PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung
investasi yang telah direncanakan baik dilakukan sendiri maupun dijalankan
orang lain (Muhammad, 2005).
Kesehatan merupakan unsurvital yang merupakan elemen konstitutif
dalam proses kehidupan seseorang tanpa adanya kesehatan yang baik maka
tidak akan ada masyarakat yang produktif (Delfy, 2013).
Negara-negara WHO di Daerah Afrika menghadapi kendala penting
dalam pembiayaan sistem kesehatan mereka untuk menyediakan paket dasar
intervensi kesehatan dengan biaya yang efektif dianggap perlu untuk
mencapai Millenium Development Goals yang berhubungan dengan
kesehatan. Untuk meningkatkan pemerataan, efisiensi dan keberkanjutan
mekanisme pembiayaan kesehatan mereka, banyak yang melakukan
reformasi pembiayaan kesehatan sebagai bagian dari agenda reformasi di
sektor kesehatan yang lebih luas.
Reformasi yang diluncurkan pada tahun 1980 dan 1990 terutama
berfokus biaya pemulihan yang bertujuan mengumpulkan kontribusi yang
berasal dari pengguna fasilitas kesehatan sektor publik terutama melalui
pembayaran yang bersifat pembayaran secara mandiri atau penggunaan biaya.
Namun, pengalaman penggunaan biaya layanan kesehatan di wilayah tersebut
menunjukkan efek samping dalam bentuk antara lain penurunan pemanfaatan
layanan dan pemiskinan rumah tangga sebagai akibat dari pembayaran untuk
layanan kesehatan.
Kerangka kerja untuk melaksanakan Deklarasi di Ouagadougou pada
perawatan Kesehatan Utama dan Sistem Kesehatan merekomendasikan agar
negara-negara kawasan Afrika mengembangkan kebijakan pembiayaan
kesehatan mereka untuk mencapai cakupan universal skema prabayar.
Pengembangan kebijakan dan rencana pembiayaan sistem kesehatan,
1
2
3
4
3. Kombinasi
Kombinasi yang berarti perpaduan antara pendanaan dari
pemerintah, swasta dan masyarakat. Hal ini dimaksudnya jika ketika
pemerintah tidak mampu ikut andil dalam pembiayaan kesehatan,
maka dapat dibantu oleh biaya dari masyarakat atau swasta. Contoh :
Jerman, Belanda, dan Perancis
E. Syarat Pokok Pembiayaan Kesehatan
Suatu biaya kesehatan yang baik haruslah memenuhi beberapa syarat pokok
yakni :
1. Jumlah
Syarat utama dari biaya kesehatan haruslah tersedia dalam
jumlah yang cukup. Yang dimaksud cukup adalah dapat membiayai
penyelenggaraan semua upaya kesehatan yang dibutuhkan serta tidak
menyulitkan masyarakat yang ingin memanfaatkannya.
2. Penyebaran
Berupa penyebaran dana yang harus sesuai dengan kebutuhan.
Jika dana yang tersedia tidak dapat dialokasikan dengan baik, niscaya
akan menyulitkan penyelenggaraan setiap upaya kesehatan
3. Pemanfaatan
Sekalipun jumlah dan penyebaran dana baik, tetapi jika
pemanfaatannya tidak mendapat pengaturan yang optimal, niscaya
akan banyak menimbulkan masalah, yang jika berkelanjutan akan
menyulitkan masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
a. Peningkatan Efektifitas
b. Peningkatan Efisiensi
Peningkatan efisiensi dilakukan dengan
memperkenalkan berbagai mekanisme pengawasan dan
pengendalian. Mekanisme yang dimaksud untuk peningkatan
efisiensi antara lain:
1) Standar minimal pelayanan. Tujuannya adalah
menghindari pemborosan.
Pada dasarnya ada dua macam standar minimal yang
sering dipergunakan yakni:
a) standar minimal sarana, misalnya standar minimal
rumah sakit dan standar minimal laboratorium.
b) standar minimal tindakan, misalnya tata cara
pengobatan dan perawatan penderita, dan daftar
obat-obat esensial.Dengan adanya standard minimal
pelayanan ini, bukan saja pemborosan dapat
dihindari dan dengan demikian akan ditingkatkan
efisiensinya, tetapi juga sekaligus dapat pula dipakai
sebagai pedoman dalam menilai mutu pelayanan.
c) Kerjasama. Bentuk lain yang diperkenalkan untuk
meningkatkan efisiensi ialah memperkenalkan
konsep kerjasama antar berbagai sarana pelayanan
kesehatan. Terdapat dua bentuk kerjasama yang
dapat dilakukan yakni:
F. Fungsi pembiayaan kesehatan
1. Penggalian dana
Penggalian dana untuk Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM). Sumber dana untuk UKM terutama berasal dari pemerintah
10
2. Pengalokasian dana
a. Alokasi dana dari pemerintah yakni alokasi dana yang
berasal dari pemerintah untuk UKM dan UKP dilakukan
melalui penyusunan anggaran pendapatan dan belanja baik
pusat maupun daerah sekurang-kurangnya 5% dari PDB atau
15% dari total anggaran pendapatan dan belanja setiap
tahunnya.
b. Alokasi dana dari masyarakat yakni alokasi dana dari
masyarakat untuk UKM dilaksanakan berdasarkan asas
gotong royong sesuai dengan kemampuan. Sedangkan untuk
UKP dilakukan melalui kepesertaan dalam program jaminan
pemeliharaan kesehatan wajib dan atau sukarela.
11
3. Pembelanjaan
a. Pembiayaan kesehatan dari pemerintah dan public-private
patnership digunakan untuk membiayai UKM.
b. Pembiayaan kesehatan yang terkumpul dari Dana Sehat dan
Dana Sosial Keagamaan digunakan untuk membiayai UKM
dan UKP.
c. Pembelajaan untuk pemeliharaan kesehatan masyarakat
rentan dan kesehatan keluarga miskin dilaksanakan melalui
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan wajib.
G. Masalah pokok Pembiayaan Kesehatan
Kecenderungan meningkatnya biaya pemeliharaan kesehatan
menyulitkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
dibutuhkannya. Keadaan ini terjadi terutama pada keadaan dimana
pembiayaannya harus ditanggung sendiri ("out of pocket") dalam sistem tunai
("fee for service").
Dan Jika diperhatikan syarat pokok pembiayaan kesehatan
sebagaimana dikemukakan di atas, segera terlihat bahwa untuk memenuhinya
tidaklah semudah yang diperkirakan. Sebagai akibat makin meningkatnya
kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan juga karena telah
dipergunakarmya berbagai peralatan canggih, menyebabkan pelayanan
kesehatan semakin bertambah komplek. Kesemuanya ini disatu pihak
memang mendatangkan banyak keuntungan yakni makin meningkatnya
derajat kesehatan masyarakat, namun di pihak lain temyata juga
mendatangkan banyak masalah. Adapun berbagai masalah tersebut jika
ditinjau dari sudut pembiayaan kesehatan secara sederhana dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Kurangnya dana yang tersedia
Di banyak negara ,terutama di negara yang sedang berkembang ,
dana yang di sediakan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tidaklah memadai. Rendahnya lokasi anggaran ini kait berkait dengan
masih kurangnya kesadaran pengambil keputusan akan pentingnya arti
12
13
14
Hingga pada tahun 2003, presiden Ghana pada saat itu Jhon Kufuor
mengesahkan undang-undang yang memperkenalkan sebuah sistem asuransi
kesehatan yaitu National Health Insurance Schemes (NHIS). Dalam sistem
ini, terdapat kebijakan dimana pembiayaan kesehatan dilakukan dengan
sistem asuransi, sehingga setiap orang yang akan menerima pelayanan
kesehatan mendapat layanan terlebih dahulu dan kemudian baru dibayarkan
melaui sistem yang ada. Sehingga, dapat menjangkau seluruh lapisan
masyarakat yang ada di Ghana. NHIS mulai di implementasikan sejak tahun
2004 dan hingga saat ini telah beroperasi di 160 distrik di seluruh wilayah
negara Ghana dengan cakupan keanggotaan 10,5 juta jiwa yang mewakili 39
% dar total keseluruhan populasi. Terdapat 4004 penyedia layanan kesehatan
di seluruh wilayan Ghana yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
pemegang kartu jaminan (Boateng, 2016).
B. Model Dan Konsep Pembiayaan Kesehatan di Negara Ghana
Kategori pertama dan paling populer adalah skema asuransi kesehatan
timbal balik distrik (District Mutual Health Insurance Scheme), yang
beroperasi di setiap distrik di Ghana. Ini adalah skema publik/non-komersial
dan siapa pun yang tinggal di Ghana dapat mendaftar di bawah skema ini.
Jika Anda mendaftar di ‘Distrik A’ dan pindah ke ‘Distrik B’, Anda dapat
mentransfer polis asuransi Anda dan masih tercakup dalam distrik baru.
Skema asuransi kesehatan timbal balik kabupaten juga mencakup orang-
orang yang dianggap miskin - yang terlalu miskin, tanpa pekerjaan dan tidak
memiliki kebutuhan dasar hidup untuk dapat membayar premi asuransi.
Terlepas dari premi yang dibayarkan oleh anggota, skema asuransi
kesehatan timbal balik distrik menerima dana reguler dari pemerintah pusat.
Pendanaan pemerintah pusat ini diambil dari dana asuransi kesehatan
nasional (National Health Insurance Fund). Setiap pekerja Ghana membayar
dua setengah persen dari kontribusi jaminan sosial mereka ke dana ini dan
tingkat PPN di Ghana juga memiliki komponen dua setengah persen yang
masuk ke dalam dana tersebut.
15
toko bahan kimia berlisensi tanpa membayar pada titik pengiriman - apotek
akan menghubungi penyedia layanan Anda untuk mengambil uangnya.
C. Sumber Pembiayaan Kesehatan di Negara Ghana
NHIS dibiayai melalui Dana Asuransi Kesehatan Nasional pusat
(National Health Insurance Fund-NHIF) yang bersumber dari Retribusi
Asuransi Kesehatan Nasional (National Health Insurance Levy-NHIL)
sebesar 2,5% pajak atas barang dan jasa tertentu; 2,5% dari kontribusi
Jaminan Sosial dan Kepercayaan Asuransi Nasional (Social Security and
National Insurance Trust-SSNIT) yang berasal dari sebagian besar pekerja
sektor formal; pembayaran premi, dan dana donor. Individu yang
dipekerjakan di sektor formal dan berkontribusi pada SSNIT dibebaskan dari
pembayaran premi. Pada tahun 2012, lebih dari 70% dari arus keuangan yang
masuk ke NHIS berasal dari NHIL; 17,4% dari kontribusi SSNIT dan 4,5%
dari pembayaran premi. Sumber pendanaan lain untuk NHIF termasuk uang
yang dialokasikan oleh parlemen Ghana, hibah, sumbangan,
hadiah/sumbangan sukarela, dan bunga yang diperoleh dari investasi.
Pengenalan NHIS menjadi perlu setelah beberapa mekanisme pembiayaan
kesehatan, termasuk Pembayaran Langsung (Out Of Pocket) gagal untuk
menjamin akses keuangan dan cakupan kesehatan universal kepada populasi.
Secara keseluruhan, lebih dari 60% anggota aktif NHIS berada di bawah
kategori pembebasan premi (yaitu orang di bawah 18 tahun atau 70+ tahun;
wanita hamil dan miskin) (Alhassan, 2016).
D. Kelebihan Dan Kekurangan Pembiayaan Kesehatan di Negara
Ghana Adapun kelebihan pembiayaan kesehatan di negara ghana, yaitu:
1. Meringankan masyarakat khususnya dalam hal pembiayaan kesehatan
sehingga masyarakat bisa mendapat layanan kesehatan yang layak bahkan
untuk orang miskin sekalipun.
Adapun kekurangan pembiayaan kesehatan di negara ghana, yaitu:
1. Secara keseluruhan, lebih dari 60% anggota aktif NHIS berada di bawah
kategori pembebasan premi (yaitu orang di bawah 18 tahun atau 70+
tahun; wanita hamil dan miskin). Para pengkritik NHIS Ghana
17
berpendapat bahwa skema ini terlalu murah hati dan tidak berkelanjutan
secara finansial karena persentase besar anggota NHIS di bawah
pembebasan premium tanpa pembayaran bersama (biaya berbagi
pelanggan perawatan kesehatan dengan penyedia asuransi untuk kondisi
tertentu) ditambah dengan meningkatnya biaya logistik / persediaan
medis dan pemberian layanan kesehatan.
2. Banyak pengguna NHIS merasa tidak puas dengan pelayanan yang
diberikan oleh petugas kesehatan.
3. NHIS tidak menanggung seluruh bentuk pelayanan kesehatan sehingga
jika seseorang ingin mendapat pelayanan yang tidak ditanggung maka
harus membayar biaya tambahan. Contoh pelayanan kesehatan yang tidak
ditanggung yaitu, dialisis untuk gagal ginjal, transpalntasi organ,
inseminasi buatan, layanan kamar mayat, perawatan kanker selain
payudara dan serviks, dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dari segi pembiayaan kesehatan, Ghana pada tahun 1990-an masih
menggunakan sistem pembayaran out of pocket dimana hal ini begitu
memberatkan pengguna jasa pelayanan kesehatan karena dalam sistem
pembayarannya setiap pasien harus membayar sejumlah uang di setiap
titik pemberi layanan kesehatan. Hingga pada tahun 2003, presiden
Ghana pada saat itu Jhon Kufuor mengesahkan undang-undang yang
memperkenalkan sebuah sistem asuransi kesehatan yaitu National Health
Insurance Schemes (NHIS).
2. Terdapat 3 model dan konsep pembiayaan kesehatan di ghana yaitu,
District Mutual Health Insurance Scheme, Private Commercial Health
Insurance Schemes, Private Mutual Health Insurance Scheme.
3. NHIS dibiayai melalui Dana Asuransi Kesehatan Nasional pusat
(National Health Insurance Fund-NHIF) yang bersumber dari Retribusi
Asuransi Kesehatan Nasional (National Health Insurance Levy-NHIL)
sebesar 2,5% pajak atas barang dan jasa tertentu; 2,5% dari kontribusi
Jaminan Sosial dan Kepercayaan Asuransi Nasional (Social Security and
National Insurance Trust-SSNIT) yang berasal dari sebagian besar
pekerja sektor formal; pembayaran premi, dan dana donor. Individu yang
dipekerjakan di sektor formal dan berkontribusi pada SSNIT dibebaskan
dari pembayaran premi.
4. Adapun kelebihan pembiayaan kesehatan di negara ghana, yaitu:
a. Meringankan masyarakat khususnya dalam hal pembiayaan
kesehatan sehingga masyarakat bisa mendapat layanan kesehatan
yang layak bahkan untuk orang miskin sekalipun.
Adapun kekurangan pembiayaan kesehatan di negara ghana, yaitu:
a. Secara keseluruhan, lebih dari 60% anggota aktif NHIS berada di
bawah kategori pembebasan premi (yaitu orang di bawah 18 tahun
atau 70+ tahun; wanita hamil dan miskin). Para pengkritik NHIS
18
19
Ghana berpendapat bahwa skema ini terlalu murah hati dan tidak
berkelanjutan secara finansial karena persentase besar anggota NHIS
di bawah pembebasan premium tanpa pembayaran bersama (biaya
berbagi pelanggan perawatan kesehatan dengan penyedia asuransi
untuk kondisi tertentu) ditambah dengan meningkatnya biaya logistik
/ persediaan medis dan pemberian layanan kesehatan.
b. Banyak pengguna NHIS merasa tidak puas dengan pelayanan yang
diberikan oleh petugas kesehatan.
c. NHIS tidak menanggung seluruh bentuk pelayanan kesehatan
sehingga jika seseorang ingin mendapat pelayanan yang tidak
ditanggung maka harus membayar biaya tambahan. Contoh
pelayanan kesehatan yang tidak ditanggung yaitu, dialisis untuk gagal
ginjal, transpalntasi organ, inseminasi buatan, layanan kamar mayat,
perawatan kanker selain payudara dan serviks, dan lain-lain.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan. Untuk itu kami mohon saran dan kritik yang membangun.
DAFTAR PUSTAKA
Alhasan Robert Kaba, Et Al. 2016. ‘Journal Pone’. A Review Of The National
Health Insurance Scheme In Ghana: What Are The Sustainability Threats
And Prospects?. Vol 11 (11)..
Depkes.2013.Fungsi-Pembiayaan-Kesehatan.
http://www.ppjk.depkes.go.id/index.php?option=com_content&task=view&
id=85&Itemid=1.
Kompasiana. (2011, Oktober 16). Kesehatan. Dipetik Desember 14, 2014, dari
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/10/16/kebijakan-pembiayaan-
kesehatan-403770.html
20