Anda di halaman 1dari 48

LOGO

HEMODYNAMIC
MONITORING

Circulation Of Blood
Through to the Heart

Sebelum tahun 1800 menegakan


diagnosa dengan cara menempelkan
telinga pada dada
1800, Leannec, mengembangkan dan
membuat stetoskop yang memakai
mekanisme tubular berguna mendengar
langsung suara dari dada ke pemeriksa
1896, Riva-Rocci ,mengembangkan
pemeriksaan non invasive
sphygmomanometer

1905, Korotkoff , mengembangkan


tehnik auscultasi untuk menghitung
sistolik dan diastolik.
Lambert dan Wood mengembangkan
elektrik transducer

Definition

Hemodinamik : Pemeriksaan aspek fisik


dari sirkulasi darah, termasuk fungsi
jantung dan karakteristik fisiologis
vaskuler perifer ( Mosby 1998 )
Pemantauan Hemodinamik penting untuk
menegakkan diagnosis yang tepat,
menentukan terapi yang sesuai dan
memantau respons terhadap terapi yang
diberikan ( Gomersall & Oh 1997 )

Perfusi Jaringan

Faktor yang mempengaruhi ( Greeen:


1991)
a. Curah Jantung, diperngaruhi oleh
Denyut Jantung
Isi Sekuncup, :
-

Kontraktilitas
Preload
After load

b. SVR ( sistemikVascularisasi Resisten )

Hemodinamik menunjukkan pergerakan


dinamis darah melalui pembuluh
darah/sistem kardiovaskuler. Agar dapat
hidup, darah harus mengalir terusmenerus kejaringan tubuh. Darah
membawa nutrisi ke sel-sel jaringan dan
membawa produk untuk di eliminasi.
(Debra et al,2001)

Kontaktilitas
Kemampuan jantung untuk berfungsi
tanpa bergantung pada perubahan
preload dan afterload ( Hinds & watson,
1996 )
Preload (Volume / tekanan diastolik akhir )
Tegangan serabutmiocard padaakhir
diastolik sesaat sebelum kontraksi
ventrikel.

After load
resistensi terhadap aliran keluar (outflow)
darah oleh susunan pembuluh darah yang
harus diatasi oleh ventrikelselama
kontraksi
( lee& Branch 1997 )
Resistensi perifer
Resistensi terhadapaliran darah yang
ditentukan oleh tonus susunan otot
vaskuler diameter pembuluh darah
( Mosby 1998 )

Hukum Darcy's (aliran) :

Darah dapat mengalir dengan mudah


disebabkan karena: perbedaan tekanan
darah, tahanan pembuluh darah &
diameter pembuluh darah

Hemodinamik Monitoring.

I. Non invasive monitoring:


II. Invasive Monitoring:
1. Arteri line( canulasi).
2. Central Venous Pressure(CVP)
3. PA kateeter( Swan Ganz)

Non Invasive Monitoring

RR
HR
Nadi
Bunyi Jtg
ECG Monitor

Balance cairan
Pulse Oximetri

Penilaian Perfusi
cerebral
Penilaian Perfusi
jaringan perifer

LOGO

Hemodinamic
Monitoring invasive

Central Venous Presure

CVP mencerminkan tekanan pengisian


atrium kanan atau preload ventrikel kanan
dan bergantung pada volume darah, tonus
vaskuler dan fungsi jtg ( Druding&
Woodrow ,2002 )
Menurut Garner dan Woods, nilai normal
CVP 3 8 cmH2O atau 2 6 mmHg
Nilai normal CVP adalah
4-10 mmHg (Sutanto,2004)

CVP
Indikator yang baik u/
mengetahui kemampuan
atrium kanan & ventrikel kanan
dalam memompa darah.
Kegagalan jantung kanan
(hipovolemia) pasien
mendapatkan cairan 250-500
ml, hal ini mengakibatkan
peningkatan CVP.
Nilai CVP meningkat :
kelebihan cairan. Menurun :
kekurangan cairan.

(Central Venous Pressure)

CVP

(Central Venous Pressure)

Macam CVP
Satu lumen
Dua lumen
Tiga lumen
Tempat pemasangan kateter
(woodrow 2002 )
Vena jugularis,
Vena subklavia,
Vena femoralis, dan
Vena brakialis.

Indikasi pemasangan CVP


Resusitasi cairan
Pemberian obat obatan dan cairan
pemberianTPN
Pengukuran tekanan vena sentral
Akses vena yang buruk
( woodrow 2002):

Tunelled CVP

Metode pemantauan CVP

Pemantauan dengan sistem manometer


Pemantauan dengan sistem transduser
( Gwinutt 2006 )

CVP
Dengan Manometer

(Central Venous Pressure)

CVP
Dengan Transducer

(Central Venous Pressure)

Prosedur CVP dg Manometer

1. Jelaskan prosedur kepada pasien


2. Pastikan patensi kateter venasentral
sebelum prosedur
3. Jika memungkinkan pasien diposisikan
terlentang
4. Sejajarkan lengan manometer dengan
mid-axila, pastikan titik plebostatik
pasien.

Phlebostatic Axis

Phlebostatic Axis

5. Tutup treway tap kearah pasien dan buka


kearah manometer. Pastikan
menggunakan cairan normal saline dan
tidak mengandung obat.
6. Buka sumber cairan dan secara perlahan
manometer sampai diatas nilai
yangdiharapkan
7. Tutup treway tap kearah sumber cairan dan
buka kearah pasien.tinggi cairan didalam
selang manometer turun dg cepat, hal
inimenunjukkancairan masukke atrium

8. Setelah tinggi cairan berhenti turun


( cairan harus berundulasi sesuai dengan
respirasi pasien) maka pembacaan
dilakukan dgnilai terendah
9. Tutup treway tapkearah
pasien( sambungkan kembali cairan infus
jika sesuai )
10. Catat nilai yg terbaca danlaporkan
setiap perubahan atau kelainan.
( Mallet & Dougherty 2000 )

Pengukuran dengan Transduser

1. Jelaskan prosedur kepada pasien


2. Pastikan patensi kateter Vena central
sebelum dilakukan prosedur.
3. Pastikan pasien dipossisikan terlentang
(jika memungkinkan )
4. Lakukan kalibrasi nol ( sesuai
rekomendasi pabrik alat )
5. Amati pengukuran CVP pd monitor, amati
gelombang CVP thrs ada sedikit undulasi
6. Dokumentasi

Pengukuran Dengan Transducer

Komplikasi pemasangan CVP


Pneumothorax,
Hematothorax, Empyema
subcutis
Ventricle aritmia bila
terdorong terlalu dalam
Air emboli
Thrombophlebitis
Infeksi dan perdarahan
( mermel 2000 &
woodrow 2002 )

Arteri line.

Pasang canulasi pada arteri, monitor


blood pressure continue terlihat pada
layar monitor
Pembuluh darah arteri yg sering
digunakan:
Arteri axilaris
Arteri femuralis
Arteri radialis

Swanz Ganz (PA kateter)

Dapat mengukur:
Pulmonary Artery pressure
Cardiac output
Mixed vein Saturation
Hemodynamic Profile

Komplikasi Swanz Ganz (PA kateter :

Sama seperti komplikasi CVP


Tertusuk myocard
Valvular damage
Pulmonary artery injury/rupture fatal
Pulmonary infark
Kateter malposisi ke dalam ventricle
kanan
menyumbat Arteri Pulmonal permanen.

Components of a Pulmonary
Artery Catheter

Components of Swan-Ganz
Normally has four[4] ports
Proximal port [Blue] used to measure central
venous pressure/RAP and injectate port for
measurement of cardiac output
Distal port [Yellow] used to measure
pulmonary artery pressure
Balloon port [Red] used to determine
pulmonary wedge pressure;1.5 special syringe is
connected
Infusion port [White] used for fluid infusion

PA Insertion Waves

Peran Perawat ICU


1. Sebelum Pemasangan
- Siapkan alat untuk penusukan dan
alat-alat untuk pemantauan
- Mempersiapkan pasien;
memberikan penjelasan, tujuan
pemantauan, dan mengatur posisi
sesuai dg daerah pemasangan
2. Saat Pemasangan
- Memelihara alat-alat selalu steril
- Memantau tanda dan gejala
komplikasi yg dpt terjadi pada saat
pemasangan spt gg irama jantung,
perdarahan
- Membuat klien merasa nyaman dan
aman selama prosedur dilakukan

Peran Perawat ICU

3. Setelah Pemasangan
Mendapatkan nilai yang akurat dengan
cara:
1) Melakukan Zero Balance: menentukan
titik nol/letak atrium, yaitu pertemuan
antara garis ICS IV dengan midaksila
2) Zero balance: dilakukan pd setiap
pergantian dinas , atau gelombang tidak
sesuai dg kondisi klien
3) melakukan kalibrasi untuk mengetahui
fungsi monitor/transduser, setiap shift,

Peran Perawat ICU

Mengkorelasikan nilai yg terlihat pada


monitor dengan keadaan klinis klien.
Mencatat nilai tekanan dan
kecenderungan perubahan hemodinamik.
Memantau perubahan hemodinamik
setelah pemberian obat-obatan.
Memberikan rasa nyaman dan aman
pada klien.

Peran Perawat ICU

Mencegah terjadi komplikasi &


mengetahui gejala & tanda komplikasi
(spt. Emboli udara, balon pecah, aritmia,
kelebihan cairan,hematominfeksi,
penumotorak, rupture arteri pulmonalis, &
infark pulmonal).
Memastikan letak alat2 yang terpasang
pada posisi yang tepat dan cara
memantau gelombang tekanan pada
monitor dan melakukan pemeriksaan foto
toraks

Anda mungkin juga menyukai