Anda di halaman 1dari 15

A.

Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi keberagaman suku, agama, ras dan antargolongan dalam bingkai


Bhinneka Tunggal Ika

B. Materi Pembelajaran

Keberagaman Suku, Agama, Ras dan Antargolongan dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, terdiri atas 34 provinsi dengan ribuan pulau yang ada di
dalamnya. Luas wilayah negara berpengaruh terhadap banyaknya keberagaman yang dimiliki bangsa
Indonesia. Keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan
dalam berbagai bidang. 

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk, yaitu masyarakat yang memiliki berbagai
keberagaman. Keberagaman masyarakat Indonesia berupa keberagaman suku bangsa, budaya, ras,
agama, kepercayaan, dan antargolongan. 

Faktor penyebab keberagaman yaitu :


1. Letak strategis wilayah Indonesia, yaitu diantara dua Samudra Pasifik dan Samudra
2. Indonesia, serta dua benua Asia dan Australia mengakibatkan wilayah Indonesia menjadi
jalur perdagangan internasional, yang tidak hanya membawa komoditas dagang, tetapi juga
pengaruh kebudayaan mereka terhadap budaya Indonesia
3. Kondisi negara kepulauan, Negara Indonesia terdiri atas ribuan pulau yang terpisah-pisah.
Keadaan ini menghambat hubungan antarmasyarakat dari pulau yang berbeda. Setiap
masyarakat di kepulauan mengembangkan budaya masing-masing, sesuai dengan tingkat
kemajuan dan lingkungannya
4. Perbedaan kondisi alam, Masyarakat di daerah pantai berbeda dengan masyarakat
pegunungan, seperti perbedaan bentuk rumah, mata pencaharian, makanan pokok, pakaian,
kesenian, bahkan kepercayaan
5. Keadaan transportasi dan komunikasi, Kemajuan sarana transportasi dan komunikasi
membawa masyarakat mudah berhubungan dengan masyarakat lain, meskipun jarak dan
kondisi alam yang sulit
6. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan, Ada masyarakat yang mudah menerima orang
asing atau budaya lain, seperti masyarakat perkotaan. Ada juga sebagian masyarakat tetap
bertahan pada budaya sendiri

Kepulauan mengandung makna banyaknya pulau-pulau, sedangkan kenusantaraan menyangkut


keseluruhan lingkup konektivitas perairan dan daratan antar pulau dalam kepulauan tersebut.
Pembangunan harus ditempatkan dalam konteks satu kesatuan pulau yang saling terhubung satu sama
lain.

Suku bangsa atau etnik adalah sekelompok manusia yang memiliki kesatuan budaya dan terikat oleh
kesadaran dan identitas tersebut. Kesadaran dan identitas dikuatkan oleh kesatuan bahasa. Ciri-ciri
yang membedakan suku bangsa satu dengan lainnya, yaitu bahasa daerah, adat istiadat, sistem
kekerabatan, kesenian daerah, dan tempat asal. di Indonesia terdapat 1.128 suku bangsa. 

Keberagaman Agama dan Kepercayaan : Ajaran agama Hindu dan Budha dibawa oleh bangsa India
yang sudah lama berdagang dengan Indonesia. Ajaran agama Islam dibawa oleh pedagang Gujarat
dan Parsi sekitar abad ke13. Kedatangan bangsa Eropa membawa ajaran agama Kristen dan Katolik,
sedangkan pedagang dari Cina menganut agama Kong Hu Chu. 

Berbagai ajaran agama diterima oleh bangsa Indonesia karena masyarakat sudah mengenal
kepercayaan seperti animisme dan dinamisme. Agama mengajarkan kepada umatnya agar berbuat
baik dan benar. Melakukan kebaikan dan menegakkan kebenaran adalah perintah Tuhan yang wajib
dilaksanakan.

Kesadaran beragama merupakan perwujudan keyakinan manusia terhadap keberadaan Tuhan Yang
Maha Esa. Sebagai pelajar, wajib mempunyai sikap taat dalam beragama, yaitu dengan menjalankan
segala perintah ajaran agama dan menjauhi semua larangan agama yang dianutnya.

Ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik dan garis keturunan. Setiap manusia memiliki
perbedaan ras dengan manusia lainnya karena adanya perbedaan ciri- ciri fisik, seperti warna kulit,
warna dan bentuk rambut, bentuk muka, ukuran badan, bentuk badan, bentuk dan warna mata, dan ciri
fisik yang lain.

Ras masyarakat Indonesia yaitu :


1. Ras Malayan – Mongoloid yang ada di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan
Sulawesi
2. Ras Melanesoid yang ada di Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur
3. Ras Asiatic Mongoloid seperti orang Tionghoa, Jepang, dan Korea. Ras ini tersebar di seluruh
Indonesia
4. Ras Kaukasoid, yaitu seperti orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika.

Struktur masyarakat ditandai dengan 2 ciri atau 2 titik pandang. Pertama, secara horizontal ditandai
oleh kenyataan adanya kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa,
agama, adat istiadat, dan kedaerahan. Kedua, secara vertikal ditandai dengan adanya lapisan atas dan
lapisan bawah yang cukup tajam.

Arti penting keberagaman masyarakat Indonesia memiliki makna :


1. keberagaman merupakan kekayaan budaya bangsa yang bermanfaat baik secara ekonomi,
pengembangan pengetahuan, dan ilmu pengetahuan, serta kreativitas dan inovasi
2. Keberagaman juga memiliki potensi negatif apalagi tidak dilandasi kesadaran akan keberagaman serta
semangat persatuan dan kesatuan

Keberagaman masyarakat ditandai adanya segmentasi dalam bentuk kelompok-kelompok yang


memiliki kebudayaan yang berbeda satu sama lain. Kelompokkelompok tersebut dapat berupa
kesatuan-kesatuan sosial dan organisasi kemasyarakatan. Adanya kelas sosial dan kesatuan sosial
membentuk golongan-golongan di masyarakat. 

Adanya penggolongan dalam masyarakat dapat menyebabkan terjadinya konflik. Hal ini dapat muncul
apabila muncul perasaan etnosentrisme yang menganggap hanya kelompok atau golongannya saja
yang paling baik dan sempurna, sementera golongan lainnya dianggap banyak memiliki kekurangan.

Keberagaman bukan merupakan unsur perpecahan namun justru yang menciptakan kesatuan bangsa.
Kesatuan adalah upaya untuk mempersatukan perbedaan suku, adat istiadat, ras dan agama untuk
menjadi satu, yaitu bangsa Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan semboyan negara kita, Bhinneka
Tunggal Ika.

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika terdapat pada lambang negara Republik Indonesia, yaitu Burung
Garuda Pancasila. Di kaki Burung Garuda Pancasila mencengkram sebuah pita yang bertuliskan
Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti Berbeda-beda tetapi tetap satu.

Bhinneka Tunggal Ika mengandung makna bahwa walaupun bangsa Indonesia terdiri atas berbagai
macam suku bangsa, adat-istiadat, ras dan agama yang beraneka ragam namun keseluruhannya
merupakan suatu persatuan dan kesatuan.

Bhinneka Tunggal Ika ditemukan dalam Kitab Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad
XIV pada masa Kerajaan Majapahit. Dalam kitab tersebut Mpu Tantular menulis ”Rwaneka dhatu
winuwus Buddha Wiswa, Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan
Siwatatwa tunggal, Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.”
(Bahwa agama Buddha dan Siwa (Hindu) merupakan zat yang berbeda, tetapi nilai-nilai kebenaran
Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal. Terpecah belah, tetapi satu jua, artinya tak ada dharma yang
mendua). Ungkapan dalam bahasa Jawa Kuno tersebut, secara harfiah mengandung arti bhinneka
(beragam), tunggal (satu), ika (itu) yaitu beragam satu itu.

Berikut semboyan Bhinneka Tunggal Ika dan Keberagaman Budaya : 

Perilaku Toleran dalam Kehidupan Beragama :


1. Melaksanakan ajaran agama yang dianutnya dengan baik dan benar
2. Menghormati agama yang diyakini orang lain
3. Tidak memaksakan keyakinan agama yang dianutnya kepada orang lain
4. Toleran terhadap pelaksanaan ibadah yang dianut pemeluk agama lain.
Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Sosial Budaya:
1. Mengetahui keanekaragaman budaya Indonesia
2. Mempelajari dan menguasai salah satu seni budaya sesuai dengan minat dan kesenangannya
3. Bangga terhadap budaya Indonesia
4. menyaring budaya asing yang masuk ke Indonesia.
Keberagaman suku di Indonesia
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki beragam suku bangsa. Seperti dikutip dari situs
Indonesia.go.id, menurut sensus penduduk Badan Pusat Statistik pada 2010, ada lebih dari 300
kelompok suku bangsa di Indonesia, yang jika dirinci terdapat sekitar 1.340 suku bangsa di Indonesia.
Beberapa nama suku bangsa di Indonesia seperti, suku Jawa, Sunda, Batak, Betawi, Madura, Bugis,
Melayu dan lainnya. Lantas, apa yang menjadi penyebab keberagaman suku bangsa dan budaya di
Indonesia. Berbagai sumber menyebutkan, bahwa ada beberapa faktor yang jadi penyebab
keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia.

Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebut bahwa suku bangsa adalah kesatuan sosial yang dapat
dibedakan dari kesatuan sosial lain, berdasarkan kesadaran akan identitas perbedaan kebudayaan,
khususnya bahasa.
Sementara itu mengutip dari hasil sensus penduduk 2010 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik
atau BPS, pengertian suku bangsa dijelaskan oleh Koentjaraningrat, dalam bukunya berjudul
Pengantar Ilmu Antropologi. Menurut Koentjaraningrat suku bangsa adalah suatu golongan manusia
yang terikat oleh kesadaran dan identitas dalam kesatuan kebudayaan. Kesadaran identitas ini juga
dikuatkan biasanya dikuatkan oleh kesatuan bahasa.

Lebih lanjut, kesatuan kebudayaan sebuah suku bangsa dalam konteks etnografi juga mencakup
kesatuan komunitas yang tinggal di suatu daerah atau wilayah administratif tertentu. Dalam konteks
etnografi, unsur sejarah juga disertai guna mengetahui asal muasal suku bangsa. Suku bangsa juga
bisa diidentifikasi dengan pendekatan lokasi atau wilayah tempat tinggal kelompok suku, misalnya
suku Batak yang secara historis berasal dari Sumatera. Dari teori yang diutarakan oleh
Koentjaraningrat, bisa kita pahami bahwa suku bangsa adalah kelompok etnis yang memiliki
kesamaan budaya dan bahasa. Nama Suku Bangsa di Indonesia

Berdasarkan sensus penduduk Badan Pusat Statistik 2010 menyatakan ada sekitar 1.340 suku bangsa
di Indonesia. Meski terdapat ribuan suku bangsa, tapi Indonesia bukanlah negara dengan jumlah suku
bangsa terbanyak di dunia, melainkan Papua Nugini.

nama suku bangsa di Indonesia? Suku asal Aceh (Aceh/Achin/Akhir/Asji/A-Tse/Ureung Aceh, Alas,
Aneuk Jamee, Gayo, Gayo Lut, Gayo Luwes, Gayo Serbe Jadi, Kluet, Sigulai, Simeulue, Singkil,
Tamiang) Suku Batak (Batak Angkola, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Pakpak Dairi, Batak
Simalungun, Batak Tapanuli, Batak Toba, Dairi) Suku Nias Melayu (Melayu Asahan, Melayu Deli,
Melayu Riau, Langkat/ Melayu Langkat, Melayu Banyu Asin, Asahan, Melayu, Melayu Lahat,
Melayu semendo) Suku Minangkabau Suku asal Jambi (Jambi, Kerinci, Anak Dalam/ Anak Rimbo,
Batin, Kubu, Pindah) Suku asal Sumatera Selatan (Palembang, Daya, Enim, Gumai, Kayu Agung,
Kikim, Kisam, Komering, Lematang, Lintang, Lom, Mapur, Sekak, Meranjat, Musi Banyuasin, Musi
Sekayu, Sekayu, Ogan, Orang Sampan, Pasemah, Pedamaran, Pegagan, Rambang, Ranau, Rawas,
Saling, Semendo, Teloko, Ulu) Suku asal Lampung (Lampung, Penghulu, Abung/ Bunga Mayang/
Sembilan Marga/ Siwo Megou, Belalau, Buay Lima, Krui, Megau Pak Tulang Bawang, Melintang
Rajabasa-Peminggir MR, Nagarigung, Peminggir Semangka/ Skala Brak/ Teluk, Pepaduan, Pubian/
Pubian Telu Suku/ Pubiyan, Seibatin) Suku asal Sumatera Lainnya (Anak Laut/Laut, Akik/Akit,
Bonai, Hutan, Kuala, Rawa, Sakai, Talang Mamak, Ulu Muara Sipongi, Lubu, Pesisir, Siberut,
Siladang, Mentawai, Belom, Gumbak Cadek/Muslim Gunung Ko, Keme, Lambai/Lamuri, Lingga,
Pagai, Sawang, Mantang, Suban, Suku-suku lainnya di Sumatera, Bengkulu, Enggano, Kaur,
Lembak,Muko-Muko, Pekal, Rejang, Serawai, Bangka, Belitung, Ameng Sewang) Suku Betawi Suku
asal Banten (Banten, Badui/Baduy) Suku Sunda Suku Jawa (Jawa, Osing/Using, Tengger, Samin,
Bawean/ Boyan, Naga, Nagaring) Suku Cirebon Suku Madura Suku Bali (Bali/Bali Hindu, Bali
Majapahit, Bali Aga) Suku Sasak Suku Nusa Tenggara Barat Lain (Bima, Dompu,
Semawa/Sumbawa, Dongo, Mbojo, Kore) Suku asal Nusa Tenggara Timur (Abui, Adabe,
Alor/Belagar/Kelong/Manete/ Mauta/Seboda/Wersin, Atanfui/Atani/Atoni/ Atoni Meto/Dawan,
Babui, Bajawa, Bakifan, Barawahing, Barue, Belu, Blagar, Boti, Bunak/ Marae, Dadua, Deing, Ende,
Fataluku, Faun, Flores, Gunung-Orang Gunung, Hahak, Hawu/ Sabu, Helong, Henifeto, Kabola,
Karera, Kawei, Kedang, Kemak, Kemang, Keo, Kolana, Kramang, Krowe Muhang, Kui, Kupang,
Labala, Lamahot/ Lamholot/Lamkolot, Larantuka, Lemma, Lio, Loloan, Lomblem, Maimaa,
Manggarai, Maung, Mela, Modo, Muhang, Na Ueti, Nage/Ngada, Nagekeo, Nyama Selam, Palue,
Pantar, Rai, Riung, Rote/Roti, Sikka, Solor/Solot, To Uluuwai, Toi Anas, Tokodede, Baliaga, Bayan,
Galoli, Idate, Ilimano, Kairul, Lakalei, Makasai, Makua, Mambai, Samoro, Trunyan) Suku Dayak
(Dayak Abai, Dayak Air Durian/Dayak Air Upas/Dayak Batu Payung/Dayak Belaban/ Dayak
Kendawangan/Dayak Membulu’/Dayak Menggaling, dan suku Dayak lainnya) Suku Banjar (Banjar
Kuala/Batang Banyu/Pahuluan, Banjar) Suku asal Kalimantan Lainnya (bai/Tidung/Tingalan/Tudung,
Abal, Ahe, Anas/Toi, Apalin/Palin, Ata Kiwan, Auheng, Ayus/ Bentian/ Karau/ Lemper/ Leo
Arak/Bentian/Karau, dan suku lainnya) Suku Makassar Suku Bugis Suku Minahasa (Bantik,
Minahasa, Pasan/Ratahan, Ponosakan, Tombulu, Tonsawang, Tonsea/Tosawang, Tonteboan,
Totembuan, Toulour) Suku Gorontalo Suku asal Sulawesi lainnya (Atinggola, Suwawa, Mandar,
Babontehu, Amatoa/ Ammatowa/ Orang Kajang, Ampana, Anak Suku Seko, Aserawanua,
Babongko/Bobangko, Bada, dan suku lainnya di Sulawesi) Suku asal Maluku (Alfuru, Alune,
Amahai, Ambelau, Ambon, Aputai, Aru, Asilulu, Babar, Banda, Barakai, Bati, Batuley, Benggoi,
Bobot, Buru, Dagada, Dai, dan suku lainnya di Maluku) Suku asal Papua (Abau, Abra, Adora,
Aikwakai, Aiso, Amabai, Amanab, Amberbaken, Arandai, Arguni, Asienara, Atam, Hatam, Atori,
Baham, Banlol, Barau, Bedoanas, Biga, Buruwai, Karufa, Busami, Hattam, dan suku Papua lainnya)
Keberagaman Suku Bangsa di Indonesia Telah disebutkan di atas, ada beberapa faktor yang menjadi
penyebab keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. Apa saja faktor tersebut? 1. Beragam
Kondisi Alam Indonesia merupakan negara yang luas, dan memiliki beragam kondisi alam. Indonesia
memiliki pantai, daerah pegunungan, dataran rendah, hingga rawa-rawa. Hal tersebut secara langsung
maupun tidak langsung, menjadi salah satu faktor penyebab keberagaman suku bangsa dan budaya di
Indonesia. 2. Indonesia Sebagai Negara Kepulauan Setidaknya ada lebih dari 15 ribu pulau di seluruh
Indonesia, dan pulau yang berpenghuni tentu memiliki suku bangsa dengan kebudayaannya masing-
masing. 3. Sebagai Jalur Perdagangan Dalam peta perdagangan dunia, Indonesia memiliki letak atau
posisi yang cukup strategis, dan hal tersebut jadi faktor penyebab keberagaman suku bangsa dan
budaya di Indonesia. Mengapa demikian?

Keberagaman agama dan kepercayaan merupakan kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia.

Keberagaman agama dan kepercayaan di Indonesia diawali dengan kedatangan pedagang dari bangsa-


bangsa lain.

Keberagaman agama dan kepercayaan menjadi berkembang karena pedagang ini tidak hanya untuk
berdagang saja, melainkan juga untuk menyebarkan ajaran agama yang mereka anut.
Pedagang dari India membawa ajaran agama Hindu dan Buddha.
Pedagang Gujarat dan Parsi membawa ajaran agama Islam pada kisaran abad ke-13.
Pedagang dari Eropa membawa ajaran agama Kristen dan Katolik.
Sedangkan ajaran agama Kong Hu Chu dibawa oleh pedagang dari Cina.

Berikut ini informasi tentang agama dan kepercayaan yang berkembang dan diakui oleh
pemerintah Indonesia:
1. Agama Islam

- Nama kitab suci: Al Quran

- Nama tempat ibadah: Masjid

- Nama hari besar keagamaan: Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Tahun Baru Hijriyah, dan
Isra’ Mi’raj

- Nama upacara keagamaan: Shalat Jumat, Puasa Ramadhan, Maulid Nabi Muhammad

2. Agama Kristen
- Nama kitab suci: Al Kitab
- Nama tempat ibadah: Gereja
- Nama hari besar keagamaan: Natal, Pentakosta, Jumat Agung, Paskah, Kenaikan Isa Al Masih, dan
Wafatnya Isa Al Masih
- Nama upacara keagamaan: Paskah, Natal, dan Angkat Sidi
3. Katolik
- Nama kitab suci: Al Kitab
- Nama tempat ibadah: Gereja
- Nama hari besar keagamaan: Natal, Pentakosta, dan Paskah
- Nama upacara keagamaan: Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Suci
4. Agama Hindu
- Nama kitab suci: Weda
- Nama tempat ibadah: Pura
- Nama hari besar keagamaan: Nyepi, Galungan, Kuningan, Pagerwesi, dan Hari Saraswati
- Nama upacara keagamaan: Upacara Ngaben, Potong Gigi, Tingkeban, dan Sedekah Bumi
5. Agama Buddha
- Nama tempat ibadah: Vihara
- Nama hari besar keagamaan: Hari Kahitna, Hari Waisak, dan Hari Asadha
- Nama upacara keagamaan: Waisak
6. Agama Kong Hu Chu
- Nama kitab suci: Sishu Wujing
- Nama tempat ibadah: Li Tang atau Klenteng
- Nama hari besar keagamaan: Imlek dan Cap Go Meh
- Nama upacara keagamaan: Cap Go Meh, Cheng Beng, dan Membagikan angpao
Karena masyarakat Indonesia telah mengenal kepercayaan seperti animisme dan dinamisme, sehingga
ajaran agama yang masuk pun dapat diterima oleh mereka.

Keberagaman Ras dan Antargolongan

Ras adalah pengelompokkan untuk mengklasifikasikan manusia berdasarkan melalui ciri fenotipe (ciri
fisik) dan asal usul secara geografis. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki
keragaman ras yang tersebar di seluruh wilayahnya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik, dan
rumpun bangsa.
Ras biasanya dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri fisik yang dimiliki seseorang, termasuk postur atau
bentuk badan, bentuk muka, bentuk hidung, warna kulit, warna mata, bentuk rambut, dan sebagainya.
Dikutip dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Paket B Setara SMP/MTs yang
diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, seorang ahli bernama A.L Krober
mengelompokkan ras manusia di dunia menjadi 4 ras, yaitu:
 Ras Mongoloid, ras yang memiliki ciri-ciri rambut hitam lurus, tubuh kecil, kulit sawo matang, mata
sipit, hidung pesek, dan sebagainya.
 Ras Negroid, ras yang bercirikan kulit coklat hingga hitam, hidung lebar dan rata, rambut cenderung
ikal dan keriting, dan lain-lain.
 Ras Kaukasoid, ras yang mempunyai ciri-ciri seperti bertubuh besar, berkulit putih, berhidung
mancung, rambut dan matanya biasanya berwarna terang.
 Ras Khusus, yaitu ras-ras yang tidak termasuk ke dalam tiga kelompok sebelumnya. Seperti
Polynesian, Veddoid, Bushman, dan sebagainya.

Keragaman ras di Indonesia disebabkan oleh beberapa hal, seperti sejarah Indonesia sebagai negara
yang pernah dijajah oleh beberapa bangsa asing dan letak geografis Indonesia yang strategis.
Berikut ragam ras di Indonesia yang tersebar di seluruh penjurunya.
1. Malaya-Mongoloid
Ras paling umum di Indonesia adalah ras Mongoloid, khususnya Malaya-Mongoloid. Ras ini bisa
temukan di pulau Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi.
2. Melanesoid
Ras Melanesoid adalah sub-ras Negroid yang memiliki ciri-ciri berkulit coklat hingga hitam, tubuh
relatif kecil, berambut ikal. Di Indonesia, ras ini mendiami wilayah Indonesia Timur, seperti daerah
Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur.
3. Asiatic-Mongloid
Ras Asiatic adalah ras turunan dari Mongoloid. Ras ini bisa kita lihat dari orang-orang Tionghoa,
Jepang, dan Korea, tersebar seluruh wilayah Indonesia.

5. Kaukasoid

Indonesia merupakan negara yang pernah dijajah oleh bangsa Eropa. Tak heran, negara ini
memiliki orang-orang yang memiliki ras Kaukasoid.
Tak hanya itu, ras ini bisa kita temukan dengan melihat orang-orang Timur Tengah, Australia,
Eropa, dan Amerika, juga ada dalam masyarakat Indonesia.
Itulah beragam ras yang tersebar di Indonesia. Meskipun memiliki berbeda-beda, sudah
sepatutnya kita saling menghormati dan menghargai. Hal ini sesuai dengan semboyan negara
Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika.

ANTARGOLONGAN AGAMA
Uraian Keberagaman :

 Agama Islam.
 Agama Kristen.
 Agama Katolik.
 Agama Budha.
 Agama Hindhu.
 Agama Konghuchu.

ANTARGOLONGAN SUKU BANGSA


Uraian Keberagaman :

 Suku Jawa.
 Suku Sunda.
 Suku Bali.
 Suku Batak.
 Suku Minang.
 Suku Banjar, dsb.

ANTARGOLONGAN PEKERJAAN
Uraian Keberagaman :

 Petani.
 Dokter.
 Tentara.
 Guru.
 Wirausahawan.
 Tukang pijit.
 Peternak.
 Pekebun, dsb.

ANTARGOLONGAN HOBI
Uraian Keberagaman :

 Hobi membaca.
 Hobi memasak.
 Hobi olahraga.
 Hobi melukis.
 Hobi menyanyi, dsb.

ANTARGOLONGAN USIA
Uraian Keberagaman :

 Usia Balita (0 – 5 Tahun).


 Usia Anak-anak (5 – 11 Tahun).
 Usia Remaja (12 – 25 Tahun).
 Usia Dewasa (26 – 45 Tahun).
 Usia Lansia (46 – 65 Tahun).
 Usia Manula (> 65 Tahun).

ANTARGOLONGAN EKONOMI
Uraian Keberagaman :

 Golongan Ekonomi kelas atas (Kaya).


 Golongan ekonomi kelas menengah (Berkecukupan).
 Golongan ekonomi kelas bawah (Miskin).

ANTARGOLONGAN PENDIDIKAN
Uraian Keberagaman :

 Berpendidikan TK.
 Berpendidikan SD.
 Berpendidikan SMP.
 Berpendidikan SMA.
 Berpendidikan Perguruan Tinggi.

ANTARGOLONGAN STATUS SOSIAL


Uraian Keberagaman :

 Bangsawan.
 Pahlawan Veteran.
 Ketua RT.
 Ketua RW.

Arti penting memahami keberagaman yang ada dalam Bhinneka tunggal Ika bisa meningkatkan
ketahanan nasional sehingga bangsa Indonesia memiliki kemampuan untuk TUMBUH MENJADI
BANGSA YANG BESAR DAN KUAT (A).
» Pembahasan
Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan resmi bangsa Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika bermakna
walau berbeda-beda namun tetap satu jua. Masyarakat Indonesia memang majemuk yang berarti
datang dari beragaman latar belakang seperti suku bangsa, agama, bahasa, budaya dan lain-lain.
Walau berbeda-beda namun kita semua hidup di dalam payung yang sama yakni Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Keberagaman bangsa sesungguhnya bisa menjadi kekuatan tersendiri apabila diterima dengan baik.
Keberagaman bisa menjadi jalan untuk saling melengkapi kekurangan dan saling menguatkan.
Dengan demikian, keberagaman sebenarnya bisa menjadi modal dalam meningkatkan ketahanan
nasional sehingga bangsa Indonesia pun bisa terus tumbuh sejalan waktu menjadi bangsa yang tak
hanya besar namun juga kuat.
Dalam mengembangkan sikap menghormati terhadap keragaman suku bangsa, dapat terlihat dari sifat
dan siksp dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah sebagai berikut.
a. kehidupan bermasyarakat tercipta kerukunan seperti halnya dalam sebuah keluarga.
b. antara warga masyarakat terdapat semangat tolong menolong, kerjasama untuk menyelesaikan
suatu masalah, dan kerjasama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
c. dalam menyelesaikan urusan bersama selalu diusahakan dengan melalui musyawarah.
d. terdapat kesadaran dan sikap yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan.

Sikap menghormati keanekaragaman budaya dapat kita tunjukkan dengan sikap-sikap berikut ini.
1. Menghormati kelompok lain yang menjalankan kebiasaan dan adat istiadatnya.
2. Tidak menghina hasil kebudayaan suku bangsa lain.
3. Mau menonton seni pertunjukan tradisional.
4. Mau belajar dan mengembangkan berbagai jenis seni tradisional seperti seni tari, seni musik,
dan seni pertunjukan.
5. Bangga dengan hasil kebudayaan dalam negeri

Bagaimana kita bisa bersikap menghormati keragaman ras yang ada di tanah air? Kita bisa
mengembangkan sikap berikut ini.

1. Menerima ras orang lain dalam pergaulan sehari-hari. Dalam pergaulan di masyarakat,
kita tidak membedakan antara ras yang satu dengan yang lainnya
2. Tidak menjelek-jelekkan, menghina, dan merendahkan ras orang lain. Kita, manusia yang
diciptakan Tuhan dengan harkat dan martabat yang sama.

Berikut beberapa sikap yang di kembangan dalam menghormati kelompok atau golongan yang lain.

1. Menerima golongan atau orang lain dalam pergaulan sehari-hari. Dalam pergaulan di
masyarakat, kita tidak membedakan antara golongan yang satu dengan golongan dengan
yang lainnya
2. Tidak menjelek-jelekkan, menghina, dan merendahkan golongan atau kelompok yang lain.
Kita, manusia yang diciptakan Tuhan dengan harkat dan martabat yang sama.

Berikut contoh sikap mengahargai perbedaan agama dalam kehidupan seharu-hari.


1. Berteman dengan semua orang tanpa membeda-bedakan agama, ras, suku, dan budaya.
2. Saling menghargai satu sama lain, contohnya jika ada perbedaan pendapat.
3. Apabila ada teman yang sedang kesusahan yang berbeda agama kita harus senantiasa
membantu.
4. Bekerjasama atau bergotong royong apabila tetangga akan merayakan hari kebesaran.
5. Menghormati teman, saudara, maupun tetangga yang mempunyai agama lain, tidak membeda-
bedakan satu sama lain.

Definisi Sikap Toleransi

Definisi sikap toleransi bermakna sebagai suatu kemampuan seseorang dalam bersabar serta menahan
diri terhadap berbagai hal yang tidak sejalan dengannya. Dengan hadirnya rasa toleransi ini pada diri
setiap individu maka berbagai macam konflik atau perbedaan yang ada tidak akan terjadi lagi. Makna
lain dari toleransi adalah sikap manusia untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan, baik
antarindividu maupun kelompok. Sikap ini bertujuan untuk menghadirkan perdamaian dalam
keberagaman, perlu menerapkan sikap toleransi. Secara etimologi, toleransi berasal dari bahasa
Latin, tolerare yang berarti sabar dan menahan diri. 
Dalam pemahaman terminologi, toleransi memiliki maksud sebagai sikap saling menghargai,
menghormati, menyampaikan pendapat, pandangan, kepercayaan kepada antarsesama manusia yang
bertentangan dengan diri sendiri. Sikap ini sangat diperlukan untuk dimiliki dalam kelompok bahkan
bernegara. Dengan adanya teladan untuk selalu bertoleransi, konflik dan perpecahan antarindividu
maupun kelompok tidak akan terjadi. Orang-orang bahkan menyebutkan bahwa toleransi merupakan
kunci utama dalam perdamaian yang patut dijaga. Dalam kehidupan bermasyarakat Indonesia, sikap
ini sangat diperlukan. Bangsa Indonesia memiliki keragaman budaya yang sangat banyak. Hal ini
dapat dilihat dari latar belakang perbedaan yang beragam, seperti keyakian, suku, ras, dan warna kulit.

Penerapan sikap toleransi dalam kehidupan bermasyarakat, yaitu dengan berperilaku saling


menghormati dan menghargai pendapat mengenai pemikiran orang lain yang berbeda dengan kita,
serta saling tolong-menolong antarsesama manusia tanpa memandang suku, ras, agama, dan
antargolongan. Adanya budaya toleransi dalam masyarakat dapat dimulai dari tingkat keluarga sampai
lingkungan masyarakat yang lebih luas. Sikap ini akan menciptakan keharmonisan dan perdamaian.

Secara hukum, Indonesia telah mengatur sikap toleransi di sila ketiga Pancasila. Selain
itu, toleransi beragama telah tercantumkan pada UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal
29 ayat (2) yang berbunyi:

"Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu".

Pemerintah Indonesia benar-benar bertekad dalam memberikan kebebasan penuh bagi warganya
untuk memilih agamanya masing-masing, maka sudah seharusnya tingkat toleransi kita sebagai warga
negara harus tinggi agar bisa menyesuaikan hak bebas tersebut. Selain itu, Indonesia juga menjamin
adanya pemenuhan hak dalam menjalankan agama masing-masing.

perilaku toleran terhadap keberagaman suku dan ras di Indonesia:

1. Mau bergaul dan bekerja sama dalam kegiatan yang positif dengan siapa saja meski mereka
berbeda suku dan ras.
2. Menghargai budaya dari suku lain dengan cara-cara seperti ikut mempelajari, ikut
mengapresiasi dan lain-lain.
3. Tidak menganggap suku sendiri tinggi derajatnya dan memandang rendah suku lain yang
berbeda.
4. Saling tolong menolong, saling menghormati, saling menyayangi dengan siapapun meski
berbeda suku dan ras.

Indonesia adalah bangsa dengan masyarakatnya yang majemuk. Makna kata majemuk di sini adalah
bahwa masyarakat Indonesia datang dari beragam latar belakang termasuk suku dan ras, bahasa,
agama, budaya dan lain sebagainya. Jika dipandang negatif, tentu segala perbedaan ini menjadi jurang
pemisah dan sumber konflik. Namun jika dipandang positif maka segala keberagaman yang ada justru
menjadi kekayaan tersendiri bagi bangsa Indonesia yang menjadikan ia istimewa dibanding negara
lain di dunia.
Keberagaman yang ada dalam kehidupan kita harus diterima dengan sikap yang positif sebab datang
dari Tuhan Yang Maha Esa. Manusia tak memiliki kuasa untuk mengubah keberagaman tersebut
namun manusia punya pilihan untuk hidup harmonis, aman, nyaman dan tentram di atas keberagaman
tadi.
Keragaman suku bangsa di indonesia dipengaruhi oleh…..

Jawaban:
Keragaman suku bangsa di Indonesia di pengaruhi oleh:

1. Letak strategis wilayah Indonesia


2. Kondisi negara kepulauan
3. Transportasi dan komunikasi
4. Penerimaan masyarakat terhadap kebudayaan yang baru

Sebutkan perbedaan kondisi alam masyarakat di Indonesia!

Jawaban:
Kondisi alam yang berbeda seperti daerah pantai, pegunungan, daerah subur, padang rumput,
pegunungan, dataran rendah, rawa, laut mengakibatkan perbedaan masyarakat. Juga kondisi kekayaan
alam, tanaman yang dapat tumbuh, hewan yang hidup di sekitarnya. Masyarakat di daerah pantai
berbeda dengan masyarakat pegunungan, seperti perbedaan bentuk rumah, mata pencaharian,
makanan pokok, pakaian, kesenian, bahkan kepercayaan.

Penyebab keragaman suku bangsa juga budaya di Indonesia adalah sebagai berikut:
Kondisi geografis

1. Kondisi iklim pun juga lingkungan alam yang berbeda-beda


2. Adanya pengaruh kebudayaan asing dengan corak berbeda-beda
3. Adanya kemampuan adaptasi atas pengaruh asing yang berbeda-beda

Manfaat menghormati keberagaman di sekolah dan masyarakat adalah:

1. Mempererat hubungan tali persaudaraan antarsesama siswa.


2. Tercipta kerukunan, sehingga kehidupan negara Indonesia ini aman, damai, dan tentram.
3. Menghindari timbulnya diskrimanasi atau sifat membeda-bedakan antarsesama siswa.

Jelaskan peran Pancasila dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang beragam!

Pancasila dalam kehidupan berbangsa sehari-hari, berfungsi dan berperan sebagai dasar negara
sekaligus menjadi ideologi persatuan bangsa. Pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur
penyelenggaraan ketatanegaraan yang meliputi bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan.

Fungsi dan peran Pancasila yaitu sebagai berikut:

 Jiwa bangsa Indonesia.


 Jiwa kepribadian bangsa Indonesia.
 Sumber dari segala sumber hukum.
 Perjanjian luhur bangsa.
 Pandangan hidup yang memper satukan bangsa Indonesia.
 Cita-cita dan tujuan seluruh bangsa Indonesia.
 Satu-satunya asas dalam ke hidupan berbangsa dan bernegara.
 Modal pembangunan.
BAB 5 Kerjasama dalam Berbagai Bidang Kehidupan

Persatuan dan kesatuan terwujud karena adanya kerjasama sesama masyarakat Indonesia untuk
mengusir penjajah. Persatuan berarti ”bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi
satu kebulatan yang utuh dan serasi.” Persatuan Indonesia berarti persatuan bangsa yang mendiami
wilayah negara Indonesia.

Tujuan nasional bangsa Indonesia yang ingin dicapai melalui upaya pembangunan nasional tercantum
dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea keempat, yaitu : 

1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia


2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial
Kerja sama adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan
bersama. Semangat kerja sama dalam kehidupan dimasyarakat terwujud dalam kegiatan gotong
royong.

Gotong royong adalah bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Bentuk
kerjasama atau gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dapat
nampak dalam kehidupan sosial politik, ekonomi, keamanan dan pertahanan, dan umat beragama.
Gotong royong merupakan ciri khas dan budaya masyarakat Indonesia yang didorong adanya
kesadaran bahwa : 

1. Manusia memerlukan bantuan orang lain dalam kehidupannya


2. Manusia dapat hidup secara wajar apabila bersama-sama dengan manusia lainnya
Arti penting kerja sama dalam berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara adalah
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa,
mempererat persaudaraan dan kebersamaan, mendorong timbulnya semangat gotong royong dan
kekeluargaan, menjadikan pekerjaan yang berat menjadi ringan dan cepat diselesaikan, meningkatkan
efektivitas dan efisiensi dalam bekerja.

Gotong royong yang didalamnya terdapat unsur kerja sama dapat dilaksanakan dalam berbagai
lingkungan kehidupan, yaitu kehidupan sekolah, kehidupan masyarakat, kehidupan berbangsa dan
bernegara.

Landasan kehidupan sosial politik masyarakat Indonesia adalah sila keempat Pancasila. Sila keempat
Pancasila menegaskan bahwa bangsa Indonesia akan terus memelihara dan mengembangkan
semangat bermusyawarah dalam perwakilan. Perilaku politik harus didasari nilai hikmat,
kebijaksanaan, permusyawaratan dan perwakilan. Hal itu semua merupakan bagian dari gotong
royong.
Permusyawaratan adalah suatu tata cara khas kepribadian Indonesia untuk merumuskan dan/atau
memutuskan suatu hal berdasarkan kehendak rakyat, hingga tercapai keputusan yang berdasarkan
kebulatan pendapat atau mufakat. 

Perwakilan adalah suatu sistem dalam arti tata cara (prosedur) mengusahakan turut sertanya rakyat
mengambil bagian dalam kehidupan bernegara, antara lain dilakukan dengan melalui badan-badan
perwakilan.

Mufakat sebagai hasil musyawarah akan berhasil apabila mengembangkan sikap saling menghormati
dan tidak memaksakan kehendak kepada siapa pun. Melalui musyawarah, keputusan yang dihasilkan
merupakan keputusan bersama sehingga semua pihak ikut bertanggungjawab melaksanakan
keputusan tersebut.

Dalam kehidupan ekonomi kerja sama digambarkan pada pasal 23A UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 berbunyi, ”Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur
dengan Undang Undang.”

”Pajak digunakan oleh negara untuk membiayai pembangunan nasional. Dengan demikian
pembangunan nasional untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat dibiayai dari pajak. Setiap wajib
pajak secara bergotong royong membiayai pembangunan nasional melalui pajak yang dibayarkannya.

Pasal 33 ayat 1 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan ”Perekonomian disusun
sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan”.

Hal ini berarti dalam kegiatan usaha ekonomi digunakan prinsip kerjasama, saling membantu dalam
suasana demokrasi ekonomi untuk mencapai kesejahteraan bersama secara adil.

Wujud badan usaha yang diharapkan dalam pasal 33 adalah koperasi. Sebagai badan usaha, koperasi
beranggotakan orang-orang dan badan hukum dengan berlandaskan prinsip kerja sama dan
kekeluargaan. Gotong royong dan kekeluargaan merupakan salah satu asas koperasi.

Asas kekeluargaan mencerminkan adanya kes adaran manusia untuk melaksanak an kegiatan koperasi
oleh, dari, dan untuk semua anggota di bawah kepengurusan koperasi. Kekeluargaan didasarkan rasa
kekeluargaan, seperti rasa saling menyayangi yang tinggi dan bertanggungjawab dalam
mempertahankan nilai-nilai keluarga.

Sikap kekeluargaan dalam masyarakat Indonesia bukan hanya didasarkan oleh ikatan darah.
Istilah torang samua basudara di masyarakat Manado, semboyan silih asah, asih, dan asuh dalam
masyarakat Jawa Barat merupakan contoh nilai keluargaan dipelihara dalam masyarakat. Adanya
nilai-nilai tersebut menimbulkan keakraban dan rasa dekat seperti layaknya keluarga dalam
masyarakat.
Keunggulan Koperasi dibandingkan dengan badan usaha lainnya :
1. Dasar persamaan, artinya setiap anggota dalam koperasi mempunyai hak suara yang sama
2. Persatuan, artinya setiap orang dapat diterima menjadi anggota, tanpa membedakan, agama, suku
bangsa, dan jenis kelamin
3. Pendidikan, artinya koperasi mendidik anggotanya untuk hidup sederhana, tidak boros, dan suka
menabung
4. Demokrasi ekonomi, artinya imbalan jasa yang disesuaikan dengan jasa masing- masing anggota
berdasarkan keuntungan yang diperoleh
5. Demokrasi kooperatif, artinya koperasi dibentuk oleh para anggota dijalankan oleh anggota dan
hasilnya untuk kepentingan anggota
Pasal 30 ayat (1) Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia menyatakan ”Tiap-tiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.” Selain itu,
pada pasal 27 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga menyebutkan bahwa,
”Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.”
Bela negara adalah sikap mental yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta
dalam usaha melindungi dan mempertahankan keberadaan bangsa dan negara. Bagi bangsa Indonesia,
bela negara adalah hak dan kehormatan sebagai warga negara sekaligus merupakan kewajiban hukum
yang harus dijalani oleh setiap warga negara.

Setiap warga negara harus menghindari sikap tidak terpuji seperti :


1. Fanatik sempit : sifat yang merasa diri sendiri paling benar
2. Individualis : sifat yang lebih mendahulukan kepentingan sendiri
3. Eksklusivisme : sikap selalu memisahkan diri dari kehidupan sosial di masyarakat
4. Primordialisme : perasaan kesukuan yang berlebihan

Arti penting kerja sama dalam berbagai kehidupan di negara Indonesia bagi diri sendiri, masyarakat,
bangsa dan negara yaitu : 
1. Memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa
2. Mempererat persaudaraan dan kebersamaan
3. Mendorong timbulnya semangat gotong royong dan kekeluargaan
4. Menjadikan pekerjaan yang berat menjadi ringan dan cepat di selesaikan
5. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam bekerja

Kerjasama dalam Kehidupan Sekolah :


1. Tentukan dan raih tujuan bersama
2. Berpartisipasi secara aktif menyusun dan melaksanakan aturan sekolah
3. Taati peraturan sekolah agar sekolah menjadi tertib
4. Selalu bekerjasama, Jangan memandang rendah peserta didik lain sehingga dia tidak pernah
diajak kerja sama
5. Tidak membuat masalah di kelas, misalnya peserta didik yang malas mengerjakan tugas piket
6. Saling percaya, Jika kepercayaan antar peserta didik hilang, sulit terbentuknya kerjasama
7. Saling menghargai dan memberikan penghargaan

Bentuk kerja sama dalam lingkungan masyarakat, contohnya peserta didik ikut serta dalam kegiatan
masyarakat, misalnya dalam kegiatan kerja bakti, perayaan-perayaan hari besar nasional atau
keagamaan, sanitasi, dan sebagainya.

Kerjasama dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara :


1. Warga negara bekerja sama dengan pemerintah dalam pembangunan nasional dengan
membayar pajak
2. Menyelenggarakan peringatan hari besar keagamaan dan hari besar nasional yang diatur oleh
pemerintah
3. Berperan aktif dalam mendukung pelaksanaan program-program dari pemerintah

Anda mungkin juga menyukai