Pendidikan Kewarganegaraan
Dosepem: Dr. Wawan Shokib Rondli S.Pd, M.Pd
Disusun oleh:
KELAS: 3E PGSD
NIM: 202033253
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan karena wilayahnya terdiri dari berbagai
pulau. Bahkan dua per tiga wilayah Indonesia adalah lautan sehingga NKRI disebut sebagai
negara bahari. Wilayah Indonesia terbagi menjadi 34 provinsi dan setiap provinsi terbagi
menjadi beberapa kabupaten dan kota. Setiap wilayah memiliki ciri khas tersendiri. Kondisi
letak geografis secara tidak langsung membentuk keberagaman masyarakat Indonesia.
Keberagaman wilayah dan lingkungan di Indonesia ini memiliki keindahan yang luar biasa,
seperti keindahan pesisir pantai, keindahan terumbu karang dan biota laut yang beraneka
ragam, pesawahan, hutan, perkebunan, pegunungan, padang rumput, perkotaan, dan daerah
industri. Suku bangsa atau kelompok etnik adalah kesatuan hidup manusia yang mempunyai
sistem interaksi, sistem norma yang mengatur interaksi tersebut, dan sistem kepemimpinan
tersendiri. Sampai saat ini tidak ada jumlah pasti tentang suku bangsa di Indonesia.
Antarsuku bangsa di Indonesia memiliki berbagai perbedaan dan itulah yang membentuk
keanekaragaman di Indonesia.
Indonesia adalah negara yang kaya, baik dari segi sumber daya
alam maupun keberagamannya. Ada beberapa bentuk
keberagaman di Indonesia, mulai dari keberagaman suku, keberagaman agama, keberagaman
ras, dan juga keberagaman anggota golongan.
1. Keberagaman Suku
2. Keberagaman Budaya
Indonesia adalah negara yang religius. Hal itu dibuktikan dalam sila pertama Pancasila, yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa. Kebebasan dalam beragama dijamin dalam UUD 1945 pasal 29
yang menyatakan bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan Negara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. Di Indonesia sendiri, ada enam
agama yang diakui oleh negara. Agama-agama yang diakui oleh negara adalah Islam,
Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan juga Konghucu. Keenam agama harus hidup
berdampingan di masyarakat dengan prinsip toleransi antarumat beragama.
3. Keberagaman Ras
Ras merupakan klasifikasi yang digunakan untuk mengategorikan manusia melalui ciri
fenotipe (ciri fisik) dan asal usul geografis. Asal mula keberagaman ras di Indonesia
disebabkan oleh beberapa faktor seperti bangsa asing yang singgah di Tanah Air, sejarah
penyebaran ras dunia, dan juga kondisi geografis. Ada beberapa ras yang tersebar di berbagai
wilayah di Indonesia. Ras Malayan-Mongoloid yang berada di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa
Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi. Ras Melanesoid mendiami wilayah Papua,
Maluku, dan juga Nusa Tenggara Timur. Selain itu, ada juga ras Asiatic Mongoloid yang
tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, yaitu seperti orang Tionghoa, Jepang, dan Korea.
Terakhir, ada ras Kaukasoid, yaitu orang-orang India, Timur-Tengah, Australia, Eropa, dan
Amerika.
4. Keberagaman Bahasa
Keberagaman Bahasa di Indonesia disebabkan oleh perbedaan latar belakang budaya, sejarah
dan letak geografis di wilayah Indonesia. Selain itu karena Indonesia merupakan negara
kepulauan yang terdiri dari banyak suku, provinsi serta daerah sehingga Indonesia memiliki
banyak bahasa daerah. Tidak hanya suku saja, tapi bahasa yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia juga sangat beragam, misalnya bahasa sunda, bahasa betawi, bahasa jawa, bahasa
papua dan lain-lain. Namun walaupun memiliki banyak bahasa daerah, tapi penduduk
Indonesia dipersatukan oleh bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional.
6. Keberagaman Budaya
Keberagaman budaya ini terlihat dari beraneka ragamanya jenis dan bentuk rumah adat,
upacara adat, pakaian adat, tari adat, alat musik dan lagu tradisional, senjata tradisional,
makanan khas, dan lain-lain.
a. Contoh rumah adat: rumah adat Betawi, rumah joglo, rumah gadang, rumah limas, rumah
adat bali, rumah betang, rumah panggung, rumah kebaya/Gudang dan lain-lain.
b. Contoh upacara adat: upacara adat bali (ngaben), upacara adat aceh (peusijuek), upacara
adat suku tengger (kasada), upacara adat kaltim (dahau) dan lain-lain.
c. Contoh pakaian adat: elee balang (Aceh), ulos (Sumatra utara), bundo kanduang (Sumatra
Barat), teluk belanga (kepulauan Riau), kebaya jawa (Jawa Tengah), baju pangsi (Banten)
dan lain-lain.
d. Contoh tari adat: Tari Piring (Minangkabau), Tari Jaipong (Jawa Barat), Tari Kecak
(Bali), Tari Yapong (Betawi), Tari Serimpi (Yogyakarta), Tari Tor-tor (Sumatera Utara)
dan lain-lain.
e. Contoh alat musik dan lagu tradisional: sasando (NTT), tifa (Maluku dan Papua),
gamelan (Pulau Jawa dan Bali), bangsi alas (Aceh) dan lain-lain.
f. Contoh senjata tradisional: keris (Jawa Tengah), golok (Jakarta), celurit (Pulau Madura),
dan lain-lain.
g. Contoh makanan khas daerah: rendang (Sumatera Barat), gudeg dan rawon (Yogyakarta),
papeda (Papua), soto banjar (Kalimantan Selatan), ayam betutu (Bali), kerak telur
(Jakarta) dan lain-lain.
Dalam masyarakat multikultural, keberagaman golongan bisa terjadi secara vertikal dan
horizontal. Untuk vertikal, terdapat hierarki lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam.
Contohnya seperti status sosial, pendidikan, jabatan, dan sebagainya. Secara horizontal,
biasanya anggota golongan setara dan tidak ada hierarki. Namun, hal
ini mengakibatkan banyak yang merasa anggota golongannya paling
benar sehingga merendahkan anggota golongan lainnya. Contohnya
adalah agama, idealisme, adat-istiadat, dan sebagainya.
Toleransi: dengan hidup di kelompok masyarakat yang berbeda-beda, warga negara kita
sudah terbiasa untuk hidup dalam perbedaan dan hal ini akan menguatkan rasa toleransi
dan saling menghargai kita.
Daya Tarik Wisata: beragamnya budaya dan adat di Indonesia dapat meningkatkan
rasa ketertarikan wisatawan dari luar negeri untuk berkunjung ke Indonesia dan
menikmati kekayaan budaya kita.
Identitas Bangsa: kekayaan alam dan sosial budaya Indonesia sudah menjadi identitas
bangsa kita yang akan melekat sampai kapanpun.
Dampak negatif dari keberagaman sosial budaya adalah:
Kaum mayoritas dominan: walaupun beragam pasti ada satu kelompok masyarakat
yang memiliki jumlah dan kekuatan yang lebih besar dari kelompok lain. Terkadang,
masyarakat mayoritas yang semena-mena bisa merusak karena merasa kelompoknya
adalah yang paling benar dan bisa mengganggu ketertiban.
Konflik sosial: karena keberagaman Indonesia, maka beragam juga masalah-masalah
seperti kesenjangan pembangunan, ekonomi, kesehatan, dll. Perbedaan-perbedaan yang
drastis di suatu daerah bisa memunculkan sikap iri dan memicu pertentangan.
K o n f l i k
perubahan atau solusi yang ditawarkan maka konflik fisik
antar kelompok masyarakat bisa terjadi.
Bangsa Indonesia memiliki banyak perbedaan. Akan tetapi, bangsa Indonesia juga memiliki
banyak persamaan. Dalam naskah sumpah pemuda, kita telah mengikrarkan bahwa kita
adalah satu bangsa, bangsa Indonesia. Kita mengakui bahwa kita satu tumpah darah, tumpah
darah Indonesia. Kita juga mengakui bahwa kita menjunjung tinggi bahasa persatuan, yaitu
bahasa Indonesia. Itulah 3 persamaan pokok yang dimiliki bangsa Indonesia.
Selain itu, kita juga meiliki Pancasila, UUD 1945, dan Sangsaka Merah Putih. Semua itu
adalah lambang pemersatu bangsa. Agar keutuhan Indonesia terjaga, persamaan tersebut
haruslah tetap dijaga dan dipertahankan oleh seluruh bangsa Indonesia. Oleh karena itu,
kebersamaan antara sesama bangsa Indonesia haruslah terus dilestarikan.
c. Menaati Peraturan
Salah satu cara menjaga keutuhan Indonesia adalah dengan menaati peraturan. Mengapa
demikian? Peraturan dibuat untuk mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Tujuannya
agar Indonesia menjadi lebih baik. Melalui peraturan, Indonesia akan selamat dari kekacauan.
KEBERAGAMAN BUDAYA DEMAK
Demak Kota wali penuh dengan tradisi dan seni budaya, sudah menjadi kebiasaan
masyarakat Demak untuk menguri-nguri budaya leluhur yang menjadi adat istiadat yang
membedakan Demak dengan daerah yang lain. Tradisi tersebut menyesuaikan kearifan
budaya lokal setempat yang menjadi suatu daya tarik wisata yang menjadi ciri khas
Kabupaten Demak. Selain itu bentuk rumah adat Demak yaitu joglo contohnya yaitu seperti
di pendopo kabupaten Demak dan rumah warga Demak khususnya di daerah Kecamatan
Mijen terutama di desa Bakung. Bahasa yang digunakan oleh warga Demak yaitu bahasa
jawa dan bahasa krama. Mayoritas warga demak memeluk agama Islam dan terkenal dengan
sebutan Demak Kota Wali. Mengapa Demak mendapat julukan Demak Kota Wali? Karena
Demak kental dengan sejarah penyiaran Islam di Pulau Jawa. Satu dari 35 kabupaten di
Jawa Tengah (Jateng) itu bahkan dijuluki sebagai Kota Wali karena kaya jejak
peninggalan wali sanga atau wali sembilan yang aktif berdakwah pada masa awal penyiaran
Islam di Pulau Jawa. Pakaian adat Kab. Demak yang dikenakan bagi wanita adalah kebaya
kutu baru dengan bawahan kain batik khas Kab. Demak, untuk pihak pria terdiri dari
pakaian jas berwarna hitam, dengan celana hitam dan dilengkapi sarung berwarna hitam
mengikat di penggang serta mengenakan pecis hitam. Adanya tanggal khusus mengenakkan
pakaian adat tersebut, diharapkan mampu menumbuhkan jiwa nasionalisme di kalangan
karyawan Dinas Pariwisata Kab. Demak dalam menghargai keindahan, kekayaan, serta
keanekagaraman budaya Nusantara Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kesenian yang
ada di Demak yaitu seni Tari Zipin, Seni Kentrung, Rebana, Karawitan, Wayang Kulit,
Wayang Orang, Ketoprak, Barongan, Kaligrafi. budaya yang ada di Demak yaitu Prosesi
Ruwatan, Megengan, Syawalan, Grebeg Besar, Grebeg Suro, Apitan / Sedekah Bumi dan
Kirab Budaya. Adapun makanan khas Demak yaitu asem-asem daging, nasi brongkos, botok
telur asin, nasi ndoreng dan lain-lain.
Perhatikan gambar berikut ini!
Identifikasi Pak Alex Pak Putut Pak Sammy Pak Slamet Pak Ujang
Asal Papua Bali Maluku Jawa Sunda
Bahasa
Makanan
Alat Musik
Pakaian
Adat
Tarian
Presentasikan hasilnya di depan kelas!
Sore itu Pak Putut yang sedang duduk di teras rumahnya melihat Pak Alex dan
seluruh anggota keluarganya pergi meninggalkan rumah. Beberapa saat kemudian Pak Putut
melihat percikan api dari salah satu sudut rumah Pak Alex. Karena mengetahui Pak Alex
sekeluarga sedang tidak ada di rumah. Pak Putut segera menghampiri rumah Pak Alex.
Ternyata benar di rumah Pak Alex terjadi kebakaran karena konsleting listrik. Tanpa
pikir panjang Pak Putut berteriak meminta tolong kepada seluruh warga. Tidak butuh waktu
lama Pak Sammy, Pak Slamet, Pak Ujang, dan seluruh warga telah berkumpul di halaman
Pak Alex untuk membantu memadamkan api. Setelah 30 menit kemudian akhirnya api di
rumah Pak Alex berhasil dipadamkan.
Pak Alex sekeluarga telah kembali ke rumah. Mereka heran kenapa tetangga ramai-
ramai di rumah mereka. Akhirnya ia mengetahui bahwa di rumahnya telah terjadi kebakaran
dan seluruh warga membantu untuk memadamkan api tersebut. Kemudian Pak Alex
berterima kasih kepada seluruh warga. Mereka semua saling membantu tetangga yang
membutuhkan. Mereka saling membantu tanpa membedakan suku bangsa.
Sebagai warga masyarakat, kita perlu saling membantu satu sama lain. Berdasarkan bacaan
“Saling Membantu dalam Keberagaman”, jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Bencana apa yang menimpa rumah Pak Alex?
Jawab:
2. Siapa saja yang membantu memadamkan api di rumah Pak Alex?
Jawab:
3. Apakah warga desa mempunyai sikap mengutamakan persatuan dan kesatuan?
Jelaskan!
Jawab:
4. Apa manfaat sikap mengutamakan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan
bermasyarakat?
Jawab:
5. Apa yang akan terjadi jika warga tidak mempunyai sikap mengutamakan persatuan
dan kesatuan?
Jawab:
UJI KOMPETENSI
A. Kisi-kisi soal
Essay
1. Apa saja keragaman sosial budaya yang ada di Indonesia?
2. Salah satu keragaman Indonesia yaitu keragaman suku bangsa. Sebutkan empat suku
bangsa yang ada di Indonesia?
3. Sebutkan manfaat keragaman yang dimiliki Indonesia!
4. Bagaimana cara menjaga persatuan dan kesatuan dalam keberagaman yang ada di
Indonesia?
5. Sebutkan Tari daerah yang berasal dari Jawa Tengah!
C. Kunci Jawaban
Pilihan Ganda
Essay
1. Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak keragaman sosial dan kebudayaan,
antara lain:
Keragaman suku bangsa
Keragaman bahasa
Keragaman rumah adat
Keragaman pakaian tradisinal
Keragaman makanan tradisional
Keragaman kepercayaan
2. Suku yang ada di Indonesia di antaranya adalah suku Bugis (Sulawesi), suku Jawa (Jawa
Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta), suku Melayu (Sumatera), suku Batak (Sumatera),
suku Dayak (Kalimantan), dan masih banyak lagi.
3. Sebagai identitas bangsa, membentuk masyarakat yang toleran, menjadi objek wisata di
setiap daerah, menambah pendapatan negara, memperkaya kebudayaan nasional,
menambah pengetahuan setiap rakyat Indonesia tentang budaya satu sama lain,
meningkatkan daya tarik antar-masyarakat Indonesia agar berminat berkunjung ke daerah
lain.
4. Cara menjaga persatuan dan kesatuan yang ada di Indonesia yaitu:
D. Pedoman Penilaian
No KD Bentuk soal Skor Kriteria penilaian
1. Mensyukuri berbagai bentuk Pilihan 1 Skor 1 jika jawaban benar
ganda
keberagaman suku, bangsa, No soal
sosial dan budaya di Indonesia 1,2,3,4, dan
5
yang terikat persatuan dan
kesatuan sebagai anugerah
Tuhan Yang Maha Esa.
ETNIK berkenaan dengan kelompok sosial yang mempunyai kedudukan tertentu (keturunan)
GEOGRAFIS berkaitan dengan ilmu tentang permukaan bumi,iklim, penduduk, flora, fauna
IDEALISME semua objek dalam alam dan pengalaman sebagai pernyataan pikiran
INTERAKSI hubungan antara dua unsur kehidupan atau proses kerjasama dalam kehidupan
manusia
LOGAT ciri khas dalam berbhasa atau berbicara pada suatu daerah
STABILITAS suatu keadaan masyarakat bangsa, atau negara yang tenang sehingga masing-
masing unsur dapat menjalankan fungsinya secara baik
https://pariwisata.demakkab.go.id/?p=5241
http://lib.unnes.ac.id/35840/1/3601415033_Optimized.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/260041-peran-ptk-pnf-dalam-menghadapi-
keragaman-818fe365.pdf
https://juridiksiam.unram.ac.id/index.php/juridiksiam
https://bobo.grid.id/read/082683558/apa-saja-bentuk-keragaman-sosial-budaya-indonesia-
serta-manfaat-keragaman-sosial-budaya?page=all
https://ditsmp.kemdikbud.go.id/indahnya-keberagaman-dan-pentingnya-toleransi-di-
indonesia/
https://indomaritim.id/bentuk-keberagaman-masyarakat-di-indonesia/