Anda di halaman 1dari 15

1.

Seorang laki-laki usia 45 tahun dirawat di ICU dengan diagnose DM tipe II, dari hasil pengkajian:
Kesadaran apatis, tampak sesak, tekanan darah 140/85 mmHg, PaO2: 80 mmHg, HCO3: 24 mEg/L.
Dari data tersebut metode pemberian therapy oksigen yan tepat untuk pasien tersebut adalah:
a. Simple mask
b. Sungkup venture
c. Non rebreathing mask
d. Nasal canul
e. Rebreathing mask
2. Seorang perawat ICU menolak pasien yang membutuhkan ventilasi mekanik pasien sedang dirawat
diruang isolasi, terinfeksi HIV. Hasil pengkajian, HIV (+) perawat menolak karena pasien terinfeksi
HIV. Apakah prinsip etik yang dilanggar oleh perawat?
a. Justice
b. Autonomi
c. Beneficience
d. Fidelity
e. Veracity
3. WSD (Water seal drainage) banyak dipakai pada pasien di ICU pada kelainan rongga thorax seperti:
pneumothorax, efusi pleura, hemothorax. Perawat bertanggung jawab dalam perawatan yang baik.
Untuk mempertahankan fungsi WSD dengan baik agar tidak terjadi komplikasi. Perawat yang harus
dilakukan adalah:
a. Posisi pasien sejajar dengan botol penampung
b. Panjang selang penghubung >150cm
c. Jarak pasien dengan botol penampung <30cm
d. Jarak pasien dengan botol penampung 90cm
e. Tekanan negative >100cmH2O
4. Tn. G 56 tahun dirawat di ICU hari ke 2, dengan gagal nafas serta terkonfirmasi positif covid 19.
Pernafasan dibantu dengan ventilator. Prinsip pengaturan awal setting ventilator mekanik pada
kasus tersebut adalah:
a. Tidal volume 8 ml/kg/BB dan PEEP >5 cmH2O
b. Tidal volume 8 ml/kg/BB dengan PEEP < 5cmH2O
c. Tidal volume 6 ml/kg/BB dengan PEEP > 5 cmH2O
d. Tidal volume 6 ml/kg/BB, PEEP < 5 cmH2O
e. Semua pernyataan diatas salah
5. Dehidrasi adalah salah satu keadaan ketidak seimbangan cairan, dikatakan dehidrasi berat apabila
seseorang kehilangan cairan sampai 8% dan berat badan yang menyebabkan gangguan yang serius
pada sistem organ tubuh manusia. Manifestasi klinis yang terjadi adalah:
a. Peningkatan curah jantung
b. Peningkatan ion hydrogen
c. Peningkatan produksi ATP di mitchocondria
d. Peningkatan pengeluarab kalium
e. Peningkatan pengeluaran ion hydrogen
6. Seorang laki-laki 45 tahun dirawat di ICU dengan keluhan nyeri dada, perawat melakukan
perekaman EKG 12 lead dengan hasil gambaran EKG di lead I negative dan aVR positif dan aVL
negative. Setelah dilakukan pemeriksaan elektroda di ekstremitas atas dan bawah sudah benar cara
penempatan elektrodanya. Berdasarkan hal tersebut pasien mengalami.
a. Pembesaran jantung kanan
b. Left ventrikel hipertropi
c. Right ventrikel hipertropi
d. Pembesaran jantung kiri
e. Dextro cardia
7. Pasien laki-laki usia 50 tahun dilakukan perekaman EKG strip tampak gambaran EKG diidentifikasi
Irama Teratur, HR 35 x/menit, gelombang P tidak ada, PR interval tidak ada dan QRS kompleks 0.20
detik, maka gambaran EKG tersebut adalah:
a. Juntional Accelerate
b. Juntional Bradikardi
c. Normal Sinus Rhytem
d. Idioventrikuler Rhytem
e. Juntion Rhytem
8. Seorang laki-laki usia 67 tahun post operasi thoracotomy dengan terpasang WSD, CVP dan ETT,
dilakukan pemeriksaan thorax foto. Tujuan pemeriskaan foto thorax tersebut adalah:
a. Pengkajian terhadap sistem cardiovaskuler
b. Vaskulerisasi paru
c. Pengkajian terhadap alah-alat yang terpasang pada rongga thorax
d. Pengkajian terhadap kondisi upnormal pada abdomen
e. Pengkajian sistem pernafasan
9. Seorang laki-laki usia 50 tahun dirawat di ICU dengan diagnose CKD. Berat badan 50kg. hasil AGD
didapatkan: pH: 7,29 PCO2: 40 HCO3: 15 PaO2: 75 Saturasi: 95%. Interpretasi menurut Henderson
Haselbach dari hasil AGD diatas yaitu:
a. Asidosis metabolic kompensasi sebagian
b. Alkalosis metabolic
c. Asidosis metabolic kompensasi penuh
d. Alkalosis metabolic kompensasi sebagian
e. Asidosis metabolic
10. Seoang laki-laki usia 45 tahun dirawat di ICU dengan diagnose DM tipe II, dari hasil pengkajian:
kesadaran apatis, tampak sesak, tekanan darah 140/85 mmHg, frekuensi nafas 30 x/menit,
frekuensi nadi 120 x/menit, temperature: 38®C, AGD: pH; 7,40, SPO2: 90%, PaCO2: 28 mmHg,
PaO2: 80 mmHg, HCO3: 24 mEg/L. Element evaluasi keperawatan dan pemberian therapy oksigen
tersebut adalah:
a. Respirasi, Neurologi, Cardiologi, Laboratorium
b. Cardiologi, Laboratorium, Respirasi, AGD
c. Neurologi, AGD, Cardiologi, Laboratorium
d. Respirasi, Neurologi, Cardiologi, AGD
e. AGD. Respirasi, Neurologi, Laboratorium
11. Ny. K dirawat di ICU, terpasang ventilator dengan mode control. Beberapa saat kemudian alarm
berbunyi , tindakan yang harus dilakukan pada kasus tersebut diatas adalah:
a. Memberikan obat sedasi pada pasien
b. Mengurangi suara volume alarm
c. Membiarkan alrm berbunyi, dan memberikan penjelasan kepada pasien
d. Melakukan pengkajian pada pasien dan mengatasi penyebab
e. Mematikan suara alarm ventilasi mekanik dan mengatur batasan alarm limit
12. Tn. R 60 tahun dengan dx Medis CAD, telah kembali ada nadi dan nafas setelah dilakukan tindakan
RJP selama 10 menit, maka perawatan Post Arest Care yang dilakukan pada pasien tersebut adalah:
a. Langsung di evaluasi
b. Pemberian anti aritmia
c. Treatment hipertensi
d. Cegah terjadinya hipertermi
e. Stabilisasi/ optimalisasi ventilasi dan oksigen
13. Seorang laki-laki usia 45 tahun, dilakukan monitoring EKG. Strip gambaran EKG diidentifikasi Irama
Teratur. HR: 65 x/menit, gelombang P tidak ada, PR interval tidak ada QRS kompleks 0,12 detik,
maka gambaran EKG tersebut adalah:
a. Ideoventrikuler accelerate
b. Normal sinus rhytem
c. Juntional rhytem
d. Juntional bradikardi
e. Juntional accelerate
14. Pasien yang dirawat di ICU sangat diperlukan pengkajian tentang status nutrisi. Pada fase akut,
tubuh pasien akan mengalami yaitu:
a. Tubuh pasien perlu lemak, protein sebagai sumber energy
b. Katabolisme lebih besar dari antabolisme
c. Anabolisme lebih besar dari katabolisme
d. Tubuh pasien perlu sumber energy lebih besar
e. Mengatasi hipoproteinemia dan perbaikan jaringan yang rusak
15. Seorang pasien laki-laki usia 40 tahun masuk keruang IGD rumah sakit dengan Dx Medis: Oedema
PAru. Hasil pengkajian didapatkan data. Tekanan darah: 100/70 mmHg, frekuensi nadi: 130
x/menit, frekuensi nafas: 32 x/menit. Temperature: 37,5 ®C, Saturasi: 89%. Hasil pengkajian
auskultasi paru pada kasus diatas adalah:
a. Suara nafas wheezing (mengi)
b. Suara nafas gurgling (berkumur)
c. Suara nafas stidor
d. Suara nafas ronchi
e. Suara nafas snoring (mendengur)
16. Tn. B 67 tahun dirawat di ICU hari ke 5 dengan diagnose gagal jantung kiri, terpasang ventilator
dengan pressure control RR 12 x/menit, Inspirasi preesure 20 cmH2O, I:E rasio 1:2, PEEP 5 cmH2O
dan FiO2 80%. Pada pengkajian pasien terlihat gelisah, nadi 110 x/menit, saturasi oksigen 85%, RR
30 x/menit terdengar suara ronchi pada seluruh lapang paru. Masalah keperawatan pada kasus
diatas adalah:
a. Gangguan perfusi perifer
b. Penurunan curah jantung
c. Gangguan ventilasi
d. Bersihan jalan nafas tidak efektif
e. Gangguan pertukaran gas (difusi)
17. Seorang laki-laki berusia 31 tahun sedang dirawat diruang isolasi terinfeksi HIV (+), nyeri menelan,
terdapat candidiasis oral, kondisi pasien hanya diketahui oleh istrinya. Perawat menolak
menyampaikan kondisi pasien sebenarnya kepada anggota keluarga yang lain. Apakah prinsip etik
pada kasus diatas:
a. Veracity
b. Confidentiality
c. Beneficience
d. Autonomi
e. Fidelity
18. Seorang laki-laki berusia 50 tahun diintubasi dengan pipa endotrakeal ukuran 8.0 mm. tekanan
balon pada ETT diukur pada 36 cmH2O. apa yang akan anda rekomendasikan dalam situasi ini?
a. Merekomendasikan reintubasi dengan pipa endotrakeal yang lebih kecil
b. Reposisi ETT
c. Merekomendasikan ventilasi melalui trakeostomi sebagai gantinya
d. Tarik selang 1-2 cm dan nilai kembali suara nafas pasien
e. Turunkan tekanan manset hingga <30 cmH2O dan kaji kebocoran
19. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan dokumentasi pada tahap pelaksanaan/
implementasi yaitu:
a. Melibatkan pasien
b. Selalu memberikan tanda tangan dan nama jelas
c. Kerangka kerja
d. Sarana komunikasi
e. Berisikan informasi yang jelas
20. Yang harus diperhatikan pada saat perumusan tujuan dalam melakukan perencanaan kepada
pasien yaitu:
a. Dapat dimodifikasi
b. Spesifik
c. Mudah dimengerti
d. Ekslusif
e. Berfokus pada pasien, jelas dan realitis
21. Seorang laki-laki 56 tahun sedang dilakukan RJP oleh perawat ICU, setelah 5 siklus dilakukan
evaluasi cek nadi masih tidak teraba dan gambaran monitor EKG sebagai berikut, Interpretasi EKG
tersebut adalah: (Gambar AF)
a. Ventrikel Takikardi
b. Idioventrikuler
c. Pulseless Electrical Activity
d. Ventrikel Vibrilasi
e. Atrial fibrilasi
22. Seorang laki-laki usia 60 tahun pasca operasi dirawat di ICU hari ke 1, terpasang WSD dengan
sistem 3 botol. Pengkajian keperawatan untuk memastikan fungsi WSD berfungsi dengan baik
adalah:
a. Selang tertekuk
b. Tidak ada cairan yang keluar
c. Kesulitan bernafas
d. Tidak ada undulasi
e. Ada undulasi
23. Seorang perempuan usia 45 tahun dirawat di ICU dengan diagnose Diare berat, turgor kulit
menurun, CTR 4 detik, urine output 24 jam 100 cc/24jam, berat badan 50 kg. hasil AGD didapatkan
pH: 7,51, PCO2: 40, HCO3: 32, PaO2: 75, Saturasi : 95%. Interpretasi menurut Henderson Haselbach
dari hasil AGD diatas adalah:
a. Alkalosis metabolic kompensasi penuh
b. Asidosis metabolic kompensasi penuh
c. Asidosis metabolic kompensasi sebagian
d. Alkalosis metabolic kompensasi sebagian
e. Alkalosis metabolik
24. Yang membedakan kemampuan pelayanan ICU sekunder dengan pelayanan ICU tersier adalah:
a. Bila dilengkapi dengan kemampuan pengelolaan pasien sekunder dengan ECMO (Extra
Corporal Oxygenator)
b. Bila dilengkapi dengan kemampuan pengelolaan pasien sekunder dengan ventilasi mekanik
c. Bila dilengkapi dengan kemampuan pengelolaan pasien sekunder dengan CRRT
d. Bila dilengkapi dengan kemampuan pengelolaan pasien sekunder dengan monitoring
hemodinamik
e. Bila dilengkapi dengan kemampuan pengelolaan pasien sekunder dengan pengukuran Cardiac
Output
25. Untuk mencegah terjadinya penularan kuman penyakit dari pengunjung ke pasien di ICU, perawat
perlu menjelaskan kepada keluarga yaitu:
a. Keluarga tidak boleh menunggu didalam kamar
b. Pengunjung dibatasi dua orang saja
c. Edukasi kesehatan dan tata tertib di ICU
d. Sebelum berkunjung keluarga harus cuci tangan
e. Pengunjung/ keluarga pasien yang dalam kondisi sakit tidak diizinkan berkundung
26. Tn. A 35 tahun post operasi. Pasien terpasang ventilator mekanik dengan mode: volume control.
Tidal volume 400cc, RR: 12 x/menit, PEEP: 5 cmH2O, FiO2: 40%. Pada layar monitor ventilator Tidal
Volume: 150ml dengan hasil analisa gas darah: pH: 7,25, PCO2: 55, HCO3: 23, PaO2: 90, Saturasi:
96%. Tindakan keperawatannya adalah:
a. Merubah setting ventilator, menambah cuff ETT
b. Meningkatkan PEEP dan FiO2, merubah setting ventilator, melakukan suction dengan
menambah cairan normal saline
c. Menambah volume dari cuff (balon) ETT, kolaborasi untuk meningkatkan frekuensi nafas atau
menambah tidal volume
d. Memeriksa adanya kebocoran dari jalan nafas (sirkuit/selang ventilator dari cuff ETT)
e. Melakukan suction dengan menambah cairan normal saline
27. Upaya untuk menurunkan angka terjadinya VAP diruang ICU, adalah dengan cara:
a. Perawat melakukan ventilator bundle VAP dengan benar
b. Perawat melakukan observasi secara menyeluruh
c. Mengganti sirkuit tubing ventilator
d. Melakukan suctioning sesuai kebutuhan pasien
e. Perawat melakukan chest fisioterapi
28. Seorang laki-laki usia 34 tahun, dirawat di ICU, kesadaran apatis, pernafasan kusmaul (cepat dan
dangkal), muntah 7 x/hari, analisa gas darah arteri sebagai berikut: pH: 7,66, PCO2: 20 mmHg,
PaO2: 80 mmHG, SPO2: 95%, HCO3: 22mmol/L, Interpretasi menurut Henderson Haselbach dari
hasil AGD tersebut, yaitu:
a. Alkalosis metabolic kompensasi sebagian
b. Alkalosis metabolic
c. Alkalosis respiratorik
d. Alkalosis metabolic kompensasi penuh
e. Alkalosis respiratorik kompensasi sebagian
29. Pemilihan jenis suction yang tepat pada pasien dengan penyakit paru menular, terpasang ventilator
mekanik dengan PEEP yang tinggi adalah:
a. Semi close
b. Hiperventilasi
c. Continues suction
d. Suction tertutup
e. Suction terbuka
30. Seorang laki-laki usia 65 tahun, dirawat di ruang ICU, post operasi CABG hari ke 5. Hasil pengkajian
didapatkan: tekanan darah 100/50 mmHg. Frekuensi nadi> 110 x/menit, PAP 38 mmHG, Suhu
tubuh: 38 ®C. KOmplikasi apa yang mungkin terjadi pada pasien yang dipasang PA kateter?
a. Pulmonal hipertensi
b. Rupture ventrikel kiri
c. Kateter terlepas
d. Infeksi
e. Oedema paru
31. Seorang laki-laki 55 tahun dirawat dirumah sakit dengan gangguan menelan, pemberian makanan
enteral diberikan melalui NGT . mencegah terjadinya aspirasi pada pasien tersebut adalah:
a. Membilas NGT sesudah pemberian makanan
b. Mengecek residu setiap 6 jam sebelum memberikan makanan
c. Mengecek posisi NGT
d. Posisi supinasi
e. Pemberian feeding nutrisi secara continue melalui pump feeding
32. Seorang wanita usia 20 tahun masuk ke IGD diagnose VSD + PH. Hasil pengkajian didapatkan:
tekanan darah 80/50 mmHg, frekuensi nadi 95 x/menit, CVP 13 mmHg, PA 34 mmHg, frekuensi
pernafasan: 28 x/menit, terpasang oksigen NRM 12 Lpm, saturasi O2 85%/. Terpasang kateter
pulmonal/swan ganz, parameter apakah yang dapat diukur melalui PA kateter tersebut?
a. Pengukuran temperature aksila
b. Urine output
c. Saturasi arteri
d. Tekanan darah sistemik
e. PA pressure dan cardiac output
33. Pemantauan hemodinamika invasive membutuhkan analisa hsil yang tepat dan akurat, untuk itu
perlu melakukan intervensi keperawatan berupa lavelling dan zeroing. Bagaimana cara
implementasi keperawatan pada leveling dan zeroing tersebut?
a. Merubah posisi pasien semifowler
b. Menggunakan cairan dextrone 5%
c. Pertemuan antara midclavikula dengan sela iga keempat
d. Menggunakan cairan flush: heparin 1:3
e. Letakkan tinggi tranduser, skla manometer air pada titik pertemuan mid aksila dengan sela iga
ke 4
34. Tn. F 45 tahun mengalami henti jantung dan paru, tim kode blue ICU segera melakukan
pertolongan RJP. Saat anda akan melakukan pergantian kompresi karena penolong pertama
kelelahan, maka cara pergantian RJP dilakukan pada saat:
a. Pergantian dilakukan boleh kapan saja
b. Pergantian berlangsung saat masih ditengah-tengah siklus kompresi
c. Pergantian kompresi atas persetujuan leader
d. Selesaikan siklus RJP pada saat ventilasi penolong ke2 mengambil alih kompresi
e. Selesaikan sampai dengan 5 siklus batu ganti kompresi
35. Diagnose keperawatan dirumuskan berdasarkan data status kesehatan pasien, dianalisis dan
dibandingkan norma fungsi kehidupan pasien, dapat bersifat actual, maupun resiko.berdasarkan
pernyataan diatas diagnose keperawatan yang dirumuskan merupakan:
a. Pencegahan hal yang mungkin terjadi pada status kesehatan pasien
b. Dasar penyusunan rencana keperawatan dalam mencapai peningkatan pelayanan keperawatan
c. Penyembuhan kesehatan pasien
d. Peningkatan kesehatan pasien
e. Pemulihan kesehatan pasien ICU
36. Tn. C 60 tahun baru tiba ke ICU pindahan dari rawat inap, tiba-tiba tampak apnoe, sianosis, nadi
tidak teraba. Perawat langsung melakukan tindakan resusitasi jantung paru (RJP) selama 2 menit,
setelah itu perawat mengevaluasi keadaan pasien, ternyata denyut nadi korban sudah ada akan
tetapi nafas masih belum ada, maka tindakan selanjutnya yang harus dilakukan:
a. Melakukan kembali tindakan resusitasi jantung paru
b. Memberikan bantuan nafas sebanyak 10 kali dalam dua menit
c. Memposisikan klien dalam posisi miring mantap (recovery posision)
d. Memberikan bantuan nafas sebanyak 20 kali selama dua menit
e. Merujuk pasien kesarana pelayanan kesehatan terdekat
37. Proyeksi pengambilan thorax foto yang dilakukan dirumah sakit terdiri AP (Anterior-Posterior), PA
(Posterior-Anterior), Lateral, Supine. Pada pasien yang dirawat di ICU ventilator dan terpasang alat-
alat bantu lainnyaseperti kondisi coma, maka pada pemeriksaan foto thorax proyeksi
pengambilannya dengan metode?:
a. Supine
b. AP
c. PA
d. Lateral
e. Semifowler
38. Tn. A 50 tahun mengalami luka tusuk yang menyebabkan perdarahan, yang menyebabkan
terjadinya dehidrasi. Terapi cairan yang paling tepat untuk kasus diatas adalah:
a. Pemberian albumin
b. Pemberian plasma
c. Pemberian cairan kristaloid
d. Pemberian cairan ringer lactate
e. Pemberian cairan koloid
39. Seorang laki-laki usia 50 tahun, sedang dilakukan RJP oleh karena mengalami VT tanpa nadi selama
2 siklus, pemberian obat yang telah diberikan adalah 1 mg ephineprine. Setelah dilakukan
defibrilasi kedua dan masih mengalami VT, obat yang akan diberikan selanjutnya adalah:
a. Norephineprine 0,5 mcg
b. Amiodaron 150 mg
c. Sulfat atropine 1 mg
d. Ephineprine 1 mg
e. Amiodaron 300 mg
40. Seorang wanita usia 40 tahun pasca operasi dirawat di ICU hari ke 3 dengan WSD dan direncanakan
pindah ke ruang intermediet. Sebelum pindah WSD harus sudah dilepas. Indikasi pelepasan atau
pencabutan WSD adalah:
a. Adanya pneumothorax dan pemeriksaan x ray
b. Undulasi bagus
c. Jumlah cairan < 100 cc/24 jam
d. Masih adanya kesulitan bernafas
e. Jumlah cairan yang keluar >200/ 24 jam
41. Ygutiyr6tu6jui
a. Elektoda ekstremitas kanan atas dan ekstremitas atas kiri tertukar posisi
b. Elektroda ekstremitas kiri atas dan ekstremitas bawah tertukar posisi
c. Elektroda V1, V2 dan V3 tertukar posisi dengan V4, V5 dan V6
d. Elektroda V2 posisi dan penempatannya
e. Elektroda ekstremitas kanan atas dan ekstremitas bawah tertukar
42. Seorang laki-laki usia 65 tahun dirawat diruang ICU sejak dua hari yang lalu, dari hasil pemeriksaan
didapatlan data: tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi nadi: 96 x/menit, frekuensi nafas: 32
x/menit, temperature: 38,5®C, saturasi: 92% dengan tanda-tanda klinis terdapat sianosis, akral
dingin,gelisah, pernafasan cuping hidung, disertai adanya retraksi dinding dada, yang dilakukan
oleh perawat untuk kasus diatas adalah:
a. Pemberian oksigen RM 8 lpm
b. Pemberian oksigen NRM 8 lpm
c. Pemberian oksigen venture mask
d. Pemberian oksigen nasal canul 5 lpm
e. Pemberian oksigen simple mask 6 lpm
43. Seorang perempuan usia 32 tahun dating dari IGD dengan mati batang otak. Didapatkan data
status respirasi tidak adekuat, namun keluarga menolak untuk diintubasi, status DNR. Pasien dalam
keadaan vegetative, namun hanya karena kepentingan donor organ, atas persetujuan kepala ICU
maka pasien perlu masuk ICU. Atas indikasi apakah pasien masuk ICU?
a. Indikasi prioritas ke tiga
b. Indikasi prioritas pengecualian
c. Indikasi prioritas kedua
d. Indikasi prioritas Satu
e. Tidak prioritas
44. Seorang laki-laki usia 53 tahun, dating ke IGD dengan keluhan sesak nafas dengan diagnose
keperawatan gangguan kebutuhan cairan lebih dari kebutuhan tubuh. Dirawat hari ke 2, hasil
pengkajian didapatkan data: tekanan darah 118/77 mmHg, frekuensi nadi: 65 x/menit, frekuensi
nafas: 24 x/menit. Observasi intake 1800cc/24 jam, output 1000cc/24 jam. Apakah intervensi
keperawatan yang utama pada masalah keperawatan tersebut?:
a. Mencatat pernafasan tiap jam
b. Mengukur output per jam
c. Mengukur intake per jam
d. Melakukan observasi ketat tekanan vena jugularis (JVP)
e. Mencatat tekanan darah tiap jam
45. Kewajiban seorang perawat memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan kode etik, standar
pelayanan keperawatan, standar profesi, standar procedure operasional, dan ketentuan peraturan
perundang-undangan diatur undang-undang RI nomor28 tentang keperawatan pasal?
a. Pasal 36
b. Pasal 40
c. Pasal 38
d. Pasal 39
e. Pasal 37
46. Seorang pasien usia 45 tahu dirawat dengan post apendiktomi hari pertama. Saat dilakukan
penggantian dinas shif pagi ke shif sore oleh perawat, pasien mengatakan bahwa ia meminta untuk
dibantu diajarkan mobilisasi dini post operasi. Perawat mengatakan akan mengajarkan pasien,
namun perawat mengundur-undur dengan melakukan pekerjaan lain dan tidak jadi mengajarkan
pasien . apa prinsip etik yang dilanggar oleh perawat?:
a. Autonomi
b. Veracity (kejujuran)
c. Non malfience
d. Fidelity (menepati janji)
e. Confedelity (kerahasiaan)
47. Kerjasama dalam tim dan soliditas tim menjadi salah satu indicator kualitas layanan di intensive
care. Dalam pelaksaan CPR dalam tim, dilakukan kompresi bergantian tiap 2 menit yang bertujuan
untuk:
a. Optimalisasi penggunaan alat bantu
b. Tindakan CPR lebih terukur sesuai dengan standar
c. Agar tahapan berikutnya dapat dilakukan secara tertata
d. Terjaminnya high quality compression
e. Lebih focus dalam tugas utama
48. Seorang laki-laki usia 50 tahun diagnose intoksikasi, kesadaran apatis, tekanan darah: 140/90
mmHg, frekuensi nadi: 140 x/menit, temperature: 37,9®C, frekuensi nafas 30 x/menit, dengan hasil
AGD: pH: 7,47, PCO2: 48 mmHG, PaO2: 55 mmHg, HCO3: 34 mmol/L, BE: +5 mmol/L. Interpretasi
menurut Henderson Haselbach dari hasil AGD tersebut yaitu:
a. Alkalosis respiratorik kompensasi penuh
b. Alkalosis metabolic kompensasi sebagian
c. Alkalosis metabolic alkalosis respiratorik
d. Alkalosis metabolic kompensasi penuh
e. Alkalosis respiratorik kompensasi sebagian
49. Seorang wanita usia 55 tahun dirawat di ICU 5 hari yang lalu, kesadaran somnolen, diagnose
bronkopneumonia, RR: 10 x/menit, frekuensi nadi: 120 x/menit, retraksi supra sterna positif,
dengan hasil AGD: pH: 7,33, PCO2: 56 mmHg, PaO2: 90, HCO3: 90 mmol/L, BE: +4 mmol/L.
Interpretasi menurut Herderson Haselbach dari hasil AGD tersebut, adalah:
a. Alkalosis respiratorik
b. Asidosis respiratorik kompensasi sebagian
c. Asidosis respiratorik kompensasi penuh
d. Asidosis respiratorik
e. Alkalosis respiratorik kompensasi sebagian
50. Seorang laki-laki usia 58 tahun sedang diruang Hemodialisa menjalani terapi Hemodialisa ke 12.
Pasien mengatakan merasa bosan dengan pengobatan yang dijalani. Perawat berinteraksi dengan
pasien menjelaskan tujuan hemodialisa dan memaksimalkan nilai serta pemahaman tentang
kualitas hidup yang baik. Apakah prinsip etik yang tepat untuk kasus diatas:
a. Non malficience
b. Autonomi
c. Veracity
d. Justice
e. Beneficience
51. Osmolaritas adalah merupakan konsentrasi total dari bahan yang terlarut didalam suatu larutan.
Normal osmolaritas cairan tubuh (N) 275-290 mOsm/kgBB. Komponen penting yang menentukan
osmolaritas plasma adalah:
a. Natrium dan dextrone
b. Kalium dan albumin
c. Magnesium dan dextrone
d. Kalium dan dextrone
e. Natrium dan albumin
52. Pasien Tn. A 45 tahun dirawat di ICU dengan CKB dengan GCS 5. Tampak perdarahan ditelinga dan
hidung, terdapat racun eyes dan battle since. Hasil observasi TD: 90/60 mmHg, RR: 30 x/menit.
Produksi slem banyak, suara nafas stidor, dan hasil auskultasi terdapat suara ronchi kedua lapang
paru, pada saat anda akan mengatur posisi kepala pasien agar membuka jalan nafas dengan aman
dengan cara:
a. Juw trush
b. Ekstensikan kepala/ logroll
c. Headtil
d. Chin lift
e. Stabilisasi tulang cervical
53. Seorang laki-laki 57 tahun sedang diventilasi dengan resusitasi bag-valve melalui LMA. Saat
memberikan nafas manual, anda melihat kebocoran udara yang signifikan. Manakah dari berikut ini
yang harus menjadi pendekatan pertama anda untuk menghilangkan kebocoran?:
a. Turunkan tekanan balon
b. Ganti ukuran LMA
c. Reposisi LMA
d. Tambahkan lebih banyak udara ke balon LMA
e. Tarik tabung keluar 2-3 cm
54. Seorang laki-laki usia 25 tahun dirawat di ICU dengan luka tusuk didada. Hasil pengkajian
didapatkan: TD: 90/60 mmHg, HR: 110 x/menit, RR: 24 x/menit, hasil pemeriksaan foto thorax
didapatkan paru kanan tidak mengembang dari trakea seta mediastinum terdorong ke arah kir,
kondisi diatas adalah:
a. Atelektasis
b. Tension pneumothorax
c. Konsolidasi
d. Cardiomegali
e. Pleura efusi
55. Tn. C dirawat diruang ICU hari ke 3 hasil PCR test terkonfirmasi positif covid 19, terpasang oxygen
therapy dengan CPAP mask, keadaan tersebut dapat menyebabkan aerosolisasi, pernyataan yang
tepat mengenai aerosolisasi adalah:
a. Gunakan ETT yang tidak mempunyai cuff
b. PPE (Personal Protective Equipment)
c. Penggunaan bacterial filter pada bag-mask maupun pada ventilator
d. Mengurangi tenaga kesehatan yang berada diruang perawatan/ ruang tindakan
e. Prosedur kebersihan tangan sebelum dan sesudah tindakan
56. Seorang manajer keperawatan ICU pada pelayanan primer, sekunder, dan tersier mempunyai
kompetensi pelaksana ICU primer, sekunder dan tersier dengan penambahan kemampuan
leadership. Berdasarkan pernyataan diatas, merupakan salah satu persyaratan yang harus dimiliki
perawat pada level?
a. Sebagai manajer pengelola pasien
b. Sebagai clinical instruktur
c. Sebagai perawat pelaksana
d. Sebagai kepala ruang
e. Sebagai ketua tim keperawatan
57. Seorang laki-laki usia 55 tahun dirawat diruang ICU paska bedah Laparatomi. Hasil pengkajian
didapatkan data tekanan darah: 85/45 – 116/70 mmHg, frekuensi nadi 100 – 120 x/menit, CVP 2-7
mmHg. Terapi dopamine 5 µ/kgBB/menit. Pemantauan hemodinamik merupakan essesial pada
pasien yang hemodinamik tidak stabil. Apa tujuan pemantauan hemodinamik secara invasive
tersebut
a. Mengarahkan pada intervensi yang sederhana
b. Mengevaluasi fungsi lanjut kardiovaskuler
c. Mengarahkan pada intervensi medis
d. Deteksi dini identifikasi dan intervensi terhadap klinis seperti; gagal jantung dan temponade
e. Mengarahkan pada intervensi keperawatan
58. Seorang perempuan berusia 55 tahun mengalami henti nafas dan henti jantung diruang ICU.
Perawat langsung melakukan tindakan resusitasi jantung paru (RJP) selama 2 menit, setelah itu
perawat mengevaluasi pasien, ternyata denyut nadi dan nafas korban ada. Manakah tindakan
selanjutnya yang harus dilakukan?:
a. Melakukan kembali tindakan resusitasi jantung paru selama 5 siklus
b. Melakukan perawatan Post Cardiac Arest Care (ROSC)
c. Memberikan bantuan nafas sebanyak 10 kali selama dua menit
d. Memposisikan klien ke dalam posisi miring mantap
e. Memberikan bantuan nafas sebanyak 20 kali selama dua menit
59. Seorang laki-laki usia 65 tahun masuk ke RS dengan keluhan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu, dari
hasil pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan data: TD: 110/70 mmHg, HR: 110 x/menit, RR: 35
x/menit, temperature: 38,5®C, dari hasl pengkajian terlihat tanda-tanda sianotik. Hasil AGD: pH:
7,25, PCO2: 18 mmHg, PaO2: 110 mmHg, HCO3: 22, saturasi: 92%, jenis terapi oksigen yang bisa
diberikan untuk kasus diatas adalah:
a. Nasal canul
b. Ventury mask
c. Rebreathing mask
d. Simple mask
e. Non rebreathing mask
60. Ny. B terpasang ETT “on ventilator” dengan hasil analisa gas darah: pH: 7,49, PCO2: 28 mmHg,
PaO2: 150 mmHg, HCO3: 25 mmHg, saturasi: 99%. Hasil tersebut diatas menunjukkan keadaan
hiperventilasi, pernyataan yang paling tepat terkait hiperventilasi adalah:
a. Minute volume terlalu rendah
b. Minute volume rendah
c. FiO2 dan saturasi terlalu tinggi
d. Nilai PCO2 terlalu rendah
e. Nilai PaO2 terlalu tinggi
61. Perawat akan melakkan interpretasi EKG strip, cara penilaian lebar PR interval pada gambar EKG
strip adalah:
a. Dari akhir P sampai dengan awal gelombang R
b. Dari akhir P sampai dengan awal kompleks QRS
c. Dari awal P sampai dengan akhir kompleks QRS
d. Dari awal P sampai dengan awal kompleks QRS
e. Dari awal P sampai dengan akhir gelombang R
62. Positive end Expirasi Pressure (PEEP) merupakan komponen penting dalam pemakaian ventilasi
mekanik pada pasien. Pernyataan dibawah ini yang bukan merupakan fungsi PEEP adalah:
a. Mengembangkan alveoli yang colaps
b. Meningkatkan kapasitas difusi
c. Redistribusi cairan extra vascular
d. Mencegah terjadinya atelectasis
e. Meningkatkan kemampuan volume inspirasi
63. Seorang wanita usia 40 tahun Post operasi jantung, hari ke 3 di ICU Terpasang monitor
hemodinamik tekanan vena sentral (CVP) Riwayat intra operasi terjadi perdarahan pembedahan,
produksi pengeluaran cairan pembedahan melalui WSD 3cc/kg B8/jam sehingga memerlukan
pemantauan CVP secara kontinyu. Apakah indikasi yang paling tepat dan pemantauan CVP pada
kasus datas?
a. Guna memantau jugulanis Vena Pressure (JVP)
b. Guna pembenan nutrisi parenteral
c. Mengukur tanda tanda vital
d. Untuk pengambilan sampel darah
e. Mendapatkan nilai CVP untuk melihat status volume cairan pasien
64. Perawat ICU wajib mencatat/mendokumentasikan kapan pasien dilakukan intubasi dan
pemasangan ventilator, hal tersebut bermanfaat untuk:
a. Menentukan kapan extubasi dilakukan
b. Menentukan kapan waktu penggantian ETT
c. Menentukan kapan evalum pemasangan ventilator
d. Memula perkembangan kemajuan pasien
e. Mengetahu apakah terjadi VAP
65. Pada pemakaian Ventilasi Mekanik dan pernapasan spontan terdapat perbedaan cyclus tekanan
pada saat inspirasi dan expirasi. Pernyataan yang tepat pada penggunaan ventilasi mekanik adalah:
a. Tekanan Positive saat expirasi dan negative saat inspirasi
b. Tekanan positive saat expirasi dan positive saatinspirasi
c. Semua pernyataan salah
d. Tekanan positive saat inspirasi dan Positive seat expirati
e. Tekanan positive saat inspirasi dan negative saat expirasi
66. Seorang laki-laki usia 50 tahun dirawat dengan CVD. Hasil pengkajian didapatkan pasien terpasang
NGT dan kesadaran somnolen yang harus diperhatikan pada saat pemberian nutrisi enteral adalah:
a. Membilas tubing dengan 50 ml air sebelum pemberian obat
b. Mengkaji tanda klinis, tanda vital dan kebutuhan cairan
c. Mengecek residu cairan setiap pemberian makanan cair
d. Mencegah terjadinya refluk
e. Posisi pasien supine
67. Pembagian Tim resusitasi/blue tim dilakukan situational sesuai dengan kebutuhan dan setiap
pelaku harus mampu memerankan seluruh peranan yang dibutuhkan. Seseorang yang bertugas
melakukan manipulasi airway adalah
a. Drug Administrator
b. Documentator
c. Compressor
d. Leader
e. Ventilator
68. Cairan dan elektrolit merupakan komponen penting dalam kehidupan manusia, salah satu fungsi
penting dan elektrolit tubuh adalah:
a. Media semua reaksi kimia tubuh
b. Mempertahankan keseimbangan asam basa
c. Distribusi paas keseluruh tubuh
d. Alat transport hormon & nutrien
e. Membawa O2 dan paru-paru ke sel tubuh
69. Pembenan nutrisi pasien yang di ICU harus diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien. Cara
penghitungan kebutuhan nutrisi disesuaikan dengan status giz pasien kritis adalah:
a. Pemberian nutrisi berdasarkan BB saat sakit, kemampuan pasien dan penyakit penyerta
b. Pemberian nutrisi berdasarkan IMT
c. Pembenan nutrisi dengan kalori lebih tinggi
d. Pembenan nutrisi dengan rendah protein
e. Pemberian nutrisi dengan kalori lebih rendah
70. Seorang wanita usia 62 tahun dirawat di ICU hari ke 4, diagnose ACD terpasang ventilator mekanik
mode control. Pemeriksan fisik didapatkan data: tekanan darah 85/56 mmHg, frekuensi nadi 118
x/menit, CVP 5 mmHg, temperature: 36®C. terapi yang didapatsupport inotropik 7,5 µ/kgBB/menit.
Apa implementasi keperawatan yang utama pada kasus tersebut
a. Melakukan pemantauan pola nafas
b. Mencatat keseimbangan balance cairan
c. Mencatat intake cairan
d. Pemantauan hemodinamik invasive secara kontiyu
e. Melakukan pemantauan hemodinamik secara non invasive
71. Tn. E 60 tahun dengan CHF grade IV tampak sedang dilakukan RJP oleh tim ICU karena tiba-tiba
asystole. Setelah dilakukan 2 menit, perawat melakukan evaluasi dengan mengecek nadi, ternyata
nadi masih belum teraba, tetapi gambaran EKG masih tampak bradikardi, maka tindakan
selanjutnya adalah:
a. Kardioversi 150 joule
b. Berikan adrenalin 1 mg
c. Lanjutkan RJP
d. Lanjutkan RJP kemudian berikan adrenalin 1 mg
e. DC syok syincronice 50 joule
72. Vtervt
73. Btretb
74. By5egtrg
75. Wg365
76. Yhtht
77. Htrhgr

Anda mungkin juga menyukai