PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan jaman, tradisi dan kebudayaan daerah
yang pada awalnya dipegang teguh, di pelihara dan dijaga
keberadaannya oleh setiap suku, kini sudah hampir punah. Pada
umumnya masyarakat merasa gengsi dan malu apabila masih
mempertahankan dan menggunakan budaya lokal atau budaya
daerah. Kebanyakan masyarakat memilih untuk menampilkan dan
menggunakan kesenian dan budaya modern daripada budaya yang
berasal dari daerahnya sendiri yang sesungguhnya justru budaya
daerah
atau
budaya
lokallah
yang
sangat
sesuai
dengan
kepribadian bangsanya.
Mereka lebih memilih dan berpindah ke budaya asing yang
belum
tetntu
sesuai
dengan
keperibadian
bangsa
bahkan
kebudayaan yang berasal dari daerah Jawa Barat ini menjadi salah
satu sarana agar masyarakat menyadari betapa berharganya
sebuah kebudayaan bagi suatu bangsa, yang ahirnya akan
membuat masyarakat menjadi merasa bangga terhadap budaya
daerahnya sendiri.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari
banyak pulau dan memiliki berbagai macam suku bangsa, bahasa,
adat
istiadat
atau
yang
sering
kita
sebut
kebudayaan.
bisa
kebudayaan
kita
pungkiri,
daerah
bahwa
merupakan
kita
faktor
pungkiri
utama
bahwa
berdirinya
begitu
pula
sebaliknya
kebudayaan
nasional
yang
merupakan
kekayaan
yang
harus
dijaga
dan
berdiam
didalam
suatu
kesatuan
wilayah.
Menurut
yang
menjadi
agama
mayoritas
masyarakat
indonesia
Dalam
wacana
kebudayaan
dan
sosial,
sulit
untuk
Jakobus
itu
seirama
dengan
pandangan
pengertian
yang
luas,
Judistira
(2008:113)
wilayah
pergunungan
Sumatra
Utara,
mulai
dari
Diari,
Toba,
Humbang,
Silindung,
Angkola,
terpengaruh
kebudayaan
Kristen.mereka
memiliki
Sejarah
Orang Batak adalah penutur bahasa Austronesia namun tidak
diketahui
kapan
nenek
moyang
orang
Batak
pertama
kali
arkeologi
menunjukkan
bahwa
orang
yang
berbahasa
telah
ada
seorang
laki-laki
tidak
mempunyai
hak
ukurnya
adalah
perbedaan
kedatangan
suatu
Sejarah
Berdasarkan historis, budaya Minangkabau berasal dari Luhak
Nan Tigo, yang kemudian menyebar ke wilayah rantau di sisi barat,
timur, utara dan selatan dari Luhak Nan Tigo. [2] Saat ini wilayah
budaya
Minangkabau
meliputi Sumatera
Singingi, Rokan
Barat,
Hulu),
bagian
pesisir
Minangkabau
pada
mulanya
bercorakkan
budaya
di
Minangkabau
terjadi
setelah Perang
Padri yang berakhir pada tahun 1837. Hal ini ditandai dengan
adanya perjanjian di Bukit Marapalam antara alim ulama, tokoh
adat, dan cadiak pandai (cerdik pandai). Mereka bersepakat untuk
mendasarkan adat budaya Minang pada syariat Islam. Kesepakatan
tersebut tertuang dalam adagiumAdat basandi syarak, syarak
basandi
kitabullah.
Syarak
mangato
adat
mamakai. (Adat
Sembiran,
Kabupaten
Cempaga
Buleleng,
dan
Sidatapa,
Desa
Pedawa,
Tenganan
Tigauasa
di
Pegrigsingan
di
Sejarah
Penghuni pertama pulau Bali diperkirakan datang pada 30002500 SM yang bermigrasi dari Asia. Peninggalan peralatan batu
dari masa tersebut ditemukan di desa Cekik yang terletak di bagian
barat
pulau.
datangnya
ajaranHindu dan
berakhir
dengan
tulisan Bahasa
Bali
kemudian
mendapat
pengaruh
kuat
sekitar
masa
inilah
sistem
penanaman
padi
mulai
dikembangkan.
Beberapa
tradisi
sekitar
tahun 1343 M.
Saat
itu
namun
hampir
seiring
meskipun
sebuah
pada 1585.
Belanda
mulai
Belanda
telah
menjadi
permanen
yang
awalnya
Belanda
telah
memerintahkan
mereka
untuk
menyerah.
Pada 20
November 1945,
pecahlah
pertempuran Puputan
yaitu
sebagai
Indonesia yang
salah
satu
diproklamasikan
negara
saingan
dan
dikepalai
Bali
Indonesia
kemudian
juga
Serikat ketika
dimasukkan
Belanda
ke
mengakui
Indonesia.
Letusan Gunung Agung yang terjadi pada tahun 1963, sempat
mengguncangkan perekonomian rakyat dan menyebabkan banyak
penduduk
Bali bertransmigrasi ke
berbagai
wilayah
lain
di
Indonesia.
Tahun 1965,
seiring
dengan
pemerintah
nasional
di
demikian,
kejadian-kejadian
pada
masa
awal Orde
Bali
2002 di
kawasan
pariwisata Pantai
Kuta,
Sejarah
Sejarah menunjukkan bagaimana rakyat Aceh menjadikan Islam
sebagai pedoman dan ulama pun mendapat tempat yang terhormat.
Penghargaan atas keistimewaan Aceh dengan syariat Islamnya itu
kemudian diperjelas dengan Undang-undang Nomor 44 Tahun
1999 menggenai Penyelenggaraan Keistimewaan Aceh. Dalam UU
No.11 Tahun 2006 mengenai Pemerintahan Aceh, tercantum bahwa
bidang al-syakhsiyah (masalah kekeluargaan, seperti perkawinan,
perceraian, warisan, perwalian, nafkah, pengasuh anak dan harta
yang
ada
dan Rapai
antara
Geleng.
Tarian
bidang
seni
rupa, Rumoh
Aceh merupakan
karya
antara
mengolah
besi
(metalurgi)
dengan
seni
Seuneubk
tak
dapat
dinafikan.
Seuneubk
sendiri