Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 3

NAMA ANGGOTA : DELINA GISTA PRIANTI (10)

HANIF DWI UKHROWI (17)

JULIANESSTA SURYA A. (20)

NANDA THALIA SALSABILA (25)

NOVI FITRYA (27)

Persebaran Budaya di Indonesia


Keragaman budaya merupakan sesuatu yang tidak dapat lepas dari Indonesia. Keberagaman
budaya tersebut secara historis telah berlangsung sejak lama. Pada abad pertengahan, kapal-
kapal Portugis berlabuh di Banten, peristiwa tersebut menyebabkan terbukanya hubungan
masyakat yang tinggal di wilayah Indonesia dengan dunia internasional. Interaksi antarbudaya
tersebut membangun elastisitas bangsa Indonesia terhadap perbedaan. Masyarakat Indonesia
mampu mengembangkan budaya lokal di tengah singgungan antarbudaya tersebut. Keragaman
budaya Indonesia bukan hanya dari kelompok suku bangsa, melainkan dari sisi kebudayaan
daerah bersifat kewilayahan. Tingkat heterogenitas budaya pada masyarakat Indonesia sangat
tinggi.

a. Region Budaya Batak

Sebagian besar region budaya Batak meliputi wilayah Provinsi Sumatra Utara dan
sekitarnya. Perkembangan budaya Batak pada kehidupan masyarakatnya dipengaruhi
penyebaran agama Islam, Kristen dan Katolik. Sistem kepercayaan yang berkembang di
wilayah ini juga masih ada yang bersifat animisme dan dinamisme. Region budaya batak
terdapat sub suku bangsa yaitu Batak Toba, Batak Kama, Batak Alas, Hatas Palpak Batak
Simalungun, Batak Mandaling, dan Angkola. Beragamanya sub suku bangsa Batak
menyebabkan perbedaan dialek bahasa daerah yang digunakan oleh penduduk.

b. Region Budaya Minangkabau.

Masyarakat Minang termasuk keturunan Deutro Melayu yang melakukan migrasi kira-
kira 2000-2.500 tahun yang lalu. Kelompok masyarakat ini masuk dari arah timur Pulau
Sumatera. Region budaya Minangkabau berada di wilayah Sumatera Barat, sebagian
wilayah Riau, Bengkulu bagian utara, Jambi bagian barat, pantai barat Sumatera Utara, dan
Aceh bagian barat daya.

c. Region Budaya Sunda

Kebudayaan Sunda berkembang di Pulau Jawa tepatnya di Provinsi Jawa Barat dan
sekotarnya. Oleh karena itu, Provinsi Jawa Barat sering dijuluki sebagai tanah Pasundan.
Pengaruh agama Islam di daerah ini sangat besar. Sistem kekerabatan yang digunakan pada
kebudayaan Sunda bersifat parental yaitu mengikuti garis keturunan dari kedua orang tua.
Kesenian daerah Sunda berupa pertunjukkan tradisional antara lain wayang golek, sesigan,
debus, tari jaipong, kuda renggong, dan pencak silat. Salah satu alat musik tradisional yang
terkenaldari kebudayaan Sunda yaitu angklung dan calung. Pertunjukan musik angklung
sangat terkenal sampai ke mancanegara.

d. Region Budaya Jawa

Region budaya Jawa meliputi Jawa begian tengah sampai bagian timur mencakup
Provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dari Provinsi Jawa Timur. Bentuk
kebudayaan Jawa sangat menarik, salah satunya pada bahasa yang digunakan
masyarakatnya. Bahasa Jawa terdiri atas beberapa tingkatan seperti bahasa Jawa Ngoko
dan Madya Krama. Adat istiadat masyarakatnya di region budaya Jawa mengenal istilah
kejawen. Pada setiap adat atau tradisi di dalam prosesi kejawen mengandung nilai luhur
dan filosofi suku Jawa. Namun demikian, saat itu kehidupan masyarakat jawa mengalami
perubahan seiring masuknya pengaruh agama Hindu-Buddha dan islam pada masa lampau.

e. Region Budaya Bali

Masyarakat di region budaya Bali berada di Pulau Bali dan menyebar sampai Kepulauan
Nusa Tenggara bagian barat. Mayoritas masyarakat Bali memeluk agama Hindu. Ajaran
agama hindu menyatu dan berkembang dalam masyarakat dan beriringan dengan unsur-
unsur asli kebudayaan Bali. Pola kehidupan masyarakat di wilayah kebudayaan Bali sangat
rigid. Masyarakat terikat pada norma agama ataupun sosial. Meskipun demikian, pesona
alam dan kehidupan masyarakat di daerah Bali dan sekitarnya sangat indah. Potensi
tersebut menjadi daya tarik wisatawan untuk mengunjungi Pulau Bali.

f. Region Budaya Dayak

Suku Dayak merupakan suku bangsa yang mendominasi region budaya Dayak .Region
budaya Dayak berada di Pulau Kalimantan. Masyarakat di region ini mempunyai adat
istiadat yang kuat dengan mitologi kuno. Sistem kekerabatan masyarakat Dayak yaitu
ambilineal yaitu garis keturunan dari laki-laki dan perempuan yang memungkinkan individu
memilih garis keturunan mereka sendiri. Berbagai bentuk kearifan lokal berkembang dalam
masyarakat Dayak Contohnya pada rumah adat masyarakat Dayak yaitu rumah panjang.
Rumah panjang atau di kenal sebagai betang merupakan rumah adat yang biasanya
dibangun di pinggiran sungai. Bentuk dan struktur rumah adat ini berfungsi menghindari
banjir musiman.

g. Region Budaya Bugis-Makassar

Region budaya Bugis-Makassar berada di pulau Sulawesi sangat beragam. Namun


demikian, di wilayah ini terdapat beberapa suku dominan yaitu Bugis, Makassar, Toraja, dan
Mandar. Masyarakat yang hidup di region budaya Bugis Makassar kaya akan berbagai
bentuk kebudayaan. Meskipun demikian, pengaruh agama islam cakup kuat di wilayah ini
dan adat kebudayaan masyarakat Bugis senantiasa terjaga. Adat istiadat pada masyarakat
Bugis meliputi berbagai aspek kehidupan seperti prosesi pernikahan, bangunan rumah adat,
dan filsafah hidup.

h. Region Budaya Papua

Suku Asmat merupakan suku bangsa yang berada di region budaya Papua. Region
budaya Papua berada di Pulau Papua dan sekitarnya. Selain suku asmat, terdapat sekitar
400 suku bangsa lain yang mendiami wilayah Papua seperti saku Dani, Arfak, Amunngine,
dan Kombai. Rumah adat yang terkenal dari region budaya Papua yaitu Honai. Alat musik
terkenal dari daerah ini yaitu tifa. Tifa sering dimainkan untuk mengiringi tarian tradisional
seperti tarian perang.

IDENTITAS NASIONAL
Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu
bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.Identitas nasional
dalam konteks bangsa cenderung mengacu pada kebudayaan, adat istiadat, serta karakter
khas suatu negara. Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola pikir,
pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara
dari pada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, identitas nasional menjadi
pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi
berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara.
Sehingga muncul rasa memiliki seseorang terhadap suatu negara atau suatu bangsa.
Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas serta keunikan sendiri-
sendiri, yang sangat ditentukan oleh faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas
nasional tersebut. Adapun faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional
bangsa Indonesia meliputi:

1. Faktor Objektif
Meliputi faktor geografis ekologis dan demografis. Kondisi geografis – ekologis yang
membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang beriklim tropis dan terletak di
persimpangan jalan komunikasi antarwilayah dunia Asia Tenggara, ikut mempengaruhi
perkembangan kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan kultural bangsa Indonesia.
2. Faktor Subjektif
Meliputi faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia.
Hasil dari interaksi dari berbagai faktor tersebut melahirkan proses pembentukan
masyarakat, bangsa dan negara bangsa beserta identitas bangsa Indonesia, yang muncul
tatkala nasionalisme berkembang di Indonesia.
3. Faktor Primer
Faktor ini mencakup etnisitas, teritorial, bahasa, agama dan yang sejenisnya. Unsur-
unsur yang beraneka ragam yang masing-masing memiliki ciri khasnya sendiri-sendiri
menyatukan diri dalam suatu persekutuan hidup bersama yaitu bangsa Indonesia.
Kesatuan tersebut tidak menghilangkan keberanekaragaman, dan hal inilah yang dikenal
dengan Bhinneka Tunggal Ika.

4.Faktor Pendorong

Faktor ini terdiri dari pembangunan komunikasi dan teknologi, lahirnya angkatan
bersenjata modern dan pembangunan lainnya dalam kehidupan Negara. Proses
pembentukan identitas nasional yang dinamis ini sangat ditentukan oleh tingkat
kemampuan dan prestasi bangsa Indonesia dalam membangun bangsa dan kesatuan
bangsa, serta langkah yang sama dalam memajukan bangsa dan Negara Indonesia

5.Faktor Penarik

Faktor penarik ini meliputi bahasa, birokrasi yang tumbuh dan sistem pendidikan.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang sudah ditetapkan menjadi bahasa nasional
dan kesatuan nasional. Masing-masing suku yang ada di Indonesia masih tetap
menggunakan bahasa dari daerahnya masing-masing. 6.Faktor Reaktif Faktor reaktif ini
meliputi dominasi, pencarian identitas dan juga penindasan. Seperti yang sudah
diketahui bahwa bangsa Indonesia pernah dijajah beratus-ratus tahun oleh bangsa
asing. Hal ini mewujudkan memori bagi rakyat Indonesia. Memori akan perjuangan,
penderitaan dan semangat yang hadir dalam masyarakat untuk memperjuangkan
kemerdekaan.

Menurut Winarno, bentuk-bentuk identitas nasional Indonesia antara lain:

1. Bahasa nasional (Bahasa Indonesia)


2. Bendera negara (Bendera Sang merah putih)
3. Lagu Kebangsaan (Indonesia Raya)
4. Lambang negara (Garuda Pancasila)
5. Semboyan negara (Bhinneka Tunggal Ika)
6. Pancasila (sebagai dasar falsafah negara)
7. UUD 1945 (sebagai konstitusi / hukum negara)
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
9. Konsep wawasan nusantara
10. Kebudayaan daerah diterima sebagai kebudayaan nasional

Konsep kebudayaan nasional ini dianggap penting karena selain di dalamnya termuat berbagai
pedoman nilai, juga mencerminkan simbol identitas bangsa berdasarkan UUD 1945 PASAL 32
AYAT (1) menyatakan bahwa “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah
peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai budayanya.”

Anda mungkin juga menyukai