Anda di halaman 1dari 10

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kebudayaan Indonesia


Menurut TAP MPR No.11 tahun 1998 kebudayaan Nasional adalah perwujudan cipta,
karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia
untuk mengembangkan harkar dan martabat bangsa, serta diarahkan untuk memberikan
wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap kehidupan bangsa. Dengan
demikian pembangunan nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.
Macam macam kebudayaan Indonesia sangat beragam dan hadir dalam banyak bentuk
seperti karakteristik kemajemukan yang dimiliki oleh bangsa ini. Menurut Mitchel budaya
adalah seperangkat nilai-nilai inti, kepercayaan, standar, pengetahuan, moral hukum dan
perilaku yang disampaikan oleh individu-individu dan masyarakat yang menentukan
bagaimana seoseroang bertindak, berperasaan dan memandang dirinya serta orang lain.
Kebudayaan Indonesia memiliki karakteristik kebudayaan sendiri yang dipengaruhi
oleh berbagai macam faktor, terutama faktor geografis, agama, politik, ekonomi dan
sebagainya. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa karakteristik kebudayaan itu :
1. Culture is an adaptive mechanism
2. Culture is learned
3. Cultures Changed
4. People are usually not aware of their culture
5. We don’t know all of our own country
6. Culture give us a range of permissible behaviors patterns
7. Cultures no longer exist in isolation
8. Culture is shared
Kebudayaan Indonesia selalu bersinggungan dengan 8 karakteristik tersebut. Hal
tersebut merupakan hasil dari keberagaman atau kemajemukan dalam masyarakat.
Kebudayaan Indonesia tersebar di banyak daerah. Tersebar di 33 Provinsi yang ada di
Indonesia dengan berbagai ciri khas dan karakteristik. Bentuknya pun dapat bermacam-macam.
Karena sejatinya kebudayaan adalah nilai-nilai kedaerahan yang dikemas dalam berbagai
bentuk. Macam macam kebudayaan tersbeut diantaranya :
1. Rumah Adat
2. Pakaian Adat
3. Upacara Adat
Salah satu cara untuk mengenang dan mengenal sejarah suatu suku atau masyarakat
adalah melalui upacara. Arti dari kata upcara adalah serangkaian tindakan atau
perbuatan yang terikat pada aturan tertentu berdasarkan adat istiadat, agama dan
kepercayaan. Istilah upacara adat sendiri memiliki arti yakni salah satu cara menelusuri
jejak sejarah masyarakat Indonesia pada masa praaksara. Upacara adat yang dimaksud
disini diantaranya upacara penguburan, upacara perkawinan, upacara labuhan, upacara
camas pusaka dan masih banyak lagi.
4. Seni Musik
Seperti halnya kebudayaan lainnya, seni musik juga tersebar di seluruh daerah dan
memiliki cirikhas masing-masing. Cabang seni musik nusantara ini juga dapat
digolongkan ke dalam beberapa jenis seperti : Musik daerah (karawitan, keroncong,
dll), musik perjuangan (Lagu-lagu nasional seperti halo-halo bandung, dll), musik
anak-anak (Pok Ame-ame, Kasih Ibu, Balonku ada lima,dll), musik populer ( Dangdut,
dll).
5. Seni Tari Tradisional
6. Seni Rupa Tradisional
Mungkin diantara kalian sudah banyak yang faham dan hatam tentang seni rupa. Ya,
banyak sekali hasil karya sein rupa yang lahir dan berkembang di Indonesia, baik
terapan ataupun karya seni rupa murni. Diantaranya ada seni bangunan, batik, cobek,
dll.
7. Senjata Tradisional
8. Suku Bangsa
9. Bahasa Daerah
2.2 Pengelolaan Kebudayaan dalam bentuk Pemajuan Kebudayaan
Dasar Hukumnya yaitu: UU No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan adalah
Pasal 20, Pasal 21, dan Pasal 32 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
Penjelasan Umum UU tentang Pemajuan Kebudayaan :
1. Tuhan Yang Maha Esa telah menganugerahkan bangsa Indonesia kekayaan atas
keberagaman suku bangsa, adat istiadat, bahasa, pengetahuan dan teknologi lokal,
tradisi, kearifan lokal, dan seni. Keberagaman tersebut merupakan warisan budaya
bangsa bernilai luhur yang membentuk identitas bangsa di tengah dinamika
perkembangan dunia.
2. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
mengamanatkan tujuan nasional bangsa Indonesia, yaitu melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Selanjutnya, Pasal 32
ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
mengamanatkan bahwa “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah
peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai budayanya”.
3. Kebudayaan Nasional Indonesia adalah keseluruhan proses dan hasil interaksi antar-
Kebudayaan yang hidup dan berkembang di Indonesia. Perkembangan tersebut bersifat
dinamis, yang ditandai oleh adanya interaksi antar-Kebudayaan baik di dalam negeri
maupun dengan budaya lain dari luar Indonesia dalam proses dinamika perubahan
dunia. Dalam konteks tersebut, bangsa Indonesia menghadapi berbagai masalah,
tantangan, dan peluang dalam memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia.
4. Untuk itu, diperlukan langkah strategis berupa upaya Pemajuan Kebudayaan melalui
Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan guna mewujudkan
masyarakat Indonesia sesuai dengan prinsip “Trisakti” yang disampaikan oleh Ir.
Soekarno sebagai pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam pidato tanggal
17 Agustus 1964, yaitu berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan
berkepribadian dalam Kebudayaan.
5. Langkah strategis berupa upaya Pemajuan Kebudayaan tersebut harus dipandang
sebagai investasi untuk membangun masa depan dan peradaban bangsa, bukan sebagai
beban biaya. Pemajuan Kebudayaan Nasional Indonesia dilaksanakan berlandaskan
Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Asas Pemajuan Kebudayaan
Nasional Indonesia adalah toleransi, keberagaman, kelokalan, lintas wilayah,
partisipatif, manfaat, keberlanjutan, kebebasan berekspresi, keterpaduan,
kesederajatan, dan gotong royong. Adapun tujuannya adalah untuk mengembangkan
nilai-nilai luhur budaya bangsa, memperkaya keberagaman budaya, memperteguh jati
diri bangsa, memperteguh persatuan dan kesatuan bangsa, mencerdaskan kehidupan
bangsa, meningkatkan citra bangsa, mewujudkan masyarakat madani, meningkatkan
kesejahteraan rakyat, melestarikan warisan budaya bangsa, dan mempengaruhi arah
perkembangan peradaban dunia sehingga Kebudayaan menjadi haluan pembangunan
nasional.
6. Dalam usaha memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia diperlukan payung hukum
yang memadai sebagai pedoman dalam Pemajuan Kebudayaan secara menyeluruh dan
terpadu sehingga perlu disusun Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan.
7. Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan secara umum mengatur materi pokok
mengenai Ketentuan Umum, Pemajuan, Hak dan Kewajiban, Tugas dan Wewenang,
Pendanaan, Penghargaan, Larangan, Ketentuan Pidana, dan Ketentuan Penutup yang
diuraikan dalam batang tubuh Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan serta
penjelasannya.
2.3 Upaya Melestarikan Kebudayaan Di Indonesia Dalam Era Globalisasi
Menurut sandjaja menjaga dan melestarikan budaya Indonesia dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Ada dua cara yang dapat dilakukan masyarakat khususnya sebagai generasi
muda dalam mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya lokal, yaitu:
1) Culture experience
Culture Experience merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara terjun
langsung kedalam sebuah pengalaman kultural. contohnya, jika kebudayaan
tersebutberbentuk tarian, maka masyarakat dianjurkan untuk belajar dan berlatih dalam
menguasai tarian tersebut, dan dapat dipentaskan setiap tahun dalam acara-acara tertentu
atau diadakannya festival-festival. Dengan demikian kebudayaan lokal selalu dapat dijaga
kelestariannya.
2) Culture knowledge
Culture Knowledge merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara membuat
suatu pusat informasi mengenai kebudayaan yang dapat difungsionalisasi ke dalam banyak
bentuk. Tujuannya adalah untuk edukasi ataupun untuk kepentingan pengembangan
kebudayaan itu sendiri dan potensi kepariwisataan daerah.Dengan demikian para Generasi
Muda dapat memperkaya pengetahuannya tentang kebudayaanya sendiri. Selain
dilestarikan dalam dua bentuk diatas, kebudayaan lokal juga dapat dilestarikan dengan cara
mengenal budaya itu sendiri. Dengan demikian, setidaknya dapat diantisipasi pembajakan
kebudayaan yang dilakukan oleh negaranegara lain.
Sementara menurut Yunus, cara untuk mengelola kelestarian kebudayaan adalah :
a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam memajukan budaya lokal.
b. Mendorong masyarakat untuk memaksimalkan potensi budaya lokal beserta
pemberdayaan danpelestariannya.
c. Berusaha menghidupkan kembali semangat toleransi, kekeluargaan, keramahtamahan
dan solidaritas yang tinggi.
d. Selalu mempertahankan budaya Indonesia agar tidak punah. Mengusahakan agar
masyarakat mampu mengelola keanekaragaman budaya lokal.
Kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan yang ada hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia
dan setiap kebudayaan daerah mempunyai ciri khas masing–masing. Bangsa Indonesia juga
mempunyai kebudayaan lokal yang sangat kaya dan beraneka ragam. Oleh sebab itu,
sebagai generasi penerus, kita wajib menjaganya karena eksistensi dan ketahanan
kebudayaan lokal berada pada generasi mudanya, dan jangan sampai kita terbuai apalagi
terjerumus pada budaya asing karena tidak semua budayaasing sesuai dengan kepribadian
bangsa Indonesia bahkan banyak kebudayaan asing membawa dampak negatif.

2.4 Peran Pemerintah Dalam Mengelola Kebudayaan Indonesia


a) Sebagai Penggerak
Pemerintah berperan sebagai penggerak atau motor yang akan mengarahkan
masyarakat dalam mengambil keputusan terkait pengelolan keragaman sosial budaya.
Hal ini membuat pemerintah daerah dilarang duduk manis saja ketika ada usulan dari
masyarakat untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pelestarian
budaya. Pemerintah daerah sebagai penggerak juga berarti dalam mengelola keragaman
sosial budaya pemerintah yang mengambil peran paling besar dibanding masyarakat.
b) Mengambil Inisiatif
Yang dimaksud dengan mengambil inisiatif adalah pemerintah harus selalu siap dengan
ide-ide baru dalam mengelola keragaman budayanya.
c) Sebagai Jembatan Ke Dunia Internasional
Upaya mempromosikan kekayaan budaya di suatu daerah baik dalam negeri maupun
luar negeri wajib dilakukan oleh pemerintah daerah. Misalnya suatu daerah hendak
mengadakan festival budaya atau pawai yang nantinya akan menampilkan tarian daerah
maupun produk-produk kesenian daerah. Pemerintah daerah yang kiranya menargetkan
jumlah turis baik yang dari dalam maupun luar negeri yang akan hadir dengan
mempromosikan acara tersebut semaksimal mungkin.
d) Sumber Modal
Masyarakat harusnya tidak perlu cemas ketika membutuhkan dana saat hendak
mengadakan kegiatan atau membentuk organisasi yang berhubungan dengan
pelestarian budaya. Uang adalah salah satu kebutuhan pokok dari suatu organisasi.
Kegiatan seperti pentas seni, lomba tarian daerah, lomba pidato bahasa daerah atau
sanggar seni yang mengajarkan kebudayaan daerah kepada anggotanya. Sudah
merupakan kewajiban pemerintah daerah untuk ambil bagian paling banyak dalam
pengelolaan keragaman sosial budaya di daerahnya sehingga memberikan dana untuk
kegiatan yang berkaitan dengan hal tersebut tentu bukan masalah besar.
e) Menyusun Perundang-Undangan
Dengan adanya perundang-undangan atau hukum yang jelas mengenai peran
pemerintah daerah dalam mengelola keragaman sosial budaya di suatu daerah,
masyarakat tentu tidak akan salah melangkah. Aturan-aturan yang mengatur mengenai
apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan terkait pengelolaan kebudayaan di suatu
daerah pastinya akan membuat masyarakat semakin terarah. Contoh perundang-
undangan yang mengatur tentang pengelolaan kebudayaan yaitu UU No.5 Tahun 2017
tentang Pemajuan Kebudayaan. Dengan adanya peraturan ini diharapkan agar
masyarakat Indonesia dapat sejalan dalam pengendakian budaya dan pelestariannya.
f) Membentuk Kelembagaan
Pemerintah daerah tentu tidak hanya mengurus pengelolaan keanekaragaman sosial
budaya di daerahnya, ada juga bidang-bidang lain untuk diperhatikan. Untuk itu,
pembentukan suatu lembaga yang akan menghandle segala sesuatu tentang pengelolaan
pelestarian kebudayaan di suatu daerah akan sangat membantu peran pemerintah dalam
menjalan tugas dan kewajibannya. Lembaga yang dibentuk tentunya tidak boleh asal-
asalan, tapi juga harus memiliki ciri-ciri lembaga kebudayaan yang benar. Dengan
adanya suatu lembaga yang fokus pada pelestarian budaya disuatu daerah, tentu bidang
ini akan semakin diperhatikan dan diketahui secara luas oleh masyarakat.
g) Memberikan Dukungan Penuh
Peran pemerintah dalam pengelolaan kebudayaan tidak boleh setengah-setengah.
Ketika ada masyarakatnya yang mengusulkan kegiatan bertema kebudayaan yang
mungkin belum tersusun dengan benar, pemerintah tidak boleh langsung asal menolak
usulan tersebut. Beruntung jika masyarakat punya kemauan untuk melestarikan
kebudayaannya dengan berbagai cara, namun hal tersebut tentu harus tetap dipandu
atau diarahkan oleh pemerintah daerah. Bentuk dukungan penuh yang dimaksud seperti
memfasilitasi sarana prasarananya, memberikan ruang untuk berkarya, menyediakan
dana untuk kegiatan kebudayaan, dan tidak menolak siapapun yang ingin mengambil
bagian dalam pengelolaan kebudayaan daerah dengan tujuan melestarikan dan menjaga
agar tetap eksis dalam terpaan kemajuan global.
h) Melakukan Pendataan
Harus ada pendataan yang tepat dan akurat mengenai apa saja kekayaan budaya yang
dimiliki masing-masing daerah di Indonesia. Dalam hal ini pemerintah daerah
mengambil peran penting yaitu melakukan pendataan kekayaan budaya. Pendataan
tersebut haruslah lengkap dan secara rinci. Contohnya kasus bahasa daerah. Uniknya,
di setiap daerah di Indonesia pasti paling tidak ada lebih dari satu bahasa daerah.
Pendataan yang dilakukan hendaknya mendata apa saja bahasa daerah tersebut dan
berapa banyak penuturnya. Data ini juga akan berguna untuk mengetahui suatu
kebudayaan terancam punah atau tidak.
i) Mengadakan Pentas Seni Secara Rutin
Kegiatan tahunan yang bertujuan untuk mempromosikan kebudayaan daerah baiknya
paling tidak menjadi agenda tahunan dari pemerintah daerah. Kegiatan secara rutin
tersebut tentunya akan melibatkan masyarakat didalamnya. Hal ini akan membudaya
jika dilakukan secara rutin, misalnya acara tahunan, dan pastinya akan menarik
pendatang maupun turis yang penasaran dengan acara tahunan suatu daerah. Selain
pentas seni, kegiatan dari organisasi, sanggar, maupun klub-klub yang memfokuskan
kegiatannya pada pelestarian kebudayaan juga akan sangat baik jika difasilitasi oleh
pemerintah agar lebih banyak dikenal oleh masyarakat luas.
j) Memaksimalkan Penggunaan Fasilitas Umum
Yang terakhir adalah memaksimalkan penggunaan fasilitas umum sebagai wadah untuk
melestarikan kebudayaan. Ada banyak cara dalam mengelola suatu kebudayaan agar
tetap terjaga salah satunya lewat pengaplikasian pada tempat-tempat atau benda-benda
yang temukan setiap hari. Contohnya corak batik. Jika bepergian menggunakan
pesawat terbang, tentu bisa menemukan bahwa di bandara banyak ditemukan corak
batik ditempatkan baik di dinding sebagai wallpaper maupun hiasan-hiasan dalam
ruangan. Hal ini merupakan contoh pemaksimalan fasilitas umum sebagai tempat
pelestarian kebudayaan dimana kebudayaan di pajang di tempat umum yang banyak
dilalui orang, bukan hanya orang dalam negeri tapi juga orang luar negeri. Tidak hanya
di bandara, tempat umum seperti taman kota, stasiun kereta atau terminal bus juga bisa
diterapkan konsep yang sama. Itu dia peran pemerintah dalam peran pemerintah dalam
mengelola keragaman sosial budaya. Tentu saja pengelolaannya tidak akan berjalan
dengan baik tanpa bantuan dari masyarakat.
2.5 Program-Program Pembangunan Budaya
a) Program pengembangan nilai budaya
Program ini ditujukan untuk memperkokoh jati diri dan ketahanan budaya nasional
sehingga mampu berperan sebagai filter terhadap penetrasi budaya global, dalam arti mampu
menangkal penetrasi budaya asing yang bernilai negatif dan mampu memfasilitasi teradopsinya
budaya asing yang bernilai positif dan produktif. Sasaran yang hendak dicapai dalam program
ini adalah terwujudnya proses sosialisasi dan kulturisasi nilai-nilai luhur yang diperlukan
dalam mewujudkan jatidiri bangsa yang tangguh dan kompetitif. Kegiatan pokok yang
dilaksanakan untuk mencapai sasaran program ini meliputi:
1. Pelaksanaan revitalisasi dan reaktualisasi nilai-nilai tradisional yang bernilai luhur
2. Penyelenggaraan sosialisasi dan reaktualisasi Etika Kehidupan Berbangsa
3. Pengembangan kegiatan budaya kritis dan kewirausahaan yang progresif dan
berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi
4. Pengembangan industri budaya dengan merevitalisasi modal budaya untuk
perkembangan ekonomi
5. Penyusunan dan revisi peraturan perundang-undangan di bidang kebudayaan dan
perpustakaan
6. Pengembangan minat dan budaya baca masyarakat
b) Program pengelolaan kekayaan budaya
Program ini ditujukan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat, termasuk aparat
pemerintah terhadap aset budaya serta meningkatkan sistem pengelolaan, termasuk sistem
pembiayaannya, agar aset budaya, termasuk seni dan film, sebagai sarana edukasi, rekreasi dan
pengembangan kebudayaan dapat berfungsi optimal. Sasaran yang hendak dicapai dalam
program ini adalah terwujudnya pengembangan peran serta masyarakat dan swasta dalam
pengelolaan kekayaan budaya, dan berkembangnya industri budaya. Untuk mencapai sasaran
tersebut dilakukan berbagai kegiatan pokok sebagai berikut:
1. Pembinaan dan sosialisasi untuk meningkatkan apresiasi dan komitmen pada
pelestarian aset budaya
2. Pengembangan peranserta masyarakat dan swasta dalam operasionalisasi dan
pemeliharaan aset budaya
3. Pengembangan sistem informasi dan database bidang kebudayaan dan perpustakaan
4. Peningkatan sumberdaya manusia pengelola aset budaya
5. Peningkatan kapasitas kelembagaan melalui pembenahan sistem manajerial
lembaga-lembaga yang menangani pengelolaan aset budaya; 6. Pengembangan
perfilman nasional yang berbasis budaya bangsa.
c) Program Pengeloan Keragaman Budaya
Program ini ditujukan untuk menciptakan keserasian hubungan baik antara unit sosial
dan budaya yang ada maupun antara kepentingan mengembangkan budaya lokal dan
memantapkan budaya nasional, yang kesemuanya dilakukan dalam bingkai tujuan
memperkokoh keutuhan NKRI. Sasaran yang hendak dicapai dalam program ini adalah
berkembangnya berbagai model keterikatan rasional maupun emosional dalam memperkokoh
ikatan kebangsaan. Kegiatan pokok yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran program ini
meliputi:
1. Pelaksanaan promosi sikap toleransi dan kooperasi
2. Pengembangan interaksi yang harmonis antar unit budaya untuk memperkuat semangat
ke Indonesia
3. Pengembangan berbagai wujud ikatan kebangsaan (keterikatan rasional dan
emosional).
DAFTAR PUSTAKA
rulita.2018. Macam Macam Kebudayaan di Indonesia dan Penjelasannya. Diakses di:
https://ilmuseni.com/seni-budaya/macam-macam-kebudayaan-di-indonesia (12 Februari
2020)
Kemendikbud RI. 2017. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2017 tentang
Pemajuan Kebudayaan.
Nahak, Hildigaris. 2019. Upaya Melestarikan Budaya Indonesia di Era Globalisasi. Dalam
Jurnal Sosiologi Nusantara V o l . 5 , N o . 1 , T a h u n 2 0 1 9.
Sendjaja, S. Djuarsa, 1994, Teori Komunikasi, Jakarta, Universitas Terbuka.
materiips.com/peran-pemerintah-daerah-dalam-mengelola-keragaman-sosial-budaya.

Anda mungkin juga menyukai