No : 14
Kelas : IXE
SMP NEGERI 26 PURWOREJO
TAHUN 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang penuh dengan kekayaan serta
keragaman budaya, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, bahasa daerah, dan masih
banyak lainnya. Meskipun penuh dengan keragaman budaya, Indonesia tetap satu
sesuai dengan semboyan nya, Bhineka Tunggal Ika yang artinya "meskipun berbeda-
beda tetapi tetap satu jua". Keragaman budaya turut serta didukung oleh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terpisah wilayah-wilayahnya oleh lautan.
Adat istiadat, kesenian, kekerabatan, bahasa, dan bentuk fisik yang dimiliki
oleh suku-suku bangsa yang ada di Indonesia memang berbeda, namun selain
perbedaan suku-suku itu juga memiliki persamaan antara lain hukum, hak milik tanah,
persekutuan, dan kehidupan sosialnya yang berasaskan kekeluargaan.
Adanya keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia tercinta ini
terkadang menjadi pemicu timbulnya kesalahpahaman dan berakhir konflik antar suku
misalnya yang telah kita ketahui bersama hal ini sering terjadi di tanah Papua.
Konflik antar suku ini tentunya akan menimbulkan dampak yang negatif bagi
kerukunan rakyat berbudaya kita dimana kita rakyat Indonesia yang memiliki begitu
banyak keragaman tidak merasa damai dalam menjalankan budaya yang terdapat di
dalam masing-masing suku.
B. Permasalahan
1. Apa pengertian Negara Kesatuan Republik Indonesia?
2. Bagaimana Keberagaman Masyarakat Indonesia?
3. Apa saja permasalahan keberagaman masyarakat Indonesia?
4. Bagaimana bentuk konflik pada masyarakat Indonesia?
5. Apa saja penyebab konflik dalam masyarakat?
6. Apa saja gejala konflik dalam masyarakat?
7. Apa saja akibat yang ditimbulkan dari terjadinya konflik?
8. Bagaimana upaya menyelesaikan masalah yang muncul dalam keberagaman
masyarakat?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Banten: Debus
2. DKI Jakarta: Ondel-ondel, Lenong
3. Jawa Barat: Wayang Golek, Rudat, Banjet, Tarling, Degung
4. Jawa Tengah: Wayang Kulit, Kuda Lumping, Wayang Orang,
Ketoprak, Srandul
5. Jawa Timur: Ludruk, Reog, Wayang Kulit
6. Bali: Wayang Kulit, Janger
7. Riau: Makyong
8. Kalimantan: Mamanda
Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa suku bangsa adalah suatu
golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan
kebudayaan. Identitas seringkali dikuatkan kesatuan bahasa. Oleh karena
itu, kesatuan kebudayaan bukan suatu hal yang ditentukan oleh orang luar,
melainkan oleh warga yang bersangkutan itu sendiri. Suku-suku yang ada
di Indonesia antara lain Gayo di Aceh, Dayak di Kalimantan, dan Asmat di
Papua.
Konflik antarsuku yaitu pertentangan antara suku yang satu dengan suku yang
lain. Perbedaan suku seringkali juga memiliki perbedaan adat istiadat, budaya, sistem
kekerabatan, norma sosial dalam masyarakat. Pemahaman yang keliru terhadap
perbedaan ini dapat menimbulkan masalah, bahkan konflik dalam masyarakat.
2. Konflik Antaragama
Konflik antarras yaitu pertentangan antara ras yang satu dengan ras yang lain.
Pertentangan ini dapat disebabkan sikap rasialis yaitu memperlakukan orang berbeda-
beda berdasarkan ras.
4. Konflik Antargolongan
Setiap masalah ataupun konflik yang terjadi dalam masyarakat yang beragam
harus segera diselesaikan sehingga tidak membawa akibat yang merugikan
masyarakat. Upaya mengatasi masalah ini dapat dilakukan secara preventif, represif,
dan kuratif.
a. Cara preventif, artinya upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadi masalah
atau sebelum masalah terjadi. Seperti mengembangkan sikap toleransi, kerja sama,
latihan bersama, dan sebagainya.
b. Cara represif yaitu upaya mengatasi pada saat atau setelah terjadi masalah, seperti
penangkapan, pembubaran paksa, dan sebagainya.
c. Cara kuratif, yaitu upaya tindak lanjut atau penanggulangan akibat masalah yang
terjadi. Cara ini bertujuan untuk mengatasi dampak dari masalah yang terjadi.
Misalkan pendampingan bagi korban kerusuhan, perdamaian, kerja sama, dan
sebagainya.
2. Saling Menghargai dan Menghormati Berbagai Keragaman
Selain itu, juga harus menerima keanekaragaman budaya sebagai bagian budaya
bangsa. Misalnya dengan mempelajari kesenian darah lain. Jika hal itu dilakukan,
berarti telah menunjukkan sikap menerima keanekaragaman budaya bangsa.
Kemudian jika merupakan warga pendatang suatu daerah, sudah sepantasnya
menyesuaikan diri dan mempelajari kebudayaan daerah setempat. Dengan bersikap
seperti itu, berarti telah menghargai, menghormati, dan menerima keanekaragaman
budaya, sehingga pada akhirnya kerukunan antar suku bangsa akan tetap terjaga.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia sebagai dasar untuk
mewujudkan persatuan dan kesatuan indonesia, dimana kita haruslah dapat
menerapkannya dalmm kehidupan sehari-hari yaitu hidup saling menghargai antara
masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa memandang suku bangsa, agama,
bahasa, adat istiadat, warna kulit, dll. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri
dari beribu-ribu pulau dimana setiap daerah memiliki adat istiadat, bahasa, aturan,
kebiasaan dll yg berbeda antara yang satu dgn yg lainnya. kalo kita tidak sadar dgn
adanya sikap kita yng berbhineka tunggal ika maka kita akan mengalami kerusuhan dan
kekacauan dimana-mana, dan pastinya negara ini akn pecah belah. Mangkanya dari itu
kita harus menjaga Kebhinekaan negara kita supaya kita ttp bersatu, dan dapat
menyatukan wilayah republik indonesia menjadi negara kesatuan. Masalah atau
konflik yang terjadi dalam masyarakat yang beragam dapat disebabkan oleh
berbagai faktor. Konflik yang terjadi dapat disebabkan oleh satu faktor
atau beberapa faktor yang saling mendukung Penyebab konflik antara lain
sikap etnosentrisme terhadap kelompok sendiri, sikap prasangka atau
stereotip terhadap kelompok lain, hubungan antarpemeluk agama yang
kurang harmonis, dan hubungan antara penduduk asli dan pendatang yang
kurang harmonis.