Anda di halaman 1dari 15

Makalah Pengaruh Perkembangan Budaya Nusantara/Lokal dalam

Ketahanan Nasional terhadap Kehidupan Berbangsa dan


Bernegara

Disusun Untuk Memenuhi TUGAS PRA UTS


Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh

Nama: Marshall Satriani Faturachman


NPM: 41122100041

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI S1


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIDYATAMA
TAHUN 2023
Pengaruh Perkembangan Budaya Nusantara/Lokal dalam Ketahanan
Nasional terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Abstrak

makalah ini mengkaji dampak perkembangan budaya Nusantara/lokal terhadap ketahanan


nasional dan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kekayaan dan keragaman budaya nusantara
menjadi modal utama dalam membangun ketahanan nasional Indonesia. Dengan penelitian ini,
kami menganalisis bagaimana budaya lokal mempengaruhi identitas nasional, kesatuan dan
keragaman, dan kontribusinya terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.

I.Pendahuluan
Ketahanan nasional merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Di Indonesia sebagai negara kepulauan dengan keanekaragaman budaya yang
besar, pengembangan budaya Nusantara/lokal telah berperan penting dalam membangun
ketahanan nasional. Budaya lokal merupakan salah satu faktor yang menentukan identitas
nasional, mempromosikan persatuan dan memberikan kontribusi penting bagi kehidupan
masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

A. Latar belakang

Indonesia adalah negara multikultural dengan ribuan suku, bahasa, adat istiadat, dan
tradisi yang berbeda. Kebudayaan pulau/lokal bangsa Indonesia merupakan salah satu aset
terpenting untuk membangun ketahanan nasional dan membangun kehidupan berbangsa dan
bernegara yang kokoh. Budaya lokal tidak hanya cerminan identitas nasional, tetapi juga
berperan dalam mempromosikan persatuan, memperkaya kehidupan masyarakat dan
menyediakan sumber daya ekonomi yang signifikan.

Namun, dalam beberapa dekade terakhir, perkembangan budaya Nusantara/lokal


menghadapi tantangan besar. Globalisasi dan modernisasi telah menghadirkan informasi,
teknologi, dan budaya dari luar yang dapat mengubah pola pikir, gaya hidup, dan perilaku
masyarakat. Budaya lokal seringkali terpinggirkan dan terancam kelestariannya.
Dalam konteks ini, makalah tentang dampak perkembangan budaya nusantara/lokal
terhadap ketahanan nasional dan kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi penting. Dengan
pemahaman yang lebih mendalam tentang peran budaya lokal dan tantangan yang dihadapinya,
maka dapat diambil langkah-langkah strategis untuk melestarikan, mengembangkan, dan
memanfaatkan potensi budaya nusantara dengan sebaik-baiknya untuk ketahanan nasional dan
pembangunan kehidupan berbangsa dan bernegara yang berkelanjutan.

B. TUJUAN

1. Menganalisis pentingnya budaya nusantara/lokal dalam rangka ketahanan nasional. Tujuan


makalah ini adalah untuk mengetahui dampak positif dari perkembangan budaya lokal bagi
kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
2. Menekankan peran budaya Nusantara/lokal dalam memperkuat jati diri bangsa. Tujuan makalah
ini adalah untuk menjelaskan bagaimana pengembangan budaya lokal dapat menjadi fondasi yang
kuat bagi berbagai identitas bangsa dan meningkatkan kebanggaan dan kohesi dalam masyarakat.
3. Mencari tahu kontribusi budaya nusantara/lokal bagi pembangunan ekonomi nasional. makalah
ini menunjukkan bagaimana pengembangan budaya lokal melalui pariwisata, kerajinan, seni dan
industri kreatif lainnya dapat menjadi sumber ekonomi yang penting.
4. Membahas bagaimana pengembangan budaya nusantara/lokal memperkuat persatuan dan
kesatuan bangsa. Tujuan makalah ini adalah untuk menyoroti peran budaya lokal dalam
memperkuat ikatan sosial antar warga, mengatasi perbedaan dan membangun kehidupan bangsa
yang harmonis.
5. Mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam pelestarian dan pengembangan budaya
nusantara/lokal. makalah ini membahas tantangan seperti modernisasi, globalisasi dan perubahan
sosial, dan mengusulkan strategi untuk mempromosikan dan melindungi budaya lokal sebagai
aset penting bagi keamanan nasional.
II.Perkembangan Budaya Nusantara

A. Budaya Nusantara

Budaya nusantara berarti keragaman budaya yang berlaku di kepulauan Indonesia. Kata
"Nusantara" berasal dari bahasa Sansekerta dan berarti "di antara pulau-pulau". Kebudayaan
nusantara meliputi berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia seperti bahasa, adat istiadat,
agama, seni, musik, tari, arsitektur, pakaian adat, makanan dan masih banyak lagi.

Budaya nusantara merupakan hasil perpaduan berbagai suku bangsa dan suku bangsa
yang tinggal di wilayah Indonesia. Setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan budaya
tersendiri yang tercermin dalam tradisi, norma, nilai dan sistem sosial yang berbeda. Budaya
nusantara juga dipengaruhi oleh interaksi dengan budaya asing melalui perdagangan, kolonisasi,
migrasi, dan pertukaran budaya.

Keanekaragaman budaya nusantara merupakan salah satu kekayaan Indonesia dan


menjadi saksi identitas bangsa yang majemuk dan majemuk. Budaya nusantara mencerminkan
warisan sejarah, kepercayaan dan nilai-nilai yang diwariskan secara turun-temurun. Budaya
nusantara juga berperan penting dalam memperkuat jati diri bangsa, membangun persatuan dan
kesatuan, serta melestarikan kekayaan budaya yang khas.

B. Perkembangan Budaya Nusantara

Perkembangan budaya Nusantara mengacu pada perubahan dan perkembangan budaya di


Nusantara Indonesia dari waktu ke waktu. Budaya nusantara terus berkembang sesuai dengan
perubahan sosial, politik, ekonomi dan teknologi yang mempengaruhi masyarakat Indonesia.

Perkembangan budaya Nusantara mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti


bahasa, adat istiadat, agama, seni, musik, tari, arsitektur, pakaian adat, makanan, dll.

Perkembangan kebudayaan Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan kompleks. Berikut
ikhtisar sejarah perkembangan kebudayaan Indonesia:

1. Prasejarah:
Sebelum catatan sejarah tertulis muncul, nusantara dihuni oleh berbagai suku dan etnis dengan
kehidupan budayanya masing-masing. Bukti-bukti arkeologi seperti tinggalan arkeologi, lukisan
gua dan alat-alat prasejarah menjadi saksi perkembangan peradaban di nusantara.

2. Kerajaan Hindu-Buddha:

4-15 Pada abad ke-19 Masehi, banyak kerajaan Hindu-Buddha muncul di Nusantara. Kerajaan-
kerajaan seperti Sriwijaya di Sumatera, Majapahit di Jawa, dan Mataram di Jawa Tengah
menjadi pusat kebudayaan yang penting. Pada masa ini, Hindu Buddha berperan penting dalam
perkembangan seni, arsitektur, dan sastra di Nusantara.

3. Islamisasi:

Pada abad ke-13, Islam masuk ke Nusantara melalui perdagangan dan penyebaran agama
tersebut oleh para pedagang dan ulama dari Timur Tengah dan India. Islamisasi berdampak
signifikan terhadap budaya Nusantara, termasuk dalam kaitannya dengan agama, adat istiadat,
bahasa, seni, dan arsitektur. Kerajaan-kerajaan Islam seperti Demak, Aceh dan Banten menjadi
pusat kebudayaan Islam di Nusantara.

4. Kolonialisme:

Pada abad ke-16 dan ke-20, Nusantara menjadi sasaran penjajahan bangsa-bangsa Eropa,
khususnya Belanda. Pengaruh budaya Eropa, terutama pada bahasa, hukum, politik, dan
pendidikan, sampai ke Nusantara dan mengubah cara hidup masyarakat setempat. Namun pada
saat yang sama, perlawanan terhadap kolonialisme juga menyebabkan bangkitnya nasionalisme
dan upaya pemulihan budaya Indonesia.

5. Era modern:

Setelah kemerdekaan Indonesia tahun 1945, perkembangan kebudayaan Nusantara mengalami


banyak perubahan. Perkembangan politik, sosial dan ekonomi mempengaruhi budaya dan
identitas nasional. Tujuannya adalah untuk melestarikan dan lebih mengembangkan budaya
nusantara dengan bantuan kebijakan pendidikan, seni dan budaya negara dan masyarakat.

C.Keberagaman budaya nusantara


Keanekaragaman budaya nusantara mengacu pada keragaman budaya yang lazim di
kepulauan Indonesia. Definisi ini mencakup perbedaan bahasa, adat istiadat, agama, seni, musik,
tari, arsitektur, pakaian tradisional, makanan dan banyak ekspresi budaya lainnya di berbagai
daerah di Indonesia.

Keanekaragaman budaya nusantara meliputi perbedaan praktik, norma, nilai dan tradisi
yang berbeda antara suku bangsa dan suku bangsa di Indonesia. Setiap daerah memiliki
karakteristik budayanya sendiri yang mencerminkan sejarah, lingkungan geografis, hubungan
sosial, dan perkembangan lokalnya. Keanekaragaman budaya nusantara merupakan hasil
interaksi yang kompleks antara masyarakat adat dan pengaruh budaya asing yang mengalir turun
ke Indonesia selama berabad-abad. Kontak dengan budaya asing melalui perdagangan, migrasi,
kolonisasi dan pertukaran budaya memupuk keragaman budaya di Indonesia.

Definisi keragaman budaya di Nusantara mengakui bahwa Indonesia adalah negara yang
terdiri dari banyak suku, suku, dan agama yang berbeda. Keanekaragaman budaya tersebut
merupakan kekayaan dan kekuatan bangsa Indonesia dan menjadi saksi identitas bangsa yang
pluralistik dan multikultural.

III. Nilai nilai budaya nusantara

A.Keberagaman agama dan kepercayaan

Keragaman agama dan keagamaan dapat mencakup agama-agama besar seperti Islam,
Kristen, Hindu, Budha dan lain-lain, serta kepercayaan tradisional, agama minoritas dan sekte
agama baru. Setiap agama dan kepercayaan memiliki ajaran, aturan, ritual dan praktik
keagamaannya sendiri, serta sistem nilai dan kepercayaan yang membentuk identitas keagamaan
individu dan kelompok.
Keberagaman agama dan kepercayaan dapat terjadi pada berbagai tingkatan, mulai dari
lokal hingga internasional. Keberagaman agama dan kepercayaan dalam suatu masyarakat atau
negara seringkali mencerminkan sejarah, pewarisan budaya, migrasi, penjajahan, dan interaksi
lintas budaya selama berabad-abad.

Keanekaragaman agama dan kepercayaan mengakui bahwa masyarakat adalah tempat di


mana kepercayaan dan doktrin yang berbeda hidup berdampingan. Ini mencerminkan hak asasi
manusia yang diakui secara internasional, kebebasan beragama dan berkeyakinan. Keberagaman
agama dan agama merupakan sumber kekayaan budaya dan spiritual serta memberikan peluang
untuk saling belajar, berdialog dan memperkuat saling pengertian antar manusia.

B. Seni dan kesenian

Seni dan kesenian adalah ekspresi kreatif seseorang yang membutuhkan penggunaan
imajinasi, keterampilan, dan keahlian untuk menciptakan karya yang bernilai estetika, emosional,
atau intelektual. Definisi ini mencakup berbagai bentuk ekspresi artistik seperti seni visual,
musik, tari, teater, sastra, film, arsitektur dan banyak bentuk kreativitas lainnya.

Seni adalah proses kreatif di mana ide, konsep atau perasaan diwujudkan dengan
menggunakan berbagai cara dan teknik. Seni adalah bentuk komunikasi visual, auditori, atau
teatrikal yang dapat memengaruhi dan menyentuh perasaan, pikiran, dan pengalaman manusia.
Seni mencakup praktik seni dan budaya yang dilakukan atau diekspresikan melalui pertunjukan,
pameran, dan interaksi dengan penonton atau penonton.

Kesenian dan seni memiliki beberapa fungsi dan tujuan, antara lain:
1. Ekspresi Diri:
Seni memungkinkan individu untuk mengekspresikan pikiran, perasaan, dan pengalaman
mereka dengan cara yang unik dan pribadi. Seni memungkinkan orang untuk
mengeksplorasi identitas, pikiran dan perasaan mereka dan berbagi cerita dengan orang
lain.
2. Komunikasi:
Seni memungkinkan individu untuk mengekspresikan pikiran, perasaan, dan pengalaman
mereka dengan cara yang unik dan pribadi. Seni memungkinkan orang untuk
mengeksplorasi identitas, pikiran dan perasaan mereka dan berbagi cerita dengan orang
lain.
3. Rekreasi dan Hiburan:
Seni dan kerajinan juga berperan penting sebagai penyedia hiburan, inspirasi dan
pengalaman positif bagi penonton atau pemirsa. Pertunjukan seni, film, musik, dan
berbagai acara budaya dapat menjadi sumber kegembiraan, kesenangan, dan pelarian dari
kehidupan sehari-hari.

C. Bahasa dan sastra

Bahasa:

Bahasa adalah sistem komunikasi yang digunakan manusia untuk menyampaikan pesan,
berbagi informasi, dan berinteraksi dengan orang lain. Bahasa menggunakan simbol, kata,
kalimat, tata bahasa, dan aturan lain untuk mengungkapkan pikiran, gagasan, dan perasaan.
Bahasa dapat diucapkan, ditulis atau ditandatangani, dan setiap kebudayaan memiliki satu atau
lebih bahasa yang dituturkan oleh komunitasnya. Bahasa juga mencerminkan identitas budaya,
norma sosial, dan pemahaman kolektif dalam masyarakat.

Sastra:

Sastra berarti karya sastra yang memiliki nilai estetis, manusiawi, dan artistik. Sastra
menggunakan bahasa yang disengaja, gaya dan struktur penulisan yang unik, dan elemen kreatif
lainnya untuk menciptakan karya seni dan pemahaman mendalam tentang kondisi manusia,
pengalaman hidup, emosi, dan konsep filosofis. Sastra mencakup berbagai genre seperti prosa
(novel, cerpen), puisi, drama dan bentuk kreatif lainnya. Sastra juga dapat mencerminkan dan
memengaruhi budaya, tradisi, dan sejarah suatu masyarakat.

Bahasa dan sastra memiliki keterkaitan karena sastra merupakan ungkapan tertulis dalam
bahasa. Sastra menggunakan bahasa sebagai alat untuk menciptakan karya seni, memanipulasi
kata dan struktur kalimat untuk menciptakan makna dan dampak yang mendalam. Sastra juga
mendorong perkembangan bahasa dengan memperkenalkan gaya baru penulisan, kosa kata dan
cara menggunakan bahasa.

IV. Peran Budaya Nusantara dalam Ketahanan Nasional

A. Identitas Nasional dan Kebersamaan

Identitas nasional dipahami sebagai kesadaran kolektif, kebanggaan dan identifikasi diri
seseorang atau kelompok dengan bangsa atau bangsa tertentu. Identitas nasional berarti
mengakui dan menerima sejarah, budaya, nilai, simbol, dan institusi suatu negara atau bangsa.
Identitas nasional memandu individu untuk membentuk persepsi, sikap, dan perilaku mereka
sebagai bagian dari unit nasional yang lebih besar. Kebersamaan merujuk pada ikatan,
solidaritas, dan keterikatan antara individu atau kelompok dalam suatu komunitas, masyarakat,
atau negara. Kebersamaan melibatkan saling menghormati, saling mendukung, dan saling
bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dan menjaga kesejahteraan bersama.

Kebersamaan dapat menjadi dasar pembentukan dan pelestarian jati diri bangsa.
Solidaritas dan rasa memiliki terhadap kesatuan bangsa yang sama menimbulkan semangat
kolektif, loyalitas dan partisipasi dalam kegiatan yang berkaitan dengan kehidupan berbangsa
dan bernegara.

Identitas dan kebersamaan nasional saling terkait dan mempengaruhi. Identitas nasional
yang kuat dan positif dapat memperkuat kebersamaan di antara anggota masyarakat, sedangkan
kohesi yang kuat dapat membantu menjaga dan memperkuat identitas nasional. Keduanya
berkontribusi pada pembentukan persatuan, stabilitas dan kelangsungan kehidupan berbangsa
dan bernegara.

B. Keberagaman dan Toleransi


Keragaman mengacu pada variasi atau perbedaan dalam berbagai aspek seperti budaya,
suku, agama, bahasa, tradisi dan latar belakang sosial dalam suatu masyarakat atau negara.
Keanekaragaman mencerminkan keragaman manusia dalam segala bentuknya dan mengakui
bahwa setiap individu atau kelompok memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari
yang lain.

Toleransi mengacu pada sikap mental dan perilaku yang menghargai dan menerima
perbedaan antara individu atau kelompok dalam keyakinan, pandangan atau cara hidup.
Toleransi mencakup kemampuan untuk hidup berdampingan dengan perbedaan, menghormati
hak asasi manusia dan menghormati hak individu untuk mempertahankan identitas dan
keyakinan mereka sendiri tanpa diskriminasi atau kekerasan.

Toleransi sangat penting dalam masyarakat yang majemuk karena membantu


membangun keharmonisan, persatuan dan perdamaian antara individu dan kelompok yang
berbeda. Toleransi mempromosikan dialog, pemahaman dan kerja sama yang saling
menguntungkan, serta memerangi prasangka, kebencian, dan konflik yang dapat diciptakan oleh
ketidaksepakatan.

Dalam konteks sosial dan politik, toleransi merupakan landasan penting untuk
menciptakan masyarakat yang inklusif, adil, dan demokratis yang menghormati hak dan
kepentingan semua orang. Toleransi memainkan peran kunci dalam memperkuat kohesi dan
menjaga stabilitas dalam masyarakat yang beragam.

C. Pengembangan Pariwisata

Pengembangan pariwisata adalah serangkaian inisiatif strategis yang dilaksanakan untuk


meningkatkan potensi pariwisata suatu destinasi atau daerah. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan kunjungan wisatawan, menghasilkan pendapatan ekonomi dan mempromosikan
keberlanjutan industri pariwisata. Pengembangan pariwisata meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengembangan infrastruktur, promosi, pemasaran dan pengelolaan sumber
daya pariwisata.

Tujuan pengembangan pariwisata adalah untuk menciptakan pengalaman positif bagi


wisatawan, mempromosikan kekayaan budaya dan alam destinasi, dan meningkatkan kualitas
hidup masyarakat lokal. Ini mungkin termasuk pengembangan tujuan wisata, infrastruktur
pariwisata seperti akomodasi, transportasi, fasilitas rekreasi dan layanan pariwisata berkualitas.
Selain itu, pengembangan kepariwisataan juga meliputi pengelolaan lingkungan dan warisan
budaya serta pelibatan masyarakat lokal dalam kegiatan wisata.

V.Dampak Budaya Nusantara terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Budaya nusantara yang kaya akan keanekaragaman suku, bahasa, adat istiadat, seni dan
tradisi telah memberikan pengaruh yang signifikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Indonesia.

1. Identitas nasional yang kuat:

Budaya nusantara merupakan cerminan dari jati diri bangsa Indonesia. Keanekaragaman budaya
nusantara mencerminkan kekayaan dan keunikan bangsa Indonesia. Budaya nusantara
menumbuhkan kebanggaan dan jati diri sebagai warga negara Indonesia serta memberikan
landasan yang kokoh untuk membangun persatuan dan kesatuan bangsa.

2. Pemersatu Keanekaragaman:

Budaya nusantara berperan penting dalam memupuk persatuan di tengah keragaman suku,
agama, dan budaya Indonesia. Budaya Nusantara adalah jembatan yang menghubungkan orang-
orang dari berbagai latar belakang dan merayakan keragaman sebagai kekayaan yang harus
dihargai dan diperkuat. Pendidikan Nilai dan Etika:

Kebudayaan nusantara mengajarkan nilai-nilai etika, moral dan norma sosial yang menjadi dasar
kehidupan berbangsa dan bernegara. Melalui cerita rakyat, adat istiadat dan tradisi, budaya
Indonesia mengajarkan saling menghargai, gotong royong, keadilan dan kebersamaan. Nilai-nilai
tersebut menjadi landasan penting untuk membangun masyarakat yang harmonis dan
bertanggung jawab.

3. Pembangunan ekonomi dan pariwisata:

Budaya nusantara juga memiliki implikasi ekonomi yang signifikan. Keanekaragaman budaya
nusantara merupakan pemandangan yang menarik wisatawan untuk berkunjung dan merasakan
kekayaan budaya Indonesia. Apalagi, seni dan kerajinan tradisional nusantara memainkan peran
tersendiri dalam mendongkrak bisnis lokal dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.

4. Warisan budaya yang harus dilindungi:

Budaya nusantara merupakan warisan budaya yang berharga dan harus dilindungi. Pelestarian
budaya Nusantara turut menjaga identitas bangsa, kelangsungan tradisi, dan eksistensi
masyarakat lokal. Pemerintah dan masyarakat bersama-sama mengembangkan kebijakan,
program, dan inisiatif untuk melestarikan warisan budaya nusantara agar hidup dan berkembang.

VI. foto dan clip Perkembangan Budaya Nusantara

1. Daftar Foto dan video mengenai budaya nusantara

1. pengaruh globalisasi pada aspek social

Link video: https://youtu.be/q52WbOmAeTc


2. Tari Gending Sriwijaya

Daerah asal: Sumatra Selatan

Link video: https://youtu.be/_iOgonp5hEk

3. Tari Campak

Daerah asal: Kepulauan Bangka Belitung

Link video: https://youtu.be/PHBNQ3r5r6E

VII. Penutup

A. Kesimpulan

Pembangunan nusantara/kebudayaan lokal berperan penting dalam membangun


ketahanan nasional. Ini membutuhkan pelestarian identitas nasional, pelestarian nilai-nilai
tradisional, pengembangan ekonomi lokal dan perlindungan keanekaragaman budaya. Dengan
memahami dan menghargai budaya nusantara/lokal, masyarakat dapat mengambil langkah yang
tepat untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih kokoh.
B. Saran

Saran implikasi pengembangan budaya Nusantara dalam konteks ketahanan nasional dan
kehidupan berbangsa dan bernegara:

1. Meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap budaya Nusantara/lokal melalui pendidikan:

Pendidikan seni harus diperkuat dengan mengadopsi kurikulum yang mencakup pengetahuan,
pemahaman dan apresiasi budaya Indonesia/lokal. Ini dapat membantu membangun identitas
nasional yang kuat dan meningkatkan kesadaran akan warisan budayanya.

2. Promosi pelestarian warisan budaya:

Pemerintah harus mendukung upaya pelestarian nusantara/pusaka lokal yang terancam punah. Ini
dapat dicapai dengan menggalang dana, mengembangkan program konservasi, dan melindungi
situs bersejarah, sejarah lisan, serta seni dan kerajinan lokal.

3. Mempromosikan budaya nusantara/lokal:

Promosi budaya Nusantara/lokal penting baik di dalam negeri maupun di dunia internasional. Ini
dapat dilakukan melalui festival budaya, pameran seni, pertunjukan budaya, dan platform digital.
Publisitas yang kuat meningkatkan kesadaran dan apresiasi publik terhadap kekayaan budaya.

4. Promosi industri kreatif:

Pemerintah dan swasta harus mendukung pengembangan industri kreatif yang berkaitan dengan
budaya Nusantara/lokal. Ini dapat mencakup pelatihan, pendanaan, akses pasar, dan
perlindungan hak kekayaan intelektual. Dukungan ini mendorong inovasi dan pertumbuhan
ekonomi di bidang kebudayaan.

5. Membangun kerjasama antar berbagai sektor:

Kerjasama antara pemerintah, masyarakat, peneliti dan swasta sangat penting untuk
pengembangan budaya Nusantara/lokal. Melalui kerja sama yang erat, program kemitraan,
pertukaran informasi dan pengembangan proyek bersama dapat dilaksanakan untuk memperkuat
dan mempromosikan budaya lokal.

Anda mungkin juga menyukai