2. Perempuan 35 tahun dirawat di ruang kritis setelah mengalami diare acut karena
keracunan makanan. Dari hasil pemeriksaan didapatkan GCS pasien 356, tekanan
darah 110/70mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi pernafasan 41 x/menit cepat
dan dalam, temperature 38OC, mata pasien cekung, bibir kering. Turgor kulit kembali
> 2 detik, capillary refill time > 3 detik. Apa jenis periode pernafasan yang dialami
pasien?
A. Pernafasan ataksik
B. Hiperventilasi neuogenik sentral
C. Cheyne stokes
D. Pernafasan apneustik
E. Pernafasan kluster
3. Laki-laki berusia 77 tahun dirawat diruang kritis. Keluarga pasien mengatakan pasien
dibawa ke rumah sakit dengan keluhan tangan dan tungkai kiri tidak dapat
digerakkan disertai penurunan kesadaran ±2 jam. Dari hasil pemeriksaan didapatkan
pupil isokor ditemukan adanya hemiparese kiri. Dari hasil pemeriksaan didapatkan
GCS pasien 224, tekanan darah pasien 180/100 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit,
frekuensi pernafasan 20 x/menit dengan fase inspirasi yang memanjang dan berhenti
pada saat inspirasi maksimal, temperature 39,9 OC. Pada pemeriksaan CT-Scan
didapatkan kesan intraventricular hemorhagic. Apa jenis periode pernafasan yang
dialami pasien?
A. Pernafasan ataksik
B. Hiperventilasi neuogenik sentral
C. Cheyne stokes
D. Pernafasan apneustik
E. Pernafasan kluster
10. Laki-laki berusia 23 tahun dirawat di ruang kritis post ops trepanasi dan
mastoidektomi hari ke 2 untuk mengevakuasi abses otak otogenik. Pasien
mengatakan masih pusing dan merasa mual. Dari hasil pemeriksaan didapatkan GSC
pasien 345, tekanan darah pasien 120/90 mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit, frekuensi
pernafasan 20 x/menit reguler, temperature 36,9 OC. Apa klasifikasi edema serebral
yang dialami pasien?
A. Edema sitotoksik
B. Edema makula
C. Edema interstitial
D. Edema vasogenik
E. Edema pedal
Ans: D
11. Laki-laki berusia 34 tahun dirawat diruang kritis hari ke 1 post kecelakaan lalu lintas
hari ke
1. Dari hasil pemeriksaan didapatkan GCS pasien 235, tekanan darah pasien 120/90
mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit, frekuensi pernafasan 20 x/menit reguler,
temperature 36,9 OC. Pasien menggunakan cervical collar, pemeriksaan fisik
didapatkan adanya raccoon eyes, battle sing, otorrhea dan rhinorea. Apa pilihan
cairan infus pada pasien?
A. NaCl 0,9 %
B. Ringer Asetat
C. Manitol*
D. Dextrosa 5 %
E. Riger laktat
12. Laki-laki berusia 20 tahun dirawat di ruang keperawatan kritis setelah diberikan
penanganan pertama selama 3 jam di IRD. Keluarga pasien mengatakan pasien
mengalami kejang berulang 8 kali dalam satu bulan lama kejang selama 5 menit
setelah pulang dari rumah sakit. Dari hasil pemeriksaan didapatkan GCS 456, tekanan
darah pasien 120/80 mmHg, frekuensi nadi 92 x/menit, frekuensi pernafasan 20
x/menit reguler, temperature 36,5 OC. Apa intervensi kolaboratif jika kejang
berulang pada pasien?
A. Pemberian diazepam 0,2 mg/kg (10-20 mg iv) selama 2-5 menit
B. Pemberian phenytoin 15-20 mg/kg bolus iv pelan-pelan (kecepatan ≤ 50 mg/menit)
C. Pemberian tiamin 100 mg diikuti glukosa 50 % intra vena bolus
D. Pemberian cairan infus NaCl 0,9 (larutan D5 % dapat mengendapkan phenytoin)
E. Pemberian penobarbital (20 mg/kg) bolus intra vena (<100 mg/menit)
13. Laki-laki berusia 57 tahun dirawat diruang keperawatan kritis setelah mendapatkan
pertolongan di IRD, pasien mengalami kecelakaan kerja yang mengakipatkan
benturan pada kepala. Keluarga pasien mengatalkan pasien memiliki riwayat
mengkonsumsi alkohol, kejang, dan hipertensi. Dari hasil pemeriksaan didapatkan
GSC pasien 415, pupil anisokor, reflek patologi positif, ferflek tendon meningkat.
Pasien mengalami hematoma dengan luka jejas tertutup pada kulit kepala pariental
sebelah kanan tanpa fraktur pada tulang tengkorak. Apa klasifikasi cidera kepala yang
dialami pasien?
A. Komusio serebri (benturan pada kepala yang tidak menyebabkan gangguan
pada fungsi otak.)
B. Edema serebri traumatika (pembesaran otak akibat adanya penumpukan cairan
dalam otak.)
C. Epidural hematoma
D. Subdural hematoma
E. Intra cerebral hematoma
14. Laki-laki berusia 34 tahun dirawat di ruangan keperawatan kritis hari ke 2 setelah
mendapatkan tindakan insersi water seal drinage karena pneumotorak saat
kecelakaan lalu lintas tunggal. Pasien mengatakan terasa nyeri pada saat digunakan
untuk bernafas. Dari hasil pemeriksaan didapatkan frekuensi pernafasan 22 x/menit
reguler, temperature 36,5 OC, pasien menggunakan WSD three bottle system, luka
WSD terbungkus kassa steril dan tidak ada rembesan. Apa intervensi utama yang
diberikan pada pasien?
A. Pemberian posisi postural drainage
B. Melakukan tompatemen pada pasien
C. Latihan nafas ekspirasi dan ispirasi yang dalam
D. Melakukan vibrasi pada dinding dada pasien saat fase ekspirasi
E. Latihan nafas dada bagian atas
15. Perempuan berusia 26 tahun dirawat di ruang keperawatan kritis hari ke 1 setelah
dilakukan tindakan thoracostomy untuk hematoraks traumatis. Pasien mengatakan
dadanya masih terasa berat untuk bernafas. Dari hasil pemeriksaan didapatkan
frekuensi pernafasan 24 x/menit reguler, temperature 36,2 OC, pasien menggunakan
WSD three bottle system. Berapa sekresi yang diharapkan setelah tindakan
pemesangan WSD pada pasien?
A. 500 cc/hari atau rata-rata 80 cc/jam selama 4 jam berturut turut
B. 800 cc/hari atau rata-rata 130 cc/jam selama 4 jam berturut turut
C. 900 cc/hari atau rata-rata 150 cc/jam selama 4 jam berturut turut
D. 1000 cc/hari atau rata-rata 160 cc/jam selama 4 jam berturut turut
E. 1500 cc/hari atau rata-rata 200 cc/jam selama 4 jam berturut turut
16. Laki-laki berusia 17 tahun dirawat di ruang keperawatan kritis setelah menjadi korban
perkelahian remaja. Dari hasil pemeriksaan didapatkan GCS 224, tekanan darah
pasien 90/70 mmHg, frekuensi nadi 99 x/menit, frekuensi pernafasan 24 x/menit
reguler, temperature 36,5 OC ronsen didapatkan fraktur pada costae 6, 7, 8 sinistra.
Jejas pada regio left hipochondriac, perut pasien teraba keras, tidak didapatkan
hematemises dan hematuria. Apa organ yang mengalami trauma pada pasien?
A. Lambung
B. Limpa
C. Ginjal kiri
D. Jejunum
E. Ileum
17. Perempuan berusia 58 tahun dirawat diruang kritis. Keluarga pasien mengatakan
pasien sudah sejak 3 tahun yang lalu menderita penyakit kencing manis dan
melakukan suntik insulin mandiri. Dari hasil pemeriksaan didapatkan GCS pasien
456, tekanan darah pasien 110/70 mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit, frekuensi
pernafasan 20 x/menit, temperature 37,0 OC. Permeriksaan GDA pH 7,30; SO2 96,9
%; PCO2 25,8 mmHg; PO2 96,70 mmHg; BE - 14,1 mmol/L; HCO3 12,4 mmol/L.
Apa gangguan keseimbangan asam basa yang dialami pasien?
A. Asidosis metabolik
B. Asidosis respiratorik
C. Alkalosis metabolik
D. Alkalosis respiratorik
E. Asidosis Alkalosis
18. Laki-laki berusia 24 tahun dirawat diruang keperawatan kritis dengan diagnosis near
drowning with acute respiratory distress syndrome acute pneumonia setelah
mendapatkan pertolongan pertama di IRD karena menjadi korban tengelam dipantai
selama 15 menit. Dari hasil pemeriksaan didapatkan Dari hasil pemeriksaan
didapatkan GCS pasien 434, tekanan darah pasien 110/70 mmHg, frekuensi nadi 88
x/menit, frekuensi pernafasan 32 x/menit,
temperature 36,7 OC, saturasi oksigen 80-90 %. Analisis Gas Darah didapatkan pH
7.23; PCO2 66 mmHg; PO2 93 mmHg; HCO3 27 mmol/L; BE -2.4 mmol/L; SO2 95
%. Pemeriksaan MSCT Thorax didapatkan pneumothorax bilateral fissura mayor dan
minor kanan dan fissura mayor kiri, pneumomediastinum, contusio pulmonum
pneumonia/ suspect pneumonia aspirasi, emfisema subcutis. Apa gangguan
keseimbangan asam basa yang dialami pasien?
A. Asidosis metabolik
B. Asidosis respiratorik
C. Alkalosis metabolik
D. Alkalosis respiratorik
E. Asidosis Alkalosis
19. Laki-laki berusia 45 tahun dirawat diruang keperawatan kritis setelah mendapatkan
pertolongan pertama di IRD. Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami mual,
muntah, dan sakit perut selama duahari setebelum masuk rumah sakit, pasien
memiliki riwayat tukak lambung dan sering menkonsumsi minuman berakohol. Dari
pemeriksaan didapatkan GCS pasien 234, tekanan darah pasien 130/70 mmHg,
frekuensi nadi 92 x/menit, frekuensi pernafasan 12 x/menit, temperature 38,3 OC.
Analisis Gas Darah didapatkan pH 7.61; PaCO2 85,5 mmHg; PaO2 43,5 mmHg;
NaHCO3 82,0 mmol/L; BE -2.4 mmol/L; SO2 95 %. Mukosa pasien kering tidak
ditemukan reflek patologi, reflak fisiologi pada pasien normal. Apa gangguan
keseimbangan asam basa yang dialami pasien?
A. Asidosis metabolik
B. Asidosis respiratorik
C. Alkalosis metabolik
D. Alkalosis respiratorik
E. Asidosis Alkalosis