Anda di halaman 1dari 10

KLIPING KEBERAGAMAN SUKU ,BUDAYA atau KEBINEKAAN DAN

KERUSUHAN atau DEMO DEMO YANG ADA DI MASYARAKAT.


DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS
PENDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

OLEH :
WIWIT SRI WULANDARI
NO.ABSEN 19
KELAS : X/OTKP

SMK NU SUNAN GIRI KEPANJEN


TAHUN AJARAN
2021-2022
KEBERAGAMAN SUKU,BUDAYA ATAU KEBINEKAAN

A.Kebhinnekaan Bangsa Indonesia


Kebhinnekaan adalah realitas bangsa yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya untuk
mendorong terciptanya perdamaian dalam kehidupan bangsa dan negara. Karena sudah pasti
bahwa negeri kita adalah negara kepulauan dengan beragama etnis, suku, dan ras di dalamnya.
Oleh karena itu kebhinnekaan harus dimaknai masyarakat Indonesia melalui
pemahaman multikulturalisme dengan berlandaskan kekuatan spiritualitas. Artinya, perbedaan
etnis, religi maupun ideologi menjadi bagian tidak terpisahkan dari sejarah bangsa Indonesia.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kebhinnekaan atau semangat Bhinneka Tunggal Ika
dan toleransi akan menjadi perekat untuk bersatu dalam kemajemukan (keberagaman) bangsa.
Selain semboyan Bhinnneka Tunggal Ika, menurut Tim Kemdikbud (2017) Negara
kita juga memiliki alat-alat pemersatu bangsa sebagai berikut.

1. Dasar Negara Pancasila


2. Bendera Merah Putih sebagai bendera kebangsaan
3. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan
4. Lambang Negara Burung Garuda
5. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
6. Bermacam lagu-lagu perjuangan lainnya

Mengapa selalu ditekankan bahwa integrasi bangsa harus dijaga? Karena


tanpanya kita tidak akan bisa hidup berdampingan saling beriringan untuk
mewujudkan cita-cita bangsa. Sila ketiga Pancasila hanya akan jadi mimpi belaka.
Persatuan adalah syarat mutlak bagi kejayaan Indonesia.

A .Makna Bhinneka Tunggal Ika


keberadaan nya tidak dipungkiri. Kebhinekaan juga harus dimaknai
masyarakat melalui pemahaman multikulturalisme dengan berdasarkan kekutan
spiritualitas. Kekuatan spiritualitas Kebhinekaan harusnya kita pahami sebagai
sebuah kekuatan pemersatu bangsa yang maksudnya adalah bahwa masyarakat
melihat semua perbedaan itu sebagai sebuah keragaman yang memepresatukan,
menerima perbedaan sebagai sebuah kekutan bukan sebagai ancaman atau
ganguan. Semua budaya, agama dan suku yang ada tetap pada bentuknya masing-
masing, yang mempersatukan adalah rasa nasionalisme kebanggaan sebagai
bangsa Indonesia yang memiliki ratusan budaya, adat istiadat, kebiasaan.
1. Kebhinekaan Mata Pencarian
Kondisi alam juga mengakibatkan perbedaan mata pencarian ada
sebagai petani, nelayan, pedagang, pegawai, peternak dan lai- lain, sehingga
kebhinekaan mata pencarian tersebut dapat menjalin persatuan karena satu
sama lain saling membutuhkan

2.      Kebhinekaan Ras
Letak Indonesia sangat strategis sehingga Indonesia menjadi tempat 
persilangan jalur perdagangan. Banyaknya kaum pendatang ke Indonesia
mengakibatkan terjadinya akulturasi baik pada ras, agama, kesenian maupun
budaya. Kebhinekaan tidak mengurangi persatuan dan kesatuan karena tiap ras
saling menghormati dan tidak mengangap rasnya paling ungul.

3.      Kebhinekaan Suku Bangsa


Indonesia merupakan negara kepulauan yang dipisahkan oleh perairan. Pulau-
pulau terisolasi dan tidak saling berhubungan. Akibatnya setiap pulau atau wilayah
memiliki keunikan tersendiri baik dari segi budaya, adat istiadat, kesenian, maupun
Bahasa. Adapun kebhinekaan tersebut menjadikan Indonesia sangat kaya. Walaupun
berbedatetapi tetap menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Terbukti dengan
menepatkan Bahasa Indonesia menjadi Bahasa resmi dan persatuan.

4.      Kebihinekaan Agama
Masuknya kaum pendatang baik berniat untuk berdagang maupun menjajah
membawa misi penyebaran agama yang mengakibatkan kebihinekaan agama di
Indonesia. Ada agama islam, Kristen, katilik, protestan, hindu, budha dan konghucu
serta aliran kepercayaan. Kebihinekaan agama sangat rentan akan kinflik, tetapi
dengan semangat persatuan dan semboyan bihineka tunggal ika konflik tersebut dapat
dikurangi dengan cara saling toleransi antar umat. Setiap agama menghargai
perbedaan sehingga dapat hidup rukun saling berdampingan dan tolong menolongdi
masyarakat.
5.      Kebhinekaan Budaya
Budaya adalah keseluruhan system gagasan tindakan dan hasil karya manusia
dalam rangka kehidupan masayarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara
belajar. Budaya memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga prilaku sumber daya
manusia kearah yang lebih baik. Masuknya  kaum pendatang juga mengakibatkan
kebhinekaan budhaya di Indonesia, sehingga budaya tradisional berubah menjadi
budaya yang modern tanpa menghilangkan budaya asli Indonesia sendiri seperti
budaya sopan santun, kekeluargaan dan gotong royong. Budaya tradisional dan
modern hidup berdampingan di masyarakat tanpa saling merendahkan satu sama lain.

6.      Gender/ Jenis Kelamin


Perbedaan jenis kelamin adalah sesuatu yang sangat alami, tidak menunnjukan
adanya tingkatan. Anggapan kuet bagi laki-laki dan lemah bagi perempuan, adalah
tidak benar. Masing-masing mempunyai peranan dan tanggung jawab yang saling
membutuhkan dan melengkapi.

Jenis keberagaman Indonesia


Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia, keberagaman di Indonesia terbagi dalam beberapa jenis, yaitu:
1.Keberagaman wilayah dan lingkungan
2. Keberagaman suku bangsa dan budaya
3. Keberagaman agama
4. Keberagaman ras
5. Keberagaman golongan
6. Keberagaman jenis kelamin dan gender

. Keberagaman wilayah dan lingkungan


Wilayah NKRI membentang dari Sabang sampai Merauke dengan bentuk kepulauan. Di
antara ribuan pulau tersebut membentang lautan yang mencapai dua per tiga wilayah
Indonesia. Maka dari itu Indonesia juga disebut negara bahari.
Secara administratif, Indonesia terdiri dari 34 provinsi yang terbagi menjadi kabupaten
dan kota. Setiap wilayah memiliki ciri-ciri tersendiri yang berpengaruh langsung
terhadap kondisi lingkungan termasuk flora dan fauna.
Kondisi letak daerah dan geografis secara tidak langsung juga membentuk
keberagaman warga negara atau penduduk yang mendiaminya dengan berbagai aspek
kehidupannya.
Keberagaman wilayah dan lingkungan Indonesia ini memiliki keindahan yang luar biasa
sehingga banyak lokasi wilayah di Indonesia yang menjadi obyek wisata.
Setiap wilayah mempunyai keunggulan masing-masing seperti keindahan pesisir
pantai, terumbu karang, biota laut, persawahan, hutan, perkebunan, pegunungan,
padang rumput, perkotaan hingga daerah industri.

. Keberagaman suku bangsa dan budaya


Suku bangsa atau kelompok etnik adalah kesatuan hidup manusia yang mempunyai
sistem interaksi, sistem norma yang mengatur interaksi tersebut, ada kontinuitas dan
rasa identitas yang mempersatukan semua anggota, serta memiliki sistem
kepemimpinan tersendiri.
Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa adalah sekelompok manusia yang memiliki
kesatuan budaya dan terikat oleh kesadaran dan identitas tersebut. Kesadaran dan
identitas biasanya dikuatkan oleh kesatuan bahasa.
Ciri-ciri mendasar yang membedakan suku bangsa satu dengan yang lain yakni
bahasa daerah, adat istiadat, sistem kekerabatan, kesenian daerah dan tempat asal.
Identitas atau ciri khas suku bangsa atau kelompok etnik dapat dilihat dari beberapa
aspek yaitu:
1.Tipe fisik seperti bentuk fisik, warna kulit, rambut dan sebagainya.
2.Bahasa seperti bahasa Jawa, Sunda, Batak dan sebagainya.
3.Adat istiadat seperti pakaian, rumah, upacara perkawinan dan sebagainya.
4.Keseninan seperti tari, alat musik, seni rupa dan sebagainya.
5.Sistem kekerabatan seperti patrilineal atau matrilineal.
6. Batas fisik lingkungan misalnya Badui Dalam dan Badui Luar.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), di Indonesia terdapat sekitar 1.128 suku bangsa
yang masing-masing memiliki karakteristik tersendiri. Sehingga membuat Indonesia
memiliki perbedaan kemudian membentuk keberagaman di Indonesia. Sedangkan
budaya adalah segala hasil karya manusia baik yang bersifat fisik maupun nonfisik.
Keberagaman budaya di Indonesia dipengaruhi berbagai faktor antara lain:

1.Lingkungan alam, penduduk daerah pantai menghasilkan kebudayaan berbeda


dengan penduduk di daerah pegunungan.
2.Kontak dengan budaya lain, baik langsung (migrasi) maupun tidak langsung.
3.Keyakinan dan kepercayaan yang dimiliki.
. Keberagaman agama
Agama adalah sistem keyakinan kepada Tuhan. Kebebasan beragama dijamin oleh
UUD 1945. Agama yang diakui secara sah di Indonesia adalah:
1. Islam
2. Kristen
3. Katolik
4. Hindu
5. Buddha
6. Konghucu

Agama-agama tersebut disebarkan oleh bangsa lain dan pegagang asing yang datang
ke wilayah Indonesia. Keberagaman agama di tengah-tengah masyarakat menunjukkan
bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang relijius.

Semua agama meyakini akan keberadaan dan kekuasaan Tuhan. Akan tetapi sistem
keyakinan dab ibadah antara satu agama dengan agama yang lain berbeda .

Menganut agama merupakan hak asasi manusia dan dijamin oleh UUD 1945 pasal 28E
ayat 1 yang berbunyi: Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut
agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya
serta berhak kembali.

Maka dari itu, perlu dikembangkan toleransi umat beragama yang meliputi:
1. Toleransi antarumat beragama yang berbeda (toleransi eksternal)
2. Toleransi antarumat beragama yang sama (toleransi internal)
Keberagaman ras Dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang
Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, menyebutkan bahwa ras adalah golongan
bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik dan garis keturunan.

Setiap manusia memiliki perbedaan ciri-ciri fisik seperti warna kulit, warna dan bentuk
rambut, bentuk muka, ukuran badan, bentuk badan, bentuk dan warna mata serta ciri
fisik yang lainnya.
Secara umum, ras manusia dapat dikelompokkan menjadi lima macam yaitu :

1.Negroid, yang berkulit hitam dan rambut keriting.


2. Mongoloid, yang berkulit kuning langsat, rambut kaku dan bermata sipit.
3. Kaukasoid, berkulit putih, mata biru dan rambut pirang.
4. Australoid, yang berkulit hitam (sawo matang); serta Khoisan (Afrika Selatan).
Keberagaman ras penduduk di Indonesia, setidaknya dapat dikelompokkan menjadi:
1.Ras Malayan-Mongoloid di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan
dan Sulawesi.
2.Ras Melanesoid di Papua, Maluu dan Nusa Tenggara Timur.
3. Ras Asiatic Mongoloid seperti orang Tionghoa, Jepang dan Korea yang tersebar di
seluruh Indonesia.
4. Ras Kaukasoid yaitu orang India, Timur Tengah , Australia, Eropa dan Amerika.

Kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki keberagaman ras berpotensi menimbulkan


konflik. Konflik tidak hanya merugikan kelompok-kelompok masyarakat tapi juga bangsa
Indonesia secara keseluruhan. Maka setiap warga negara Indonesia diminta
menjunjung tinggi rasa persaudaraan, kekerabatan dan persahabatan sehingga
terwujud perdamaian. Kondisi ini sesuai sila kedua Pancasila yang berbunyi yaitu
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Artinya bangsa Indonesia menjunjung tinggi
harkat dan martabat manusia tanpa membeda-bedakan ras.

. Keberagaman Golongan
Golongan adalah sebagai kelompok masyarakat dengan ciri-ciri dan aktivitas
tertentu. Beberapa faktor yang digunakan untuk menggolongkan keberagaman adalah
sebagai berikut:

1.Secara administrasi kependudukan, digunakan pembagian tiga golongan, yaitu


golongan suku bangsa asli yang berasal dari daerah di Indonesia. Golongan keturunan
asing yang berasal dari daerah asal di luar Indonesia, dan golongan masyarakat
terasing. Golongan terasing adalah kelompok asli dari daerah di Indonesia, namun
dengan budaya yang sederhana dan biasanya masih tinggal di daerah terisolasi.
2. Secara usia penduduk, dikenal golongan usia anak-anak, usia produktif, dan usia tua
(tidak produktif).
3. Secara ekonomi, ada golongan ekonomi lemah (miskin), ekonomi menengah, dan
ekonomi kuat (kaya).
4. Ada juga yang menggunakan istilah prasejahtera, sejahtera 1 dan sejahtera 2.
Secara pendidikan, ada kelompok penduduk yang berpendidikan PAUD, SD/MI,
SMP/MTs, SMA/SMK/MA, dan perguruan tinggi.
5. Secara politik, ada golongan berdasarkan partai atau afiliasi politik.
6.Berdasarkan mata pencaharian atau profesi ada golongan nelayan, petani, pedagang,
wiraswasta, PNS, TNI, Polri, politisi, guru, dokter, dan sebagainya. 

Meski terdapat beragam penggolongan, namun berbagai organisasi tersebut


mempunyai landasan ideologi yang sama yaitu Pancasila. Artinya semua golongan
sosial berada dalam Bhinneka Tunggal Ika.

.Keberagaman jenis kelamin dan gender


Gender merupakan sifat dan perilaku yang melekat pada kaum laki-laki dan perempuan
yang dikonstruksikan secara sosial dan kultural. Sedangkan jenis kelamin merupakan
kodrat Tuhan. Gender adalah konsep kultural, berupaya membuat perbedaan dalam hal
peran, perlaku, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan
yang berkembang dalam masyarakat.
Gender lebih menitik beratkan pada peran sosial. Contohnya dahulu wanita harus
mengurus rumah tangga dan tidak boleh bekerja. Sedangkan jenis kelamin adalah
perbedaan antara perempuan dan laki-laki secara biologis sejak seseorang lahir.
Keberagaman gender menimbulkan peran yang beragam. Peran gender dapat
dibedakan menjadi peran reproduktif, produktif dan kemasyarakatan.

B.KERUSUHAN ATAU DEMO DEMO YANG ADA DI MASYARAKAT

1.Pengertian Demonstrasi
Demonstrasi merupakan salah satu kegiatan menyampaikan aspirasi atau menentang
kebijakan suatu pihak, baik itu organisasi atau pemerintah, dimana kegiatan tersebut
merupakan upaya penekanan secara politik yang dilakukan oleh pihak tertentu yang
memiliki kepentingan.
Kebebasan dalam menyampaikan pendapat ini juga merupakan implementasi dari
demokrasi Pancasila yang dianut oleh negara Indonesia. Selain itu, gerakan
menyampaikan pendapat atau demonstrasi ini juga diatur di dalam undang-undang
negara.
Pengertian Demonstrasi Menurut Para Ahli
1. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Demonstrasi yakni
Pernyataan protes yang dikemukakan secara massal; unjuk rasa
Peragaan atau pertunjukan tentang cara melakukan atau mengerjakan sesuatu

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak
setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi
mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik secara langsung atau melalui
perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.
Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya politik secara bebas dan
yang memungkinkan adanya praktik kebebasan setara. Demokrasi juga merupakan
seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan beserta praktik dan prosedurnya.
Demokrasi mengandung makna penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia

Kata ini berasal dari bahasa Yunani δημοκρατία (dēmokratía) "kekuasaan rakyat",[2]
yang terbentuk dari δῆμος (dêmos) "rakyat" dan κράτος (kratos) "kekuatan" atau
"kekuasaan" pada abad ke-5 SM untuk menyebut sistem politik negara-kota Yunani,
salah satunya Athena; kata ini merupakan antonim dari ἀριστοκρατία (aristocratie)
"kekuasaan elit". Secara teoretis, kedua definisi tersebut saling bertentangan, namun
kenyataannya sudah tidak jelas lagi.[3] Sistem politik Athena Klasik, misalnya,
memberikan kewarganegaraan demokratis kepada pria elit yang bebas dan tidak
menyertakan budak dan wanita dalam partisipasi politik.

Di semua pemerintahan demokrasi sepanjang sejarah kuno dan modern,


kewarganegaraan demokratis tetap ditempati kaum elit sampai semua penduduk
dewasa di sebagian besar negara demokrasi modern benar-benar bebas setelah
perjuangan gerakan hak suara pada abad ke-19 dan 20. Kata demokrasi (democracy)
sendiri sudah ada sejak abad ke-16 dan berasal dari bahasa Prancis Pertengahan dan
Latin Pertengahan lama. Konsep demokrasi lahir dari Yunani kuno yang dipraktikkan
dalam hidup bernegara antara abad ke IV SM sampai dengan abad ke VI SM.
Demokrasi yang dipraktikkan pada waktu itu adalah demokrasi langsung (direct
democracy), artinya hak rakyat untuk membuat keputusan-keputusan politik dijalankan
secara langsung oleh seluruh rakyat atau warga negara.

Suatu pemerintahan demokratis berbeda dengan bentuk pemerintahan yang


kekuasaannya dipegang satu orang, seperti monarki, atau sekelompok kecil, seperti
oligarki. Apapun itu, perbedaan-perbedaan yang berasal dari filosofi Yunani ini
sekarang tampak ambigu karena beberapa pemerintahan kontemporer mencampur
aduk elemen-elemen demokrasi, oligarki, dan monarki.

Karl Popper mendefinisikan demokrasi sebagai sesuatu yang berbeda dengan


kediktatoran atau tirani, sehingga berfokus pada kesempatan bagi rakyat untuk
mengendalikan para pemimpinnya dan menggulingkan mereka tanpa perlu melakukan
revolusi.
Ada beberapa jenis demokrasi, tetapi hanya ada dua bentuk dasar. Keduanya
menjelaskan cara seluruh rakyat menjalankan keinginannya. Bentuk demokrasi yang
pertama adalah demokrasi langsung, yaitu semua warga negara berpartisipasi
langsung dan aktif dalam pengambilan keputusan pemerintahan.

Di kebanyakan negara demokrasi modern, seluruh rakyat masih merupakan satu


kekuasaan berdaulat namun kekuasaan politiknya dijalankan secara tidak langsung
melalui perwakilan; ini disebut demokrasi perwakilan. Konsep demokrasi perwakilan
muncul dari ide-ide dan institusi yang berkembang pada Abad Pertengahan Eropa, Era
Pencerahan, dan Revolusi Amerika Serikat dan Prancis.

Anda mungkin juga menyukai