Menurut TAP MPR No.11 tahun 1998 kebudayaan Nasional adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkar dan martabat bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap kehidupan bangsa. Dengan demikian pembangunan nasional merupakan pembangunan yang berbudaya. Macam macam kebudayaan Indonesia sangat beragam dan hadir dalam banyak bentuk seperti karakteristik kemajemukan yang dimiliki oleh bangsa ini. Menurut Mitchel budaya adalah seperangkat nilai-nilai inti, kepercayaan, standar, pengetahuan, moral hukum dan perilaku yang disampaikan oleh individu-individu dan masyarakat yang menentukan bagaimana seoseroang bertindak, berperasaan dan memandang dirinya serta orang lain. Kebudayaan Indonesia memiliki karakteristik kebudayaan sendiri yang dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, terutama faktor geografis, agama, politik, ekonomi dan sebagainya. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa karakteristik kebudayaan itu : 1. Culture is an adaptive mechanism 2. Culture is learned 3. Cultures Changed 4. People are usually not aware of their culture 5. We don’t know all of our own country 6. Culture give us a range of permissible behaviors patterns 7. Cultures no longer exist in isolation 8. Culture is shared Kebudayaan Indonesia selalu bersinggungan dengan 8 karakteristik tersebut. Hal tersebut merupakan hasil dari keberagaman atau kemajemukan dalam masyarakat. Kebudayaan Indonesia tersebar di banyak daerah. Tersebar di 33 Provinsi yang ada di Indonesia dengan berbagai ciri khas dan karakteristik. Bentuknya pun dapat bermacam-macam. Karena sejatinya kebudayaan adalah nilai-nilai kedaerahan yang dikemas dalam berbagai bentuk. Macam macam kebudayaan tersbeut diantaranya : 1. Rumah Adat 2. Pakaian Adat 3. Upacara Adat Salah satu cara untuk mengenang dan mengenal sejarah suatu suku atau masyarakat adalah melalui upacara. Arti dari kata upcara adalah serangkaian tindakan atau perbuatan yang terikat pada aturan tertentu berdasarkan adat istiadat, agama dan kepercayaan. Istilah upacara adat sendiri memiliki arti yakni salah satu cara menelusuri jejak sejarah masyarakat Indonesia pada masa praaksara. Upacara adat yang dimaksud disini diantaranya upacara penguburan, upacara perkawinan, upacara labuhan, upacara camas pusaka dan masih banyak lagi. 4. Seni Musik Seperti halnya kebudayaan lainnya, seni musik juga tersebar di seluruh daerah dan memiliki cirikhas masing-masing. Cabang seni musik nusantara ini juga dapat digolongkan ke dalam beberapa jenis seperti : Musik daerah (karawitan, keroncong, dll), musik perjuangan (Lagu-lagu nasional seperti halo-halo bandung, dll), musik anak-anak (Pok Ame-ame, Kasih Ibu, Balonku ada lima,dll), musik populer ( Dangdut, dll). 5. Seni Tari Tradisional 6. Seni Rupa Tradisional Mungkin diantara kalian sudah banyak yang faham dan hatam tentang seni rupa. Ya, banyak sekali hasil karya sein rupa yang lahir dan berkembang di Indonesia, baik terapan ataupun karya seni rupa murni. Diantaranya ada seni bangunan, batik, cobek, dll. 7. Senjata Tradisional 8. Suku Bangsa 9. Bahasa Daerah 2.2 Pengelolaan Kebudayaan dalam bentuk Pemajuan Kebudayaan Dasar Hukumnya yaitu: UU No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan adalah Pasal 20, Pasal 21, dan Pasal 32 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Penjelasan Umum UU tentang Pemajuan Kebudayaan : 1. Tuhan Yang Maha Esa telah menganugerahkan bangsa Indonesia kekayaan atas keberagaman suku bangsa, adat istiadat, bahasa, pengetahuan dan teknologi lokal, tradisi, kearifan lokal, dan seni. Keberagaman tersebut merupakan warisan budaya bangsa bernilai luhur yang membentuk identitas bangsa di tengah dinamika perkembangan dunia. 2. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan tujuan nasional bangsa Indonesia, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Selanjutnya, Pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya”. 3. Kebudayaan Nasional Indonesia adalah keseluruhan proses dan hasil interaksi antar- Kebudayaan yang hidup dan berkembang di Indonesia. Perkembangan tersebut bersifat dinamis, yang ditandai oleh adanya interaksi antar-Kebudayaan baik di dalam negeri maupun dengan budaya lain dari luar Indonesia dalam proses dinamika perubahan dunia. Dalam konteks tersebut, bangsa Indonesia menghadapi berbagai masalah, tantangan, dan peluang dalam memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia. 4. Untuk itu, diperlukan langkah strategis berupa upaya Pemajuan Kebudayaan melalui Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan guna mewujudkan masyarakat Indonesia sesuai dengan prinsip “Trisakti” yang disampaikan oleh Ir. Soekarno sebagai pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam pidato tanggal 17 Agustus 1964, yaitu berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam Kebudayaan. 5. Langkah strategis berupa upaya Pemajuan Kebudayaan tersebut harus dipandang sebagai investasi untuk membangun masa depan dan peradaban bangsa, bukan sebagai beban biaya. Pemajuan Kebudayaan Nasional Indonesia dilaksanakan berlandaskan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Asas Pemajuan Kebudayaan Nasional Indonesia adalah toleransi, keberagaman, kelokalan, lintas wilayah, partisipatif, manfaat, keberlanjutan, kebebasan berekspresi, keterpaduan, kesederajatan, dan gotong royong. Adapun tujuannya adalah untuk mengembangkan nilai-nilai luhur budaya bangsa, memperkaya keberagaman budaya, memperteguh jati diri bangsa, memperteguh persatuan dan kesatuan bangsa, mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan citra bangsa, mewujudkan masyarakat madani, meningkatkan kesejahteraan rakyat, melestarikan warisan budaya bangsa, dan mempengaruhi arah perkembangan peradaban dunia sehingga Kebudayaan menjadi haluan pembangunan nasional. 6. Dalam usaha memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia diperlukan payung hukum yang memadai sebagai pedoman dalam Pemajuan Kebudayaan secara menyeluruh dan terpadu sehingga perlu disusun Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan. 7. Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan secara umum mengatur materi pokok mengenai Ketentuan Umum, Pemajuan, Hak dan Kewajiban, Tugas dan Wewenang, Pendanaan, Penghargaan, Larangan, Ketentuan Pidana, dan Ketentuan Penutup yang diuraikan dalam batang tubuh Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan serta penjelasannya. 2.3 Upaya Melestarikan Kebudayaan Di Indonesia Dalam Era Globalisasi Menurut sandjaja menjaga dan melestarikan budaya Indonesia dapat dilakukan dengan berbagai cara. Ada dua cara yang dapat dilakukan masyarakat khususnya sebagai generasi muda dalam mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya lokal, yaitu: 1) Culture experience Culture Experience merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara terjun langsung kedalam sebuah pengalaman kultural. contohnya, jika kebudayaan tersebutberbentuk tarian, maka masyarakat dianjurkan untuk belajar dan berlatih dalam menguasai tarian tersebut, dan dapat dipentaskan setiap tahun dalam acara-acara tertentu atau diadakannya festival-festival. Dengan demikian kebudayaan lokal selalu dapat dijaga kelestariannya. 2) Culture knowledge Culture Knowledge merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara membuat suatu pusat informasi mengenai kebudayaan yang dapat difungsionalisasi ke dalam banyak bentuk. Tujuannya adalah untuk edukasi ataupun untuk kepentingan pengembangan kebudayaan itu sendiri dan potensi kepariwisataan daerah.Dengan demikian para Generasi Muda dapat memperkaya pengetahuannya tentang kebudayaanya sendiri. Selain dilestarikan dalam dua bentuk diatas, kebudayaan lokal juga dapat dilestarikan dengan cara mengenal budaya itu sendiri. Dengan demikian, setidaknya dapat diantisipasi pembajakan kebudayaan yang dilakukan oleh negaranegara lain. Sementara menurut Yunus, cara untuk mengelola kelestarian kebudayaan adalah : a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam memajukan budaya lokal. b. Mendorong masyarakat untuk memaksimalkan potensi budaya lokal beserta pemberdayaan danpelestariannya. c. Berusaha menghidupkan kembali semangat toleransi, kekeluargaan, keramahtamahan dan solidaritas yang tinggi. d. Selalu mempertahankan budaya Indonesia agar tidak punah. Mengusahakan agar masyarakat mampu mengelola keanekaragaman budaya lokal. Kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan yang ada hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia dan setiap kebudayaan daerah mempunyai ciri khas masing–masing. Bangsa Indonesia juga mempunyai kebudayaan lokal yang sangat kaya dan beraneka ragam. Oleh sebab itu, sebagai generasi penerus, kita wajib menjaganya karena eksistensi dan ketahanan kebudayaan lokal berada pada generasi mudanya, dan jangan sampai kita terbuai apalagi terjerumus pada budaya asing karena tidak semua budayaasing sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia bahkan banyak kebudayaan asing membawa dampak negatif.
2.4 Peran Pemerintah Dalam Mengelola Kebudayaan Indonesia
a) Sebagai Penggerak Pemerintah berperan sebagai penggerak atau motor yang akan mengarahkan masyarakat dalam mengambil keputusan terkait pengelolan keragaman sosial budaya. Hal ini membuat pemerintah daerah dilarang duduk manis saja ketika ada usulan dari masyarakat untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pelestarian budaya. Pemerintah daerah sebagai penggerak juga berarti dalam mengelola keragaman sosial budaya pemerintah yang mengambil peran paling besar dibanding masyarakat. b) Mengambil Inisiatif Yang dimaksud dengan mengambil inisiatif adalah pemerintah harus selalu siap dengan ide-ide baru dalam mengelola keragaman budayanya. c) Sebagai Jembatan Ke Dunia Internasional Upaya mempromosikan kekayaan budaya di suatu daerah baik dalam negeri maupun luar negeri wajib dilakukan oleh pemerintah daerah. Misalnya suatu daerah hendak mengadakan festival budaya atau pawai yang nantinya akan menampilkan tarian daerah maupun produk-produk kesenian daerah. Pemerintah daerah yang kiranya menargetkan jumlah turis baik yang dari dalam maupun luar negeri yang akan hadir dengan mempromosikan acara tersebut semaksimal mungkin. d) Sumber Modal Masyarakat harusnya tidak perlu cemas ketika membutuhkan dana saat hendak mengadakan kegiatan atau membentuk organisasi yang berhubungan dengan pelestarian budaya. Uang adalah salah satu kebutuhan pokok dari suatu organisasi. Kegiatan seperti pentas seni, lomba tarian daerah, lomba pidato bahasa daerah atau sanggar seni yang mengajarkan kebudayaan daerah kepada anggotanya. Sudah merupakan kewajiban pemerintah daerah untuk ambil bagian paling banyak dalam pengelolaan keragaman sosial budaya di daerahnya sehingga memberikan dana untuk kegiatan yang berkaitan dengan hal tersebut tentu bukan masalah besar. e) Menyusun Perundang-Undangan Dengan adanya perundang-undangan atau hukum yang jelas mengenai peran pemerintah daerah dalam mengelola keragaman sosial budaya di suatu daerah, masyarakat tentu tidak akan salah melangkah. Aturan-aturan yang mengatur mengenai apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan terkait pengelolaan kebudayaan di suatu daerah pastinya akan membuat masyarakat semakin terarah. Contoh perundang- undangan yang mengatur tentang pengelolaan kebudayaan yaitu UU No.5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Dengan adanya peraturan ini diharapkan agar masyarakat Indonesia dapat sejalan dalam pengendakian budaya dan pelestariannya. f) Membentuk Kelembagaan Pemerintah daerah tentu tidak hanya mengurus pengelolaan keanekaragaman sosial budaya di daerahnya, ada juga bidang-bidang lain untuk diperhatikan. Untuk itu, pembentukan suatu lembaga yang akan menghandle segala sesuatu tentang pengelolaan pelestarian kebudayaan di suatu daerah akan sangat membantu peran pemerintah dalam menjalan tugas dan kewajibannya. Lembaga yang dibentuk tentunya tidak boleh asal- asalan, tapi juga harus memiliki ciri-ciri lembaga kebudayaan yang benar. Dengan adanya suatu lembaga yang fokus pada pelestarian budaya disuatu daerah, tentu bidang ini akan semakin diperhatikan dan diketahui secara luas oleh masyarakat. g) Memberikan Dukungan Penuh Peran pemerintah dalam pengelolaan kebudayaan tidak boleh setengah-setengah. Ketika ada masyarakatnya yang mengusulkan kegiatan bertema kebudayaan yang mungkin belum tersusun dengan benar, pemerintah tidak boleh langsung asal menolak usulan tersebut. Beruntung jika masyarakat punya kemauan untuk melestarikan kebudayaannya dengan berbagai cara, namun hal tersebut tentu harus tetap dipandu atau diarahkan oleh pemerintah daerah. Bentuk dukungan penuh yang dimaksud seperti memfasilitasi sarana prasarananya, memberikan ruang untuk berkarya, menyediakan dana untuk kegiatan kebudayaan, dan tidak menolak siapapun yang ingin mengambil bagian dalam pengelolaan kebudayaan daerah dengan tujuan melestarikan dan menjaga agar tetap eksis dalam terpaan kemajuan global. h) Melakukan Pendataan Harus ada pendataan yang tepat dan akurat mengenai apa saja kekayaan budaya yang dimiliki masing-masing daerah di Indonesia. Dalam hal ini pemerintah daerah mengambil peran penting yaitu melakukan pendataan kekayaan budaya. Pendataan tersebut haruslah lengkap dan secara rinci. Contohnya kasus bahasa daerah. Uniknya, di setiap daerah di Indonesia pasti paling tidak ada lebih dari satu bahasa daerah. Pendataan yang dilakukan hendaknya mendata apa saja bahasa daerah tersebut dan berapa banyak penuturnya. Data ini juga akan berguna untuk mengetahui suatu kebudayaan terancam punah atau tidak. i) Mengadakan Pentas Seni Secara Rutin Kegiatan tahunan yang bertujuan untuk mempromosikan kebudayaan daerah baiknya paling tidak menjadi agenda tahunan dari pemerintah daerah. Kegiatan secara rutin tersebut tentunya akan melibatkan masyarakat didalamnya. Hal ini akan membudaya jika dilakukan secara rutin, misalnya acara tahunan, dan pastinya akan menarik pendatang maupun turis yang penasaran dengan acara tahunan suatu daerah. Selain pentas seni, kegiatan dari organisasi, sanggar, maupun klub-klub yang memfokuskan kegiatannya pada pelestarian kebudayaan juga akan sangat baik jika difasilitasi oleh pemerintah agar lebih banyak dikenal oleh masyarakat luas. j) Memaksimalkan Penggunaan Fasilitas Umum Yang terakhir adalah memaksimalkan penggunaan fasilitas umum sebagai wadah untuk melestarikan kebudayaan. Ada banyak cara dalam mengelola suatu kebudayaan agar tetap terjaga salah satunya lewat pengaplikasian pada tempat-tempat atau benda-benda yang temukan setiap hari. Contohnya corak batik. Jika bepergian menggunakan pesawat terbang, tentu bisa menemukan bahwa di bandara banyak ditemukan corak batik ditempatkan baik di dinding sebagai wallpaper maupun hiasan-hiasan dalam ruangan. Hal ini merupakan contoh pemaksimalan fasilitas umum sebagai tempat pelestarian kebudayaan dimana kebudayaan di pajang di tempat umum yang banyak dilalui orang, bukan hanya orang dalam negeri tapi juga orang luar negeri. Tidak hanya di bandara, tempat umum seperti taman kota, stasiun kereta atau terminal bus juga bisa diterapkan konsep yang sama. Itu dia peran pemerintah dalam peran pemerintah dalam mengelola keragaman sosial budaya. Tentu saja pengelolaannya tidak akan berjalan dengan baik tanpa bantuan dari masyarakat. 2.5 Program-Program Pembangunan Budaya a) Program pengembangan nilai budaya Program ini ditujukan untuk memperkokoh jati diri dan ketahanan budaya nasional sehingga mampu berperan sebagai filter terhadap penetrasi budaya global, dalam arti mampu menangkal penetrasi budaya asing yang bernilai negatif dan mampu memfasilitasi teradopsinya budaya asing yang bernilai positif dan produktif. Sasaran yang hendak dicapai dalam program ini adalah terwujudnya proses sosialisasi dan kulturisasi nilai-nilai luhur yang diperlukan dalam mewujudkan jatidiri bangsa yang tangguh dan kompetitif. Kegiatan pokok yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran program ini meliputi: 1. Pelaksanaan revitalisasi dan reaktualisasi nilai-nilai tradisional yang bernilai luhur 2. Penyelenggaraan sosialisasi dan reaktualisasi Etika Kehidupan Berbangsa 3. Pengembangan kegiatan budaya kritis dan kewirausahaan yang progresif dan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi 4. Pengembangan industri budaya dengan merevitalisasi modal budaya untuk perkembangan ekonomi 5. Penyusunan dan revisi peraturan perundang-undangan di bidang kebudayaan dan perpustakaan 6. Pengembangan minat dan budaya baca masyarakat b) Program pengelolaan kekayaan budaya Program ini ditujukan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat, termasuk aparat pemerintah terhadap aset budaya serta meningkatkan sistem pengelolaan, termasuk sistem pembiayaannya, agar aset budaya, termasuk seni dan film, sebagai sarana edukasi, rekreasi dan pengembangan kebudayaan dapat berfungsi optimal. Sasaran yang hendak dicapai dalam program ini adalah terwujudnya pengembangan peran serta masyarakat dan swasta dalam pengelolaan kekayaan budaya, dan berkembangnya industri budaya. Untuk mencapai sasaran tersebut dilakukan berbagai kegiatan pokok sebagai berikut: 1. Pembinaan dan sosialisasi untuk meningkatkan apresiasi dan komitmen pada pelestarian aset budaya 2. Pengembangan peranserta masyarakat dan swasta dalam operasionalisasi dan pemeliharaan aset budaya 3. Pengembangan sistem informasi dan database bidang kebudayaan dan perpustakaan 4. Peningkatan sumberdaya manusia pengelola aset budaya 5. Peningkatan kapasitas kelembagaan melalui pembenahan sistem manajerial lembaga-lembaga yang menangani pengelolaan aset budaya; 6. Pengembangan perfilman nasional yang berbasis budaya bangsa. c) Program Pengeloan Keragaman Budaya Program ini ditujukan untuk menciptakan keserasian hubungan baik antara unit sosial dan budaya yang ada maupun antara kepentingan mengembangkan budaya lokal dan memantapkan budaya nasional, yang kesemuanya dilakukan dalam bingkai tujuan memperkokoh keutuhan NKRI. Sasaran yang hendak dicapai dalam program ini adalah berkembangnya berbagai model keterikatan rasional maupun emosional dalam memperkokoh ikatan kebangsaan. Kegiatan pokok yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran program ini meliputi: 1. Pelaksanaan promosi sikap toleransi dan kooperasi 2. Pengembangan interaksi yang harmonis antar unit budaya untuk memperkuat semangat ke Indonesia 3. Pengembangan berbagai wujud ikatan kebangsaan (keterikatan rasional dan emosional). DAFTAR PUSTAKA rulita.2018. Macam Macam Kebudayaan di Indonesia dan Penjelasannya. Diakses di: https://ilmuseni.com/seni-budaya/macam-macam-kebudayaan-di-indonesia (12 Februari 2020) Kemendikbud RI. 2017. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Nahak, Hildigaris. 2019. Upaya Melestarikan Budaya Indonesia di Era Globalisasi. Dalam Jurnal Sosiologi Nusantara V o l . 5 , N o . 1 , T a h u n 2 0 1 9. Sendjaja, S. Djuarsa, 1994, Teori Komunikasi, Jakarta, Universitas Terbuka. materiips.com/peran-pemerintah-daerah-dalam-mengelola-keragaman-sosial-budaya.