Anda di halaman 1dari 46

Trouble shooting & monitoring

Ventilasi Mekanik

Achirman, SKep.,Ns.,M.Kep
INTERNATIONAL SYMPOSIUM and WORKSHOP
Indonesian Association of Critical Care Nurses
Ciputra Hotel – Jakarta , 12 April 2019
Ns. Achirman, S.Kep.,SKM.,M.Kep
•Phone : 08161135255
•Email : achirman72@yahoo.com
• NIRA : 3171-0039-639
Pendidikan :
1. Akper Karya Husada Semarang, 1996
2. SKM, UHAMKA, 2002
3. Ners, Universitas Indonesia, 2007
4. M.Kep, Universitas Indonesia, 2017

Pengalaman Organsisasi dan Pekerjaan :


•Anggota Bidang Pelayanan DPP-PPNI (2015-sekarang)
•Bidang Layanan HIPERCCI PUSAT, 2012- sekarang
•Bidang Diklat PPNI DPD JAKARTA SELATAN, 2013-sekarang
•Ka. Unit Rawat Inap Khusus RSPP 2016- 2019
•Ka. Unit Rawat Inap B RSPP 2019- sekarang
PENDAHULUAN
• VENTILATOR selain berfungsi sebagai alat
bantu napas juga berfungsi melatih otot
paru pasien untuk napas spontan
• Ventilator bisa digunakan pada intra
Hospital ataupun pre Hospital
• Ventilator dipakai secara invasif ataupun
non invasif
• Ventilator intra hospital & pre Hospital
Pendahuluan
Pendahuluan

Lo

Pa
w Low Tidal Volume
Mi

sie
Mesin Ventilator nu
or te

n
ila t
ent Vo

?
m V lu Listrik Mati
Alar SOLUSI
me
lisa h
en G e
c o r Hig
Pa si B o h
a n g L o Pre
Se l w High sur
g i t Pr frekw e
r g i es ensi
te ur
T e
ET Humidifier Rusak
Pengertian Ventilasi Mekanik (Brunner and
Suddarth, 2002)

Adalah suatu alat bantu mekanik yang berfungsi


memberikan bantuan nafas pasien dengan
cara memberikan tekanan udara positif pada
paru-paru melalui jalan napas buatan untuk
membantu sebagian atau seluruh proses
ventilasi untuk mempertahankan oksigenasi
Fungsi Ventilator

Alat Bantu Nafas


Ventilator Weaning
Nafas Spontan
METODE PENGGUNAAN VENTILATOR

NON INVASIF INVASIF VENTILATOR


VENTILATOR

- Pasien harus Kooperatif - ETT


- Menggunakan Mask - TRACHEOSTOMI
- Hemodinamik stabil
- Pasien harus Kooperatif
- Menggunakan Mask
- Hemodinamik stabil
Hal-Hal Penting dalamPenggunaan
Ventilasi Mekanik

Efek
Samping Klinis

Accidental disconnection,
cemas, rasa haus,
leaks in circuit, loss of electrical power
tidak nyaman, gangguan
loss of gas pressure,Laryngeal edema,
kebersihan mulut, kesulitan
tracheal mucosal trauma,
berkomunikasi, immobilisasi,
Barotrauma, O2 toxicity,
gangguan integritas kulit, gangguan
atelectasis, nosocomial pneumonia, dll
pola tidur dll

Perawat critical care :


1.Memfasilitasi kebutuhan pasien
2.Mencegah efek samping.
KOMPLIKASI VENTILASI MEKANIK

Respiratory care
SASARAN/TUJUAN VENTILASI MEKANIK
Secara Umum Tujuan Ventilasi Mekanik
Akar masalah Problem
Langkah Atasi Problem
Identifikasi :
1. Ventilator : alarm?
2. Sirkuit dari insp - Eksp
3. Klinis

1. Ventilator : setting, alarm,


Pakai Lung Test?
coba lung test
2. Air way: slim, air, suction
3. Klinis : Hemodinamik, kesadaran dll

Tindak Lanjut :
1. Setting baru?Ganti VM?
2. Ganti sirkuit? Re intubasi? Suction
3. Obs TTV, Hemodinamik
KLASIFIKASI PENGGUNAAN VENTILATOR

- Jaman Dahulu
- Fisiologis

- Jaman Sekarang
- Tidak Fisiologis
MODE VENTILATOR
MODE VENTILASI MEKANIK SECARA UMUM
Setting:

• Tidal volume atau Pressure level


• RR
• PEEP
• FiO2
• Peak flow
• I:E Rasio
• Sensitivity / triger
SETTING

1. Pressure/PIP/Peak
1 Pressuer/ Volume atau baro
trauma? 6 -10cc/KgBB atau
PPOK 5-8 cc/KgBB  Lihat
2 minute volume (MV) = RR x
TV
2. TV/ Hipoventilasi/
Hipercarbia/ lihat
3 resistensi/compliance paru?
Maksimal 35 cmH2O
3. Nafas normal/Hipo atau
Hiperventilasi  lihat MV
4
4. Lihat Saturasi O2 dan AGD
SETTING...
5. Normal 1:2 atau 1:1
5 untuk ARDS? Atau 2:1?

6 6. Sensitifity/triger  kecil
sensistif, besar tidak
sensitif  PS lihat TV/
7 MV  WOB
7. PaO2  lihat FiO2, PIP,
TV/MV pada PS
8
8. Alarm  berfungsi/tidak
atau dimatikan atau mute
Troubleshooting

1. Alarm
2. Respon
Pasien/Klinis
3. Hasil Penunjang
PROBLEM APA YANG BIASA
TERJADI pada VM
Airway
CUF
F
(cuff 20 - 30 mmhg)
PO
SIS
I
slim

Air d
cirk i
ui
t
Breathing

asi
Ekspir
Falf

RR
Circulation/ cirkuit
• Hemodinamik
Gangguan yang sering muncul

olume
i dalV
T Sekresi kental
Low
olume Alkalosis Respiratorik
Tidal V
k ada
Tida Kecemasan dan ketakutan
Masalah yang
MungkinTerjadi RR Tinggi Ketidakmampuan mengikuti mode ventilator

Hig Arrythmia saat atau sesudah melakukan suction


Su h Pre
ct i ssu VAP (Ventilator Associated Pneumonia)
on r
/I
nf Acidosis Respiratorik
ek
si
Prinsip Ventilator Troubleshooting
Level & Prioritas
1. Low Tidal volume ( Vt )/ Minute Volume(MV)

Penyebab : Tindakan :
1.Balon/cuff kempes karena
bocor, bocor dari tempat 1. Balon/cuff diisi udara (cuff
pengisian udara, 20 - 30 mmhg)
2. Tutup ujung/port tempat
2.Letak selang ETT tidak pengisian udara
tepat, 3. Reposisi jika letak ETT
3.Lepas sambungan selang, tidak tepat
4. Sambungkan dan
4.Pecah pada humidifier kencangkan jika ada
selang lepas
5. Ganti humidifier jika pecah
2. Tidak ada tidal volume/ Disconecction
Tindakan :
Penyebab :
1.Ventilator tidak 1) Pastikan selang sudah
tersambung dengan tersambung dengan ETT
pasien, 2) Evaluasi kebocoran dan
lokasi ETT jika perlu
2.Bocor yang besar,
reposisi
3.Letak ETT salah 3) Pastikan tidak ada selang
tempat ( cuff balon yang lepas
diatas pita suara) 4) Pastikan sumber oksigen
4.Selang tidak tidak lepas
tersambung, 5) Lakukan ventilasi dengan
resusitator ( ambu bag )
5.Terlepasnya sumber sambil memperbaiki
oksigen. penyebabnya.
3. Increased Airway Pressure
( peningkatan tekanan jalan napas )/ High Pressure

Penyebab : Tindakan :
1. Adanya tahanan jalan napas 1) Kaji letak ETT dan jika perlu
suction.
( sekresi yang banyak, selang / ETT 2) Jika ETT digigit jelaskan
tertekuk atau tergigit, bronchospasme, maksud pemakaian ventilator,
complain paru menurun, ), jika perlu pakai bite block.
2. ETT masuk ke bronchus kanan, 3) Jika perlu menggunakan
holder ( stabilisasi ETT ).
3. Peningkatan tekanan abdomen, 4) Auskultasi dan kolaborasi jika
kontraksi abdomen saat batuk atau ada penurunan suara napas
pernapasan yang kuat, dan jika perlu lakukan
pemeriksaan foto thorax.
4. Membutuhkan komunikasi, adanya
5) Atur posisi pasien yang
kecemasan,
nyaman
5. Tidal volume pasien terlalu banyak, 6) Hindari tertariknya selang saat
merubah posisi
6. Set alarm di set terlalu rendah.
7) Evaluasi pengembangan balon
yang optimal
3. Increased Airway Pressure
( peningkatan tekanan jalan napas )/ High Pressure

8) Jelaskan ketidakmampuan
berkomunikasi secara verbal,
gunakan closed ended Question
( jawaban Ya atau Tidak ).
9) Evaluasi penyebab pasien-
ventilatory dyssyncrony
10) Anjurkan pasien untuk tenang,
gunakan sentuhan, jelaskan setiap
prosedur yang akan dilakukan, jika
perlu berikan obat
analgetik( kolaborasi ).
11) Set batas tekanan atas 10 – 15 cm
H2O diatas yang diperlukan.
12) Berikan tidal volume 6 – 8 ml/ KgBB
4. Peningkatan Respirasi Rate (RR)

Penyebab : Tindakan :
Pasien cemas/panas/nyeri
dll 1) Bantu pasien menurunkan
1.Pasien kurang istirahat, kecemasan dan rasa takut
2) Periksa fungsi ventilator :
2.Tidak nyaman
triger?
3.Hipoksemia atau 3) Periksa kadar PaO2 / saturasi
gangguan sistem syaraf. 4) Pastikan tidal volume/ minute
4.Pengesetan frekwensi dan volume tidak berlebihan
tidal volume yang 5) Jika menggunakan pressure,
berlebihan. pastikan pressure tidak
5.Sensitifitas/Triger terlalu berlebihan.
sensitif 6) Pertimbangkan untuk
mengganti mode ventilator
Problem Lainnya :

Alkalosis Respiratorik

Tindakan :
Penyebab : 1) Bantu pasien menurunkan
1. Peningkatan frekwensi kecemasan dan rasa takut
pernapasan dan volume 2) Periksa fungsi ventilator
2. Karena :kecemasan, kurang 3) Periksa kadar PaO2 /
istirahat, tidak nyaman, saturasi
nyerihipoksemia 4) Pastikan tidal volume/minute
volume tidak berlebihan
3. Gangguan sistem syaraf.
5) Jika menggunakan pressure,
4. Pengesetan frekwensi dan pastikan pressure tidak
tidal volume yang berlebihan. berlebihan.
6) Pertimbangkan untuk
mengganti mode ventilator
Problem Lainnya :

Acidosis Respiratorik Tindakan :


Penyebab : 1) Pertahankan PaCo2 dalam
level normal dengan cara
1. Tidal volume kurang,
mengatur frekwensi dan
2. Frekwensi pernapasan volume napas
kurang, 2) Monitor efek terapi nutrisi
3. Pemberian kalori yang 3) Pada mode pressure
berlebihan sesuaikan dengan volume
4. Tidal volume yang di set yang ingin dicapai.
kurang karena adanya 4) Kaji adanya kebocoran dan
kebocoran segera perbaiki
Problem Lainnya :
 Sekresi kental Tindakan :
Penyebab : 1) Pertahankan pemasukan dan
pengeluaran cairan
1. Kurang cairan (dehidrasi), 2) Monitor tekanan CVP,PCWP
2. Infeksi, 3) Maksimalkan status hidrasi
4) Observasi adanya perubahan
3. Suhu humidifier di set rendah, sputum;warna,jumlah dan
4. Terjadi kebocoran pada humidifier. konsistensinya.
5) Lakukan suction jika sekret
banyak
6) Pertahankan suhu humidifier 35 –
37˚ C dan periksa sensor
temperatur
7) Isi humidifier secukupnya
8) Buang air pada selang
9) Jika perlu periksa kultur
10) Auscultasi suara napas
Problem Lainnya :

Tindakan :
Kecemasan dan ketakutan 1) Kaji komunikasi efektif
:kertas,pinsil,papan
• Penyebab :
alphabet,gerakan tubuh
1. Penurunan kemampuan dan gerakan bibir.
berkomunikasi, 2) Gunakan pertanyaan
2. Ketidaktahuan, tertutup
3. Tidak familiarnya lingkungan dan 3) Minta bantuan orang lain
orang-orang, jika tidak dimengerti
4) Lakukan sentuhan untuk
4. Setting ventilator tidak optimal. mengurangi kecemasan
5) Anjurkan bersikap tenang
6) Jelaskan setiap prosedur
yang akan dilakukan
7) Pertahankan hubungan
yang familiar
8) Kaji dan atur kembali
setting ventilator
Problem Lainnya :

• Arrythmia saat atau sesudah Tindakan :


melakukan suction 1) Kaji kebutuhan suction
• Penyebab : 2) Gunakan prinsip 3 A
1.Desaturasi, (aseptik,atraumatik,
acyanosis)
2.Kontriksi bronchus 3) Kaji hemodinamik saat
3.Reaksi vasovagal dan sesudah suction
4) Pertimbangkan
menggunakan closed
suction
Problem Lainnya :

Tindakan :
 Ketidakmampuan mengikuti mode
ventilator 1) Berikan mode ventilator yang
 Penyebab : sesuai dg kondisi
2) Jika sekresi >> lakukan suction
1. Peningkatan WOB karena 3) Posisi semi fowler
peningkatan tahanan jalan napas, 4) Istirahatkan otot-otot pernapasan
penurunan compliance paru, 5) Evaluasi untuk dilakukan
penurunan kekuatan otot weaning
6) Konsultasi kebagian gizi
pernapasan, sekresi >>, infeksi, 7) Evaluasi rasa nyaman pasien
effusi pleura, dan sinkronisasi dengan
2. Setting ventilator tidak mencukupi, ventilator
8) Monitor hemodinamik
3. Posisi tidak optimal, 9) Berikan bantuan ventilator
secara optimal
4. Kebanyakan obat sedasi atau
narkotik
5. Malnutrisi
Problem Lainnya :

 Tindakan :
 VAP (Ventilator Associated 1) Lakukan standar precaution
Pneumonia) 2) Suction rongga mulut
 Penyebab : 3) Lakukan oral care
1. Kontaminasi silang 4) Cegah gastric reflux: elevasi
kepala 30 – 45º
2. Akumulasi sekret di atas balon
5) Pastikan ketepatan NGT
ETT
6) Ganti sirkuit ventilator sesuai
3. Rongga mulut kotor, mikro SOP,atau jika kotor dan
aspirasi, malfungsi.
4. Kebersihan alat dan kurang 7) Buang cairan kondensasi,
mobilisasi jangan memasukan ke humidifier
8) Ambulasi sedini mungkin pada
paska operasi
Setting Alarm

Yang Perlu Diperhatikan :


1. Jangan dimatikan/Mute
2. Perhatikan Volume Alarm
3. Lihat target : Volume/Presure, RR,
MV, Apnoe Beckup
4. Setting Alarm Batas atas & Bawah ±
10-20% (Lihat Fisiologis/ Nilai
Aman/Toleransi)
5. Bila Alarm bunyi segera respon 
cek yang bunyi apa lihat
klinis/penunjang  setting VM &
Mode runtut cirkuitnya ATASI
segera
6. Tanyakan ke Teknisi makna dari
Setting Alarm bila terasa asing atau
belum jelas.
Cara Setting Alarm (10-15%)
Kesimpulan

1. Sasaran atau tujuan Ventilasi Mekanik :


tercapainya secara Fisiologis dan Klinis
2. Alarm Ventilasi Mekanik tidak boleh
dimatikan (Volume Disesuaikan)
3. Sumber Problem Ventilasi Mekanik :
pasien, ETT- Humidifier, Setting, Mode
4. Trobleshooting : ETT- Circuit, Mode VM,
Setting VM, Setting Alarm, Kondisi Klinis/
Fisiologi  Konfirmasi : Alarm, Respon
Pasien/Klinis, Hasil Penunjang
Thank You
.

Anda mungkin juga menyukai