1. Seorang laki laki berusia 40 tahun di rawat di ruang bedah dengan luka bakar derajat II.

Pasien mengeluh nyeri, lemas dan haus. Hasil pengkajian luka bakar daerah dada, tangan
kanan, dan paha kanan. Berapa presentase luka bakar tsb?
A. 44%
B. 42%
C. 94%
D. 32%
E. 27%
2. Seorang perempuan berusia 52 thn di ruang penyakit dalam dengan diare. Hasil pengkajian:
pasien mengeluh lemas, BAB sudah 8x, konsistensi encer, terdapat lendir, TD 100/60mmHg,
nadi 100x/menit, RR 24x/menit, suhu 38,3 C, keseimbangan cairan minus 600cc/24jam.
Pasien mendapat infus NaCl 30 tetes per menit. Apakah evaluasi pada kasus twrsebut?
A. Tidak mengalami diare
B. Frekuensi BAB berkurang
C. toleransi terhadap aktivitas
D. Kebutuhan cairan terpenuhi
E. Tanda vital dalam batas normal
3. Seorang perempuan berusia 28 tahun dirawat dibangsal penyakit dalam dengan HIV/AIDS.
Hasil pengkajian menunjukkan klien mengeluh demam, mual, pusing, bibir kering dan badan
terasa lemas. Terdapat penurunan vlberat badan 10kg dalam 1 bulan, turgor kulit menurun
dan jumlah urin 200 cc/8jam. Klien akan menjalani terapi cairan infus RL 2.500 mL/hari
dengan faktor tetes IV drip 20 tetes/mL. Berapa jumlah tetesan infus per menit yang
diberikan pada klien?
A. 15
B. 20
C. 35
D . 40
E. 45
4. Seorang perempuan 44 thn dirawat di ruang penyakit dalam dan sedang dilakukan
pemberian transfusi darah jenis whoole blood 500 ml. Tiba" pasien mengatakan sesak napas,
dada terasa berat, dan terlihat gelisah. Manakh tindakan pertama yg dapat dilakukan
dilakukan perawat pada kasus tersebut
A. Berikan oksigenasi
B. Posisiskan semifowler
C. observasi TTv
D. Hentikan aliran transfusi
E. Ajarkan tehnik nafas dalam
5. Seorang laki2 berusia 34 taun diantar ke IGD karena keclakaan. Hasil pengkajian
menunjukkan jejas diantara dada dan abdomen di ICD 4-5, pasien meringis kesakitan,
terdapat defans muskular, CRT 4 detik, tampak pucat dan akral dingin. TD 80/60 mmHg,
frekuensi nadi 110x/menit, suhu 37. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus?
A. Nyeri akut
B. Risiko infeksi
C. Gangguan perfusi jaringan
D. Defisit volume cairan
E. Perubahan pola nafas
6. Seorang perempuan berusia 38th dirawat diruang penyakit dalam karena PPOK. Hasil
pengkajian pasien tampak sesak, TD 110/70mmHg, frekuensi napas 28x/menit, frekuensi
 nadi 100x/menit, tampak retraksi dada, dan tampak penggunaan otot pernapasan. Hasil
pemeriksaan AGD didapatkan nilai pH 7.3, PaCO2 49mmHg, PaO2 85 mmHg, HCO3 22
mEq/L, saturasi oksigen 97%. Apakah interpretasi hasil AGD pada pasien adalah :
A. Asidosis metabolik terkompensasi
B. Alkalosis respiratorik
C. Asidosis respiratorik
D. Alkalosis metabolik
E. Asidosis metabolik
7. Perawat meninjau AGD klien menunjukkan pH 7,30, pCO2 58mmhg, pO2 80 mm dan HCO3
27 mEq/l. Penafsiran asam basa berikut?
A. Asidosis metabolik
B. Alkalosis metabolik
C. Asidosis respiratori
D. Alkalosis respiratori
E. Alkalosis respiratori terkompensasi
8. Seorang peremouan berusia 25 tahun dirawat di unit luka bakar. Hasil pengkajian luka bakar
grade II dengab luas 35%, BB 50kg TB 156cm, TD 100/60 mmHg, nadi 60x/menit, RR
20x/menit. Pasien telah diberikan terapi cairan RL sebanyak 2000cc. Apakah yg menjadi
keberhasulan terapi cairan tersebut?
A. Urin output 12,5-25 ml/jam
B. Urin output 25-50 ml/jam
C. Urin output 50-75 ml/jam
D. Urin output 75-100 ml/jam
E. Urin output 100-125 ml/jam
9. Perawat meninjau hasil AGD klien yg dirawat dan mencatat dokumentasi laboratorium
menunjukkan ph 7,30, pco2 58 mm hg, po2 80 mm hg dan hco3 27 mEq/l. Perawat
menafsirkan asam basa berikut?
A. Asidosis metabolik
B. Alkalosis metabolik
C. Asidosis respiratorik
D. Alkalosis respiratorik
E. Alkalosis respiratorik terkompensasi
10. Seorang laki-laki, usia 50 tahun, sudah 1 hari dirawat di ICCU, pasienmenderita kelainan
katup jantung mitral, hasil pemeriksaan fisik saat ini: kesadaran menurun, nafas terdengar
ronki, GCS 8, nadi 82x/mnt, TD 150/100 mmHg, pernafasan 24 x/mnt. Apakah prioritas
tindakan pada kasus diatas?
A. Suction
B. Fisioterapi dada
C. Posisi kepala ekstensi
D. Posisi pasien dimiringkan
E. Memberikan masker oksigen
11. Seorang laki-laki usia 50 tahun direncanakan 2 hari lagi dilakukan pembedahan lensa
matanya pertama kali karena katarak yang di alami. TD: 135/80 N: 90x/m RR: 20x/m S: 37,5.
Pasien merasa pusing dan lemas serta mual kalau berjalan jauh. Apa masalah keperawatan
pada kasus tersebut?
A. Risiko jatuh
B. Hambatan Mobilitas Fisik
C. Nausea
 D. Keletihan
E. Hipertermi
12. Seorang laki laki berusia 19 tahun dirawat dibangsal penyakit dalam dengan PPOK. Hasil
pengkajian klien mengeluh sesak nafas, batuk disertai dahak yang sesah dikeluarkan,
frekuensi nafas 27x/menit, auskultasi paru ronkhi. Perawat melakukan nebulasi terhadap
klien, dan klien menghirup 10 kali setelah itu mesin dimatikan. Apakah tindakan selanjutnya
yang dilakukan perawat ?
A. Mencuci tangan
B. Membereskan alat
C. Auskultasi paru
D. Melakukan relaksasi nafas dalam
E. Melakukan clapping dan batuk efektif
13. Seorang laki-laki berusia 56 tahun dirawat di ruang Penyakit Dalam dengan diagnosis medis
Gagal Jantung Kongestif. Perawat akan memberikan medikasi berupa agen inotropik. Apakah
fungsi utama dari obat tersebut?
A. Mengurangi afterload
B. Meningkatkan preload
C. Meningkatkan frekuensi nadi
D. Meningkatkan kontraksi jantung
E. Lini pertama pengobatan Gagal Jantung
14. Seorang perempuan usia 30 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosis suspect
apendisitis. Hasil pengkajian pasien mengeluh nyeri perut kanan bawah , nyeri skala 7 , mual
, muntah ,serta tidak nafsu makan, TD 130/70 mmHg , frekuensi napas 26x/menit dan
frekuensi nadi 80 x/menit. Apakah pengkajian lanjut pada kasus tersebut?
A. Auskultasi bising usus
B. Observasi status nutrisi
C. Pemeriksaan laboratorium
D. Observasi tanda-tanda dehidrasi
E. Palpasi pada titik mc.burney
15. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
batukdan dahak sukar keluar. Hasil pemeriksaan didapatkan bunyi ronkhi pada bronchial
kiribagian posterior. Tekanan darah: 110/70 mmHg, frekuensi nadi: 100 kali/menit,
frekuensipernafasan: 28 kali/menit, suhu tubuh: 370C. Perawat akan melaksanakan
fisioterapi dada. Bagaimanakah pengaturan posisi yang tepat pada klien tersebut?
a. Tengkurap miring kekanan dengan kepala lebih rendah dari badan
b. Tengkurap miring kekiri dengan kepala lebih rendah dari badan
C. Terlentang miring kekiri dengan kepala sejajar dengan badan
D. Terlentang dengan kepala lebih rendah dari badan
E. Duduk meraangkul bantal
16. Seorang laki-laki, usia 50 tahun, sudah 1 hari dirawat di ICCU, pasienmenderita kelainan
katup jantung mitral, hasil pemeriksaan fisik saat ini: kesadaran menurun, nafas terdengar
ronki, GCS 8, nadi 82x/mnt, TD 150/100 mmHg, pernafasan 24 x/mnt. Apakah prioritas
tindakan pada kasus diatas?
A. Suction
B. Fisioterapi dada
C. Posisi kepala ekstensi
D. Posisi pasien dimiringkan
E. Memberikan masker oksigen
17. Petawat memperhatikan hasil EKG seorang klien dan mengetahui adanya perubahan
mendadak pada irama jantung klien. Gelombaang P hilang dan kompleks QRS melebar, serta
irama vebtrikuler teratur. Denyut jaantung 140bpm. Gangguan itama jantung manakah yang
dialami klien?
A. Ventrikel fibrilasi
B. Sinus takikardi
C. Kontraksi ventrikuler prematur
D. Sinus bradikkardi
E. Ventrikuler takikardi
18. Seorang klien dengan miokard infark tiba-tiba mengalami takikardi, terlihat sulit bernapas,
mulai batuk berbuih dengan sputum berwarna kemerahan. Perawat mendengarkan suara
napas. Apakah suara yang diharapkan dapat terdengar secara bilateral?
A. Rhonchi
B. Crackles
C. Wheezing
D. Suara napas yang menghilang
E. Sonor
19. Seorang perempuan berusia 55 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
sering lapar, badan kurus, sering buang air kecil, haus, lemas,pandangan kabur, dan kebas
pada ekstremitas bawah. Hasil pemeriksaan berat badan turun dari 55 kg menjadi 47 kg,
kulit kering. Kadar gula darah sewaktu 310 mg/dl. Apakah masalah keperawatan utama pada
kasus diatas?
A. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
B. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan
C. Perubahan persepsi sensori; penglihatan
D. Perubahan persepsi sensori; perabaan
E. Gangguan eliminasi