Anda di halaman 1dari 6

UTS

Nama : Ade Irawan

Nim : 2001090

Mata kuliah : Sistem Sosial Budaya di Indonesia

Dosen Pengampu mata kuliah : Dr. Wahyu A. Bakar, M.Si

Indonesia dikenal sebagai Negara Beragam (Kaya) Suku Bangsa dan Budaya.

1. Uraikan Secara Singkat mengapa Bangsa Indonesia Beragam Suku Bangsa, Agama dan
Budaya, Jawab pertanyaan ini dg Pendekatan Antropologis.
Jawab :
Faktor penyebab keberagaman di indonesia adalah faktor alami dan non
alam. Faktor alami kondisi geografis negara Indonesia yang merupakan negara
kepulauan menyebabkan keberagaman masyarakat satu pulau dengan pulau
lainnya. Berdasarkan letaknya yang strategis, Indonesia memiliki keragaman
agama adat istiadat dan kebudayaan yang dipengaruhi oleh para masyarakat dan
warga Indonesia.
 Letak strategis wilayah Indonesia
Indonesia berada di lokasi yang strategis, yaitu diantara dua Samudra Pasifik dan
Samudra Indonesia. Juga dua benua Asia dan Australia mengakibatkan wilayah
Indonesia menjadi jalur perdagangan internasional. Lalu lintas perdagangan
selama berabad-abad, tidak hanya membawa komoditas dagang, namun juga
pengaruh kebudayaan mereka terhadap budaya Indonesia. Kedatangan bangsa
asing yang berbeda ras, kemudian menetap di Indonesia mengakibatkan
kemajemukkan ras, agama dan bahasa.
 Kondisi negara kepulauan
Sebagai negara kepulauan, Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau yang secara
fisik terpisahpisah. Keadaan ini menghambat hubungan antar masyarakat dari
pulau yang berbeda-beda. Setiap masyarakat di kepulauan mengembangkan
budaya mereka masing-masing, sesuai dengan tingkat kemajuan dan lingkungan
masing-masing sehingga membuat kebudayaan menjadi sangat beragam antar
pulau-pulau di Indonesia.
 Perbedaan kondisi alam
Keberagaman bangsa Indonesia, selain diakibatkan oleh jumlah suku bangsa yang
mendiami wilayah Indonesia sangat banyak dan tersebar di seluruh wilayah
Indonesia juga dipengaruhi kondisi perbedaan geografis atau faktor alam. Suku
Sunda yang tinggal di daerah Jawa Barat, karena kondisi alamnya yang
mendukung pertanian memiliki ciri khas keragaman budaya agraris. Tentu ini
berbeda dengan suku Bajau yang tinggal di perairan yang sangat dekat dengan
laut. Transportasi membuat interaksi manusia menjadi mudah. Sebagai negara
kepulauan, transportasi laut menjadi penghubung antar pulau di Indonesia.
Semakin mudah interaksi dengan suku di pulau lain, maka semakin beragam
kebudyaan yang dimiliki.
 Penerimaan masyarakat terhadap perubahan
Perubahan proses sosial masyarakat yang di dalamnya terdapat kerjasama dan
persaingan antara pelaku pariwisata. Proses sosial adalah hubungan timbal balik
antar individu, individu dengan kelompok, dan antar kelompok, berdasarkan
potensi atau kekuatan masing-masing. Penerimaan masyarakat terhadap
perubahan membuat alkulturasi budaya. Akulturasi adalah suatu proses sosial
yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu
dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu
lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa
menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Umumnya,
unsur-unsur kebudayaan asing yang digabungkan dengan kebudayaan setempat
dapat mudah disesuaikan dengan kondisi setempat, sehingga mudah dipakai dan
memberikan manfaat. Penolakan penggabungan kebudayaan hanya diterapkan
terhadap sistem kepercayaan, ideologi, dan falsafah hidup.
 Faktor Sejarah
Sejarah juga menjadi faktor penyebab keberagaman masyarakat. Suku bangsa
merupakan kelompok sosial dalam sistem sosial atau kebudayaan yang memiliki
arti tertentu karena adanya garis keturunan, adat, agama, bahasa, dan sebagainya.
Anggota pada kelompok etnik dapat memiliki kesamaan dalam hal sejarah atau
keturunan, bahasa, sistem nilai, adat istiadat, serta tradisi. Faktor sejarah, juga
bergantung dengan hubungan serta interaksi dengan bangsa lain.
 Faktor Agama
Kekayaan alam yang dimiliki bangsa Indonesia, membuat pedagang dari
berabagai penjuru dunia datang ke nusantara. Para pedagang dari benua Eropa dan
Asia, selain berdagang, mereka juga menyebarkan ajaran agama. Ajaran agama
Hindu dan Budha dibawa oleh bangsa India yang sudah lama berdagang dengan
Indonesia. Ajaran agama Islam dibawa oleh pedagang Gujarat dan Parsi sekitar
abad ke13. Kedatangan bangsa Eropa membawa ajaran agama Kristen dan
Katolik, sedangkan pedagang dari Tiongkok menganut agama Kong Hu Chu.
Berbagai ajaran agama diterima oleh bangsa Indonesia karena masyarakat sudah
mengenal kepercayaan seperti animisme dan dinamisme.
 Pegaruh kebudayaan asing
Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan
Diskriminasi Ras dan Etnis, menyebutkan bahwa ras adalah golongan bangsa
berdasarkan ciri-ciri fisik dan garis keturunan. Setiap manusia memiliki
perbedaan ras dengan manusia lainnya karena adanya perbedaan ciri- ciri fisik,
seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk muka, ukuran badan, bentuk
badan, bentuk dan warna mata, dan ciri fisik yang lain. Masyarakat Indonesia
memiliki keberagaman ras. Hal ini disebabkan oleh kedatangan bangsa asing ke
wilayah Indonesia, sejarah penyebaran ras di dunia, serta letak dan kondisi
geografis wilayah Indonesia.
2. Jelaskan Mengapa Negara Indonesia Tangguh dari Ancaman Disintegrasi Bangsa? Apa
Daya Perakat Bangsa Indonesia?
Jawab :

Sebagai negara kepulauan terbesar dunia, posisi geografis Indonesia


membentang pada koordinat 6 LU – 11.08’ LS dan 95 BT – 141.45’ BT dan terletak
di antara dua benua, Asia di utara, Australia di Selatan, dan dua samudera yaitu
Hindia/Indonesia di barat dan Pasifik di timur. Dalam perspektif geopolitik,
bentangan posisi geografis ini tentu saja menjadikan Indonesia sebagai Negara yang
memiliki bargaining power dan bargaining position strategis dalam percaturan dan
hubungan antar bangsa, baik dalam lingkup kawasan maupun global.

 Wawasan Nusantara
Pengetahuan geopolitik yang dimaksud adalah geopolitik Indonesia yang
dikembangkan berdasarkan tiga faktor yang membentuk karakter bangsa
indonesia, yaitu sejarah lahirnya negara, bangsa dan tanah air, serta cita – cita dan
ideologi bangsa. Berdasarkan ketiga hal tersebut, bangsa indonesia telah
mengembangkan pandangan geopolitik yang bersumber pada nilai – nilai
kesejarahan yang sudah dimulai sejak era prakolonialisme hingga era
kemerdekaan RI. Pandangan yang bersumber pada kesamaan pengalaman pahit
sejarah, pada akhirnya menghasilkan konsepsi Wawasan Nusantara sebagai
pandangan geopolitik yang memandang wilayah nusantara sebagai ruang hidup
yang harus dipertahankan dan dikelola sebagai sumber kehidupan bangsa
indonesia dalam mencapai tujuan dan cita – cita nasional.
 Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional merupakan landasan konsepsional strategis yang sekaligus
merupakan pisau analisis untuk memecahkan berbagai permasalahan strategis
bangsa melalui pendekatan 8 (delapan) aspek kehidupan nasional (asta gatra)
yang terdiri dari 3 (tiga) aspek alamiah (tri gatra) yang bersifat statis dan 5 (lima)
aspek kehidupan (panca gatra) yang bersifat dinamis. Dalam perspektif Ketahanan
Nasional, pertahanan negara Indonesia tidak terlepas dari pengaruh dan dinamika
kondisi yang terkait dengan delapan aspek kehidupan nasional di atas. Konsep
keseimbangan dan saling keterkaitan antar satu gatra dengan gatra lainnya serta
sistem pertahanan negara yang bersifat kesemestaan, mencerminkan adanya
keterhubungan yang kuat antara kondisi Ketahanan Nasional dengan Pertahanan
Negara secara menyeluruh.
 Nasionalisme dan Wawasan Kebangsaan Indonesia.
Sejarah mencatat bahwa setidaknya ada empat hal yang dapat menjadi perekat
bangsa, yaitu pertama, jaringan perdagangan di masa lampau. Kedua, penggunaan
bahasa yang sejak 1928 kita sebut sebagai bahasa Indonesia. Ketiga, imperium
HindiaBelanda sesudah pax-neerlandica, dan keempat, pengalaman bersama
hidup sebagai bangsa Indonesia sejak 1945. Proses pembentukan bangsa
Indonesia diawali oleh keinginan untuk lepas dari penjajahan dan ingin memiliki
kehidupan yang lebih baik bebas dari penindasan dan bebas untuk melakukan apa
yang diinginkan sebagai sebuah bangsa yang dibalut dalam rasa Nasionalisme.
kemudian Kerangka cita-cita Nasional (bangsa) tersebut terangkum apik dalam
pembukaan UUD 1945, dengan Negara republik Indonesia sebagai pengemban
amanah dari kedaulatan rakyat Indonesia. Pertumbuhan wawasan kebangsaan
Indonesia bersifat unik dan tidak dapat disamakan dengan pertumbuhan
nasionalisme bangsa lain. 
Unsur-unsur yang membentuk nasionalisme Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Kesatuan Sejarah. yaitu kesatuan yang dibentuk dalam perjalanan sejarahnya
yang panjang sejak zaman Sriwijaya, Majapahit dan munculnya kerajaan-kerajaan
Islam hingga akhirnya muncul penjajahan VOC dan Belanda. Secara terbuka
nasionalisme mula pertama dicetuskan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
dan mencapai puncaknya pada Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus
1945.
b. Kesatuan Nasib. Bangsa Indonesia terbentuk karena memiliki persamaan
nasib, yaitu penderitaan selama masa penjajahan dan perjuangan merebut
kemerdekaan secara terpisah dan bersama-sama.
c. Kesatuan Kebudayaan. Walaupun bangsa Indonesia memiliki keragaman
kebudayaan dan menganut agama yang berbeda, namun keseluruhannya itu
merupakan satu kebudayaan yang serumpun dan mempunyai kaitan dengan
agamaagama besar yang dianut bangsa Indonesia.
d. Kesatuan Wilayah. Bangsa ini hidup dan mencari penghidupan di wilayah
yang sama yaitu tumpah darah Indonesia.
e. Kesatuan Asas Kerohanian. Bangsa ini memiliki kesamaan cia-cita,
pandangan hidup dan falsafah kenegaraan yang berakar dalam pandangan hidup
masyarakat Indonesia sendiri di masa lalu maupun pada masa kini. Bagi bangsa
Indonesia, mengutip sejarawan sosial Charles Tilly, Nasionalisme kita adalah
“state-led nationalism”.1 Semacam nasionalisme yang dibangun dari atas, dan
lalu meluncur ke bawah. Artinya, negara harus membentuk watak dan karakter
serta memberi arah bagi anak bangsa. Negara harus melakukan konstruksi
wawasan kebangsaan sebagai “proyek bersama” (common project) bagi seluruh
warganya. Namun demikian, apa yang diupayakan negara tentu saja harus
dipahami, dimengerti dan didukung oleh seluruh anak bangsa tanpa terkecuali.
 Pertahanan Negara dan Bela Negara
Bagi bangsa Indonesia, perang merupakan jalan terakhir yang terpaksa harus
ditempuh untuk mempertahankan ideologi negara, kemerdekaan dan kedaulatan
NKRI. Doktrin dan Sistem Pertahanan Negara Indonesia tersebut secara tersirat
mencerminkan pandangan bangsa Indonesia tentang konsep perang dan damai,
yakni “Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan”. Oleh
karenanya, bangsa Indonesia tidak mengembangkan ajaran tentang kekuasaan dan
adu kekuatan, karena hal tersebut mengandung benih-benih persengketaan,
permusuhan dan ekspansionisme. Indonesia mengembangkan dan
menyelenggarakan sistem pertahanan negaranya dalam nuansa keterbukaan, yang
merupakan perwujudan prinsip cinta damai dan ingin hidup berdampingan secara
harmonis dengan negara-negara lain. 

3. Masyarakat Bima merupakan salah satu suku Bangsa di Negara Indonesia, Jelaskan menurut
sdr(i) apasaja nilai budaya suku Bima yg anda banggakan dan Nilai budaya Apa yg sdh
Tergerus?

Jawab :

 Adat istiadat dan budaya merupakan ciri khas suatu suku, dan Indonesia
merupakan bangsa yang terkenal karena kaya akan adat istiadat yang berbeda
pada tiap daerah dan suku. Salah satu yang menjadi sorotan dari adat istiadat
masyarakat Bima yang sekarang mulai memudar dan berangsur-angsur hilang
adalah adat budaya Rimpu. Budaya Rimpu merupakan cara berpakaian ciri khas
masyarakat Bima, khususnya pada kaum wanita, karena rimpu dikenakan oleh
perempuan Bima. Maksudnya Rimpu di Bima amat kental dengan masuknya
agama Islam.

Anda mungkin juga menyukai