Anda di halaman 1dari 9

1. Perempuan berusia 45 tahun dirawat di ruang kritis.

Keluarga pasien mengatakan


pasien memiliki riwayar penyakit kanker hati sejak 2 tahun yang lalu. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan GCS pasien 234, tekanan darah pasien 140/90 mmHg,
frekuensi nadi 99x/menit, frekuensi pernafasan 30 x/menit dengan periode apnoe 10-
20 detik. Dari hasil pemeriksaan USG abdomen didapatkan gambaran hepar
mengecil dan nodular, dengan permukaan yang tidak rata dan ada peningkatan
ekogenitas parenkim. Apa jenis periode pernafasan yang dialami pasien?
A. Pernafasan ataksik
B. Hiperventilasi neuogenik sentral
C. Cheyne stokes
D. Pernafasan apneustik
E. Pernafasan kluster

2. Perempuan 35 tahun dirawat di ruang kritis setelah mengalami diare acut karena
keracunan makanan. Dari hasil pemeriksaan didapatkan GCS pasien 356, tekanan
darah 110/70mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi pernafasan 41 x/menit cepat
dan dalam, temperature 38OC, mata pasien cekung, bibir kering. Turgor kulit kembali
> 2 detik, capillary refill time > 3 detik. Apa jenis periode pernafasan yang dialami
pasien?
A. Pernafasan ataksik
B. Hiperventilasi neuogenik sentral
C. Cheyne stokes
D. Pernafasan apneustik
E. Pernafasan kluster

3. Laki-laki berusia 77 tahun dirawat diruang kritis. Keluarga pasien mengatakan pasien
dibawa ke rumah sakit dengan keluhan tangan dan tungkai kiri tidak dapat
digerakkan disertai penurunan kesadaran ±2 jam. Dari hasil pemeriksaan didapatkan
pupil isokor ditemukan adanya hemiparese kiri. Dari hasil pemeriksaan didapatkan
GCS pasien 224, tekanan darah pasien 180/100 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit,
frekuensi pernafasan 20 x/menit dengan fase inspirasi yang memanjang dan berhenti
pada saat inspirasi maksimal, temperature 39,9 OC. Pada pemeriksaan CT-Scan
didapatkan kesan intraventricular hemorhagic. Apa jenis periode pernafasan yang
dialami pasien?
A. Pernafasan ataksik
B. Hiperventilasi neuogenik sentral
C. Cheyne stokes
D. Pernafasan apneustik
E. Pernafasan kluster

4. Laki-laki berusia 58 tahun dirawat di ruang kritis. Keluarga pasien mengatakan


pasien tidak sadarkan diri ketika akan melakukan hemodialisa rutin. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan GCS pasien 244, tekanan darah 180/100 mmHg, frekuensi
pernafasan 42 x/menit, frekuensi nadi 96 x/menit dan suhu 37 OC, . Kedua mata
anemis kanan dan kiri, lidah pucat dan kedua tungkai edema. Hemogloinbin 6,4
mg/dl, hematokrit 18,2 %, albumin 3,0 gr/dl, ureum 234 mg/dl, creatinin 15,2 mg/dl.
Apa jenis periode pernafasan yang dialami pasien?
A. Pernafasan ataksik
B. Hiperventilasi neuogenik sentral
C. Cheyne stokes
D. Pernafasan apneustik
E. Pernafasan kluster

5. Perempuan 56 tahun dirawat di ruang kritis hari ke 2. Keluarga pasien mengatakan


pasien dibawa ke rumah sakit dengan keluhan tangan dan tungkai kiri lemas disertai
penurunan kesadaran ±1 jam. Dari hasil pemeriksaan ditemukan adanya hemiparese
kanan. Dari hasil pemeriksaan didapatkan GCS pasien 223, tekanan darah pasien
170/110 mmHg, frekuensi nadi 86 x/menit, frekuensi pernafasan 22 x/menit
reguler, temperature 36,9 OC. Pada pemeriksaan CT-Scan didapatkan kesan
intraventricular hemorhagic. Apa intervensi utama yang diberikan pada pasien?
A. Kolaborasi pemberian antipiretik jika pasien demam
B. Posisikan kepala pasien 30O
C. Pasang cervical collar
D. Berikan cairan infus NaCl 0,33%
E. Kolaborasi tindakan intubasi dengan segera

6. Laki-laki berusia 34 tahun dirawat diruang kritis hari ke 2. Keluarga pasien


mengatakan pasien dibawa kerumah sakit karena kejang dan pingsan setalah
menderita demam kurang lebih selama 1 minggu. Dari hasil pemeriksaan
didapatkan GCS pasien 223, tekanan darah pasien 130/90 mmHg, frekuensi nadi 89
x/menit, frekuensi pernafasan 23 x/menit reguler, temperature 39,9 OC, kaku kuduk
positif, refelek patologi brudzinski I, II positif, reflek patologi kernig I, II positif.
Apa klasifikasi edema serebral yang dialami pasien?
A. Edema sitotoksik
B. Edema makula
C. Edema interstitial
D. Edema vasogenik
E. Edema pedal

7. Laki-laki berusia 72 tahun dirawat di ruang keperawatan kritis setelah mendapatkan


perawatan di IRD selama 6 jam pertama. Pasien mengatakan seluruh badannya terasa
lemas dan tangan serta kaki kanannya terasa lemas sulit digerakan. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan GCS pasien 344, tekanan darah pasien 160/100 mmHg,
frekuensi nadi 80 x/menit, frekuensi pernafasan 22 x/menit reguler, temperature 38,7
OC, saturasi oksigen pasien 98 %. Dari gambara MRI didapatkan tak tampak
diferensiasi subtansia grisae-alba lobus parientalis dan oksipitalis sinistra. Apa
intervensi utama pada pasien?
A. Mengatur posisi kepala pasien 45 O
B. Kolaborasi pemberian obat antihipertensi
C. Terapi oksigen dengan simple maks 7 lt
D. Kolaborasi pemberian obat antipiretik
E. Terapi cairan infus NaCl 45 %
8. Perempuan berusia 25 tahun dirawat diruang kritis hari ke 1. Keleuarga pasien
mengatakan pasien dibawa kerumah sakit setelah mengeluh pusing dan tiba-tiba
pingsan. Dari hasil pemeriksaan didapatkan MRI kepala ditemukan GCS pasien 234,
tekanan darah pasien 120/90 mmHg, frekuensi nadi 70 x/menit, frekuensi
pernafasan 20 x/menit reguler, temperature 37,3 OC didapatkan ventrikulomegali
minor yang menyebabkan acute obstructive hydrocephalus. Apa klasifikasi edema
serebral yang dialami pasien?
A. Edema sitotoksik
B. Edema makula
C. Edema interstitial
D. Edema vasogenik
E. Edema pedal
Ans: C

9. Laki-laki berusia 70 tahun dirawat diruang kritis hari ke 1. Keluarga pasien


mengatakan pasien sudah dua kali mengalami serangan stroke, serangan pertama
terjadi 3 tahun yang lalu. Pasien mengeluh lemas dannyeri kepala. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan GCS pasien 343, tekanan darah pasien 150/100 mmHg,
frekuensi nadi 83 x/menit, frekuensi pernafasan 20 x/menit reguler, temperature 36,3
OC. Pemeriksaan MRI kepala didapatkan kesan infark sub acut intraventricular. Apa
klasifikasi edema serebral yang dialami pasien?
A. Edema sitotoksik
B. Edema makula
C. Edema interstitial
D. Edema vasogenik
E. Edema pedal
Ans: D

10. Laki-laki berusia 23 tahun dirawat di ruang kritis post ops trepanasi dan
mastoidektomi hari ke 2 untuk mengevakuasi abses otak otogenik. Pasien
mengatakan masih pusing dan merasa mual. Dari hasil pemeriksaan didapatkan GSC
pasien 345, tekanan darah pasien 120/90 mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit, frekuensi
pernafasan 20 x/menit reguler, temperature 36,9 OC. Apa klasifikasi edema serebral
yang dialami pasien?
A. Edema sitotoksik
B. Edema makula
C. Edema interstitial
D. Edema vasogenik
E. Edema pedal
Ans: D

11. Laki-laki berusia 34 tahun dirawat diruang kritis hari ke 1 post kecelakaan lalu lintas
hari ke
1. Dari hasil pemeriksaan didapatkan GCS pasien 235, tekanan darah pasien 120/90
mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit, frekuensi pernafasan 20 x/menit reguler,
temperature 36,9 OC. Pasien menggunakan cervical collar, pemeriksaan fisik
didapatkan adanya raccoon eyes, battle sing, otorrhea dan rhinorea. Apa pilihan
cairan infus pada pasien?
A. NaCl 0,9 %
B. Ringer Asetat
C. Manitol*
D. Dextrosa 5 %
E. Riger laktat

12. Laki-laki berusia 20 tahun dirawat di ruang keperawatan kritis setelah diberikan
penanganan pertama selama 3 jam di IRD. Keluarga pasien mengatakan pasien
mengalami kejang berulang 8 kali dalam satu bulan lama kejang selama 5 menit
setelah pulang dari rumah sakit. Dari hasil pemeriksaan didapatkan GCS 456, tekanan
darah pasien 120/80 mmHg, frekuensi nadi 92 x/menit, frekuensi pernafasan 20
x/menit reguler, temperature 36,5 OC. Apa intervensi kolaboratif jika kejang
berulang pada pasien?
A. Pemberian diazepam 0,2 mg/kg (10-20 mg iv) selama 2-5 menit
B. Pemberian phenytoin 15-20 mg/kg bolus iv pelan-pelan (kecepatan ≤ 50 mg/menit)
C. Pemberian tiamin 100 mg diikuti glukosa 50 % intra vena bolus
D. Pemberian cairan infus NaCl 0,9 (larutan D5 % dapat mengendapkan phenytoin)
E. Pemberian penobarbital (20 mg/kg) bolus intra vena (<100 mg/menit)

13. Laki-laki berusia 57 tahun dirawat diruang keperawatan kritis setelah mendapatkan
pertolongan di IRD, pasien mengalami kecelakaan kerja yang mengakipatkan
benturan pada kepala. Keluarga pasien mengatalkan pasien memiliki riwayat
mengkonsumsi alkohol, kejang, dan hipertensi. Dari hasil pemeriksaan didapatkan
GSC pasien 415, pupil anisokor, reflek patologi positif, ferflek tendon meningkat.
Pasien mengalami hematoma dengan luka jejas tertutup pada kulit kepala pariental
sebelah kanan tanpa fraktur pada tulang tengkorak. Apa klasifikasi cidera kepala yang
dialami pasien?
A. Komusio serebri (benturan pada kepala yang tidak menyebabkan gangguan
pada fungsi otak.)
B. Edema serebri traumatika (pembesaran otak akibat adanya penumpukan cairan
dalam otak.)
C. Epidural hematoma
D. Subdural hematoma
E. Intra cerebral hematoma

14. Laki-laki berusia 34 tahun dirawat di ruangan keperawatan kritis hari ke 2 setelah
mendapatkan tindakan insersi water seal drinage karena pneumotorak saat
kecelakaan lalu lintas tunggal. Pasien mengatakan terasa nyeri pada saat digunakan
untuk bernafas. Dari hasil pemeriksaan didapatkan frekuensi pernafasan 22 x/menit
reguler, temperature 36,5 OC, pasien menggunakan WSD three bottle system, luka
WSD terbungkus kassa steril dan tidak ada rembesan. Apa intervensi utama yang
diberikan pada pasien?
A. Pemberian posisi postural drainage
B. Melakukan tompatemen pada pasien
C. Latihan nafas ekspirasi dan ispirasi yang dalam
D. Melakukan vibrasi pada dinding dada pasien saat fase ekspirasi
E. Latihan nafas dada bagian atas
15. Perempuan berusia 26 tahun dirawat di ruang keperawatan kritis hari ke 1 setelah
dilakukan tindakan thoracostomy untuk hematoraks traumatis. Pasien mengatakan
dadanya masih terasa berat untuk bernafas. Dari hasil pemeriksaan didapatkan
frekuensi pernafasan 24 x/menit reguler, temperature 36,2 OC, pasien menggunakan
WSD three bottle system. Berapa sekresi yang diharapkan setelah tindakan
pemesangan WSD pada pasien?
A. 500 cc/hari atau rata-rata 80 cc/jam selama 4 jam berturut turut
B. 800 cc/hari atau rata-rata 130 cc/jam selama 4 jam berturut turut
C. 900 cc/hari atau rata-rata 150 cc/jam selama 4 jam berturut turut
D. 1000 cc/hari atau rata-rata 160 cc/jam selama 4 jam berturut turut
E. 1500 cc/hari atau rata-rata 200 cc/jam selama 4 jam berturut turut

16. Laki-laki berusia 17 tahun dirawat di ruang keperawatan kritis setelah menjadi korban
perkelahian remaja. Dari hasil pemeriksaan didapatkan GCS 224, tekanan darah
pasien 90/70 mmHg, frekuensi nadi 99 x/menit, frekuensi pernafasan 24 x/menit
reguler, temperature 36,5 OC ronsen didapatkan fraktur pada costae 6, 7, 8 sinistra.
Jejas pada regio left hipochondriac, perut pasien teraba keras, tidak didapatkan
hematemises dan hematuria. Apa organ yang mengalami trauma pada pasien?
A. Lambung
B. Limpa
C. Ginjal kiri
D. Jejunum
E. Ileum

17. Perempuan berusia 58 tahun dirawat diruang kritis. Keluarga pasien mengatakan
pasien sudah sejak 3 tahun yang lalu menderita penyakit kencing manis dan
melakukan suntik insulin mandiri. Dari hasil pemeriksaan didapatkan GCS pasien
456, tekanan darah pasien 110/70 mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit, frekuensi
pernafasan 20 x/menit, temperature 37,0 OC. Permeriksaan GDA pH 7,30; SO2 96,9
%; PCO2 25,8 mmHg; PO2 96,70 mmHg; BE - 14,1 mmol/L; HCO3 12,4 mmol/L.
Apa gangguan keseimbangan asam basa yang dialami pasien?
A. Asidosis metabolik
B. Asidosis respiratorik
C. Alkalosis metabolik
D. Alkalosis respiratorik
E. Asidosis Alkalosis

18. Laki-laki berusia 24 tahun dirawat diruang keperawatan kritis dengan diagnosis near
drowning with acute respiratory distress syndrome acute pneumonia setelah
mendapatkan pertolongan pertama di IRD karena menjadi korban tengelam dipantai
selama 15 menit. Dari hasil pemeriksaan didapatkan Dari hasil pemeriksaan
didapatkan GCS pasien 434, tekanan darah pasien 110/70 mmHg, frekuensi nadi 88
x/menit, frekuensi pernafasan 32 x/menit,
temperature 36,7 OC, saturasi oksigen 80-90 %. Analisis Gas Darah didapatkan pH
7.23; PCO2 66 mmHg; PO2 93 mmHg; HCO3 27 mmol/L; BE -2.4 mmol/L; SO2 95
%. Pemeriksaan MSCT Thorax didapatkan pneumothorax bilateral fissura mayor dan
minor kanan dan fissura mayor kiri, pneumomediastinum, contusio pulmonum
pneumonia/ suspect pneumonia aspirasi, emfisema subcutis. Apa gangguan
keseimbangan asam basa yang dialami pasien?
A. Asidosis metabolik
B. Asidosis respiratorik
C. Alkalosis metabolik
D. Alkalosis respiratorik
E. Asidosis Alkalosis

19. Laki-laki berusia 45 tahun dirawat diruang keperawatan kritis setelah mendapatkan
pertolongan pertama di IRD. Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami mual,
muntah, dan sakit perut selama duahari setebelum masuk rumah sakit, pasien
memiliki riwayat tukak lambung dan sering menkonsumsi minuman berakohol. Dari
pemeriksaan didapatkan GCS pasien 234, tekanan darah pasien 130/70 mmHg,
frekuensi nadi 92 x/menit, frekuensi pernafasan 12 x/menit, temperature 38,3 OC.
Analisis Gas Darah didapatkan pH 7.61; PaCO2 85,5 mmHg; PaO2 43,5 mmHg;
NaHCO3 82,0 mmol/L; BE -2.4 mmol/L; SO2 95 %. Mukosa pasien kering tidak
ditemukan reflek patologi, reflak fisiologi pada pasien normal. Apa gangguan
keseimbangan asam basa yang dialami pasien?
A. Asidosis metabolik
B. Asidosis respiratorik
C. Alkalosis metabolik
D. Alkalosis respiratorik
E. Asidosis Alkalosis

20. Perempuan berusia 20 tahun dirawat diruang keperawatan kritis setelah


mendapatkan pertolongan pertama di IRD dengan keluhan sesak nafas. Pasien
didiagnosa systemic lupus erythematosus. Pasien mengatakan sesak nafas selama
dua hari sebelum sebelum masuk rumah sakit semakin berat. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan GCS pasien 456, tekanan darah pasien 130/60 mmHg,
frekuensi nadi 108 x/menit, frekuensi pernafasan 26 x/menit, temperature 37 OC.
Hasil pemeriksaan GDA saturasi oksigen 95 %. Analisis Gas Darah didapatkan pH
7.49; PCO2 32,2 mmHg; PO2 123,2 mmHg; HCO3 25,0 mmol/L; BE 1.5 mmol/L;
SO2 99,1 %. Apa gangguan keseimbangan asam basa yang dialami pasien?
A. Asidosis metabolik
B. Asidosis respiratorik
C. Alkalosis metabolik
D. Alkalosis respiratorik
E. Asidosis Alkalosis

Anda mungkin juga menyukai