TANPA
MERU
SAK
PARU
PENDAHULUAN
•Ventilasi Mekanik dikemukakan oleh Vesalius sejak
400 tahun yang lalu, namun konsep tersebut dalam
penatalaksanaan pasien baru dimulai tahun 1928 di
Boston Children’s Hospital, dan digunakan secara massal
saat epidemi polio terjadi hampir di seluruh dunia
pada tahun 1940 - 1950.
•Emerson Company berhasil membuat sebuah prototype alat
inflasi paru bertekanan positif yang kemudian
digunakan di Massachusetts General Hospital.
PERBEDAAN NAFAS SPONTAN DENGAN
VENTILATOR
Cara udara masuk Beda tekanan ( tekanan Alveoli diberi tekanan dari luar
(flow) intra alveoli < (tekanan
atmosfer) positif)
PCV P A/C
MANDATORY
IMV
IMV
( INTERMITEN) P SIMV + PSV
VM SIMV
V SIMV + PSV
CPAP
( PEEP )
SPONTAN
CPAP + PSV
( PEEP + PSV )
ModeVentilator
1. Control Mode
ventilator mengontrol pasien, pernafasan diberikan ke
pasien pada frekwensi dan volume yang telah ditentukan
pada ventilator, tanpa menghiraukan upaya pasien untuk
mengawali inspirasi, tidak nyaman untuk pasien yang
sadar sehingga perlu diberikan sedasi
Contoh: volume control, pressure control
2. Intermediet/semi
Asist mode
Pasien menerima volume dari mesin dan bantuan nafas,
tetapi hanya sedikit. Pasien diberikan kesempatan untuk
bernafas spontan, jumlah pernafasan dan minute volume
ditentukan pasien
CMV
VENTILASI ASSIST MODE
Con't
3. Spontan Mode
Pressure Support
Modus ini memberikan bantuan ventilasi dengan cara
memberikan tekanan positif yang telah ditentukan pada
saat pasien inspirasi
CPAP
Memberikan tekanan positif pada jalan nafas untuk
membantu ventilasi selama siklus pernafasan, RR dan
volume tidal ditentukan oleh pasien.
Parameter Setting
1. RR
- setting RR tergantung tidal volume, jenis kelainan paru, seting awal
8-12 x/menit
- jika RR di set 10 x/menit, berarti siklus respirasinya 60/10 detik
sekali
2. Tidal volume
- jumlah volume yang diberikan oleh ventilator kpd pasien setiap kali
nafas, berkisar 6-8cc/kgBB, anak 4-6cc/kgBB
3. FiO2
bekisar 50%-100%, pemberian FiO2 terlalu lama menyebabkan
intoksikasi oksigen, seting awal 50%, selanjutnya sesuai respon
pasien
4. IE Ratio
merupakan nilai normal fisiologis perbandingan inspirasi dan
ekspirasi 1:2/ 1:1,5
Con't
5. Pressure limit
- membatasi jumlah pressure yg diberikan dari volume cycle
ventilator
- seting pressure tidak boleh lebih 30 cmH2O
- jika limit sudah tercapai secara otomatis ventilator akan
menghentikan hantarannya dan alarm akan berbunyi
- pressure limit tidak tercapai disebabkan olh adanya sumbatan,
obstruksi jalan nafas, retensi sputum di ETT, ETT tergigit.
6. Flow rate/Peak Flow
Kecepatan gas untuk menghantarkan tidal volume yang di set,
biasanya setting berkisar antara 40- 100 lt/menit
7. Trigger/ Sensitivity
menentukan jumlah upaya nafas pasien yang diperlukan untuk
memulai/mentriger inspirasi pada ventilator. triger tidak diberikan
apabila ventilator dalam modus conrol
Con't
8. PEEP
-berguna untuk mempertahankan tekanan jalan nafas pada akhir
ekspirasi
- mengembangkan alveoli yang kolaps dan meningkatkan kapasitas
residu fungsional
- Nilai PEEP berkisar 5-15 cmH2O
9. Sistem Alarm
- Setting alarm digunakan untuk mewaspadakan perawat tentang
adanya masalah
- alarm tek rendah tanda ventilator terlepas dari pasien
- alarm tek tinggi tanda adanya peningkatan tekanan misalnya
pasien batuk, terjadi fighting. alarm rendah sebagai tanda
kebocoran
10. Humidifikasi
Humidifier sbg pengganti mekanisme pelembaban dan
penghangatan
Efek Samping Ventilator