Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung
investasi yang telah direncanakan baik dilakukan sendiri maupun dijalankan
orang lain (Muhammad, 2005).
Kesehatan merupakan unsurvital yang merupakan elemen konstitutif
dalam proses kehidupan seseorang tanpa adanya kesehatan yang baik maka
tidak akan ada masyarakat yang produktif (Delfy, 2013).
Negara-negara WHO di Daerah Afrika menghadapi kendala penting
dalam pembiayaan sistem kesehatan mereka untuk menyediakan paket dasar
intervensi kesehatan dengan biaya yang efektif dianggap perlu untuk
mencapai Millenium Development Goals yang berhubungan dengan
kesehatan. Untuk meningkatkan pemerataan, efisiensi dan keberkanjutan
mekanisme pembiayaan kesehatan mereka, banyak yang melakukan
reformasi pembiayaan kesehatan sebagai bagian dari agenda reformasi di
sektor kesehatan yang lebih luas.
Reformasi yang diluncurkan pada tahun 1980 dan 1990 terutama
berfokus biaya pemulihan yang bertujuan mengumpulkan kontribusi yang
berasal dari pengguna fasilitas kesehatan sektor publik terutama melalui
pembayaran yang bersifat pembayaran secara mandiri atau penggunaan biaya.
Namun, pengalaman penggunaan biaya layanan kesehatan di wilayah tersebut
menunjukkan efek samping dalam bentuk antara lain penurunan pemanfaatan
layanan dan pemiskinan rumah tangga sebagai akibat dari pembayaran untuk
layanan kesehatan.
Kerangka kerja untuk melaksanakan Deklarasi di Ouagadougou pada
perawatan Kesehatan Utama dan Sistem Kesehatan merekomendasikan agar
negara-negara kawasan Afrika mengembangkan kebijakan pembiayaan
kesehatan mereka untuk mencapai cakupan universal skema prabayar.
Pengembangan kebijakan dan rencana pembiayaan sistem kesehatan,

1
2

bagaimanapun membutuhkan analisis mendalam tentang situasi dan dasar


bukti yang kuat untuk intervensi yang berarti.
Laporan Kesehatan Nasional (NHA) telah semakin banyak digunakan
di negara-negara daerah Afrika untuk menghasilkan informasi dan bukti
tentang keadaan pembiayaan kesehatan termasuk efisiensi, kesetaraan dan
keberlanjutan. Sampai saat ini, banyak negara di wilayah Afrika WHO sudah
melakukan NHA minimal sekali dan hasil temuannya dimanfaatkan untuk
menginformasikan berbagai kebijakan dan rencana terkait dengan sub-fungsi
pembiayaan sistem kesehatan yang meliputi generasi sumber daya, pooling
dan risk sharing dan keputusan alokasi sumber daya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Perkembangan Pembiayaan Kesehatan di Negara
Ghana ?
2. Bagaimana Sumber Pembiayaaan Kesehatan di Negara Ghana ?
3. Apa Kelebihan Pembiayaan Kesehatan di Negara Ghana ?
4. Apa Kekurangan Pembiayaan Kesehatan di Negara Ghana ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan pembiayaan kesehatan di
negara ghana.
2. Untuk mengetahui sumber pembiayaan kesehatan di negara ghana.
3. Untuk mengetahui model dan konsep pembiayaan kesehatan di negara
ghana
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pembiayaan kesehatan di
negara ghana.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Pembiayaan Kesehatan

Pembiayaan kesehatan (WHO, 2002), Merupakan sekumpulan dana


dan penggunaan dana tersebut untuk membiayai kegiatan kesehatan yang
dilakukansecara langsung serta memiliki tujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatanmasyarakat baik itu dalam lingkup Kabupaten, Provinsi maupun
Negara. Biaya Kesehatan ialah besarnya dana yang harus di sediakan untuk
menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang
diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. (Azrul
Azwar : 1996)

Sistem pembiayaan kesehatan didefinisikan sebagai suatu sistem yang


mengatur tentang besarnya alokasi dana yang harus disediakan untuk
menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang
diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. (Helda :
2011). Sedangkan, Subsistem Pembiayaan Kesehatan adalah tatanan yang
menghimpun berbagai upaya penggalian, pengalokasian dan pembelanjaan
sumber daya keuangan secara terpadu dan saling mendukung untuk
memenuhi kebutuhan pembiayaan pembangunan kesehatan guna
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. (Ana
Faiza : 2013)

Dari beberapa pendapat mengenai Pembiayaan Kesehatan diatas,


terlihat bahwa biaya kesehatan dapat ditinjau dari beberapa sudut, yaitu :

1. Penyedia Pelayanan Kesehatan


Yang dimakasud biaya kesehatan dari sudut penyedia pelayanan
(Health Provider) adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk dapat
menyelenggarakan upaya kesehatan.Dengan pengertian yang seperti ini
tampak bahwa kesehatan dari sudut penyedia pelayanan adalah persoalan
utama pemerintah dan atau pun pihak swasta, yakni pihak-pihak yang akan
menyelenggarakan upaya kesehatan.

3
4

2. Pemakai Jasa Pelayanan


Yang dimakasud biaya kesehatan dari sudut pemakai jalan
pelayanan (Health Consumer) adalah besarnya dana yang harus
disediakan untuk dapat memanfaatkan jasa pelayanan. Berbeda dengan
pengertian pertama, maka biaya kesehatan di sini menjadi persoalan utama
para pemakai jasa pelayanan. Dalam batas-batas tertentu, pemerintah juga
turut mempersoalkannya, yakni dalam rangka terjaminnya pemenuhan
kebutuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkannya.
B. Macam-Macam Biaya Kesehatan

Biaya kesehatan banyak macamnya, karena semuanya tergantung dari


jenis dan kompleksitas pelayanan kesehatan yang di selenggarakan atau yang
dimaNfaatkan. Biaya kesehatan secara umum dapat dibedakan atas dua
macam:
1. Biaya Pelayanan Kedokteran
Biaya yang dimaksudkan disini adalah biaya yang dibutuhkan
untuk menyelenggarakan atau memanfaatkan pelayanan kedokteran ,yakni
yang tujuan utamanya untuk mengobati penyakit serta memulihkan
kesehatan penderita
2. Biaya Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Biaya yang dimaksudkan disini adalah biaya yang dibutuhkan
untuk menyelenggarakan atau memanfaatkan pelayanan kesehatan
masyarakat ,yakni yang tujuan utamanya untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta untuk mencegah penyakit.
C. Sumber Biaya Kesehatan

Telah kita ketahui bersama bahwa sumber pembiayaan untuk


penyediaan fasilitas-fasilitas kesehatan melibatkan dua pihak utama yaitu
pemerintah (public) dan swasta (private). Kini masih diperdebatkan apakah
kesehatan itu sebenarnya barang public atau private mengingat bahwa
fasilitas-fasilitas kesehatan yang dipegang oleh pihak swasta (private)
cenderung bersifat komersil. Di sebagian besar wilayah Indonesia, sektor
5

swasta mendominasi penyediaan fasilitas kesehatan, lebih dari setengah


rumah sakit yang tersedia merupakan rumah sakit swasta, dan sekitar 30-50
persen segala bentuk pelayanan kesehatan diberikan oleh pihak swasta (satu
dekade yang lalu hanya sekitar 10 persen). Hal ini tentunya akan menjadi
kendala terutama bagi masyarakat golongan menengah ke bawah. Tingginya
biaya kesehatan yang harus dikeluarkan jika menggunakan fasilitas-fasilitas
kesehatan swastatidak sebanding dengan kemampuan ekonomi sebagian
besar masyarakat Indonesia yang tergolong menengah ke bawah.

Sumber biaya kesehatan tidaklah sama antara satu negara dengan


negara lain. Secara umum sumber biaya kesehatan dapat dibedakan sebagai
berikut :

a) Bersumber dari anggaran pemerintah


Surnber pernbiayaan kesehatan oleh pernerintah adalah sernua
surnber anggaran yang dikeluarkan oleh pernerintah sesuai dengan
sistem anggaran yang berlaku. Pada sistem ini, biaya dan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan sepenuhnya ditanggung oleh
pemerintah. Pelayanannya diberikan secara cuma-cuma oleh
pemerintah sehingga sangat jarang penyelenggaraan pelayanan
kesehatan disediakan oleh pihak swasta. Untuk negara yang kondisi
keuangannya belum baik, sistem ini sulit dilaksanakan karena
memerlukan dana yang sangat besar. Terrnasuk didalarnnya anggaran
Pernerintah Pusat, Propinsi dan KabupatentKota.Sumber Pembiayaan
pemerintah berasal dari : (a) Pendapatan pajak secara umum, (b)
Pinjaman luar negeri/’deficit financing, (c) Pendapatan
pajakpenjualan, (d) Asuransi sosial (Soewondo, 1998)
b) Bersumber dari anggaran masyarakat
Dapat berasal dari individual ataupun perusahaan. Sistem ini
mengharapkan agar masyarakat (swasta) berperan aktif secara mandiri
dalam penyelenggaraan maupun pemanfaatannya. Hal ini memberikan
dampak adanya pelayanan-pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh
6

pihak swasta, dengan fasilitas dan penggunaan alat-alat berteknologi


tinggi disertai peningkatan biaya pemanfaatan atau penggunaannya
oleh pihak pemakai jasa layanan kesehatan tersebut. Contohnya CSR
atau Corporate Social Reponsibility) dan pengeluaran rumah tangga
baik yang dibayarkan tunai atau melalui sistem asuransi.
c) Bantuan biaya dari dalam dan luar negeri
Sumber pembiayaan kesehatan, khususnya untuk penatalaksanaan
penyakit-penyakit tertentu cukup sering diperoleh dari bantuan biaya
pihak lain, misalnya oleh organisasi sosial ataupun pemerintah negara
lain. Misalnya bantuan dana dari luar negeri untuk penanganan HIV
dan virus H5N1 yang diberikan oleh WHO kepada negara-negara
berkembang (termasuk Indonesia).
d) Gabungan anggaran pemerintah dan masyarakat
Sistem ini banyak diadopsi oleh negara-negara di dunia karena
dapat mengakomodasi kelemahan-kelemahan yang timbul pada
sumber pembiayaan kesehatan sebelumnya. Tingginya biaya
kesehatan yang dibutuhkan ditanggung sebagian oleh pemerintah
dengan menyediakan layanan kesehatan bersubsidi. Sistem ini juga
menuntut peran serta masyarakat dalam memenuhi biaya kesehatan
yang dibutuhkan dengan mengeluarkan biaya tambahan.
Dengan ikut sertanya masyarakat menyelenggarakan pelayanan
kesehatan, maka ditemukan pelayanan kesehatan swasta. Selanjutnya
dengan diikutsertakannya masyarakat membiayai pemanfaatan
pelayanan kesehatan, maka pelayanan kesehatan tidaklah cuma-cuma.
Masyarakat diharuskan membayar pelayanan kesehatan yang
dimanfaatkannya. Sekalipun pada saat ini makin banyak saja negara
yang mengikutsertakan masyarakat dalam pembiayaan kesehatan,
namun tidak ditemukan satu negara pun yang pemerintah sepenuhnya
tidak ikut serta. Pada negara yang peranan swastanya sangat dominan
pun peranan pemerintah tetap ditemukan. Paling tidak dalam
membiayai upaya kesehatan masyarakat, dan ataupun membiayai
7

pelayanan kedokteran yang menyangkut kepentingan masyarakat yang


kurang mampu.
D. Alur pembiayaan kesehatan
Alur pembiayaan kesehatan dimulai dari dari mana sumber dana
didapat (pemerintah atau swasta), jika sumber dana sudah jelas, maka akan
dikelola oleh agen pembiayaan (misalnya:asuransi) yang nantinya dana
tersebut akan digunakan oleh provider kesehatan (Dokter, RS,Dinkes) atau
fungsi kesehatan (pengobatan pasien, pengelolaan Rumah Sakit).
Sumber-sumber pendanaan kesehatan setiap negara berbeda-beda
sesuai dengan kebijakan yang diatur oleh negara masing-masing. Faktor
situasional, struktural, kultural, dan lingkungan bisa mempengaruhi
kebujakan publik. Beberapa sumber pendanaan yang dipengaruhi oleh
ideologi negara adalah :
1. Sosialis (welfare state).
Negara bertanggung jawab dan memberikan kebebasan biaya
pada seluruh masyarakat. Aspek kesehatan warga ditanggung penuh
oleh negara dan hal tersebut tidak untuk mencari keuntungan. Hal ini
tidak melihat kelas ekonomi warga, masyarakat dari kalangan
ekonomi rendah sampai dengan kalangan ekonomi tinggi dapat
merasakannya. Tetapi hal tersebut memberi konsekuensi bahwa biaya
kesehatan negara tersebut menjadi tinggi. Contoh : Eropa barat, AS,
Australia
2. liberal-kapitalis
Negara tidak bertanggung jawab sepenuhnya dalam
pendanaan kesehatan. Negara menyerahkan harga pembiayaan
kesehatan tergantung pasar sehingga bisa disebut juga profit-oriented,
dimana pembiayaan tidak dilihat dari status ekonomi masyarakat
sehingga penyedia pelayanan kesehatan dapat mengambil untung
sebesar-besarnya. Contoh : Mesir, Senegal Afrika Selatan
8

3. Kombinasi
Kombinasi yang berarti perpaduan antara pendanaan dari
pemerintah, swasta dan masyarakat. Hal ini dimaksudnya jika ketika
pemerintah tidak mampu ikut andil dalam pembiayaan kesehatan,
maka dapat dibantu oleh biaya dari masyarakat atau swasta. Contoh :
Jerman, Belanda, dan Perancis
E. Syarat Pokok Pembiayaan Kesehatan
Suatu biaya kesehatan yang baik haruslah memenuhi beberapa syarat pokok
yakni :
1. Jumlah
Syarat utama dari biaya kesehatan haruslah tersedia dalam
jumlah yang cukup. Yang dimaksud cukup adalah dapat membiayai
penyelenggaraan semua upaya kesehatan yang dibutuhkan serta tidak
menyulitkan masyarakat yang ingin memanfaatkannya.
2. Penyebaran
Berupa penyebaran dana yang harus sesuai dengan kebutuhan.
Jika dana yang tersedia tidak dapat dialokasikan dengan baik, niscaya
akan menyulitkan penyelenggaraan setiap upaya kesehatan
3. Pemanfaatan
Sekalipun jumlah dan penyebaran dana baik, tetapi jika
pemanfaatannya tidak mendapat pengaturan yang optimal, niscaya
akan banyak menimbulkan masalah, yang jika berkelanjutan akan
menyulitkan masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

Untuk dapat melaksanakan syarat-syarat pokok tersebut maka perlu


dilakukan beberapa hal, yakni :

a. Peningkatan Efektifitas

Peningkatan efektifitas dilakukan dengan mengubah


penyebaran atau alokasi penggunaan sumber dana. Berdasarkan
pengalaman yang dimiliki, maka alokasi tersebut lebih
9

diutamakan pada upaya kesehatan yang menghasilkan dampak


yang lebih besar, misalnya mengutamakan upaya pencegahan,
bukan pengobatan penyakit.

b. Peningkatan Efisiensi
Peningkatan efisiensi dilakukan dengan
memperkenalkan berbagai mekanisme pengawasan dan
pengendalian. Mekanisme yang dimaksud untuk peningkatan
efisiensi antara lain:
1) Standar minimal pelayanan. Tujuannya adalah
menghindari pemborosan.
Pada dasarnya ada dua macam standar minimal yang
sering dipergunakan yakni:
a) standar minimal sarana, misalnya standar minimal
rumah sakit dan standar minimal laboratorium.
b) standar minimal tindakan, misalnya tata cara
pengobatan dan perawatan penderita, dan daftar
obat-obat esensial.Dengan adanya standard minimal
pelayanan ini, bukan saja pemborosan dapat
dihindari dan dengan demikian akan ditingkatkan
efisiensinya, tetapi juga sekaligus dapat pula dipakai
sebagai pedoman dalam menilai mutu pelayanan.
c) Kerjasama. Bentuk lain yang diperkenalkan untuk
meningkatkan efisiensi ialah memperkenalkan
konsep kerjasama antar berbagai sarana pelayanan
kesehatan. Terdapat dua bentuk kerjasama yang
dapat dilakukan yakni:
F. Fungsi pembiayaan kesehatan
1. Penggalian dana
Penggalian dana untuk Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM). Sumber dana untuk UKM terutama berasal dari pemerintah
10

baik pusat maupun daerah, melalui pajak umum, pajak khusus,


bantuan dan pinjaman serta berbagai sumber lainnya. Sumber dana
lain untuk upaya kesehatan masyarakat adalah swasta serta
masyarakat. Sumber dari swasta dihimpun dengan menerapkan
prinsip public-private patnership yang didukung dengan pemberian
insentif, misalnya keringanan pajak untuk setiap dana yang
disumbangkan. Sumber dana dari masyarakat dihimpun secara aktif
oleh masyarakat sendiri guna membiayai upaya kesehatan
masyarakat, misalnya dalam bentuk dana sehat atau dilakukan secara
pasif yakni menambahkan aspek kesehatan dalam rencana
pengeluaran dari dana yang sudah terkumpul di masyarakat,
contohnya dana sosial keagamaan

Penggalian dana untuk Upaya Kesehatan Perorangan


(UKP) berasal dari masing-masing individu dalam satu kesatuan
keluarga. Bagi masyarakat rentan dan keluarga miskin, sumber
dananya berasal dari pemerintah melalui mekanisme jaminan
pemeliharaan kesehatan wajib.

2. Pengalokasian dana
a. Alokasi dana dari pemerintah yakni alokasi dana yang
berasal dari pemerintah untuk UKM dan UKP dilakukan
melalui penyusunan anggaran pendapatan dan belanja baik
pusat maupun daerah sekurang-kurangnya 5% dari PDB atau
15% dari total anggaran pendapatan dan belanja setiap
tahunnya.
b. Alokasi dana dari masyarakat yakni alokasi dana dari
masyarakat untuk UKM dilaksanakan berdasarkan asas
gotong royong sesuai dengan kemampuan. Sedangkan untuk
UKP dilakukan melalui kepesertaan dalam program jaminan
pemeliharaan kesehatan wajib dan atau sukarela.
11

3. Pembelanjaan
a. Pembiayaan kesehatan dari pemerintah dan public-private
patnership digunakan untuk membiayai UKM.
b. Pembiayaan kesehatan yang terkumpul dari Dana Sehat dan
Dana Sosial Keagamaan digunakan untuk membiayai UKM
dan UKP.
c. Pembelajaan untuk pemeliharaan kesehatan masyarakat
rentan dan kesehatan keluarga miskin dilaksanakan melalui
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan wajib.
G. Masalah pokok Pembiayaan Kesehatan
Kecenderungan meningkatnya biaya pemeliharaan kesehatan
menyulitkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
dibutuhkannya. Keadaan ini terjadi terutama pada keadaan dimana
pembiayaannya harus ditanggung sendiri ("out of pocket") dalam sistem tunai
("fee for service").
Dan Jika diperhatikan syarat pokok pembiayaan kesehatan
sebagaimana dikemukakan di atas, segera terlihat bahwa untuk memenuhinya
tidaklah semudah yang diperkirakan. Sebagai akibat makin meningkatnya
kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan juga karena telah
dipergunakarmya berbagai peralatan canggih, menyebabkan pelayanan
kesehatan semakin bertambah komplek. Kesemuanya ini disatu pihak
memang mendatangkan banyak keuntungan yakni makin meningkatnya
derajat kesehatan masyarakat, namun di pihak lain temyata juga
mendatangkan banyak masalah. Adapun berbagai masalah tersebut jika
ditinjau dari sudut pembiayaan kesehatan secara sederhana dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Kurangnya dana yang tersedia
Di banyak negara ,terutama di negara yang sedang berkembang ,
dana yang di sediakan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tidaklah memadai. Rendahnya lokasi anggaran ini kait berkait dengan
masih kurangnya kesadaran pengambil keputusan akan pentingnya arti
12

kesehatan. Kebanyakan dari pengambilan keputusan menganggap


pelayanan kesehatan tidak bersipat produktif melainkan bersifat
komsumtif dan kerena itu kurang diprioritaskan. Contoh untuk indonesia
misalnya ,jumlah dana yang di sediakan hanya berkisar antara 2-3% dari
total anggaran belanja negara dalam setahun.
2. Penyebaran dana yang tidak sesuai
Masalah lain yang di hadapi ialah penyebaran dana yang tidak
sesuai , karena kebanyakan justru beredar di daerah perkotaan. Padahal
jika ditinjau dari penyebaran penduduk , terutama di negara yang sedang
berkembang , kebanyakan bertempat tinggal di daerah pedesaan .
3. Pemanfaatan dana yang tidak tepat
Pemanfaatan dana yang tidak tepat juga merupakan salah satu
masalah yang dihadapi dalam pembiayaan kesehatan ini. Mengejutkan
bahwa di banyak negara ternyata biaya pelayanan kedokterannya jauh
lebih tinggi dari pada biaya pelayanan kesehatan masyarakat. padahal
semua pihak mengetahui bahwa pelayanan kedokteran di pandang kurang
efektif daripada pelayanan kesehatan masyarakat .
4. Pengelolaan dana yang belum sempurna
Seandainya dana yang tersedia amat terbatas , penyebaran dan
pemanfaatannya belum begitu sempurna ,namun jika apa yang di miliki
tersebut dapat dikelolah dengan baik , dalam batas batas tertentu tujuan
dari pelayanan kesehatan masih dapat di capai .Sayangnya kehendak yang
seperti ini sulit di wujudkan , penyebab utamanya ialah kerena
pengelolaanya memang belum sempurna , yang kait berkait tidak hanya
dengan pengatahuan dan keterampilan yang masih terbatas , tetapi juga
ada akibatnya dengan sikap mental para pengolah .
BAB III
PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Pembiayaan Kesehatan di Negara Ghana


Ghana sebuah negara di benua afrika yang memiliki luas hampir dua
kali lipat pulau jawa, ibu kota ghana adalah Accra dan bahasa resminya
adalah bahasa inggris. Ghana adalah salah satu negara berpenghasilan rendah
yang menduduki peringkat ke-31 dalam daftar negara termiskin di dunia.
Ghana merupakan salah satu contoh negara berkembang di Afrika. Dalam
beberapa tahun terakhir, tepatnya sejak "Economic Recovery Program"
dicanangkan tahun 1983, pertumbuhan ekonomi Ghana mencapai rata-rata
5% per-tahun, suatu angka yang sudah tergolong tinggi untuk ukuran Afrika.
Tidak ada hal yang aneh dari prestasi tersebut. Kita semua, terutama dari
kawasan Asia Pasifik, sudah paham dengan indikator yang umumnya
menyertai keberhasilan tersebut: perekonomian yang makin terbuka (porsi
ekspor impor dalam GDP Ghana naik dari 32% tahun 1986 menjadi 55%
tahun 1994), peran sektor swasta makin besar, dan proses perubahan
struktural dari pertanian ke industri juga terjadi dengan cepat. Implikasi
pertumbuhan juga tidak terlalu mengherankan. Tingkat kemiskinan di Ghana
turun dari 37% tahun 1987 menjadi 32% tahun 1991, dan proses perbaikan
semacam ini terjadi baik di kota maupun di daerah pedesaan.
Dari segi pembiayaan kesehatan, Ghana pada tahun 1990-an masih
menggunakan sistem pembayaran out of pocket dimana hal ini begitu
memberatkan pengguna jasa pelayanan kesehatan karena dalam sistem
pembayarannya setiap pasien harus membayar sejumlah uang di setiap titik
pemberi layanan kesehatan. Hal ini dinilai memberatkan apalagi untuk situasi
darurat seperti pasien kecelakaan yang memerlukan bantuan segera tetapi
tidak akan mendapat pelayanan bahkan hingga meninggal dunia jika tidak
melakukan pembayaran terlebih dahulu. Sehingga metode pembayaran ini
begitu dikenal di Ghana pada saat itu sebagai cash and carry system
(Boateng, 2016).

13
14

Hingga pada tahun 2003, presiden Ghana pada saat itu Jhon Kufuor
mengesahkan undang-undang yang memperkenalkan sebuah sistem asuransi
kesehatan yaitu National Health Insurance Schemes (NHIS). Dalam sistem
ini, terdapat kebijakan dimana pembiayaan kesehatan dilakukan dengan
sistem asuransi, sehingga setiap orang yang akan menerima pelayanan
kesehatan mendapat layanan terlebih dahulu dan kemudian baru dibayarkan
melaui sistem yang ada. Sehingga, dapat menjangkau seluruh lapisan
masyarakat yang ada di Ghana. NHIS mulai di implementasikan sejak tahun
2004 dan hingga saat ini telah beroperasi di 160 distrik di seluruh wilayah
negara Ghana dengan cakupan keanggotaan 10,5 juta jiwa yang mewakili 39
% dar total keseluruhan populasi. Terdapat 4004 penyedia layanan kesehatan
di seluruh wilayan Ghana yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
pemegang kartu jaminan (Boateng, 2016).
B. Model Dan Konsep Pembiayaan Kesehatan di Negara Ghana
Kategori pertama dan paling populer adalah skema asuransi kesehatan
timbal balik distrik (District Mutual Health Insurance Scheme), yang
beroperasi di setiap distrik di Ghana. Ini adalah skema publik/non-komersial
dan siapa pun yang tinggal di Ghana dapat mendaftar di bawah skema ini.
Jika Anda mendaftar di ‘Distrik A’ dan pindah ke ‘Distrik B’, Anda dapat
mentransfer polis asuransi Anda dan masih tercakup dalam distrik baru.
Skema asuransi kesehatan timbal balik kabupaten juga mencakup orang-
orang yang dianggap miskin - yang terlalu miskin, tanpa pekerjaan dan tidak
memiliki kebutuhan dasar hidup untuk dapat membayar premi asuransi.
Terlepas dari premi yang dibayarkan oleh anggota, skema asuransi
kesehatan timbal balik distrik menerima dana reguler dari pemerintah pusat.
Pendanaan pemerintah pusat ini diambil dari dana asuransi kesehatan
nasional (National Health Insurance Fund). Setiap pekerja Ghana membayar
dua setengah persen dari kontribusi jaminan sosial mereka ke dana ini dan
tingkat PPN di Ghana juga memiliki komponen dua setengah persen yang
masuk ke dalam dana tersebut.
15

Untuk mendaftar ke skema asuransi kesehatan timbal balik distrik,


Anda harus pergi ke majelis distrik di mana Anda tinggal atau mencari kantor
skema dan mendaftar. Anda akan mengisi formulir, menawarkan beberapa
informasi pribadi dasar dan Anda akan diminta untuk memberikan setidaknya
dua gambar paspor. Anda juga perlu mengisi formulir untuk tanggungan di
atas 18.
Kategori kedua dari asuransi kesehatan terdiri dari skema asuransi
kesehatan komersial swasta (Private Commercial Health Insurance
Schemes), yang dioperasikan oleh perusahaan yang disetujui. Anda dapat
berjalan ke salah satu dari perusahaan tersebut dan membeli asuransi untuk
diri sendiri dan tanggungan Anda - seperti halnya Anda menggunakan mobil.
Perusahaan asuransi kesehatan komersial tidak menerima subsidi dari Dana
Asuransi Kesehatan Nasional (National Health Insurance Fund) dan mereka
diharuskan membayar uang jaminan sebelum mereka mulai beroperasi.
Kategori ketiga dari asuransi kesehatan dikenal sebagai skema
asuransi kesehatan timbal balik swasta (Private Mutual Health Insurance
Scheme). Di bawah ini, setiap kelompok orang (mis. Anggota gereja atau
kelompok sosial) dapat berkumpul dan mulai memberikan kontribusi untuk
memenuhi kebutuhan kesehatan mereka, menyediakan layanan yang disetujui
oleh dewan pengurus skema. Skema asuransi kesehatan timbal balik swasta
tidak berhak atas subsidi dari Dana Asuransi Kesehatan Nasional.
Jika Anda mendaftar di bawah salah satu skema, Anda akan diberikan
kartu yang dapat Anda gunakan untuk mencari perawatan di rumah sakit
mana pun di negara ini. Ketika Anda mengunjungi fasilitas kesehatan dengan
kartu itu, Anda diperlakukan dan ditawari layanan yang telah Anda tanda
tangani tanpa Anda harus membayar apa pun - kecuali jika Anda meminta
layanan tambahan, seperti bangsal pribadi. Tagihan Anda kemudian dikirim
ke penyedia skema Anda (distrik, skema swasta atau skema bersama) yang
kemudian membayar uang ke rumah sakit. Anda juga dapat menggunakan
kartu Anda untuk membeli obat yang diresepkan di apotek terakreditasi atau
16

toko bahan kimia berlisensi tanpa membayar pada titik pengiriman - apotek
akan menghubungi penyedia layanan Anda untuk mengambil uangnya.
C. Sumber Pembiayaan Kesehatan di Negara Ghana
NHIS dibiayai melalui Dana Asuransi Kesehatan Nasional pusat
(National Health Insurance Fund-NHIF) yang bersumber dari Retribusi
Asuransi Kesehatan Nasional (National Health Insurance Levy-NHIL)
sebesar 2,5% pajak atas barang dan jasa tertentu; 2,5% dari kontribusi
Jaminan Sosial dan Kepercayaan Asuransi Nasional (Social Security and
National Insurance Trust-SSNIT) yang berasal dari sebagian besar pekerja
sektor formal; pembayaran premi, dan dana donor. Individu yang
dipekerjakan di sektor formal dan berkontribusi pada SSNIT dibebaskan dari
pembayaran premi. Pada tahun 2012, lebih dari 70% dari arus keuangan yang
masuk ke NHIS berasal dari NHIL; 17,4% dari kontribusi SSNIT dan 4,5%
dari pembayaran premi. Sumber pendanaan lain untuk NHIF termasuk uang
yang dialokasikan oleh parlemen Ghana, hibah, sumbangan,
hadiah/sumbangan sukarela, dan bunga yang diperoleh dari investasi.
Pengenalan NHIS menjadi perlu setelah beberapa mekanisme pembiayaan
kesehatan, termasuk Pembayaran Langsung (Out Of Pocket) gagal untuk
menjamin akses keuangan dan cakupan kesehatan universal kepada populasi.
Secara keseluruhan, lebih dari 60% anggota aktif NHIS berada di bawah
kategori pembebasan premi (yaitu orang di bawah 18 tahun atau 70+ tahun;
wanita hamil dan miskin) (Alhassan, 2016).
D. Kelebihan Dan Kekurangan Pembiayaan Kesehatan di Negara
Ghana Adapun kelebihan pembiayaan kesehatan di negara ghana, yaitu:
1. Meringankan masyarakat khususnya dalam hal pembiayaan kesehatan
sehingga masyarakat bisa mendapat layanan kesehatan yang layak bahkan
untuk orang miskin sekalipun.
Adapun kekurangan pembiayaan kesehatan di negara ghana, yaitu:
1. Secara keseluruhan, lebih dari 60% anggota aktif NHIS berada di bawah
kategori pembebasan premi (yaitu orang di bawah 18 tahun atau 70+
tahun; wanita hamil dan miskin). Para pengkritik NHIS Ghana
17

berpendapat bahwa skema ini terlalu murah hati dan tidak berkelanjutan
secara finansial karena persentase besar anggota NHIS di bawah
pembebasan premium tanpa pembayaran bersama (biaya berbagi
pelanggan perawatan kesehatan dengan penyedia asuransi untuk kondisi
tertentu) ditambah dengan meningkatnya biaya logistik / persediaan
medis dan pemberian layanan kesehatan.
2. Banyak pengguna NHIS merasa tidak puas dengan pelayanan yang
diberikan oleh petugas kesehatan.
3. NHIS tidak menanggung seluruh bentuk pelayanan kesehatan sehingga
jika seseorang ingin mendapat pelayanan yang tidak ditanggung maka
harus membayar biaya tambahan. Contoh pelayanan kesehatan yang tidak
ditanggung yaitu, dialisis untuk gagal ginjal, transpalntasi organ,
inseminasi buatan, layanan kamar mayat, perawatan kanker selain
payudara dan serviks, dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Dari segi pembiayaan kesehatan, Ghana pada tahun 1990-an masih
menggunakan sistem pembayaran out of pocket dimana hal ini begitu
memberatkan pengguna jasa pelayanan kesehatan karena dalam sistem
pembayarannya setiap pasien harus membayar sejumlah uang di setiap
titik pemberi layanan kesehatan. Hingga pada tahun 2003, presiden
Ghana pada saat itu Jhon Kufuor mengesahkan undang-undang yang
memperkenalkan sebuah sistem asuransi kesehatan yaitu National Health
Insurance Schemes (NHIS).
2. Terdapat 3 model dan konsep pembiayaan kesehatan di ghana yaitu,
District Mutual Health Insurance Scheme, Private Commercial Health
Insurance Schemes, Private Mutual Health Insurance Scheme.
3. NHIS dibiayai melalui Dana Asuransi Kesehatan Nasional pusat
(National Health Insurance Fund-NHIF) yang bersumber dari Retribusi
Asuransi Kesehatan Nasional (National Health Insurance Levy-NHIL)
sebesar 2,5% pajak atas barang dan jasa tertentu; 2,5% dari kontribusi
Jaminan Sosial dan Kepercayaan Asuransi Nasional (Social Security and
National Insurance Trust-SSNIT) yang berasal dari sebagian besar
pekerja sektor formal; pembayaran premi, dan dana donor. Individu yang
dipekerjakan di sektor formal dan berkontribusi pada SSNIT dibebaskan
dari pembayaran premi.
4. Adapun kelebihan pembiayaan kesehatan di negara ghana, yaitu:
a. Meringankan masyarakat khususnya dalam hal pembiayaan
kesehatan sehingga masyarakat bisa mendapat layanan kesehatan
yang layak bahkan untuk orang miskin sekalipun.
Adapun kekurangan pembiayaan kesehatan di negara ghana, yaitu:
a. Secara keseluruhan, lebih dari 60% anggota aktif NHIS berada di
bawah kategori pembebasan premi (yaitu orang di bawah 18 tahun
atau 70+ tahun; wanita hamil dan miskin). Para pengkritik NHIS

18
19

Ghana berpendapat bahwa skema ini terlalu murah hati dan tidak
berkelanjutan secara finansial karena persentase besar anggota NHIS
di bawah pembebasan premium tanpa pembayaran bersama (biaya
berbagi pelanggan perawatan kesehatan dengan penyedia asuransi
untuk kondisi tertentu) ditambah dengan meningkatnya biaya logistik
/ persediaan medis dan pemberian layanan kesehatan.
b. Banyak pengguna NHIS merasa tidak puas dengan pelayanan yang
diberikan oleh petugas kesehatan.
c. NHIS tidak menanggung seluruh bentuk pelayanan kesehatan
sehingga jika seseorang ingin mendapat pelayanan yang tidak
ditanggung maka harus membayar biaya tambahan. Contoh
pelayanan kesehatan yang tidak ditanggung yaitu, dialisis untuk gagal
ginjal, transpalntasi organ, inseminasi buatan, layanan kamar mayat,
perawatan kanker selain payudara dan serviks, dan lain-lain.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan. Untuk itu kami mohon saran dan kritik yang membangun.
DAFTAR PUSTAKA

Alhasan Robert Kaba, Et Al. 2016. ‘Journal Pone’. A Review Of The National
Health Insurance Scheme In Ghana: What Are The Sustainability Threats
And Prospects?. Vol 11 (11)..

Depkes.2013.Fungsi-Pembiayaan-Kesehatan.
http://www.ppjk.depkes.go.id/index.php?option=com_content&task=view&
id=85&Itemid=1.

Kompasiana. (2011, Oktober 16). Kesehatan. Dipetik Desember 14, 2014, dari
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/10/16/kebijakan-pembiayaan-
kesehatan-403770.html

Lucy Stefani, Delfi. 2013. Pembiayaan Kesehata, (Online).


https://delfistefani.wordpress.com/2013/06/19/makalah-pembiayaan-
kesehatan/.

Malik, Ridwan. 2002. Pembiayaan Kesehatan Dl Indonesia Tahun 1990-2000.


Buletin Penelitian Sistem Kesehatan - Vol. 5. No. 2 Desernber 2002: 93-
105. download.portalgaruda.org/article.php?article=80389&val=4892

Putri, Ayu Aprilia Paramitha Krisnayana. (2010). Analisis Perencanaan Sistem


Program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) Tahun 2010. Tesis
pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Jakarta: tidak diterbitkan.

Syukrini, Rahmah. 2011. Sistem Pembiayaan Kesehatan untuk Cakupan Universal.


http://www.academia.edu/7194604/Sistem_Pembiayaan_Kesehatan_untuk.

20

Anda mungkin juga menyukai