Anda di halaman 1dari 27

KONSEP DASAR VENTILATOR

Indah Sri Wahyuningsih


Emergency and Critical Care Department
VENTILATOR

ALAT BANTU NAFAS

Serangkaian Harus tepat / Menghirup


perangkat sesuai ukuran. OKSIGEN
elektronik Tidak boleh
Membutuhkan lebih atau Mengeluarkan
energi / listrik kurang
Membutuhkan gas
tekanan udara KARBONDIOKS
dan tekanan IDA
oksigen
FUNGSI PEMASANGAN
VENTILATOR
• Memperbaiki oksigenasi
• Membantu eliminasi carbondioksida
• Membantu kerja otot pernafasan

TANPA
MERU
SAK
PARU
PENDAHULUAN
•Ventilasi Mekanik dikemukakan oleh Vesalius sejak
400 tahun yang lalu, namun konsep tersebut dalam
penatalaksanaan pasien baru dimulai tahun 1928 di
Boston Children’s Hospital, dan digunakan secara massal
saat epidemi polio terjadi hampir di seluruh dunia
pada tahun 1940 - 1950.
•Emerson Company berhasil membuat sebuah prototype alat
inflasi paru bertekanan positif yang kemudian
digunakan di Massachusetts General Hospital.
PERBEDAAN NAFAS SPONTAN DENGAN
VENTILATOR

NAFAS SPONTAN VENTILATOR

Awal Pernafasan (initiation/ Oleh karena rangsangan Oleh karena mesin


trigering) pada pusat nafas •Otomatis
•Dirangsang pasien

Cara udara masuk Beda tekanan ( tekanan Alveoli diberi tekanan dari luar
(flow) intra alveoli < (tekanan
atmosfer) positif)

Akhir inspirasi : perpindahan Reflek Tergantung setting ventilator


Inspirasi ke ekspirasi •Time
(Cycling) •Flow/pressure

Pembatasan udara masuk Reflek Tergantung setting ventilator


limitation •Volume
•Pressure
Fisiologi pernafasan Ventilator

Pernafasan spontan inspirasi terjadi karena


kontraksi diafragma dan otot intercostalis,
rongga dada mengembang dan tjd tekanan
negatif shg aliran udara masuk ke paru sedang
fase ekspirasi berjalan pasif

Pernafasan dengan ventilasi mekanik


ventilator memberikan udara dgn memompakan ke
paru pasien, sehingga tekanan selama inspirasi
adalah positif dan menyebabkan tekanan intra
thorakal meningkat . akhir inspirasi tekanan
rongga thorax positif.
Fase dalam pernapasan dengan ventilator
Awal bernapas ( initiating/triggering )
Awal bernapas bisa terjadi secara otomatis karena pengaturan waktu
pada ventilator (machine triggering) atau atas picuan
(rangsangan/usaha bernapas) pasien yang merangsang mesin
(patient triggering), sehingga mesin memulai menghembuskan gas ke
pasien. Rangsangan napas dari pasien bisa atas dasar perubahan
aliran (flow) atau tekanan (pressure) yang terjadi pada mesin.
Perubahan flow atau tekanan berapa yang bisa merangsang mesin
(sensitivity/trigger) tergantung pengaturan kita. Artinya bisa dibuat
lebih sensitif atau kurang sensitif.
FASE INSPIRASI

• Pada fase ini .. VENTILATOR akan “meniup” sejumlah


udara ke dalam paru pasien
• Peniupan akan dibatasi (limitation) sesuai dengan setting:
• Pada “volume control” maka udara yang ditiup dibatasi dengan
volume yang disetting.
• Pada “pressure control” maka udara yang ditiup dibatasi
dengan tekanan yang disetting.
• Bila yang dibatasi (dikontrol) volume, maka tekanan
(pressure) yang terjadi di jalan nafas bervariasi.
• Bila yang dibatasi (dikontrol) pressure, maka volume yang
masuk ke paru bervariasi.
FASE PENGAKHIRAN INSPIRASI
(AWAL EKSPIRASI)
• Pengakhiran fase inspirasi oleh ABN/ventilator dan
mulai fase ekspirasi disebut cycling.
• Cycling terjadi bisa karena :
• Waktu / time cycle
• Yaitu bila waktu setting inspirasi sudah terlampui
• Aliran udara dalam sircuit ABN (flow cycle)
• Yaitu bila flow rate (aliran udara) dalam ABN mencapai
angka tertentu (berdasar setting) maka inspirasi akan
berakhir.
FASE EKSPIRASI

• Fase ini terjadi secara otomatis setelah fase inspirasi


berakhir dan katub ekpirasi dalam ABN sudah terbuka

• Lama fase ekspirasi tergantung dari setting ekspirasi

• Pada akhir ekspirasi tekanan di jalan nafas (alveoli) bisa


0 cmH2O (bila tanpa PEEP) atau sesuai dengan setting
PEEP
Istilah-istilah dalam Ventilator
• FiO2: fraksi/konsentrasi oksigen dalam udara yg diberikan kepada
pasien
• PaO2: tekanan parsial oksigen yaitu perbedaan konsentrasi antara
oksigen di alveolus dan membran
• I:E ratio: perbandingan antara waktu inspirasi dan ekspirasi dgn nilai
normal 1:2
• Tidal volume: jumlah udara yang keluar masuk paru dalam satu kali
nafas/jumlah udara yang diberikan ventilator sekali nafas
• Minute volume: jumlah udara yg keluar masuk paru dalam satu
menit/jumlah udara yg diberikan ventilator dalam 1 menit. Nilai= TV
x RR
• PEEP: tekanan positif akhir ekspirasi digunakan untuk
mempertahankan tekanan paru positif pada akhir ekspirasi untuk
mencegah terjadinya kolaps paru dan meningkatkan pertukaran gas
dalam alveoli. Nilai 5-15 mmHg
MODE VENTILASI MEKANIK
VCV V A/C
CMV
( CONTROL )

PCV P A/C
MANDATORY

IMV
IMV
( INTERMITEN) P SIMV + PSV
VM SIMV

V SIMV + PSV

CPAP
( PEEP )
SPONTAN
CPAP + PSV
( PEEP + PSV )
ModeVentilator

1. Control Mode
ventilator mengontrol pasien, pernafasan diberikan ke
pasien pada frekwensi dan volume yang telah ditentukan
pada ventilator, tanpa menghiraukan upaya pasien untuk
mengawali inspirasi, tidak nyaman untuk pasien yang
sadar sehingga perlu diberikan sedasi
Contoh: volume control, pressure control
2. Intermediet/semi
 Asist mode
Pasien menerima volume dari mesin dan bantuan nafas,
tetapi hanya sedikit. Pasien diberikan kesempatan untuk
bernafas spontan, jumlah pernafasan dan minute volume
ditentukan pasien
CMV
VENTILASI ASSIST MODE
Con't

 IMV (Intermitten Mandatory Ventilator)


pasien menerima volume dan RR dari ventilator.
diantara pernafasan yang diberikan ventilator, pasien
diberi kesempatan untuk bernafas sendiri. Ventilator
memberikan bantuan nafas dimana saja pada saat siklus
pasien bernafas sendiri, akibatnya sering terjadi
benturan antara pernafasan pasien dengan ventilator

 SIMV (Synchronise Intermitten Mandatory Ventilator)


Modus ini sama dengan IMV, namun pada modus ini
bantuan nafas dari ventilator, tidak tjd pada saat pasien
bernafas sendiri sehingga tidak terjadi benturan antara
pernafasan pasien dengan ventilator
SIMV
Con't

3. Spontan Mode
 Pressure Support
Modus ini memberikan bantuan ventilasi dengan cara
memberikan tekanan positif yang telah ditentukan pada
saat pasien inspirasi
 CPAP
Memberikan tekanan positif pada jalan nafas untuk
membantu ventilasi selama siklus pernafasan, RR dan
volume tidal ditentukan oleh pasien.
Parameter Setting

1. RR
- setting RR tergantung tidal volume, jenis kelainan paru, seting awal
8-12 x/menit
- jika RR di set 10 x/menit, berarti siklus respirasinya 60/10 detik
sekali
2. Tidal volume
- jumlah volume yang diberikan oleh ventilator kpd pasien setiap kali
nafas, berkisar 6-8cc/kgBB, anak 4-6cc/kgBB
3. FiO2
bekisar 50%-100%, pemberian FiO2 terlalu lama menyebabkan
intoksikasi oksigen, seting awal 50%, selanjutnya sesuai respon
pasien
4. IE Ratio
merupakan nilai normal fisiologis perbandingan inspirasi dan
ekspirasi 1:2/ 1:1,5
Con't
5. Pressure limit
- membatasi jumlah pressure yg diberikan dari volume cycle
ventilator
- seting pressure tidak boleh lebih 30 cmH2O
- jika limit sudah tercapai secara otomatis ventilator akan
menghentikan hantarannya dan alarm akan berbunyi
- pressure limit tidak tercapai disebabkan olh adanya sumbatan,
obstruksi jalan nafas, retensi sputum di ETT, ETT tergigit.
6. Flow rate/Peak Flow
Kecepatan gas untuk menghantarkan tidal volume yang di set,
biasanya setting berkisar antara 40- 100 lt/menit
7. Trigger/ Sensitivity
menentukan jumlah upaya nafas pasien yang diperlukan untuk
memulai/mentriger inspirasi pada ventilator. triger tidak diberikan
apabila ventilator dalam modus conrol
Con't
8. PEEP
-berguna untuk mempertahankan tekanan jalan nafas pada akhir
ekspirasi
- mengembangkan alveoli yang kolaps dan meningkatkan kapasitas
residu fungsional
- Nilai PEEP berkisar 5-15 cmH2O
9. Sistem Alarm
- Setting alarm digunakan untuk mewaspadakan perawat tentang
adanya masalah
- alarm tek rendah tanda ventilator terlepas dari pasien
- alarm tek tinggi tanda adanya peningkatan tekanan misalnya
pasien batuk, terjadi fighting. alarm rendah sebagai tanda
kebocoran
10. Humidifikasi
Humidifier sbg pengganti mekanisme pelembaban dan
penghangatan
Efek Samping Ventilator

• Akibat dari tekanan positif pada rongga thorax,


venous return menurun, COP menurun
menyebabkan hipotensi
• Penurunan COP karena darah yang lewat paru
berkurang karena ada kompresi mikrovaskuler
akibat tek positif menuju atrium berkurang
• Apabila tekanan/ volume tidal terlalu tinggi >10-
12 ml/kgBB dan tekanan >40 cmH20 beresiko
pneumothorax
• Peningkatan tekanan intrakranial, krn tekanan
positif di ronggo thorax, darah yg kembali dari
otak terhambat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai