Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Kesmas Untika Luwuk Volume 9 Nomor 2 Desember 2018

Public Health Jurnal ISSN 2086-3772 (print) 2620-8245 (online)

PELAKSANAAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN


DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BUALEMO KABUPATEN BANGGAI
TAHUN 2014

Beni Sauli(1), Mirawati Tongko(2)


(1)
Mahasiswa S1 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk
(2)
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk
(mirhatongko@gmail.com, +6285240815302)

ABSTRAK

Berdasarkan data Dinkes Kab Bnggai Tahun 2014 Angka Kematian Bayi (AKB)
tertinggi berada di wilayah kerja Puskesmas Bualemo sebesar 12 Bayi. Salah satu
upaya untuk menurunkan AKI dan AKB yaitu dengan Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), yang merupakan upaya terobosan
membangun potensi masyarakat, khususnya kepedulian bidan, ibu hamil dan tokoh
masyarakat untuk melaksanakan tugas dalam P4K.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran pelaksanaan P4K di
wilayah kerja Puskesmas Bualemo Kabupaten Banggai Tahun 2014. Jenis penelitian
ini adalah penelitian deskriptif, dimana cara pengambilan sampel dilakukan secara
Total Populasi dengan jumlah sampel sebanyak 13 responden bidan, 47 responden
ibu hamil, dan 25 responden tokoh masyarakat secara Purposive Sampling. Waktu
penelitian pada bulan Juni Tahun 2014. Pengambilan data dilakukan dengan
wawancara secara langsung terhadap responden berdasarkan daftar pertanyaan yang
telah disediakan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan P4K pada bidan dengan
kriteria baik 4 responden (30,8%), dan kriteria kurang baik 9 responden (69,2%).
Pelaksanaan P4K pada ibu hamil dengan kriteria baik sebanyak 6 responden (12,8%),
dan kriteria kurang baik 41 responden (87,2%). Pelaksanaan P4K pada tokoh
masyarakat dengan kriteria baik 5 responden (20%), dan kriteria kurang baik 20
responden (80%). Secara keseluruan dari 3 variabel yang di teliti pelaksanaan
program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi di wilayah kerja
Puskesmas Bualemo tidak terlaksana dengan baik. Saran dari penelitian ini
diharapkan kerja sama semua sektor terkait dalam mendukung terlaksananya program
perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) di Kabupaten Banggai
secara umum dan di wilayah kerja Puskesmas Bualemo Khususnya.

Kata Kunci : P4K, Puskesmas Bualemo

PENDAHULUAN yaitu mewujudkan bangsa yang


Pembangunan kesehatan maju, mandiri, sejahtera lahir dan
merupakan bagian integral dari batin. Salah satu ciri bangsa yang
sumber daya manusia untuk maju adalah bangsa yang
mencapai tujuan pembangunan mempunyai derajat kesehatan yang

Mirawati Tongko dan Beni Sauli 1511


Jurnal Kesmas Untika Luwuk Volume 9 Nomor 2 Desember 2018
Public Health Jurnal ISSN 2086-3772 (print) 2620-8245 (online)

tinggi, tercermin dari tingginya dengan stiker bidan diharapkan


harapan hidup, rendahnya angka berperan sebagai fasilitator dan
kematian ibu dan bayi, serta dapat membangun komunikasi
menurunnya angka kesakitan. persuasif dan setara di wilayah
Menurut Blum (1974) kerjanya agar dapat terwujud
mengatakan bahwa terwujudnya kerjasama dengan ibu, keluarga
keadaan sehat adalah kehendak dan masyarakat sehingga pada
semua pihak. Tidak hanya oleh akhirnya dapat meningkatkan
orang perorang, tetapi juga oleh kepedulian masyarakat terhadap
keluarga, kelompok bahkan oleh upaya peningkatan kesehatan ibu
masyarakat. Untuk dapat dan bayi baru lahir. Melalui program
mewujudkan keadaan sehat perencanaan persalinan dan
tersebut banyak hal yang perlu pencegahan komplikasi (P4K)
dilakukan, salah satu di antaranya dengan stiker, masyarakat
yang dinilai mempunyai peranan diharapkan dapat mengembangkan
yang cukup penting adalah norma sosial bahwa cara yang
penyelengggaraan pelayanan aman untuk menyelamatkan ibu
kesehatan (Azwar, 2010). hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan
Departemen kesehatan bayi baru lahir ke bidan dengan
menargetkan angka kematian ibu memeriksakan kehamilan, bersalin,
pada tahun 2010 sekitar perawatan nifas, dan perawatan
226/100.000 kelahiran hidup, dan bayi baru lahir ke bidan atau tenaga
pada tahun 2015 menjadi kesehatan terampil di bidang
102/100.000 kelahiran hidup. Untuk kebidanan, sehingga kelak dapat
mewujudkan ini, Departemen mencapai dan mewujudkan Visi
Kesehatan telah menggalakkan Departemen Kesehatan, yaitu
program Making Pregnancy Saver “Masyarakat Mandiri Untuk Hidup
(MPS) dengan program antara lain Sehat” (Depkes RI, 2009).
Program Perencanaan Persalinan Upaya untuk menurunkan
Dan Pencegahan Komplikasi (P4K). AKI termasuk sudah banyak
Dalam Program dilakukan, antara lain dengan
Perencanaan Persalinan dan melaksanakan berbagai program
Pencegahan Komplikasi (P4K) kesehatan ibu termasuk bayi baru

1. 1512 Mirawati Tongko dan Beni Sauli


Jurnal Kesmas Untika Luwuk Volume 9 Nomor 2 Desember 2018
Public Health Jurnal ISSN 2086-3772 (print) 2620-8245 (online)

lahir, namum dalam tenaga kesehatan yang kompeten


pelaksanaannya hasil kegiatan dan dilakukan difasilitas pelayanan
termasuk belum terpantau dan kesehatan (Surahman, 2011).
terselia secara optimal, baik di Menurut hasil survei
tingkat Puskesmas, Kabupaten, kesehatan demografi Indonesia
maupun Propinsi, sehingga belum tahun 2012 angka kematian ibu
diperoleh data yang akurat menunjukan peningkatan 359 per
mengenai keberhasilan atau 100.000 kelahiran hidup
kegagalan program (Depkes RI, dibandingkan tahun 2010 sebesar
2003). 220 per 100.000 hidup (SKDI,
Menurut Suprapto (2006), 2012). Persalinan oleh tenaga
semakin tinggi cakupan persalinan kesehatan tahun 2012 menunjukan
oleh tenaga kesehatan semakin peningkatan 89,68% dibandingkan
rendah terjadinya kematian. Oleh tahun 2011 sebesar 86,38%.
karena itu, persalinan ibu harus Kunjungan K1 tahun 2011 sebesar
mendapat fasilitas dan partisifasi 95,71% dan pada tahun 2012
masyarakat setempat dan lainnya. sebesar 89,99%, untuk angka
Kematian ibu atau kematian kematian bayi tahun 2011 sebesar
maternal saat ini merupakan salah 34 per 1000 kelahiran hidup dan
satu masalah kesehatan reproduksi tahun 2012 sebesar 32 per 1000
yang sangat penting. Tingginya kelahiran hidup (Depkes RI, 2012).
angka kematian maternal Penyebab terjadinya angka
mempunyai dampak yang besar kematian ibu di Indonesia adalah
terhadap keluarga dan masyarakat. perdarahan 60 - 70%, 20 - 30%
Berdasarkan Sosial Ekonomi infeksi, pre eklampsi dan eklampsi
Nasional (2008), masih terdapat 20 – 30%, (Lestari, 2013).
25,13% persalinan ditolong bukan Cakupan kunjungan K1 di
oleh tenaga kesehatan dan lebih Propinsi Sulawesi Tengah tahun
dari setengahnya 53,9% persalinan 2011 sebesar 86,46% dan pada
dilakukan di rumah dengan tahun 2012 sebesar 74,89% untuk
difasilitasi seadanya. Oleh karena cakupan kunjungan K4 pada tahun
itu secara bertahap diupayakan 2011 sebesar 92,13% dan cakupan
seluruh persalinan ditolong oleh K4 pada tahun 2012 sebesar

Mirawati Tongko dan Beni Sauli 1513


Jurnal Kesmas Untika Luwuk Volume 9 Nomor 2 Desember 2018
Public Health Jurnal ISSN 2086-3772 (print) 2620-8245 (online)

79,68%. K1 angka tertinggi 82,0%. Cakupan K1 di Kabupaten


Kabupaten Banggai sebesar Banggai tahun 2011 sebesar
86,82% dan angka terendah 97,0% dan tahun 2012 sebesar
Kabupaten Banggai Kepulauan 94,7%, untuk cakupan K4 pada
53,16%. K4 dengan angka tertinggi tahun 2011 sebesar 90,0% dan
Kabupaten Banggai sebesar pada tahun 2012 sebesar 89,0%.
96,22% dan terendah Kabupaten Cakupan KN lengkap di Kabupaten
Buol 66,13%. Jumlah kematian bayi Banggai tahun 2011 sebesar 99,5%
tahun 2011 sebesar 60 per 1000 dan pada tahun 2012 sebesar
kelahiran hidup sedangkan tahun 99,9% Sedangkan untuk Angka
2012 sebesar 58 per 1000 kelahiran Kematian Bayi (AKB) tahun 2011 di
hidup. Dari hal tersebut diatas Kabupaten Banggai sebesar 47
bahwa terjadi penurunan cakupan Kasus (8,1%) dari 5796 kelahiran
(Dinkes Sulteng, 2012). hidup dan pada tahun 2012 sebesar
Berdasarkan data Dinas 46 kasus (7,5%) dari 6080
Kesehatan Kabupaten Banggai kelahiran. Untuk jumlah tertinggi
diketahui bahwa jumlah Angka diwilayah kerja Puskesmas
Kematian Ibu (AKI) pada tahun Bualemo dengan jumlah kematian
2012 sebesar 7 kasus (89,75%) bayi 12 kasus (1,9%) dan diwilayah
angka kematian tertinggi berada Puskemas Nuhon, Toima, Teku,
diwilayah kerja puskesmas Bunta Honduhon, dan Toili III tidak ada
sebesar 2 kasus (25,64%) dan kasus kematian. K1 tertinggi
diwilayah kerja Puskesmas Nuhon, diwilayah kerja Puskesmas
Simpang Raya, Lobu, Pagimana, Kampung Baru 110% dan angka
Tikupon, Honduhon, Bualemo, terendah diwilayah keja Puskesmas
Balantak, Balantak Selatan, Mantok Balantak sebesar 82,3%. K4
dan Bonebakal tidak ada kasus dengan angka tertinggi diwilayah
kematian. Kasus penyebab kerja Puskesmas Kampung baru
kematian yaitu pendarahan 4 Kasus sebesar 98,8% dan terendah
(57,14%), ekslamsia 2 kasus diwilayah kerja Puskesmas Toima
(28,57) dan infeksi 1 kasus 80,0%. KN lengkap dengan angka
(14,29%) dengan jumlah persalinan tertinggi di wilayah kerja Puskesmas
di pelayanan kesehatan sebesar Nuhon, Bunta, Lobu, Pagimana,

1. 1514 Mirawati Tongko dan Beni Sauli


Jurnal Kesmas Untika Luwuk Volume 9 Nomor 2 Desember 2018
Public Health Jurnal ISSN 2086-3772 (print) 2620-8245 (online)

Teku, Balantak, Mantok dan peningkatan dari 85,81% pada


Bonebakal 100% dan terendah tahun 2012 menjadi 86,74% Pada
diwilayah kerja Pukesmas Toima tahun 2013 (Puskesmas Bualemo,
sebesar 98,8% dengan jumlah ibu 2013).
hamil sebesar 7799 (Dinkes
Kabupaten Banggai, 2012).
Berdasarkan profil METODE
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Penelitian ini merupakan
Puskesmas Bualemo Kabupaten jenis penelitian deskriptif untuk
Banggai menunjukkan bahwa pada mendapatkan gambaran terhadap
tahun 2011 jumlah kasus kematian pelaksanaan program perencanaan
bayi sebesar 8 kasus, kunjungan persalinan dan pencegahan
neonatus (KN) lengkap sebesar komplikasi (P4K) di wilayah kerja
99,91%, dengan cakupan Puskesmas Bualemo Kecamatan
persalinan oleh tenaga kesehatan Bualemo Kabupaten Banggai Tahun
sebesar 28,92% Kunjungan K1 2014.
102,42% sedangkan K4 99,6%. Subjek penelitian adalah
Untuk tahun 2012 jumlah kasus seluruh bidan yang bertugas di desa
kematian bayi 12 kasus dan wilayah kerja Puskesmas Bualemo
kunjungan neonatus (KN) lengkap yaitu 13 orang, ibu hamil yang
100,69% dengan cakupan tercatat dalam medical record tahun
persalinan oleh tenaga kesehatan 2014 berjumlah 47 ibu hamil dan 25
sebesar 28,24%, sedangkan pada tokoh masyarakat yang ada di
tahun 2013 jumlah kasus kematian wilayah kerja Puskesmas Bualemo.
bayi 6 kasus dan kunjungan Teknik pengambilan sampel
neonatus (KN) lengkap 97,64% untuk bidan dan ibu hamil yaitu
dengan cakupan persalinan oleh secara Total Populasi yang artinya
tenaga kesehatan 18,69%. seluruh populasi menjadi sampel
Kunjungan K1 mengalami dalam penelitian ini. Sedangkan
peningkatan dari 81,21% pada teknik pengambilan sampel untuk
tahun 2012 menjadi 93,55% pada tokoh masyarakat yaitu secara
tahun 2013, sedangkan untuk Purposive Sampling. Analisis data
cakupan K4 juga mengalami dilakukan dengan analisis deskriptif

Mirawati Tongko dan Beni Sauli 1515


Jurnal Kesmas Untika Luwuk Volume 9 Nomor 2 Desember 2018
Public Health Jurnal ISSN 2086-3772 (print) 2620-8245 (online)

dengan menggunakan perhitungan


distribusi frekuensi masing-masing
variabel.

HASIL
Pelaksanaan P4K Pada Bidan
Tabel 1.
Distribusi Pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan Dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) Pada Bidan
di Wilayah Kerja Puskesmas Bualemo
Kabupaten Banggai Tahun 2014

Jumlah
No P4K Pada Bidan
n %
1 Baik 4 30,8
2 Kurang Baik 9 69,2
Jumlah 13 100
Sumber : Data primer puskesmas Bualemo, tahun 2014

Berdasarkan tabel 1, menunjukkan bahwa pelaksanaan program


perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) yang dilaksanakan
pada bidan dengan kriteria kurang baik sebanyak 9 responden (69,2%), dan
kriteria baik sebanyak 4 responden (30,8%).

Pelaksanaan P4K Pada Ibu Hamil


Tabel 2
Distribusi Pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan Dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) Pada Ibu Hamil
di Wilayah Kerja Puskesmas Bualemo
Kabupaten Banggai Tahun 2014
Jumlah
No P4K Pada Ibu Hamil
n %
1 Baik 6 12,8
2 Kurang Baik 41 87,2
Jumlah 47 100
Sumber : Data primer puskesmas Bualemo, tahun 2014

Berdasarkan tabel 6, menunjukkan bahwa pelaksanaan program


perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) yang dilaksanakan
pada ibu hamil dengan kriteria baik sebanyak 6 responden (12,8%), dan kriteria
kurang baik sebanyak 41 responden (87,2%).

1. 1516 Mirawati Tongko dan Beni Sauli


Jurnal Kesmas Untika Luwuk Volume 9 Nomor 2 Desember 2018
Public Health Jurnal ISSN 2086-3772 (print) 2620-8245 (online)

Pelaksanaan P4K Pada Tokoh Masyarakat


A. Tabel 3.
Distribusi Pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan Dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) Pada Tokoh Masyarakat
di Wilayah Kerja Puskesmas Bualemo
Kabupaten Banggai Tahun 2014
Jumlah
No P4K Pada Tokoh Masyarakat
n %
1 Baik 5 20
2 Kurang Baik 20 80
Jumlah 25 100
Sumber : Data primer puskesmas Bualemo, tahun 2014

Berdasarkan tabel 7, menunjukkan bahwa pelaksanaan program


perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) yang dilaksanakan
pada tokoh masyarakat dengan kriteria kurang baik sebanyak 20 responden
(80%), dan kriteria cukup 5 responden (20%).

PEMBAHASAN masyarakat termasuk suami,


Program Perencanaan Persalinan keluarga dan masyarakat itu sendiri
dan Pencegahan Komplikasi untuk terlibat dalam program
(P4K) Pada Bidan program perencanaan persalinan
Program Perencanaan dan pencegahan komplikasi
Persalinan Dan Pencegahan (Depkes RI, 2009).
Komplikasi (P4K) pada bidan Melalui hasil penelitian ini
adalah suatu kegiatan yang di dilihat dari total 13 bidan (100%)
fasilitasi oleh bidan dalam yang melaksanakan program P4K
memberikan pelayanan kesehatan dengan kriteria baik sebanyak 4
dengan melakukan pemeriksaan ibu bidan (30,8%), dan kriteria kurang
hamil, melakukan pemeriksaan baik sebanyak 9 bidan (69,2%).
ANC, melakukan kunjungan nifas, diketahui pada umumnya program
melakukan pencatatan dan perencanaan persalinan dan
membuat laporan, memberdayakan pencegahan komplikasi (P4K) di
masyarakat, untuk persiapan wilayah kerja puskesmas Bualemo
tindakan dalam menyelamatkan ibu sudah dilaksanakan oleh bidan
dan bayi baru lahir, unsur-unsur namun, pada pelaksanaannya

Mirawati Tongko dan Beni Sauli 1517


Jurnal Kesmas Untika Luwuk Volume 9 Nomor 2 Desember 2018
Public Health Jurnal ISSN 2086-3772 (print) 2620-8245 (online)

masih kurang baik. Kurangnya Hasil penelitian juga


pendekatan bidan kepada ibu hamil, menunjukkan bahwa tidak ada
suami dalam pengisian stiker P4K bidan yang aktif melakukan
hal ini karena kebanyakan bidan kunjungan rumah, tidak aktif
tidak memberitahukan tujuan dan melakukan kunjungan rumah
manfaat pengisian stiker P4K itu memfasilitasi ibu hamil dalam
sendiri alasan lain bahwa bidan merencanakan persalinan, tidak
masih mempunyai kesibukan aktif melakukan kunjungan rumah
masing-masing padahal semestinya memfasilitasi ibu hamil dalam
tugas bidan harus menjelaskan pemilihan alat kontrasepsi, hal ini di
kepada ibu hamil, suami maupun sebabkan karena kunjungan rumah
anggota keluarga. Kurangnya forum hanya dilakukan pada saat ibu
yang bisa di manfaatkan di desa hal melahirkan dan sesudah
ini disebabkan, masih kurangnya melahirkan. Tidak ada bukti rencana
sumber daya organisasi, kurang pemakaian alat kontrasepsi pasca
dilakukan pelatihan dan persalinan karena pada saat
pembekalan kader terhadap forum rencana pemakaian alat kontrasepsi
desa. Dimana forum tersebut bidan dan ibu hamil hanya
berfungsi sebagai media untuk melakukan pembicaraan tanpa di
menyebarkan informasi program sertai dengan bukti kesepakatan.
P4K dan juga kebanyakan bidan Tidak ada bidan yang melakukan
kurang memfasilitasi pertemuan. pembuatan dan penandatanganan
Dalam penelitian yang dilakukan amanat persalinan, tidak
Dwijayanti (2013) di Kabupaten memotivasi ibu hamil menjadi
Demak mengatakan bahwa, anggota tabungan ibu bersalin, dan
tercapai atau tidaknya tujuan tidak ada desa yang melakukan
organisasi sangat ditentukan oleh dana sosial ibu bersalin, hal ini
adanya sumber daya yang handal. karena kurangnya sumberdaya
Salah satu sumberdaya organisasi manusia yang mengkoordinir
yang sangat penting adalah tabulin/dasolin serta kurangnya
sumberdaya manusia atau partisifasi ibu hamil dalam kegiatan
perorangan yang akan tersebut.
melaksanakan kegiatan tersebut.

1. 1518 Mirawati Tongko dan Beni Sauli


Jurnal Kesmas Untika Luwuk Volume 9 Nomor 2 Desember 2018
Public Health Jurnal ISSN 2086-3772 (print) 2620-8245 (online)

Hasil penelitian juga Program Perencanaan Persalinan


menunjukkan bahwa kebanyakkan dan Pencegahan Komplikasi
desa tempat penelitian belum (P4K) Pada Ibu Hamil
memiliki ambulan desa, belum Program Perencanaan
memiliki alat transportasi yang Persalinan Dan Pencegahan
khusus ditunjuk untuk di gunakan Komplikasi (P4K) pada ibu hamil
jika ada kegawatdaruratan yang adalah suatu kegiatan yang
dialami oleh ibu hamil, ini karena dilaksanakan oleh ibu hamil dalam
kurangnya kerja sama antar merencanakan persalinan yang
pemerintah desa dan masyarakat aman, ikut aktif dalam forum KIA,
dalam penyediaan ambulan desa pemasangan stiker di rumah
dan kurangnya kesadaran dari ibu dengan komponen nama ibu hamil,
hamil dan masyarakat itu sendiri taksiran persalinan, penolong
tentang manfaat ambulan desa persalinan, tempat persalinan,
sehingga belum dikembangkan. pendamping persalinan,
Seperti yang di ungkapkan Tumirah, transportasi, calon pendonor darah,
dkk (2012) sistem transportasi atau dalam merencanakan persalinan
ambulan desa adalah sistem (Depkes RI, 2009).
kebersamaan warga yang Program perencanaan
dikembangkan demi terjaminnya persalinan dan pencegahan
keberadaan sarana transportasi jika komplikasi (P4K) pada ibu hamil
sewaktu-waktu ibu atau bayi perlu yang di maksud dalam penelitian ini
segera ke rumah sakit. Kurangnya adalah ibu hamil yang menjadi
bidan melibatkan tokoh masyarakat sasaran pada program P4K di
untuk memotivasi ibu hamil karena wilayah kerja Puskesmas Bualemo
kebanyakan bidan baru di Kabupaten Banggai. Hasil penelitian
tempatkan di desa sehingga belum yang dilakukan terhadap 47
menyesuaikan diri dengan responden di wilayah kerja
masyarakat setempat. Puskesmas Bualemo Kabupaten
Banggai Tahun 2014, menunjukkan
bahwa program perencanaan
persalinan dan pencegahan
komplikasi pada ibu hamil dengan

Mirawati Tongko dan Beni Sauli 1519


Jurnal Kesmas Untika Luwuk Volume 9 Nomor 2 Desember 2018
Public Health Jurnal ISSN 2086-3772 (print) 2620-8245 (online)

kriteria baik sebesar 6 responden kepada masyarakat. Banyaknya ibu


(12,8%) dan kriteria kurang baik hamil yang kurang mempersiapkan
sebesar 41 responden (87,2%). masyarakat untuk antar jaga saat
Hasil penelitian bahwa persalinan disebabkan suami atau
kebanyakan ibu hamil belum keluarga, tidak mau merepotkan
menyiapkan dana untuk biaya masyarakat yang bukan anggota
pemakaian alat kontrasepsi hal ini keluarga mereka, hal yang sama
karena ibu hamil akan dengan mempersiapkan
menggunakan alat kontrasepsi perencanaan dalam menghadapi
setelah melahirkan dimana harga pil persalinan yang seringkali tidak
masih terjangkau sehingga mereka melibatkan masyarakat. Hasil
beralasan bawah tidak penelitian bahwa persiapan dana
merencanakan dana untuk untuk persalinan pada ibu hamil
pemakaian alat kontrasepsi. masih kurang karena usia
Kebanyakan ibu hamil kurang kehamilan ibu yang kebanyakan
merencanakan persalinan yang di baru memasuki trimester pertama
tolong oleh tenaga kesehatan sehingga mereka belum terpikirkan
karena ketidakmampuan keluarga menyiapkan dana untuk kebutuhan
dalam menanggulangi biaya persalinan.
persalinan yang di anggap masih Berdasarkan hasil penelitian
mahal, sehingga mereka lebih bahwa tidak ada ibu hamil yang
memilih bersalin dengan melakukan pembuatan dan
pertolongan dukun alasan lain penandatanganan amanat
bahwa melalui pertolongan dukun persalinan karena bidan tidak
dirasa cukup untuk tingkat ekonomi memberikan sosialisasi dan
mereka. penjelaskan akan pentingnya
Hasil penelitian menunjukkan amanat persalinan sehingga ibu
bahwa kurangnya ibu hamil yang hamil tidak memahami manfaat
belum siap pasang alat kontrasepsi penandatanganan amanat
pasca persalinan disebabkan bidan persalinan. Kurangnya ibu hamil
kurang melakukan kunjungan yang menyiapkan dana untuk
rumah untuk mengsosialisasikan persalinan, tidak ada ibu hamil
tentang manfaat alat kontrasepsi masuk anggota tabungan ibu

1. 1520 Mirawati Tongko dan Beni Sauli


Jurnal Kesmas Untika Luwuk Volume 9 Nomor 2 Desember 2018
Public Health Jurnal ISSN 2086-3772 (print) 2620-8245 (online)

bersalin hal ini disebabkan tidak ada Novi Diana (2013) menyatakan
sumber daya manusia dan bahwa kurangnya pengetahuan ibu
kelompok masyarakat yang bisa hamil tentang pemeriksaan
membentuk dan mengerakkan golongan darah, dan kurangnya
alasan lainnya lagi bahwa uang sosialisasi tenaga kesehatan
yang digunakan untuk tabulin lebih maupun non tenaga kesehatan
di pentingkan untuk memenuhi tentang pemeriksaan golongan
kebutuhan hidup sehari-hari. Hasil darah kepada masyarakat terutama
penelitian tidak ada alat transfortasi kepada ibu hamil dalam
untuk rujukan kegawatdaruratan hal mempersiapkan persalinan serta
ini disebabkan tidak ada kerja sama kurang kesadaran akan pentingnya
antara pemerintah, tenaga golongan darah itu sendiri.
kesehatan serta masyarakat untuk
menyiapkan alat transportasi Program Perencanaan Persalinan
khusus untuk rujukan dan Pencegahan Komplikasi
kegawatdaruratan. (P4K) Pada Tokoh Masyarakat.
Hasil penelitian ini bahwa Program Perencanaan
masih banyak ibu hamil tidak Persalinan Dan Pencegahan
mengetahui golongan darah, tidak Komplikasi (P4K) pada tokoh
mempersiapkan calon pendonor masyarakat adalah suatu kegiatan
dan tidak mengetahui IMD untuk membantu bidan dalam
disebabkan kurangnya melaksanakan program
pengetahuan dan sosialisasi perencanaan persalinan dan
terhadap perencanaan persalinan pencegahan komplikasi dengan
oleh tenaga kesehatan dan cara berpartisifasi dengan bidan, ibu
menjelaskan manfaat dari inisiasi hamil, keluarga dalam membahas
menyusui dini. Alasan lain bahwa masalah pembiayaan, calon donor
mereka takut dengan jarum yang darah, transportasi untuk membantu
digunakan untuk pemeriksaan, serta dalam menghadapi
biaya yang dikenakan pada saat kegawatdaruratan pada waktu
melakukan pemeriksaan golongan bersalin dan sesudah melahirkan
darah. Hasil penelitian ini sejalan (Depkes RI, 2009).
dengan penelitian yang dilakukan

Mirawati Tongko dan Beni Sauli 1521


Jurnal Kesmas Untika Luwuk Volume 9 Nomor 2 Desember 2018
Public Health Jurnal ISSN 2086-3772 (print) 2620-8245 (online)

Pelaksanaan P4K yang di Hasil penelitian kurangnya


maksud dalam penelitian ini adalah motivasi tokoh masyarakat terhadap
program perencanaan persalinan ibu hamil dalam merencanakan
dan pencegahan komplikasi pada kesiagaan pada saat bersalin
tokoh masyarakat di wilayah kerja khususnya dalam hal menyiapkan
Puskesmas Bualemo. Berdasarkan alat transportasi rujukan bila terjadi
hasil penelitian yang dilakukan kegawatdaruratan. Tidak ada
terhadap 25 responden di wilayah pembuatan penandatanganan
kerja Puskesmas Bualemo amanat persalinan disebabkan
Kabupaten Banggai Tahun 2014, bidan sendiri tidak pernah
menunjukkan bahwa program melibatkan tokoh masyarakat untuk
perencanaan persalinan dan memotivasi seluruh ibu hamil yang
pencegahan komplikasi pada tokoh ada di desa serta belum ada yang
masyarakat dengan kriteria baik 5 menggerakkan dan memfasilitasi
responden (20%), dan kriteri baik 20 kegiatan tersebut dan juga tokoh
responden (80%). masyarakat tidak mengetahui
Pelayanan kesehatan unsur-unsur yang dibentuk dalam
masyarakat sangat penting program perencanaan persalinan.
menyangkut kepentingan orang Berdasarkan hasil penelitian
banyak , maka peran pemerintah bahwa kader kurang aktif
desa dalam pelayanan kesehatan melakukan kunjungan terhadap ibu
masyarakat mempunyai porsi yang hamil karena pada umumnya kader
besar. Hasil penelitian menunjukkan hanya melaksanakan kunjungan
bahwa pelaksanaan program ibu hamil ketika jadwal posyandu.
perencanaan persalinan dan Hasil penelitian menunjukkan
pencegahan komplikasi pada tokoh bahwa pada umumnya tokoh
masyarakat masih kurang baik masyarakat hanya memberikan
disebabkan karena belum nasihat jika ada masyarakat yang
dibentuknya forum yang meminta saran terkait dengan
mengikutsertakan tokoh masyarakat masalah administrasi biaya ketika
di desa sehingga tokoh masyarakat terjadi rujukan kegawatdaruratan.
tidak mengetahui dalam
mensukseskan kegiatan P4K.

1. 1522 Mirawati Tongko dan Beni Sauli


Jurnal Kesmas Untika Luwuk Volume 9 Nomor 2 Desember 2018
Public Health Jurnal ISSN 2086-3772 (print) 2620-8245 (online)

PENUTUP kurang baik sebanyak 20


Kesimpulan responden (80%).
Kesimpulan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut: Saran
1. Pelaksanaan program 1. Bagi petugas puskesmas
perencanaan persalinan dan khususnya bidan diharapkan
pencegahan komplikasi pada menggerakkan, membimbing dan
bidan di wilayah kerja memberikan informasi kepada
Puskesmas Bualemo masih masyarakat dalam melaksanakan
kurang baik karena dari 13 bidan program perencanaan persalinan
hanya sebesar 4 responden dan pencegahan komplikasi
(30,8%) dengan kriteria baik (P4K) agar lebih aktif terutama
sedangkan kriteria kurang baik dalam kunjungan rumah.
sebesar 9 responden (69,2%). 2. Bagi masyarakat khususnya ibu
2. Pelaksanaan program hamil, kader dan tokoh
perencanaan persalinan dan masyarakat agar dapat
pencegahan komplikasi pada ibu berpartisipasi aktif dalam
hamil di wilayah kerja pelaksanaan program
Puskesmas Bualemo masih perencanaan persalinan dan
kurang baik karena dari 47 ibu pencegahan komplikasi (P4K)
hamil dengan kriteria baik hanya terutama kesiapan ambulan desa
sebesar 6 responden (12,8%) untuk rujukan kegawatdaruratan
dan kriteria kurang baik 41 dan membentuk tabulin.
responden (87,2%). 3. Pemerintah
3. Pelaksanaan program a. Diharapkan kerja sama semua
perencanaan persalinan dan sektor terkait dalam
pencegahan komplikasi pada mendukung terlaksananya
tokoh masyarakat di wilayah program perencanaan
kerja Puskesmas Bualemo persalinan dan pencegahan
masih kurang baik karena dari komplikasi (P4K) di Kabupaten
25 tokoh masyarakat hanya Banggai.
sebesar 5 responden (20%) b. Kepada Dinas Kesehatan
dengan kriteria baik dan kriteria Kabupaten Banggai

Mirawati Tongko dan Beni Sauli 1523


Jurnal Kesmas Untika Luwuk Volume 9 Nomor 2 Desember 2018
Public Health Jurnal ISSN 2086-3772 (print) 2620-8245 (online)

disarankan untuk mengadakan Depkes RI, 2009. Pedoman


Program Perencanaan
pelatihan dan pembinaan agar
Persalinan dan
kemampuan petugas dan Pencegahan Komplikasi
(P4K). Jakarta.
kader meningkat, termasuk
kepatuhan petugas pada Depkes RI, 2012. Profil Kesehatan
Kesehatan Indonesia,
standar pelayanan kesehatan.
http://
www.kemenkes.go.id.
Diakses pada tanggal
18 April 2014.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2011. Profil Kesehatan
Azwar, A. 2010. Pengantar
Kesehatan Indonesia,
Administrasi Kesehatan.
http://
Tangerang: Binarupa
www.kemenkes.go.id.
Aksara.
Diakses pada tanggal
18 April 2014.
Agus, M dan Rachmawaty, T. 2012.
Peran Kader Kesehatan
Dinkes Sulawesi Tengah, 2012.
Dalam Program
Profil Kesehatan
Perencanaan
Sulawesi Tengah.
Persalinan Dan
http://dinkes.sulteng.go.i
Pencegahan Komplikasi
d. Diakses pada tanggal
Pada Ibu Hamil Di
15 April 2014.
Posyandu Di Kota
Mojokerto, Provinsi
Dinkes Sulawesi Tengah, 2011.
Jawa Timur, http://
Profil Kesehatan
www.share-pdf.com.
Sulawesi Tengah.
Diakses pada tanggal
http://dinkes.
22 juni 2014.
sulteng.go.id. Diakses
pada tanggal 15 April
Dainur. 1995. Kegiatan KIA di
2014.
Puskesmas. Jakarta:
Buku Kedokteran.
Dinkes Kabupaten Banggai, 2012.
Profil KIA. Luwuk
Darwis. 2010. Definisi Kematian Ibu
dan Bayi Baru Lahir.
Depkes RI, 2010. Rencana
http://www.ayahbunda.c
Operasional Promosi
o.id. Diakses pada
Kesehatan Ibu dan
tanggal 13 Maret 2014.
Anak, http: //
agus34drajat.files.word
Depkes RI, 2010. Pedoman
press.com. Diakses
Pemantauan Wilayah
pada tanggal 3 Maret
Setempat Kesehatan
2014.
Ibu dan Anak (PWS-
KIA). Jakarta.
Depkes RI, 2007. Rencana Strategi
Nasional Making

1. 1524 Mirawati Tongko dan Beni Sauli


Jurnal Kesmas Untika Luwuk Volume 9 Nomor 2 Desember 2018
Public Health Jurnal ISSN 2086-3772 (print) 2620-8245 (online)

Pregnancy Safer Yogyakarta: Nuha


(MPS). Jakarta. Medika.

Depkes RI, 2007. Pelayanan Mufdlilah. 2009. Antenatal Care


Obstetri Neonatal Fokus. Yogyakarta:
Emergensi Penerbit Nuha Medika.
Komprehensif. Jakarta
Puskesmas Bualemo. 2013.
Depkes RI, 2004. Pedoman Profil KIA. Kecamatan
Pelayanan Kebidanan Bualemo.
Dasar. Jakarta
Prasetyawati, A 2012. Kesehatan
Depkes RI, 2003. Pedoman Ibu dan Anak (KIA).
Pemantauan dan Yogyakarta: Nuha
Penyediaan Program Medika
Kesehatan Ibu dan Bayi
Baru Lahir, Jakarta. Retnowati, I dan Astuti, A.D 2010.
Hubungan Penerapan
Dwijayanti, P . 2013. Analisis Program Perencanaan
Implementasi Program Persalinan Dan
Perencanaan Pencegahan Komplikasi
Persalinan Dan (P4k) Oleh Ibu Hamil
Pencegahan Komplikasi Dengan Upaya
(P4K) Oleh Bidan Desa Pencegahan Komplikasi
Di Kabupaten Demak, Kehamilan Di
http://ejournals1.undip.a Puskesmas Sidorejo
c.id/index.php/jkm. Kidul Salatiga, http://
Diakses pada tanggal journal.akbideub.ac.id.
22 juni 2014. Diakses Pada Tanggal
24 juni 2014.
FKM Untika Luwuk. 2011. Pedoman
Penulisan Usulan Soekidjo Notoatmodjo, 2012.
Penelitian dan Skripsi. Metode Penelitian
Luwuk. Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Lestari, N. 2013. Asuhan
Kebidanan Pada Ibu Surahman, A. 2011. Skripsi
Nifas Dengan Pre P4K di Wilayah Kerja
Eklampsia Berat di RSU Puskesmas Plus
Assalam Gemolong Salakan Kabupaten
Sragen, http:// Banggai Kepulauan.
digilib.stikeskusumahus
ada. Diakses pada Tumirah, dkk. 2012. Evaluasi
tanggal 19 Maret 2014. Program Perencanaan
Persalinan Dan
Maryanti, D. dan Septikasari, M. Pencegahan
2009. Kesehatan Komplikasi,
Reproduksi. http://suaraforikes.webs

Mirawati Tongko dan Beni Sauli 1525


Jurnal Kesmas Untika Luwuk Volume 9 Nomor 2 Desember 2018
Public Health Jurnal ISSN 2086-3772 (print) 2620-8245 (online)

.com. Diakses pada


tanggal 15 Juli 2014.

1. 1526 Mirawati Tongko dan Beni Sauli

Anda mungkin juga menyukai