Anda di halaman 1dari 15

KEANEKAAN KERAGAMAN

INDONESIA
( PEND. KEWARGANEGARAAN & PANCASILA )

DISUSUN OLEH :
 DEVITA RODELINA ( EKONOMI AKUNTANSI )
 RESKI EKA WAHYU MAULANA ( PSIKOLOGI )

DOSEN :
SAMSIR SH.MH
KEANEKAAN KERAGAMAN INDONESIA
Indonesia merupakan negara kepulauan yang penuh dengan kekayaan serta keragaman budaya,
ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, bahasa daerah, dan masih banyak lainnya. Meskipun
penuh dengan keragaman budaya, Indonesia tetap satu sesuai dengan semboyan nya, Bhineka
Tunggal Ika yang artinya "meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jua". Keragaman budaya
turut serta didukung oleh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terpisah wilayah-
wilayah oleh lautan

Keragaman merupakan suatu kondisi pada kehidupan masyarakat. Perbedaan seperti itu ada
pada suku bangsa, agama, ras, serta budaya. Keragaman yang ada di Indonesia adalah kekayaan
dan keindahan bangsa indonesia. Pemerintah harus bisa mendorong keberagaman tersebut
menjadi suatu kekuatan untuk bisa mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional menuju
indonesia yang lebih baik

Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia :

1. Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia

Keberagaman bangsa Indonesia dapat dibentuk oleh banyaknya jumlah suku bangsa yang
tinggal di wilayah Indonesia dan tersebar di berbagai pulau dan wilayah di penjuru indonesia.
Setiap suku bangsa memiliki ciri khas dan karakteristik sendiri pada aspek sosial dan budaya.
Menurut penelitian badan statistik auat BPS, yang di lakukan tahun 2010, di Indonesia terdapat
1.128 suku bangsa.

Keberagaman yang ada pada masyarakat bisa menjadi kekayaan bangsa Indonesia dan potensi
bangsa. Namun, keberagaman juga menjadi tantangan hal itu disebabkan karena orang yang
mempunyai perbedaan pendapat bisa lepas kendali. Munculnya perasaan kedaerahan serta
kesukuan yang berlebihan dan dibarengi tindakan yang dapat merusak persatuan, hal tersebut
dapat mengancam keutuhan NKRI. Karean itu adanya usaha untuk dapat mewujudkan
kerukunan bisa dilakukan dengan menggunakan dialog dan kerjasama dengan prinsip
kesetaraan, kebersamaan, toleransidan juga saling menghormati satu sama lain.

Keberagaman masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya adalah sebagai
berikut :

1. Keadaan geografis

Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki beribu-ribu pulau yang dipisahkan oleh
selat dan laut. Ini merupakan kondisi lingkungan geografis Indonesia. Lingkungan geografis
semacam itu menjadi sumber adanya keanekaragaman suku, budaya, ras dan golongan
Indonesia. Kondisi geografis yang demikian menimbulkan perbedaan dalam kehidupan
masyarakat. Salah satunya adalah mata pencaharian penduduk. Jenis-jenis pekerjaan yang ada
juga menyebabkan beranekaragamnya peralatan yang diciptakannya, misalnya bentuk rumah
dan bentuk pakaian. Akhirnya sampai pada bentuk kesenian yang ada di masing-masing daerah
berbeda. Keadaan geoografis juga menyebabkan tiap-tiap pulau memiliki agama dan budaya
yang berkembang sendiri-sendiri.

2. Pegaruh kebudayaan asing


Adanya kontak dan komunikasi dengan para pedagang asing yang memiliki corak budaya dan
agama yang berbeda menyebabkan terjadinya proses akulturasi unsur kebudayaan dan agama.

3. Kondisi iklim dan kondisi alam yang berbeda

Kondisi iklim seperti perbedan musim hujan dan kemarau antar daerah, serta perbedaan
kondisi alam seperti pantai, pegunungan mengakibatkan perbedaan pada masyarakat. Ada
komunitas masyarakat yang mengandalkan laut sebagai sumber pemenuhan kebutuhan
kehidupannya ada pula yang mengandalkan pertanian dan perkebunan, dan lainnya.

KEANEKARAGAMAN BUDAYA
Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang dimiliki bangsa Indonesia.
Di indonesia keragaman budaya adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri lagi keberadaanya.
Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan, selain suku bangsa
sekelompok kebudayaan, masyarakat indonesia juga terdiri dari berbagai adat dan kebudayaan
daerah, bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai adat, kebudayaan
kelompok suku bangsa yang ada di daerah tersebut.

Keragaman budaya turut serta didukung oleh wilayah Negara Kesatuan Republik yang terpisah
wilayah-wilayahnya. Dengan kata lain tiap penduduk yang mendiami wilayah yang berbeda tentu
akan mengalami kondisi geografis yang berbeda. Sebut saja misalnya mulai dari wilayah
pegunungan, pesisir, tepian hutan, dataran rendah, pedesaan, hingga wilayah perkotaan. Hal ini juga
dipengaruhi oleh tingkat peradaban tiap suku bangsa atau masyarakat yang berbeda. Namun
sayangnya masuknya budaya-budaya asing ke Indonesia melalui globalisasi membawa pengaruh
terhadap generasi muda Indonesia saat ini yang terlihat lebih tertarik dengan budaya-budaya asing
daripada budaya asli mereka. Seharusnya budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia tidak
diterima secara mentah-mentah oleh generasi muda kita agar tak tejadi fenomena kecintaan budaya
asing oleh generasi muda kita. Minimal terjadi asimilasi budaya sehingga dapat menambah kekayaan
dan keragaman kebudayaan di Indonesia.

Berkembangnya agama-agama di Indonesia turut membantu perkembangan kebudayaan di


Indonesia sehingga tercipta kebudayaan-kebudayaan agama yang berbeda. Jadi bisa dikatakan
bahwa Indonesia adalah negara dengan tingkat keanekaragaman yang tinggi (heteroginitas tinggi).

Keanekaragaman yang ada bukan hanya berasal dari keanekaragaman budaya dari suku bangsa atau
kelompok masyarakat saja, melainkan juga keanekaragaman yang berasal dari peradaban
(peradaban tradisional dan modern), serta kewilayahan. Dari poin ini saja Indonesia begitu unggul
bila dibandingkan dengan negara-negara lainnya yang juga memiliki budaya yang beranekaragam.

Indonesia adalah potret kumpulan kebudayaan yang bervariasi dan lengkap. Dan yang terpenting
adalah masyarakat Indonesia memiliki jalinan sejarah dan dinamika interaksi antar budaya sejak
dulu, dilihat dari segi sosial budaya.

Interaksi antar budaya ini tak hanya melalui antar suku bangsa, melainkan juga antar peradaban
yang ada di dunia. Sebagai contoh, berlabuhnya kapal-kapal dagang Bangsa Portugis di pelabuhan di
Banten di abad pertengahan silam.
Dari sini terlihat bahwa Indonesia mulai membuka diri pada pergaulan lingkup internasional. Contoh
lainnya yaitu hubungan antara para pedagang lokal dan para pedagang dari Gujarat dan India di
Pesisir Jawa yang menandakan hubungan kerjasama yang sangat baik meskipun berbeda dari sisi
budaya dan bahasa. Di sis lain, Indonesia juga mampu mengembangkan budaya asli alias budaya
lokal di tengah gempuran budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia.

Sejarah juga membuktikan bahwa eksistensi budaya Indonesia dapat hidup secara berdampingan
dan saling melengkapi, serta berjalan secara beriringan dengan budaya-budaya lainnya, atau bahkan
dengan peradaban lain di luar Indonesia.

Sebagai contoh, budaya masyarakat urban mampu berjalan tanpa bersinggungan dengan
masyarakat yang hidup di pedesaan (rural). Hal ini dapat berjalan dengan baik karena masyarakat
kita masih menjunjung tinggi semboyan Bhineka Tunggal Ika di mana kita dapat memaknainya
dengan keragaman yang tak hanya fokus pada keragaman antar kelompok sukubangsa saja, namun
juga keragaman kebudayaan.

Dengan jumlah suku bangsa kurang lebih 700 suku bangsa yang tersebar di seluruh penjuru
nusantara, dengan tipe kelompok masyarakat yang berbeda, agama yang beraneka ragam, pakaian
adat, kesenian, rumah adat, bahasa daerah, adat istiadat, dan bahkan kuliner khas daerah, Indonesia
begitu kuat dalam menjaga keharmonisan kehidupan di tengah-tengah heterogenitas.

Masyarakat kita adalah masyarakat yang majemuk dengan karakteristik yang begitu unik yaitu
kegotongroyongan, tenggang rasa, teposeliro, menghormati orang yang lebih tua, dll menjadi modal
utama bagi masyarakat kita dalam rangka menjaga keharmonisan dan kesatuan.

Kita sebagai generasi muda Bangsa Indonesia memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menjaga
serta melestarikan kebudayaan Indonesia. Hindari memandang perbedaan sebagai suatu hal yang
menjadi penghalang bagi kita untuk bersatu, Janganlah perbedaan menjadi kelemahan dan pemicu
konflik. Sebaliknya, jadikan perbedaan ini sebagai kekayaan yang khas yang tak dimiliki oleh negara-
negara lain di dunia

KEANEKARAGAMAN SUKU BANGSA

Sejak zaman dahulu bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang majemuk. Hal ini
tercermin dari semboyan "Bhinneka tunggal Ika" yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu.
Kemajemukan yang ada terdiri atas keragaman suku bangsa, budaya, agama, ras, dan bahasa.

Adat istiadat, kesenian, kekerabatan, bahasa, dan bentuk fisik yang dimiliki oleh suku-suku
bangsa yang ada di Indonesia memang berbeda, namun selain perbedaan suku-suku itu juga
memiliki persamaan antara lain hukum, hak milik tanah, persekutuan, dan kehidupan sosialnya
yang berasaskan kekeluargaan.

Suku bangsa adalah golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan
kebudayaan. Orang-orang yang tergolong dalam satu suku bangsa tertentu, pastilah mempunyai
kesadaran dan identitas diri terhadap kebudayaan suku bangsanya, misalnya dalam
penggunaan bahasa daerah serta mencintai kesenian dan adat istiadat.
Suku-suku bangsa yang tersebar di Indonesia merupakan warisan sejarah bangsa, persebaran
suku bangsa dipengaruhi oleh factor geografis, perdagangan laut, dan kedatangan para penjajah
di Indonesia. perbedaan suku bangsa satu dengan suku bangsa yang lain di suatu daerah dapat
terlihat dari ciri-ciri berikut ini.

1. Tipe fisik, seperti warna kulit, rambut, dan lain-lain.


2. Bahasa yang dipergunakan, misalnya Bahasa Batak, Bahasa Jawa, Bahasa Madura, dan
lain-lain.
Adat istiadat, misalnya pakaian adat, upacara perkawinan, dan upacara kematian.
Kesenian daerah, misalnya Tari Janger, Tari Serimpi, Tari Cakalele, dan Tari Saudati.
Kekerabatan, misalnya patrilineal(sistem keturunan menurut garis ayah) dan
matrilineal(sistem keturunan menurut garis ibu).
3. Batasan fisik lingkungan, misalnya Badui dalam dan Badui luar.
Jumlah suku bangsa di Indonesia ratusan jumlahnya.

Di bawah ini tabel persebaran suku bangsa :

1. Nanggroe Aceh Darussalam : Aceh , Alas , Gayo , Kluet , Simelu , Singkil , Tamiang ,Ulu .
Sumatera Utara : Karo , Nias , Simalungun , Mandailing , Dairi , Toba , Melayu , PakPak ,
maya-maya
2. Sumatera Barat : Minangkabau , Mentawai , Melayu , guci, jambak
3. Riau : Melayu , Siak , Rokan , Kampar , Kuantum Akit , Talang Manuk , Bonai , Sakai ,
Anak Dalam , Hutan , Laut .
4. Kepulauan Riau : Melayu, laut
5. Bangka Belitung : Melayu
6. Jambi : Batin , Kerinci , Penghulu , Pewdah , Melayu , Kubu , Bajau .
7. Sumatera Selatan : Palembang , Melayu , Ogan , Pasemah , Komering , Ranau Kisam ,
Kubu , Rawas , Rejang , Lematang , Koto, Agam
8. Bengkulu : Melayu , Rejang , Lebong , Enggano , Sekah , Serawai, Pekal, Kaur, Lembak
9. Lampung : Lampung , Melayu , Semendo , Pasemah , Rawas , Pubian, Sungkai, Sepucih
10. DKI Jakarta : Betawi
11. Banten : Banten
12. Jawa Barat : Sunda , Badui
13. Jawa Tengah : Jawa , Karimun , Samin, Kangean
14. D.I.Yogyakarta : Jawa
15. Jawa Timur : Jawa , Madura , Tengger, Asing
16. Bali : Bali , Jawa , Madura
17. NTB : Bali , Sasak , Bima , Sumbawa, Mbojo, Dompu, Tarlawi, Lombok
18. NTT : Alor , Solor , Rote , Sawu , Sumba , Flores , Belu, Bima
19. Kalimantan Barat : Melayu , Dayak(Iban Embaluh , Punan , Kayan , Kantuk , Embaloh ,
Bugan ,Bukat), Manyuke
20. Kalimantan Tengah : Melayu , Dayak(Medang , Basap , Tunjung , Bahau , Kenyah ,
Penihing , Benuaq) , Banjar , Kutai, Ngaju, Lawangan, Maayan, Murut, Kapuas
21. Kalimantan Timur : Melayu , Dayak(Bukupai , Lawangan , Dusun, Ngaju , Maayan)
22. Kalimantan Selatan : Melayu , Banjar , Dayak, Aba
23. Sulawesi Selatan : Bugis , Makasar , Toraja , Mandar
24. Sulawesi Tenggara : Muna , Buton ,Totaja , Tolaki , Kabaena , Moronehe , Kulisusu , Wolio
25. SulawesiTengah : Kaili , Tomini , Toli-Toli ,Buol , Kulawi , Balantak , Banggai ,Lore
26. Sulawesi Utara : Bolaang-Mongondow ,Minahasa , Sangir , Talaud , Siau , Bantik
27. Gorontalo : Gorontalo
28. Maluku : Ambon, Kei , Tanimbar , Seram , Saparua, Aru, Kisar
29. Maluku Utara : Ternate, Morotai, Sula, taliabu, Bacan, Galela
30. Papua Barat : Waigeo, Misool, Salawati, Bintuni, Bacanca
31. Papua Tengah : Yapen, Biak, Mamika, Numfoor
32. Papua Timur : Sentani, Asmat, Dani, Senggi

Sikap Menghormati Keragaman Suku Bangsa Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan
bangsa kita yang mengungkapkan persatuan dan kesatuan yang berasal dari keanekaragaman.
Walaupun kita terdiri atas berbagai suku yang beranekaragam budaya daerah, namun kita tetap
satu bangsa Indonesia, memiliki bahasa dan tanah air yang sama, yaitu bahasa Indonesia dan
tanah air Indonesia. Begitu juga bendera kebangsaan merah putih sebagai lambang identitas
bangsa dan kita bersatu padu di bawah falsafah dan dasar negara Pancasila.

Kita sebagai bangsa Indonesia harus bersatu padu agar manjadi satu kesatuan yang bulat dan
utuh. Untuk dapat bersatu kita harus memiliki pedoman yang dapat menyeragamkan
pandangan kita dan tingkah laku kita dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, akan
terjadi persamaan langkah dan tingkah laku bangsa Indonesia. Pedoman tersebut adalah
Pancasila, kita harus dapat meningkatkan rasa persaudaraan dengan berbagai suku bangsa di
Indonesia.

Membiasakan bersahabat dan saling membantu dengan sesama warga yang ada di lingkungan
kita, seperti gotong royong akan dapat memudahkan tercapainya persatuan dan kesatuan
bangsa. Bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa, dan sehati
dalam kekuatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan
wilayah.
Dalam mengembangkan sikap menghormati terhadap keragaman suku bangsa, dapat terlihat
dari sifat dan sikap dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. kehidupan bermasyarakat tercipta kerukunan seperti halnya dalam sebuah keluarga.


2. antara warga masyarakat terdapat semangat tolong menolong, kerjasama untuk
menyelesaikan suatu masalah, dan kerjasama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
3. dalam menyelesaikan urusan bersama selalu diusahakan dengan melalui musyawarah.
4. terdapat kesadaran dan sikap yang mengutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.

Sikap dan keadaan seperti tersebut di atas harus dijunjung tinggi serta dilestarikan. Untuk lebih
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, kita dapat melaksanakan pertukaran kesenian
daerah dari seluruh pelosok tanah air. Dengan adanya kegiatan pertukaran kesenian daerah
tersebut dan memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia, antara lain:

1. dapat saling pengertiaan antarsuku bangsa


2. dapat lebih mudah mencapai persatuan dan kesatuan
3. dapat mengurangi prasangka antar suku
4. dapat menimbulkan rasa kecintaan terhadap tanah air dan bangsa
5. Keanekaragaman Budaya di Indonesia
Masyarakat Indonesia terdiri atas bermacam-macam suku bangsa. Di Indonesia terdapat kurang
lebih 300 suku bangsa. Setiap suku bangsa hidup dalam kelompok masyarakat yang mempunyai
kebudayaan berbeda-beda satu sama lain.

KEANEKARAGAMAN BAHASA

Indonesia merupakan suatu negara yang berlandaskan kepada Pancasila dan Undang-Undang
Dasar. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia. Pancasila mempunyai beberapa fungsi salah satunya adalah sebagai
identitas negara. Sebagai contoh Indonesia mempunyai beragam-macam suku, adat, bahasa dan
budaya. Indonesia masih dapat berkomunikasi dengan cara menghargai adat, bahasa dan suku
yang ada. Selain menghargai, masyarakat Indonesia juga dapat menggunakan bahasa Nasional
yang ada untuk saling bisa mengerti satu sama lain.

Untuk berkomunikasi masyarakat Indonesia juga bisa mempelajari ragam bahasa yang digunakan
suku tersebut. Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda menurut
topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, lawan bicara, dan orang yang dibicarakan,
serta menurut media pembicaraan. Dengan adanya perbedaan atau ragam bahasa di Indonesia
masyarakat Indonesia masih bisa menjadi negara dengan rasa persatuan yang tinggi.

Setiap daerah pasti memiliki suatu bahasa masing-masing di suku tersebut. Bahasa daerah adalah
suatu bahasa yang dituturkan di suatu wilayah dalam sebuah negara kebangsaan pada suatu daerah
kecil, negara bagian federal, provinsi, atau daerah yang lebih luas. Selain memiliki pulau yang banyak
ternyata Indonesia juga meiliki bahasa yang banyak pula. Dalam satu provinsi, Indonesia bisa saja
memiliki bahasa lebih dari 10. Contohnya pulau Sumatera. Pulau tersebut memiliki bahasa terbanyak
di Indonesia. Dari yang tercatat, pulau Sumatera memiliki 21 bahasa daerah yang digunakan oleh
masyarakat Sumatera. Salah satu bahasa yang ada di pulau Sumatera adalah Bahasa Batak,
Minangkabau, Aceh dan Lampung.

Sesuatu akan terjadi apabila ada sesuatu yang memulainya atau menciptakannya terlebih dahulu.
Bahasa daerah juga mempunyai beberapa faktor yang membuat bahasa daerah itu sendiri timbul di
Indonesia. Faktor pertama adalah budaya. Setiap negara di Indonesia pasti memiliki perbedaan
kultur atau juga daerah hidup di willayah yang berbeda seperti Sumatera dan Papua. Selanjutnya
adalah faktor sejarah. Setiap daerah pasti memiliki kebiasaan dan bahasa yang berbeda-beda yang
sudah dibawakan oleh nenek moyang. Perbedaan tersebut terbawa hingga ekarang dan menjadikan
bahasa tersebut tetap tumbuh dan terjaga.

Yang terakhir adalah faktor perbedaan demografi. Setiap daerah memiliki dataran yang berbeda
seperti wilayah di daerah pantai, pegunungan yang biasanya cenderung mengunakan bahasa yang
singkat jelas dan dengan intonasi volume suara yang besar. Berbeda dengan pada pemukiman padat
penduduk yang menggunakan bahasa lisan yang panjang lebar dikarenakan lokasinya yang saling
berdekatan dengan intonasi volume suara yang kecil. Seperti Sumatera dan Jawa. Apabila kita
bandingkan bahasa dari kedua pulau tersebut maka perbedaan bahasa di Indonesia akan terlihat
jelas di mata kita. Sumatera, memiliki volume serta intonasi yang sangat kuat dan itu sangat berbeda
jauh dari bahasa daerah yang ada di Jawa.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ragam bahasa itu merupakan suatu perbedaan bahasa
yang ada di Indonesia dengan banyak variasi dari bulai bahasa dan intonasi serta volume bahasa itu
sendiri. Ragam bahasa juga mempunyai beberapa faktor yang mengakibatkan bahasa itu timbul
dalam suatu masyarakat yang tetap terjaga sampai sekarang ini. Maka dari itu, sebagai warga negara
yang mempunyai rasa persatuan yang tinggi kita harus menjanga ragam bahasa tersebut agar
menjadikan ragam bahasa tersebut tetap timbul dalam suatu daerah. Tidak hanya bahasa, kita juga
harus tetap melestarikan adat, suku dan budaya yang ada di Indonesia.

Menurut jumlah penuturnya, bahasa yang terbanyak digunakan di Indonesia adalah:


1. Bahasa Jawa
2. Bahasa Indonesia
3. Bahasa Sunda
4. Bahasa Madura
5. Bahasa Batak
6. Bahasa Minangkabau
7. Bahasa Bugis
8. Bahasa Aceh
9. Bahasa Bali
10. Bahasa Melayu
11. Bahasa Banjar
12. Bahasa Poso-Pamona

KEANEKARAGAMAN SENI
Dalam setiap harinya secara sadar maupun tidak sadar apapun yang kita lakukan dan kerjakan
hampir seluruhnya berkaitan dengan seni. Cara kita memandang dan mengerjakan sesuatu hal
juga merupakan seni karena setiap kita memiliki selera, pandangan, pendapat sendiri
tergantung cara pandang kita masing-masing dalam mengambil kesimpulan. Seni sendiri
mempunyai cakupan yang cukup luas yang tidak dapat dibatasi oleh suatu penjelasan yang
harafiah. Namun secara garis besar seni merupakan ekspresi yang diciptakan manusia dan
memiliki unsur keindahan atau unsur estetika yang dapat dituangkan menjadi suatu karya.
Dimana karya tersebut dapat dinikmati oleh kelima panca indera dan dapat mempengaruhi
perasaaan seseorang terhadap hal tersebut.

Terdapat 5 jenis seni yang tersebar di seluruh Indonesia dan macam-macamnya dikenal sebagai
kesenian daerah dimana karya-karyanya diakui oleh negara dan menjadi harta kebanggaan
negeri kita. Seni terdiri dari 5 jenis, yaitu seni tari, seni rupa, seni musik, seni teater, dan seni
sastra. Kali ini kita akan melihat contoh-contoh 5 jenis seni itu ke dalam macam-macam
kesenian daerah yang tersebar di indonesia.

Macam-Macam Kesenian Daerah :

1. Seni Tari

Seni tari adalah senior yang menggunakan gerakan tubuh berirama yang dilakukan di tempat
dan waktu tertentu untuk keperluan mengungkapkan perasaan, maksud danpikiran. Tarian
merupakan perpaduan dari beberapa unsur yaitu raga, irama, dan rasa.
Berikut contoh seni tari di Indonesia :

 Tari Tradisional Serimpi


Tari serimpi merupakan tari tradisional yang menjadi identitas bagi daerah Yogyakarta dalam
bidang seni gerak.
 Tari tradisional ronggeng bugis
Tari tradisional ini berasal dari daerah Cirebon dimana tarian ini bersifat komedi dan
bertujuan untuk menghibur para penikmat seni.
 Tari tradisional Pendet
Tari Pendet merupakan tarian yang tidak asing lagi bagi setiap turis baik dari lokal maupun
dari manca negara. Kesenian daerah Bali ini ditarikan oleh beberapa remaja putri yang akan
membawa mangkok perak berisi bunga-bunga. Pada akhir acara, bunga-bunga ini akan
ditaburkan ke arah penonton sebagai ucapan selamat datang.

2. Seni Rupa

Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap
mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep titik, garis,
bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.

Berikut contoh seni rupa di Indonesia :

 Batik
Batik merupakan kain yang dihias menggunakan canting atau printing. Teknik membatik
menjadi cirikhas dari salah satu dari macam-macam kesenian daerah di Indonesia. Batik yang
paling terkenal saat ini adalah batik Solo dan batik Pekalongan. Cirikhas batik ini adalah
adanya motif atau ukiran-ukiran yang khas pada sebuah kain.
 Tenun
Tenun juga merupakan salah satu kesenian Indonesia yang terkenal. Hanya saja menenun
memiliki tingkat kerumitan yang cukup tinggi. Sehingga biasanya hanya orang-orang yang
terlatih yang dapat menenun. Ciri khas dari tenun adalah adanya sebuah alat yang dipakai
dan terlihat seperti memilin-milin benang dan akhirnya akan menciptakan suatu motif. Hasil
tenun ini tergolong memiliki nilai yang cukup tinggi karena kerumitan dalam membuatnya.
 Lukisan Badai Pasti Berlalu
Lukisan ini merupakan karya dari Affandi yang bermakna seseorang yang ingin mengarungi
kehidupan. Makna tersebut juga tergambar dalam lukisannya yang terdapat perahu dan
matahari. Lukisan dari affandi ini memang memiliki cirikhas yang abstrak namun memiliki
makna dalam yang ada di setiap lukisannya.
 Lukisan Penari dari Bali
Rustamadji adalah salah satu tokoh terkenal di bidang macam-macam kesenian di Indonesia
khususnya seni rupa. Rustamadji adalah maestro asal Jawa Tengah yang sudah banyak sekali
menghasilkan lukisan, salah satunya adalah lukisan Penarii di Bali yang menggambarkan
keindahan seorang penari Bali yang dimiliki oleh Indonesia.
3. Seni Musik

Seni musik adalah pengelompokkan musik ke arah klasik dan sejenisnya yang dinilai tingkat
nilai sejarahnya selain dari nilai seni itu sendiri.

Seni musik adalah cabang seni yang menggunakan media bunyi sebagai sarana pengungkapan
ekspresi senimannya. Menurut para ahli sejarah, kata musik berasal dari sekumpulan nama
dewi kesenian bangsa Yunani Purba, yaitu musae.

Seni musik juga berarti bidang seni yang berhubungan dengan alat musik dan irama yang keluar
dari alat musik itu. Seni musik berarti berkaitan dengan suara irama atau nada. Seni musik
biasanya berhubungan perasaan seseorang. Unsur lain yang ada dalam musik adalah ritme.
Adalah susunan hentakan yang teratur.

Berikut contoh seni musik di Indonesia :

 Musik Sasando Gong


Musik tradisional ini berasal dari Nusa Tenggara Timur yang berada di Pulau Rote .
Musik ini dihasilkan dari permainan alat musik yang bernama Sasando. Musik ini
dimainkan saat upacara penyambutan tamu dan sebagai hiburan saat ada acara-acara
yang dibuat oleh masyarakat setempat. Sasando ini mirip seperti kecapi yang dimainkan
dengan cara dipetik dengan suara yang sangat khas.
 Musik Tabuh Salimpat
Lampung merupakan pemilik dari musik Tabuh Salimpat ini. Musik ini memiliki ciri
khas dengan musiknya yang penuh tabuhan dan petikan. Dalam permainan musik ini,
alat musik yang menonjol adalah kerenceng dan gambus lunik. Musik ini dahulu
dimainkan saat upacara adat, pengiring tari dan digunakan sebagai bentuk komunikasi
yang dikemas dalam bentuk lagu yang bersahut-sahutan.
 Musik Senandung Jolo
Senandung Jolo merupakan salah satu dari macam-macam kesenian daerah yang berada
di daerah Jambi yang terletak di Muara Sabak. Musik ini dimainkan saat acara
manunggal padi, yang merupakan acara turun sawah untuk menanam padi di sawah.
Alat musik kulintang kayu, biola, gendang dan gong lah yang bereperan sebagai
pengiringnya. Manunggal padi ini menggambarkan isi hati anak muda-mudi melalui
pantun yang disampaikan secara bergantian diiringi oleh musik senandung jolo ini.
 Musik tradisional Laras Madya dan Santi Swara
Di daerah pinggiran Jawa Tengah, musik laras madya dan santi swara terkenal dengan
kemiripan musiknya yang jika dipadu padankan membuat musik ini menjadi sangat
harmonis. Padu padan dari rebana, gendang, kemanak dan bogem ini menghasilkan
musik yang berciri khas seperti koor tembangan. Musik ini dipakai sebagai musik
khusus untuk mengiringi sholawatan.

4. Seni Teater

Seni teater adalah salah satu jenis kesenian berupa pertunjukan drama yang dipentaskan di atas
panggung. Secara spesifik, seni teater adalah sebuah seni drama yang menampilkan perilaku
manusia dengan gerak, tari, dan nyanyian yang disajikan lengkap dengan dialog dan akting para
pemainnya. Kata teater diambil dari bahasa Yunani, theatron, yang artinya tempat atau gedung
pertunjukan.
Berikut contoh seni teater di Indonesia :

 Sanghyang
Sanghyang merupakan salah satu macam kesenian daerah dalam bidang teater dan
dipadu padankan dengan tarian. Kesenian teater ini berasal dari daerah pulau Bali.
Sanghyang tidak hanya menjadi sebuah seni teater tetapi juga menjadi tradisi yang
memiliki makna khusus. Sanghyang ini ditarikan secara religius dalam acara yang
khusus untuk menolak bahaya, bencana dan penyakit. Ciri khas dari seni teater ini
adalah memasukan unsur magis di dalamnya. Saat acara ini berlangsung biasanya akan
banyak yang mengalami kesurupan karena dimasuki oleh roh-roh seperti bidadari
kahyangan sampai binatang yang bisa merusak seperti monyet, babi hutan dan lain
sebagainya.
 Lenong
Kesenian lenong ini sudah sangat dikenal sebagai kesenian yang lahir dari daerah asal
Betawi. Lenong memiliki cirikhas berupa penggunaan bahasa yang kental dengan logat
Betawi serta diisi dengan banyolan dan cerita komedi yang akan menghibur para
penonton.
 Reog
Reog merupakan kesenian daerah yang berasal dari Ponorogo. Dalam pertunjukan reog,
tidak terdapat dialog yang dilafalkan oleh para pemainnya. Namun reog tetap dapat
dikategorikan sebagai seni teater yang ada di Indonesia. Reog memiliki cirikhas yang
sangat mudah untuk dikenali. Saat pertunjukan reog, para pemainnya akan
menggunakan topeng yang besar dan tinggi menyerupai wajah singa. Ketika
pertunjukan telah mencapai puncak, unsur magis pun tidak dapat terelakan dan dapat
membuat pemainnya mengalami kesurupan.
 Ketoprak
Kesenian ketoprak ini sudah ada sejak tahun 1925 dan sangat berkembang di daerah
Yogyakarta. Teater tradisional ini biasanya akan memainkan skenario tentang kisah-
kisah kerajaan-kerajaan kuno. Teater ketoprak ini memiliki ciri khas berupa drama yang
diiringi musik menggunakan gendang, kenong, seruling, dan lain-lain.

5. Seni Sastra

Seni sastra yang merupakan sebuah seni yang menjadikan bahasa sebagai media, dapat
diartikan sebagai cabang seni yang didalamnya berisi segala sesuatu baik lisan maupun tulisan
yang mengandung unsur keindahan, seni, imajinatif dari hasil karya seseorang yang hasilnya
bisa dinikmati karena memiliki faktor keunggulan dan artistik. Dalam seni sastra selain kita
mengenal adanya unsur-unsur seni sastra, seni satra juga memiliki beberapa jenis
pengelompokan cabang seninya tersendiri.

Awalnya sastra hanya dikelompokkan menjadi satu jenis saja yakni cerita. Namun seiring
dengan berkembangnya seni sastra, muncul beberapa jenis baru. Bahkan pengertian seni sastra
juga mulai ditentukan definisinya, supaya jelas batas mana seni sastra dan mana yang bukan.
Nah, di bawah ini pengertian seni sastra dibahas satu per satu. Berikut merupakan jenis-jenis
dari seni sastra.
Dilihat dari bentuknya jenis-jenis seni sastra terdiri dari 4 bentuk, yaitu:

1. Prosa

Prosa merupakan bentuk seni sastra yang diuraikan dengan menggunkan bahasa yang bebas
dan cenderung tidak terikat oleh irama, diksi, rima, kemerduan bunyi atau kaidah serta
pedoman kesusastraan lainnya. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan
suatu fakta atau ide. Karenaya prosa bisa digunakan untuk surat kabar, majalah, novel,
ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya. Prosa dibagi kedalam empat jenis yaitu
prosa naratif, prosa deskiptif, prosa eksposisi, dan prosa argumentatif.

Bentuk dari prosa sendiri memiliki dua macam, yaitu roman dan novel. Roman adalah cerita
yang mengisahkan seorang tokoh secara keseluruhan dari lahir sampai akhir hayatnya,
sedangkan novel hanya mengisahkan sebagian kehidupan tokoh yang mengubah nasibnya.

2. Puisi

Puisi adalah sebuah karya sastra yang diuraikan menggunakan diksi atau kata-kata pilihan,
dicirikan dengan pembahasan yang padat namun indah, biasanya karya puisi secara tidak
langsung dapat menimbulkan kecenderungan dari seseorang untuk mempertajam kesadaranya
melalui bahasa yang memiliki irama dan makna khusus. Contoh dari puisi yaitu seperti sajak,
pantun, balada.

Unsur instrinsik puisi diantaranya :

 Diksi yaitu kata-kata yang dipilih seorang penyair dalam menciptakan puisi. Kata-kata
tersebut tentu kata yang mengungkapkan keindahan dan perasaan.
 Imaji yaitu upaya penyair dalam membangkitkan daya imajinasi/khayal pembaca
tentang peristiwa atau perasaan yang dialami penyair sehingga pembaca ikut
merasakannya.
 Majas yaitu pengungkapan bahasa yang dipilih penyair untuk memperjelas maksud.
Mengungkapkan dengan gambaran/kiasan, membuat kesegaran, dan menimbulkan
kejelasan perasaan.
 Rima yaitu persamaan bunyi dalam puisi yang berguna untuk memperjelas maksud dan
menimbulkan keputusan.
 Irama yaitu pergantian naik-turun, panjang-pendek pengucapan bahasa puisi secara
teratur.

Unsur ekstrinsik puisi diantaranya :

Contoh: Pendidikan pengarang, sejarah pengarang, agama pengarang, dan latar belakang
pengarang.

Teknik membaca puisi diantaranya :

 Ucapan dan gerakan wajar. tidak harus dibuat-buat.


 Pengucapan harus jelas.
 Syarat membaca puisi yang baik diantaranya :
 Memahami isi puisi.
 Artikulasi dan intonasi tepat.
 Memberi jeda tekanan pada kata-kata yang penting.
 Mengeja kata-kata dengan jelas disertai mimik yang sesuai apa yang disampaikan.

3. Drama

Drama adalah bentuk sastra yang dilukiskan dengan menggunakan bahasa yang bebas dan
panjang, serta disajikan menggunkan dialog atau monolog. drama ada dua pengertian, yaitu
drama dalam bentuk naskah atau drama yang dipentaskan.

4. Dongeng

Dongeng ini merupakan sebuah karya sastra lama di mana di dalamnya memuat cerita yang
cenderung berupa fiksi atau khayalan yang luar biasa. Masyarakat menganggap bahwa cerita
dongeng ini tidak benar-benar terjadi. Sedangkan asal dongeng sendiri di sampaikan secara
turun temurun oleh nenek moyang sebagai sebuah cerita rakyat tradisional.

5. Hikayat

Untuk hikayat biasanya merupakan karya sastra yang berbentuk prosa. Di dalamnya bisa berisi
cerita, kisah maupun dongeng. Akan tetapi, hikayat ini mayoritas menggunakan bahasa melayu
yang mungkin cukup sulit di pahami apalagi bagi orang awam. Biasanya hikayat di bacakan
dalam rangka menjadi sebuah hiburan.

Itulah beberapa jenis karya sastra yang cukup populer. Nah, jika Anda senang bermain kata
dengan kemampuan menulis yang baik, kini Anda pun bisa mulai mencoba membuat salah
satunya. Di antara beberapa jenis di atas, biasanya yang paling banyak di gemari dan di buat
adalah bentuk puisi yang memang menarik.

Berikut contoh seni sastra di Indonesia :

 Dongeng Timun Mas


Dongeng merupakan salah satu kekayaan Indonesia yang dibuat sebagai hasil karya seni
sastra. Dongeng ini menceritakan tentang seorang janda yang mendapatkan anak dari
biji mentimun yang diberi nama Timun Mas dari seorang raksasa. Raksasa ini bernama
buto ijo dan akan diambil kembali di umur si anak yang ke-17 . Dongeng ini
menceritakan bagaimana kisah perjalanan Timun Mas melawan buto ijo. Ciri khas dari
dongeng ini adalah seorang anak yang diberi 3 macam bekal untuk melawan buto ijo
dan seorang raksasa yang berwarna hijau serta tinggi besar.
 Dongeng si Kancil dan Buaya
Dongeng ini menceritakan tentang kecerdikan seekor kancil yang berhasil lepas dari
ancaman buaya yang ingin memangsanya. Namun karena kecerdikan kancil ini, akhirnya
buaya hanya di jadikan sebagai sarana untuk si kancil menyeberang sungai. Ciri khas
dongeng ini adalah terdapat dua tokoh binatang yaitu kancil yang cerdik dan buaya yang
serakah di pinggir sungai.
 Puisi Mata Hitam
WS. Rendra merupakan salah satu tokoh Indonesia yang melestarikan kesenian di
bidang karya sastra berupa puisi. Puisi mata hitam merupakan salah satu karyanya yang
meneritakan tentang mata yang memancarkan rasa rindu yang teramat dalam akan
kenangan-kenangan masa lalu. Puisi ini memiliki ciri khas yang puitis dan
menggambarkan tentang perasaan seseorang.
 Puisi Aku Berada Kembali
Puisi ini dikarang oleh Chairil Anwar mengenai perkembangan teknologi yang
mempengaruhi kehidupan masyarakat pinggir pantai. Banyaknya kilang-kilang minyak
yang didirikan, kapal pengeruk ikan yang membuat para nelayan pinggir pantai kalah
oleh mesin-mesin tersebut dalam mendapatkan ikan. Si penulis menceritakan bahwa
suasana yang ia rasakan tidak sama seperti saat dulu ia berada di tempat itu. Ciri khas
puisi ini adalah adanya makna tersirat berupa penilaian dan kritikan tentang keadaan di
zaman itu.

KEBERAGAMAN AGAMA DAN KEPERCAYAAN

Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan
Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan antar manusia dan
lingkungannya

6 Agama di Indonesia :

 Agama Islam

Nama Kitab Suci : Al-Qur’an


Nama Pembawa : Nabi Muhammad SAW
Permulaan : Sekitar 1400 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Masjid
Hari Besar Keagamaan : Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Tahun Baru Hijrah, Isra’ Mi’raj

 Agama Kristen Protestan

Nama Kitab Suci : Alkitab


Nama Pembawa : Yesus Kristus
Permulaan : Sekitar 2000 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Gereja
Hari Besar Keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih

 Agama Katolik

Nama Kitab Suci : Alkitab


Nama Pembawa : Yesus Kristus
Permulaan : Sekitar 2000 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Gereja
Hari Besar Keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih
 Agama Hindu

Nama Kitab Suci : Weda


Nama Pembawa : –
Permulaan : Sekitar 3000 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Pura
Hari Besar Keagamaan : Hari Nyepi, Hari Saraswati, Hari Pagerwesi

 Agama Buddha

Nama Kitab Suci : Tri Pitaka


Nama Pembawa : Siddharta Gautama
Permulaan : Sekitar 2500 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Vihara
Hari Besar Keagamaan : Hari Waisak, Hari Asadha, Hari Kathina

 Agama Kong Hu Cu

Nama Kitab Suci : Si Shu Wu Ching


Nama Pembawa : Kong Hu Cu
Permulaan : Sekitar 2500 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Li Tang / Klenteng
Hari Besar Keagamaan : Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh

Anda mungkin juga menyukai