huta utama yaitu :
1. Huta Batang Samo/Huta rimbaru (sekarang Kubu Baru)
2. Huta Kaiti
3. Huta pawan
4. Huta Menaming
5. Huta Tangun
6. Huta Tanjung Berani
7. Huta Sungai Pinang.

C. Etnis Jawa
Pertama sekali etnis Jawa masuk ke Rokan Hulu (Pasir Pengaraian) pada tahun
1950-an. Kelompok ini merantau dari Medan untuk bekerja pada perkebunan
karet (maskapai) peninggalan penjajah Belanda. Gelombang kedatangan etnis
Jawa paling besar pada saat program transmigrasi. /ada tahun 1980 program ini
masuk ke Rokan Hulu, penempatan pertama di kecamatan Rambah (sekarang
wilayah kecamatan Rambah Samo). Adapula yang merantau sendirian karena
desakan ekonomi.
Pengelompokan etnis di daerah transmigrasi mayoritas adalah etnis Jawa,
khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur dan etnis-etnis lain dapat dijumpai
pada lokasi keramaian seperti pasar. Jadi pengelompokan etnis Jawa lebih
banyak pada daerah-daerah transmigrasi yang ada di Rokan Hulu.

3. Alternatif lain dari penggunaan sarana hukum pidana dalam menyelesaikan


masalah konflik penguasaan hutan dan lahan di Provinsi Riau lebih tepat
menggunakan sarana hukum adat, karena tunjuk ajar hukum adat lebih dapat
dipahami masyarakat yang terkait dengan masalah penguasan hutan dan lahan.
Alternatif penyelesaian dengan asas musyawarahdalam konsep tunjuk ajar
hukum adat Melayu, bertujuan menyeimbangkan pada penyelesaian konflik
untuk terwujudnya keseimbangan keadilan dan kebenaran yang dapat dirasakan
para pihak. Nilai-nilai keseimbangan yang ditemukan dalam musyawarah adat
dapat dituangkan pada sarana mediasi baik dalam mediasi penal maupun ADR.
Sistem kepemimpinan Melayu di Rokan Hulu
Pertama, struktur dan wewenangnya bersifat tetap dan tidak dibatasi oleh
wilayah administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kedua, dalam sistem hukum adat bersifat tidak tertulis dan mengandung nilai-
nilai Islami
Ketiga, cara pemilihan kepemimpinan dalam pemerintahan adat dilakukan
dengan cara bergiliran sesuai dengan ketentuan adat yang sudah ada sejak
dahulu kala.

4. Adat Istiadat orang Melayu


i) Berpantun
Dalam adat dan budaya melayu, pantun sangat melekat. Pantun sebagai
salah satu cara berkomunikasi menyampaikan maksud dan tujuan dengan
lebih sopan dan halus. Masyarakat melayu akan sangat mudah merangkai
kata untuk disusun menjadi sebuah tantun yang indah dan sangat berkesan.
Namun kini berpantun sudah sangat jarang bisa dilakukan oleh masyarakat
melayukhususnya kaum muda.

ii) Berkapur Sirih


Tradisi berkapur sirih adalah sebuah tradisi yang sudah cukup lama hidup
dikalangan masyarakat melayu. Berkapur sirih merupakan tradisi
mengunyah sirih lengkap dengan kapur dan pinangnya. Tradisi ini biasa
dilakukan dalam upacara pernikahan ataupun upacara pengobatan.

Sirih Junjung dihias cantik sebagai sebahagian barang hantaran pengantin


dan juga sirih penyeri kepada pengantin perempuan. Selain itu di dalam
upacara resmi kebesaran istana dan kerajaan juga, sirih junjung memainkan
peranan penting, sirih menjadi penyeri majelis dan mengepalai sesuatu
perarakan yang diadakan.

iii) Perkawinan
Tradisi pernikahan pada adat melayu memang terkesan sangat rumit dan
terlalu sakral. Sebab dalam pandangan masyarakat melayu ketika sesorang
akan menikah maka dia harus mendapat restu dari kedua orang tua dari dua
belah pihak. Selain itu ada juga aturan – aturan adat yang harus dijalani
sebelum akad nikah berlangsung diantaranya pengantin perempuan dilarang
bepergian dan keluar dari rumah satu minggu sebelum akad nikah
dilakukan.

Masyarakat melayu meyakini jika seorang calon pengantin keluar rumah


ataupun bepergian ketika mendekati hari pelaksanaan akad nikah
berlangsung maka akan terjadi hal yang tidak diharapkan yang akan
membuat acara akad nikah terganggu bahkan bisa batal.

iv) Memiliki Nama Panggilan Khusus


Pada masyarakat suku melayu setiap anak memiliki panggilan khusus yang
panggilannya bersifat umum. Misalnya anak paling besar akan dipanggil
dengan sebutan ulong yang dalam bahasa indonesia berarti sulung.
Panggilan ini juga merupakan pembiasaan kepada semua anak dalam
keluarga agar bersikap menghormati pada yang lebih tua dan menyayangi
pada yang lebih muda.

v) Kematian

Seperti suku yang lain, pada adat istiadat suku Melayu juga ada tradisi
terkait duka cita atau kematian. Proses yang dilakukan oleh pihak keluarga
akan menyampaikan peristiwa kematian ini kepada tokoh masyarakat dan
aparatur pemerintah, serta tetangga sekitar secara beranting. Selain itu, alat
komunikasi tradisional yang bernama Bedug di langgar dan di masjid juga
dibunyikan dengan nada yang khas di telinga.

Warga suku Melayu yang datang melayat biasanya membawa bawaan


berupa beras dan makanan pokok lainnya. Selain itu juga ada yang datang
langsung membaca Al-Quran, khususnya surat Yasin, di samping mayat.
Kemudian ada juga yang datang hanya untuk menunjukkan ikut berbela
sungkawa, dan selanjutnya duduk-duduk bersama pelayat lainnya sambil
menunggu waktu pelaksanaan penguburan.

Tradisi pakaian melayu

• Untuk laki-laki
- Baju Gunting Cina
- Baju cekak musang
- Baju teluk belanga
• Untuk perempuan
- Baju Kurung
- Baju kebaya labuh

5. Gulai Ikan Patin berasal dari Riau

Laksa berasal dari Sarawak

Nasi Gaul berasal dari Melayu Indonesia, Johor, dan Selangor


Nasi Lemak berasal dari Malaysia

Condol berasal dari Riau

6. Sejarah telah membuktikan bahwa masyarakat Melayu pernah mengalami masa


gemilang. Perdagangan yang dijalankan masyarakat Melayu mampu merambah
berbagai belahan dunia pada masanya. Bahkan pada era Sultan Iskandar Muda
berkuasa di Aceh, kerajaan Aceh termasuk dalam lima kerajaan terbesar di
dunia. Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, Aceh, Malaka, dan Demak tak dapat
dipungkiri menjadi tonggak kebesaran rumpun Melayu. Tidak dinafikan bahwa
Melayu saat itu memiliki jati diri yang kuat, mampu menyesuaikan diri
terhadap perubahan, berdaya tahan tinggi dan berperan aktif dalam
kesinambungan kehidupan bangsa.
Namun kegemilangan masyarakat Melayu yang terjadi di masa lampau tidak
nyata terlihat di masa sekarang. Perekonomian masyarakat Melayu jauh
tertinggal dibandingkan dengan Barat dan China. Kesadaran masyarakat
Melayu sebagai saudara serumpun makin berkurang, puak-puak Melayu
tercerai berai akibat politik pecah belah pemerintah kolonial, dan masyarakat
Melayu termarjinalisasi akibat perkembangan kapitalisasi dan globalisasi.
Keunggulan ekonomi yang dibangun dengan semanat ke-Melayu-an dan
berteraskan Islam itulah yang menjadi faktor penggerak dan pendorongnya,
yang memberi warna baru dan mempercepat terwujudnya sistem dan
keunggulan Melayu, sehingga jejak Melayu nampak dimana-mana.
Krisis ekonomi pada tahun 1997-1998 dan kenaikan harga Bahan Bakar
Minyak (BBM) belakangan ini, turut menambah derita masyarakat Melayu di
sektor ekonomi. Ketergantungan yang tinggi kepada negara maju berakibat
buruk pada sektor ekonomi Melayu yang merupakan bagian dari negara
berkembang. Suatu hal yang ironis bahwa umumnya negara-negara rumpun
Melayu memiliki sumber daya minyak yang sangat besar di wilayahnya, namun
sangat rentan terhadap gejolak harga minyak dunia dan ketergantungan
terhadap pasokannya. Krisis ekonomi dan kenaikan BBM tersebut
menyebabkan tingkat inflasi yang tinggi dan sulitnya masyarakat memperoleh
kebutuhan hidupnya dengan harga yang wajar. Masyarakat mengurangi
konsumsi kebutuhan pokok, ongkos pendidikan dan kesehatan, serta
menghadapi realita makin sulitnya mengembangkan diri di tengah situasi
ekonomi dunia yang terjadi.
Tingkat kemiskinan yang tinggi dan rendahnya pendidikan umumnya dialami
masyarakat Melayu. Sikap kesederhanaan dan sosialisme yang tinggi dan
berakar pada budaya masyarakat Melayu tidak diiringi dengan semangat untuk
maju dan beradaptasi dengan perubahan dinamik yang terjadi di dunia.
Pengkiblatan kepada manajemen ekonomi dunia barat diambil mentah-mentah
begitu saja berikut sistem budayanya. Sistem ekonomi suatu bangsa tidak akan
berhasil jika tidak didasarkan atas kebudayaan dan tata nilai luhur yang dianut
oleh bangsa itu sendiri.
Sumber daya manusia yang besar yang dimiliki rumpun Melayu tidak
dimanfaatkan secara bijaksana. Sektor pendidikan yang menjadi tolok ukur
keberhasilan pembangunan suatu bangsa ke depan, tidak menjadi prioritas yang
utama. Kurangnya perhatian terhadap sektor pendidikan dapat dilihat dari
minimnya penyediaan anggaran pemerintah terhadap sektor ini.
Ketidakmerataan tenaga terdidik akan menyulitkan rumpun Melayu untuk
bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Kekuatan sumber daya alam yang
dimiliki masyarakat Melayu akan dengan mudah dikuasai oleh bangsa lain
karena kurangnya kemampuan untuk memanfaatkannya secara mandiri bagi
kepentingan dalam negerinya.

7. Budaya melayu yang dapat dikembangkan oleh para mahasiswa agar


menumbuhkan sikap kreativitas dan inovasi yaitu salah satunya berpantun dari
berpantun kita dapat mengembangkan kreatifitas kita dalam mengembangkan
Bahasa yang dipakai dalam pantun. Selain itu, tari persembahan yang berasal
dari Melayu juga perlu dikembangkan agar menumbuhkan sikap kreasi dan
inovasi di diri mahasiswa atau mahasiswi dalam menari.
Songket riau juga bisa dikembangkan kreasinya dimana kita harus
mengembangkan konsep batik untuk sonket atau kain yang akan dibuat.

Anda mungkin juga menyukai