kehidupan ketika sel-sel normal pacu fisiologis jantung secara sementara atau permanen
Pacing adalah salah satu metode pengobatan pasien ketika sistem konduksi jantung
melambat dan dapat menimbulkan bahaya. TCP bekerja sebagai alat pacu jantung buatan,
memberikan arus listrik berulang-ulang ketika alat pacu jantung alami menjadi terhambat
atau disfungsional.
TCP sering digunakan bagi pasien dengan gejala bradikardia, terutama jika pasien
tidak responsif terhadap obat atropin. TCP juga digunakan untuk overdrive pacing ( pacu
jantung pada tingkat yang lebih cepat daripada tingkat instrinsik pasien untuk
memiliki efek, miokardium harus mampu menghasilkan output jantung dengan kontraksi
a. Demand pacing
rangsangan listrik hanya jika diperlukan. Demand pacing merupakan mode pilihan
sebagian besar dokter atau QAS clinical dan peralatan harus diatur ke mode ini.
2. Indikasi
a Bradikardi dengan hemodinamik tidak stabil yang tidak responsive terhadap atropi
dengan tanda dan gejala yaitu denyut jantung < 60 kali per menit, tekanan darah
sistolik < 80 mmhg, penurunan tingkat kesadaran, syok, infark miokard akut, gagal
d Bundle branch blok kanan atau kiri ditambah dengan atrioventrikular (AV) blok
e Pasien secara klinis stabil namun beresiko untuk dekompensasi jantung dalam waktu
dekat
3. Kontraindikasi
a. Asistole / PEA
4. Tindakan Pencegahan
b Latihan keterampilan hands on menggunakan alat pacu (tersedia dari sebagian besar
kesiapan operator
c Pasien tidak boleh dibiarkan dimonitor selama TCP karena ambang pemacu dapat
mengubah hasil karena hilangnya capture. Selalu memverifikasi alarm pada EKG
monitor berfungsi efektif selama TCP sebelum meninggalkan sisi tempat tidur pasien
d Elektroda alat pacu harus ditempatkan dan ditempelkan dengan benar di dada jika
tidak, arus listrik bisa secara tidak sengaja ditansmisikan ke pemberi pelayanan, teman
atau keluarga yang mengakibatkan sengatan listrik jika permukaan konduktif dari
elektroda alat pacu menjadi kendur dan kontak dengan individu lain.
TCP pada arus di atas 50 Ma tanpa sedasi, analgesia, atau keduanya. TCP
rangka, atau keduaanya, pasien sadar dan hemodinamik stabil harus dibius sebelum
TCP.
5. Peralatan
a Handscoon
e Set infus
k Saturasi oksigen
6. Prosedur
a. Jelaskan prosedur kepada pasien (mengenai stimulus saraf kulit atau kontraksi otot
rangka)
pasien)
Prosedur PTV
b. Pilih mode “demand “ yang ada dilayar. Jika tidak, tekan tombol mode, diikuti
tombol demand
c. Tekan tombol freq ( frekuensi), jika diperlukan ( setting default adalah 70 bpm).
pasien dan menkaji untuk gambaran listrik dan mekanik. Fungsi akan mengubah
Note: Pacing akan dimulai secara otomatis segera setelah intensitas dipilih > 0 mA
Informasi Tambahan
a. Tidak ada bukti yang menunjukkan support pacing yang sesuai pada pasien cardiact
arrest
b. Kesalahan yang paling sering di TCP adalah kegagalan untuk cukup merekam aliran
c. Arus aliran pacing yang tidak cukup mungkin menghasilkan penyimpangan sinyal EKG
d. Pada pasien dasar, ptv dimulai dari arus pacing dari 0 mA dan ditingkatkan sampai
e. Gambaran EKG dibuktikan ketika pacer spike langsung diikuti oleh lebar dan luas QRS
kompleks , gelombang T tall , dan lebih ditekankan oleh kompleks QRS dari pasien.
f. Arus efektif minimum dalam mendapatkan gambaran mekanik yang dapat diandalkan
g. Jika pasien tidak berteloransi pada prosoder maka perytimbangkan pemberian analgesi
/sedasi
h. Pada pasien tidak sadar, tingkatkan arus aliran secara cepat dengan batas maksimum dan
i. Memeriksa tanda-tanda dari gambaran mekanik dengan adanya nadi dan tanda-tanda
Transcutaneous Cardiac Pacing ambang nyadapat berubah selama pacing dan hilangnya
7. Penyelesaian Masalah
selama TCP
e Pasien tidak akan mengalami cedera ( missal luka bakar, kerusakan kulit ) dari
prosedur TCP
Pertanyaan
1. TCP merupakan lat pacu jantung buatan, memberikan arus listrik berulang-ulang ketika alat
pacu jantung alami menjadi terhambat atau disfungsional. Indikasi Pemasangan TCP yaitu
a Bradikardi
b Takikardi
c Henti jantung
d Asistol
2. Pemasangan TCP memerlukan pemantauan yang cukup teliti untuk menghindari kesalahan
yang terjadi. Tindakan apa saja yang perlu diperhatikan pada saat pemasangan TCP
2) Elektroda alat pacu harus ditempatkan dan ditempelkan dengan benar di dada
a 1,2,3
b 1,3
c 2,4
d 4
e Benar/salah semua
a Asistol
b BBB
c AV blok
d Bradikardi
e Morbitz tipe II
4. Setelah mempoosisikan elektroda defibrilator pada posisi anterior-posterior ( pada semua usia
5. Sebelum menekan tombol freq ( frekuensi), jika diperlukan ( setting default adalah 70 bpm)
b Pilih mode “demand “ yang ada dilayar. Jika tidak, tekan tombol mode, diikuti tombol
demand
e Memeriksa tanda-tanda dari gambaran mekanik dengan adanya nadi dan tanda-tanda